Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AGREGAT WANITA DEWASA

Disusun Oleh:

PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
JL. RAYA JABON KM.06 MOJOANYAR
MOJOKERTO 2020-2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul Program Promosi Kesehatan ini ditulis untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II.

Pada kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan
dorongan kepada kami dalam pembuatan makalah ini terutama kepada :
1. Orang tua kami yang telah memberikan semangat, dukungan serta doa untuk
menyelesaikan makalah ini
2. Semua aspek yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini

Depok, 23 April 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker di


dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar, kanker lambung dan
kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa
urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kanker getah
bening, kulit dan kanker nasofaring. Kanker payudara merupakan kanker terbanyak yang
diderita oleh wanita. Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta pada
wanita. Kanker payudara merupakan penyebab kematian karena kanker tertinggi pada
wanita yaitu sekitar 19%. Lima data terakhir menunjukkan bahwa kema tian akibat
kanker payudara pada wanita menunjukkan angka ke 2 tertinggi (WHO).

Payudara di miliki oleh setiap orang, lelaki maupun wanita. Pada lelaki payudara
mengalami rudimeter dan tidak penting, sedangkan wanita menjadi berkembang dan
penting. Payudara merupakan salah satu organ paling penting bagi wanita yang erat
kaitannya dengan fungsi reproduksi dan kewanitaan (kecantikan). Karena itu gangguan
payudara tidak sekedar memberikan gangguan kesakitan sebagaimna penyakit pada
umumnya, tetapi juga akan mempunyai efek estetika dan psikologis khusus.

Menurut World Health Organization (WHO), 8-9 % perempuan akan


mengalami cancer mammae. Setiap tahun, lebih dari 250.000 kasus cancer
mammae terdiagnosis di Eropa dan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat, sedangkan
pada tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta perempuan terdiagnosis cancer mammae dan lebih
dari 700.000 meninggal karena cancer mammae. (Mulyani & Nuryani, 2013).

Berdasarkan data dari Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Mohammad Hoesin Palembang, jumlah pasien cancer mammae tahun 2011 sebanyak
872. Kemudian meningkat 14,7 % menjadi 1000 orang. Kemudian pada tahun 2012
menurun 16,4 % menjadi 846 orang.Cancer mammae di Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Moehammad Hoesin Palembang menduduki peringkat pertama setelah
kanker serviks. (RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang, 2014).

Amerika Serikat tercatat lebih dari lebih dari 190.000 kasus baru dan 40.000
kematian.

Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50
keatas, sedangkan 6% nya pada usia kurang dari 40 tahun.

Di Negara Indonesia jumlah kanker payudara didapatkan kurang lebih 200 juta
populasi atau 23.140 kasus baru setiap tahun (Emir & Suyatno,2010).

Menurut Ramli dkk (2010), di dapatkan jumlah penderita kanker payudara


stadium IIIA dan IIIB sebanyak 43,4%, Stadium IV sebanyak 14,3 %, berbeda dengan
negara maju dimana kanker payudara ditemukan lebih banyak dalam stadium dini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II

Tinjauan Teori

A. Konsep Keperawatan Komunitas

1) Definisi
Menurut WHO, keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara
keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang
lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah
dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (menurut CHN).
Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat
(PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan
sebagai institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif.

2) Paradigma Keperawatan Komunitas


Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu
manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987).
Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu,
keluarga dan masyarakat.
1. Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh
dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada
individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang
mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya
kemauan menuju kemandirian pasien/klien.

2. Keluarga Sebagai Klien


Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat
secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara
perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri
atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya
mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan
fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan
aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus
pelayanan keperawatan yaitu :
a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam
kelompoknya sendiri.
c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit
yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh
anggota keluarga tersebut.

3. Masyarakat Sebagai Klien


Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur
oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki
identitas yang kuat mengikat semua warga.
Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan
sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif.
Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas,
konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L. Blum ada empat faktor
yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan
dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan.
Contoh di suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat
kesulitan air bersih.
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia
yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor
tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya
dalam menentukan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang
sebagai bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada
individu, keluarga, dan kelompok dan masyarakat yang mempunyai
masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk
pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif
yang ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada
lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status
kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik,
psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.
3) Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk


individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk
di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran
keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu

1. Tingkat Individu.

Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang


mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l)
yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat
perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan
individu

2. Tingkat Keluarga.

Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang


mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga
dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga
yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada anggota keluarga,
menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan sumber daya
dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.

Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difokuskan


pada keluarga rawan yaitu :

a. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu


keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang
persalinannya ditolong oleh dukun dan neo¬natusnya, balita
tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi
oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular
atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik).

b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu


hamil yang memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat
(HB kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK),
keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan,
infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM,
keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut
jompo atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.

c. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan


3. Tingkat Komunitas

Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.

a. Pembinaan kelompok khusus

b. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah.

4) Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan


kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun
resosialitatif.

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan
kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.

Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan


terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan imunisasi,
pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan
rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan peme¬liharaan
kehamilan, nifas dan menyusui.

Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau
masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan
orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu
hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali
pusat bayi baru lahir.

Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah


atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta
dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch
tulang dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk
efektif pada penderita TBC, dll.

Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke


masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti,
penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
B. Usia Dewasa sebagai Kelompok Resiko

Masa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan,
penghargaan dan krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk keluarga,
meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena kesuksesan karier mereka
dan kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga menghadapi krisis seperti merawat
orang tua mereka yang telah lanjut usia. Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan
berubah lingkungan ekonomi dan menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri
seperti juga kebutuhan anggota keluarga mereka.

Peran orang dewasa (usia produktif) di masyarakat menjadi sangat urgent sesuai
dengan tugas perkembangan yang menunjukkan bahwa mereka memiliki pengaruh yang
besar pada taraf kesehatan di lingkungan tempat tinggalnya. Jumlah yang mendominasi di
masyarakat juga menjadi sebuah alas an yang tepat untuk menjadikan kelompok khusus
usia produktif mendapatkan perhatian lebih dalam asuhan keperawatan di komunitas.

C. Pengertian Wanita Dewasa

1. Pengertian Wanita
Wanita adalah kata yang umum digunakan untuk menggambarkan
perempuan dewasa. Perempuan yang sudah menikah juga biasa dipanggil dengan
sebutan ibu. Untuk perempuan yang belum menikah atau berada antara umur 16
hingga 21 tahun disebut juga dengan anak gadis.

2. Pengertian Dewasa
Istilah adult atau dewasa berasal dari kata kerja latin yang berarti tumbuh
menjadi dewasa. Oleh karena itu orang dewasa adalah seseorang yang telah
menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya di dalam
masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya (Elizabeth Hurlock,
Developmental Psychology, 1991). Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa
remaja. Hurlock (1986) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada usia 18
tahun sampai kira-kira usia 40 tahun. Secara umum, mereka yang tergolong
dewasa awal ialah mereka yang berusia 20-40 tahun.
Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik secara
fisik, transisi secara intelektual serta transisi peran sosial. Perkembangan sosial
masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa.
Masa dewasa awal adalah masa beralihnya pandangan egosentris
menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat
memegang peranan penting. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana
seseorang mulai menjalin hubungansecara intim dengan lawan jemisya. Hurlock
(1986) mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada salah satu
initinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri
dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya.
3. Ciri-ciri Umum Masa Dewasa Awal

Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola


kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa
awal adalah kelanjutan dari masa remaja, sehingga ciri-ciri masa dewasa awal
tidak jauh berbeda dengan masa remaja. Ciri-ciri masa dewasa awal menurut
Hurlock:

1) Masa dewasa awal sebagai usia reproduktif.

Masa dewasa awal adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai
dengan membentuk rumah tangga. Pada masa ini khususnya wanita,
sebelum usia 30 tahun, merupakan masa reproduksi, dimana seorang
wanita siap menerima tanggung jawab sebagai seorang ibu. Pada masa ini,
alat-alat reproduksi manusia telah mencapai kematangannya dan sudah
siap untuk melakukan reproduksi.

2) Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah.


Setiap masa dalam kehidupan manusia, pasti mengalami
perubahan, sehingga seseorang harus melakukan penyesuaian diri kembali
terhadap diri maupun lingkungannya. Demikian pula pada masa dewasa
awal ini, seseorang harus banyak melakukan kegiatan penyesuaian diri
dengan kehidupan perkawinan, peran sebagai orang tua dan sebagai warga
negara yang sudah dianggap dewasa secara hukum.

3) Masa dewasa awal sebagai masa yang penuh dengan ketegangan


emosional.
Ketegangan emosional seringkali ditampakkan
dalamketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan
atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada
tercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada
suatu saat tertentu atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami
dalam penyelesaian persoalan.

4) Masa dewasa awal sebagai masa ketergantungan dan perubahan


nilai.
Ketergantungan disini mungkin ketergantungan kepada orang tua,
lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa atau pada pemerintah
karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan
mereka. Sedangkan masa perubahan nilai masa dewasa awalterjadi karena
beberapa alasan seperti ingin diterima pada kelompok orang dewasa,
kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.

4. Pengertian Wanita Dewasa


Secara etimologis (istilah) fiqih seorang wanita dianggap dewasa
apabila sudah memasuki masa haid, biasanya saat usia 13 – 14 tahun.
Setelah memasuki masa inilah berlaku kewajiban dan larangan agama
seperti kewajiban salat lima waktu dan larangan bergaul dengan pria yang
bukan muhrim.

Menurut hukum negara, wanita baru dianggap dewasa saat berusia 17


tahun saat di mana dia mulai memiliki hak dan kewajiban sebagai warga
negara penuh seperti hak untuk mengenyam pendidikan, berpartisipasi
dalam pemilu, hak untuk menikah, memiliki KTP atau SIM serta
kewajiban untuk menaati peraturan pemerintah yang berlaku.

Dewasa dalam pengertian di atas adalah definisi dewasa yang formal


yang terkait dengan hukum tertentu baik hukum islam maupun hukum
negara.

Sedangkan dewasa dalam tinjauan umum, termasuk dalam tinjauan


psikologi, adalah sempurnanya pertumbuhan fisik dan mental seseorang.
Pertumbuhan fisik yang normal mudah diketahui karena dapat dilihat oleh
pancaindra. Akan tetapi pertumbuhan mental yang sempurna dan matang
merupakan hal yang berbeda.

D. Perkembangan pada Usia Dewasa

Proses perkembangan itu berlangsung secara bertahap, dalam arti sebagai berikut.

1. Bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju meningkat dan atau mendalam/
meluas, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (prinsip progressif)

2. Bahwa perubahan yang terjadi antar bagian dan atau fungsi organisme itu
terdapat interpedensi sebagai kesatuan integral yang harmonis (prinsip
sitematik).

3. Bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara
beraturan dan berurutan dan tidak secara kebetulan dan meloncat-loncat
(prinsip berkesinambungan).

Memerhatikan kompleksitas dari sifat perkembangan perilaku dan pribadi


individu itu maka untuk keperluan studi yang saksama, para ahli telah mencoba
mengembangkan model pentahapan (stages) mengenai proses perkembangan tersebut
sehingga memungkinkan pilihan fokus observasi pada aspek atau fase tertentu, baik
secara longitudinal maupun cross sectional. Beberapa contoh model tersebut antara lain
dikembangka oleh beberapa ahli sebagai berikut ini.

1. Aristoteles (384-233 SM)

Ia membagi masa perkembangan individu sampai menginjak dewasa dalam tiga


tahapan berdasarkan perubahan ciri fisik tertentu.

No Nama Tahapan Waktu Indikator


1 Masakanak-kanak 0,0-7,0 Pergantian Gigi

2 Masa Anak Sekolah 7,0-14,0 Gejala pubertas

3 Masa remaja 14,0-21,0 Ciri-ciri primer dan


sekunder

2. Hurlock (1952)

Ia membagi fase-fase perkembangan inndividu secara lengkap secara berikut ini.

No Nama Tahapan Waktu Indikator


1 Prenatal Conception-280 Days
Perubahan-perubahan
2 Infancy 0-10 to 144 days
psikofisis
3 Babyhood 2 weeks-2years
4 Childhood 2years-adolescence
5 Adolescence 13-21years(girls)
14-21years(boys)
6 Adulthood 21-25years
7 Middle age 25-30years
8 Old Age 30years-death

3. Piaget (1961)
Dengan mengobservasi aspekperkembangan intelektual, Piaget
mengembangkan model pentahapan perkembangan individu sebagai berikut
ini.

No Tahapan Waktu
1 Sensorimotor 0-2years
2 Preoperational 2-7years
a. Preconceptual 2-4years
b. Intutive 4-7years
3 Concrete operations 7-11years
4 Formal operations 11.15 years

4. Witherington (1952)

Ia mengobservasi penonjolan aspek perkembangan psikofisik yang selaras


dengan jenjang praktik pendidikan, ia membagi tahapan perkembangan yang
lamanya masing-masing tiga tahun sampai menjelang dewasa.
No Tahapan Indikator

1 0,0-3,0 Perkembanganfisikyangpesat

2 3,0-6,0 Perkembangan mentalyang pesat

3 6,0-9,0 Perkembangan sosialyang pesat

4 9,0-12,0 Perkembangan sikap individualistis

5 12,0-15,0 Awal penyessuaian sosial

Awal pilihan kecenderungan pola hidupyang akan


6 15,0-18,0
diikutisampaidewasa

5. Penjelasan Teori Hurlock

Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang


dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam Developmental Psycology to
day(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam Developmental Psycology(1980)
tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan
hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati
dengan pembagian periodisasinya.Berikut periodisasi berdasarkan didaktis
menurut Elizabeth B. Hurlock:

1. Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan


2. Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu
3. Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th
4. Masa kanak-kanak awal (early childhood):2-6 th
5. Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
6. Masa puber (puberty) 11/12 – 15/16 th
7. Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th
8. Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th
9. Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
10. Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai klasifikasi periode/fase


perkembangan manusia yang paling luas digunakan: 

–  Periode prakelahiran (prenatalperiod), ialah saat dari pembuahan hingga


kelahiran. Periodeini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu
sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak
dan perilaku, yang dihasilkan kira-kira dalam periode 9 bulan.

–  Masa bayi (infacy), ialah periode perkembangan yang merentang dari


kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat
bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya
sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi
sensorimotor, dan belajar sosial.
–  Masa awal anak-anak (earlychidhood), yaitu periode pekembangan yang
merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini
biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil
belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan
keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi
huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman-teman
sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum
mengakhiri masa awal anak-anak.

–  Masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle and late childhood), ialah
periode perkembangan yang merentang dari usia kira-kira enam hingga sebelas
tahun, yang kira-kira setara dengan tahun-tahun sekolah dasar, periode ini
biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah dasar. Keterampilan-
keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah
dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan
kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan
pengendalian diri mulai meningkat.

–  Masa remaja (adolescence), ialah suatu periode transisi dari masa awal anak-
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga
12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja
bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan
yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis,
dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan
identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan
semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

–  Masa awal dewasa (earlyadulthood), ialah periode perkembangan yang


bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan
yang berakhir pada usia tiga puluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan
kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak
orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab,
memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

–  Masa pertengahan dewasa (middleadulthood), ialah periode perkembangan


yang bermula pada usia kira-kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga
usia enam puluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan
tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya
menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta
mempertahankan kepuasan dalam berkarir.

–  Masa akhir dewasa (lateadulthood), ialah periode perkembangan yang


bermula pada usia enam puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada
kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan
kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri
dengan peran peran sosial baru.

6. Tugas PerkembanganMasa Dewasa Awal (21-40)


Memilih pasangan.
Belajar hidup dengan pasangan.
Memulai suatu kehidupan berkeluarga.
Memelihara anak.
Mengelola rumah tangga.
Memulai bekerja.
Mengambil tanggung jawab sebagai warganegara.
Menemukan suatu kelompokyang serasi.

E. Konsep Kanker Payudara

1. Anatomi Payudara

Kata payudara berasal dari bahasa Sansekerta payau yang artinya air dan
dara yang artinya perempuan. Dalam bahasa Latin, payudara disebut
glandhula mammae. Salah satu fungsi payudara adalah untuk menyusui.
(Suryaningsih & Sukaca, 2009).
Kelenjar mama atau payudara adalah perlengkapan pada organ
reproduksi perempuan yang mengeluarkan air susu. Payudara terletak di
dalam fasia superfisialis di daerah pektoral antara sternum dan aksila dan
melebar dari kira-kira iga kedua atau ketiga sampai iga keenam atau iga
ketujuh. Berat dan ukuran payudara berlain-lainan, pada masa pubertas
membesar, dan bertambah besar selama hamil dan sesudah melahirkan, dan
menjadi atrofik pada usia lanjut.
Bentuk payudara cembung ke depan dengan puting di tengahnya, yang terdiri
atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua. Puting ini dilingkari daerah
yang berwarna cokelat yang disebut areola. Dekat dasar puting terdapat
kelenjar sebaseus, yaitu kelenjar Montgomery, yang mengeluarkan zat lemak
supaya puting tetap lemas. Puting berlubang-lubang 15-20 buah, yang
merupakan saluran dari kelenjar susu.
Payudara terdiri atas bahan kelenjar susu atau jaringan aleolar, tersusun
atas lobus-lobus yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak.
Setiap lobulus terdiri atas sekelompok aleolus yang bermuara ke dalam duktus
laktiferus (saluaran air susu) yang bergabung dengan duktus-duktus lainnya
untuk membentuk saluran yang lebih besar dan berakhir dalam saluran
sekretorik. Ketika saluran-saluran ini mendekat puting, membesar untuk
membentuk wadah penampungan airsusu, yang disebut sinus laktiferus,
kemudian saluran itu menyempit lagi dan menembus puting dan bermuara di
atas permukaannya.
Sejumlah besar lemak ada di dalam jaringan pada permukaan payudara,
dan juga di antara lobulus. Saluran limfe banyak dijumpai. Saluran limfe
mulai sebagai pleksus halus dalam ruang interlobuler jaringan kelenjar,
bergabung dan membentuk saluran lebih besar, yang berjalan ke arah
kelompok pektoral kelenjar aksiler, yaitu kelenjar mammae bagian dalam dan
kelenjar supraklaikuler. Persediaan darah diambil dari cabang arteria aksilaris,
interkostalis, dan mama interna, dan pelayanan persarafan dari saraf-saraf
kutan dada. (Pearce, 2011).
Gambar2.1AnatomiPayudara
2. FisiologiPayudara
Organpayudara merupakanbagiandariorganreproduksiyang
fungsiutamanyamenyekresisusuuntuknutrisibayiyang dimulaipada
minggukeenambelas.Sesudah bayilahir,daripayudaraakankeluar
sekretyang berupa cairanbeningyang disebutkolostrumyang kaya
protein, dandikeluarkan selama2-3haripertama;kemudian airsusu
mengalirlebihlancardanmenjadiairsususempurna. Sebuahhormon dari
lobus anteriorkelenjar hipofisis, yaitu prolaktinpentingdalam
merangsangpembentukanairsusu.(Pearce,2011).

3. DefinisiCancermammae
Cancermammae disebutjugadenganCarcinomaMammaeadalah
sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara.
Tumor inidapattumbuh dalamsusu, jaringanlemak,maupun pada
jaringanikatpayudara.(Suryaningsih&Sukaca2013).

Cancermammae adalahkeganasanyang berasaldarikelenjar,


salurankelenjardanjaringanpenunjangpayudara,tidaktermasukkullit
payudara.(Romauli&indari,2013).
Cancer mammaeadalah pertumbuhansel yang tidak terkontrol
lantaranperubahanabnormaldari gen yangbertanggung-jawabatas
pengaturanpertumbuhansel.Secaranormal,selpayudarayangtuaakan
mati,laludigantikan olehselbaruyanglebihampuh.Regenerasi sel
sepertiiniberguna untukmempertahankanfungsipayudara,genyang
bertanggung-jawab terhadappengaturanpertumbuhanseltermutasi.
Kondisiitulah yangdisebutcancermammae. (Satmoko,2012).
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
cancermammaeadalahsuatukeadaandimanaterjadipertumbuhan sel
yangtidakterkendalipadapayudara,sehingga menyebabkan terjadinya
benjolanataukanker yangganas.
4. FaktorResikoCancerMammae
Menurut Mulyani &Nuryani (2013), Sukaca &Suryaningsih
(2009) terdapatbeberapafaktoryang mempunyaipengaruh terhadap
terjadinyacancermammae,diantaranya:
1. Gender
Perempuan memiliki risiko terkena cancer mammae lebih
besardibandingpria.Perbandingannya seratusbandingsatu
perempuanyangterkenacancermammaedibandingkanpria.
2. Pemakaianhormon
LaporandariHarvard School ofPublicHealthmenyatakan
bahwaterdapatpeningkatanbermaknapadapengguna terapi
EstrogenReplacement.
Suatu metaanalisismenyatakan bahwa walaupuntidakterdapat
risikocancermammae padapengguna kontrasepsioral,perempuan
yangmenggunakan obatiniuntukmengalamikankerinisebelum
menopause. Olehsebabitujikakitabisamenghindari adanya
penggunaanhormoninisecaraberlebihanmakaakanlebihaman.

3. Kegemukan(obesitas)setelahmenopause
Seorang perempuan yang mengalami obesitas setelah
menopause akan beresiko 1,5 kali lebih besar untuk terkena
cancermammaedibandingkan denganperempuanyangberat
badannyanormal.
4. Radiasipayudarayanglebihdini
Sebelum usia 30 tahun, seorang perempuan yang harus
menjalaniterapiradiasididada(termasuk payudara)akanmemiliki
kenaikanrisikoterkenacancermammae. Semakinmudaketika
menerimapengobatan radiasi,semakintinggirisikountuk terkena
cancermammaedikemudianhari.
5. Riwayat cancer mammae
Seorang perempuanyangmengalamicancermammae padasatu
payudaranya mempunyaikesempatanyang lebihbesaruntuk
menderitakankerbarupadapayudara lainnyaataupadabagianlain
daripayudarayangsama.Tingkatrisikonyo bisatigasampaiempat
kalilipat.
6. Riwayatkeluarga
Risikodapat berlipatgandajika ada lebihdari satuanggota
keluargaintiyang terkenacancermammae dan semakinmudahada
anggotakeluargayang terkenakanker makaakansemakinbesar
penyakittersebutmenurun.
7. Periodemenstruasi
Perempuanyangmulaimempunyaiperiodeawal(sebelumusia
12tahun)atauyangtelahmelaluiperubahankehidupan (fase
menopause) setelah usia 55 tahun mempunyai risiko terkena
cancermammaeyangsedikit lebihtinggi. Merekayang mempunyai
periode menstruasiyang lebihsehingga lebihbanyakhormon
estrogendanprogesteron.
8. Umuratauusia
Sebagianbesarperempuanpenderitacancer mammaeberusia50
tahunkeatas.Resikoterkenacancermammae meningkatseiring
bertambahnyausia.
9. Ras
Cancermammae lebihumumterjadipadaperempuanberkulit
putih.Kemungkinan terbesar karenamakananyangmereka makan
banyakmengandunglemak. Ras seperti Asia mempunyaibahan
pokokyangtidakbanyakmengandunglemakyangberlebih.
10.Perubahanpayudara
Jikaseorang perempuanmemilikiperubahan jaringanpayudara
yangdikenalsebagai hiperplasiaatipikal(sesuaihasilbiopsi),maka
seorangperempuanmemilikipeningkatanrisikocancermammae.
11.Aktivitasfisik
PenelitianterbarudariWomen’s HealthInitiativemenemukan
bahwa aktivitas fisik pada perempuan menopause yangberjalan
sekitar30menitperharidikaitkandenganpenurunan 20persen
resikocancermammae.Namun,pengurangan risikoterbesaradalah
pada perempuan dengan berat badan normal. Dampak aktivitas
fisikk tidakditemukan pada perempuandenganobesitas. Jika
aktivitasfisikdikombinasikan dengandietdapatmenurunkanberat
badansehingga menurunkan risikocancermammaedanberbagai
macam penyakit.
12.Konsumsialkohol

Perempuanyangseringmengkonsumsi alkoholakanberesiko
terkenacancermammaekarenaalkoholmenyebabkan perlemakan
hati,sehingga hatibekerjalebihkerassehinggasulitmemproses
estrogenagarkeluardari tubuhdanjumlahnyaakanmeningkat.
13.Merokok
Merokok dapatmeningkatkanresikoberkembangnya cancer
mammae, apalagibagiperempuanyang memilikiriwayatkeluarga
yangmengidapcancermammae.

5. ManifestasiKlinis
Romauli&Vindari(2011) menyebutkan bahwapadatahapawal tidak
terdapat tanda dan gejala yangkhas. Tanda dan gejala dapat
terlihatpadatahaplanjutantaralain:
1. Adanyabenjolandipayudara,
2. Adanyaborokatauluka yangtidaksembuh,
3. Keluar cairanabnormaldariputingsusu, cairandapatberupa nanah,
darah, cairanencerataukeluarairsusupadaperempuanyang tidak
hamildanmenyusui.
4. Perubahanbentukdanbesarnyapayudara,
5. Kulitputingsusudanareolamelekukkedalam atauberkerut.
6. Nyeridipayudara.
MenurutMulyani&Nuryani(2013),jikametastase(penyebaran)
luas,makatandadan gejalayangbiasamunculadalah:
1) Pembesarankelenjargetahbeningsupraklavikuladanservikal
.
2) Hasilrontgentoraksabnormaldenganatautanpa efusipleura.
3) Gejalapenyebaranyangterjadidiparu-paru
ditandaidenganbatuk
yangsulituntuksembuh,terdapatpenimbunan
cairanantaraparu- parudengandinding
dadasehinggaakanmenimbulkankesulitan dalambernafas.
4) Nyeritulangdenganpenyebaranketulang.
5) Fungsihati abnormal.
6. JenisCancermammae

Mulyani &Nuryani (2013); Suryaningsih &Sukaca (2009);


Santoso (2009) menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis
cancermammaeyangseringterjadi:

1. DuctulCarcinomaInSitu(DCIS)
DCISmerupakantipecancermammae noninvasifyangsering
terjadi. DCIS terdeteksi pada mamogram sebagai
microcalsifications (tumpukankalsiumdalamjumlahkecil).DCIS
munculdariductalepitheliumdanmasukkeduktus.
2. LobularCarcinomaInSitu(LCIS)
LCISmerupakankankeryang tidakmenyebar.PadaLCIS,
pertumbuhan jumlahselterlihatjelasdanberadadidalamkelenjar
susu(lobulus).
3. Invasive(infiltrating)DuctalCarcinoma(IDC)
IDC terjadi di dalam saluran susu payudara lalu menjebol
dinding salurandanmenyerangjaringanlemakpayudara.Bila
dipalpasiakanterasabenjolanyangkeras.Biasanya terjadi
metastasiskenoduslymphaaksila.
4. Invasive(Infiltrating)LobularCarcinoma(ILC)
ILCmulaiterjadididalamlobulus (kelenjar) payudara, tetapi
seringmengalami metastase (penyebaran)ke bagiantubuh yang
lain.
Berikutadalahbeberapajeniscancermammaeyangjarangterjadi:
a. MedullaryCarcinoma
Medullary carcinoma ialah jenis cancer mammae inasif
yang membentuksatubatasyang tidaklazimantarajaringan
tumordanjaringannormal.
b. MucinousCarcinoma
Mucinous Carcinoma terbentukolehselkankeryang memiliki
mukus (lendir) dan biasanya mucul bersama tipe kanker
lainnya. Pertumbuhannya lambat, namun lama-lama
dapatmeluas.
c. TubularCarcinoma
Tubularcarcinomaadalah tipekhususdaricancer mammae
invasif.
d. InflammatoryBreastCancer(IBC)
Inflammatory breastcancerialahkondisipayudarayang
terlihatmeradang (merahdanhangat) dengancekungandan
pinggiran tebal yang disebabkan oleh sel kanker yang
menyumbatpembuluhlimfekulitpembungkus payudara.
Pertumbuhannyacepat.
e. Paget’sDiseaseofTheNipple
Paget’sdisease ofthenippleialahjeniscancermammae yang
berawaldarisaluransusu, lalumenyebarkeareoladan puting
payudara. Gejala yang tampak seperti kulit payudara
akanpecah-pecah, memerah,timbulborok,danmengeluarkan
cairan.
f. PhylloidesTumor
Phylloides tumor ialah jenis kanker yang dapat bersifat
jinakataupunganasdanberkembang didalamjaringankonektif
payudarayangdapatditanganidenganoperasipengangkatan.

7. StadiumCancermammae

Stadium Keterangan
Cancer mammae non-invasif. Ada 2 tipe, yaitu DCIS
0
(ductalcarcinomainsitu)danLCIS(lobularcarcinomain
situ).
Kankerinvasifkecil,ukurantumorkurangdari2cmdan
I
tidakmenyerangkelenjargetahbening.
Kanker invasif, ukuran tumor 2-5 cm dan sudah
II
menyerangkelenjargetahbening.
Kankerinvasifbesar,ukurantumorlebihdari5cmdan
III
benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit, pecah,
berdarah,danbernanah.
Selkankersudahbermetastasisataumenyebarkeorgan
IV
lain,sepertiparu-paru,hati,tulang,atauotak.

Dijelaskanlebihrincitentangstadiumcancermammae,yaitu:
• Stadium0
DisebutDuctalCarcinoma InSituatauNoninvasive Canceryaitu
kankeryang tidak menyebarkeluar daripembuluh/saluranpayudara
dankelenjar-kelenjar(lobulus)susupadapayudara.
• Stadium1
Tumor masihsangatkecildantidakmenyebar sertatidakadatitik
padapembuluhgetahbening.
• StadiumIIA
Diameter tumor lebihkecilatausamadengan 2cmdantelah
ditemukanpadatitik-titiksaluran getahbeningdiketiak.
• StadiumIIB
Diametertumorlebihlebardari2cmtetapitidakmelebihi5cm,
telahmenyebarpadatitik-titikdipembuluhgetahbening ketiak,dan
diametertumorlebihlebardari5cm tapibelummenyebar.
• StadiumIIIA
Diametertumor lebihkecildari5cmdantelahmenyebar padatitik-
titikdipembuluhgetahbeningketiak.
• StadiumIIIB
Tumortelahmenyebarkedinding dadaataumenyebabkan
pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara dapat
didiagnosissebagaiinfalammatory breastcancer.Dapatjugasudah
ataubisajugabelummenyebarketitik-titikpadapembuluh getah
beningdiketiakdanlenganatas,tetapitidakmenyebarkebagian
laindariorgantubuh.
• StadiumIIIC
SepertistadiumIIIB,tetapitelahmenyebar ketitik-titikpada
pembuluhgetahbeningdalamgroupN3.
• StadiumIV
Ukuran tumor dapatberapasaja,tetapitelahmenyebarpadalokasi
yangjauh,sepertitulang,paru-paru,liveratautulangrusuk.

8. ProgramDeteksiCancermammae

Menurut Mulyani &Nuryani (2013); Suryaningsih &Sukaca


(2009)terdapatbeberapaprosesdeteksicancermammae,yaitu:
1. PeriksaPayudaraSendiri(SADARI):
Carapemeriksaan:
a. Berdirilahdidepan cermindanperhatikan apakahadakelainan
padapayudara.Biasanyapayudaratidaksama,putingnya juga
tidakterletakpadaketinggianyangsama.Perhatikanapakah
terdapatkeriput,lekukan,atauputing susutertarikkedalam.
Bilaterdapatkelainanataukeluarcairanataudarah dariputing
susu,segeralahpergikedokter.
b. Letakkan kedualengandiataskepaladanperhatikan kembali kedua
payudara. Kemudian bungkukkanbadan hingga
payudaratergantungkebawahdanperiksalagi.
c. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di
belakang kepala,dansebuahbantaldibahukiri.Rabalah
payudarakiridengantelapakjari-jarikanan.Periksalah apakah
adabenjolanpadapayudara.Kemudianperiksajuga apakahada
benjolanataupembengkakanpadaketiakkiri.
d. Periksadanrabalahputing susudansekitarnya. Padaumumnya
kelenjarsusubiladirabadengan telapakjari-jaritanganakan
terasakenyaldanmudahdigerakkan.Bilaadatumor,maka
akanterasakerasdantidakdapatdigerakkan (tidakdapat
dipindahkan daritempatnya).Bilaterasaadasebuahbenjolan
sebesar 1cmataulebih,segeralahkedokter.Makin dini
penanganan,semakinbesarkemungkinan untuksembuhsecara
sempurna.
2. ThermografiPayudara
Thermografipayudara adalahsuatuprosedur diagnosisyang
menggambarkan payudara sebagai langkah deteksi dini
cancermammae.Prosesnyaakanmenghasilkanpeningkatansuhu
didalampayudara.
Thermografipayudaradapatdilakukandengan:
a. Kamerainframerahultrasensitif(ultra-sensitive infrared cameras),
b. Komputer.

Carapenggunaan:
a. Pasienberdirididepankameradenganmelepaspakaiandari
pinggangkeatas.
b. Posisiberdiritegakdenganmengangkatkeduatelapaktangan
dibelakangkepala.

Hasildenganthermografipayudara:
a. Citra inframerah yang abnormal merupakan tanda penting
adanyaresikotinggiterjadinyacancer mammae.
b. Ketidaknormalan yang tetaptertangkappadapemeriksaan
thermografi berikutnya menandakan risiko terkena
cancermammaedimasa mendatang22kalilipatlebihtinggi.
c. Ketikaperempuandengan ketidaknormalan tersebutmenjalani
perawatankesehatan payudara,maka tingkatbertahan
hidupnyanaiksekitar61 %.

3. Mamografi
Mamografiadalahsuatumetodependeskripsian dengan
menggunakan sinarXberkadar rendah.Tesdalammamografi
disebutmammogram.
Caramenggunakanmammogram:

Tahap1
a. Pasiendimintamenanggalkanpakaiandaripinggangkeatas
dandigantipakaianrumahsakit.
b. Berdirididepanmesinmamografi.
c.Penyinaran dilakukansatupersatupadapayudaradengan
meletakkannya diataspenjepitlembarfilmdariplastikatau metal.
d. Tekanpayudara sedatarmungkindiantarapenjepitfilmdan
kotakplastikyangdisebutpaddle,yang menekanpayudara dari
ataskebawah.
e. Pancarkansinarxbeberapadetik.

Tahap2
a. Berposisidisampingmesinmamografi.
b. Penjepitfilmakandinaikkansehingga sisinyapersisdengan
posisiluarpayudara,sedangkansudutnyamenyentuhketiak.
c. Melakukan obliqueposition,yaitumenekankembalipaddle
beberapadetiksaatsinarxdipancarkan. Prosedur iniakan
diulangpadapayudarasatunya.
d. Totalnyaempatsinarx,duauntukmasing-masingpayudara.

4. Ductography
Ductographymerupakanbagiandarimamografi.
Fungsiductographyadalah:
a. Memperlihatkansaluranairsusuyangadadidalampayudara.
b.Membantudalammendiagnosis penyebabkeluarnyacairan
abnormalpadaputting.
Caramelakukanmamografi:
a. Membersihkan dan mensterilkan payudara dengan alkohol
untukmembersihkan sisacairanyang kering danmenempel
padaputing.
b. Pijatpayudarauntukmendapatkancairan.
c. Tempatkan satu jarum pada putting sementara pasien
memegangputtingdengantelunjukdanibujarinya.
d. Putingdiarahkankebawahagarkanuladapat masuksaluranair
susupasien.
e.Cairanradiopaque disuntikkankedalampayudaramelalui
suntikanyangtelahdisambungkandengancanula.
f. Payudarakemudiandicitrakankemamografi.
g. Tempelkanputingplesteruntukmenghindarikeluarnyacairan
kepakaianpasien.
5. Biopsipayudara
Biopsipayudaraadalahsebuahtindakanuntuk mengambil
contohjaringanpayudaradenganlensamikroskop. Denganbegitu
makadapatdiketahuiadanyaselcancermammaeyangbersarang.
Carapenggunaanbiopsipayudara:
a. Fine-NeedleAspirationBiopsy(FNA)
Alat: menggunakanjarumkecil
Cara:Jarumkecildimasukkan dalampayudara.Dariujung
jarumtersebut, contoh jaringandiambiluntuk kemudian
diperiksa.
b. CoreNeedleBiopsy
Alat: menggunakanjarumberbentukkhususdan lebihbesar.
Cara:Jarumdimasukkanhinggamenembuskulitsampaike
benjolan.
c. Openbiopsy
Alat: menggunakanjarumataukabelkhusus.
Cara : Mengiriskulit danmengambilsebagianatau seluruh
benjolan. Jika tidak ada benjolan, jarum atau kabel
khususakandimasukkan kedaerahyangdicurigaisaat
mammogramsebelumpembedahan dilakukan.Gambar
jarumataukabeltersebutakanmembantumenentukan
daerahbenjolandanmenentukanlokasisayatan.
6. USG
USGmerupakankelanjutanpemeriksaanmamography atauuji
klinispayudara.USGseringdigunakan untukmemerksa
abnormalitaspayudara.
Carapemeriksaan:
a. Pasienberbaringpadatempatkhusus. b.
Olesipayudaradengangel.
c. Gesertransduserpadapayudara.
d. Bentuk dan intensitas pantulan bergantung pada kepadatan
jaringanpayudara.
e. Jika sebuah kista, hampir seluruh gelombang suara akan
melewatikistasertamenghasilkanpantulan yanglemah.
f. Jika tumor payudara, gelombang suara akan memantul dari
benda padat tersebut. Sehingga diterjemahkan komputer
menjadigambaryangdiindikasikansebagaimassa.
g. USGtidakmenggunakanradiasidanbebasrasasakit.

9. PencegahanCancerMammae
MenurutMulyani&Nuryani(2013);Suryaningsih&Sukaca,
(2009)terdapatbeberapacaramencegahcancermammae,yaitu:
a. StrategiPencegahan
1. PencegahanPrimer
Merupakan salahsatubentukpromosi kesehatankarena
dilakukanpada orangyangsehatuntukmenghindarkandiridari
keterpaparanpadaberbagairesiko. Pencegahanprimerdapat
berupa deteksidinidanmelakukanpolahidupsehatuntuk
mencegahcancermammae.
2. PencegahanSekunder
Pencegahan inidilakukan terhadapindividuyang memiliki
risikountukterkenacancermammae. Padasetiapperempuan yang
normalsertamemilikisiklushaidnormalmerupakan populasiat
risk cancermammae.Pencegahanini dilakukan
denganmelakukandeteksidiniberupaskrining melalui
mammografiyang memilikiakurasi90% tetapipaparanyang
terus-menerusdapatmenjadirisikocancermammae.

3. PencegahanTertier
Pencegahan inidiarahkanpadaindividuyangtelahpositif
menderitacancermammae. Denganpenangananyangtepat dapat
mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup.

b. Terapkanpolahidupsehat
1. Menjagaberatbadanideal;
2. PemberianASI;
3. Konsumsisayuran,buah,dankacang-kacangan;
4. Mengurangikonsumsimakanandan gulayangdiproses;
5. Kurangikonsumsidagingmerahkurangdari3onsperhari;
6. Menghindari gorengan serta makanan yang banyak
mengandunglemak;
7. Hindarimakananyangterkontaminasijamur;
8. Menyimpanmakananyangcepat rusakdalamlemari es;
9. Mengurangimakananyangdiasap;
10.Metodememasakdengansuhurendah;
11.Menghentikankonsumaialkohol;
12.Olahragayangteratur;
13.Hindarimerokok;
14.Menghindaristress.

c. Konsumsimakananpencegahcancer
Terdapatbeberapa jenismakananyang ditelitiahlidapat
mencegahcancer mammae,yaitu tomat, alpukat,blueberry,kunyit,
teh hijau, brokoli, kembang kol, bawang putih, bayam, buah
delima,rumputlaut,sayuran, gandum, ikansalmondantuna,
yoghurt,olahankedelai,danjusjeruk.

d. MakananPenderitaCancerMammae
Makananyangdianjurkan untukpenderitacancermammae adalah
sayuranseperti wortel,lobak,pisangraja,belimbimgmanis,
seledri,kubis,apel,bawang,susukedelai,dantempe.
F. Asuhan Keperawatan

I. Pengkajian

A. Data inti komunitas (core inti)

1. Demografi: jumlah kelompok dewasa, golongan umur, pengalaman

sebelumnya. Etnis terdiri dari suku bangsa dan ras.

2. Tipe keluarga: keluarga/ bukan keluarga, kelompok.

3. Status perkawinan: kawin, janda/duda, single.

4. Statistik vital: kelahiran, kematian kelompok usia dewasa dan penyebab

kematian.

5. Nilai-nilai keyakinan dan agama: nilai agama dan keyakinan yang

dianut oleh kelompok dewasa berkaitan dengan nilai dan norma yang

dianut.

B. Data Subsistem Komunitas

Delapan data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian

komunitas meliputi:

1. Lingkungan fisik

Dilihat di lingkungan kelompok usia dewasa, kebersihan lingkungan

kualitas air, pembuangan limbah, kualitas udara, kualitas makanan,

akses dan aktifitas kelompok dewasa dalam pemenuhan kebutuhan.

Data dapat dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi.

2. Pelayanan kesehatan dan sosial

Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus kelompok dewasa melalui

puskesmas, pengobatan tradisional atau fasilitas pelayanan kesehatan.

3. Ekonomi

Dilihat dari jumlah pendapatan keluarga, jenis pekerjaan

penanggungjawab, jumlah penghasilan dan pengeluarannya.


4. Transportasi dan keamanan

Dilihat dari jenis transportasi yang digunakan kelompok dewasa untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan dan adanya rasa aman dan dukungan

dari anggota keluarga untuk kelompok usia dewasa.

5. Politik dan pemerintahan

Pemerintahan: kelompok pelayanan masyarakat seperti PKK, tahlil,

kumpulan bapak-bapak, dll. Terdapat kebijakan yang mendukung

optimalnya peran ibu dalam memberikan ASI. Politik: kegiatan politik

yang ada diwilayah tersebut dan peran peserta partai politik dalam

pelayanan kesehatan.

6. Komunikasi

a. Komunikasi formal: media komunikasi yang digunakan oleh

kelompok dewasa untuk memperoleh informasi pengetahuan

tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari tenaga

kesehatan.

b. Komunikasi informal

Komunikasi/ diskusi yang dilakukan kelompok dewasa dengan

tenaga kesehatan, orang yang berpengalaman dan lingkungan dalam

masyarakat dalam menyelesaikan masalah kelompok dewasa.

7. Pendidikan

Tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap dalam

meningkatkan derajat kesehatan.

8. Rekreasi

Tempat rekreasi yang digunakan oleh kelompok dewasa.


II. Diagnosa

Menurut Nurarif &Kusuma (2013), diagnosa yang


mungkinmunculpadapasiencancermammaeadalah:
a. Nyeriberhubungandenganadanyapenekananmassatumor. b.
Cemasberhubungandenganperubahangambarantubuh.
c. Kurang pengetahuantentangkondisi,prognosis, danserta
pengobatanpenyakitnyaberhubungan dengankurangnya
informasi.
d. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan
mastektomi.
e. Gangguangambarantubuhberhubungandenganmastektomi.
f. Ketidakseimbangannutrisikurang darikebutuhan tubuh
berhubungandenganhipermetabolismekejaringan.

III. Perencanaan
Perencanaan merupakanbagianproseskeperawatanyang
mengidentifikasi masalah/kebutuhan pasien,tujuan/hasil
perawatan,danintervensiuntukmencapaihasilyang diharapkan
danmenanganimasalah/kebutuhanpasien.(Doenges,Moorhouse,
& Burley,2000).
MenurutNurarif&Kusuma (2013);Geissler,Doenges&
Moorhouse(1999); Wijaya &Putri (2013) menjelaskan bahwa
perencanaan yang dapat diberikan pada pasien dengan
cancermammaeadalah:
a. Diagnosa 1 nyeri berhubungan dengan adanya penekanan
massatumor
Tujuan:
Setelahdilakukanintervensikeperawatanselama3x24jam
diharapkannyeriberkurangataudapatmentolerirnyeri.
Kriteriahasil:
1. Klienmampumengontrolrasanyeri.
2. Melaporkanbahwanyeriberkurangdenganmenggunakan
manajemennyeri.
3. Mampumengenalinyeri(skala,intensitas,frekuensi,dan
tandanyeri).
4. Menyatakanmerasanyamansetelahnyeriberkurang
Rasional
Intervensi

1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Informasi memberikan data


secara komprehensif, dasaruntuk mengevaluasi
termasuk lokasi, kebutuhan/ keefektifan
karakteristik, durasi, intervensi.
frekuensi,maupunkualitas.
2.Berikanpengalihan seperti 2. Memungkinkan pasienuntuk
reposisi danaktivitas berpartisipasi secara aktif
menyenangkan seperti danmeningkatkan rasa
mendengarkan musicatau control.
menontonTV.
3. Evaluasikeefektifan control 3. Evaluasidilakukansetelah
nyeri. mengajarkan teknik
pengalihan, sehingga
mengetahuikebutuhanklien.
4. Kolaborasi dalam 4. Nyeri adalah komplikasi
pemberiananalgetik. sering darikanker, meskipun
respons individual berbeda.
Saatperubahan penyakit/
pengobatan terjadi,penilaian
dosis danpemberianakan
diperlukan.

b. Diagnosa2Cemasberhubungandenganperubahangambaran tubuh
Tujuan:
Setelahdilakukanintervensikeperawatanselama1x24jam
diharapkancemasberkurang.
Kriteriahasil:
1. Klienmampumengidentifikasidanmengungkapkangejala cemas.
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan
teknikmengontrolcemas.
3. Vitalsigndalambatasnormal.
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat
aktivitasmenunjukkanberkurangnyakecemasan.

Intervensi Rasional

1. Gunakan pendekatan yang 1. Pasien yang cemas


menenangkan. memerlukan teman dan
ketenangan dalam
mengungkapkan
kecemasannya.

2. Jelaskan semua prosedur 2. Prosedur, dampakdansegala


danapayang dirasakan yang berkaitan denganterapi
selamaprosedur. diberikan.Hal ini membuat
pasien tahu mengenai
dampaknya, dandapat
mengambilkeputusan yang
tepat.
3. Memberikan kesempatan
3. Dorong pasien untuk
untuk memeriksarasatakut
mengungkapkan perasaan,
realistis serta kesalahan
ketakutan,persepsi.
konseptentangdiagnosis.

c. Diagnosa3Kurangpengetahuantentangkondisi,prognosis,
danpengobatanberhubungandengankurangnyainformasi. Tujuan:
Setelahdilakukanintervensikeperawatanselama1x24jam
diharapkanpasiendapatmengetahuitentangpenyakitnya.
Kriteriahasil:
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang
penyakit,kondisi,prognosisdanprogrampengobatan.
2. Pasiendankeluargamampumelaksanakanproseduryang
dijelaskansecarabenar.
3. Pasiendankeluargamampumenjelaskankembaliapayang
dijelaskanperawat/tim kesehatanlainnya.

Intervensi Rasional
1. Berikan penilaian tentang 1. Memvalidasi tingkat
tingkatpengetahuan pasien pemahaman saatini,dan
tentang proses penyakit memberikan dasar
yangspesifik. pengetahuan diamanapasien
membuat keputusan
berdasarkaninformasi.
2. Jelaskan patofisiologi dari 2. Informasi akurat
penyakit dan hubungannya
dengan anatomi fisiologi dan mendetil dapat
dengan cara yang tepat. membantu
menghilangkan
ansietasdan
mebmbuatkeputusan.
3. Diskusikan perubahan 3. Gaya hidup
gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk member pengaruh
mencegah komplikasi di yang penting dalam
masa yang akan datang.
mencegah komplikasi.

d. Diagnosa4Kerusakanintegritas Kulit berhubungandengan


pengangkatanbedahkulit/jaringan.
Tujuan:
Setelahdilakukanintervensikeperawatanselama3x24jam
waktupenyembuhankulitmeningkat.
Kriteriahasil:
1. Perfusijaringanbaik.
2. Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit
danmencegahterjdinyacederaberulang.
3. Mampumelindungikulitdanmempertahankankelembaban
kulitdanperawaatanalami.
Intervensi Rasional
1. Kaji balutan/ luka untuk 1. Penggunaan balutan
karakteristik drainase. tergantung luaspembedahan
Monitor jumlahedema, dan penutupan luka.
kemerahan, dannyeripada Drainase terjadi ketika
insisi dan lengan, serta traumaprosedur dan
suhu. manipulasi banyak
pembuluh darahdanlimfatik
pada areatersebut.
Pengenalan dini terjadi
ketika infeksi dapat
memampukan pengobatan
dengancepat.
2. Tempatkan pada posisi 2. Membantu drainase cairan
semifowler. melaluigravitasi.
3. Jangan melakuka 3. Meningkatkan potensial
pengukuran TD, injeksi konstriksi , infeksi, dan
obat, ataumemasukkanIV limfedemapadaposisi yang
padalenganynagsakit. sakit.
4. Anjurkanuntukmemakai 4. Menurunkan tekanan pada
pakaianyang tidaksempit/ jaringanyangterkena,yang
ketat,perhiasan ataujam dapat memperebaiki
tangan pada tanganyang sirkulasi/penyembuhan.
sakit.

e. Diagnosa5Gangguangambarantubuhberhubungandengan mastektomi
Tujuan:
Setelahdilakukanintervensikeperawatanselama1x24jam
citratubuhkembaliefektif.
Kriteriahasil:
1. Gambarantubuhpositif.
2. Mampumengidentifikasikekuatanpersonal.
3. Mendiskripsikansecarafactualperubahanfungsitubuh.
4. Mempertahankaninteraksisosial.
Intervensi Rasional

1. Kajisecaraverbaldannon- 1. Dapat menyatakan


verbalresponklienterhadap bagaimana pandangan diri
tubuhnya. pasienpadaperubahan.
2. Jelaskan tentang 2. Dapatmenyatakanmasalh
pengobatan, perawatan, penyakitsehinggamembantu
kemajuan danprognosis dalam mengambil
penyakit. keputusan.
3. Dorong klien 3. Kehilanganbagiantubuh,
mengungkapkna menerimakehilanga hasrat
perasaannya. seksualsehingga pasien
membuat rencana untuk
masadepan.
4. Fasilitasi kontak dengan 4. Memberikantempatuntuk
individu laindalam pertukaran masalahdan
kelompokkeci. perasaandengan orang lain
yangmengalamipengalaman
yang samadan
mengidentifikasi caraorang
terdekat dapat memudahkan
penyembuhanpasien.

f. Diagnosa6ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhan
tubuhberhubungandenganhipermetabolismepadajaringan Tujuan:
Setelahdilakukanintervensikeperawatanselam3x24jam,
diharapkannutrisiterpenuhiatau adekuat.
Kriteriahasil:
1. Tidakadatanda-tandamalnutrisi.
2. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari
menelan.
3. Tidakterjadipenurunanberatbadanyangberarti.
Intervensi Rasional
1. Pantau masukan makanan 1. Mengidentifikasi kekuatan/
seiaphari. defisiensinutrisi.
2.Ukur tinggi badan,berat 2. Membantu dalamidentifikasi
badan, dan ketebalan malnutrisi protein-kalori,
lipatankulittrisep. khususnya bilaberatbadan dan
hasilantropometrik
kurangdarinormal.
3. Ciptakan suasana makan 3. Membuat waktu makanlebih
yangmenyenangkan. menyenangkan,yang dapat
meningkatkanmasukan.
4. Dorong komunikasiterbuka 4. Seringsebagaidistress emosi,
mengenai masalah khususnya untukorang
anoreksia. terdekatyang menginginkan
member makan pasien
dengansering.
5.Kolaborsi dengaahligizi untuk 5. Memberikan rencana diet
menentukan jumlah kalori khusus untukmemenuhi
dan nutrisiyang kebutuhan individudan
dibutuhkanpasien. menurunkan masalah
berkenaan denganmalnutrisi
protein/ kaloridandefisiensi
mikronutrien.

IV. Implementasi
Implementasimerupakan tahapkeempatdariproses perawatan
diamana rencana perawatan dilaksanakan, melaksanakan intervensi/
aktivitas yang telah ditentukan. (Doenges,Moorhouse,&Burley,2000).

V. Evaluasi
Evaluasimerupakan tahapakhirdariproseskeperawatan,
yakniprosesyangdilakukansecaraterus-menerus danpenting untuk
menjaminkualitas sertaketepatanperawatanyang diberikan
dandilakukandenganmeninjau respon untuk menentukan
keefektifanrencanaperawatandalammemenuhikebutuhan pasien.
(Doenges,Moorhouse,&Burley,2000).
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2013. Angka Kejadian Kanker Payudara Masih Tinggi.


http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2233.2013.Jakarta.

Doenges,MarilynnE,dkk.2000.PenerapanProsesKeperawatandanDiagnosa
Keperawatan.Jakarta: EGC.

Nurarif, AminHuda&Kusuma, Hardhi. 2013.AplikasiAsuhan Keperawatan


berdasarkan DiagnosisMedis&NANDA.Yogyakarta:MediAction Publishing.

Pearce,EvelyneC.2011.AnatomidanFisiologiuntukParamedis. Jakarta:PT
GramediaPustakaUtama.

Wijaya, AndraSaferi&Putri,YessieMariza.2013.KeperawatanMedikalBedah.
Bengkulu: NuhaMedika.

https://id.wikipedia.org/wiki/Wanita

https://www.fatihsyuhud.net/wanita-dewasa/

Hurlock, Elizabeth. (1980). PsikologiPerkembangan.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai