Otitis ( Otitis media adalah infeksi pada telinga bagian tengah, tepatnya pada rongga di belakang
gendang telinga. Infeksi telinga bagian tengah ini, sering kali timbul akibat batuk pilek, flu, atau
alergi sebelumnya).
Data Fokus
1. 3 hari
2. Pendengaran menurun
3. Tintinus (suara mendering atau mendengung di salah satu atau kedua telinga yang mungkin
terjadi terus menerus atau tiba-tiba muncul dan hilang, sering kali diiringi dengan gangguan
pendengaran).
4. Nyeri dirasa berat
5. Pusing,mual muntah
6. Mengeluarkan cairan yang berwarna kuning
7. Suhu 38,9oc
8. Barotrauma ( adalah cedera yang terjadi akibat perubahan tekanan udara secara mendadak.
Kondisi ini sering dialami oleh seorang penyelam atau orang yang rutin bepergian dengan
pesawat terbang)
9. Cidera pada saat berkendaraa ke tempat tinggi
10. Diapatkan leokosit 13.000/mm3 (tinggi) (normal kisaran 4000 sampai 10.000/mm3).
Tes audiometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan mendengar
dan mendeteksi masalah pada pendengaran sejak dini. Gangguan pendengaran bisa menyerang
siapa saja, mulai dari bayi, dewasa, hingga lansia.
Pemeriksaan audiometri dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin yang disebut
dengan audiometer yang dapat menghasilkan suara dengan volume dan frekuensi yang berbeda-
beda. Nantinya, fungsi pendengaran pengidap akan dievaluasi dengan cara meminta pengidap
untuk mendengar suara dengan volume atau frekuensi tertentu.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NANDA
ETIOLOGI
1. Disfungsi atau sumbatan tuba eustachius merupakan penyebab utama dariotitis media
yang menyebabkan pertahanan tubuh pada silia mukosa tubaeustachius terganggu,
sehingga pencegahan invasi kuman ke dalam telingatengah juga akan terganggu
2. ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), inflamasi jaringan di sekitarnya(misal : sinusitis,
hipertrofi adenoid), atau reaksi alergi (misalkan rhinitisalergika). Pada anak-anak, makin
sering terserang ISPA, makin besarkemungkinan terjadinya otitis media akut (OMA). Pada
bayi, OMAdipermudah karena tuba eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya
agak horisontal.
3. Bakteri Bakteri yang umum ditemukan sebagai mikroorganisme penyebab adalah
Streptococcus peumoniae, Haemophylus influenza, Moraxella catarrhalis,dan bakteri
piogenik lain, seperti Streptococcus hemolyticus,Staphylococcus aureus, E. coli,
Pneumococcus vulgaris.
PATOFISIOLOGI
Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas (ISPA) yangdiebabkan oleh
bakteri, kemudian menyebar ke telinga tengah melewati tubaeustachius. Ketika bakteri
memasuki tuba eustachius maka dapat menyebabkaninfeksi dan terjadi pembengkakan,
peradangan pada saluran tersebut.
MANIFESTASI KLINIS
1. Otitis Media Akut
Gejala otitis media dapat bervariasi menurut beratnya infeksi dan bisa sangat
ringan dan sementara atau sangat berat. Keadaan ini biasanya unilateral pada orang
dewasa.
1. Membrane tymphani merah, sering menggelembung tanpa tonjolan tulang yang dapat
dilihat, tidak bergerak pada otoskopi pneumatic ( pemberian tekanan positif atau
negative pada telinga tengah dengan insulator balon yang dikaitkan ke otoskop ), dapat
mengalami perforasi.
2. Otorrhea, bila terjadi rupture membrane tymphani
3. Keluhan nyeri telinga ( otalgia )
4. Demam
5. Anoreksia
6. Limfadenopati servikal anterior
2. Otitis Media Serosa
Pasien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran, rasa penuh atau gatal dalam
telinga atau perasaan bendungan, atau bahkan suara letup atau berderik, yang terjadi
ketika tuba eustachii berusaha membuka. Membrane tymphani tampak kusam (warna
kuning redup sampai abu-abu pada otoskopi pneumatik, dan dapat terlihat gelembung
udara dalam telinga tengah. Audiogram biasanya menunjukkan adanya kehilangan
pendengaran konduktif.
KOMPLIKASI
1. Peradangan telinga tengah (otitis media) yang tidak diberi terapi secarabenar dan adekuat
dapat menyebar ke jaringan sekitar telinga tengahtermasuk ke otak, namun ini jarang
terjadi setelah adanya pemberianantibiotik.
2. Mastoiditis
3. Kehilangan pendengaran permanen bila OMA tetap tidak ditangani
4. Keseimbangan tubuh terganggu
5. Peradangan otak kejang
PENATALAKSANAAN
Penanganan local meliputi pembersihan hati-hati telinga menggunakan mikroskop dan alat
penghisap. Pemberian antibiotika atau pemberian bubuk antibiotika sering membantu bila
terdapat cairan purulen.
Berbagai prosedur pembedahan dapat dilakukan bila dengan penanganan obat tidk efektif.
Dapat dilakukan timpanoplasti dan yang paling sering adalah timpanoplasti-rekonstruksi bedah
membrane timpani dan osikulus. Tujuan dari timpanoplasti adalah mengembalikan fungsi telinga
tengah, menutup lubang perforasi, telinga tengah, mencegah infeksi berulang, dan memperbaiki
pendengaran. Timpanoplasti dilakukan melalui kanalis auditorius eksternus, baik secara
transkanal atau melalui insisi aurikuler. Isis telinga tengah diinspeksi secara teliti, dan hubungan
antara osikulus dievalusi. Terputusnya rantai osikulus adalah yang paling sering terjadi pada
otitis media, namun masalah rekonstruksi juga akan muncul dengan adanya malformasi telinga
tengah dan dislokasi osikuler akibat cidera kepala. Perbaikan dramatis pendengaran dapat terjadi
stelah penutupan lubang perforasi dan perbaikan kembali osikulus. Pembedahan biasanya
dilakukan pada pasien rawat jalan dengan anesthesia umum.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC
yang sering dilakukan pada kasus otitis media kronis ini diantaranya meliputi :
TERAPI
Terapi tergantung pada stadium penyakitnya. Pengobatan pada stadium awalditujukan untuk
mengobati infeksi-infeksi saluran nafas atas, dengan pemberianantibiotik dekongestan lokal atau
sistemik, dan antipiretik.
1. Stadium Oklusi Tujuan : membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan berkurang
ditelinga tengah hilang. Diberikan obat tetes hidung, HCl efedrin 0,5% dalamlarutan
fisiologik (anak <12 tahun) atau HCl efedrin 1% (di atas 12 tahun danpada orang
dewasa).
2. Stadium Presupurasi Obat tetes hidung dan analgetika, antibiotika (biasanya dari
golonganpenisilin/ampisilin).
3. Stadium Supurasi Disamping antibiotika, idealnya harus disertai dengan miringotomi
bilamembran tympani masih utuh.
4. Stadium Resolusi Membran tympani berangsur normal kembali, sekret tidak ada lagi
danperforasi membran tympani menutup.
PENCEGAHAN
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya OMApada anak
antara lain: