Anda di halaman 1dari 8

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

GURU PEMBIMBING:
Dra. EMI MINARTIi

DISUSUN OLEH:
M. RAFLY KURNIA

MAN 1 KOTA BENGKULU


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………..iii

A. DINAMIKAKEPENDUDUKAN DI INDONESIA……………………………………………………1
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN………………………………………………………………..1
SENSUS……………………………………………………………………………………………...1
SURVEI……………………………………………………………………………………………...1
REGISTRASI……………………………………………………………….……………………….2
KUANTITAS DAN ANALISIS KEPENDUDUKAN……………………..………………………….2
DISTRIBUSI PENDUDUK…………………………………………………….…………………...2
KOMPOSISI PENDUDUK…………………………………………………….…………………...2
KONSEP,DEFINISI, dan UKURAN PENDUDUK…………………………….…………………3
KUALITAS PENDUDUK………………………………………………..………………..……………3
PENDIDIKAN………………………………………………………………………….……………3
KESEHATAN…………………………………………………………………………..……………3
KESEJAHTERAAN PENDUDUK……………………………………………………...………….3
MOBILITAS PENDUDUK dan PENGENDALIANNYA……………………………………………3
DEFINISI MOBILITAS PENDUDUK…………………………………………………………….3
PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK…………………………………………………………..3
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS…………………………………………….3
PENGENDALIAN MOBILITAS PENDUDUK…………………………………………………...4
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN dan SOLUSINYA………………………………………...4
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN………………………………………………………….4
CARA MENANGGULANGI……………………………………………………………………….4
DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Penduduk adalah sejumlah manusia baik individu maupun kelompok yang mendiami suatu
wilayah atau negara dalam kurun waktu tertentu. Di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS),
penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau
lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
Penduduk di suatu wilayah terus mengalami perubahan. Perubahan jumlah penduduk itulah yang disebut
dengan dinamika penduduk.

Berdasarkan data Sensus Penduduk pertengahan tahun 2021, Indonesia memiliki jumlah
penduduk Indonesia mencapai 272 juta jiwa dimana menempati posisi keempat setelah Amerika Serikat
Dinamika kependudukan di Indonesia berarti menghitung perkembangan jumlah masyarakat yang tinggal di
negaranya. Pada dasarnya, dinamika kependudukan ini dibagi atas tiga jenis. Berikut ini daftar jenis dinamika
kependudukan.

1. Dinamika Kependudukan Alami


Pertama, perkembangan penduduk yang terjadi secara alami. Pertumbuhannya bisa dihitung dengan
mengurangi jumlah kelahiran dengan jumlah kematian.

2. Dinamika Kependudukan Migrasi


Kedua, ada jenis dinamika penduduk berdasarkan migrasi. Perhitungan pertumbuhan dalam konteks ini
mengacu pada orang-orang yang masuk migrasi (imigrasi). Kemudian, angka tersebut dikurangi dengan
masyarakat yang pindah ke luar wilayah negara (emigrasi).

3. Dinamika Kependudukan Total


Ketiga, ada juga jenis dinamika penduduk yang dihitung dengan menggunakan aspek kelahiran, kematian,
dan migrasi. Istilah ini dikenal juga sebagai “pertumbuhan penduduk total”. Pada eksekusi
penghitungannya, ada rumus berupa kelahiran yang dikurangi jumlah kematian. Kemudian, imigrasi ke
dalam wilayah akan dikurangi oleh imigrasi keluar. Jika keduanya sudah menemukan angka tertentu,
jumlah tersebut bisa langsung ditambahkan dan menunjukkan hasil pertumbuhan penduduk.

1. SUMBER DATA KEPENDUDUDKAN


Sumber data kependudukan dapat diperoleh melalui berbagai metode, yaitu
1.1 Sensus
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, menghimpun dan menyusun, serta
menerbitkan data-data demografi, ekonomi, dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di
suatu negara atau suatu wilayah tertentu. Secara lebih terperinci keterangan-keterangan apa yang
dikumpulkan tergantung pada kebutuhan dan kepentingan negara, keadaan keuangan dan kemampuan teknis
pelaksanaanya, serta kesepakatan internasional yang bertujuan supaya mudah memperbandingkan hasil sensus
antara negara yang satu dengan negara lainnya. Agar hasil Sensus Penduduk dapat diperbandingkan antara
beberapa negara,maka disepakati untuk melaksanakan Sensus Penduduk tiap 10 tahun sekali(decennial
census) yaitu pada tahun-tahun yang berakhiran dengan angka nol.

1.2 Survei
Survei penduduk adalah pencacahan yang ditujukan hanya sebagian penduduk untuk topik
tertentu. Survei ini juga tidak terpaku pada waktu tertentu seperti pada sensus penduduk yang dilakukan setiap
10 tahun sekali.
Survei ini juga tidak terpaku pada waktu tertentu seperti pada sensus penduduk yang dilakukan setiap 10
tahun sekali.

1
1.3 Registrasi
Sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dilaksanakan oleh petugas
pemerintahan setempat yang meliputi pencatatan kelahiran,kematian, perkawinan, perceraian, perubahan
tempat tinggal (perpindahan/migrasi), dan pengangkatan anak (adopsi).

2. KUANTITAS DAN ANALISIS KEPENDUDUKAN


Kuantitas Penduduk Merupakan Jumlah laju/tingkat pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.
Sedangkan Analisis demografi merupakan analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi
penduduk, serta komponen – komponen variasinya dan perubahannya

2.1 Distribusi Penduduk


Persebaran penduduk merupakan bentuk dari penyebaran penduduk di suatu wilayah, apakah merata
atau tidak. Hal tersebut dapat dilihat dari kepadatan penduduk yang merupakan angka jumlah rata-rata
penduduk pada setiap kilometer persegi suatu wilayah negara. Dengan luas sekitar 7 persen dari total wilayah
Indonesia, Pulau Jawa dihuni oleh 151,6 juta jiwa atau 56,10 persen penduduk Indonesia, diikuti Sumatra
(21,68 persen), Sulawesi (7,36 persen), Kalimantan (6,15 persen), Bali-Nusa Tenggara (5,54 persen), dan
Maluku-Papua (3,17 persen).

2.2 Komposisi Penduduk


Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu yang disesuaikan
dengan tujuan tertentu misalnya, secara geografis, biologis, sosial, atau ekonomi.Berdasarkan jenis kelamin,
penduduk dikelompokkan menjadi laki-laki dan perempuan, sementara berdasarkan umur dikelompokkan
menurut ukuran rentang usia tertentu. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur dapat
menunjukkan beberapa hal, seperti jumlah tenaga kerja produktif dan non produktif, pertambahan penduduk,
dan angka ketergantungan. Hal-hal tersebut harus diperhitungkan untuk mempersiapkan dan menetapkan
beberapa kebijakan suatu daerah atau negara.

2
2.3 Konsep,Definisi, dan Ukuran Penduduk
Konsep dan definisi penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik
Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan
untuk menetap. Ukuran atau Pertambahan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan per waktu unit untuk
pengukuran.

3. KUALITAS PENDUDUK
Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai
ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia.

3.1 Pendidikan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi memudahkan penduduk dalam memenuhi berbagai
kebutuhan hidup, sehingga taraf kehidupan selalu meningkat. Sebaliknya, tingkat pendidikan yang rendah
dapat menyebabkan melambatnya kenaikan taraf hidup dan akibatnya kemajuan menjadi terhambat. Tingkat
pendidikan penduduk Indonesia memang mengalami kemajuan. Meskipun demikian, tingkat pendidikan di
Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia lainnya. Bahkan
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN pun Indonesia tergolong paling rendah.

3.2 Kesehatan
Kualitas penduduk ditinjau dari tingkat kesehatan adalah faktor yang berpengaruh pada
kinerja dan produktivitas seseorang. Tinggi-rendahnya tingkat kesehatan penduduk suatu negara bisa dilihat
dari besarnya angka kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan.
Berdasarkan data BPS, pada tahun 2005 tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu
35/1.000 kelahiran hidup. Tingkat kesehatan
penduduk yang rendah disebabkan karena masih banyaknya lingkungan yang kurang sehat
3.3 Kesejahteraan Penduduk
Jika, pendapatan per kapitanya tinggi, maka tingkat kesejahteraan penduduknya bisa menjadi lebih
baik dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka kesejahteraan penduduk salah satunya berasl dari jumlah
pendapatan masyarakat itu sendiri. Kesejahteraan penduduk juga dapat berasal dari terpenuhinya kebutuhan
material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga
dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

4. MOBILITAS PENDUDUK DAN PENGENDALIANNYA


Penjelasan:

4.1 Definisi Mobilitas Penduduk


Mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai pergerakan penduduk dari satu daerah ke daerah lain, baik
untuk sementara maupun untuk jangka waktu yang lama atau menetap seperti mobilitas ulang-alik
(komunitas) dan migrasi.
4.2 Perilaku Mobilitas Penduduk
mobilitas penduduk merupakan suatu gerak penduduk yang dilakukan oleh seseorang, dari satu
tempat ke tempat lain dalam jangka waktu tertentu. Mobilitas penduduk adalah gerakan (movement)
penduduk yang melewati batas wilayah, dan dalam periode waktu tertentu.

4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Mobilitas


 Tersedianya Lapangan Pekerjaan.
 Kesempatan Memperoleh Pendapatan Yang Tinggi.
 Keadaan Lingkungan Yang Menyenangkan.
3
 Kemajuan Di Tempat Tujuan.
 Faktor Ekonomi.
 Faktor Transportasi

4.4 Pengendalian Mobilitas Penduduk


 Melakukan program KB
 Penambahan lapangan pekerjaan
 Menguranginya dengan program transmigrasi
 Menambahkan kesadaran & kependidikan penduduk
 Pemerintah membuat undang-undang tentang perkawinan untuk mengatur usia minimal seseorang
untuk menikah
 Pemerintah membatasi tunjangan anak bagi PNS/ABRI maksimal sampai anak kedua
 Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
 Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan

5. PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN SOLISINYA


Berikut adalah penjelasannya:

5.1 Permasalahan Kependudukan


Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya
penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan.
Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah
kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna
kepentingan pembangunan manusia Indonesia. . Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh
Indonesia antara lain:
A. Demografis
1) Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)
2) Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk
3) Persebaran Penduduk Tidak Merata

B. Non Demografis Bersifat Kualitatif


1) Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah
2) Pendidikan Yang Rendah
3) Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin

5.2 Cara Menanggulangi


Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan, nih Detikers.
1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah
Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).
2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.
3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.
4. Melakukan program transmigrasi.
5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.
6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan membangun
puskesmas dan rumah sakit.
7. Penyediaan air bersih.
8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.
10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.
4
11. Pemberian beasiswa.
12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat
keterampilan lainnya.
13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.
14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.
15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.
16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.
17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai