SKRIPSI
Oleh
Sellyana
141101020
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
skripsi ini dengan judul “Pelaksanaan Hak Pasien dan Keluarga (HPK) oleh Perawat
menurut Persepsi Pasien di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan mendapatkan gelar
menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya bantuan,
bimbingan, dukungan dan koreksi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai Wakil Dekan I, Ibu Cholina
Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai Wakil Dekan II dan Ibu Dr. Siti Saidah
Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan
3. Ibu Diah Arruum, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan dan motivasi serta
iv
Rika Endah Nurhidayah, S.Kp, M.Pd sebagai dosen penguji II yang telah banyak
5. Ibu Jeny M. Purba, S.Kp, MNs, Ph.D yang telah memberikan masukan dan
6. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp., M.Kep, sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang
yang telah mendidik penulis selama proses perkuliahan dan staf nonakademik
8. Direktur dan seluruh staf RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam yang telah banyak
9. Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta Bapak Swito dan Ibu Nila wati
materil, semangat, dukungan dan kasih sayangnya yang begitu berarti kepada saya.
Terima kasih untuk doa, semangat dan dukungan dari kakak saya Ratna Manda
10. Sahabat penulis Fira, Selfi, Vaonika, Vicka dan Wita yang telah memberikan doa,
12. Teman satu dosen pembimbing Rahma, Eka, Lestari yang selalu berbagi informasi
dan memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini serta seluruh keluarga
13. Seluruh pasien rawat inap di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih ada kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
Penulis
vi
vii
viii
ix
Skema 3.1 Kerangka konsep pelaksanaan Hak Pasien dan Keluarga oleh perawat
..................................................................................................................................... 37
xi
ABSTRAK
Pelaksanaan Hak Pasien dan Keluarga (HPK) merupakan suatu kegiatan memberikan
pelayanan yang dibutuhkan dan sesuai dengan kekuasaan yang dimiliki pasien dan
keluarga selama dirawat di Rumah Sakit. Standar Akreditasi Rumah Sakit memiliki
enam standar HPK yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan khususnya perawat yaitu
tanggung jawab dalam hak pasien dan keluarga, dukungan dan berpartisipasi dalam
proses pelayanan, penjelasan tentang proses dan bertindak dalam pelayanan,
identifikasi nilai dan kepercayaan pasien, penjelasan tentang hak pasien dengan cara
dan bahasa yang tepat, dan Informed consent. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan Hak Pasien dan Keluarga (HPK) yang dilakukan oleh
perawat menurut persepsi pasien di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 107 pasien rawat inap. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah simple random sampling dengan instrumen penelitian
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian pelaksanaan HPK menunjukkan bahwa
hampir seluruh persepsi pasien baik 99,1% dalam pelaksanaan HPK. Pada
pelaksanaan HPK2 terdapat pasien yang memiliki persepsi perawat tidak memberi
dukungan dan berpartisipasi dalam proses pelayanan. Perawatan akan menjadi lebih
baik jika pasien diberi dukungan dan bila perlu keluarga dilibatkan dalam
pengambilan keputusan dan proses perawatan. Perawat di ruang rawat inap
diharapkan dapat melaksanakan enam standar HPK secara optimal dan meningkatkan
pelaksanaan HPK2 terutama dalam hal memberikan dukungan kepada pasien.
xii
A BSTRACT
The implementation of HPK (the right a/patients ' and their/amiliesj is an activiO,
10 provide services needed and in accordance with the authority of patienTs and
their families during their treatment in .a hospital. Hospital Accreditation
Standard has six HPK standards implemented by health care providers. especial(v
nurses: responsibility for the right of patienTs and their families, support and
participation in the process of services, explanation about the process ad action
in the services, identification of patients' values and trust. explanation about
patients ' rights in accurate way and language, and informed consent. The
objective of the research was 10 find out the implementation of HPK done by
nurses according to patients' perception at RSUD Deli Serdang. Lubuk Pakam.
The research used descriptNe quamitalive method. The samples were 107
inpatients, taken by lIsing simple random sampling technique. The research
instM/ment was questionnaires. The result 0/ the research showed that 99./% of
the respondents had good perception on HPK implemenTation. The
implementation of HPK.2 showed that some patients had bad perception on nurses
who did not give sUTJport and participation in the process o/services. Nursing will
be beller if patie';/S are given support and their families, if necessary, were ~
involved in decision making and the process 0/ services. It is recommended 'hal
nurses in the inpatient wards app(v and increase the six HPK standards.
especially in supporting the patients.
xiii
PENDAHULUAN
integral dari pelayanan kesehatan dan berperan penting dalam upaya menjaga
mutu pelayanan kesehatan, yaitu dengan memenuhi kebutuhan dan harapan pasien
keperawatan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan ilmu dan kiat
komprehensif baik dalam keadaan sehat atau sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia yang mengacu pada standar profesional keperawatan dan etika
kurang baik oleh sebagian besar pasien dengan persentase 74,1% pada aspek
biologis dan 56,8% pada aspek sosial. Sedangkan pelayanan keperawatan yang
dipersepsikan tidak baik oleh sebagian besar responden yaitu pada aspek spiritual
sebanyak 58%.
Mendapatkan pelayanan yang baik adalah hak yang dimiliki pasien. Hak pasien
juga merupakan pengembangan dari konsep hak asasi manusia dan menjadi salah
satu tolak ukur yang sangat penting untuk kualitas pelayanan (Guvercin & Arda,
2010).
pada tuntutan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi tahun 2012. Hak
pasien dan Keluarga (HPK) temasuk dalam kelompok pelayanan yang berfokus
pada pasien (patient centered care) yang merupakan salah satu dari tujuh standar
akreditasi KARS 2012. Inti dari patient centered care adalah melibatkan pasien
(Cahyono, 2008). Hasil dari perawatan akan menjadi lebih baik jika pasien dan
mendefinisikan hak pasien dan keluarga yang meliputi: HPK 1). Tanggung jawab
dalam hak pasien dan keluarga, HPK 2). Dukungan dan berpartisipasi dalam
proses pelayanan, HPK 3). Penjelasan tentang proses dan bertindak dalam
pelayanan, HPK 4). Identifikasi nilai dan kepercayaan pasien, HPK 5). Penjelasan
tentang hak pasien dengan cara dan bahasa yang tepat, HPK 6). Informed consent
(KARS, 2012).
keluarga yaitu dengan memberikan informasi dan edukasi terkait hak pasien dan
pasien selama 24 jam penuh sehingga hubungan antara pasien dan perawat
menjadi lebih dekat (Ozdemir,et. al, 2009). Oleh karena itu, perawat dalam
kenyataannya, masih sering terjadi pasien tidak mendapatkan haknya dengan baik,
hal ini dapat terlihat dari adanya keluhan kepada perawat, antara lain mengenai
kurangnya waktu yang disediakan untuk pasien, tidak acuh terhadap keluhan
diberikan kepada pasien atau keluarganya (Depkes, 2009). Salah satu standar
HPK yaitu menjelaskan hak dan tanggung jawab pasien. Berdasarkan survey awal
yang dilakukan peneliti dengan 3 orang keluarga pasien di ruang rawat inap
perawat juga tidak menjelaskan tentang hak pasien dan keluarga selama di RSUD
Praktik pelaksanaan dan kesadaran terhadap hak pasien di rumah sakit yang
terhadap pasien dan perawat menyatakan bahwa mayoritas atau sekitar 77%
pasien tidak mengetahui tentang hak-hak pasien, dan perawat sekitar 48%. Sesuai
dengan hasil penelitian Sapwal, Saparwati, dan Rosalina (2014) tentang pemahaman
pasien tentang hak dan kewajiban pasien yang dirawat inap di RSUD Ambarawa
45,3%. Perawat harus meningkatkan pemberian informasi tentang hak pasien dan
memberikan penjelasan dengan cara dan bahasa yang mudah dimengerti pasien. Hal
ini berkaitan dengan hak pasien dan keluarga yaitu hak untuk mendapatkan informasi
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam adalah satu-satunya rumah sakit umum
pelayanan tipe B non pendidikan. RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam sudah
melalui proses akreditasi KARS pada tahun 2016. HPK adalah salah satu elemen
penilaian dalam KARS 2012. Adanya masalah dalam pelaksanaan hak pasien dan
keluarga, maka perlu dilakukan suatu penelitian yang terkait dengan pelaksanaan
HPK. RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam ini dipilih sebagai lokasi penelitian
karena belum ada penelitian tentang HPK di Rumah Sakit ini dimana standar HPK
pelaksanaan HPK oleh perawat menurut persepsi pasien di RSUD Deli Serdang
Lubuk Pakam.
1.2.Rumusan masalah
pelaksanaan hak pasien dan keluarga (HPK) oleh perawat menurut persepsi pasien
1.3.Tujuan penelitian
1.3.1.Tujuan umum
keluarga (HPK) oleh perawat menurut persepsi pasien di RSUD Deli Serdang
Lubuk Pakam.
Pakam.
Lubuk Pakam.
cara dan bahasa yang tepat (HPK.5) menurut persepsi pasien di RSUD
1.4.Manfaat penelitian
pelayanan keperawatan.
Dengan diketahui pelaksanaan hak pasien dan keluarga (HPK) oleh perawat
menurut persepsi pasien maka akan menjadi sumber informasi untuk ilmu
TINJAUAN PUSTAKA
Hak adalah kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang untuk mendapatkan atau
memutuskan untuk berbuat sesuatu (Wijono, 2000). Hak pasien menurut WHO
adalah pengembangan dari hak asasi manusia yaitu pasien menerima perawatan
yang sesuai dengan martabat dan rasa hormat sebagai manusia, semua pasien
memiliki hak mendasar untuk privasi, kerahasiaan rekam medis, setuju atau
Pasien dan keluarganya adalah pribadi yang unik dengan sifat, sikap, perilaku
Hasil pelayanan akan lebih baik bila pasien dan keluarga diikutsertakan dalam
pengambilan keputusan pelayanan dan proses yang sesuai dengan harapan, nilai,
melakukan edukasi kepada pasien tentang hak dan kewajiban. Pasien diberi
informasi tentang hak dan kewajiban mereka bagaimana harus bersikap. Perawat
pelayanan dengan penuh perhatian dan hormat untuk menjaga martabat dan nilai
pemberian pelayanan kepada pasien. Sebab itu pimpinan harus mengetahui dan
mengerti hak pasien dan keluarganya, serta tanggung jawab rumah sakit sesuai
hak tersebut. Untuk melindungi secara efektif dan mengedepankan hak pasien,
pimpinan bekerja sama dan berusaha memahami tanggung jawab mereka dalam
Rumah sakit menghormati hak pasien dan dalam beberepa situasi hak
pihak lain, dalam situasi tertentu. Misalnya, pasien mungkin tidak mau
Hak pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua kontak di
rumah sakit, stafnya, serta pasien dan keluarganya. Sebab itu, kebijakan dan
mengetahui dan memberi respon terhadap isu hak pasien dan keluarga, ketika
menyusun kebijakan dan prosedur dan bila mungkin, mengikutsertakan pasien dan
2. Para pemimpin rumah sakit memahami hak pasien dan keluarga sesuai
3. Rumah sakit menghormati hak pasien, dan dalam beberapa situasi hak dari
4. Staf memahami kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hak pasien
pasien
Standar HPK.1.1
Standar HPK.1.1.1
pada pasien sering bersumber dari budaya dan agama. Terdapat pula nilai dan
kepercayaan yang sumbernya dari pasien saja. Semua pasien didorong untuk
pihak lain. Oleh karena itu keteguhan memegang nilai dan kepercayaan dapat
melalui staf bidang kerohanian, dari sumber lokal atau sumber rujukan keluarga.
Proses merespon dapat lebih rumit, misalnya, rumah sakit atau negara tidak
rutin atau kompleks yang berkenaan dengan agama atau dukungan spiritual
spiritual pasien.
Standar HPK.1.2
Maksud HPK.1.2
menghendaki privasi dari staf lain, dari pasien yang lain, bahkan dari keluarganya.
dalam wawancara survei akreditasi. Meskipun ada beberapa cara pendekatan yang
umum dalam menyediakan privasi bagi semua pasien, setiap individu pasien dapat
berkenaan dengan situasi, harapan dan kebutuhan ini dapat berubah dari waktu ke
waktu.
menanyakan kebutuhan dan harapan pasien terhadap privasi dalam kaitan dengan
pengobatan
Standar HPK.1.3
Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang milik pasien dari
Maksud HPK.1.3
barang-barang milik pasien kepada pasien dan keluarganya. Ketika rumah sakit
mengambil tanggung jawab untuk beberapa atau semua barang milik pribadi
pasien yang dibawa ke rumah sakit, ada proses mencatat nilai barang tersebut dan
Proses ini berlaku bagi barang milik pasien emergensi, pasien bedah rawat
sehari, pasien rawat inap dan pasien yang tidak mampu mengamankan barang
miliknya dan mereka yang tidak mampu membuat keputusan mengenai barang
pribadinya.
pasien
jawab.
Standar HPK.1.4
Maksud HPK.1.4
yang tiba-tiba oleh pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit. Tanggung jawab
ini terutama bagi bayi, anak-anak, manula dan lainnya yang tidak mampu
melindungi dirinya atau memberi tanda minta bantuan. Rumah sakit berupaya
setiap orang yang tidak memiliki identifikasi, monitoring lokasi yang terpencil
atau terisolasi dari rumah sakit dan secara cepat bereaksi terhadap pasien yang
fisik
Standar HPK.1.5
Maksud HPK.1.5
yang berisiko dan menetapkan proses untuk melindungi hak dari kelompok pasien
tersebut. Kelompok pasien yang berisiko dan tanggung jawab rumah sakit dapat
tanggung jawabnya dalam proses ini. Sedikitnya anak-anak, pasien yang cacat,
manula dan populasi pasien yang lain juga berisiko dilindungi. Pasien koma dan
mereka dengan gangguan mental dan emosional, bila ada, juga termasuk
Standar HPK.1.6
Maksud HPK.1.6
untuk memberikan asuhan dan pelayanan. lnformasi tersebut dapat dalam bentuk
informasi tersebut sebagai hal yang bersifat rahasia dan telah menetapkan
kebijakan dan prosedur untuk melindungi informasi tersebut dari kehilangan dan
penyalahgunaan.
dapat dalam bentuk tulisan di kertas atau rekaman elektronik atau kombinasi.
rahasia dan telah menerapkan kebijakan dan prosedur untuk melindungi informasi
peraturan.
informasi rahasia pada pintu kamar pasien, di nurse station dan tidak
diberitahu tentang kapan dan pada situasi bagaimana informasi tersebut dapat
dilepas dan bagaimana meminta izin untuk itu. Rumah sakit mempunyai
mendapatkan akses bila diizinkan rumah sakit memiliki kebijakan tentang akses
pasien terhadap informasi kesehatannya dan proses mendapat akses bila diizinkan.
proses pelayanan.
Maksud HPK.2
terkait. Kebijakan dan prosedur mengenai hak pasien untuk mencari second
baik di dalam maupun dil luar rumah sakit. Semua staf dilatih untuk pelaksanaan
kebijakan dan prosedur dalam peran mereka mendukung hak pasien dan
proses asuhan.
Standar HPK.2.1
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan bahasa
yang dapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan diberitahu tentang
kondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimana mereka akan dijelaskan tentang
Maksud HPK.2.1.
dasar tentang kondisi medis yang ditemukan dalam asesmen, termasuk diagnosis
pasti bila diminta, dan usulan pelayanan dan pengobatan. Pasien dan keluarganya
memahami kapan mereka akan diberitahu informasi ini dan siapa yang
dan pelayanan, tes, prosedur dan pengobatan yang mana yang perlu diminta
persetujuan.
Meskipun ada beberapa pasien yang tidak mau diberitahu tentang diagnosis
Standar HPK.2.1.1
mereka akan dijelaskan tentang hasil pelayanan dan pengobatan, termasuk hasil
Maksud HPK.2.1.1
mempunyai hak untuk diberitahu mengenai hasil dari rencana pelayanan dan
pada operasi atau obat yang diresepkan atau pengobatan lain. Harus jelas kepada
pasien bagaimana mereka akan diberitahu dan siapa yang akan memberitahu
siapa yang akan memberitahu mereka tentang hasil dari pelayanan dan
pengobatan
siapa yang akan memberitahu mereka tentang hasil yang tidak diantisipasi
Standar HPK.2.2
melanjutkan pengobatan.
Maksud HPK.2.2
Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien, dapat
mereka untuk membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut dan
Standar HPK.2.3
Maksud HPK.2.3
menolak pengobatan bantuan hidup dasar merupakan keputusan yang paling sulit
yang dihadapi pasien, keluarga, profesional pelayanan kesehatan dan rumah sakit.
Tidak ada satupun proses yang dapat mengantisipasi semua situasi dimana
keputusan perlu dibuat. Karena itu, penting bagi rumah sakit untuk
masalah ini; 2) memastikan bahwa posisi rumah sakit memenuhi norma agama
dan budaya dan kepada syarat hukum dan peraturan, khususnya tentang
sedang berjalan; 4) memandu profesional kesehatan melalui isu etika dan hukum
2. Posisi rumah sakit sesuai dengan norma agama dan budaya masyarakat,
Standar HPK.2.4
Maksud HPK.2.4
Nyeri merupakan bagian yang umum dari pengalaman pasien, dan nyeri
yang tidak berkurang menimbulkan dampak yang tidak diharapkan kepada pasien
secara fisik maupun psikologis. Respon pasien terhadap nyeri seringkali berada
pelayanan rumah sakit mengakui dan menggambarkan hak pasien dalam asesmen
1. Rumah sakit menghormati dan mendukung hak pasien dengan cara asesmen
2. Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi, budaya dan sosial pada hak
Standar HPK.2.5.
Maksud HPK.2.5
untuk untuk pelayanan yang penuh hormat dan kasih-sayang. Perhatian terhadap
tahap akhir kehidupan. Agar dapat terlaksana, semua staf harus menyadari
pengobatan terhadap gejala primer dan sekunder, manajemen nyeri (lihat juga
AP.1.7, dan PP. 6); respon terhadap aspek psikologis, sosial, emosional, agama
pelayanan.
asuhan.
perbedaan pendapat tentang pelayanan pasien dan hak pasien untuk berpartisipasi
Maksud HPK.3
atau dilema lain bagi rumah sakit dan pasien, keluarga atau pembuat keputusan
lainnya. Dilema ini dapat timbul dari masalah akses, pengobatan atau pemulangan
penolakan pelayanan resusitasi atau pengobatan bantuan hidup dasar. Rumah sakit
telah menetapkan cara-cara mencari solusi terhadap dilema dan keluhan tersebut.
Rumah sakit mengidentifikasi dalam kebijakan dan prosedur, siapa yang perlu
berpartisipasi.
perbedaan pendapat
4. Pasien dan bila perlu keluarga ikut serta dalam proses penyelesaian
Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-
Maksud HPK.4
Rumah sakit mendidik semua staf tentang hak pasien dan keluarganya.
kepercayaan yang berbeda dari pasien yang mereka layani. Pendidikan tersebut
termasuk bagaimana setiap staf ikut serta dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan
tersebut dalam proses asuhan. Rumah sakit mendidik semua staf tentang hak
2. Staf memahami peran mereka dalam melindungi hak pasien dan keluarga.
Setiap pasien dijelaskan mengenai hak mereka dengan cara dan bahasa yang
Maksud HPK.5
Masuk sebagai pasien rawat inap atau terdaftar sebagai pasien rawat jalan di
rumah sakit dapat membuat pasien takut dan bingung sehingga mereka sulit
bertindak berdasarkan hak dan memahami tanggung jawab mereka dalam proses
asuhan. Oleh karena itu, rumah sakit menyediakan pernyataan tertulis tentang hak
dan tanggung jawab pasien dan keluarganya yang diberikan kepada pasien pada
saat masuk rawat inap atau rawat jalan dan tersedia pada setiap kunjungan atau
Peryataan ini disesuaikan dengan umur, pemahaman, dan bahasa pasien. Bila
komunikasi tertulis tidak efektif atau tidak sesuai, pasien dan keluarganya diberi
penjelasan tentang hak dan tanggung jawab mereka dengan bahasa dan cara yang
1. Informasi secara tertulis tentang hak dan tanggung jawab pasien diberikan
2. Pernyataan tentang hak dan tanggung jawab pasien juga ditempel ataubisa
suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih,
Maksud HPK.6
tersebut. lnformed consent dapat diperoleh pada berbagai waktu dalam proses
pelayanan. Misalnya, ketika pasien masuk rawat inap dan sebelum suatu tindakan
dan prosedur, yang mengacu kepada undangundang dan peraturan yang berlaku.
selain pasien. Staf yang ditugaskan telah dilatih untuk memberikan penjelasan
1. Rumah sakit telah menjabarkan dengan jelas proses informed consent dalam
tersebut
Standar HPK.6.1
penyakit, saran pengobatan, dan para pemberi pelayanan, sehingga mereka dapat
Maksud HPK.6.1
kepada pasien dan bila perlu kepada keluarga. Penjelasan yang diberikan meliputi
Staf juga memberikan pasien nama dokter atau para praktisi lain yang
pertanyaan tentang para praktisi utama yang melayani, berapa lama sudah bekerja
di rumah sakit dan sejenisnya. Rumah sakit perlu mempunyai prosedur untuk
merespon bila pasien minta informasi tambahan tentang praktisi utama yang
melayani mereka.
2. Pasien mengenal identitas para dokter dan praktisi yang lain yang
Standar HPK.6.2
budaya yang ada, tentang orang lain yang dapat memberikan persetujuan.
Maksud HPK.6.2
selain pasien itu sendiri (atau bersama-sama dengan pasien) dilibatkan dalam
pengambilan keputusan tentang asuhan pasien tersebut. Hal ini terjadi terutama
bila pasien tidak mempunyai kapasitas mental atau fisik untuk mengambil
keputusan, bila budaya atau kebiasaan memerlukan orang lain yang memutuskan,
diidentifikasi seorang wakil yang memutuskan. Bila orang lain selain pasien yang
memberikan persetujuan, maka orang tersebut dicatat dalam rekam medis pasien.
3. Orang lain selain pasien yang memberikan persetujuan dicatat dalam rekam
medis pasien.
Standar HPK.6.3
Persetujuan umum untuk pengobatan, bila didapat pada waktu pasien masuk
sebagai pasien rawat inap atau didaftar pertama kali sebagai pasien rawat jalan,
Maksud HPK.6.3
persetujuan khusus) untuk pengobatan pada saat pasien diterima sebagai pasien
rawat inap di rumah sakit atau saat pasien di daftar untuk pertama kali sebagai
pasien rawat jalan. Bila dengan cara persetujuan umum, pasien diberi penjelasan
tentang lingkup dari persetujuan umum, seperti tes dan pengobatan mana yang
Pasien juga diberi informasi tentang tes dan pengobatan mana memerlukan
mencantumkan bila ada mahasiswa dan trainees lain terlibat dalam proses
Standar HPK.6.4
atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.
Maksud HPK.6.4
(termasuk sedasi yang moderat dan dalam), penggunaan darah atau produk darah,
tindakan dan pengobatan lain yang berisiko tinggi, diperlukan persetujuan yang
diidentifikasi pada HPK 6.1 dan mencatat identitas orang yang memberikan
penjelasan.
dalam)
berisiko tinggi
Standar HPK.6.4.1
Rumah sakit membuat daftar semua kategori dan jenis pengobatan dan
Maksud HPK.6.4.1
ini dan mendidik staf untuk memastikan bahwa prosedur untuk mendapatkan
Daftar ini disusun dan dikembangkan atas kerjasama dokter dan profesional
termasuk tindakan dan pengobatan untuk pasien rawat jalan dan rawat inap.
2.1.7. Persepsi
2.1.7.1.Definisi persepsi
yang terintegrasi dalam diri individu. Persepsi adalah proses diterimanya rangsang
mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar diri individu (Sunaryo, 2013).
Persepsi memiliki dua macam, yaitu persepsi eksternal dan persepsi internal
(persepsi diri). Persepsi eksternal adalah persepsi yang terjadi karena adanya
rangsang yang datang dari luar diri individu. Sedangkan persepsi internal adalah
persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri
1. Minat, artinya semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu objek atau
atau peristiwa.
peristiwa bagi diri seseorang, maka semakin peka dia terhadap objek-objek
persepsinya.
yang bersangkutan dimana stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan
dalam persepsi. Berkaitan dengan hal itu faktor-faktor yang berperan dalam
persepsi yaitu:
stimulus dapatdatang dari luar langsung mengenai alat indera (resptor), dan dapat
datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensori) yang
itu ada syaraf sensori sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima
reseptor ke pusat syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat
3. Adanya perhatian
2.1.7.3.Pengukuran persepsi
materi yang diukur bersifat abstrak, tetapi secara ilmiah sikap dan persepsi dapat
diukur, dimana sikap terhadap objek diterjemahkan dalam system angka. Dua
metode pengukuran sikap terdiri dari metode Self Report dan pengukuran
Involuntary Behavior.
1. Self Report merupakan suatu metode dimana jawaban yang diberikan dapat
tidak menjawab pertanyaan yang diajukan maka tidak dapat mengetahui pendapat
atau sikapnya.
sama dengan mengukur sikap, maka skala sikap dapat dipakai atau dimodifikasi
KERANGKA PENELITIAN
pasien dan keluarga (HPK) oleh perawat menurut persepsi pasien di RSUD Deli
(KARS, 2012)
37
4.1.Desain penelitian
untuk melihat gambaran pelaksanaan hak pasien dan keluarga (HPK) oleh perawat
4.2.1.Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat di ruang
rawat inap RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Jumlah pasien rawat inap bulan
April 2018 sebanyak 147 pasien. Data ini diperoleh dari bagian pelayanan
4.2.2.Sampel
𝑁
𝑛 =
𝑁 (𝑑 2 ) + 1
Keterangan :
N : Populasi
n : Sampel
39
147
𝑛 =
147(0.052 ) + 1
147
𝑛=
1,3675
𝑛 = 107
probability sampling jenis simple random sampling. Setiap anggota dari populasi
4.3.1.Lokasi penelitian
Alasan memilih RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam sebagai tempat penelitian
karena belum ada yang melakukan penelitian tentang HPK dan merupakan satu-
satunya rumah sakit umum milik pemerintah Kabupaten Deli Serdang, serta pusat
rujukan pelayanan kelas B non pendidikan dengan kata lain dapat mewakili
sampel yang diinginkan oleh peneliti dan lokasi penelitian dekat dengan tempat
4.3.2.Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2017 - Juli 2018, dimulai
mendapatkan persetujuan dari Fakultas Keperawatan USU dan dari RSUD Deli
penelitian yaitu:
maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang mungkin terjadi selama dan
pada lembar pengumpulan data tetapi dalam peneltian ini peneliti mencantumkan
3. Kerahasiaan (confidentally)
hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
riset.
4.5.Intrumen penelitian
bagian yaitu:
pasien terdiri dari 53 pernyataan, yaitu 1). Pernyataan HPK.1. Tanggung jawab
dalam hak pasien dan keluarga, terdiri dari 10 pernyataan, dengan 9 pernyataan
dalam proses pelayanan, terdiri dari 11, dengan 10 pernyataan positif yaitu
pernyataan nomor 14. 3). Pernyataan tentang HPK.3. Penjelasan tentang proses
Pernyataan tentang HPK.5. Penjelasan tentang hak pasien dengan cara dan bahasa
yang tepat, yang terdiri dari 8 pernyataan dengan 7 pernyataan positif yaitu
nomor 40. 6). Pernyataan tentang HPK.6. Informed consent, yang terdiri dari 8
Kuisioner dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti yang sesuai
dengan standar HPK tahun 2012, kuisioner menggunakan skala Guttman. Pilihan
jawaban yaitu Ya, Tidak untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pada
pernyataan positif skor pernyataan diberi nilai Ya=1 Tidak=0. Pada pernyataan
negatif skor pernyataan diberi nilai Ya=0 Tidak=1. Kuisioner terdiri dari 53
pernyataan dengan total skor tertinggi 53 dan terendah 0. Semakin tinggi skor
yang diperoleh maka semakin baik pelaksanaan HPK oleh perawat menurut
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑝=
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
persepsi pasien dengan rentang 53-0=53 dan banyak kelas 2 maka dinyatakan p=
27. Untuk persepsi baik keberhasilan menjawab penyataan dengan skor 27-53,
4.6.1.Validitas
Instrumen dinyatakan valid jika nilai CVI (Content Validity Index) sama dengan
0.8 sampai 1.00 (Polit & Beck, 2012). Uji validitas isi instrumen ini dilakukan
oleh salah satu dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yaitu Ibu
ditentukan. Penilaian uji validitas ini menggunakan 4 skala pada setiap item
pernyataan, yakni skala 1 tidak relevan, skala 2 perlu revisi banyak agar relevan,
skala 3 relevan dengan sedikit revisi, skala 4 sudah relevan. Nilai CVI
Pelaksanaan HPK adalah 0.95 yang berarti kuesioner tersebut dinyatakan valid
4.6.2.Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah semua data valid. Uji reliabilitas instrumen
Rumus:
𝑘 𝑠 − ∑𝑝𝑞
𝑟11 = ( )( )
𝑘−1 𝑠
Keterangan:
k = banyaknya item
Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 pasien rawat inap diluar dari sampel
dengan kriteria yang sama dengan sampel penelitian dan dilakukan di RSUD Deli
>0,70 (Polit & Beck, 2012). Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini yaitu 0,80 dan
dinyatakan reliabel.
Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapat surat izin penelitian dari
penelitian dari RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Setelah mendapat izin
penelitian dari RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam selanjutnya peneliti melakukan
pengumpulan data. Pertama sekali peneliti menemui setiap kepala ruangan rawat
Setelah itu peneliti melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu oleh satu
orang asisten yaitu teman peneliti yang sebelumnya sudah diberitahu cara untuk
pengumpulan data agar tidak terjadi kesalahpahaman antara peneliti dan asisten
saat pengumpulan data, terlebih dahulu yang dilakukan yaitu melakukan undian
setiap ruang rawat inap dengan mengurutkan bed pasien setiap ruang rawat inap
kaleng dikocok, ketika kertas keluar peneliti melihat nomor dikertas kecil itu lalu
melihat bed pasien yang telah diurutkan, kemudian peneliti menemui pasien.
bertanya kepada peneliti apabila kuesioner yang diberikan tidak jelas dan
Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data melalui beberapa
data. Kuesioner yang belum lengkap dikembalikan kepada pasien untuk disi
kembali data yang belum lengkap pada saat itu juga. Kedua yaitu memberi kode
numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori sehingga akan
mempercepat proses memasukkan data dan memudahkan pada saat analisis data.
Ketiga yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel
4.8.1.Analisis univariat
yaitu menguji frekuensi atau rata-rata nilai dari variabel-variabel (Polit & Beck,
2012). Pada penelitian ini variabel yang dideskripsikan melalui analisis univariat
adalah karakteristik pasien yaitu berupa data demografi, dan pelaksanaan hak
pasien dan keluarga (HPK) oleh perawat menurut persepsi pasien. Hasil dari
menurut persepsi pasien di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Penelitian ini
dilakukan pada bulan April-Mei 2018 dengan jumlah responden sebanyak 107
pasien rawat inap di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Data hasil penelitian
Responden pada penelitian ini adalah pasien rawat inap di RSUD Deli
Serdang Lubuk Pakam. Hasil penelitian tentang karakteristik pasien rawat inap
diperoleh data bahwa paling banyak pasien berjenis kelamin perempuan dengan
jumlah 52,3%. Sebagian besar usia pasien adalah 26-35 tahun sejumlah 27,1%.
Pasien yang beragama islam sejumlah 60,75% dan suku terbanyak adalah batak
dengan persentase 52,3%. Pendidikan terakhir pasien sebagian besar adalah SMA
sejumlah 48,6% dan pekerjaan pasien sebagian besar yaitu wiraswasta sejumlah
43,0%. Hasil penelitian tentang karakteristik diatas dapat dilihat pada Tabel 5.1.
48
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Pasien rawat inap RSUD Deli
Serdang Lubuk Pakam (n=107) April-Mei 2018
Karakteristik Frekuensi Pesentase
(f) (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 51 47,7
Perempuan 56 52,3
Usia
17-25 Tahun 18 16,8
26-35 Tahun 29 27,1
36-45 Tahun 22 20,6
46-55 Tahun 18 16,8
56-65 Tahun 15 14,0
>65 Tahun 5 4,7
Agama
Islam 65 60,7
Protestan 34 31,8
Katolik 8 7,5
Suku
Batak 56 52,3
Jawa 45 42,1
Melayu 5 4,7
Minang 1 0,9
Pedidikan
SD 7 6,5
SMP 18 16,8
SMA 52 48,6
S1/S2 30 28,0
Pekerjaan
Pelajar 8 7,5
Guru 8 7,5
TNI/POLRI 1 0,9
PNS 13 12,1
Wiraswasta 46 43.0
Lain-lain 31 29,0
menurut persepsi pasien diperoleh data bahwa persepsi pasien baik sejumlah
99,1% dan persepsi tidak baik 0,9%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2.
Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
oleh Perawat menurut Persepsi Pasien di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
(n=107) April-Mei 2018
di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam termasuk kategorik baik. Hasil penelitian ini
meliputi enam standar HPK yaitu HPK1 tanggung jawab dalam hak pasien dan
penjelasan tentang proses dan bertindak dalam pelayanan, HPK4 identifikasi nilai
dan kepercayaan pasien, HPK5 penjelasan tentang hak pasien dengan cara dan
pada pelaksanaan standar HPK 1 yaitu tanggung jawab dalam hak pasien dan
Tabel 5.3.
Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Standar HPK 1 tanggung jawab
dalam hak pasien dan keluarga (n=107) April-Mei 2018
baik pada pelaksanaan standar HPK 2 yaitu dukungan dan berpartisipasi dalam
proses pelayanan sejumlah 98,1%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4.
Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Standar HPK 2 dukungan dan
berpartisipasi dalam proses pelayanan (n=107) April-Mei 2018
pada pelaksanaan standar HPK 3 yaitu penjelasan tentang proses dan bertindak
Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Standar HPK 3 penjelasan
tentang proses dan bertindak dalam pelayanan (n=107) April-Mei 2018
baik pada pelaksanaan standar HPK 4 yaitu identifikasi nilai dan kepercayaan
pasien sejumlah 99,1%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.6.
Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Standar HPK 4 identifikasi nilai
dan kepercayaan pasien (n=107) April-Mei 2018
baik pada pelaksanaan standar HPK 5 penjelasan tentang hak pasien dengan cara
dan bahasa yang tepat sejumlah 99,1%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6.
Tabel 5.7.
Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Standar HPK 5 penjelasan
tentang hak pasien dengan cara dan bahasa yang tepat (n=107) April-Mei 2018
baik pada pelaksanaan standar HPK 6 Informed consent sejumlah 99,1%. Hal ini
Tabel 5.8.
Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Standar HPK 6 Informed consent
(n=107) April-Mei 2018
5.2 Pembahasan
persepsi pasien yang ditunjukkan tabel 5.2 menyatakan pasien memiliki persepsi
baik pada pelaksanaan HPK oleh perawat yaitu (99,1%). Hal ini menunjukkan
bahwa perawat di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam sudah melaksanakan HPK
secara baik dan perawat telah melaksanakan perannya sebagai pelindung hak
pasien dimana hak pasien juga merupakan salah satu standar keselamatan pasien
Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien ditentukan oleh kenyataan apakah
persepsi pasien tentang pelayanan (Pohan, 2017). Hasil ini sesuai dengan Barus,
terhadap pelayanan keperawatan di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Imelda
dengan pasien memiliki persepsi baik mengenai informasi tentang hak pasien
sebanyak 89%, informasi tentang hasil tindakan yang dilakukan sebanyak 86%,
informasi terkait peratutan rumah sakit sebanyak 72% dan memberikan informasi
2) kepentingan, hak pasien adalah hal yang penting, pasien harus mengetahui
haknya sebagai pasien di rumah sakit agar pasien dapat menuntut haknya selama
dilakukan perawatan (Nopitasari, Suryani & Astuti, 2015). Setiap pasien memiliki
hak untuk mendapatkan pelayanan dan hak untuk mendapatkan tindakan sesuai
sengan standar operasional serta hak untuk mendapatkan privasi dan kerahasiaan
pelaksanaan HPK yaitu sebanyak 99,1%, hal ini terbukti karena pasien
merasakan tindakan yang dilakukan oleh perawat dan akan merasa nyaman dan
harus mempunyai sikap peduli, kasih sayang dan cinta, rasa melindungi siap
membantu dan memberi rasa nyaman serta empati kepada pasien (Pamilih, 2010).
98,1% dan perawat menujukkan rasa peduli kepada pasien sebanyak 99,1%. Hal
dilakukan perawat.
al, 2009). Pasien bisa melihat tindakan yang dilakukan oleh perawat secara terus
menerus seperti memasang infus dan mengganti cairan infus bila habis, mengukur
hasil tindakan yang telah dilakukan, tindakan perawat inilah yang selalu dilihat
dan dirasakan saat pasien dirawat di rumah sakit sehingga pasien mampu
yang diberikan pasien menunjukkan bahwa pasien telah diberikan pelayanan yang
baik dan sesuai dengan kebutuhan pasien khususnya pada pelaksanaan HPK.
Enam standar HPK yaitu HPK1 tanggung jawab dalam hak pasien dan
penjelasan tentang proses dan bertindak dalam pelayanan, HPK4 identifikasi nilai
dan kepercayaan pasien, HPK5 penjelasan tentang hak pasien dengan cara dan
dalam hak pasien dan keluarga seluruh pasien memiliki persepsi baik yaitu
(100%). Salah satu tanggung jawab dalam hak pasien dan keluarga yaitu
terhadap persepsi perawat tentang pemenuhan hak pasien di dua rumah sakit umum
Kota Mekkah, Arab Saudi, menunjukkan bahwa perawat setuju terhadap hak untuk
Hasil penelitian ini sesuai dengan Susanti et. al (2015) dalam penelitiannya
mengenai analisis penerapan Hak Pasien dan Keluarga di instalasi rawat inap RSUP
Keluarga terhadap kebutuhan privasi masuk pada kategorik baik sebanyak (86%).
informasi kesehatan pasien yaitu (95,3%). Hal ini menunjukkan bahwa perawat yang
di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam paham atas kewajibannya sebagai perawat yaitu
wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien (Suhaemi, 2004).
dalam proses pelayanan dengan hasil (98,1%). Hal ini menujukkan pelaksanaan
HPK2 berjalan dengan baik tetapi ada 2 orang (1,9%) pasien memiliki persepsi
alternatif pelayanan dan pengobatan, informasi tentang kondisi dan diagnosis dan
kebutuhan pasien dengan cara dan bahasa yang mudah dimengerti. Hal yang dapat
berpengaruh adalah tingkat pendidikan pasien, dari hasil yang didapat bahwa
pasien yang memiliki proporsi terbanyak adalah SMA dengan persentase (48,6%).
informasi yang diterima menjadi suatu sikap tertentu, termasuk pula dalam
Hal yang dapat berpengaruh lainnya adalah budaya pasien. Hasil penelitian
pelaksanaan standar HPK2 2 orang memiliki persepsi tidak baik yaitu bersuku
informasi yang diberikan oleh perawat. Hal ini didukung oleh Chang dan Kelly
(2007) menyatakan bahwa rencana pengobatan yang berhasil harus sejalan dengan
nilai dan kebudayaan pasien. Perawat di RSUD Deli Serdang Lubuk pakam harus
memberikan semua informasi sesuai dengan kebutuhan pasien agar pasien merasa
yaitu (58,9%). Menurut Portz dan Johnston (2014) mengatakan bahwa untuk
pengobatan kepada pasien. Hak pasien dan Keluarga (HPK) temasuk dalam
kelompok pelayanan yang berfokus pada pasien (patient centered care), inti dari
patient centered care adalah melibatkan pasien dan keluarga dalam pengambilan
perawatan akan menjadi lebih baik jika pasien dan bila perlu keluarganya
pasien rawat inap di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam sejumlah (100%) yaitu
penjelasan tentang proses dan bertindak dalam pelayanan. Pada standar HPK 3
ini pasien dan keluarganya diberikan informasi mengenai proses menerima dan
kepada pasien tentang hak dan proses mengajukan keluhan, perawat harus selalu
ada dan tanggap saat pasien membutuhkan bantuan. Prabowo (2013) menyatakan
bahwa daya tanggap berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan perawat untuk
membantu dan merespon permintaan pasien, dalam hal ini perawat harus cepat
tanggap terhadap masalah yang timbul dari keluhan yang disampaikan pasien ini
sesuai dengan hasil penelitian bahwa persepsi pasien baik mengenai perawat
kesadaran dan ketersediaan dan persepsi pelaksanaan hak pasien di Riyadh Saudi
Arabia menujukkan bahwa sebagian pasien mengetahui haknya namun hak untuk
Hasil penelitian pada HPK4 yaitu identifikasi nilai dan kepercayaan pasien
dipersepsikan baik oleh pasien yaitu (99,1%). Perawat harus menjalankan perannya
sebagai pemberi asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar salah satunya
yaitu spiritualitas (Azis, 2008). Spiritualitas berkaitan dengan nilai, keyakinan dan
yaitu indentifikasi nilai dan kepercayaan pasien terlihat bahwa perawat sudah
memenuhi kebutuhan ibadah pasien yaitu (81,3%) dan meminta pasien untuk berdoa
Hasil penelitian tidak sejalan dengan Sary (2004) dalam penelitiannya tentang
tidak baik oleh sebagian besar responden yaitu pada aspek spiritual sebanyak
melakukan tindakan yaitu (100%) dan perawat melindungi hak pasien dan
keluarga dalam beribadah yaitu (97,2%). Hasil penelitian sesuai dengan Yousuf
et.al (2009) 99% pasien menyatakan bahwa perawat menghormati agama yang
pasien anut dan pasien juga tidak mendapatkan kesulitan untuk menemui perawat
Hasil dari pelaksanaan standar HPK5 dipersepsikan baik oleh pasien rawat
inap di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam (99,1%) yaitu penjelasan tentang hak
pasien dengan cara dan bahasa yang tepat. Menurut peneliti bahwa perawat sudah
tentang hak dan kewajiban pasien harus menggunakan bahasa dan cara yang
umur pasien dalam menyampaikan tentang hak dan kewajiban pasien. Usia bisa
memperhatikan apa yang menjadi hak dan kewajiban saat dirawat di rumah sakit.
Hasil penelitian bahwa sebagian besar pasien berusia 26-35. Hal ini terjadi
karena usia 26-35 merupakan usia produktif dan rentan terserang penyakit tertentu
karena aktifitas dan mobilitas pada usia tersebut tergolong tinggi (Saragih, 2010).
Usia pasien yang masih produktif mereka sangat memperhatikan apa saja yang
menjadi hak dan kewajiban mereka dan mencari tahu atau menanyakan apa saja
yang mereka lakukan pada saat pengobatan. Hasil penelitian pada pernyataan
tentang perawat memberikan informasi tentang hak dan kewajiban saya selama
dirawat yaitu (89,7%) dan perawat memberikan informasi dengan cara dan bahasa
persetujuan atau izin oleh pasien atau keluarga untuk melakukan tindakan medis
kepada pasien, seperti pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lain, memberi obat,
melakukan tindak lanjut jika terjadi kesulitan, dan sebagainya (Wibowo, 2009).
memberikan informasi tentang rencana tindakan yang akan dilakukan dan perawat
dilakukan hasilnya adalah baik menurut persepsi pasien yaitu (97,2%) dan
(64,5%). Hasil penelitian sesuai dengan Octaria dan Trisna (2016) dalam
pemberian informasi tentang Informed consent sudah dilakukan dengan baik dan
sesuai dengan standar. Hal ini menunjukkan bahwa perawat di RSUD Deli
Serdang Lubuk pakam sudah melaksanakan standar HPK6 yaitu informed consent
dengan baik.
memberikan persetujuan selain pasien (KARS, 2012). Pada The Patient Care
Partnership, American Hospital Association (2003 dalam Potter & Perry, 2010)
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan pada penelitian ini dapat
melaksanakan HPK secara baik, hal ini terbukti dengan hampir seluruh pasien
HPK2 masih temukan pasien yang memiliki persepsi tidak baik yaitu perawat
6.2 Saran
HPK yaitu perawat harus tetap menjalankan standar HPK dengan baik dan
keperawatan agar perawatan yang diberikan kepada pasien akan menjadi lebih
baik.
64
Keluarga (HPK) dan informasi yang didapat menjadi masukan bagi mahasiswa
untuk dapat mengetahui Hak Pasien yang harus dipenuhi saat dirawat di rumah
sakit, dikarenakan yang melakukan penelitian tentang HPK tidak banyak sehingga
metode wawancara serta melakukan observasi sehingga pasien lebih terbuka dan
khususnya hak pasien dan keluarga sehingga hasilnya akan lebih akurat
Azzahy, S.G. (2010). Tentang Pesepsi. Diakses pada 10 November 2017 dari
http:// tentang-persepsi.com/2008/11/.html.
Guvercin, C.H., & Arda, B. (2010). The Perception of The Concept of Patient
Rights in Turkey.Examples From The Press.Romanian Journal of Bioethics,
8, (3).
Heidari, A., Ahmadpour., & Boughlou, Z.G. (2014). Patients and nurses
awarenessof patient’s rights a comparative study. Journal of Health,
Spiritual Med Ethics, 1, 2-8.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. (2012). Instrumen akreditasi rumah sakit standar
akreditasi versi 2012. Jakarta: KARS.
66
Octaria, H., & Trisna, W.H. (2016). Pelaksanaan Pemberian Informasi dan
Kelengkapan Informed Concent di RSUD Bangkinang. Jurnal Kesehatan
Komunitas,3,(2),59-64.
Ozdemir, M.H., Can I, O., Ergonen, A.T., Hilal, A., Onder, M., & Meral, D.
(2009). Midwives and nurses awareness of patients’ rights. Journal of
Midwifery, 25, (6), 756-765.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing reseacrh principles and methodes
(ed.7). Philadelphia F.A: Lippincott Williams & wilkins.
Sapwal, M.J., Saparwati, M., & Rosalina. (2014). Gambaran Pemahaman Pasien
Tentang Hak dan Kewajiban Pasien yang dirawat Inap di RSUD Ambarawa.
Diakses pada 25 Januari 2018 dari perpusnwu.web.id/karyailmiah/documen/
3545/pdf.
Simamora, R.H. (2018). Buku Ajar Keselamatan Pasien Melalui Timbang Terima
Pasien Berbasis Komunikasi Efektif: SBAR. Medan: USU Press.
Sudrajat, D.A., Irawaty, D., & Sari. M. (2013). Pemenuhan hak pasien di sebuah
rumah sakit di Jakarta. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12, (2).
