Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS JURNAL

EFFECTIVENESS OF AN INTEGRATIVE BODY-MIND-SPIRIT GROUP


INTERVENTION IN IMPROVING THE SKIN SYMPTOMS AND
PSYCHOSOCIAL WELL-BEING IN CHILDREN LIVING WITH ATOPIC
DERMATITIS: A RANDOMIZED-WAITLISTED CONTROLLED TRIAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak II

Dosen Pengampu:
Malisa Ariani, Ns., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Aldo NIM. 11194561920118
Ardhia Redina Cahyani NIM. 11194561920119
Devi Lia NIM. 11194561920124
Dian Bardiansyah NIM. 11194561920125
Elsiyani NIM. 11194561920128
Fatmawati NIM. 11194561920130

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan tugas ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan analisis jurnal yang berjudul
“Effectiveness of an Integrative Body-Mind-Spirit group intervention in improving
the skin symptoms and psychosocial well-being in children living with atopic
dermatitis: A randomized-waitlisted controlled trial” tepat waktu.
Analisis Jurnal yang disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Anak II. Selain itu, penulis juga berharap agar analisis jurnal ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu dosen
selaku dosen mata kuliah Keperawatan Anak II. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan analisis jurnal ini.
Penulis menyadari analisis jurnal ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, September 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
BAB II ANALISIS JURNAL............................................................................ 4
BAB III PENUTUP......................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dermatitis atopik (DA) adalah peradangan kulit berupa dermatitis
yang kronis dan residif dengan prevalensi terbanyak pada bayi dan anak
(Leyung ,2017). Dermatitis atopik merupakan salah satu masalah kesehatan
yang angka kejadiannya selalu bertambah atau meningkat setiap
tahunnya.The International Study of Asthma and Allergies in Childhood
(ISAAC) mengemukakan bahwa prevalensi dermatitis atopik bervariasi
antara 0,3% hingga 20,5% di 56 negara. Di Indonesia, prevalensi dermatitis
atopik mengalami peningkatan setiap tahunnya, berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar oleh Departemen Kesehatan 2015, prevalensi nasional
dermatitis atopik di Indonesia adalah 6,8% dan cenderung mengalami
peningkatan setiap tahunnya.(Kemenkes RI, 2015).
Secara klinis dermatitis atopik dibagi menjadi 3 fase yaitu fase infatil
(0-2 tahun), fase anak (2-12 tahun), dan fase dewasa (>12 tahun).Gejala
klinis dan perjalanan penyakit dermatitis atopik sangat bervariasi.Keluhan
utama pada dermatitis atopik yaitu rasa gatal atau rasa sakit yang hebat
pada kulit yang diperparah dengan garukan penderitanya. Diagnosis
dermatitis atopik didasarkan pada temuan klinis dan uji alergi, yang dapat
ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis Hanifin dan Rajka, skor Svennson,
atau kriteria William.(Aaron MD, 2017).
Diagnosis dermatitis atopik sering dikaitkan dengan penentuan
derajat keparahan dermatitis atopi karena hal ini akan berkaitan dengan
pemberian terapi.3 Perhitungan derajat keparahan dermatitis atopi
menggunakan skala yang diajukan oleh pakar dermatologi di Eropa yaitu
indeks Scoring for Atopic Dermatitis (SCORAD). (Liza Chairani, 2020).
Manifestasi pada kulit pasien DA akan meningkatkan kecemasan,
stress, dan depresi sehingga akan menurunkan kualitas hidup anak. Selain
itu, keluarga yang memiliki anak dengan DA juga memiliki kerentanan fisik
dan psikologis. Orang tua banyak mengalami kelelahan, stres, dan frustasi
saat merawat anak DA dengan gejala DA yang parah, perbaikan klinis yang
lambat, ataupun tingkat rekurensi yang tinggi, serta perawatan yang menyita
waktu serta biaya. (Marciniak, 2017).

2
Hingga saat ini belum banyak data mengenai hubungan keduanya
dalam populasi pasien DA di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan.
Oleh karena itu pada penelitian ini akan dievaluasi derajat keparahan DA
pada bayi dan anak, serta dampaknya terhadap kualitas hidup keluarga.

B. TUJUAN
Kami memilih jurnal ini karena didalam jurnal terdapat sumber yang
tak hanya terkait pada satu panduan literasi tapi berbagai literasi dari
berbagai sumber yg dimana menjadi acuan dalam jurnal sehingga apa yang
didapat pun akan mampu memberikan reverensi perihal intervensi
keperawatan anak yang menderita penyakit Dermatitis atopik kronis. Serta
terdapat penelitian yang bertujuan untuk menguji efek dari intervensi
kelompok Integrative Body-Mind-Spirit (IBMS) yang disesuaikan pada hasil
fisik, psikologis, dan sosial untuk anak-anak dengan AD.

3
BAB II
ANALISIS JURNAL

Penulis Qian-Wen Xie, Celia Hoi-yan Chan, Bobo Hi-po Lau,


Michelle Yi-jun Tam, Yat-lui Fung, Cecilia Lai-wai Chan
Tahun Terbit 2020
Judul Effectiveness of an Integrative Body-Mind-Spirit group
intervention in improving the skin symptoms and
psychosocial well-being in children living with atopic
dermatitis: A randomized-waitlisted controlled trial
Lembaga Penerbit Elsevier Ltd
Volume, Nomer & 110 (2020) 104739
Halaman
Tanggal Terbit 03 Januari 2020
Reviewer Aldo NIM. 11194561920118
(Mahasiswa+NIM) Ardhia Redina Cahyani NIM. 11194561920119
Devi Lia NIM. 11194561920124
Dian Bardiansyah NIM. 11194561920125
Elsiyani NIM. 11194561920128
Fatmawati NIM. 11194561920130

1. Pendahuluaan
a. Latar Belakang Dermatitis atopik (DA) tetap menjadi penyakit kulit
yang paling umum sekitar 15 - 30% anak-anak dan
remaja di seluruh dunia ( Archer, 2013 ). Meskipun
sebagian besar kasus AD bermanifestasi selama
lima tahun pertama kehidupan, patogenesis
kompleks menjadi penyebab kurangnya perawatan
medis yang efektif dalam banyak kasus, dengan
sepertiga dari Anak-anak yang terkena dampak
terus mengalami gejala pada masa remaja dan
dewasa ( Mitchell, Fraser, Ramsbotham, Morawska,
& Yates, 2015 ). Adanya DA dan sifat kronisnya
yang kambuh menimbulkan beban psikososial yang
berat pada anak-anak, yang berujung pada
penurunan kualitas hidup (QoL) ( Bronkhorst,
Schellack, & Motswaledi, 2016 ). Diperlukan suatu

4
perspektif yang terpadu dan holistik dalam
pengelolaan AD masa kanak-kanak yang
menekankan pada dimensi fisik, psikologis, dan
sosialnya ( Xie, Chan, & Chan, 2019 ).
b. Alasan Studi evaluasi yang kuat tentang efek dari intervensi
psikososial multi-faktor diperlukan untuk
menginformasikan praktik berbasis bukti.
c. Tujuan Bertujuan untuk menguji efektifitas dari intervensi
kelompok Integrative Body-Mind-Spirit (IBMS) yang
disesuaikan pada hasil fisik, psikologis, dan sosial
untuk anak-anak dengan AD.
d. Teori & hasil Khasiat Model IBMS tentang hasil untuk populasi
penelitian orang dewasa dengan kesehatan digugat terbukti
sebelumnya dalam program intervensi sebelumnya. Studi saat ini
merupakan perluasanpenelitian sebelumnya untuk
menyelidiki fisik, psikologis, dan sosialhasil untuk
anak-anak yang hidup dengan DA
2. Metodelogi
penelitian
a. Subjek penelitian Anak-anak usia sekolah dasar yang telah
didiagnosis dengan DA dan orang tua mereka
b. Teknik Uji coba terkontrol dalam daftar tunggu secara acak
Pengumpulan yang bekerja sama dengan sembilan pusat layanan
Data sosial dari dua Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) di berbagai distrik di Hong Kong
c. Alat pengumpulan Pengacakan sentral dalam pusat yang
data menggunakan generator nomor acak
terkomputerisasi.
d. Prosedur Pasangan orangtua-anak dalam kelompok intervensi
penelitian berpartisipasi dalam enam sesi program intervensi
kelompok IBMS. Karakteristik demografi dan data
dasar dikumpulkan sebelum intervensi.
Pasangan orangtua-anak sebagian besar direkrut
oleh pusat layanan sosial antara Mei dan Juni 2017.
Langkah-langkah lain seperti media massa juga
digunakan untuk merekrut peserta.
Peserta diberi nomor urut. Riset universitas tim
melakukan pengacakan sentral. Dengan

5
menggunakan pengacakan dalam pusat, generator
nomor acak terkomputerisasi digunakan untuk
mengalokasikan peserta yang memenuhi syarat ke
dalam kelompok IBMS atau kelompok WLC.
Intervensi kelompok IBMS difokuskan pada
keterkaitan kulit dan pikiran anak penderita AD, serta
ekspresi emosi mereka yang bertujuan untuk
membantu mereka menghadapi DA dengan sikap
mindful. Setelah itu, dilakukan pengumpuan data
dan hasil data yang sudah didapatkan. Kemudian
data dianalisis menggunakan perangkat lunak
statistik SPSS (versi 23.0; IBM SPSS Statistic,
IBM Corporation).
e. Analisis data Data dianalisis menggunakan SPSS (versi 23.0;
Statistik SPSS IBM, IBM Corporation) perangkat
lunak statistik. Beberapa imputasi (MI)
menggunakan serangkaian model regresi digunakan
untuk menangani data yang hilang.
3. Hasil dan
Pembahasan
a. Hasil Data dari 58 anak kelompok IBMS dan 55 anak
kelompok WLC dianalisis. Tidak ada perbedaan
dalam ukuran awal. Anak-anak dalam kelompok
IBMS menunjukkan penurunan yang signifikan
dalam keparahan DA, kecemasan umum dan fobia
sosial, dan peningkatan regulasi emosi dibandingkan
dengan kelompok WLC. Tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam harga diri, kualitas hubungan
dengan orang tua, atau kualitas hidup khusus
dermatologi antara kedua kelompok yang
ditemukan.
b. Pembahasan Studi ini adalah yang pertama untuk menyelidiki
keefektifan intervensi anak IBMS kelompok paralel
pada hasil fisik, psikologis, dan sosial untuk anak
usia 6-12 tahun yang hidup dengan DA.
Dibandingkan dengan kelompok WLC, anak-anak

6
dalam kelompok IBMS menunjukkan penurunan
keparahan DA secara signifikan, penurunan
kecemasan (kecemasan umum dan fobia sosial),
dan peningkatan kompetensi dengan regulasi emosi.
Intervensi IBMS tidak hanya mencakup kebutuhan
fisik, psikologis, dan sosial anak dengan DA, tetapi
juga membekali mereka dengan ketahanan
psikologis, kompetensi dengan pengaturan emosi,
dan rasa harga diri untuk hidup dengan lintasan
kronis DA. Studi kami menunjukkan bahwa model
IBMS dapat diterapkan untuk melengkapi
pengobatan dalam mengelola DA masa kanak-
kanak.
Pengaruh intervensi kelompok IBMS terhadap
perasaan anak harga diri, kualitas hubungan dengan
orang tua, dan kualitas hidup yang spesifik
dermatologis, bagaimanapun, tidak signifikan dalam
penelitian ini. Hasil ini mungkin lebih rentan terhadap
faktor-faktor yang berada di luar kendali anak atau
tidak dapat diredakan dalam waktu singkat, seperti
pengetahuan publik tentang AD, persepsi kecantikan
fisik di masyarakat, hubungan pengasuhan yang
terhambat oleh perceraian orang tua, dan kendala
pilihan. kegiatan di luar ruangan karena aturan dan
peraturan di lokasi, dll. Meskipun intervensi
kelompok IBMS efektif dalam meningkatkan
kesejahteraan anak-anak, untuk membawa
peningkatan yang komprehensif dalam mata
pencaharian anak-anak yang hidup dengan DA perlu
menjadi dukungan berkelanjutan untuk keluarga
yang tertekan, misalnya melalui konseling keluarga,
serta pendidikan publik untuk membangun
lingkungan yang lebih ramah terhadap kelompok
anak-anak ini dan keluarganya. Oleh karena itu,
upaya bersama dari disiplin perawatan kesehatan,

7
pendidikan, dan konseling akan diperlukan.
4. Kesimpulan,
keterbatasan saran
dan rekomendasi
a. Kesimpulan Dengan evaluasi yang dirancang secara ketat, studi
ini menemukan bahwa intervensi kelompok paralel
IBMS berdasarkan perspektif holistik dan filosofi
Timur tentang kesehatan dan kesejahteraan efektif
dalam mengurangi keparahan DA, kecemasan
umum, dan fobia sosial, dan meningkatkan
kompetensi dengan regulasi emosi di antara 6 -
Anak usia 12 tahun yang hidup dengan AD.
b. Keterbatasan 1. penelitian ini mungkin mengalami bias
pengambilan sampel.
2. Lima puluh keluarga mengundurkan diri dari
proyek tanpa memberikan informasi dasar
setelah pengacakan.
3. Bias mungkin ada karena penyedia layanan tidak
buta terhadap alokasi kelompok peserta.
4. Domain hasil yang terbatas dinilai dalam
penelitian ini untuk mengurangi beban pada
anak-anak selama penilaian. Penelitian
tambahan diperlukan untuk menilai dampak
intervensi IBMS terhadap hasil penting lainnya
seperti kepatuhan pengobatan, penggunaan
obat, dan viktimisasi teman sebaya dll.

c. Saran Penelitian selanjutnya perlu menyesuaikan


intervensi IBMS ini dengan tahap perkembangan
lain anak dengan DA dalam konteks geografis lain
untuk mendapatkan manfaat fi ta populasi yang
lebih luas.

d. Rekomendasi Penelitian ini bisa dijadikan sebagai informasi


keperawatan yang dapat diterapkan secara umum.

5. Kekuatan dan
Kelemahan jurnal
oleh reviewer

8
a. Kekuatan 1. Jurnal ini merupakan jurnal terbaru yang
dipublikasikan bulan Januari 2020
2. Didalam jurnal ini menyertakan banyak daftar
pustaka
3. Penulisan jurnal teratur dan sesuai dengan
kaidah pembuatan penulisan jurnal
4. Jurnal memaparkan secara lengkap dari
pendahuan, metode, hasil, diskusi sampai
dengan kesimpulan.
5. Jurnal kebanyakan menggunakan daftar pustaka
3 tahun terakhir.
b. Kelemahan 1. Didalam jurnal terlalu banyak keterbatasan
2. Jurnal sulit untuk dipahami

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah berdiskusi dengan kelompok, hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa intervensi kelompok paralel IBMS berdasarkan
perspektif holistik dan filosofi Timur tentang kesehatan dan kesejahteraan
lebih efektif dalam mengurangi keparahan DA, kecemasan umum, dan fobia
sosial, dan meningkatkan kompetensi dengan regulasi emosi di antara 6 -
Anak usia 12 tahun yang hidup dengan AD. Sehingga hal ini bisa dijadikan

9
sebagai salah satu intervensi dalam melakukan perawatan kepada anak
yang hidup dengan AD.

B. SARAN
Saran dari kelompok adalah untuk para perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan dapat memperhatikan kebutuhan anak dalam proses
keperawatan secara menyeluruh dan holistik.
Saran untuk peneliti, agar meminimalisir keterbatasan dalam jurnal,
serta mempermudah jurnal untuk dipahami.

10

Anda mungkin juga menyukai