2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2728
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
Asuhan Keperawatan pada Tn. M dengan Gangguan Kebutuhan
DasarOksigenasi : Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Nafas di RSUD. dr.Pringadi Medan
Oleh :
142500061
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Prioritas masalah Kebutuhan Dasar
Gangguan Oksigenasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di RSUD. dr. Pirnngadi
Medan”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program
pendidikan ahli madya keperawatan di Program Studi DIII Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan,motivasi, doa,
bimbingan dan arahan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
ini pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep. Ns, M.Kep, Sp KMB, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Penguji saya.
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp,M.Kep, Sp. Mat, selaku wakil Dekan III Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua Prodi DIII Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Ikhsanuddin A Harahap, S.Kp,MNS, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, serta dengan sabar membimbing sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah.
7. Bapak Iwan Rusdi, S.Kp, MNS, selaku dosen pembimbing akademik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
8. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
9. Yang paling saya sayangi dan cintai, kepada kedua orang tua saya, Bapak Tagor
Simanjuntak, Ibu Lamria Silalahi, abang saya Alex, Andrew, Arnold, Tommy beserta
keluarga yang tidak lelah memberi motivasi, semangat, perhatian dan kasih sayang,
serta mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
baik.
10. Teman-teman fakultas keperawatan saya, Carolina Sinaga, Dede Atika, Desi Puspita,
Eka Rina, Jessica Yolanda, Noviyanti, Novita Fransisca dan seluruh teman-teman
mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan stambuk 2014 yang telah mendukung
dan memberi motivasi selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Teman-teman satu bimbingan dengan saya, Naomi Munthe dan Noviyanti
Simanjuntak, yang selalu memberi dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempatan Karya Tulis Ilmiah ini. Harapan penulis semoga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kata Pengantar..........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
2.1.5 Patofisiologi..........................................................................5
2.1.8 Penatalaksanaan...................................................................7
2.3.1 Pengkajian............................................................................13
2.3.3 Perencanaan.......................................................................14
2.4.1 Pengkajian...........................................................................18
2.4.5 Perencanaan.........................................................................25
2.4.6 Pelaksanaan.........................................................................28
3.1 Kesimpulan..............................................................................32
3.2 Saran.......................................................................................33
Daftar Pustaka...........................................................................................34
Lampiran 1................................................................................................35
Lampiran 2................................................................................................44
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa setiap
manusia memiliki lima kebutuhan dasar. Dasar paling bawah atau tingkat pertama,
termasuk kebutuhan fisiologi seperti udara, air dan makanan. Tingkat kedua yaitu
kebutuhan keamanan dan perlindungan, termasuk juga keamanan fisik dan psikologis.
Tingkat ketiga berisi kebutuhan akan cinta dan memiliki, termasuk didalamnya hubungan
pertemanan, hubungan sosial, hubungan cinta. Tingkat keempat yaitu kebutuhan akan
penghargaan diri, termasuk juga kepercayaan diri, pendayagunaan, penghargaan, dan nilai
diri. Tingkat terakhir merupakan aktualisasi diri, keadaan pencapaian potensi, dan
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan
kehidupan ( Potter & Perry, 2009).
Oksigen (O2) merupakan gas yang sangat vital dalam kelangsungan hidup sel dan
jaringan tubuh karena oksigen diperlukan untuk proses metabolisme tubuh secara terus-
menerus dan oksigen diperoleh dari atmosfer melalui proses bernafas ( Tarwoto &
Wartonah, 2010).
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan
sekresi atau obstruksi saluran pernafasan guna mempertahankan jalan nafas yang bersih
serta inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat ( Nic,Noc, 2013).
Di masyarakat tentunya sering kita jumpai kasus TBC. Adapun pengertian dari
Tuberkulosis adalah merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru,
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis ( Somantri, 2009).
Berbagai upaya perlu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar ini terpenuhi
dengan baik. Untuk itu dalam karya tulis ilmiah ini penulis mengangkat kasus
Tuberculosis dengan prioritas masalah kebutuhan dasar oksigenasi di RSUD. Dr. Pirngadi
Medan. Dengan masalah yang menjadi diagnosa keperawatan yang dialami oleh pasien
adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam
pengembangan ilmu yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada pasien dengan
masalah kebutuhan dasar oksigenasi.
PENGELOLAAN KASUS
2.1.2 Etiologi
Penyebab tuberkulosis adalah mycobacterium tuberculosis. Basil ini tidak
berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan
sinar ultraviolet. Ada dua tipe mycobacterium yaitu yang pertama tipe human
yang berada di bercak ludah (droplet) dan di udara yang berasal dari penderita
TBC dan orang yang terkena rentan terinfeksi bila menghirupnya. Tipe yang
kedua adalah tipe bovin, berada dalam susu sapi yang menderita mastitis
tuberkulosis usus.
Setelah organisme terinhalasi dan masuk paru-paru bakteri dapat bertahan
hidup dan menyebar ke nodus limfatikus lokal. Penyebaran melalui aliran
darah yang dapat menyebabkan TB pada organ lain, dimana infeksi laten dapat
bertahan sampai bertahun-tahun ( Andra & Yessie, 2013).
2.1.5 Patofisiologi
2.1.8 Penatalaksanaan
Pengobatan tuberkulosis yang dapat dilakukan adalah :
a. Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Jenis obat utama yang digunakan adalah rimfapisin, INH, pirazinamid,
streptomisin, etambutol. Kombinasi dosis tetap, terdiri dari empat obat
antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifamphisin 150mg, isoniazid 75mg,
pirazinamid 400mg, dan etambutol 275mg. Tiga obat anti tuberkulosis dalam
satu tablet, yaitu rimpafisin 150 mg, isoniazid 75 mg, dan pirazinamid 400mg
b. Pengobatan suportif
Penderita rawat jalan makan makanan yang bergizi, bila dianggap
perlu dapat diberikan vitamin tambahan, bila demam dapat diberikan obat
penurunan demam, bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala
batuk, sesak nafas atau keluhan lain.
2.2.1 Definisi
Oksigen suatu gas tak berwarna dan tak berbau yang terkandung dalam sekitar
21% udara yang kita hirup, sangat dibutuhkan bagi semua kehidupan sel Barbara
Kozier et al. (2011).
Oksigen merupakan gas yang sangat vital dalam kelangsungan hidup sel dan
jaringan tubuh karena oksigen diperlukan untuk proses metabolisme tubuh secara
terus-menerus.(Tarwoto & Wartonah, 2010).
b. Faktor Lingkungan
Tempat kerja seperti temperatur lingkungan dan ketinggian tempat dari
permukaan laut.
c. Faktor perkembangan
Dewasa muda dan pertengahan dapat mempengaruhi diet yang tidak sehat,
kurang aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.
Dewasa tua adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteriosklerosis, elastisitas menurun, dan ekspansi paru menurun.
2.3.3 Perencanaan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan untuk
membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan
bersihan jalan napas (Nic, Noc,2013).
Ada beberapa batas karakteristik seperti suara napas tambahan, perubahan
frekwensi napas, perubahan irama napas, dipsneu, sputum dalam jumlah yang
berlebihan, batuk yang tidak efektif, gelisah, mata terbuka lebar.
Faktor-faktor yang berhubungan seperti lingkungan terdapat perokok pasif,
mengisap asap dan merokok. Obstruksi jalan nafas seperti spasme jalan nafas,
materi asing dalam jalan nafas, sekresi bertahan/sisa sekresi, sekresi dalam bronki.
Fisiologis seperti jalan napas alergik, asma, penyakit paru obstuktif kronik,
infeksi.
2.4.1 Pengkajian
FAKULTAS KEPERAWATAN
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 42 tahun
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Utama, Gang Manat
Tanggal Masuk RS : 22-05-2017
No. Register : 00.91.62.56
Ruangan/kamar : R-XVIII/bed 19
Tanggal Pengkajian : 29-05-2017
Diagnosa Medis : TB paru
b. Keluhan Utama
Klien mengeluhkan sesak nafas, batuk disertai dengan sputum dan menggigil.
Quantity/quality
Bagaimana dirasakan :
Klien merasakan sesak nafas disertai batuk berdahak.
Bagaimana dilihat :
Klien terlihat lemah.
Region
Dimana lokasinya :
Klien merasakan sesak di daerah dada
Apa menyebar :
Klien mengatakan rasa sesaknya tidak menyebar
Severity
Sesak nafas yang dirasakan klien karena batuk yang mengganggu aktifitas
klien.
Time
Sesak nafas yang dirasakan klien setiap saat.
Lama dirawat
Klien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
Alergi
Klien tidak memiliki alergi
Saudara kandung
Saudara klien juga tidak memiliki penyakit yang serius.
Penyebab meninggal
Klien mengatakan bahwa ayah klien meninggal karena sakit tua.
Konsep diri
Ideal diri :
Klien berharap dan percaya bahwa klien akan segera sembuh dan ingin cepat
pulang.
Harga diri :
Klien dapat menerima penyakitnya seperti ini dengan pasrah.
Peran diri :
Klien berperan sebagai ayah dan kepala rumah tangga dalam keluarganya.
Identitas :
Klien sebagai ayah dan kepala rumah tangga dalam keluarganya.
Keadaan emosi :
Emosi klien dalam keadaan stabil.
Spiritual
Pemeriksaan paru
Palpasi getaran : getaran yang dirasakan antara paru-paru kanan dan kiri tidak
sama.
Perkusi : terdapat bunyi hipersonan pada pemeriksaan paru klien.
Auskultasi : terdengar suara nafas abnormal ronchi pada paru klien sebelah
kanan.
lebar meningkatkan
3.1 Kesimpulan
Oksigenasi adalah proses penambahan O2 kedalam sistem (kimia atau fisika). Oksigen
merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam
metabolisme sel.
a. Hasil pengkajian dengan masalah kebutuhan dasar oksigenasi pada Tn. M yaitu
adanya batuk berdahak yang tidak sembuh-sembuh dan sesak nafas yang dirasakan
klien seperti tercekik.
b. Diagnosis yang ditemui setelah pengkajian adalah ketidakefektifan bersihan jalan
nafas berhubungan dengan sekret.
c. Rencana asuhan keperawatan dengan gangguan oksigenasi pada Tn. M yaitu, kaji
fungsi pernafasan, cacat kemampuan untuk menggeluarkan mukosa/batuk efektif,
beri posisi semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi, bersihkan sekret dari mulut
klien, pertahankan masukan cairan sedikitnya 2500 ml/hari.
d. Implementasi asuhan keperawatan dengan gangguan oksigenasi pada Tn. M yaitu,
mengkaji fungsi pernafasan, mencatat kemampuan mengeluarkan mukosa/batuk
efektif, memberi posisi semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi, membersihkan
sekret dari mulut klien, mempertahankan masukan air sedikitnya 2500 ml/hari.
e. Evaluasi dengan pemenuhan kebutuhan dasar oksigenasi pada Tn. M yaitu klien
menyatakan sesak sedikit berkurang dan klien mampu melakukan batuk efektif yang
benar.
3.2 Saran
a. Bagi pendidikan keperawatan
Hasil penulisan ini diharapakan dapat memberikan informasi baru tentang
kebutuhan oksigenasi, khususnya bagi mata kuliah kebutuhan dasar manusia,
sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif
terhadap masalah kebutuhan oksigenasi.
c. Bagi penulis
Hasil penulisan ini diharapakan dapat memberikan bagi informasi baru bagi
penulis tentang kebutuhan dasar oksigenasi, sehingga penulis dapat memberikan
asuhan keperawatan yang lebih baik lagi terhadap masalah kebutuhan oksigenasi.
Elsevier
Hidayat, A. Aziz Ahmul (2006). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan,
Elsevier
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2006).Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan praktik. Edisi 4. Alih Bahasa Renata Komalasari, S.Kp, dkk. Penerbit Buku
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Alih bahasa Diah
Tarwoto & Wartonah (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3.
Tarwoto & Wartonah(2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4.
I. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Klien memiliki kesadaran penuh, klien terlihat pucat, lemah, lemas dan sesak nafas.
B. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,7C
- Nadi : 85x/i
- Pernafasan : 28x/i
- Bentuk :
Bentuk kepala klien simetris dan tidak ada ditemukan benjolan atau kelainan.
- Kulit kepala :
Rambut
Penyebaran rambut klien merata dan rambut klien terlihat sedikit berminyak
Wajah
- Warna kulit :
- Struktur wajah :
Mata
Klien memiliki mata yang lengkap dan simetris antara kanan dan kiri.
- Pupil :
Hidung
- Lubang hidung :
- Cuping hidung :
- Bentuk telinga :
Klien memiliki 2 telinga dengan bentuk yang normal dan simetris antara t
elinga kanan dan kiri.
- Ukuran telinga :
- Lubang telinga :
Lubang telinga klien tampak bersih dan tidak terdapat cairan yang keluar dari
lubang telinga klien.
- Ketajaman pendengaran :
Mulut
- Keadaan bibir :
Gigi klien tidak mengalami kelainan tetapi jumlah gigi klien tidak lengkap lagi
serta tidak ada kelainan pada gusi klien.
- Keadaan lidah :
Keadaan lidah klien berada di garis tengah dan klien mampu menggerakkan
lidah dengan baik serta kebersihan lidah klien bersih.
Leher
- Posisi trachea :
Trachea berada pada posisi yang normal dan tidak ditemukan adanya kelainan.
- Thyroid :
- Suara :
- Kelenjar limfe :
Pemeriksaan integumen
- Kebersihan :
- Warna :
- Turgor :
- Kelembaban :
Ukuran dan bentuk payudaran klien normal dan simetris antara kanan dan kiri.
Payudara klien dalam keadaan baik dan tidak ditemukan adanya kelainan dan
puting datar.
Pemeriksaan thoraks/dada
- Inspeksi thoraks ( normal, burrel chest, funnel chest, pigeon chest, flail chest,
kifos koliasis) :
Irama pernafasan klien tidak teratur dengan frekuensi yang cukup cepat
dengan jumlah 28x/i.
Pemeriksaan paru
- Perkusi :
Terdengar suara nafas abnormal ronchi pada paru klien sebelah kanan.
Pemeriksaan abdomen
- Auskultasi :
Klien tidak merasakan nyeri tekan pada saat palpasi abdomen klien.
Suara abdomen tymphani dan tidak ditemukan kelainan pada abdomen klien.
- Genitalia :
Kesimetrisan pada ekstermitas klien simetris antara kanan dan kiri tidak
ditemukannya edema dan klien memiliki kemampuan otot yang masih baik dengan
nilai 5.
Fungsi motorik :
Pada pemeriksaan motorik klien masih mampu berjalan tanpa bantuan orang lain.
Identifikasi klien dengan sentuhan baik, klien mampu membedakan antara sentuhan
tajam dengan tumpul dan dapat merasakan rasa panas dengan dingin.
- Nafsu/selera makan :
- Alergi :
Jumlah makanan yang di makan klien 1 porsi dan jenis makanannya makan
biasa.
- Kebersihan tubuh :
Aktivitas klien banyak dilakukan diatas tempat tidur klien. Klien melakukan
aktivitas sehari-hari seperti makan, berpakaian dan kamar mandi klien meminta
bantuan keluarga atau perawat ruangan tetapi jika klien tidak sesak nafas klien
mampu melakukannya dengan sendiri.
Selama klien dirawat di rumah sakit klien tidak melakukan ibadah sholat
dengan teratur, hanya berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.
1. BAB
- Pola bab :
Klien BAB sekali dalam sehari klien BAB pada pagi hari tapi terkadang pada
sore hari klien juga bisa BAB.
- Karakter feses :
- Riwayat perdarahan :
- BAB terakhir :
- Diare :
2. BAK
- Pola BAK :
- Karakter urine :
Klien tidak mengalami rasa sakit saat BAK dan tidak ditemukan kesulitan
dalam BAK.
Klien tidak ditemukan adanya riwayat penyakit ginjal atau kandung kemih.
Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal Diagnosa Pukul Implementasi Evaluasi
Keperawatan Keperawatan (SOAP)
Selasa, 30 Ketidakefektifan 08.00 - Mengkaji S:Klien