Dosen Pembimbing :
Ns.Fatsiwi Nunik Andari, S.Kep, M,Kep
Disusun
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat,Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada
Anak Usia Sekolah(6-12 tahun)”
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini
penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................32
4.2 Saran .............................................................................................................32
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas
agregat anak usia sekolah di Desa Aur Gading Bengkulu utara termasuk upaya
pencegahan dan penanganannya melalui pendekatan proses keperawatan
komunitas.
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak usia
sekolah.
2. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah.
3. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas agregat anak usia sekolah.
4. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan.
5. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat anak
usia sekolah.
6. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap anak usia sekolah di institusi
pendidikan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
1. Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah
2. Aktivitas fisik anak semakin meningkat
3. Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya
4. Masih membutuhkan peran orang tua untuk membantu memenuhi
kebutuhan
4
b. Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan
anak sekolah, menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia
sekolah.
c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada
agregat anak usia sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk
mengidentifikasi potensial kasus penyakit dan risiko pada anak usia
sekolah.
d. Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang
rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan anak usia sekolah,
mengawasi pelaksanaan pelayanan dan mengevaluasi dampak
pelayanan.
e. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan
anak usia sekolah di masyarakat dan anak usia sekolah di institusi
formal, memberikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan,
mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.
f. Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan
alternatif solusi, membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi
dan pemecahan masalah.
g. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil
riset pada anak usia sekolah, mendesiminasikan hasil riset.
5
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH
DI SDN IV DESA AUR GADING BENGKULU UTARA
6
penduduk menurut agama di Desa Aur Gading pada Mei 2019 adalah
100% Agama Islam.
b. Pekerjaan Masyarakat
Jumlah penduduk usia produktif di Desa Aur Gading sebanyak 550
jiwa. Pekerjaan masyarakat di Desa Aur Gading sebagian besar
sebagai petani 295 orang, peternak 2 orang, PNS 20 orang dan
wiraswasta 47 orang, buruh 115 orang swasta 55 orang.
c. Struktur Organisasi Desa Aur Gading
1) Struktur Organisasi Desa Aur Gading
KEPALA DESA
MUSTADI S.SOS
SEKRETARIS DESA
YENI JUNIARTI
7
2) Organisasi Masyarakat
No Jenis organisasi Ketarangan
4. Posyandu Lansia -
3) Sarana/Fasilitas
a) Fasilitas Kesehatan
a. Bidan : 1 orang
b. Perawat : 2 orang
c. Dokter praktik : -
b) 2) Tempat Ibadah
a. Jumlah masjid : 2 unit
b. Jumlah mushola :-
c. Jumlah gereja : -
c) Sekolah
Di Desa Aur Gading terdapat 1 SD milik pemerintah
d) Panti sosial tidak ada
e) Pasar tidak ada
f) Tempat pertemuan disesuaikan dengan kegiatannya. Kegiatan
seperti arisan ibu PKK, karang taruna dilakukan secara bergilir
di rumah warga dan sesekali di Balai Desa.
8
3.2 Data Sekunder
Data sekunder pengkajian diperoleh melalui kuesioner dan wawancara
langsung ke penduduk yang menjadi sampel. Metode pengambilan sampel
adalah proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
populasi, sedangkan teknik pengambilan sampel digunakan agar memperoleh
sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek penelitian. Metode
yang digunakan yaitu random sampling.
Berdasarkan hasil pengkajian, keseluruhan sampel yang diperoleh
adalah sejumlah 105 KK dari total keseluruhan 229 KK yang ada di Desa Aur
Gading. Berikut ini merupakan hasil pengkajian menggunakan kuesioner di
Desa Aur Gading
1. Data Keluarga
a. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin
9
b. Distribusi penduduk berdasarkan pengelompokan usia
1%
2%
7%
15%
0-11 bulan 10 orang
1-4 tahun 51 orang
15%
5-6 tahun 19 orang
7-14 tahun 113 orang
15-49 tahun 446 orang
60 ketas 93 orang
60%
15% 10%
balita
20% remaja
dewasa
lansia
10
d. Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
PENDIDIKAN
tidak pernah sekolah
9% 5% 41 orang
8% 4% belum sekolah 65
orang
20% tidak tamat SD 28
14% orang
belum tamat SD 118
orang
tamat SD 332 orang
Pekerjaan
11
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa 295 orang
petani, 2 orang peternak, PNS 20 orang, wiraswasta 47 orang, buruh
115 orang.
41%
rumah sendiri
menumpang
59%
30%
semi permanen
permanen
70%
12
h. Distribusi perumahan penduduk berdasarkan sumber air bersih
35%
sumur
65% pam
27%
dimasak
air mineral
73%
13
j. Distribusi perumahan penduduk berdasarkan jenis tempat pembuangan
air besar
2%
5%
kakus duduk
leher angsa
sungai
93%
3.3 Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan
Community as partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
A. Data inti komunitas, terdiri dari:
1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi
SDN Desa Aur Gading Bengkulu Utara untuk usia 6 – 12 tahun + 123
siswa, jumlah anak sekolah menurut jenis kelamin dan golongan umur
tergambar pada grafik di bawah ini.
14
Diagram 1 : Karakteristik anak sekolah Berdasarkan Umur dan Jenis
Kelamin di SDN Desa Aur Gading Bengkulu Utara bulan
Juni tahun 2019
25
20
15 Perempuan
10 Laki-laki
5
0
6 - 7 tahun 8 - 9 tahun 10 – 11 12 tahun
Tahun
3.1%
Islam
96.9%
15
Dari diagram di atas mayoritas responden beragama Islam
yaitu 96,9 %. Berdasarkan winshield survey dan data dari
monografi didapatkan tidak tersedia musala untuk tempat
beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid, kegiatan
keagamaan dilaksanakan di masjid tersebut. Di sekolah terdapat
mata pelajaran Agama. Sedangkan dari hasil wawancara dengan
guru agama, menyatakan bahwa nilai/norma/budaya yang dianut
anak-anak SD baik, kehidupan beragama berjalan dengan
harmonis, dan anak-anak rajin dan antusias dalam mengikuti
kegiatan keagamaan yang dilaksanakan.
B. Data Subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
a. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan
jalan raya. Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga
dengan baik, terdapat 1 kantin di dalam sekolah yang
menjual makanan yang kurang terjamin kebersihannya.
Terdapat banyak penjual makanan di depan gerbang
sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak terjamin
kebersihannya. Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah
antara kamar mandi anak laki-laki dan perempuan. Kondisi
terawat dengan baik.
Angket: : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang
kurang baik bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan
lingkungan anak yang membiasakan tidak menggosok gigi
sebelum tidur sehingga kebiasaan ini diikuti oleh anak usia
sekolah.
16
b. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Pelayanan kesehatan di sekolah SDN IV Desa Aur Gading Bengkulu
Utara terdapat UKS untuk tempat istirahat dan pemeriksaan bagi anak
yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbingan Konseling)
untuk konsultasi siswa.
c. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua
para siswa mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan berdagang
untuk mencari nafkah.
d. Keamanan dan Transportasi
1) Keamanan
Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah
menyebrang jalan raya, akan tetapi ditemukan kebiasaan yang
mengancam kesehatan anak usia sekolah :
a) Kebiasaan jajan sembarangan
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang
kebiasaan jajan sembarangan pada anak usia sekolah adalah
sebagai berikut :
Diagram 3 : Kebiasaan jajan sembarangan yang dilakukan oleh
anak usia sekolah di sekolah SDN IV Desa Aur
Gading Bengkulu Utara.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
17
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah
memiliki kebiasaan jajan sembarangan sebesar 98 anak (80%).
Ini merupakan hal yang negatif bagi kesehatan anak usia
sekolah karena kebersihan makanan dan kandungan gizi yang
ada di dalam makanan tersebut bisa menimbulkan berbagai
macam masalah kesehatan untuk anak usia sekolah.
b) Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang
kebiasaan jajan sembarangan pada anak usia sekolah adalah
sebagai berikut :
Diagram 4 : Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah
SDN IV Desa Aur Gading Bengkulu Utara
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Permen Coklat Snack
18
c) Kebiasan menggosok gigi sebelum tidur
Diagram 5 : Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur
yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah
SDN IV Desa Aur Gading Bengkulu Utara.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
19
Tabel 1 : Frekuencsi alasan anak SDN IV Desa Aur Gading Bengkulu
Utara tidak menggosok gigi sebelum tidur
d) Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV
Desa Aur Gading Bengkulu Utara adalah sepeda, jalan kaki,
dan diantar oleh orang tua.
f. Komunikasi
1) Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk
memperoleh informasi pengetahuan tentang gosok gigi berasal dari
media, para guru dan orang tua. Hasil pengkajian yang telah
diperoleh adalah sebagai berikut:
Diagram 6 : Sumber informasi yang digunakan anak usia sekolah
untuk memperoleh pengetahuan tentang gosok gigi di
sekolah SDN IV Desa Aur Gading Bengkulu Utara.
20
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
2) Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia
sekolah di sekolah SDN IV Desa Aur Gading Bengkulu Utara
meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak dengan orang
tua, peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah
anak, keterlibatan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan
masalah anak. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian
dibawah ini :
21
Diagram 7 : Frekuensi diskusi yang dilakukan antara anak dengan
orang tua di sekolah SDN IV Desa Aur Gading Bengkulu
Utara.
60
50
40
30
20
10
0
Sering Jarang Tidak Pernah
Tidak perlu
1.0%
Perlu
99.0%
22
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa hampir 100 %
responden menyatakan perlu mendapatkan bantuan orang tua
untuk mengatasi masalah yang terjadi pada dirinya.
g. Pendidikan
Semua anak bersekolah di sekolah SDN IV Wonokromo Desa
Aur Gading Bengkulu Utara
h. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang
tuanya biasanya ke Kebun Binatang Bengkulu Utara, taman-taman
kota, Pantai Lais, dan Taman Hiburan Remaja (THR). Untuk
pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan seni di sekolah
SDN IV Aur Gading terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam,
dan tari.
C. Analisa Data
Data Masalah
Lingkungan fisik : Defisit kebersihan diri pada agregat
- Adanya kebiasaan pada anak usia sekolah
lingkungan anak usia sekolah yang
kurang baik bagi perkembangan
anak yaitu orang tua dan
lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok
gigi sebelum tidur, kebersihan kuku
yang kurang, berpakaian yang tidak
bersih, kebiasaan mandi yang
kurang dalam sehari
23
kebiasaan pada anak : Risiko terjadinya kejadian karies gigi
a. Kebiasaan jajan sembarangan pada agregat anak usia sekolah
80% anak usia sekolah memiliki
kebiasaan jajan sembarangan
mayoritas jenis jajanan anak
usia sekolah adalah permen
sebanyak 50 anak (40,6 %)
45 murid yang bermasalah pada
Karies gigi dengan persentase
36.5 %
b. Kebiasan menggosok gigi
sebelum Tidur
75% anak usia sekolahtidak
menggosok gigi sebelum tidur
Alasan tidak menggosok gigi
karena tidak disuruh oleh
orang tuanya (48.7%)
3.5 Perencanaan
a. Prioritas masalah
Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah
memprioritaskan diagnosa keperawatan dengan menggunakan ranking
dari semua diagnosa yang telah ditemukan. Tujuan dari prioritas masalah
adalah untuk mengetahui diagnosa keperawatan komunitas yang mana
yang akan diselesaikan terlebih dahulu dengan masyarakat. Prioritas
24
untuk diagnosa komunitas pada agregrat anak usia sekolah di SDN IV
Desa Aur Gading Bengkulu Utara adalah sebagai berikut :
Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah
defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b.d kebiasaan pada
lingkungan anak yang kurang baik dan risiko kejadian karies gigi pada
agregat anak usia sekolah dan yang akan dijadikan implementasi adalah
upaya preventif dan promotif untuk menajaga perawataan kebersihan diri
pada agregat anak usia sekolah dan mencegah terjadinya kejadian karies
gigi pada agregat anak usia sekolah di SDN IV Desa Aur Gading
Bengkulu Utara.
25
b. Skoring
26
Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metode Waktu Tempat
Keperawatan
1. Defiit Jangka panjang - Lakukan pendekatan secara
- Terbentukny formal dengan kepala - Kepala 25 Juni 2019 SDN IV Aur
kebersihan a kelompok sekolah, guru, orang tua dan Sekolah, - Komunikasi Gading
diri pada anak yang petugas UKS. guru, orang Dan informasi Bengkulu Utara
agregat anak mampu - Berikan penyuluhan tua dan
menjaga kesehatan tentang petugas -Ceramah dan
usia sekolah
kebersihan pentingnya kebersihan diri UKS SDN diskusi
b/d kebiasaan
diri atau pada kelompok anak usia IV Desa
pada kebiasaan sekolah. Aur Gading -Edukasi dan
lingkungan pada - Demonstrasikan cara - Kelompok demonstrasi
anak usia lingkungan. perawaan diri dengan baik anak usia
danbenar pada anak usia sekolah di - Monitoring
sekolah yang Jangka pendek sekolah. SDN IV
kurang baik - Agregat anak - Berikan kesempatan pada Aur Gading
usia sekolah kelompok anak usia sekolah
bisa menjaga untuk bersama-sama
kebersihan mempraktikan cara
diri perawatan diri yang baik
- Agregat anak dan benar.
usia sekolah - Lakukan kerjasama dengan
mendapatkan orangtua dan juga pihak
pengetahuan puskesmas setempat untuk
yang cukup melakukan monitoring
tentang terhadap kelompok anak
menjaga usia sekolah di SDN IV Aur
kebersihan
27
diri. Gading
- Lakukan pendekatan secara
formal dengan kepala
2. Risiko Jangka panjang sekolah, guru, orang tua dan - Kepala
- Terbentuknya petugas UKS. Sekolah, - Komunikas 25 Juni 2019 SDN IV Aur
terjadinya
kelompok - Berikan penyuluhan guru, orang i Dan Gading
kejadian anak usia kesehatan tentang karies tua dan informasi Bengkulu Utara
karies gigi sekolah yang gigi pada kelompok anak petugas - Ceramah
pada agregat peduli usia sekolah UKS SDN dan diskusi
nak usia - Demonstrasikan cara IV Desa - Edukasi
sekolah menggosok gigi dengan Aur Gading dan
Jangka pendek baik dan benar pada - Kelompok demonstras
- Agregat anak kelompok anak usia anak usia i
usia sekolah sekolah. sekolah di -
tidak - Berikan kesempatan pada SDN IV Monitoring
mengalami kelompok anak usia sekolah Aur Gading
karies gigi untuk bersama-sama
mempraktikan cara
- Agregat anak menggosok gigi dengan
usia sekolah baik dan benar
mendapatkan - Lakukan kerjasama dengan
pengetahuan orangtua dan juga pihak
yang cukup puskesmas setempat untuk
tentang melakukan monitoring
pencegahan terhadap kelompok anak
masalah karies usia sekolah di SDN IV Aur
gigi. Gading
28
3.6 Implementasi
29
2. Risiko terjadinya kejadian Senin/ 25 Juni 2010 - Melakukan pendekatan secara formal dengan kepala sekolah, guru, dan
karies gigi pada agregat nak petugas UKS.
Kepala sekolah, seluruh guru dan petugas UKS mendukung diadakan
usia sekolah
nya penyuluhan tentang perawatan kebersihan diri di SDN IV Aur
Gading
- Memberikan penyuluhan kesehatan tentang karies gigi pada kelompok
anakusia sekolah.
Seluruh anak antusias dan semangat untuk mengikuti kegiatan
penyuluhan kesehatan
- Mendemonstrasikan cara meggosok gigi dengan baik dan benar pada
kelompok anak usia sekolah
Seluruh anak antusias dan semangat untuk cara menggosok gigi dengan
baik dan benar
- Memberi kesempatan pada kelompok ana usia sekolah untuk bersama-
sama meempraktikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar
Seluruh anak antusias dan semangat untuk bersama-sama mempaktikan
cara perawatan kebersihan diri dengan baik dan benar.
- Melakukan kerjasama dengan puskesmas setempat untuk melakukan
monitoring terhadap kelompok anak usia sekolah di SDN IV Aur
Gading
Pihak Puskesmas datang ke SDN IV Aur Gading untuk melakukan
monitoring terhadap kelompok anak usia sekolah
30
3.7 Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Komunitas Evaluasi
1. Defisit kebersihan diri pada agregat S :
anak usia sekolah b/d kebiasaan pada - Peserta mengatakan senang
lingkungan anak usia sekolah yang dengan kegiatan ini
kurang baik - pihak sekolah mendukung atas
kegiatan
O:
- Peserta hadir 100%
- Peserta terlihat aktif dalam
diskusi
- paseerta mampu mempraktikan
cara perawat kebersihan diri
yang baik dan benar
A :Tindakan berhasil
P: Intervensi dihentikan
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu
dengan sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga,
kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah
kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok berisiko (at risk)
terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. Yang
menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 – 12
tahun berjumlah 123 siswa.
Masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah defisit kebersihan diri
pada agregat anak usia sekolah b.d kebiasaan pada lingkungan anak yang
kurang baik dan risiko kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah dan
yang akan dijadikan implementasi adalah upaya preventif dan promotif untuk
menjaga perawatan kebersiha diri dan mencegah terjadinya kejadian karies
gigi pada agregat anak usia sekolah di SDN IV Desa Aur Gading Bengkulu
Utara.
4.2 Saran
1. Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan pada komunitas anak usia sekolah.
2. Dibutuhkan peran serta orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk
mendukung keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada komunitas
anak usia sekolah.
32
DAFTAR PUSTAKA
33