Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Aldo (11194561920118)
2. Dian Bardiansyah (11194561920125)
3. Diar (11194561920126)
4. Frimaurora (11194561920133)
5. Hasyifa Nurdila (11194561920135)
6. Melisa (11194561920142)
7. Nida Wati (11194561920147)
8. Rini Kresti Sundari (11194561920155)
9. Saldilawaty (11194561920157)
10. Uswatun Hasanah (11194561920163)
Rematik disebut juga arthritis atau radang sendi adalah penyakit yang menyerang
sendi dan struktur atau jaringan penunjang di sekitar sendi. Kondisi rematik memiliki lebih
dari 150 penyakit dan sindrom, yang biasanya progresif (tumbuh perlahan) dan berhubungan
dengan nyeri. Kondisi rematik ini seringkali tidak disadari oleh masyarakat. Gejala yang
paling umum adalah nyeri (Hairani, dkk., 2019)
Penyakit rematik merupakan penyakit yang sering diderita kelompok usia 45-54 tahun
seiring dengan bertambahnya umur, yang disebabkan oleh adanya pengapuran sendi,
sehingga orang dengan jenis penyakit ini akan mengalami nyeri sendi dan keterbatasan gerak.
Selain itu, Penyakit ini menyebabkan inflamasi, kekakuan, pembengkakan, dan rasa sakit
pada sendi, otot, tendon, ligamen, dan tulang. rematik dapat menyebabkan kecacatan
(mordibilitas), ketidakmampuan (disabilitas), penurunan kualitas hidup, dan dapat
meningkatkan beban ekonomi penderita maupun keluarga.Nyeri sendi sering disebut dengan
rematik adalah penyakit yang sering ditemukan dan tersebar di seluruh dunia. Rematik
merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat
(MSU) pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler
merupakan pemicu utama terjadinya peradangan atau inflamasi kejadian rematik. Gangguan
metabolisme yang mendasarkan rematik adalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai
peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl untuk pria dan 6,0 ml/dl untuk wanita, kejadian ini
meningkat pada lanjut usia. Di dunia, rematik merupakan penyakit muskuloskeletal yang
paling sering terjadi. Angka kejadian rematik pada tahun 2013 yang dilaporkan oleh World
Health Organization (WHO) adalah mencapai 20% dari penduduk dunia yang telah terserang
rematik, dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% adalah mereka yang
berusia 55 tahun.Berdasarkan data RisetKesehatan Dasar (2013), menunjukkan bahwa
kecenderungan prevalensi rematik di Indonesia tahun 2007-2013 pada usia lansia terdapat
30,3 % pada tahun 2007, dan mengalami penurunan pada tahun 2013 yaitu menjadi 24,7%.
Pada Tahun 2016 jumlah penderita rematik adalah sebanyak 23,8% (Meliny, dkk., 2018).
Patofisiologis
Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa
medis Hipertensi dan dengan keluhan bengkak dan nyeri pada lutut klien, hasil
pengkajian tampak pada lutut sebelah kanan klien bengkak dan kemerahan saat dikaji
klien m.engatakan nyeri dan terasa panas pada daerah lututnya yang bengkak, klien juga
mengungkapkan sebelumnya sering mengalami kaku pada daerah lututnya pada malam
hari saat tidak beraktivitas, klien juga mengungkapkan saat ini sangat mudah lelah untuk
beraktivitas, hasil pengkajian tanda-tanda vital : TD 150/90 mmHg, Frekeunsi Nadi: 98
x/menit, Frekuensi Napas: 24 x/menit, T: 37.8 0C. Hasil pemeriksaan Laboratorium
Hematologi: Hb : 10 g/dl, Limfosit: 18 %, Leukosit : 15 103/μl, Trombosit : 450 103/μl.
I. Pengkajian
Hari/Tanggal pengkajian :
A. IDENTITAS
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 56 thn
Diagnosa Medis : Rematik
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan bengkak dan nyeri pada lutut
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
TTV = TD/BP : 150/90 mmHg RR : 24x/ menit
N : 98 x/menit T : 37,80C
E. DATA FOKUS
Data Objektif :
1. Inspeksi : Tampak pada Lulut sebelah kanan klien bengkak dan kemerahan
2. Palpasi :-
3. Perkusi :-
4. Auskultasi :-
Data Subjektif :
1. klien mengatakan nyeri dan terasa panas pada daerah lututnya yang bengkak
2. klien juga mengungkapkan sebelumnya sering mengalami kaku pada daerah
lututnya pada malam hari saat tidak beraktivitas.
3. klien juga mengungkapkan saat ini sangat mudah lelah untuk beraktivitas.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium
Hematologi : Hb : 10 gr/dl (12,0 – 16,0 (P)) (Rendah)
Limfosit : 18 % (20,0 – 40,0) (Rendah)
Leukosit : 15 103/ μl, (5.0-10,0) (Normal)
Trombosit : 450 103/ μl (150-400) (Tinggi)
Prioritas Masalah :
1. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Nyeri
2. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik
3. Resiko Infeksi
III. Intervensi
No. Diagnosa keperawatan Planning (NOC) Intervensi (NIC)
1. Hambatan Mobilitas
Fisik berhubungan
dengan Nyeri
2. Keletihan
berhubungan dengan
Peningkatan kelelahan
fisik
3. Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Label : Kontrol Infeksi (134)
keperawatan selama 1 x 24 O :
jam Resiko Infeksi teratasi
dengan kriteria hasil : N: