Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT


PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA SISWI SMA PGRI 7
BANJARMASIN DALAM MENGGALAKKAN “S.T.O.P BULLYING”
DI SEKOLAH

KETUA:
MUHAMMAD MALIK PAJAR (NIM. 11194561920156)

ANGGOTA:
DIAN BARDIANSYAH (NIM. 11194561920134)
MEGAWATI TASYA (NIM. 11194561920151)
NURSHIVA FIRDASARI (NIM.11194561920161)
SITI IRMA NUR AINA (NIM.11194561920168)
USWATUN HASANAH (NIM.11194561920173)
VERONICA HERLIANI (NIM. 11194561920174)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2019
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT
1. Judul : S.T.O.P Bullying di sekolah
2. Nama Mitra Program PKM : SMA PGRI 7 Banjarmasin
3. Ketua TIM Pengusul
a. Nama : Muhammad Malik Pajar
b. NIM : 11194561920156
c. Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sari Mulia
e. Bidang Keahlian : Keperawatan
f. Alamat Kantor/Telp/Faks : Jl. Dharma Budi 1
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota : 6 anggota
b. Nama Anggota I/Bidang Keahlian : 1. Dian Bardiansyah / S1 Keperawatan
2. Megawati Tasya / S1 Keperawatan
3. Nurshiva Firdasari / S1 Keperawatan
4. Siti Irma Nur Aina / S1 Keperawatan
5. Uswatun Hasanah / S1 Keperawatan
6. Veronica Herliani / S1 Keperawatan
5. Lokasi Kegiatan/ Mitra
a. Wilayah Mitra : SMA PGRI 7
b. Kabupaten/Kota : Banjarmasin
c. Provinsi : Kalimantan Selatam
d. Jarak PT ke Lokasi (Km) : 3,0 Km
6. Luaran yang dihasilkan : Bahan Ajar dan Publikasi Jurnal PKM
Online,public,peneliti online
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan
8. Biaya Total : Rp. 507.000,-
- Sumber Lain : Rp
Mengetahui, Banjarmasin, Mei 2019
Ketua Jurusan Universitas Sari Mulia Ketua TIM Pengusul

Mohammad Basid, S.Kep., Ns., MM Muhammad Malik Pajar


NIDN 1166102012053 NIM 11194561920156
Mengetahui,
Ketua LPPM Universitas Sari Mulia

Dini Rahmayani, S.Kep., Ns., MPH


NIDN 1166122004007
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT ............... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3

RINGKASAN................................................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 6

A. Latar Belakang....................................................................................................... 6

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ................................................................... 9

A. Solusi Yang Ditawarkan ........................................................................................ 9

B. Target Luaran ........................................................................................................ 9

BAB III METODE PELAKSANAAN ........................................................................... 11

A. Kegiatan ............................................................................................................... 11

B. Waktu dan Tempat............................................................................................... 11

C. Metode ................................................................................................................. 11

D. Kepanitiaan .......................................................................................................... 11

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................................ 12

A. Anggaran Biaya ................................................................................................... 12

B. Jadwal Kegiatan ................................................................................................... 12

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................................... 13

BAB VI PENUTUP ........................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17

Lampiran 1 ...................................................................................................................... 18
1. Bahan/Perangkat Penunjang/Peralatan ................................................................ 18

2. Perjalanan ............................................................................................................ 18

3. Lain-lain .............................................................................................................. 18

Lampiran 2 ...................................................................................................................... 19

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 20

B. TUJUAN ................................................................................................................. 22

C. METODE PELAKSANAAN .............................................................................. 23

D. SASARAN DAN TARGET ................................................................................ 23

E. STRATEGI PELAKSANAAN ........................................................................... 23

F. MEDIA DAN ALAT ........................................................................................... 24

G. SETTING TEMPAT ........................................................................................... 25

H. KRITERIA EVALUASI ..................................................................................... 26

LAMPIRAN MATERI S.T.O.P BULLYING DI SEKOLAH ....................................... 27

A. PENGERTIAN .................................................................................................... 27

B. BENTUK-BENTUK BULLYING ...................................................................... 27

C. BULLYING DIMANA SAJA TERJADI ........................................................... 28

D. PENYEBAB BULLYING................................................................................... 28

E. BAHAYA DAN DAMPAK BULLYING ........................................................... 29

F. HUKUMAN BULLYING ................................................................................... 30

G. CARA MENCEGAH BULLYING ..................................................................... 30


RINGKASAN

Permasalahan yang terjadi disekolah meliputi perkelahian karena candaan yang


berlebihan, saling olok-mengolok nama orangtua yang membuat perselisihan, mengkritik
penampilan dengan kata kasar, peghinaan fisik, kesalahpahaman.

Solusi yang diharapkan dengan dilakukannya PKM tentang Bullying dapat


meningkatkan pengetahuan terkait Bullying untuk mencegah melakukan tindakan
Bullying PKM di sekolah sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Upaya yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan


melakukan kegiatan promosi ke sekolah tentang Stop Bullying di sekolah dan dipantau
secara berkesinambungan untuk melihat efektivitas kegiatan PKM yang dilakukan
sehingga siswa siswi tidak melakukan Bullying di sekolah tersebut.

Target utama pada pelaksanaan PKM ini harapannya dapat jadi bahan masukan
untuk sekolah, bahan ajar, poster, dan jurnal publikasi untuk PKM dan penelitian.

Kata kunci : Bullying di sekolah, Promosi Kesehatan, Siswa-siswi.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bullying merupakan masalah universal yang menyentuh hampir setiap orang,


keluarga, sekolah, bisnis dan masyarakat. Demikian pula jenis kelamin, usia, ras,
agama dan setatus sosial ekonomi. Efek Bullying dapat berdampak seumur hidup.
Bullying berdampak ekonomi yang terkait dengan penurunan produktivitas,
kehilangan jam kerja, absensi, agresi tempat kerja, pelecehan dan intimidasi.
Bullying merupakan perilaku yang di ulang, sistematis dan di arahkan seorang
atau sekelompok orang kepada orang lain untuk mengorbankan, menghina,
merusak atau mengancam yang menciptakan resiko bagi kesehatan dan
keselamatan. Bullying terjadi dalam bentuk kekerasan fisik dan verbal, intimidasi,
menyebar rumor, pencurian, perusakan, harta milik orang lain, pelecehan seksual,
perpeloncoan, orientasi ras, atau etnis. Pada 24 sekolah di seluruh wilayah kota
Sheffield, Inggris dengan usia antara 8-16 tahun, 27% dari responden mengalami
Bullying yang frekuensinya terjadi minimal sekali dalam seminggu (Gaetano,
2010). Berdasarkan laporan United Nations Develoment Programe, and the
United Nations Office on Drugs and Crime (2014) hanya 44 negara dari 133
negara yang disurvey menerapkan inisiatif skala besar untuk melakukan
pencegahan perilaku penindasan bagi anak sekolah. Unicef Malaysia
Communications (2007) telah menjelaskan bahwa 80% dari siswa sekolah dasar
telah mengalami intimidasi baik secara fisik maupun mental dan mayoritas terjadi
di kelas. Hal ini dapat menyebabkan siswa merasa takut, tertekan, hingga
mengalami depresi. (Wicaksana, 2008)

Saat ini, Bullying merupakan istilah yang sudah tidak asing di telinga
masyarakat Indonesia. Dampak yang diakibatkan oleh tindakan ini sangatlah luas
cangkupannya. Adapun contoh kasus terjadi pada seorang siswa sekolah dasar di
Ohio yang tewas gantung diri menggunakan dasi karena dibully oleh teman-teman
disekolahnya. Bocah berumur 8 tahun ini menjadi korban Bullying secara fisik. Ia
kerap dipukuli oleh teman-temannya disekolah. Contoh lain datang dari Texas.
Seorang remaja perempuan nekat menembakan pistol ke dadanya sendiri hingga
tewas karena ia merasa dihujat habis-haisan di dunia maya. Dalam kasus yang
cukup langka, anak-anak korban Bullying mungkin akan menunjukan
menunjukan sifat kekerasan. Seperti yang dialami seorang remaja 15 tahun di
Denpasar, Bali, yang tega membunuh temannya sendiri karena dendamnya
kepada korban. Pelaku mengaku kerap menjadi target Bullying korban sejak kelas
satu SMP. Akibat perbuatannya, pelaku yang masih di bawah umur ini dijerat
dengan pasal 80 ayat 3 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak, serta KUHP Pasal 340, 338, dan 351. (Sahadi Humaedi,
2017)

Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”)


merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan
sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus. Terdapat banyak definisi mengenai Bullying, terutama yang terjadi
dalam konteks lain seperti di rumah, tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual.
Namun dalam hal ini dibatasi dalam konteks school Bullying atau Bullying di
sekolah. Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan school Bullying
sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau
sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa atau siswi lain yang
lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Kasus Bullying yang kerap
terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian memprihatinkan. Hasil kajian
Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014
menyebutkan, hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus Bullying. Meski
hanya melakukan Bullying verbal dan psikologis atau mental saja. Kasus-kasus
senior menggencet junior juga terus bermunculan. Statistik kasus pengaduan anak
di sektor pendidikan dari Januari 2011 hingga Agustus 2014 tergambar sebagai
berikut: Tahun 2011 terdapat 61 kasus, tahun 2012 terdapat 130 kasus, tahun 2013
terdapat 91 kasus (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak). Di Kalimantan Selatan, kasus Bullying yang sempat menggemparkan
dunia pendidikan kota Banjarmasin terjadi pada bulan Februari 2013. Seorang
siswi kelas 4 SD yang diketahui berinisial L dikeroyok oleh teman-temannya
terekam dalam video yang sempat beredar (Restudia, 2013).

Kasus Bullying yang terjadi di SMA PGRI 7 Banjarmasin Kalimantan Selatan.


Berdasarkan hasil wawancara kami kepada siswa-siswi yang ada di sekolah
tersebut, mereka mengakui banyak sekali kasus Bullying yang terjadi di
lingkungan sekolahnya. Salah satu siswa yang bercerita kepada kami pada saat
kami mewawancarai siswa tersebut, dia berkata bahwa ada salah kasus yang
terjadi di sekolahnya. Siswa mengatakan berawal dari Bullying teman sekolahnya
ada yang sampai berkelahi. Kasus ini bermula dari dua siswa yang saling ejek-
ejekan nama orang tua, tidak lama kemudian salah satu dari kedua siswa ini tidak
terima jika orang tuanya di sebut-sebut, karena siswa yang satu ini tidak terima
jika orang tuanya di ejek-ejek tidak lama kemudian kedua siswa ini akhirnya
berkelahi. Sebenarnya kedua siswa ini adalah teman dekat, tetapi gara-gara kasus
yang terjadi kedua siswa ini menjadi tidak dekat lagi bahkan mereka menjadi
musuhan. Oleh sebab itu, Bullying sebaiknya jangan sekali-kali dilakukan karena
banyak sekali kasus-kasus yang terjadi yang berawal dari Bullying yang berujung
patal dan teragis.
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

A. Solusi Yang Ditawarkan


Adapun program yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan
Bullying adalah sebagai berikut :

1. Melakukan promosi kesehatan kepada siswa-siswi terkait Bullying,


melakukan demonstrasi terkait macam-macam Bullying, membuat poster
tentang Bullying untuk diberikan kepada pihak sekolah dan ditempel
dimading sekolah yang bertujuan agar dapat di baca oleh semua siswa-siswi.
2. Melakukan follow up untuk mengetahui apakah adanya perkembangan
tentang pemahaman siswa-siswi tentang Bullying.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan.

Menyadari bahwa di SMA PGRI 7 Banjarmasin mempunyai masalah terkait


Bullying :

Dengan adanya PKM tentang Bullying siswa-siswi dapat mengetahui terkait


Bullying, cara menghadapi dan mencegah, melakukan tindakan bullying di
sekolah agar tidak ada pihak yang dirugikan dan dapat mengurangi tindakan
Bullying di sekolah tersebut.

Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran:

1. Siswa & siswi dapat meningkatkan pengetahuan tentang Bullying.


2.Menurunkan presentase kasus Bullying disekolah, mencegah kekerasan
fisik dalam perkelahian akibat Bullying.
3.Mengubah sedikit perilaku siswa & siswi disekolah tersebut yang pernah
melakukan pembullyan agar tidak lagi diulangi karena dapat menimbulkan
efek buruk bagi yang di Bully.
4.Memberi tahukan bahwa adanya tindak pidana bagi pelaku Bullying
sehingga mengurangi Bullying agar jangan dilakukan lagi.
B. Target Luaran
Table.2.1 Target Luaran
Indikator
No Jenis Luaran
Capaian
Luaran Wajib
1 Publikasi ilmiah pada Jurnal ber ISSN/Prosiding Published
2 Publikasi pada jurnal penelitian berISSN/prosiding Published
Luaran tambahan

1 Hak kekayaan ( Poster tentang Bullying ) HAKI


BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian promosi kesehatan untuk
peningkatan pengetahuan siswa siswi SMA PGRI 7 BANJARMASIN dalam
menggalakkan “S.T.O.P BULLYING” di sekolah yang memperhatikan salah satu
rangkaian PKM.

B. Waktu dan Tempat


Hari dan Tanggal : 28 Juni 2019
Jam : 08.00 wita s.d Selesai
Tempat Kegiatan : SMA PGRI 7 Banjarmasin
Sasaran : Siswa- siswi kelas X

C. Metode dan Media


Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Leafleat, LCD, Laptop, Poster

D. Kepanitiaan
Peserta kegiatan adalah dosen dan mahasiswa Universitas Sari Mulia
Program Studi Sarjana Keperawatan dan Mahasiswa semester II yang merupakan
anggota kelompok Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sari Mulia
Banjarmasin (terlampir).
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya

No. Uraian Jumlah

1. Bahan/perangkat penunjang/peralatan Rp. 232.000

2. Konsumsi Rp. 100.000

3. Perjalanan Rp. 175.000

Jumlah Biaya Rp. 507.000

B. Jadwal Kegiatan

Tahun 2017-2018
Jenis Kegiatan
Mei Juni Juli

Proposal

Penyusunan Proposal

Sosialisasi

Penulisan Laporan

Pengumpulan laporan
BAB V
PEMBAHASAN

Permasalahan yang telah didapatkan di SMA PGRI 7 BANJARMASIN setelah


melakukan observasi yaitu adanya beberapa siswa yang tidak mengetahui tentang
Bullying. Siswa-siswi kurang mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Bullying.
Selama ini siswa hanya mengetahui kata Bullying tetapi tidak mengetahui apa itu
Bullying karena tidak mendapatkan pengetahuan dari guru-guru, dan Bullying terjadi
akibat karena berawal dari bercanda menjadi perkelahian.
Promosi kesehatan tentang “ Stop Bullying” di sekolah merupakan dari rangkaian
pengabdian kepada masyarakat . Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama 3
bulan. Promosi kesehatan sebagai tahap awal kegiatan pengabdian kepada masyarakat
kemudian melakukan follow up dan dilanjutkan dengan evaluasi. Rincian kegiatan
berupa persiapan, penyuluhan dan kegiatan di SMA PGRI 7 BANJARMASIN. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat “Stop Bullying” di sekolah dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 28 Juni 2019 di SMA PGRI 7 BANJARMASIN di mulai sejak pukul 08.00
WITA. Peserta yang hadir mengikuti penyuluhan di sekolah dapat mengetahui,
memahami dan mengerti pentingnya sosialisasi “ Stop Bullying”.
Tahap-tahap promosi kesehatan di SMA PGRI 7 BANJARMASIN yaitu Tahap
pertama penyelenggaraan menyiapkan spanduk (banner), leaflet dan poster, tahap kedua
panitia memberikan materi penyuluhan kepada peserta siswa-siswi kelas X SMA PGRI 7
BANJARMASIN, tahap ketiga kegiatan dilaksanakan akan dilakukan Tanya jawab
mengenai topik yang dibawakan.
Kegiatan ini tidak hanya promkes tetapi dilakukan monitoring selama 3 bulan
untuk menindaklanjuti terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku siswa-siswi untuk tidak
melakukan Bullying di sekolah. Dengan adanya promosi kesehatan di sekolah tersebut
siswa-siswi mengetahui terkait Bullying, yaitu cara menghadapi dan mencegah,
melakukan tindakan bullying agar tidak ada pihak yang dirugikan dan dapat mengurangi
tindakan bullying di sekolah tersebut, dan setelah di lakukannya promosi kesehatan siswa-
siswi tidak lagi melakukan bullying di sekolah seperti mengolok-olok, mengkritik
penampilan, menghina fisik, dan berkelahi.
Kegiatan ini sangat membantu dalam menambah pengetahuan siswa-siswi kelas
X SMA PGRI 7 BANJARMASIN tentang sosialisasi “ Stop Bullying”. Ternyata kegiatan
ini disambut antusias oleh siswa-siswi kelas X SMA PGRI 7 BANJARMASIN. Mereka
sangat senang dengan adanya sosialisasi yang dilakukan merupakan kebahagian ketika
kita mampu memberikan manfaat bagi sesama, rasanya lebih dalam dari pada sekedar
kita bersenang-senang sendirian. Kami mengharapkan kita akan bersama-sama terus
membuat dan membagikan kebahagiaan kepada sesama.
BAB VI
PENUTUP

Bullying dikenal sebagai ”penindasan/risak” merupakan segala bentuk penindasan


atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang
lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan
secara terus menerus. Permasalahan yang terjadi disekolah meliputi perkelahian
karena candaan yang berlebihan, saling olok-mengolok nama orangtua yang membuat
perselisihan, mengkritik penampilan dengan kata kasar, peghinaan fisik,
kesalahpahaman.
Solusi dengan dilakukannya PKM tentang Bullying dapat meningkatkan
pengetahuan siswa-siswi dalam menghadapi dan mencegah Bullying di Sekolah
tersebut agar nantinya dapat mengurangi tindakan Bullying di Sekolah tersebut.
Hasil dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan berjalan dengan
lancar sesuai dengan apa yang diharapkan, dan sasaran mampu memahami tentang
Stop Bullying tersebut pada proses penyuluhan ini terjadi interaksi antara penyuluh
dengan peserta/sasaran, kedepannya akan dilaksanakan kegiatan monitoring dan
evaluasi selama 3 bulan ke sekolah tersebut untuk memastikan berkurang tidaknya
angka bullying yang terjadi di sekolah itu setelah diadakan penyuluhan.
Demikian laporan pengabdian masyarakat ini dibuat sebagaimana
mestinya.Semoga dapat memberikan gambaran kegiatan pelayanan keperawatan di
masyarakat yang telah dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Sari
Mulia. Besar harapan kami untuk perhatian, partisipasi dan kesediaan pihak-pihak
terkait dalam membantu kegiatan ini.

.
DAFTAR PUSTAKA

1. Lestari, D. A., Yusmansyah, Y., & Andriyanti, R.E. (2019). Analisis Perilaku
Bullying Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Bandar Lampung tahun AJaran
2018/2019. ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)
2. Robbani, L., Chozin, M.N., Muhyidin A. (2018). Studi Analisis Kebutuhan Media
Komunikasi “Konselor-ku” Berbasis E-Counseling Android Sebagai Langkah
Kuratif Bullying Di Kalangan SIswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Ilmiah
Penalaran dan Penelitian Siswa,hal 86-96
3. Yuliani,S., Widianti,E., Sari,S.P. (2018). Risiliensi Remaja Dalam Menghadapi
Perilaku Bulyying.Jurnal Keperawatan BSI.Vol.VI No. 1 Hal 77-86
4. E-Book Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Lampiran 1

ANGGARAN DANA UNTUK PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN

1. Bahan/Perangkat Penunjang/Peralatan

No Bahan Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)


1 Snack dosen 3 kotak @ Rp. 20.000 Rp. 60.000
2 Leaflet 40 lembar @ Rp. 1.000 Rp. 40.000
3 Poster 2 buah @ Rp. 10.000 Rp. 20.000
4 Kertas 1 rim @ Rp. 42.000 Rp. 42.000
5 Pulpen 2 kotak @ Rp. 15.000 Rp. 30.000
6 Souvenir 4 bungkus @ Rp. 10.000 Rp. 40.000
Jumlah Biaya Rp.232 .000

2. Perjalanan

No Jenis Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)


1 Bensin 4 buah motor @ Rp. 25.000 Rp. 100.000
Jumlah Biaya Rp. 100.000

3. Lain-lain

No Lain-lain Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)


1 Pengolahan laporan 3 buah @ Rp. 25.000 Rp. 75.000
2 Dana tak terduga @ Rp. 100.000 Rp. 100.000
Jumlah Biaya Rp. 175.000

Total Biaya Rp. 507.000

Lampiran 2

SUSUNAN KEPANITIAAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN

1. Pembimbing : Malisa Arinai, S.Kep.,Ns.M.Kp


Yunina Elasari, S.Kep.,NS.M,kep
Nurul Hidayah SKM.,M.Kes
2. Ketua : Muhammad Malik Pajar
3. Wakil Ketua : Siti Irma Nur Aina
4. Sekretaris : Veronica Herliani
5. Bendahara : Siti Irma Nur Aina
a. Koordinator Acara : : Nurshiva Firdasari
b. Koordinator Humas : Nurshiva Firdasari
c. Koordinator Dokumentasi : Uswatun Hasanah
d. Koordinator Konsumsi : Megawati Tasya
e. Koordinator Perlengkapan : Dian Bardiansyah
f. Teknisi : Dian Bardiansyah
SATUAN ACARA PENYULUHAN S.T.O.P BULLYING DI SEKOLAH

SMA PGRI 7 BANJARMASIN

A. Latar Belakang

Bullying merupakan masalah universal yang menyentuh hampir setiap orang,


keluarga, sekolah, bisnis dan masyarakat. Demikian pula jenis kelamin, usia, ras,
agama dan setatus sosial ekonomi. Efek Bullying dapat berdampak seumur hidup.
Bullying berdampak ekonomi yang terkait dengan penurunan produktivitas,
kehilangan jam kerja, absensi, agresi tempat kerja, pelecehan dan intimidasi.
Bullying merupakan perilaku yang di ulang, sistematis dan di arahkan seorang
atau sekelompok orang kepada orang lain untuk mengorbankan, menghina,
merusak atau mengancam yang menciptakan resiko bagi kesehatan dan
keselamatan. Bullying terjadi dalam bentuk kekerasan fisik dan verbal, intimidasi,
menyebar rumor, pencurian, perusakan, harta milik orang lain, pelecehan seksual,
perpeloncoan, orientasi ras, atau etnis. Pada 24 sekolah di seluruh wilayah kota
Sheffield, Inggris dengan usia antara 8-16 tahun, 27% dari responden mengalami
Bullying yang frekuensinya terjadi minimal sekali dalam seminggu (Gaetano,
2010). Berdasarkan laporan United Nations Develoment Programe, and the
United Nations Office on Drugs and Crime (2014) hanya 44 negara dari 133
negara yang disurvey menerapkan inisiatif skala besar untuk melakukan
pencegahan perilaku penindasan bagi anak sekolah. Unicef Malaysia
Communications (2007) telah menjelaskan bahwa 80% dari siswa sekolah dasar
telah mengalami intimidasi baik secara fisik maupun mental dan mayoritas terjadi
di kelas. Hal ini dapat menyebabkan siswa merasa takut, tertekan, hingga
mengalami depresi. (Wicaksana, 2008)
Saat ini, Bullying merupakan istilah yang sudah tidak asing di telinga
masyarakat Indonesia. Dampak yang diakibatkan oleh tindakan ini sangatlah luas
cangkupannya. Adapun contoh kasus terjadi pada seorang siswa sekolah dasar di
Ohio yang tewas gantung diri menggunakan dasi karena dibully oleh teman-teman
disekolahnya. Bocah berumur 8 tahun ini menjadi korban Bullying secara fisik. Ia
kerap dipukuli oleh teman-temannya disekolah. Contoh lain datang dari Texas.
Seorang remaja perempuan nekat menembakan pistol ke dadanya sendiri hingga
tewas karena ia merasa dihujat habis-haisan di dunia maya. Dalam kasus yang
cukup langka, anak-anak korban Bullying mungkin akan menunjukan
menunjukan sifat kekerasan. Seperti yang dialami seorang remaja 15 tahun di
Denpasar, Bali, yang tega membunuh temannya sendiri karena dendamnya
kepada korban. Pelaku mengaku kerap menjadi target Bullying korban sejak kelas
satu SMP. Akibat perbuatannya, pelaku yang masih di bawah umur ini dijerat
dengan pasal 80 ayat 3 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak, serta KUHP Pasal 340, 338, dan 351. (Sahadi Humaedi,
2017)
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”)
merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan
sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus. Terdapat banyak definisi mengenai Bullying, terutama yang terjadi
dalam konteks lain seperti di rumah, tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual.
Namun dalam hal ini dibatasi dalam konteks school Bullying atau Bullying di
sekolah. Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan school Bullying
sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau
sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa atau siswi lain yang
lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Kasus Bullying yang kerap
terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian memprihatinkan. Hasil kajian
Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014
menyebutkan, hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus Bullying. Meski
hanya melakukan Bullying verbal dan psikologis atau mental saja. Kasus-kasus
senior menggencet junior juga terus bermunculan. Statistik kasus pengaduan anak
di sektor pendidikan dari Januari 2011 hingga Agustus 2014 tergambar sebagai
berikut: Tahun 2011 terdapat 61 kasus, tahun 2012 terdapat 130 kasus, tahun 2013
terdapat 91 kasus (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak). Di Kalimantan Selatan, kasus Bullying yang sempat menggemparkan
dunia pendidikan kota Banjarmasin terjadi pada bulan Februari 2013. Seorang
siswi kelas 4 SD yang diketahui berinisial L dikeroyok oleh teman-temannya
terekam dalam video yang sempat beredar (Restudia, 2013).
Kasus Bullying yang terjadi di SMA PGRI 7 Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Berdasarkan hasil wawancara kami kepada siswa-siswi yang ada di sekolah
tersebut, mereka mengakui banyak sekali kasus Bullying yang terjadi di
lingkungan sekolahnya. Salah satu siswa yang bercerita kepada kami pada saat
kami mewawancarai siswa tersebut, dia berkata bahwa ada salah kasus yang
terjadi di sekolahnya. Siswa mengatakan berawal dari Bullying teman sekolahnya
ada yang sampai berkelahi. Kasus ini bermula dari dua siswa yang saling ejek-
ejekan nama orang tua, tidak lama kemudian salah satu dari kedua siswa ini tidak
terima jika orang tuanya di sebut-sebut, karena siswa yang satu ini tidak terima
jika orang tuanya di ejek-ejek tidak lama kemudian kedua siswa ini akhirnya
berkelahi. Sebenarnya kedua siswa ini adalah teman dekat, tetapi gara-gara kaus
yang terjadi kedua siswa ini menjadi tidak dekat lagi bahkan mereka menjadi
musuhan. Oleh sebab itu Bullying sebaiknya jangan sekali-kali di lakukan karna
banyak sekali kasus-kasus yang terjadi yang berawal dari Bullying yang berujung
patal dan teragis.

B. TUJUAN

a. Tujuan umum

1. Siswa-siswi SMA PGRI 7 Banjarmasin mampu memahami tentang Bullying


di sekolah

2. Diharapkan siswa-siswi SMA PGRI 7 Banjarmasin mampu mengurangi


Bullying yang ada di sekolah tersebut.

3. Menunjukkan kepada siswa-siswi SMA PGRI 7 Banjarmasin bahwa


Bullying yang mereka lakukan itu salah dan mampu merubah perilaku siswa
menjadi lebih baik
b. Tujuan khusus
1. Mampu memahami pengetian bullying
2. Mampu memahami bentuk-bentuk bullying
3. Mampu memahami dimana saja terjadinya bullying
4. Mampu memahami penyebab bullying
5. Mampu memahami bahaya dan dampak bullying
6. Mampu memahami hukuman dari bullying
7. Mampu memahami cara pencegahan bullying
C. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilakukan berupa penyuluhan Promosi Kesehatan dalam
membantu menangani Bullying yang terjadi pada siswa-siswi di SMA PGRI 7
Banjarmasin.

D. SASARAN DAN TARGET

Siswa-siswi SMA PGRI 7 Banjarmasin berjumlah 40 orang.

E. STRATEGI PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan mei


2019 sampai bulan juli 2019

No. Tahap Kegiatan

1. Prainteraksi (5 menit)  Menyampaikan salam

 Mengulangi kontrak yang telah


disepakati

 Menjelaskan tujuan

 Memberikan reinforcement positif

2. Interaksi (20 menit)  Menjelaskan tentang bullying :

1. Pengertian bullying
2. bentuk-bentuk bullying

3. Dimana terjadinya bullying

4. penyebab bullying

5. Bahaya bullying

6. Hukuman bullying

7. Cara pencegahan bullying

 Memberikan kesempatan siswa-siswi


untuk bertanya

 Menjelaskan kembali hal-hal yang


belum dimengerti

 Menanyakan kembali hal-hal yang


didiskusikan bersama

 Memberikan reinforcement positif


atas jawaban siswa-siswi yang benar

3. Implementasi (30 Menit)  Pemberian demonstrasi terkait stop


bullying

3. Terminasi (5 menit )  Memberikan pujian dan


mengucapkan terimakasih

 Kontrak kembali untuk hari


berikutnya

 Salam penutup

F. MEDIA DAN ALAT

Laptop, LCD dan Leaflet, Poster, Dan Spanduk


G. SETTING TEMPAT

Keterangan :
D

A
E

B C B C

E
G
F

A : Pemateri

B : Peserta

C : Peserta

D : Mc

E : Dokumentasi

F : Fasilitator

G : Observer
H. KRITERIA EVALUASI

1.Evaluasi Struktur

a. Menyiapkan pre planning

b. Kontrak waktu dengan Kepala Sekolah dan Ibu BK SMA PGRI 7


Banjarmasin

c. Menyiapkan media.

2.Evaluasi Proses

a. Kepala Sekolah dan Guru-Guru menyambut kedatangan sesuai kontrak


yang disepakati

b. Siswa-siswi memperhatikan terhadap materi yang disampaikan

c. Siswa-siswi aktif bertanya terhadap hal yang belum diketahui

d. Tanya jawab berlangsung dengan lancar.

e. Siswa-siswi kooperatif selama melakukan promosi kesehatan

3.Evaluasi hasil

a. Siswa-siswi mampu menyebutkan dimana saja bullying itu terjadi

b. Siswa-siswi mampu menyebutkan bentuk-bentuk bullying

c. Siswa-siswi mampu menjelaskan apa itu bullying


LAMPIRAN MATERI S.T.O.P BULLYING DI SEKOLAH

A. PENGERTIAN

Bullying dikenal sebagai ”penindasan/risak” merupakan segala bentuk


penindasan atau kekerasan yang dilakukan dngan sengaja oleh satu atau
sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan
untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus (Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak).
Bullying adalah tindakan sadar dan disengaja yang dimaksudkan untuk
merugikan, menimbulkan ketakutan melalui serangan lebih lanjut dan
menimbulkan terror (Colorroso, 2002:26).

B. BENTUK-BENTUK BULLYING

a. Bullying verbal
Bullying verbal adalah bentuk penindasan yang paling umum digunakan
karena dengan menggunakan perkataan berupa celaan, fitnah, atau
penggunaan kata-kata yang tidak baik untuk menyakiti orang lain.
b. Bullying fisik
Bullying fisik adalah bentuk penindasan pada fisikberupa pukulan,
menendang, menampar, meludahi atau segala bentu kekerasan yang
menggunakan fisik
c. Bullying relasional
Bullying relasional adalah pelemahan harga diri korban penindasan secara
sistematis berupa pengabaian, pengucilan, cibiran dan segala bentuk tindakan
untuk mengasingkan seseorang dari komunitasnya.
d. Cyber bullying
Segala bentuk tindakan yang dapat menyakiti orang lain dengan sarana media
elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media
social)
C. BULLYING DIMANA SAJA TERJADI

a. Keluarga
Pihak bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah : orang tua
yang sering menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang
penuh stress, agresif, dan permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku
bullying ketika mngamati konflik-konflik yang terjadi pada orang tua mereka,
dan kemudian menirunya terhadap teman-temannya.
b. Sekolah
Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya, anak-
anak sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku
mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain. Bullying berkembang
dengan pesat dalam lingkungan sekolah sering memberikan masukan negative
pada siswa, misalnya berupa hukuman yang tidak membangun sehingga tidak
mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama anggota
sekolah
c. Lingkungan sekitar
Kondisi lingkungan pula menjadi penyebab timbulnya perilaku bullying.
Salah satu factor lingkungan social yang menyebabkan tindakan bullying
adalah kemiskinan. Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa
saja demi memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga tidak heran jika di
lingkungan sekolah sering terjadi pemalakan antar siswanya.

D. PENYEBAB BULLYING

a. Permusuhan
Permusuhan dan rasa kesal diantara pertemanan bisa memicu seseorang
melakukan tindakan bullying.
b. Rasa kurang percaya diri dan mencari perhatian
Seseorang yang kurang percaya diri sering sekali ingin diperhatikan, slaah
satunya dengan melakukan bullying. Dengan mem-bully orang lain, mereka
akan merasa puas, lebih kuat dari dominan.
c. Perasaan dendam
Seseorang yang pernah disakiti atau ditindas biasanya menyimpan rasa
dendam yang ingin disalurkan kepada orang lain sehingga orang lain
merasakan hal yang sama, salah satunya adalah dengan melakukan bullying.
d. Pengaruh negative dari media
Semakin banyak gambaran kekerasan di media baik televise, internet, dsb.
Menjadi contoh buruk yang bisa menginspirasi seseorang untuk melakukan
kekerasan tanpa alasan yang jelas.

E. BAHAYA DAN DAMPAK BULLYING

Bullying dapat menyebabkan rasa trauma yang bisa menyebabkan efek


negative kejiwaan korban bullying. Bahkan, ada pula bullying yang berunjung pada
terenggutnya nyawa korban.
Penyebab bullying :
a. Korban
Akan mengalami tekanan batin yang sangat luar biasa sehingga menjadi
depresi dan mengalami kecemasan yang luar biasa. Korban akan merasa sedih,
sendirian, dan menjauh dari pergaulan orang lain karena bullying telah
menghancurkan rasa percaya diri dan harga diri korban, sehingga ia akan
merasa tidak yakin dengan diri sendiri
b. Pelaku
Ketika dewasa ia akan menjadi orang tua yang melakukan kekerasan dan
anaknya pun akan melampiaskan amarahnya dengan melakukan kekerasan
juga. Namun, pelaku bullying dinilai lebih berisiko menyalahgunakan obat-
obatan terlarang dan alkohol, berisiko memiliki prestasi yang buruk di sekolah
, dan masalah dengan hukum
c. Saksi
Akan mengalami dampak psikologi yang luar biasa karena dia akan melihat
secara nyata bahwa sekolahnya tidak aman, bahwa lingkungan tempat ia
belajar setiap hari tidak kondusif dan tidak nyaman karena ada orang yang
melakukan kekerasan berupa bullying. Penonton lebih rentan mengalami
penurunan prestasi di sekolah, dan bahkan bisa mengalami tekanan batin
seperti korban misalnya depresi, kecemasan, dan lain-lain.
F. HUKUMAN BULLYING

Bullying merupakan tindakan pelanggaran hak asasi manusia yang dapat


dikenakan hukuman oleh undang-undang.
a. Pasal 80 UU 35/2014
1. Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 76C, pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan
denda paling banyak Rp. 72.000.000,-
2. Dalam hal anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) luka berat, maka
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
denda paling banyak Rp. 100.000.0000,-
3. Dalam hal anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mati, maka pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan
denda Rp. 3.000.000.000,-
b. Pasal 76C UU 35/2014
Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh
melakukan atau turut serta melakukan kekerasan pada anak.

G. CARA MENCEGAH BULLYING

a. 5 langkah jika kamu di bully :


1. Tetap percaya diri an hadapi tindakan bullying dengan berani
2. Simpan semua bukti bullying yang bisa kamu laporkan kepada penegak
hokum
3. Berbicara dan laporkanlah
4. Berbaurlah dengan teman-teman yang membat kalian percaya diri dan
selalu berpikir positif
5. Tetap berpikir positif
b. 5 langkah jika kamu melihat bullying :
1. Jangan diam
2. Cobalah untuk melerai dan mendamaikan
3. Dukunglah korban bullying agar bertindak positif
4. Bicaralah dengan orang terdekat pelaku bullying agar memberikan
perhatian dan pengertian
5. Laporkan kepada pihak yang bisa menjadi penegak hukum di lingkungan
terjadi bullying seperti kepala sekolah dan guru sekolah, tokoh
masyarakat, akun penegak hukum seperti kepolisian (jika terjadi di dunia
maya)
c. Jika mengalami trauma
Pegalaman bully sudah kita lalui, tapi terkadang masih sulit untuk
melupakannya. Hal ini dikarenakan efek bullying bisa mempengaruhi mental
seseorang dalam waktu lama. Tapi jangan biarkan hal ini terus membayangi
diri kita.
Berikut ada 5 langkah penting untuk mengatasi trauma bullying :
1. Tanamkan orientasi waktu yang jelas
2. Jangan pernah sekalipun merasa diri kita layak di bully
3. Memaafkan
4. Menyibukan diri dalam kegiatan positif
5. Jangan lakukan bullying kepada orang lain

Anda mungkin juga menyukai