World Health Organizatition. Patient Rights. Diakses tanggal 25 Januari 2018 dari
www.who.int/genomics/public/patientrights/en/.
Yousuf, R.M., Fauzi, A.R., & How, S.H., Akter, S.F., & Shah, A. (2009).
Hospitalised patients’ awareness of their rights: a cross-sectional survey
from tertiary care hospital on the east coast of Peninsular Malaysia.
Singapore Medical Journal, 50, (5), 494-499.
Zeina, H.A.A., El Nouman, A.A., Zayed, M.A., Hifnawy, T., & El Shabrawy,
E.M. (2013). Patient’s rights; a hospital survey in South Egypt. Journal of
Empirical Research on Human Research Ethics, 8, 46-52.
No. Aktivitas penelitian September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
penelitian
2 Menyusun BAB I
3 Menyusun BAB II
4 Menyusun BAB III
5 Menyusun BAB IV
6 Menyerahkan
proposal penelitian
7 Ujian Sidang
proposal
8 Revisi proposal
penelitian
9 Mengurus izin
penelitian
10 Uji validitas&
reabilitas
11 Pengumpulan data
12 Analisa data
13 Pengajuan siding
skripsi
14 Ujian siding skripsi
15 Revisis kripsi
16 Mengumpulkan
skripsi
Diketahui oleh,
Dosen pembimbing
LEBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Medan, 2018
Peneliti Yang membuat pernyataan
Sellyana ( )
INSTRUMENT PENELITIAN
A. Data Demografi
Petunjuk Pengisian :
a. Semua pernyataan harus diberi jawaban
b. Beri tanda (√) pada kotak yang telah disediakan
c. Setiap kotak hanya dijawab dengan 1 jawaban yang sesuai menurut
responden
1. No. Responden : (disi oleh peneliti)
2. Usia :
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Agama : Islam Protestan Budha
Katolik Hindu Lain-lain:
RIWAYAT HIDUP
Nama : Sellyana
Tempat/Tanggal Lahir : Jati Sari, 30 Desember 1996
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Alamat : Tanjung Garbus I Dusun II Kec. Lubuk Pakam Kab.
Deli Serdang
Nama Orang Tua
Ayah : Swito
Ibu : Nila Wati
Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri 104244 Jati Sari Lubuk Pakam (2002-2008)
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Lubuk Pakam (2008-2011)
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Lubuk Pakam (2011-2014)
4. S1 Ilmu Keperawatan USU (2014-Sekarang)
Riwayat Organisasi :
1. Bendahara Bidang Seni Tari UAM Fkep USU Periode 2016-2017
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JenisKelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Minang 1 .9 .9 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
TNI/POLRI 1 .9 .9 15.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HPK2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HPK3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HPK4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HPK5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PelaksanaanHPK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 38 35.5 35.5 35.5
Ya 69 64.5 64.5 100.0
Total 107 100.0 100.0
P22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P23
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P24
P25
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P26
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P27
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P28
P29
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P30
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P31
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P32
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P33
P34
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P35
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P36
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 1 .9 .9 .9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P38
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P39
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P40
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P41
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P43
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P44
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P45
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P47
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P48
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 1 .9 .9 .9
P49
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P51
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P52
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P53
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
No Pernyataan Ya Tidak
HPK.1
1. Perawat menghormati agama saya dalam memberikan pelayanan. 107 100,0 0 0
2. Perawat merespon permintaan saya untuk keperluan ibadah. 104 97,2 3 2,8
3. Perawat menutup pintu ruangan saya saat akan melakukan tindakan. 84 78,5 23 21,5
4. Perawat memasang sampiran di ruangan saya setiap akan melakukan 69 64,5 38 35,5
tindakan.
5. Perawat menanyakan harapan/keinginan saya selama dirawat. 87 81,3 20 18,7
6. Perawat melindungi barang milik pribadi saya sesuai dengan peraturan 83 77,6 24 22,4
rumah sakit.
7. Perawat memasang penghalang tempat tidur untuk menghindari resiko 100 93,5 7 6,5
jatuh.
8. Perawat menghormati kerahasian informasi kesehatan saya 102 95,3 5 4,7
9. Perawat membicarakan tentang kerahasiaan penyakit saya di tempat umum 28 26,2 79 73,8
10. Saya diminta persetujuan oleh perawat untuk menyampaikan informasi 100 93,5 7 6,5
kesehatan yang diperlukan.
HPK.2
11. Perawat menjelaskan tentang kondisi kesehatan saya dengan bahasa yang 107 100,0 0 0
mudah dimengerti.
12. Perawat menjelaskan tentang rencana setiap tindakan yang akan dilakukan. 103 96,3 4 3.7
13. Perawat memberitahukan hak saya untuk berpartisipasi dalam keputusan 92 86,0 15 14,0
tindakan.
14. Perawat tidak melibatkan keluarga dalam tindakan keperawatan. 44 41,1 63 58,9
15. Perawat memberitahukan tentang rencana setiap pengobatan 101 94,4 6 5,6
16. Perawat memberitahukan hasil dari tindakan yang telah dilakukan. 92 86,0 15 14,0
17. Perawat memberitahu tentang hak saya untuk menolak pengobatan. 85 79,4 22 20,6
18. Perawat memberitahu kepada saya konsekuensi dari setiap keputusan yang 102 95,3 5 4,7
diambil.
19. Perawat memberikan informasi tentang tersedianya alternatif pelayanan 96 89,7 11 10,3
dan pengobatan.
20. Perawat mendukung dan mendorong saya untuk melaporkan rasa nyeri. 92 86,0 15 14,0
21. Perawat menghormati saya untuk memilih alat pengukuran rasa sakit yang 69 64,5 38 35,5
saya alami.
HPK.3
22. Perawat memberitahukan proses penyampaian keluhan. 100 93,5 7 6,5
23. Perawat tidak mengikutsertakan keluarga dalam memberikan solusi 38 35,5 69 64,5
tentang keluhan yang disampaikan.
24. Perawat menunjukkan sikap menghormati atas apa yang saya keluhkan. 103 96,3 4 3,7
25. Perawat menanggapi keluhan yang saya sampaikan. 105 98,1 2 1,9
26. Perawat memberitahu bahwa keluhan yang saya sampaikan akan diproses 98 91,6 9 8,4
oleh rumah sakit.
V= 0,95
(∑𝑥𝑖)2 (1422)2
∑𝑥𝑖 2 − 68032 −
𝑛 30
𝑠= =
𝑛−1 29
68032 − 67.402,8
= = 21,69 = 21,7
29
𝑘 𝑠 − ∑𝑝𝑞
𝐾𝑅 − 20 = ( )( )
𝑘−1 𝑠
53 21,7 − 4,5
=( )( )
53 − 1 21,7
17,2
= 1.019 ( ) = 1.019(0,79) = 0,80
21,7