SKRIPSI
Oleh:
Meylyn Anastasia Br Hutasoit
171101075
Segala puji dan syukur penulis panjatkan bagi Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan karunianya yang telah diberikan sehingga penulis dapat
kesulitan yang dihadapi, namun berkat dukungan, saran serta semangat dari
berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,
pada kesempatan secara khusus penulis ingin berterima kasih kepada seluruh
pihak yang telah memberikan dukungan, saran serta semangat sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
Secara khusus penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Dudut Tanjung, SKp, M.Kep, Sp.KMB selaku Dekan Fakultas
2. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kep., M.Kep., Sp. Mat selaku Wakil
Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. KMB selaku Wakil
Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
iv
penelitian ini.
6. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku dosen penguji II saya yang
7. Ibu Dr. Rika Endah Nurhidayah, S.Kp, M. Pd selaku dosen penguji III
skripsi ini.
10.Teman sekaligus sahabat saya dari SMA hingga sekarang yaitu Ester
Margaret, Mega siregar dan Ella Sitepu yang selalu memberikan semangat
11.Teman kost saya dari 2017 hingga sekarang yaitu Siska Ginting, Mutiara
Saragih, Rut Sinaga, dan Lenny Tobing yang selalu memberikan semangat
13.Teman-teman satu bimbingan skripsi Elfrida, Meylin, Nisa, dan Andi yang
selalu memberikan semangat serta saran dalam penyelesaian skripsi ini.
Monica, Theresia, Rasta, Lince, Elisabet, Julia, Patricia, Anggi, Pretty, dan
penulisan skripsi penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk dijadikan pedoman dalam perbaikan skripsi ini.
Dan juga semoga penulis dapat meneliti dengan lancar dan diberi kemudahan saat
vi
vii
viii
ix
xi
xii
ABSTRAK
Tingginya dampak gejala fisik maupun psikologis yang menimpa perawat
selama masa pandemi Covid-19 akan mempengaruhi kinerja dan keselamatan
perawat dalam merawat pasien Covid-19. Kinerja adalah hasil kerja baik secara
kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas
sesuai tanggung jawab yang diberikan. Membaiknya pelaksanaan program K3 di
RS dalam merawat pasien Covid-19 dengan menyediakan perlengkapan APD bagi
perawat yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitas. Penelitian ini
merupakan asosiatif kausal yaitu untuk mengetahui pengaruh kinerja dan
keselamatan dalam merawat pasien Covid-19 terhadap stres perawat di RSUD
DR. RM Djoelham Binjai. Penelitian ini dilakukan mulai dari 29 Maret 2021
sampai 18 Juni 2021. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 perawat. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah kuesioner data demografi, kuesioner kinerja perawat, kuesioner
keselamatan perawat dan kuesioner stres perawat. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa adanya pengaruh kinerja terhadap stres perawat, terdapat pengaruh
keselamatan kerja terhadap stres perawat dan terdapat pengaruh kinerja dan
keselamatan kerja secara simultan terhadap stres perawat. Dalam merawat pasien
Covid-19 Di RSUD DR. RM Djoelham Binjai perawat sudah memilki
keselamatan berupa APD yang tercukupi, sehingga diharapkan pihak rumah sakit
menjadi pedoman terkait keselamatan perawat menggunakan APD dalam merawat
pasien covid-19 terhadap stres.
xiii
PENDAHULUAN
batuk, kejang dan diare (WHO, 2020; Repici dkk., 2020). Kasus pertama
dkk, 2020). Kasus pneumonia misterius disebabkan oleh virus. Virus ini
CoV melibatkan 24 negara dengan 8000 kasus dan 800 kematian. MERS-CoV
yang dimulai di Arab Saudi sekitar 2.500 kasus dan 800 kematian dan masih
penderita di dunia adalah 1.278.523 yang terinfeksi kasus Covid-19. Dari 1,2
juta kasus positif korona, 69.757 (5,46%) pasien Covid-19 telah meninggal
dan 266.732 (20,9%) orang telah sembuh dari total kasus positif. Di Indonesia,
data terakhir tentang jumlah kasus positif virus korona (Covid-19) masih
terus meningkat 209 orang (8,39%) dan 192 orang (7,70%) sembuh dari
kesehatan khawatir akan kesehatan mereka, dan keluarga (Cheng dkk., 2020).
Beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan kekhawatiran dalam diri
seseorang sehingga menimbulkan stress. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat
keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi,
volume kerja mungkin terlalu banyak (Sunyoto, 2012: 64). Faktor yang
seseorang. Demikian juga dengan beban kerja baik secara kuantitas dimana
tenaga kesehatan yang lain menjadi stress. Menurut Liu et al, (2020)
mengalami kelelahan kerja pada saat menghadapi pasien Covid-19. Selain itu
Aprilia tahun 2017 terkait kinerja perawat di rumah sakit menyatakan bahwa
perawat itu sendiri yang akan mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit.
tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan”. Hal ini senada dengan yang
stres yang dialami karyawan terlalu besar, maka kinerja akan mulai menurun,
dan tidak kuat lagi untuk bekerja, menjadi putus asa, keluar atau menolak
merawat pasien yang diisolasi, seperti perasaan tidak pasti, stigmatisasi sosial
dan beban kerja yang berlebihan (El-Hage dkk., 2020; Iqbal & Chaudhuri,
2020). Stres disebabkan oleh faktor organisasi, dan faktor risiko lebih lanjut.
kurangnya ventilator dan tempat tidur unit perawatan intensif. Faktor risiko
lebih lanjut seperti khawatir tentang kesehatan diri, takut membawa infeksi ke
anggota keluarga, dan tidak memiliki akses cepat (England, 2020; Holland
dkk., 2020).
tersebut dikatakan mengalami stres kerja. Faktor dari stres kerja perawat
antara lain akibat karakterisasi pasien, pengkajian terhadap pasien, dan aspek
karyawan maka pada titik ini stres cenderung tidak menghasilkan perbaikan
kinerja. Hal yang paling penting untuk mencegah masalah stress adalah
beban kerja yang berlebihan, peningkatan paparan virus, dan kurangnya alat
besar untuk meminimalkan stress yang dialami. Data terakhir tentang jumlah
kasus. Tingkat kematian pasien Covid-19 terus meningkat 209 orang dan 192
orang sembuh dari jumlah penderita positif. Perbandingan dari data tersebut
Djoelham Binjai.
menuntut ilmu bahwa ada hubungan antara kinerja dan keselamatan dalam
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi rumah sakit terutama
terhadapstres
TINJAUAN PUSTAKA
seorang perawat dapat dilihat dan dinilai sesuai dengan peran fungsi sebagai
Faktor yang mempengaruhi kinerja dipengaruhi oleh banyak hal yaitu dengan
hubungan kinerja dengan faktor model karena rata-rata manajer efektif untuk
1. Faktor Kemampuan
kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, perawat perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man on the right
2. Faktor Motivasi
Penilaian kinerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai apakah
2006).
tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik. Dalam
Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait
2.2.Keselamatan Perawat
Y. S 2015).
Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik maupun
menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga (Yudi, D.,
Beban kerja fisik yakni kerja yang membutuhkan energi fisik otot
manusia sebagai sumber tenaga. Beban kerja fisik biasa disebut sebagai
aktivitas fisik secara langsung, akan tetapi diakibatkan oleh kerja otak
pasien positif infeksi virus corona atau Covid-19. Hal inilah yang membuat
mereka menjadi kelompok yang juga rentan tertular. Disebut sebagai garda
terhadap jumlah atau dosis virus yang masuk ke dalam tubuh ketika mereka
Diri (APD) lengkap apabila berhadapan dengan pasien yang terkait Covid-19,
khususnya mereka yang berada dalam ruang isolasi. Selain itu, penting juga
penanganan virus corona bagi tenaga kesehatan serta petugas rumah sakit.
pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh subyek hukum
suatu hal dari hal lainnya. Menurut Setiono, perlindungan hukum adalah
wenang oleh penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum. Berkaitan
pandemi Covid-19.
memiliki resiko kriminal dan kematian. Sebagai profesi yang menjadi garda
Operasional;
undangan;
undangan.
meliputi :
2.3.Stres Perawat
stress seperti kelebihan beban kerja, tanggung jawab atas orang lain,
Stres dan kecemasan adalah reaksi terhadap situasi yang mengancam dan
adalah yang paling rentan terhadap hal tersebut. Reaksi terkait stres meliputi
akan mengalami kondisi kejiwaan yang lebih parah, pemisahan dari keluarga,
perasaan gagal dalam menangani prognosis yang buruk, fasilitas teknis yang
psikologis seperti depresi, kecemasan, stres berat, dan kelelahan. Faktor risiko
atau orang lain, diisolasi, perasaan tidak pasti, stigmatisasi sosial, beban kerja
atau proses psikologi individu yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap
psikologis dan atau fisik khusus pada seseorang (Ivancevich dan Matteson,
1980). Stress terjadi karena disebabkan oleh sesuatu yang buruk namun tidak
berarti demikian karena stress yang dimaksud adalah stress kerja yang artinya
terhadap stressor ini merupakan suatu komponen yang penting didalam proses
Para ahli menyatakan bahwa stress memiliki konsekuensi atau hasil psikologis
Tingkat Stres Kerja (Nursalam, 2003), dibagi dua yaitu gejala fisiologis
dan gejala psikologis. Gejala fisiologis yaitu gejala yang muncul pada saat
stres berupa merasa lelah, insomnia, nyeri kepala, otot kaku dan tegang
dan gelisah.
humor, cemas, depresi, putus asa, mudah marah, ketakutan, frustasi, tiba- tiba
menangis, merasa tidak berdaya, menarik diri dari pergaulan dan menghindari
ancaman oleh virus itu sendiri, tidak ada keraguan bahwa tindakan karantina,
yang memadai, dan stigma, pada kelompok yang lebih rentan termasuk
psikologis yang paling sederhana dan paling jelas dari stress. Menurut
1976).
membawa infeksi rumah ke anggota keluarga atau orang lain, dan tidak
tetapi juga dalam konteks lain. Cara ini dapat melindungi diri mereka
sendiri dan keluarga, kerabat dan teman mereka terhadap risiko tertular
Tingkatan stres menurut Potter & Perry (2005) membagi tingkatan stres
menjadi stres ringan, sedang dan berat. Stres ringan adalah stressor yang
dihadapi setiap orang secara teratur, umumnya dirasakan oleh setiap orang
berakhir dalam beberapa menit atau beberapa jam dan biasanya tidak akan
menimbulkan penyakit. Stres sedang terjadi lebih lama dari beberapa jam
kondisi kesehatan seseorang. Stres berat merupakan stres kronis yang terjadi
beberapa minggu sampai beberapa tahun misalnya penyakit fisik yang lama.
Semakin sering dan semakin lama situasi stres, semakin tinggi resiko
kesehatan yang ditimbulkan (Wiebe & Williams, 1992 dalam Potter & Perry,
2005).
mental perawat (Kılınc and Sis Celik., 2020). Persepsi ini mempengaruhi
akibat media sosial online yang liar menyebarkan hoax (Santoso & Santosa.,
2020).
dikucilkan, larangan naik kendaraan umum dan lain sebagainya. Stigma dapat
menghentikan stigma. Program desa siaga ini telah diinisiasi oleh Kementrian
coronavirus dengan gejala umum demam, kelemahan, batuk, kejang dan diare
sesak napas, dan tidak nafsu makan. Namun berbeda dengan influenza, virus
parah dan gagal organ. Kondisi darurat ini terutama terjadi pada pasien dengan
KERANGKA PENELITIAN
ini adalah untuk menjelaskan secara rinci mengenai topik yang akan diteliti.
Kinerja Perawat :
Motivasi
Pengalaman kerja
Kompensasi
Stres Perawat
Gejala fisiologi
Gejala psikologis
Keselamatan
Perawat :
Tempat kerja
Mesin dan
peralatan
Tingkat Stres
Perawat
1. Stres
ringan
2. Stres
sedang
3. Stres berat
25
3.2.Definisi Operasional
Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
keperawatan pernyataan.
yang memiliki
kemampuan
yang terampil
dalam
mengerjakan
pekerjaannya
sehari-hari dan
memiliki
motivasi yang
terbentuk dari
sikap seorang
perawat dalam
menghadapi
situasi kerja.
untuk menggambarkan
menciptakan tentang
dapat pernyataan.
mengurangi
kecelakaan kerja
dan penyakit
yang dapat
meningkatkan
efisiensi dan
produktivitas
kerja.
kekhawatiran
perawat di ruang
isolasi Covid-19
di RSUD DR.
RM Djoelham
Binjai karena
adanya
perubahan atau
stressor yang
muncul di
lingkungan kerja
dalam merawat
pasien covid-19.
Binjai.
Djoelham Binjai.
Djoelham Binjai.
RS Djoelham Binjai.
RS Djoelham Binjai.
METODOLOGI PENELITIAN
asosiatif kausal untuk melihat apakah ada pengaruh atau hubungan antar dua
variabel atau lebih yaitu pengaruh kinerja dan keselamatan dalam merawat
4.2.1. Populasi
ruang isolasi RSUD DR. RM Djoelham Binjai yang berdasarkan data yang
didapat dari hasil wawancara oleh manajer RSUD DR. RM Djoelham Binjai,
35 perawat.
4.2.2. Sampel
30
rumah sakit tipe B dan RSUD DR. RM Djoelham Binjai adalah Rumah Sakit
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2020 sampai dengan Juli
akhir.
Penelitian dilakukan setelah peneliti lulus uji etik dari Komisi Etik
dengan pengumpulan data dan menyajikan data penelitian, serta data hanya
saja dampaknya.
atau hasil yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang dilaporkan data hasil penelitian.( Hidayat, 2007).
