Anda di halaman 1dari 28

1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KELOMPOK RENTAN

DISUSUN OLEH
Kelompok 12 : 

1. ELFINE DION (142012018057)


2. MAYA AMELIA (142012018066)
3. OKTIN REKSA SIWI (142012018074)

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2021 
2

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan pada Nabi
Muhammad Saw yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir kelak. Yang mana
makalah ini merupakan tugas mata kuliah KeperawatanKeluarga Makalah yang
penulis buat ini mudah-mudahan dapat menambah wawasan penulis dan
pembaca, serta dapat memenuhi tugas Keperawatan Keluarga.
Pada kesempatan baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi dalam menyelesaikan makalah
ini. Semoga apa yang telah diberikan memberikan manfaat kepada banyak
orang. Akhir kata semoga bermanfaat, saran dan kritikan sangat diharapkan
untuk perbaikan mendatang.
3

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh yang mempunyai fungsi
sebagai energi, sebagai penyekat panas, penyerap goncangan dan fungsi lainnya.
Rata- rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria.
Perbandingan normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25- 30
% pada wanita dan 18-23 % pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30
% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25 % dianggap mengalami obesitas
(Proverawati, 2010).
Masalah obesitas meningkat dengan cepat di berbagai belahan dunia menuju
proporsi epidemik. Hal tersebut disebabkan peningkatan diet yang tinggi lemak
dan gula, disertai penurunan aktivitas fisik. di Eropa, obesitas telah menjadi
epidemik dengan memberikan kontribusi sebesar 35% terhadap angka kesakitan
dan memberikan kontribusi sebesar 15-20 % terhadap kematian. Berbagai laporan
terkini mengindikasikan bahwa prevalensi obesitas diseluruh dunia baik di Negara
berkembang maupun Negara yang sedang berkembang telah meningkat dalam
jumlah yang mengkhawatirkan. Hal tersebut dapat mengakibatkan masalah
kesehatan yang serius karena obesitas dapat memicu kelainan kariovaskuler, ginjal,
metabolic, prototombik, dan respon inflamasi (Arundhana, 2010).
Himpunan studi obesitas Indonesia memeriksa lebih dari 6000 orang dari
hampir seluruh provinsi dan didapatkan angka obesitas dengan Indeks Massa Tubuh
(IMT) > 30 kg/m2 pada laki-laki sebesar 9,16% dan pada perempuan 11,02 %.
Apabila tren ini berjalan terus seperti sekarang ini, maka pada tahun 2015 tidak
mustahil penduduk Indonesia akan menyandang gelar “obesogenik“ terutama
dinegara urban (Soegih. 2009).
Perawat memiliki peranan penting dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Salah satu peran penting seorang perawat adalah
sebagai Educator, dimana pembelajaran merupakan dasar dari Health Education
yang berhubungan dengan semua tahap kesehatan dan tingkat pencegahan. Dalam
4

memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat dapat menekankan


pada tindakan keperawatan yang berorientasi pada upaya promotif dan preventif.
Maka dari itu, peranan perawat dalam penanggulangan obesitas yaitu perawat dapat
memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga dalam hal pencegahan
penyakit, pemulihan dari penyakit, memberikan informasi yang tepat tentang
kesehatan seperti diet untuk obesitas.
Peran keluarga sangat penting, disfungsi apapun yang terjadi pada keluarga
akan berdampak ada satu atau lebih anggota keluarga secara keseluruhan
keluarga, bila ada satu orang yang sakit akan berpengaruh pada keluarga
secara keseluruhan. Adanya hubungan kuat antara keluarga dan status kesehatan
setiap anggota keluarga, sangat memerlukan peran keluarga pada saat menghadapi
masalah yang terjadi pada keluarga.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami Asuhan Keperawatan Keluarga
kelompok usia rentan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai asuhan
keperawatan keluarga kelompok rentan .
5

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian 
1. Menurut Dep Kes R.I (1988) dalam Komang (2012) mengungkapkan bahwa
keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapaorang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawh satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2. Stuart (1991) dalam Komang (2012) menerangkan keluarga meliputi 5 sifat,
yaitu :
a. Keluarga merupakan unit suatu system
b. Setiap anggota keluargadapat atau tidak dapat saling berhubungan
atau dapat dan tidak selalu tinggal dalam satu atap.
c. Keluarga dapat mempunyai anak ataupn tidak mempunyai anak.
d. Terdapat komitmen dan saling melengkapi antar anggota keluarga.
e. Keluarga mempertahankan fungsinya secara konsisten terhadap
perlindungan, kebutuhan hidup dan sosialisasi antar anggota keluarga.
B. Tahapan perkembangan keluarga
1. Pasangan yang baru menikah
a. Menciptakan/membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan
b. Belajar saling menyesuaikan diri dan mulai kegiatan – kegiatan rutin secara
bersama
c. Membina hubungan yang baik dengan keluarga pasangannya
d. Pasangan mulai merencanakan kapan mereka mengiginkan anak
e. Kontrasepsi apa yang akan mereka pilih ? mencari informasi tentang family
planning.
2. Keluarga dengan kelahiran anak pertama sampai umur 30 bulan
a. Adaptasi menjadi orang tua, memenuhi kebutuhanbayi/anak
b. Peran sebagai suami istri, sebagai ayah dan ibu.
c. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga baru.
6

d. Mempelajari dan menerima pertumbuhan dan perkembangan anak.


3. Keluarga dengan anak balita
a. Belajar berjalan
b. Belajar memakan makanan padat
c. Belajar berbicara
d. Belajar buang air kecil dan buang air besar
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
g. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan
alam
h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara / orang
lain
i. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk (mengembangkan kata hati).
4. Keluarga di mana anak pertama usia prasekolah
a. Mengasuh anak
b. Menyediakan kebutuhan anak
c. Persiapan kelahiran aak berikutnya
5. Keluarga dengan anak usia sekolah
a. Sosialisasi anak 
b. Mendorong anak mencapai prestasi disekolah
c. Memeliharan hubungan perkawinan yang harmonis
d. Menjalin kembali hubungan perkawinan
6. Keluarga dengan anak pertama usia remaja
a. Menjaga keseimbangan tanggungjawab dan kebebasanbagi remaja
b. Konflik antara orangtua dan remaja
7. Keluarga dengan anak usia dewasa muda
a. Melepaskan anak untuk membina perkawinan
b. Orang tua membantu anaknya untuk tidak tergantung
c. Menerima anggota keluarga baru
d. Menghargai nilai/sikap
e. Bapak mencapai puncak karir
7

f. Lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pekerjaan.


8. Orang tua dengan usia pertengahan
a. Menjalin kembali hubungan perkawinan
b. Membina hubungan dengan generasi baru 
c. Keluarga usia tua
d. Penyesuaian terhadap pension
e. Penghasilan yang berkurang
f. Hidup sendiri
g. Salah satu pasangan meninggal
9. Keluarga usia tua
a. Penyesuaian terhadap pension
b. Penghasilan yang berkurang
c. Hidup sendiri
d. Salah satu pasangan meninggal

C. Usia Lansia
1. Definisi Lansia
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu
suatu periode di mana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu
yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan
manfaat.
Secara biologis lansia adalah proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya
terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian
(Wulansari, 2011).
2. Batasan Lansia
Batasan usia lansia menurut WHO meliputi (Santi, 2009):
a. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59
tahun
b. Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun
8

d. Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Pengkajan
A. DATA UMUM
1. Kepala Keluarga
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 75 Thn
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Pensiunan PJKA dan Berjualan
g. Alamat : Bumijokulon JTI/1075 RT 35/08
2. Komposisi Keluarga
No Nama Umur Agama Jenis Hub.dengan Pendidikan Pekerjaaan Ket
Kelami KK
n

1 Ny.K 68 th Islam P Istri SD IRT

3. Genogram
Keterangan :

Pasien Tn.M

Pasien Ny.K

Laki-Laki Meninggal

Perempuan Meninggal

4. Tipe Keluarga : Tipe keluarga lanjut usia


5. Suku dan Bangsa : Jawa, Indonesia
6. Status sosial, ekonomi dan budaya keluarga
Pasien aktif ikut kegiatan dimasyarakat : gotong-royong arisan rt,
menengok orang melayat. Keluarga Tn. M sebagai pensiunan PJKA
hasil ditambah berjualan sembako.
7. Aktifitas rekreasi keluarga :
Tn. M dan keluarga mengatakan tiap 3 bulan sekali diajak anak-
anaknya untuk berwisata ke pantai maupun ke taman wisata
lainnya.

B. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Kesehatan Keluarga :
Tn.M mengatakan Tn.M menderita hipertensi sudah sejak 4
tahun yang lalu tetapi tidak kontrol rutin.
2. Kebiasaan Minum Obat :
Keluarga Tn.M mengatakan sudah tau sakit hipertensi tapi
belum minum obat dan jika minum obat hanya saat pusing saja.
3. Kebiasaan Memeriksa Diri :
Keluarga Tn.M mengatakan periksa dan kontrol saat ada
keluhan saja.
4. Kesehatan Ibu dan Anak :
1. Riwayat kehamilan yang lalu
-
2. Ibu hamil
-
3. Persalinan
-
4. Masa Nifas
-
5. Keluarga berencana
-

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn.M Ny.K


Compose mentis Compose mentis
KU
120 /80 mmhg 130 /80 mmhg
TD
80 x/menit 84 x/menit
Nadi
36,5 C 36,7 C
Suhu
20 x/menit 22 x/menit
RR
55 kg 79 kg
BB
Kulit bersih, tidak Kulit bersih, tidak
Kepala
ada ada
benjolan,tidak benjolan,tidak
ada perubahan warna ada perubahan warna
kulit kulit
Bersih sudah Bersih sudah
Rambut
mulai mulai
Beruban Beruban
Bersih tidak ada Bersih tidak ada
Kulit
perubahan perubahan
warna kulit warna kulit
Conjungtiva tidak anemis Conjungtiva tidak
Mata
anemis
Bersih tidak Bersih tidak
Hidung Mulut dan
ada sekret,tidak ada
Tenggorokan
ada sekret,tidak ada
sianosis,tidak ada
sianosis,tidak ada nyeri
nyeri tekan
Pendengaran Pendengaran
Telinga
masih masih
baik,bersih,tidak ada baik,bersih,tidak ada
cairan cairan
Tidak ada Tidak ada
Leher
pembesaran pembesaran
Tyroid
Tidak ada penggunaan
Dada
otot
bantu nafas
Tidak ada
Perut
pembesaran
abnormal,bising usus
,tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot
Ektremitas
5 5
5 5
Bab 1 hari sekali
Eliminasi
Bak 5-8 kali sehari

C. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan saat ini :
Tn. M dan keluarga saat ini keluarga Tn. M hanya tinggal berdua
dengan istrinya karena anak-anaknya sudah menikah semua.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Keluarga Tn. M mengatakan Ny. K saat ini sering mengeluh lutut
terutama jika akan berdiri dari duduk Ny. K mengatakan pernah
dinyatakan cholesterol tinggi pada saat periksa bulan oktober 2017
3. Riwayat keluarga inti :
Tn.M mengatakan saat ini hanya berdua dengan istrinya karena
anak-anaknya sudah berumah tangga sendiri,Tn.M tidak tahu jika
istrinya mempunya cholestrol tinggi.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. M dan Ny.K mengatakan semua orang tuanya sudah meninggal
dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis.

D. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Tn.M mengatakan rumah yang ditinggali adalah rumah Dinas
PJKA, jendela hanya disekat karena kanan kiri rumah tetangga.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RT|RW :


Tn.M mengatakan lingkungan sekitar tempat tinggalnya
penduduknya berekonomi menengah ke bawah dan rumah padat
penduduk berimpitan tetapi masih berlaku sering tolong menolong
dan bergotong-royong.
3. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Tn.M mengatakan saat ini menempati rumah dinas
PJKA
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Tn.M mengatakan saat libur anak cucunya sering datang
berkunjung, saling tegur sapa mengobrol diwaktu senggang
ataupun luang.
5. Sistem pendukung keluarga :
Keluarganya mempunyai jaminan kesehatan yaitu askes
E. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga:
Pola komunikasi keluarga Tn.M mengatakan keluarga Tn. M
sehari-hari menggunakan bahasa jawa dan berlaku sopan santun
dalam keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga :
Tn.M mengatakan komunikasi yang digunakan bersifat terbuka
selalu diikuti dengan anggota keluraga yang lain, kepentinan ada
di Tn. M dan anak cucunya.
3. Struktur peran (formal dan informal)
Tn.M mengatakan Tn. M sebagai kepala rumah tangga dan Ny. K
sebagai ibu rumah tangga berperan mengurus keluarga baik rumah
maupun makanannya.
4. Nilai dan norma keluarga :
Keluarga Tn.M mengatakan keluarga Tn.M beragama islam, sering
ikut pengajian dan beribadah di masjid.

F. Fungsi Keluarga
Tn.M mengatakan Tn.M sebagai kepala keluarga telah mendidik
dan membesarkan 6 anaknya hingga sukses berkerja dan berumah
tangga.
1. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang :
Tn.M mengatakan jika ada yang sakit ringan periksa di puskesmas
terdekat Ny. K jika periksa tanpa bicara memberi tahu hasilnya
kepada suaminya tentang cholestrolnya yang tinggi.
2. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stressor
Tn.M mengatakan jika Tn. M merasa sakit dan badan tidak nyaman
segera periksa ke puskesmas terdekat, begitu juga Tn. K. Tn. K
sakit cholestrol lama tidak terkontrol terakhir oktober 2017
3. Strategi koping yang digunakan :
Tn.M mengatakan jika ada masalah dalam keluarga selalu
didiskusikan dengan anak nya, tetapi jika hanya sakit ringan tidak
pernah cerita.
4. Srategi adaptasi disfungsional
Tn.M mengatakan kadang istrinya malas untuk memasak dan
hanya membeli lauk serta sayur diluar karena sudah malas untuk
memasak dan membuat kenaikan cholesterol ibu.
II. ANALISA DATA

Data Masalah Etiologi


Keperawatan
DS :
Perilaku kesehatan
Keluarga Tn.M mengatakan :
cenderung beresiko
- Tn. M mengatakan tidak tau
jika berat
badan Ny.K melebihi berat
badan normal.

- Keluarga Tn. M mempunyai


anggota keluarga yang
kelebihan berat badan
- Keluarga Tn. M tidak tau
batasan berat badan yang
normal

DO :

- Pada hari Senin 2 Juli 2018


BB Ny. K : 79kg
TB Ny. K : 151 cm
- Imt : 32,8

DS : Ketidakmampuan
Keluarga Tn.M mengatakan: koping keluarga
- Tidak mengerti tentang
makanan yang diperbolehkan
untuk penderita obesitas serta
pengertian, penyebab, tanda
gejala serta komplikasi obesitas.
- Makan makanan sehari- hari
masak sendri dan terkadang
membeli sayur diluar.
- Lebih suka makanan tempe,
sayur santan, tidak ada masakan
khusus bagian anggota keluarga
yang menderita obesitas
- Belum pernah tanya tentang
obesitas
- Tidak membatasi aktivitas Ny.
K dan tidak pernah mengikuti
senam maupun control rutin di
puskesmas.
- Tidur siang 1-2 jam
- Ny. K mengatakan jarang
menata perabot dirumah.
- Jarang rutin mengatarkan Ny. K
control berobat.
DO :
- Keluarga Tn.M selalu membeli
makanan diluar.
- Tidak ada ukuran makan yang
dimakan setiap harinya.
Terlihat lantai kotor dan barang”
yang tidak tertata
III. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN (Yang Belum
Diprioritaskan)
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
2. Ketidakmampuan koping keluarga

Data Diagnosis Keperawatan SLKI SIKI


Kod Diagnosis Kode Hasil Kode Hasil
e
DS : 0099 Perilaku 1210 Didapatkan kriteria 1247 Berikan
Keluarga Tn.M kesehatan 7 hasil dengan 2 lingkungan yang
mengatakan : cenderung Kemampuan mendukung

beresiko melakukan tindakan kesehatan


- Tn. M
pencegahan masalah
mengatakan
kesehatan Orientasi
tidak tau jika
Diharapkan pelayanan
berat
1. Anggota masyarakat kesehatan yang
badan Ny.K
mampu memberikan dapat
melebihi berat
lingkungan kesehatan dimanfaatkan
badan normal.
yang mendukung
- Keluarga Tn. 2. Anggota masyarakat Anjurkan makan
M rutin melakukan sayur dan buah
mempunyai aktivitas fisik setiap hari setiap hari
anggota
keluarga yang Kemampuan Anjurkan
kelebihan berat peningkatan melakukan
badan kesehatan aktivitas fisik
- Keluarga Tn. 1. Anggota masyarakat setiap hari
M tidak tau rutin mengkonsumsi
batasan berat makanan sayur dan
badan yang buah setiap hari
normal 2. Anggota masyarakat
bisa menggunakan
fasilitas pelayanan
DO :
kesehatan
- Pada hari
Senin 2 Juli
2018
BB Ny. K :
79kg
TB Ny. K :
151 cm
- Imt : 32,8

DS : 0093 Ketidakmampuan 0900 Didapatkan kriteria 0932 Diskusikan


Keluarga Tn.M koping keluarga 8 hasil dengan 1 perubahan peran
mengatakan: Komitme pada yang dialami
- Tidak perawatan/pengobatan
mengerti Diharapkan : Gunakan
tentang 1. Anggota masyarakat pendekatan dan
makanan yang dapat melakukan tenang yang
diperbolehkan perubahan peran yang meyakinkan
untuk dialami
penderita 2. Anggota masyarakat Diskusikan
obesitas serta bisa memahami faktor resiko yang
pengertian, resiko apa yang menimbulkan
penyebab, menimbulkan bahaya bahaya pada diri
tanda gejala pada diri sendiri sendiri
serta
komplikasi Fasilitasi dalam
obesitas. memperoleh
- Makan informasi yang
makanan dibutuhkan
sehari- hari
masak sendri Beikan pilihan
dan terkadang realisis
membeli sayur mengenal aspek-
diluar. askep tertentu
- Lebih suka alam perawatan
makanan
tempe, sayur Motivasi untuk
santan, tidak terlibat dalam
ada masakan kegiatan sosial
khusus bagian
anggota Anjurkan
keluarga yang mengungkapkan
menderita perasaan dan
obesitas persepsi
- Belum pernah
tanya tentang Anjurkan
obesitas keluarga terlibat
- Tidak
membatasi Anjurkan
aktivitas Ny. K membuat tujuan
dan tidak yang lebih
pernah spesifik
mengikuti
senam maupun Anjurkan cara
control rutin di memecahkan
puskesmas. masalah secara
- Tidur siang 1-2 konsruktif
jam
- Ny. K Latih
mengatakan keterampilan
jarang menata sosial, sesuai
perabot kebutuhan
dirumah.
- Jarang rutin Latih
mengatarkan mengembangkan
Ny. K control penilaian
berobat. objektif
DO :
- Keluarga
Tn.M selalu
membeli
makanan
diluar.
- Tidak ada
ukuran makan
yang dimakan
setiap harinya.
- Terlihat lantai
kotor dan
barang” yang
tidak tertata
IV. PRIORITAS MASALAH
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
No Kriteria Score Bobot
1 Sifat masalah 1
Skala : Wellness 3
Aktual 3
Resiko 2
Potensial 1
2 Kemungkinan masalah untuk diubah 2
skala : 2
Mudah 1
Sebagian 0
Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah skala 1
: 3
Tinggi 2
Cukup
1
Rendah
4 Menonjolnya masalah : 1
Segera 2
Tidak perlu 1
Tidak segera diatasi
0
Tota 5
l

V. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN


PRIORITAS
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

VI. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa TUJUAN EVALUASI INTERVENSI
Keperawatan TUM TUK KRITERI STANDAR
A
Perilaku Setelah 1. Selama 1 x 60 Respon Obesitas adalah 1.
kesehatan dilakukan menit, kunjungan Verbal suatu gangguan keluarga, pengertian
cenderung tindakan keluarga mampu yang Obesitas
beresiko keperawatan mengenal melibatkan 2.
selama 3 masalah Obesitas lemak tubuh pada keluarga
kali pada anggota berlebihan tentang pengertian
kunjungan keluarga yang Obesitas
rumah Dengan Cara : meningkatkan 3.
diharapkan 1. Menyebutkan risiko masalah jawaban yang tepat
Perilaku pengertian kesehatan
kesehatan Obesitas
cenderung
beresiko
teratasi
2. Menyebutkan Respon Menyebutkan 1.
penyebab Verbal penyebab keluarga penyebab
Obesitas Obesitas : Obesitas dengan
1. menggunakan
keturunan lembar balik
atau genetik 2.
2. untuk menyebutkan
obat-obatan kembali penyebab
3. Obesitas
yang tidak 3.
sehat positif atas usaha
4. yang dilakukan
keluarga
3. Mengindentifikasi Respon Menyebutkan 1.
penyebab Verbal penyebab untuk
Obesitas Obesitas pada mengindentifiikasi
lansia penyebab Obesitas
pada lansia
2.
positif atas
kemampuan keluara
mengindentifikasi
penyebab Obesitas
pada lansia
4. Menyebutkan Respon Menyebutkan 1.
tanda-tanda verbal tanda-tanda keluarga tentang
Obesitas Obesitas : tanda-tanda
1. Obesitas
2. 2.
3. untuk menyebutkan
4. kembali tanda-tanda
5. Obesitas
punggung 3.
6. positif atas usaha
darah yang dilakukan
tinggi keluarga
5. Menyebutkan Respon Menyebutkan 1.
pencegahan Verbal pencegahan untuk menyebutkan
Obesitas Obesitas : pencegahan
1. Konsumsi Obesitas
makanan 2.
sumber positif atas
kalsium kemampuan
2. Batasi keluarga cara
makanan mencegah Obesitas
yang
mengandung
tinggi
kalsium
3. Batasi tinggi
gula, garam,
lemak
4. Lakukan
aktifitas
fisik sesuai
kemampuan
diri sendiri
seperti jalan
kali
6. Mengindentifikasi Respon Kondisi Tn. M 1.
masalah Obesitas Verbal mengalami membandingkan apa
yang terjadi pada Obesitas yang telah
anggota keluarga dijelaskan dengan
kondisi Tn. M
2.
untuk
mengindentifikasi
masalah yang
timbul pada anggota
keluarga Tn. M
3.
menyimpulkan
masalah yang
dhadapi oleh
anggota keluarga
4.
positif atas usaha
yang dilakukan
keluarga
2. Selama 1 x 60 Respon Menyebutkan 1.
menit kunjungan, Verbal akibat lanjut keluarga akibat
keluarga mampu dari Obesitas lanjut apabila
mengambil yang tidak Obesitas telah
keputusan untuk diobati : diobati dengan
merawat anggota 1. menggunakan
keluarga yang 2. lembar balik
menderita jantung 2.
Obesitas 3. untuk menyebutkan
Dengan cara : 4. kembali akibat
1. Menyebutkan kulit lanjut dari Obesitas
akibat lanjut tidak seperti yang tidak di obati
diobatinya infeksi atau 3.
Obesitas peradangan positif atas jawaban
pada keluarga yang tepat
lipatan
kulit

2. Memutuskan Respon Keluarga 1. Diskusikankembali


untuk merawat Tn. Verbal memutuskan dengan keluarga
M dengan masalah untuk merawat tentang keinginan
Obesitas anggota keluarga untuk
keluarga merawat anggota
dengan keluarga dengan
Obesitas Obesitas
2. Beri reinforcemen
positif atas
keputusan keluarga
untuk merawat
anggota keluarga
dengan Obesitas
3. Setelah 1x 60 Respon Menyebutkan 1. Diskusikan dengan
menit kunjungan, Verbal cara keluarga tentang
keluarga mampu pencegahan pencegahan
merawat anggota Obesitas : Obesitas
keluarga dengan 2. Kurangi 2. Motifasi keluarga
Obesitas asupan gula untu menyebutkan
Dengan cara : dan kalori pencegahan
1. Menyebutkan cairan Obesitas
cara perawatan 3. Makan 3. Beri reinforcemen
Obesitas di secara positif atas usaha
rumah perlahan- yang dilakukan
lahan keluarga
4. Rutin
berolahraga
5. Cukup tidur
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Asuhan Keperawatan Keluarga Lansia pada Keluarga

Tn.M dengan masalah obesitas pada Ny. K di wilayah kerja Puskesmas Jetis

Kota Yogyakarta selama 3 hari dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan yang terdiri dari : Pengkajian, diagnosa, perencanaan keperawatan,

catatan perkembangan (pelaksanaan dan evaluasi) dan dokumentasi, maka penulis

menarik kesimpulan bahwa kasus stroke non hemoragic dalam memberikan asuhan

keperawatan perlu adanya intervensi.

B. Saran

1. Bagi masyarakat

Penulis berharap agar masyarakat atau pasien dapat memahami penyakit

dan melakukan hidup sehat disekitar lingkungan.

2. Pengembangan ilmu keperawatan

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah keluarasan ilmu terapan

bidang keperawatan dalam memberi dan menjelaskan penyakit obesitas.

3. Penulis

Hasil studi ini diharapkan dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan

asuhan keperawatan.

4. Bagi rumah sakit

Dalam memberikan pelayanan kesehtan terhadap pasien hendaknya tetap

meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan kesehatan yang baik


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai