Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA AGREGAT LANSIA DENGAN DIABETES


MELITUS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS L.SIDOHARJO
KELOMPOK IV :
MAYA DENIA
PONINGSIH
FITRIYADI
RENDY AKMAL
SUMALI

DOSEN : IBU Ns. MAZIDAWATI, SKep, MKep

1
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG

PREVALENSI DM 2013 :
• HASIL RISKESDAS TH. 2018
2,0%  2018 : 6,9%
• GAYA HIDUP DAN POLA • PEMICU TIMBULNYA
MAKAN TIDAK SEHAT, DIABETES MELITUS
KURANG AKTIFITAS FISIK
• MENURUNNYA AKTIFITAS FISIK,
PERUBAHAN GAYA HIDUP, PERUBAHAN • PENYEBAB DIABETES MELITUS
NEUROHORMONAL, STRES MENINGKAT PADA LANSIA

• AGE RELATED INSULIN • MENURUT ROCHMAH


RESISTANCE/AGE RELATED (2006)
INSULIN INEFFICIENCY 2
2. RUMUSAN MASALAH

BAGAIMANA KONSEP DIABETES MELITUS PADA LANSIA

BAGAIMANA PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

BAGAIMANA DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

BAGAIMANA NTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

BAGAIMANA MPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

BAGAIMANA EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

3
3. TUJUAN

AGAR MAHASISWA MEMAHAMI KONSEP DIABETES MELITUS PADA LANSIA

AGAR MAHASISWA MEMAHAMI PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

AGAR MAHASISWA MEMAHAMI DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

AGAR MAHASISWA MEMAHAMI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

AGAR MAHASISWA MEMAHAMI IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES
MELITUS

AGAR MAHASISWA MEMAHAMI EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS

4
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN DIABETES MELITUS

Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik yang disertai


berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan
pembuluh darah. Diabetes mellitus klinis adalah sindroma gangguan
metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai
akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas
biologis dari insulin atau keduanya (M. Clevo Rendy dan Margareth Th,
5
2019).
TINJAUAN TEORI
B. KLAISFIKASI DIABETES MELITUS

TIPE I (IDDM) TIPE II (NIDDM) DM TIPE SPESIFIK


• Kerusakan sel beta • Resistensi insulin • Kelainan genetik spesifik
pankreas (REAKSI • Jumlah resertor insulin penyakit pankreas
AUTOIMUN) pada permukaan sel • Gangguan endokrin
• Ketergantungan INSULIN berkurang • Efek obat-onatan
• Tidak ketergantungan • virus
INSULIN

6
TINJAUAN TEORI
C. ETIOLOGI
FAKTOR LINGKUNGAN

RIWAYAT KETURUNAN

RIWAYAT MELAHIRKAN ANAK BB LEBIH DARI 4 KG

KEBIASAAN DIET

OBESITAS

KELAINAN SEL BETA


7
TINJAUAN TEORI
D. MANIFESTASI
KLINIK
TANDA DAN
GEJALA DINI GEJALA KRONIS

PENURUNAN BERAT BADAN, RASA GANGGUAN PENGLIHATAN


LEMAS DAN CAPEK-CAPEK
GANGGUAN SARAF TEPI
SERING KENCING (POLIURI) PADA
MALAM HARI
RASA TEBAL PADA KULIT

BANYAK MINUM (POLI DIPSI) GANGGUAN FUNGSI SEKSUAL

KEPUTIHAN
BANYAK MAKAN (POLIFAGI)
GATAL-GATAL DAN BISUL
TINJAUAN TEORI
E. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi diabetes melitus pada usia lanjut belum dapat diterangkan seluruhnya, namun
didasarkan atas faktor-faktor yang muncul oleh perubahan proses menuanya sendiri

Menurut Gustaviani (2006) faktor resiko diabetes mellitus akibat proses menua adalah:
- Penurunan aktifitas fisik;
- Peningkatan lemak;
- Efek penuaan pada kerja insulin;
- Obat-obatan;
- Genetik;
- Penyakit lain yang ada;
- Efek penuaan pada sel.

9
Reaksi autoimun Genetik, gaya hidup, obesitas

Kerusakan sel beta pankreas Resistensi insulin

Ketidakstabilan
TINJAUAN TEOR
Defisiensi Insulin kadar glukosa darah

F. PATHWAY
Glukagon Penurunan pemakaian glukosa oleh sel

Glukoneogenesis Hiperglikemia

Glycosuria

Lemak Protein Osmotic Diuresis

Ketogenesis Blood Urea Nitrogen Dehidrasi


Kekur-
Ketonemia Nitrogen urin Hemokonsterasi angan-
volume
Mual pH Trombosis
cairan
muntah Asidosis Ateosklerosis

a. Koma Resiko Komplikasi


b. Kematian
Nutrisi kurang dari Makrovaskuler Mikrovaskuler
kebutuhan
Retina
Ginjal
Miokard Infark Serebral Retinopati Ekstremit
Nefropati
Ganggren Ggn penglihatan
Nyeri akut Stroke

Kerusakan integritas kulit


Resiko injuri
Sumber: Padila (2019) 10
TINJAUAN TEORI
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Pemantauan glukosa darah
• Pemeriksaan keton dan glukosa urine
• Pemantauan mandiri glukosa darah

H. PENATALAKSANAAN
- Diet
- Olahraga
- Obat

11
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• Skenario Kasus

• Di RT 3 RW 5 kelurahan L Sidoharjo terdapat penduduk yang


menderita diabetes melitus berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu
sebanyak 180 orang dan 45 % laki-laki sebanyak 120 orang. Dari
jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus tersebut sebanyak
150 orang (50 %) usia dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 90 orang,
serta 20% ibu hamil sebanyak 60 orang.

12
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• lanjutan……….. Skenario Kasus

Dari data tersebut diketahui Diabetes Melitus dengan tipe IDDM 25%
sebanyak 75 orang, NIDDM 35% sebanyak 105 orang, dan DM dengan
gangren 30% sebanyak 90 orang, serta DM gestasional sebanyak 30
orang (10 %). Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali
penderita DM yang rutin memeriksakan kadar gula darahnya.

13
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• Pengkajian
• Data Inti
• Sejarah
• Lokasi        :
• Propinsi daerah tingkat 1 : Sumatera Selatan
• Kabupaten/ kotamadya : Musi Rawas
• Kecamatan : Tugu Mulyo
• Kelurahan : L Sidoharjo
• RW : 05
• RT : 03
• Luas wilayah : 5.220 m2
14
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• Batas wilayah/wilayah
• Utara                                        : Jalan Lintas Lingkar Muara Beliti
• Selatan                                     : RT 06 /RW 04
• Barat                                        : RT 07
• Timur                                       : RT 18/ RW 03
• Keadaan tanah menurut pemanfaatannya
• Pemukiman                              : 4550 m2
• Data demografi
• Jumlah penderita hipertensi : 250 orang
• Jumlah penderita TB Paru : 65 orang
• Jumlah penderita asma : 20 orang
15
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• Jumlah penderita DM : 300 orang
• Berdasarkan jenis kelamin
- Laki-laki : 120 orang (45 %)
- Perempuan                   : 180 orang (55 %)
• Berdasarkan kelompok penderita DM
- Anak-anak :-
- Remaja :-
- Dewasa : 150 orang (50 %)
- Lansia : 90 orang (30 %)
- Ibu hamil : 60 orang (20%) 16
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds: Keterbatasan sumber daya Defisiensi Kesehatan Komunitas
Dari hasil wawancara didapat jumlah
penderita DM 300 orang
Do:
- Jumlah penderita DM dengan
ganggren sebanyak 30%  (90 orang)
- sebanyak 210 orang (70%) penderita
DM tidak check up secara rutin
- kebiasaan sehari hari penderita DM
yang setiap saat memakai alas kaki
sebanyak 45 orang (15%),saat dilauar
rumah 75 orang (25%) dan jarang
memakai 180 orang (60%)

17
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
2 Ds: Ketidakmampuan Pemeliharaan Kesehatan Tidak
- Dari hasil wawancara di dapat tingkat membuat penilaian yang tepat Efektif
pendidikan ada 50% warga yang tidak
patuh menjalankan diit
- Dari hasil wawancara didapat ketidak
patuhan masyarakat untuk
melaksanakan check up kesehatan
sebanyak 219 orang (70%)
Do:
- sebanyak 210 orang jarang check
up/bulan
- penyuluhan kader dari masyarakat
dan petugas kesehatan dari
puskesmas jarang ada
- kebiasaan masyarakat makan
makanan
yang manis sebanyak 210 orang (70%)

18
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
3 Ds: Kurang terpapar informasi Defisit Pengetahuan
- Dari hasil wawancara didapat jumlah
penderita DM 300 orang
- Lansia mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakitnya dan cara
menanganinya.
Do:
- jumlah penderita DM dengan
ganggren sebanyak 30%  (90 orang)
- distribusi penderita DM berdasarkan
tingkat pendidikan formal SD  :45%
(135 orang)
- sebanyak 210 orang (70%) penderita
DM tidak check up secara rutin

19
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
3 Do:
- kebiasaan sehari hari lansia penderita
DM yang setiap saat memakai alas
kaki sebanyak 45 orang (15%),saat
diluar rumah 75 orang (25%) dan
jarang memakai 180 orang (60%)

20
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
B. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan keterbatasan sumber daya.
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan membuat penilaian
yang tepat.
3. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informsi.

21
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• C. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
SLKI SIKI
1 Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Tindakan Keperawatan yang
keterbatasan sumber daya keperawatan diharapkan Dapat Dilakukan :
Status Kesehatan Komunitas Pengembangan Kesehatan
(L.12109) meningkat dengan Masyarakat (I.14548)
kriteria hasil : Observasi
- Partisipasi dalam program - Identifiksi masalah atau isu
kesehatan komunitas kesehatan dan prioritasnya
meningkat - Identifiksi potensi atau aset
- Sistem surveilens kesehtan dalam masyarakat terkait
meningkat isu yang dihadapi
- Angka morbiditas menurun Terapeutik
- Prevalensi penyakit menurun - Berikan kesempatan
kepada setiap anggotas
masyarakat untuk
berpartisipasi sesuai aset
22
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• C. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
SLKI SIKI
1 yang dimiliki
- Libatkan anggota
masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran
terhadap isu dan maslaah
kesehatan yang dihadapi
- Libatkan masyarakat dalam
musyawarah untuk
mendefinisikan isu
kesehatan dan
mengembangkan rencana
kerja
- Libakan masyarakat dalam
proses perencanaan dan

23
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• C. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
SLKI SIKI
1 implementasi serta
revisinya
- Kembangkan mekanisme
keterlibatan tatanan lokal,
regional, bahkan nasional
terkait isu kesehatan
komunitas

24
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• C. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
SLKI SIKI
2 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan tindakan Tindakan Keperawatan yang
dengan ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat. keperawatan diharapkan Dapat Dilakukan :
Pemeliharaan Kesehatan Promosi Perilaku Upaya
(L.12106) meningkat dengan Kesehatan (I.12472)
kriteria hasil : Observasi
- Menunjukkan perilaku Identifiksi perilaku upaya
adaptif meningkat kesehatan yang dapt
- Menunjukkan pemahaman ditingkatkan
perilaku sehat meningkat Terapeutik
- Kemampuan menjalankan Berikan lingkungan yang
perilaku sehat meningkat mendukug masyarakat
- Perilaku mencari bantuan Orientasi pelayanan kesehatan
meningkat yang dapat dimanfaatkan

25
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• C. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
SLKI SIKI
2 Edukasi
Anjurkan menggunakan air
bersih
Anjurkan menimbang balita
setiap bulan
Anjurkan mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun
Anjurkan tidak merokok di
dalam rumah

26
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• C. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
SLKI SIKI
3 Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang Setelah dilakukan tindakan Tindakan Keperawatan yang
terpapar informsi keperawatan diharapkan Dapat Dilakukan :
Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383)
(L.12111) meningkat dengan Observasi
kriteria hasil : Identifiksi kesiapan dan
Perilaku sesuai anjuran kemampuan menerima
meningkat informasi
Kemampuan mennjelaskan Identifikasi faktorr-faktor yang
pengetahuan tentang suatu dapat meningkatkan dan
topik meningkat menurunkan motivasi perilaku
Pertanyaan tentang masalah hidup bersih dan sehat
yang dihadapi menurun Terapeutik
Persepsi yang keliru terhadap Sediakan materi dan media
masalah menurun pendidikan kesehatan

27
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
• C. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
SLKI SIKI
3 Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
Jelaskan faktor risiko yang
mempengaruhi kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat

28
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
NO HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL
1 Senin/ Defisit kesehatan komunitas Pukul 08:30 WIB Pukul 13:30 WIB KELOMPOK
7 Juni 2021 berhubungan dengan keterbatasan Observasi S: Masyarakat (Lansia) 4
sumber daya Mengidentifiksi masalah mengatakan mau ikut serta
atau isu kesehatan dan berpartisipasi dalam
prioritas terkait Diabetes menangani isu kesehatan
Melitus pada lansia (Diabetes Melitus)
Mengidentifiksi potensi  
atau aset dalam O : Perawat dan kader
masyarakat terkait isu beserta masyarakat sepakat
yang dihadapi (Diabetes melakukan Musyawarah
Melitus) Masyarkat Desa (MMD)
dalam masalah kesehatan
yang dihadapim (Diabetes
Melitus).

29
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
NO HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL
1 Terapeutik Pukul 13:30 WIB KELOMPOK
Memberikan kesempatan S: Masyarakat (Lansia) 4
kepada setiap anggotas mengatakan mau ikut serta
masyarakat untuk berpartisipasi dalam
berpartisipasi menangani isu kesehatan
Melibatkan anggota (Diabetes Melitus)
masyarakat untuk  
meningkatkan kesadaran O : Perawat dan kader
terhadap isu dan masalah beserta masyarakat sepakat
kesehatan yang dihadapi melakukan Musyawarah
Melibatkan masyarakat Masyarkat Desa (MMD)
dalam musyawarah untuk dalam masalah kesehatan
mendefinisikan isu yang dihadapim (Diabetes
kesehatan dan Melitus).
mengembangkan rencana

30
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
NO HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL

1 kerja yakni dengan mengadakan A : Defisit kesehatan KELOMPOK


Musyawarah Masyarkat Desa komunitas belum teratasi 4
(MMD) Kriteria Hasil : 1 2 3 4 5
Melibakan masyarakat dalam Partisipasi dalam program
proses perencanaan dan kesehatan komunitas : 1 2 3
implementasi serta revisinya 45
dalam Musyawarah Masyarkat Sistem Surveilans
Desa (MMD) Kesehatan : 1 2 3 4 5
Mengembangkan mekanisme Angka Morbiditas : 1 2 3 4 5
keterlibatan tatanan lokal, Prevalensi Penyakit : 1 2 3 4
regional, bahkan nasional 5
terkait isu kesehatan komunitas
(Diabetes Melitus) P : Intervensi dilanjutkan
3, 4, 5,6,7

31
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
NO HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL

2 Senin/ Pemeliharaan kesehatan Pukul 08:30 WIB Pukul 13:30 WIB KELOMPOK
7 Juni 2021 tidak efektif berhubungan Observasi S : Masyarakat mengatakan 4
dengan ketidakmampuan Mengidentifiksi perilaku upaya mau melakukan promosi
membuat penilaian yang kesehatan yang dapt upaya perilaku kesehatan
tepat. ditingkatkan dan berpartisipasi dalam
Terapeutik program kesehatan
Memberikan lingkungan yang  
mendukug masyarakat, O : Masyarakat mulai
menciptakan lingkungan yang melakukan perilaku hidup
bersih, mengadakan program bersih dan sehat
kebersihan Masyarakat sudah
Mengenalkan masyarakat mulai menggunakan
pelayanan kesehatan yang fasilitas kesehatan
dapat dimanfaatkan dalam
mengatasi masalah kesehatan
32
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
NO HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL

2 berupa konseling atau A : Pemeliharaan KELOMPOK


pendidikan kesehatan terkait kesehatan tidak efektif 4
puskesmas, klinik atau rumah belum teratasi
sakit. Kriteria Hasil : 1 2 3 4 5
Edukasi Menunjukkan perilaku
Menganjurkan menggunakan air adaptif : 1 2 3 4 5
bersih Menunjukan Pemahaman
Menganjurkan mencuci tangan Perilaku Sehat : 1 2 3 4 5
dengan air bersih dan sabun Kemampuan menjalankan
Menganjurkan untuk menjaga perilaku sehat : 1 2 3 4 5
diit dan berolahraga Perilaku mencari bantuan :
12345
P : Intervensi dilanjutkan
2, 3, 4, 5,6,7

33
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
NO HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL

3 Senin/ Defisit Pengetahuan Pukul 08:30 WIB Pukul 13:30 WIB KELOMPOK
7 Juni 2021 berhubungan dengan kurang Observasi S : Masyarakat mengatakan 4
terpapar informsi Mengidentifiksi kesiapan dan cukup memahami materi
kemampuan menerima yang disampaikan terkait
informasi masalah kesehatan
Mengidentifikasi faktorr-faktor (Diabetes Melitus)
yang dapat meningkatkan dan  
menurunkan motivasi perilaku O : masyarakat tampak
hidup bersih dan sehat tidak cemas terkait
Terapeutik kesehatan lansia,
Menyediakan materi dan media masyarakat mampu
pendidikan kesehatan tentang menyebutkan hal terkait
Diabetes Melitus masalah kesehatan saat
diminta perawat.

34
ASKEP KOMUNITAS PADA LANSIA
DENGAN DIABETES MELITUS
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
NO HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL

3 Senin/ Defisit Pengetahuan Menjadwalkan pendidikan A : Pemeliharaan KELOMPOK


7 Juni 2021 berhubungan dengan kurang kesehatan sesuai kesepakatan kesehatan tidak efektif 4
terpapar informsi Memberikan kesempatan untuk belum teratasi
bertanya Kriteria Hasil : 1 2 3 4 5
Edukasi Perilaku sesuai anjuran : 1 2
Menjelaskan faktor risiko yang 345
mempengaruhi kesehatan Kemampuan menjelaskan
Mengajarkan perilaku hidup tentang suatu topik : 1 2 3 4
bersih dan sehat 5
Pertanyaan tentang
masalah : 1 2 3 4 5
Persepsi yang keliru
terhadap masalah : 1 2 3 4
5
P : Intervensi dilanjutkan
3, 4, 5,6, 7

35
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai