DEMOGRAFI
Disusun oleh :
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Demografi”. Adapun makalah ini
tentunya sudah usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi para pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi bagi pembaca.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL................................................................................................
i...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.........................................................................................................
1
1.4 Manfaat.......................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
1. Dasar-dasar Demografi.................................................................................
2
a. Variabel Demografi..................................................................................
2
b. Ruang Lingkup.........................................................................................
3
c. Sumber Data.............................................................................................
3
d. Dinamika Penduduk.................................................................................
5
f. Transisi Demografi...................................................................................
7
iii
2. Ukuran Kependudukan di Komunitas..........................................................
10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari demografi, variabel Demografi, Ruang
Lingkup Demografi, Sumber Data Demografi, Dinamika Penduduk
Demografi, Laju Pertumbuhan Penduduk, Transisi Demografi,
Permasalahan Penduduk di Indonesia, serta ukuran kependudukan di
Indonesia.
1.4 Manfaat
1.4.1 Agar Mahasiswa dapat mengerti tentang Demografi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dasar-dasar Demografi
a. Variabel Demografi
Demografi Formal
Variabel independen
Demografi :
- Komposisi Umur
- Proprosi kawin dari wanita usia subur
Variabel dependen
Demografi
- Angka kelahiran
Studi Kependudukan
Variabel independen
Non Demografi :
- UU Perkawinan
- Lapangan pekerjaan
- Kemiskinan/Pangan
- Kesempatan Kerja
Demografi
- Angka Kelahiran
Variabel dependen
Demografi
- Angka kelahiran
- Angka Kematian
- Migrasi/Gerak Penduduk
2
Non Demografi
- Keperluan Pangan Pertumbuhan Ekonomi
(Setyabudi, 2012)
b. Ruang Lingkup
a. Fertilitas (kelahiran) :
b. Mortalitas (Kematian)
c. Migrasi (Perpindahan)
c. Sumber Data
3
Sensus penduduk atau cacah jiwa adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengetahui jumlah seluruh penduduk yang ada
disuatu Negara pada tahun-tahun yang berakhiran angka kosong (1980,
1990, 2000 dst). Di Indonesia hari sensus jatuh pada tanggal 31
Oktober.
Kelemahan :
1. Keterangan jumlah anak yang pernah dilahirkan sangat bergantung
pada daya ingat dari si ibu. Semakin tua usia ibu semakin besar
kemungkinan melupakan jumlah anak yang pernah dilahirkan. Hal
ini disebabkan mungkin anaknya sudah menikah, meninggal atau
tinggal dengan keluarga ditempat lain.
2. Keterangan mengenai banyak anak yang lahir setahun yang lalu
bergantung pada ketepatan dalam memperkirakan jangka waktu satu
tahun sebelum sensus. Perkiraan jangka waktu bisa terlalu panjang
atau sebaliknya.
3. Keterangan-keterangan penduduk yang dikaitkan dengan variable
fertilitas juga mengundang kesalahan pelaporan usia oleh penduduk,
dan biasanya sering terjadi di Negara yang sedang berkembang.
(Mubarok, 2009)
2. Registrasi penduduk
Registrasi penduduk adalah pendaftaran perubahan jumlah penduduk
dilevel kelurahan atau desa, berdasarkan kejadian yang ada. Ika ada
seorang ibu yang melahirkan maka bapak dari anak tersebut akan
melaporkan kelahiran ke perangkat desa setempat. Demikian juga jika
ada peristiwa kematian dan perpindahan.
Kelemahannya :
1. Ketepatan definisi yang dipakai dan aplikasinya.
2. Kelengkapan registrasi
3. Ketepatan alokasi tempat
4. Ketepatan pengelompokkan kelahiran berdasarkan karakteristik
demografi
4
(Mubarok, 2009)
3. Survey penduduk
Survei penduduk adalah kegiatan untuk mencari informasi penduduk
yang lebih detail, luas dan mendalam, tetapi dalam wilayah yang
terbatas. Dalam kegiatan ini, biasanya dilakukan wawancara dengan
daftar pertanyaan yang telah ditentukan. (Wirastuti Witiamanti & Dini
Natalia, 2006)
Kelemahan yang ditemui disensus juga berlaku didalam survey, karena
kedua jenis sumber data tersebut berdasarkan informasi mengenai
kejadian kelahiran atau birth event yang sudah lampau. (Mubarok,
2009)
d. Dinamika Penduduk
5
tingkat pendidikan penduduk. Tingkat kesehatan penduduk mempengaruhi
tingkat kematian. Semakin tinggi tingkat kesehatan penduduk semakin
rendah tingkat kematian penduduk. Sedangkan bila semakin tinggi tingkat
pendidikan penduduk, maka akan semakin tinggi tingkat kesehatan
penduduk. (Nuryani, 2006)
6
b. Transisi Demografi
7
Keistimewaan dari dua variabel (kelahiran dan kematian) yang perlu
dicatat di sini adalah bahwa tingkat kematian menurun lebih cepat dari
menurunnya tingkat kelahiran. Justru yang tidak menguntungkan pada
kondisi ini adalah pertumbuhan penduduk secara alamiah bisa terjadi
semakin cepat. Gambaran tahapan ketiga ini dapat dilihat dari keadaan
Eropa Selatan dan Timur sebelum Perang Dunia II maupun India setelah
Perang Dunia II.
Pada tahapan keempat disebut “tahapan stasioner rendah”. Tingkat
kelahiran yang terus mengalami penurunan pada akhirnya sampai pada
tingkat yang cukup rendah. Demikian pula dengan penurunan tingkat
kelahiran juga iikuti oleh penurunan tingkat kematian yang secara
bersamaan menciptakan angka pertumbuhan penduduk yang rendah
sejalan dengan menurunnya CBR dan CDR. Karena kedua-duanya turun
dan bersamaan mencapai keadaan yang rendah, maka pertambahan
penduduk secara alamiah akan bergeser mendekati angka nol atau sangat
rendah sekali. Gambaran ini kita jumpai di Australia, Selandia Baru, dan
Amerika Serikat sekitar periode tahun 1930-an.
Sesungguhnya masih ada tahapan terakhir, yaitu tahapan kelima,
dimana tingkat kelahiran tetap rendah sedangkan tingkat kematian justru
masih lebih tinggi dari pada tingkat kelahiran. Kondisi ini terjadi bilamana
kita tidak hati-hati. Pertumbuhan penduduk secara alamiah bisa menjadi
negative. Keadaan ini dapat dilihat dari keadaan Perancis sebelum Perang
Dunia II maupun Jerman Timur dan Barat pada tahun 1975.
Tahapan-tahapan diatas pernah dikemukakan oleh Blacker (1948)
yang membedakan transisi demografi ke dalam lma tahapan. Menurut
Blacker, tahap kedua dan ketiga itulah yang disebut tahapan bersifat
transisi. Dari tahapan perkembangan kependudukan ini, gambaran balita
sudah tentu ikut menunjukkan fluktuasi karena masalah kelahiran maupun
kematian dari Balita yang pada saat itu masih sangat peka terhadap
pengaruh kondisi lingkungannya.
Dengan diketahuinya angka tingkat kelahiran, angka tingkat
kematian dan sekaligus angka tingkat penumbuhan penduduk, maka kita
8
dapat menggambarkan perkiraan piramida penduduk. Terlebih lagi apalagi
struktur kependudukan juga diketahui menurut penyebaran interval
umurnya. Secara gradual, penurunan CBR dan CDR pada transisi
demografi dapat digambarkan sederhana secara artistic, termasuk bila
ingin menjelaskan ke dalam 4 tahapan-tahapannya seperti dapat dilihat
pada gambar berikut :
9
akhirnya makin memberikan masalah baru berupa kejadian Natural
Population Increase sangat melebar.
Tahap III : Dalam tahap ini barulah CBR mulai ikut turun drastic. Karena
diketemukan dan dikembangkan program keluarga berencana. Obat-
obatan antibiotika dan berbagai pelayanan kesehatan makin maju
diketemukan sehingga angka kematian terus turun walaupun tidak lagi
curam seperti paa tahap II. Natural Population Increase mulai
menurun karena didukung oleh jumlah kelahiran yang terus menurun.
Tahap IV : Pada tahap ini baik kemajuan ilmu kedokteran dan Program keluarga
berencana maupun tingkat ekonomi dan kesejahteraan yang terus
menerus makin membaik maka mengakibatkan CBR dan CDR
menurun pada level yang cukup rendah. Angka pertumbuh penduduk
sangat kecil bahkan dikhawatirkan bisa mendekati nol kalau tidak
dikendalikan keseimbangan yang serasi. (Slamet Riyadi, S.K.M,
2016)
10
Usia tunggal adalah usia seorang yang dihitung berdasarkan hari ulang
tahun terakhirnya. Misalnya, jika berumur 11 ½ tahun, maka dalam pengertian di
atas di anggap berumur 11 tahun. Pada kenyataannya, baik dalam survey maupun
sensus menanyakan usia seseorang tidaklah mudah. Masih banyak penduduk
Indonesia yang tidak tau sama sekali mengenai tanggal kelahiran maupun
tahunnya. Ada kecenderungan orang menyenangi usia-usia dengan angka akhir 0
atau 5 tahunan. Misalnya usia sebenarnya 29 tahun, tetapi mengaku 30 tahun,
keadaan seperti itu disebut age heaping atau age preference. Kesalahan pelaporan
usia bisa terjadi, baik di lapangan (sewaktu survey ataupun sensus) maupun pada
saat memproses data usia.
Pada tahun 2008 rasio jenis kelamin penduduk Indonesia 97. Ini berarti tiap 100
perempuan terdapat 97 laki-laki, yaitu jumlah penduduk laki-laki 58.338.664 dan
jumlah penduduk perempuan 60.029.206.
11
kedua lebih tua daripada median age. Usia median ini ditentukan berdasarkan usia
dari sebagian penduduk yang lebih tua dan usia bagian penduduk yang lebih
muda. Guna usia median adalah untuk mengukur tingkat pemusatan penduduk
pada kelompok-kelompok usia tertentu.
(Mubarok, 2009)
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Demografi berasal dari kata demos yang berarti rakyat atau penduduk dan
grafein yang berarti menulis. Jadi demografi ialah tulisan-tulisan atau karangan-
karangan mengenai penduduk.menurut A. guillard (1985), demografi adalah
elements de statistique humaine on demographic cpmpares. Variabel Demografi
ada dua yaitu Demografi Formal dan Studi Kependudukan. Ruang Lingkup
demografi :
Unsur-unsur demografi
13
DAFTAR PUSTAKA
Wirastuti Witiamanti & Dini Natalia. (2006). Geografi SMP/MTs Kls VIII (KTSP).
Jakarta: Grasindo.
14