4.5.Instrumen Penelitian
meliputi inisial, jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja sebagai perawat
dipakai dalam penelitian ini adalah model tertutup karena jawaban telah
setuju sampai sangat tidak setuju, dengan jawaban sebagai berikut : Sangat
Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju
(STS) = 1. Hasil ukur Baik : 28-36, Cukup baik : 18-27, Tidak baik : 9-17.
dipakai dalam penelitian ini adalah model tertutup karena jawaban telah
sangat setuju sampai sangat tidak setuju, dengan alternatif jawaban sebagai
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Hasil ukur Baik : 24-32, Cukup baik : 16-23,
dan kerangka konsep terdiri dari 9 pertanyaan. Kuesioner yang dipakai dalam
penelitian ini adalah model tertutup karena jawaban telah disediakan dan
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai
Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju
Binjai yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan akan
alat ukur dalam mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur. Uji
dinyatakan valid apabila nilai koefisien berkisar antara 0-1. Peneliti juga telah
maka dapat dikatakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah
valid.
selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama. Uji reliabilitas adalah derajat
orang perawat yang bertugas di ruang rawat isolasi covid-19 RSUD Dr.
Pirngadi Medan. Hasil uji reliabilitas dari 9 pertanyaan Kinerja adalah 0,76, 8
Sumatera Utara. Setelah ijin diperoleh maka proses pengumpulan data bisa
4.8.Analisis Data
jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja. Selain itu, analisa univariat
akan melihat pengaruh kinerja dan keselamatan dalam merawat pasien Covid-
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data
2. Uji Heteroskedastisitas
dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain (Sunyoto &
Setiawan, 2017).
Pada bab ini diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai
pengaruh kinerja dan keselamatan dalam merawat pasien covid-19 terhadap stres
perawat di ruang isolasi covid-19 melalui proses pengumpulan data sejak 29 Mei
2021 hingga 18 Juni 2021 di RSUD DR. RM Djoelham Binjai. Penelitian ini
kinerja, keselamatan dan stres perawat di ruang isolasi covid-19 RSUD DR.
RM Djoelham Binjai.
(80%), Usia mayoritas responden yang bekerja di ruang isolasi Covid-19 36-
ruang isolasi Covid-19 dengan lama bekerja 1-5 tahun yaitu 18 perawat
37
5.1.2. Kinerja
Berdasarkan tabel kinerja skor yang telah ditetapkan pada setiap jawaban
Cukup Baik.
5.1.4. Stress
Berdasarkan hasil total skor dari setiap pernyataan pada kuesioner , maka
sedang, dan dari 1 orang perawat dengan presentasi (2,9%) memiliki gejala
stres ringan.
dengan dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi > 0,05 maka
nilai residual berdistribusi normal, namun jika jika nilai signifikansi < 0,05
maka nilai residual berdistribusi tidak normal, dan berdasarkan data hasil
yang didapatkan untuk data residual kinerja adalah 0,102, artinya 0,102 >
0,05 dan data berdistribusi normal, untuk data residual keselamatan adalah
0,100, artinya 0,100 > 0,05 dan data terdistribusi normal, data residual stress
adalah 0,122, artinya 0,122 > 0,05 dan data terdistribusi normal.
untuk uji heteroskedastisitas adalah hasil sig. > 0,05 maka data tidak terjadi
heterokedastisitas, dan jika hasil sig. < 0,05 maka data terjadi
heteroskedastisitas. Dan dari hasil analisa data didapatkan bahwa untuk nilai
kinerja > 0,05 yaitu 0,372 > 0,05 yang artinya tidak terjadi
heteroskedastisitas. Dan untuk nilai keselamatan juga > 0,05 yaitu 0,741 >
sederhana.
Hasil analisis regresi linear sederhana pada tabel dapat ditulis dengan
Y = 8,596 + 0,443 X1
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa stres kerja perawat akan
sebesar 8,596 jika kinerja sama dengan nol. Variabel kinerja memiliki nilai
0,443. Hal ini menunjukkan bahwa jika kinerja meningkat sebesar 1% maka
didapatkan bahwa nilai thitung sebesar 2,647, sedangkan nilai ttabel adalah
2,03452. Hal ini menunjukkan bahwa thitung 2,647 > ttabel 2,03452,
kinerja. Sedangkan sisanya sebesar 82,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang
kerja dalam merawat pasien Covid-19 terhadap stres perawat di RSUD DR.
Hasil analisis regresi linear sederhana pada tabel dapat ditulis dengan
Y = 5,262 + 0,654 X2
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa stres perawat akan sebesar
5,262 jika keselamatan kerja sama dengan nol. Variabel keselamatan kerja
memiliki nilai 0,654. Hal ini menunjukkan bahwa jika keselamatan kerja
nilai ttabel adalah 2,03452. Hal ini menunjukkan bahwa thitung 2,510 > ttabel
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
1 (Constant) 3,788 6,490 ,584 ,564
KINERJA ,292 ,214 ,276 1,361 ,183
KESELAMATAN ,371 ,331 ,227 1,121 ,271
a. Dependent Variable: Stress
bebas terhadap variabel terikat (Y), jika variabel bebas memiliki pengaruh
secara simultan terhadap variabel terikat (Y). Uji ini dilakukan dengan
dirumuskan sudah tepat. Jika nilai Fhitung > F tabel = 4,159>3,28 maka dapat
diartikan bahwa model regresi sudah tepat artinya pengaruh secara bersama
5.2.Pembahasan
Djoelham Binjai
baik diantaranya rata-rata umur responden berada pada usia produktif, lama
pekerjaannya baik. Rata-rata lama masa kerja responden paling banyak adalah
1-7 tahun (tenaga kerja baru) yang berada pada usia 23-29 tahun (usia
produktif) dan pada usia produktif tersebut memacu motivasi diantara perawat
untuk menunjukkan kinerja yang baik, tenaga kerja baru dan sebagian besar
yang diterima akan mempengaruhi kinerja untuk lebih baik. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriansari, Nimran, & Utami (2013)
Kompensasi jika diberikan secara adil maka karyawan akan lebih terpuaskan
organisasi (Handoko, 2010). Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan
yang sesuai adalah kompensasi yang sudah sesuai dengan harapan, pekerjaan
karyawan akan kompensasi yang diterima sebagai balas jasa atas kontribusi
akan memacu perawat untuk memberikan pelayanan yang optimal dalam masa
dari sebelumnya karena persepsi perawat bahwa risiko yang dihadapi juga
semakin meningkat.
Djoelham Binjai
dengan presentasi (62,9%) mempunyai keselamatan kerja yang Baik, dan dari
yang Cukup Baik. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu
apabila terjadi kecelakaan dan penyakit kerja. Hal ini sejalan dengan
adanya perbedaan jumlah kegiatan atau aktivitas pada shift kerja, jumlah
merasa aman terlebih dahulu, baik dari sisi kesehatan maupun keselamatan
Kondisi kerja para perawat yang banyak berinteraksi dengan lingkungan kerja
yang menyebabkan sakit, cacat, dan kematian dapat ditekan sekecil mungkin.
bahwa 3 fungsi alat pelindung diri yakni untuk tetesan dan tindakan
kontak umum, serta untuk mereka yang melakukan atau membantu dengan
prosedur medis penghasil aerosol berisiko tinggi (Lockhart et al., 2020). Alat
Djoelham Binjai
presentasi (97,1%) memiliki gejala stres sedang, dan dari 1 orang perawat
dengan presentasi (2,9%) memiliki gejala stres ringan. Hal ini disebabkan
kerja ada yang sedang dan rendah. Pada penelitian ini didapatkan data
responden jenis kelamin perempuan 28 perawat (80%) dan jenis kelamin laki-
laki 7 perawat (20%). Berdasarkan data yang didapatkan dalam penelitian ini
stres ringan hingga stres sedang dialami oleh perempuan dan laki-laki,
penelitian ini baik stres ringan dan stres sedang mayoritas dialami oleh
perempuan.
Karakteristik masa kerja yang terbanyak pada 1-5 tahun (51,4%), hal ini
pasien. Menurut (Lilin & Indriono, 2020) salah satu penyebab stres pada masa
menjadi bertambah, dan menimbulkan stres. Menurut Lilin & Indriono (2020)
salah satu pemicu stres pada perawat yaitu adanya kekhawatiran tentang
perawat dalam mengontrol pikiran dan emosi dalam bekerja yang tentunya
Karakteristik stres kerja perawat yang paling banyak pada fase resistensi
(stres sedang) yaitu (61,90%). Pada fase resistensi perawat mencoba berbagai
proses fisiologis yang telah dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat
mungkin kembali ke keadaan normal dan pada waktu yang sama tubuh
mengatasi faktor-faktor penyebab stres. Bila teratasi gejala stres akan menurun
tetapi bila tidak stressor akan berjalan terus dan ketahanan tubuh untuk
kognitif dan emosi ini memacu terjadinya perubahan perilaku terutama bila
kinerja dalam merawat pasien covid-19 terhadap stress perawat di RSUD DR.
maupun sosial. Penilaian kinerja pegawai merupakan salah satu cara untuk
yang membutuhkan penanganan segera. Hal ini juga dipengaruhi oleh karena
dilakukan oleh 2 atau 3 orang harus dirangkap oleh seorang perawat saja,
peristiwa ini akan menyebabkan beban kerja yang berlebihan sehingga bisa
menimbulkan tekanan fisik dan mental yang cukup berat. Menurut (Maharani,
Rahmi., 2019) faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat adalah kondisi
pasien yang selalu berubah, dan jumlah rata-rata jam perawatan yang
fisik, keahlian, dan waktu yang tersedia maka akan menjadi sumber stres.
Dampak negatif dari meningkatnya beban kerja yaitu timbul emosi perawat
Perawat merasakan, bahwa jumlah perawat yang ada tidak sebanding dengan
munculnya stres kerja, karena semua pasien di ruang isolasi Covid-19 perlu
terhadap stres kerja dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari
berbeda halnya jika seseorang yang mengalami stress maka akan berpengaruh
koping yang berbeda-beda sehingga stress kerja ada yang tinggi dan rendah,
pelayanan keperawatan ada yang baik dan ada juga yang kurang baik. Di
tanggap cepat dan koping yang efektif sehingga mampu melayani pasien
signifikan terhadap Stres Kerja Perawat Rumh Sakit Jiwa Mutiara Sukma
Provinsi NTB”. Pembuktian hipotesis ini dilakukan dengan analisis uji t. yang
dan signifikan terhadap Stres Kerja Perawat Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
Provinsi NTB.
lingkungan kerja non fisik -3,576 > ttabel -1,995 dengan nilai sig. 0,001 <
0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik berpengaruh
kondusif suatu lingkungan kerja non fisik maka potensi perawat mengalami
stress tingkat tinggi akan semakin kecil. Sebaliknya, stress kerja akan menurun
non fisik pada tempat kerja juga dapat mendukung kegiatan kerja karyawan
yang menyediakan alat pelindung diri di tempat kerja. Lingkungan non fisik
dengan atasan dapat menciptakan komunikasi yang baik dan sistem kerja sama
yang solid pada saat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dari
stress tingkat tinggi akan semakin kecil. Sebaliknya, stress kerja akan tinggi
perawat di RSUD DR. RM Djoelham Binjai cukup memadai dari segi kualitas
para perawat dari bahaya K3 yang mungkin terjadi. Dengan adanya program
kinerja dan keselamatan dalam merawat pasien covid terhadap stress di RSUD
tabel = 4,159>3,28 yang artinya semua variabel bebas dalam penelitian ( kinerja
terikat (stress).
karakteristik lama bekerja perawat dominan pada 1-5 tahun yaitu sebanyak 18
orang (51,4%), sisanya berada pada 6-11 tahun 10 orang (28,6%), 12-17 tahun
2 orang (5,7%), 18-23 tahun 4 orang (11,4%), dan >24 1 orang (2,9%).
pengetahuan dan skill perawat dalam menggunakan peralatan medis dan juga
dalam penanganan pasien. Manifestasi dari stres kerja perawat antara lain
tingkat motivasi kerja perawat. Data karakteristik usia perawat dominan 36-45
tahun 21 orang (60%), dan sisanya pada usia 26-35 tahun 13 orang (37,1%),
Lama bekerja perawat dominan pada 1-5 tahun yaitu sebanyak 18 orang
(51,4%), sisanya berada pada 6-11 tahun 10 orang (28,6%), 12-17 tahun 2
orang (5,7%), 18-23 tahun 4 orang (11,4%), dan >24 1 orang (2,9%). dan usia
ini sejalan dengan penelitian (Afifah, 2020) yang mengemukakan bahwa yang
dan signifikan antara stress kerja, motivasi kerja, keselamatan kerja dan
terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara stress kerja, motivasi kerja,
terhadap kinerja
responden
adalah
penelitian
karyawan.
5.3.Keterbatasan Penelitian
responden satu persatu dikarenakan dalam kondisi pandemi dan pihak rumah
sakit yang tidak memberikan izin untuk penelitian dilakukan secara online,
jawab tiap ruangan dan meminta bantuan dalam mengontrol tiap perawat
6.1. Kesimpulan
Mei 2021 sampai 18 Juni 2021 dengan jumlah responden sebanyak 35 orang
hal ini menunjukkan kinerja akan semakin baik tingkat stres perawat di RSUD
terhadap stres perawat, hal ini menunjukkan stres kerja akan tinggi seiring
terhadap stres perawat. Hal ini menunjukkan kinerja dan keselamatan kerja
6.2. Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
2020 2021
No. Kegiatan
Okt Nov Des Jan Feb Mar April Mei Jun Juli
1. Pengajuan Judul
2. Proses Persetujuan
Judul
3. Menyusun BAB I
4. Menyusun BAB II
6. Menyusun BAB IV
7. Sidang Proposal
8. Perbaikan Proposal
9. Pengumpulan Data
Lampiran 2
Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu, saya sangat berharap
untuk kesedian abang dan kakak perawat untuk menjadi responden penelitian
saya. Identitas dan jawaban abang dan kakak perawat akan dirahasiakan, data
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Demikian informasi ini
saya sampaikan. Atas perhatian dan kesedian abang dan kakak perawat untuk
Medan, 2021
Peneliti
Meylyn Anastasia
Lampiran 3
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama inisial :
Jenis Kelamin :
Usia :
Alamat :
NIM : 171101075
dengan benar prosedur penelitian ini. Saya menyatakan saya bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini dan tidak mendapat paksaan dari pihak manapun.
Binjai, 2021
Reponden
Lampiran 5
Kuesioner Penelitian
Pengaruh Kinerja dan Keselamatan Dalam Merawat Pasien Covid Terhadap Stres
Perawat
Petunjuk Pengisian:
A. Karakteristik Responden
3. Umur : thn
Keperawatan
( ) Ners
Janda/Duda
Untuk setiap pernyataan di bawah ini berilah tanda cek ( ) pada kolom yang
tersedia sesuai dengan penilaian Anda.
Keterangan Jawaban:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat tidak setuju
Sangat
Sangat Tidak
NO Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1 Adanya respon balik
atas prestasi ditempat
saya bekerja, sehingga
memotivasi untuk
meningkatkan kinerja
saya
2 Saya sangat memahami
pedoman (SOP) kerja di
tempat saya bekerja
3 Keharmonisan dengan
sesama teman dapat
meningkatkan kinerja
saya
4 Semua tugas dapat saya
kerjakan dengan baik
5 Saya mengerjakan tugas
yang menjadi tanggung
jawab saya tanpa
disuruh oleh atasan
6 Saya tidak
meninggalkan (pulang)
pekerjaan sebelum
menyelesaikan
pekerjaan saya
7 Pemberian insentif
dilakukan secara
proporsional, sesuai
tugas pokok, fungsi dan
tanggung jawab
8 Kompensasi yang saya
terima akan
memengaruhi kinerja
saya
9 Saya merasa senang
ketika pimpinan memuji
hasil kinerja saya
KESELAMATAN PERAWAT
Sangat
Sangat Tidak
NO Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1 Saya merasa aman
(terlindungi dengan
sistem manajemen
keselamatan dan
kesehatan kerja)
dalam melakukan
tindakan
keperawatan
2 Saya merasa nyaman
karena memiliki
peralatan yang
lengkap untuk
melakukan tindakan
keperawatan
3 Saya memiliki waktu
yang cukup untuk
melakukan tindakan
keperawatan pada
satu orang pasien,
tanpa diganggu oleh
pasien yang lainnya
4 Saya memiliki
ruangan kerja yang
nyaman sehingga
memengaruhi kinerja
dalam melakukan
tindakan
keperawatan
5 Saya memiliki rekan
kerja
(dokter/perawat)
yang mendukung
dalam memberikan
asuhan keperawatan
6 Rumah sakit
menyediakan alat
pelindung diri (APD)
yang memadai dalam
merawat pasien
covid-19
7 Rumah sakit
melakukan
pemantauan terhadap
kepatuhan
penggunaan
peralatan
keselamatan dan
APD
8 Sebelum
meninggalkan pasien
saya memastikan
lingkungan pasien
aman (rem tempat
tidur terkunci, pagar
tempat tidur
terpasang, lantai
tidak basah dan
penerangan cukup)
Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju tidak
setuju setuju
setuju
1 Rasa kelelahan
menghadapi
pasien membuat
saya merasa
kehabisan tenaga
saat bekerja
2 Saya merasa takut
berinteraksi
dengan pasien
positif covid-19
dan keluarganya
3 Perawatan pasien
terkait covid-19
membuat saya
khawatir akan
tertular virus ini
4 Menangani pasien
covid-19 membuat
saya takut
berinteraksi
dengan rekan kerja
5 Saya merasa tidak
yakin dengan
kemampuan saya
merawat pasien
covid-19
6 Saya merasakan
beban yang berat
dalam
menjalankan tugas
merawat pasien
yang terinfeksi
virus covid-19
7 Saya merasa
khawatir saat
merawat pasien
dcovid-19
8 Ketika saya
menghadapi
banyak pekerjaan
yang harus
diselesaikan
membuat saya
merasa sakit
kepala/pusing
9 Saya mengalami
lelah (capek)
setelah merawat
pasien covid-19
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Email : meylynanastasia@gmail.com
Utara
Lampiran 12
V = ∑s/[n(C-1)]
Keterangan :
S = r – Lo
Instrumen Kinerja
Item R S ∑s V
1 4 3 3 1
2 4 3 3 1
3 4 3 3 1
4 4 3 3 1
5 4 3 3 1
6 4 3 3 1
7 4 3 3 1
8 4 3 3 1
9 4 3 3 1
Instrumen Keselamatan
Item R S ∑s V
1 4 3 3 1
2 4 3 3 1
3 4 3 3 1
4 4 3 3 1
5 4 3 3 1
6 4 3 3 1
7 4 3 3 1
8 4 3 3 1
Item R S ∑s V
1 4 3 3 1
2 4 3 3 1
3 4 3 3 1
4 4 3 3 1
5 4 3 3 1
6 4 3 3 1
7 4 3 3 1
8 4 3 3 1
9 4 3 3 1
Lampiran 13
PB1 PB2 PB3 PB4 PB5 PB6 PB7 PB8 PB9 SKOR PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6
4 4 3 3 3 3 4 3 3 30 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 4 29 4 4 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 3 3 4 3 3 31 3 3 4 3 3 3
4 3 4 4 3 3 4 3 3 31 3 3 4 3 3 3
4 3 4 4 3 3 4 3 3 31 3 3 4 3 3 3
4 3 4 4 3 3 4 3 3 31 3 3 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 4 4 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 3 3 3 4 3 30 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 4
4 3 4 3 4 4 3 3 3 31 3 4 3 3 3 4
3 4 4 3 3 4 4 3 3 31 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 4 4 4 3 3 32 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 4 3 4 30 3 4 3 4 4 4
2 3 4 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 28 3 3 3 3 3 3
PD1 PD2 PD3 PD4 PD5 PD6 PD7 PD8 PD9 SKOR
PC7 PC8 SKOR
2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
3 3 24
3 2 2 2 2 3 3 2 2 21
3 3 24
3 2 3 2 2 2 3 2 3 22
3 3 24
2 2 2 2 1 2 2 2 2 17
3 3 26
3 2 3 2 2 3 3 2 3 23
3 3 24
3 2 3 2 2 3 3 2 3 23
3 3 24
3 2 3 2 2 3 3 2 3 23
3 3 24
2 2 3 2 2 2 3 2 2 20
3 3 24
3 2 3 2 2 2 3 2 3 22
3 3 24
3 2 3 2 2 2 3 2 3 22
3 3 24
3 2 3 2 2 2 3 2 3 22
3 3 24
3 2 3 2 2 2 3 2 3 22
3 3 24
3 2 3 2 2 2 3 2 3 22
3 3 24
3 2 3 2 2 2 3 2 3 22
3 3 24
3 1 2 1 1 1 1 2 3 14
3 4 26
3 1 2 1 1 1 1 2 3 14
3 4 26
3 1 2 1 1 1 1 2 3 14
3 4 26
3 1 2 1 1 1 1 2 3 14
3 4 26
2 1 2 1 1 1 1 2 2 13
3 4 30
3 2 3 2 2 2 3 3 3 23
3 3 24
3 2 3 2 2 2 3 3 3 23
3 3 24
2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
3 3 24
3 2 3 2 2 2 2 3 3 22
3 4 27
3 2 3 2 2 2 3 2 3 23
3 4 26
4 1 3 2 2 2 3 2 3 22
3 4 27
2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
3 3 24
2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
3 3 24
2 2 3 2 2 2 2 2 2 19
4 4 30
3 1 2 2 2 2 2 3 2 19
3 3 24
3 2 3 2 2 2 2 3 3 22
3 4 25
Relib Kinerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.767 9
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 27.0333 4.102 .677 .702
VAR00002 27.1333 4.257 .690 .702
VAR00003 26.9333 4.547 .604 .720
VAR00004 27.4333 5.909 -.056 .807
VAR00005 27.5333 5.706 .114 .781
VAR00006 27.5000 5.707 .083 .786
VAR00007 27.0000 4.138 .795 .684
VAR00008 27.2667 4.616 .526 .732
VAR00009 27.2333 4.668 .487 .738
Relib Keselamatan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.799 8
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 21.9333 2.409 .379 .795
VAR00002 21.9000 2.093 .648 .753
VAR00003 21.8667 2.395 .274 .817
VAR00004 21.9667 2.240 .733 .752
VAR00005 22.0000 2.552 .473 .788
VAR00006 21.8667 1.982 .689 .744
VAR00007 22.0000 2.552 .473 .788
VAR00008 21.7000 1.803 .643 .758
Relib Stress
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.847 9
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 17.1667 8.006 .318 .856
VAR00002 18.1667 7.592 .587 .830
VAR00003 17.3333 6.851 .793 .807
VAR00004 18.1000 7.472 .749 .819
VAR00005 18.1333 7.292 .778 .814
VAR00006 17.9667 6.930 .659 .820
VAR00007 17.5667 5.495 .861 .794
VAR00008 17.7667 8.668 .160 .863
VAR00009 17.2667 8.133 .294 .857
Lampiran 14
Master Data
Karakteristik Responden
Lampiran 15
Nim : 171101075
45