SKRIPSI
Oleh :
HUWAIDA KHOIRUNNISA
150100073
SKRIPSI
Oleh :
HUWAIDA KHOIRUNNISA
150100073
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan terhadap Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkah, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang Higiene Dengan
Kejadian Diare Akut pada Siswa/I SDN 066650 Medan”.
Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, yaitu :
1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Nindia Sugih Arto, M.Ked(Clin. Path), Sp.PK selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk
dapat memberikan bimbingan, saran, motivasi serta semangat sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
3. dr. Mahyono Sp. B, Sp. BA selaku Ketua penguji dan dr. Cut Putri
Hazlianda, M. Ked, DV, Sp. DV selaku Anggota Penguji yang telah
memberikan saran dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.
4. dr. Riza Rivani, Sp.A selaku dosen Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan dukungan terhadap saya.
5. Rasa cinta dan terima kasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua
saya, Ayahanda H. M. Yusuf Ritonga S. Sos, M. Si dan Ibunda
Nurhalimah Nainggolan S.Pd yang telah memberikan semangat dan
motivasi kepada saya. Serta adik saya yaitu Nadia, Syukron, Furqon, dan
Mubarok.
6. Teman teman seperjuangan di FK USU. Hakimah Hasan Lubis, Ummilia
Saimimma, Syahrina, Ummi Kalsum, dan Adinda yang sudah memberikan
dukungan kepada saya.
7. Teman seperjuangan Departemen Internasional PEMA saya adinda
Soufika, Ahmad, Yongky, Nadia, Dea, dan Arkan yang sudah memberikan
dukungan kepada saya.
8. Dan teman seperjuangan saya Irfan Lazuardi, Mutia Ramadhani, dan Sarah
yang sudah memberikan dukungan kepada saya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari segi
kesempurnaan, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena
itu, penulisi mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
skripsi ini di kemudian hari.
Akhir kata penulis mengharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membaca.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan...................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................... iv
Daftar Tabel.................................................................................................... vi
Daftar Gambar................................................................................................ vii
Daftar Singkatan............................................................................................. viii
Daftar Lampiran..............................................................................................ix
Abstrak............................................................................................................x
Abstract........................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang..............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3. Tujuan Penelitian..........................................................................3
1.3.1. Tujuan Umum...................................................................3
1.3.2. Tujuan Khusus..................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian........................................................................3
1.4.1. Bidang Penelitian............................................................. 3
1.4.2. Bidang Pendidikan........................................................... 4
1.4.3. Bidang Pelayanan Masyarakat......................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 5
2.1. Anatomi dan Fisiologi Saluran Pencernaan..................................5
2.2. Diare............................................................................................. 8
2.2.1. Definisi............................................................................... 8
2.2.2. Epidemiologi...................................................................... 8
2.2.3. Etiologi............................................................................... 9
2.2.4. Patofisiologi........................................................................9
2.2.5. Manifestasi Klinis...............................................................12
2.2.6. Klasifikasi...........................................................................12
2.2.7. Diagnosis............................................................................ 13
2.2.8. Terapi..................................................................................16
2.2.9. Komplikasi..........................................................................19
2.3. Pengetahuan..................................................................................19
2.3.1. Definisi............................................................................... 19
2.3.2. Tingkat Pengetahuan.......................................................... 19
2.3.3. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan...........................20
2.3.4. Kategori pengetahuan.........................................................21
2.4. Perilaku.........................................................................................22
2.4.1. Definisi............................................................................... 22
2.4.2. Pengukuran perilaku...........................................................23
2.5. Higiene......................................................................................... 23
2.5.1. Definisi............................................................................... 23
2.5.2. Higiene perorangan............................................................ 24
2.5.3. Higiene makanan................................................................ 25
2.6. Kerangka Teori.............................................................................28
2.7. Kerangka Konsep......................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................56
LAMPIRAN.................................................................................................60
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul
Lampiran 1. Curiculum Vitae
Lampiran 2. Lembar Orisinalitas Skripsi
Lampiran 3. Surat Izin Survei Awal Penelitian
Lampiran 4 . Surat Persetujuan Komisi Etik
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 6. Lembar Informed Consent Penelitian
Lampiran 7. Lembar Kuisioner
Lampiran 8. Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 9. Tabel Master
Lampiran 10. Tabel Hasil Pengolahan SPSS
Lampiran 11. Dokumentasi Hasil Penelitian
ABSTRAK
Latar belakang. Diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia karena merupakan
salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak. Pada tahun 2015, terjadi 18 kali
kejadian luar biasa (KLB) diare di Indonesia yang tersebar di kabupaten/kota dengan
angka kematian (CFR) mencapai 2.74% sehingga dapat dikatakan sudah melebihi target
CFR yang diharapkan yaitu <1%. Salah satu faktor penyebab diare pada anak-anak
adalah kurangnya pengetahuan serta perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu aspek
dalam perilaku hidup bersih dan sehat adalah menjaga dan memelihara higienitas diri,
baik itu dalam hal kebersihan makanan dan kebersihan personal. Berdasarkan fenomena
yang ada terlihat bahwa anak-anak usia sekolah mempunyai kebiasaan kurang
memperhatikan kebersihan diri dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika di
lingkungan sekolah. Padahal anak usia sekolah termasuk usia yang rawan terhadap
berbagai penyakit. Kebiasaan anak-anak mengonsumsi jajanan secara bebas,
pengetahuan yang kurang mengenai personal hygiene ditambah kebiasaan mencuci
tangan yang tidak baik menyebabkan anak mudah terserang penyakit, terutama yang
berhubungan dengan sistem pencernaan, seperti diare, tipus, kecacingan, dan lain-lain
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat
pengetahuan dan perilaku tentang higiene dengan kejadian diare akut pada siswa/i SDN
066650 Medan. Metode. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan
metode survei analitik dan menggunakan desain cross sectional. Data yang digunakan
pada penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang terlebih dahulu
akan di validasi. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Hasil.
Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan perilaku higiene yang baik dengan
adanya riwayat kejadian diare sebanyak 21.2%, responden yang dikategorikan cukup
dengan adanya riwayat kejadian diare sebanyak 33.3% dan responden yang
dikategorikan buruk dengan adanya riwayat kejadian diare sebanyak 80 % dengan
menggunakan uji chi-square. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang didapat dengan
menggunakan uji Chi-Square, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat
pengetahuan dan perilaku tentang higiene dengan kejadian diare pada anak di SD Negeri
066650 Medan dengan hasil uji statistik (p value = 0,001, a = 0,05).
ABSTRACT
Background. Diarrhea is still a health problem in the world because it is one of the main
causes of death in children. At 2015, there have been 18 extraordinary diarrhea events in
Indonesia spread across at districts / cities with mortality reach 2.74 % so it can be said that
it has exceeded the expected target, exactly <1 %. One of the factors causing diarrhea in
children is thelack of knowledge and healthy lifestyle. One aspects of a healthy lifestyle is
maintaining self hygene both in terms of food hygiene and personal hygiene. Bases on the
phenomenon, it can be seen that school-age children have a habit of not paying attention to
personal hygiene in everyday life, especially when in the school environment. Even though
school-age children are of age who are prone to various diseases. The habit of children
consume snacks freely, Insufficient knowledge about personal hygiene plus the habit of
washing hands that are not good causes children to become susceptible to disease, especially
about the digestive system, like diarrhea, typhus, worm infection, and others. Goal. This
research purposes for knowing how related of knowledge level and hygiene behaviour with
the incident of acute diarrhea in students at SDN 066650 Medan. Method. This research
uses a type of quantitative research with analytical survey methods and uses a cross
sectional design. The data used in this research uses primary data in the form of a
questionnaire that will be validated first. Sample selection is done by total sampling method.
Result. This research shows that good knowledge and hygiene behavior with a history of
21.2% of respondents with diarrhea categorized as sufficient with a history of 33.3%
diarrhea and respondents categorized as poor with a history of 80% diarrhea using the chi-
square test. Conclusion. From the results of the research obtained using the Chi-Square test
there is a significant relationship between the level of knowledge and behavior about
hygiene with the incidence of diarrhea in children at SD Negeri 066650 Medan with the
result of statistic test (p value = 0,001, a = 0,05).
BAB I
PENDAHULUAN
Diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia karena merupakan salah satu
penyebab utama kematian pada anak-anak. Setiap tahun, diperkirakan terdapat 1,7
milyar kasus diare yang terjadi di dunia dan menyebabkan kematian pada 760.000
anak, terutama usia di bawah lima tahun (WHO, 2013). Diare juga merupakan
penyebab kematian terbanyak kedua (16%) setelah pneumonia (17%) pada anak-
anak usia sekolah dasar (UNICEF, 2009).
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang bermasalah dengan
penyakit diare karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi.
Berdasarkan hasil survei oleh Kementrian Kesehatan, angka insidens rate (IR)
cenderung meningkat sejak tahun 2000 hingga tahun 2010. Pada tahun 2000
insiden diare yaitu 301/1000 penduduk, tahun 2003 insidens diare naik menjadi
374/1000 penduduk, tahun 2006 insiden diare menjadi 423/1000 penduduk dan
tahun 2010 insiden diare menjadi 411/1000 penduduk (Kemenkes RI, 2011).
Meskipun dengan persentase yang sedikin menurun, kejadian diare khususnya
pada anak-anak masih terbilang tinggi dan perlu diwaspadai karena merupakan
penyakit yang berpotensi mengalami kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia. Pada
tahun 2015, terjadi 18 kali KLB diare di Indonesia yang tersebar di
kabupaten/kota dengan angka kematian (CFR) mencapai 2.74% sehingga dapat
dikatakan sudah melebihi target CFR yang diharapkan yaitu <1% (Kemenkes RI,
2016).
Diare disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah sanitasi, tingkat
pengetahuan, perilaku hidup bersih, keadaan gizi, sosial ekonomi, dan budaya.
Selain itu, diare juga disebabkan oleh infeksi dari berbagai bakteri, virus, parasit
yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang tercemar
(Depkes RI, 2011).
1. Bidang Penelitian
2. Bidang Pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1
Anatomi Sistem Pencernaan Manusia
salah satu alat bantu sistem pencernaan karena berperan sebagai alat
pengunyah dan bicara.
b. Faring
Faring atau tekak merupakan suatu saluran muskulo fibrosa, panjang
kira- kira 12 cm, terbentang tegak lurus antara basis cranii yaitu setinggi
vertebra cervikalis VI hingga kebawah setinggi tulang rawan cricoidea.
Faring penting untuk lewatnya bolus (makanan yang telah dicerna mulut)
dan lewatnya udara.
c. Esophagus ( kerongkongan)
Esophagus merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri dari
jaringan otot yang terbentang mulai setinggi kartilago cricoidea dan
bermuara pada lambung.
d. Lambung
Lambung yang merupakan lanjutan dari esophagus, bentuknya seperti
huruf J terletak dibagian atas agak kekiri sedikit pada rongga abdomen
dibawah diafragma. Fungsi lambung sebagai alat pencernaan makanan
secara mekanis dan kimiawi, dan bersifat bakterisida oleh asam lambung
HCL.
e. Usus Halus
Usus halus merupakan lanjutan lambung terbentang mulai pylorus
sampai muara ileocaecalis dan menempati bagian terbesar rongga
abdomen terletak di sebelah bawah lambung dan hati, panjang kurang
lebih 7 meter. Usus halus dibagi menjadi :
1. Duodenum
Disebut juga usus dua belas jari. Panjang kira-kira 20 cm, berbentuk
sepatu kuda melengkung kekiri. Pada lengkungan ini terdapat pankreas.
Bagian kanan terdapat selaput lendir yaitu papila vateri. Dinding
duodenum mempunyai lapisan yang banyak mengandung kelenjar yang
berfungsi untuk memproduksi getah intestinum yang disebut kelenjar
brunner.
2.2. Diare
2.2.1. Definisi
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi tinja yang lembek
biasanya disertai dengan peningkatan frekuensi dan apabila diukur berat
fesesnya lebih dari 200 gram perhari, dapat dinyatakan akut jika
berlangsung kurang dari 14 hari, dan dinyatakan persisten jika terjadi
kurang antara 14-28 hari dan kronik jika terjadi lebih dari 4 minggu
(Nelwan, 2014). Diare akut didefinisikan sebagai terjadinya
peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi yang sering
disebabkan oleh agen infeksius dalam traktus gastointestinal (Wong,
2009). Menurut Suraatmaja (2007), diare merupakan penyakit yang
ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali
perhari yang disertai dengan perubahan konsistensi tinja yang menjadi
cair, atau lembek, bisa terdapat darah atau juga lendir.
Dari berbagai pengertian diare diatas dapat disimpulkan bahwa,
diare merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan frekuensi
buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari, konsistensi cair atau
lembek dapat disertai darah maupun tidak, dapat disertai dengan demam,
kadang mual dan muntah, dehidrasi dan badan terasa lemas, diare dapat
disebabkan karena berbagai faktor, seperti virus, bakteri, psikologi
maupun makanan, dan diare akut yaitu terjadi kurang dari 14 hari.
2.2.2. Epidemiologi
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu penyebab
kematian dan kesakitan pada anak, terutama usia di bawah 5 tahun. Di
dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahunnya karena diare dan
untuk anak dengan HIV, diare bahkan lebih mematikan. Tingkat
kematian untuk anak-anak dengan HIV 11 kali lebih tinggi daripada
angka untuk anak-anak tanpa HIV (CDC, 2012).
2.2.3. Etiologi
2.2.4. Patofisiologi
Infeksi (Virus , Bakteri, Molabsorbsi KH, Protein Makanan Beracun Faktor Psikologis
Parasit) lemak
Muntah
Gangguan keseimbangan Asidosis metabolik
cairan dan elektrolit
Nafsu makan
Dehidrasi Sesak berubah
2.2.6. Klasifikasi
Tabel 2.1
Klasifikasi diare menurut Depkes RI (2008)
Klasifikasi
Gejala Klasifikasi Tindakan / Pengobatan
Diare
Jika tidak ada klasifikasi berat
Terdapat dua atau lain: Berikan cairan untuk
lebih dari tanda-tanda dehidrasi berat dan tablet zink.
berikut : Jika anak juga mempunyai
- Latergis/tidak sadar klasifikasi berat lain : Rujuk
Untuk Diare Dehidrasi
- Mata cowong/cekung segera, jika masih bias minum,
Dehidrasi Berat
- Tidak bisa berikan ASI dan larutan oralit
minum/malas minum selama perjalanan. Jika ada
- Cubitan kulit perut kolera didaerah tersebut,
kembali sangat lambat berikan antibiotik untuk
kolera
2.2.7. Diagnosis
a. Anamnesa
Tabel 2.2
bentuk klinis diare menurut Nelwan (2014)
Diagnosa Didasarkan pada keadaan
- Diare lebih dari 3 kali sehari berlangsung kurang dari 14
Diare cair akut hari
- Tidak mengandung darah
- Diare air cucian beras yang sering dan banyak dan cepat
menimbulkan dehidrasi berat, atau
- Diare dengan dehidrasi berat selama terjadi KLB kolera,
Kolera
atau
- Diare dengan hasil kultur tinja positif untuk V. Cholorae
01 atau 0139
Diare dengan gizi buruk - Diare jenis apapun yang disertai tanda gizi buruk
b. Pemeriksaan Fisik
1. Dehidrasi
Dapat timbul bila terjadi diare berat dan terbatasnya asupan oral
karena nausea dan muntah, terutama pada anak kecil dan lanjut usia.
Kekurangan cairan pada anak dapat diperkirakan sebagai berikut :
Tabel 2.3 Hubungan derajat dehidrasi dengan perkiraan jumlah cairan yang hilang
(Bhan et al, 2009)
Kekurangan Cairan (%) Kekurangan Cairan dalam
Pengukuran
Berat Badan ml/Kg Berat Badan
2.2.8. Terapi
2) Muntah berulang
3) Sangat haus
4) Makan/minum sedikit
5) Timbul demam
6) Tinja berdarah
2.3. Pengetahuan
2.3.1. Definisi
Notoatmodjo (2010) mendefinisikan pengetahuan sebagai hasil
pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya),
sehingga menghasilkan pengetahuan yang dipengaruhi oleh intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek.
2.3.2. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010), secara garis
besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan yaitu: tahu (know),
kemudian memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis
(analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation):
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut dengan benar.
c. Aplikasi (Application)
e. Sintesis (Synthesis)
b. Tingkat pendidikan
Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan
memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang
berpendidikan lebih rendah.
c. Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun, baik
keyakinan yang positif maupun keyakinan yang negatif, tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu.
d. Fasilitas
Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku,
dan lain-lain.
e. Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap
pengetahuan seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan
cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.
f. Sosial Budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat
mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap
sesuatu.
2.4. Perilaku
2.4.1. Definisi
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai cakupan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2012).
Dalam Notoatmodjo (2010), merumuskan bahwa perilaku
merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan dari luar).
Perilaku manusia terjadi melalui proses : Stimulus organisme
respons, sehingga teori ini disebut teori S-O-R. Skiner membedakan
adanya dua respons, yakni:
2.5. Higiene
2.5.1. Definisi
Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring
untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang
rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan, meliputi
higiene makanan dan higiene perorangan (Depkes RI, 2008).
Higiene menurut UNICEF (2017) adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang kesehatan. Higiene erat hubungannya dengan
perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk
mencapai derajat kesehatan. Higiene juga mencakup upaya perawatan
kesehatan diri, termasuk upaya ketetapan sikap tubuh.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa higiene adalah usaha
kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan
terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit
karena pengaruh lingkungan serta membuat kondisi lingkungan
sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaannya kesehatan.
Higene makanan terdiri dari dua faktor penting yaitu higiene dan
sanitasi. Pengertian dari higiene adalah usaha untuk melindungi,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan manusia agar tidak terjadi
gangguan kesehatan, sedangkan untuk sanitasi adalah usaha pencegahan
terhadap berbagai faktor lingkungan agar penyakit dapat dihindari.
Contoh dari tindakan higiene salah satunya adalah mencuci tangan
sebelum makan, dan untuk contoh tindakan sanitasi adalah menutup
makanan dengan tudung saji agar terhindar dari lalat (Suyono, 2010).
d. Pemalsuan makanan
Kejadian Diare
Diteliti
Gambar 2.3.
Kerangka Teori
Pengetahuan
higiene makanan :
- sumber kontaminasi
makanan
- makanan dengan zat
tambahan berbahaya Kejadian diare akut
Pengetahuan
higiene personal :
- cuci tangan
- memotong kuku
Perilaku higiene makanan :
- mengonsumsi makanan yang
bersih dan bebas kontaminasi
Perilaku higiene personal :
- kebiasaan mencuci tangan
- kebiasaan memotong kuku
Gambar 2.4.
Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei
analitik. Survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali
bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan
analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor efek (Notoatmodjo,
2010).
Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross sectional, yaitu suatu
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan
efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2010).
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.
Total sampling adalah teknik pengambilan dimana jumlah sampel
sama dengan populasi (Sugiyono, 2012). Jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 81 siswa/i yang diketahui melalui survei
awal yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Dengan ketentuan yang telah dibatasi oleh kriteria penelitian
sebagai berikut:
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung dari
responden yaitu dengan mengunjungi lokasi penelitian dan meminta responden
untuk mengisi kuesioner yang telah disusun oleh peneliti.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi
tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai pengetahuan dan perilaku tentang
higiene makanan dan higiene personal serta riwayat kejadian diare akut.
Uji Validitas menggunakan content validity dan aplikasi SPSS, beserta uji
reliabilitas yang akan dilakukan di SDN 067091 Medan, yang bertempat
dibelakang SDN 066650 Medan (tempat penelitian berlangsung) dan memiliki
karakteristik yang sama dengan Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Arikunto, 2010).
1 = laki-laki
2 = perempuan
d. Analisis Data
dari penelitian tersebut. Tujuan etika penelitian adalah agar penelitian yang
dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan bagi subjek penelitian,
selama prosedur penelitian berlangsung.
Menurut Arikunto (2010), peneliti harus memperhatikan masalah etika
penelitian yang meliputi:
1. Persetujuan responden (Informed Consent)
Lembar persetujuan diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Tujuan informed
consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian
yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan
sesudah mengumpulkan data.
Jika responden penelitian bersedia diteliti, maka responden harus
menandatangani lembar persetujuan tersebut, tetapi jika menolak untuk
diteliti maka tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak
responden. Selama penelitian responden bersedia untuk mengisi
kuesioner dan menandatangani lembar persetujuan.
2. Tanpa nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian, maka peneliti
tidak mencantumkan namanya pada tabel data, cukup dengan memberi
kode yang hanya diketahui oleh peneliti.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai
hasil riset.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur,
Jenis Kelamin dan Kelas di SDN 066650 Medan
9-10 Tahun IV 29
10-11 Tahun V 22
11-12 Tahun VI 30
Jumlah 81 100
Jenis Kelamin Frekuensi Persen (%)
Laki – laki 46 56.8
Perempuan 35 43.2
Jumlah 81 100
Kelas Frekuensi Persen (%)
IV (Empat) 29 35.8
V (Lima) 22 27.2
VI (Enam) 30 37.0
Jumlah 81 100
Sumber Data : Data Primer 2018
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat usia responden 9-10
tahun untuk kelas IV, 10-11 tahun untuk kelas V, dan 11-12 tahun untuk
kelas VI. Frekuensi jenis kelamin responden sebagian besar berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 46 orang (56.8%).
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Pengetahuan Higiene Personal di SDN 066650 Medan
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Pengetahuan Higiene Makanan di SDN 066650 Medan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Perilaku Higiene Personal di SDN 066650 Medan
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Perilaku Higiene Makanan di SDN 066650 Medan
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Pengetahuan dan Perilaku Higiene di SDN 066650 Medan
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Riwayat kejadian Diare di SDN 066650 Medan
Diare Frekuensi Persen
Diare 26 32.1
Tidak Diare 55 67.9
Jumlah 81 100
Sumber Data : Data Primer 2018
Tabel 4.10
Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang Higiene dengan
Kejadian Diare Akut di SDN 066650 Medan
P value = 0,001
Ho ditolak, Ha diterima (ada hubungan)
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2013)
yang menunujukan bahwa pasien diare berjenis kelamin laki-laki sebanyak
64 orang dan pasien yang berjenis kelamin perempuan 54 orang. Pada kasus
tertentu memang jenis kelamin mempengaruhi terjadinya penyakit seperti
pada kasus diare ini, yang dihubungkan dengan kebiasaan siswa laki-laki
yang cenderung bermain diluar ruangan.
Umur merupakan salah satu faktor yang cukup dominan terhadap
pembentukan karakteristik seseorang. Umur juga memiliki pengaruh dalam
daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia maka akan
semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya (Hariyani, 2013).
Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun,
yaitu artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-
anak mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan
dengan orang tua mereka, teman, sebaya, dan orang lainnya. Pernyataan ini
didukung oleh penelitian dari Nelly (2013) bahwa anak umur 6-10 tahun
sebanyak 60,0% menderita diare, lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok umur lainnya.
untuk cuci tangan juga digunakan untuk keperluan berwudhu, BAK dan
BAB.
Selain ketersediaan air bersih, sampah erat kaitannya dengan
kesehatan individu, karena dari sampah tersebut akan hidup berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri patogen), dan juga binatang
sehingga memicu serangga sebagai pemindah atau penyebar penyakit
(vektor). Oleh sebab itu sampah yang ada harus dikelola dengan baik
sampai sekecil mungkin tidak menganggu atau mengancam kesehatan
(Notoadmojo, 2012).
Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan sarana tempat
pembuangan sampah yang ada di SDN 066650 Medan sudah pasti tersedia
namun tempat sampah yang ada sangat disayangkan karena tidak dilengkapi
dengan penutup dan juga terkadang sampah terlihat berserakan meskipun
pihak sekolah sudah menghimbau anak-anak untuk membuang sampah dan
tidak membiarkannya berserakan namun hal ini tetap saja terjadi karena
tidak semua perilaku anak baik dalam membuang sampah dan peduli akan
kebersihan lingkungannya. Jika keadaan ini terus dibiarkan begitu saja
maka akan membuat lingkungan sekolah menjadi kotor dan juga dapat
menjadi sumber penularan penyakit yang diakibatkan oleh sampah.
akhirnya berakibat fatal bagi kesehatannya, hal ini membuat kita semakin
yakin bahwa hal sepele ini harus dibudayakan dan menjadi kebiasaan bagi
semua orang.
Terutama dalam pencegahan diare yang dapat dilakukan dengan
mencuci tangan yang merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya
infeksi yang dapat menyebar dari orang ke orang. Cuci tangan merupakan
cara yang efektif mencegah penularan penyakit dari kuman yang menempel
di tangan yang menjadi salah satu rantai penularan penyakit. Pada kasus
diare misalnya, kuman-kuman diare ikut keluar bersama kotoran/feses dan
mudah berpindah tangan bila sesudahnya penderita tidak mencuci tangan
dengan baik kuman tersebut bisa berpindah kebenda-benda yang disentuh
termasuk makanan/minuman yang mungkin dikonsumsi juga oleh orang
lain (Depkes RI, 2009).
kukunya serta rutin memotongnya setiap kali kuku sudah terlihat panjang
dan kotor. Hal ini berarti sebagian besar anak sudah memiliki kebiasaan
yang baik dalam menjaga kebersihan dirinya. Meskipun masih terdapat
beberapa anak yang masih berperilaku buruk seperti mengigit kuku jari,
membiarkan kuku tetap panjang, dan pada kukunya terlihat ada kotoran.
Siswa jajan karena jajanan bagi anak sekolah dapat berfungsi sebagai
upaya untuk memenuhi kebutuhan energi. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dari kebiasaan jajan, seringkali anak jadi beralasan tidak mau
makan karena masih kenyang akibat jajan disekolah. Pada saat jajan, anak
umumnya membeli makanan berat atau makanan kecil padat energi terbuat
dari karbohidrat atau tepung, gorengan yang kaya lemak dan murah
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Meitria, dkk
(2013) terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan jajan dengan kejadian
diare.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
11. Berdasarkan hasil pengolahan data didapati bahwa jumlah siswa yang
menderita diare dalam kurun waktu satu bulan terakhir dengan tingkat
pengetahuan dan perilaku higiene yang kurang baik sebanyak 8 dari
10 siswa. Pada kategori cukup jumlah yang menderita diare sebanyak
8 dari 24 siswa, dan untuk kategori pengetahuan dan perilaku baik
terdapat 10 dari 47 siswa yang menderita diare.
12. Adapun analisis hasil uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%
dan α = 0,05 untuk n = 81 siswa diperoleh nilai p value kurang dari
0,05 yaitu 0,001. Dengan nilai p value <α 0,05, maka Ho ditolak.
Sehingga dapat diartikan bahwa ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dan perilaku tentang higiene dengan kejadian diare.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ali Khosman. (2009). Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : Raja
Grasindo Persada.
CDC (2012) Diarrhea : Common Illness , Global Killer. Centers for Disease
Control and Prevention. Atlanta: CDC.
Depkes RI. (2008). Buku bagan MTBS (Manajement Terpadu Balita Sakit).
Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI. (2009). Pedoman Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (CTPS).
Jakarta : Bakti Husada.
Depkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Hariyani Sulistyoningsih. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan
Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
IDAI, (2011). Bagaimana Menangani Diare pada Anak [online] Available at:
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-
diare-pada-anak [Accessed 22 April 2018].
M.K. Bhan, et, al, (2009). The Treatment of Diarrhoea A manual for physicians
and other senior health workers. [online] Available at:
http://whqlibdoc.who.int/publications/2005/9241593180.pdf [Accessed 01
May 2018].
Nelwan, Erni, Juita. (2014). Buku ajar ilmu penyakit dalam. (Edisi 4. Jilid ke- 1).
Jakarta: Internal Publishing.
Pearce, evelin C. (2009). Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Putra, Eka. (2009). Gambaran Kebiasaan Jajan Siswa Di Sekolah Hj. Isriati
Semarang. Semarang : Artikel Penelitian.
Riskesdas. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. [online] Available
at:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesd
as%20 2013.pdf [Accessed 21 April 2018].
UNICEF, (2009). Diarrhoea: Why Children are Still Dying and What Can Be
Done. New York: UNICEF & WHO.
Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wong. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik. Alih bahasa Andry Harmono.
Volume 2. Edisi 6. Jakarta: EGC.
Yunike Sri Tyas Suci. (2009). Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah Dasar Di
Jakarta. Jakarta : Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
Yusuf. Profil Diare di Ruang Rawat Inap Anak. Sari Pediatri, Vol. 13, No. 4,
Desember 2011.
CURRICULUM VITAE
NIM : 150100073
Agama : Islam
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya orang lain
dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil
karya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi
pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Informed Consent
(Pernyataan Kesediaan untuk Ikut Penelitian)
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami penelitian
SDN.066650 MEDAN”
Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk berperan serta menjadi subjek penelitian
dan bersedia memberikan informasi sesuai dengan data yang diperlukan. Demikian
pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Medan 2018
Ttd,
Petunjuk Pengisian
1.Nama : ……………………………………
2 Kuku yang bersih dan tidak panjang dapat mencegah terjadinya penyakit
diare
2 Saus yang berwarna merah terang merupakan jenis makanan yang tidak
sehat
C. Kuesioner Perilaku Higiene
No Pertanyaan Ya Tidak
(Higiene personal mencuci tangan)
2 Apakah adik selalu memotong kuku setiap kali kuku sudah terlihat kotor
dan panjang ?
No Pertanyaan Ya Tidak
(Riwayat diare)
1 Apakah adik pernah terkena diare dalam waktu satu bulan terakhir ?
a. < 3 hari
b. > 3 hari
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 total
p1 Pearson Correlation 1 .688** .577** .681** .688** .375 .491* .218 .375 .140 .063 .063 .688** .375 .289 .688** .507*
Sig. (2-tailed) .001 .008 .001 .001 .103 .028 .355 .103 .556 .794 .794 .001 .103 .217 .001 .015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p2 Pearson Correlation .688 ** 1 .866 **
.681 **
1.000 **
.688 **
.491 * .218 .375 .140 .063 .062 .687 ** .062 .289 1.000 **
.615**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .000 .001 .028 .355 .103 .556 .794 .794 .001 .794 .217 .000 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p3 Pearson Correlation .577** .866** 1 .787** .866** .577** .378 .378 .289 .404 .289 .289 .577** .289 .467* .866** .802**
Sig. (2-tailed) .008 .000 .000 .000 .008 .100 .100 .217 .077 .217 .217 .008 .217 .038 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p4 Pearson Correlation .681 **
.681 **
.787 ** 1 .681 ** .419 .206 .435 .157 .279 .157 .157 .419 .419 .303 .681 **
.655**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .001 .066 .384 .055 .508 .234 .508 .508 .066 .066 .195 .001 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p5 Pearson Correlation .688** 1.000** .866** .681** 1 .688** .491* .218 .375 .140 .063 .062 .687** .062 .289 1.000** .658**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .001 .001 .028 .355 .103 .556 .794 .794 .001 .794 .217 .000 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p6 Pearson Correlation .375 .688 **
.577 ** .419 .688 ** 1 .491 *
.491 * .375 .140 .062 .062 .375 .375 .289 .688 **
.458*
Sig. (2-tailed) .103 .001 .008 .066 .001 .028 .028 .103 .556 .794 .794 .103 .103 .217 .001 .042
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p7 Pearson Correlation .491* .491* .378 .206 .491* .491* 1 .048 .764** .336 .218 .491* .764** .218 .630** .491* .461*
Sig. (2-tailed) .028 .028 .100 .384 .028 .028 .842 .000 .147 .355 .028 .000 .355 .003 .028 .041
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p8 Pearson Correlation .218 .218 .378 .435 .218 .491 * .048 1 .218 .336 .491 * .218 -.055 .764 ** .126 .218 .530*
Sig. (2-tailed) .355 .355 .100 .055 .355 .028 .842 .355 .147 .028 .355 .819 .000 .597 .355 .016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p9 Pearson Correlation .375 .375 .289 .157 .375 .375 .764** .218 1 .490* .375 .375 .375 .375 .289 .375 .497*
Sig. (2-tailed) .103 .103 .217 .508 .103 .103 .000 .355 .028 .103 .103 .103 .103 .217 .103 .026
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p10 Pearson Correlation .140 .140 .404 .279 .140 .140 .336 .336 .490* 1 .840** .840** .140 .490* .728** .140 .583**
Sig. (2-tailed) .556 .556 .077 .234 .556 .556 .147 .147 .028 .000 .000 .556 .028 .000 .556 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p11 Pearson Correlation .063 .063 .289 .157 .063 .062 .218 .491* .375 .840** 1 .688** .063 .375 .577** .063 .537*
Sig. (2-tailed) .794 .794 .217 .508 .794 .794 .355 .028 .103 .000 .001 .794 .103 .008 .794 .015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tidak
1 perempuan 10 5 Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
2 perempuan 10 5 Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
3 perempuan 9 5 Benar Salah Salah Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Terkena
4 perempuan 10 5 Benar Salah Salah Benar Salah Salah Salah Salah Benar Salah Benar Benar Salah Benar Salah Salah Kurang Kurang Cukup Cukup Kurang Cukup Kurang
Diare
Terkena
5 perempuan 10 5 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup
Diare
Tidak
6 perempuan 10 5 Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Salah Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Kurang
Diare
Terkena
7 perempuan 9 5 Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Salah Salah Benar Salah Benar Salah Salah Benar Salah Kurang Cukup Kurang Baik Kurang Cukup Kurang
Diare
Terkena
8 perempuan 10 5 Benar Salah Benar Salah Salah Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup
Diare
Tidak
9 perempuan 10 5 Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Salah Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Cukup Cukup Baik Baik Kurang Cukup Cukup
Diare
Terkena
10 laki laki 10 5 Benar Salah Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Salah Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup
Diare
Terkena
12 laki laki 10 5 Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup
Diare
Terkena
13 laki laki 10 5 Benar Salah Benar Benar Benar Salah Salah Salah Salah Salah Salah Benar Salah Benar Benar Salah Kurang Cukup Kurang Cukup Kurang Kurang Cukup
Diare
Tidak
14 laki laki 10 5 Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Tidak
15 laki laki 11 5 Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
16 laki laki 10 5 Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Cukup Cukup Cukup Baik Kurang Cukup Cukup
Diare
Tidak
17 perempuan 10 5 Benar Salah Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Tidak
18 laki laki 11 5 Benar Benar Salah Salah Benar Salah Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Salah Salah Kurang Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang
Diare
Tidak
19 laki laki 11 5 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
Diare
Terkena
20 laki laki 10 5 Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup
Diare
Tidak
21 laki laki 10 5 Benar Salah Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Benar Salah Salah Benar Salah Benar Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
22 laki laki 10 5 Benar Benar Salah Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Tidak
24 laki laki 11 6 Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Tidak
25 laki laki 12 6 Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Salah Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup
Diare
Tidak
26 laki laki 11 6 Benar Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Benar Cukup Cukup Cukup Baik Kurang Cukup Cukup
Diare
Tidak
27 laki laki 12 6 Benar Salah Benar Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik
Diare
Tidak
28 laki laki 12 6 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup
Diare
Terkena
29 laki laki 12 6 Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup
Diare
Tidak
30 perempuan 12 6 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik
Diare
Tidak
31 perempuan 12 6 Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Salah Salah Benar Salah Benar Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Terkena
32 laki laki 12 6 Benar Salah Benar Salah Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup
Diare
Tidak
33 perempuan 12 6 Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
34 laki laki 12 6 Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
36 laki laki 11 6 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup
Diare
Tidak
37 laki laki 13 6 Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup
Diare
Tidak
38 perempuan 11 6 Benar Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Terkena
39 laki laki 11 6 Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
40 laki laki 12 6 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
Diare
Terkena
41 perempuan 12 6 Benar Salah Salah Salah Salah Salah Salah Salah Benar Salah Benar Benar Benar Salah Salah Salah Kurang Kurang Cukup Kurang Kurang Cukup Kurang
Diare
Tidak
42 perempuan 12 6 Benar Salah Salah Salah Salah Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Cukup Kurang Baik Kurang Cukup Cukup Cukup
Diare
Terkena
43 laki laki 11 6 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Salah Benar Salah Benar Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
44 laki laki 12 6 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup
Diare
Terkena
45 perempuan 11 6 Benar Benar Salah Salah Benar Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup
Diare
Tidak
46 perempuan 11 6 Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Baik Cukup Baik Baik Kurang Baik Cukup
Diare
Tidak
48 perempuan 11 6 Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Terkena
49 laki laki 10 6 Benar Salah Benar Salah Salah Salah Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Salah Salah Benar Kurang Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
50 laki laki 11 6 Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik
Diare
Tidak
51 perempuan 12 6 Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Salah Salah Benar Benar Salah Salah Benar Benar Benar Cukup Cukup Cukup Baik Kurang Cukup Cukup
Diare
Tidak
52 perempuan 11 6 Benar Salah Benar Benar Salah Benar Salah Salah Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Cukup Cukup Baik Cukup Kurang Cukup Cukup
Diare
Tidak
53 laki laki 9 4 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup
Diare
Terkena
54 laki laki 10 4 Benar Benar Salah Benar Salah Salah Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Benar Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Terkena
55 laki laki 11 4 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Salah Salah Salah Salah Salah Salah Salah Kurang Baik Kurang Baik Cukup Kurang Kurang
Diare
Tidak
56 perempuan 9 4 Benar Salah Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Tidak
57 perempuan 9 4 Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Tidak
58 perempuan 9 4 Benar Salah Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup
Diare
Tidak
60 laki laki 10 4 Benar Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Terkena
61 laki laki 10 4 Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Salah Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
62 laki laki 9 4 Benar Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik
Diare
Tidak
63 perempuan 10 4 Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup
Diare
Tidak
64 perempuan 9 4 Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Salah Salah Benar Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup
Diare
Tidak
65 laki laki 10 4 Salah Benar Salah Salah Benar Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Cukup Kurang Baik Kurang Kurang Baik Cukup
Diare
Tidak
66 laki laki 10 4 Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik
Diare
Terkena
67 laki laki 10 4 Benar Benar Benar Salah Benar Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Kurang Baik Baik
Diare
Tidak
68 perempuan 8 4 Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik
Diare
Tidak
69 perempuan 9 4 Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Tidak
70 perempuan 9 4 Benar Benar Benar Salah Salah Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik
Diare
Tidak
72 laki laki 10 4 Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Benar Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Diare
Tidak
73 perempuan 9 4 Benar Salah Salah Salah Salah Salah Benar Salah Benar Salah Benar Benar Salah Benar Benar Salah Kurang Kurang Cukup Kurang Kurang Cukup Cukup
Diare
Tidak
74 perempuan 9 4 Benar Salah Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Kurang Cukup Baik Baik
Diare
Terkena
75 laki laki 11 4 Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Terkena
76 laki laki 10 4 Benar Salah Benar Salah Salah Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Salah Benar Kurang Kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup
Diare
Tidak
77 perempuan 9 4 Salah Benar Benar Benar Benar Salah Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Kurang Baik Baik
Diare
Terkena
78 laki laki 11 4 Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Salah Benar Salah Benar Salah Salah Benar Benar Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup
Diare
Terkena
79 perempuan 9 4 Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Salah Benar Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup
Diare
Terkena
80 laki laki 11 4 Benar Benar Salah Benar Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik
Diare
Terkena
81 perempuan 9 4 Benar Benar Salah Salah Benar Salah Salah Benar Salah Benar Benar Salah Salah Salah Salah Benar Kurang Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup Kurang
Diare
Umur Responden
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid 8 1 1.2 1.2 1.2
9 17 21.0 21.0 22.2
10 27 33.3 33.3 55.6
11 19 23.5 23.5 79.0
12 16 19.8 19.8 98.8
13 1 1.2 1.2 100.0
Total 81 100.0 100.0
Kelas Responden
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid 4 29 35.8 35.8 35.8
5 22 27.2 27.2 63.0
6 30 37.0 37.0 100.0
Total 81 100.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df Asymptotic
Significance
(2-sided)
Pearson Chi-Square 13.070a 2 .001
Likelihood Ratio 12.458 2 .002
Linear-by-Linear 11.023 1 .001
Association
N of Valid Cases 81
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 3.21.