Anda di halaman 1dari 15

ILMU KEPENDUDUKAN

Oleh :

1.Alfia Puspa Andini

2.Bilqis Logika Perspektif Sains

3.Muniroh

4.Nadia damayanti

5.Shaila Rizky Amalia

6.Yumiles

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Stikes Kharisma Persada
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
pembuatan tugas ini terutama kepada Dosen yang telah membimbing kami
sehingga penulis bisa menyelesaikan “Makalah Kependudukan” .

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak


kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ 2

Daftar Isi ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan .............................................................................................. 5
1.4 Manfaat ............................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN 6

2.1 Pengertian Penduduk ....................................................................... 6


2.2 Sumber dan evaluasi kependudukan ................................................ 6
2.3 Piramida penduduk .......................................................................... 11
2.4 Sistem Pencatatan Data Kependudukan .......................................... 13
2.5 Peran dan Fungsi Data Kependudukan di Bidang Kesehatan .......... 13

BAB III PENUTUP 14

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 14


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negara-negara berkembang
di dunia. Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai dalam suatu negara berkembang
adalah jumlah penduduk yang sangat besar. Indonesia merupakan salah satu negara dengan
jumlah penduduk yang terbanyak. Hal ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang
semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal
sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi
dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk. Dibanding dengan negara-negara yang sedang
berkembang lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah
Cina dan India. Indonesia merupakan negara yang sedang membangun dengan mempunyai
masalah kependudukan yang sangat serius yaitu jumlah penduduk yang sangat besar disertai
dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi dan persebaran penduduk yang tidak merata.
Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal , tetapi juga akan merupakan beban dalam
pembangunan. .
Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi
seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek
keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program
untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan
ksesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya. Dengan jumlah penduduk yang
sangat tinggi tersebut akan melahirkan beragam masalah dalam kehidupan. Masalah utama
yang dihadapi di bidang kependudukan di Indonesia adalah masih tingginya pertumbuhan
penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Program
kependudukan dan keluarga berencana bertujuan turut serta menciptakan kesejahteraan
ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan
pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik
antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk dengan perkembangan produksi dan
jasa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari penduduk ?
2. Bagaimana Sumber Pencatatan Data Kepedudukan?
3. Apa saja jenis Piramida Penduduk?
4. Sebutkan Fungsi Data Kependudukan dibidang Kesehatan?

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari penduduk
2. Untuk mengetahui sumber pencatatan data penduduk
3. Untuk mengetahui macam-macam piramida penduduk
4. Untuk mengetahui peran dan fungsi pencatatan penduduk dalam bidang kesehatan

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai
Konsep kependudukan Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang yang secara hukum berhak tinggal di dalam suatu daerah.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut.
Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi,
penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu
Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi
penduduk. Pengertian ini mempunyai arti yang sangat luas, tidak hanya meliputi pengertian
umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi,
tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi
frekuensi. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan
bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Ilmu yang mempelajari tentang
masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi pertama sekali ditemukan oleh
Achille Guillard. John Graunt adalah seorang pedagang di London yang menganalisis data
kalahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan
penduduk. Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi. Masalah-masalah
kependudukan dipelajari dalam ilmu demografi. Berbagai aspek perilaku manusia dipelajari
dalam sosiologi, ekonimi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran,
yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengencer hingga pelanggan
potensial. Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta
bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu
yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

2.2 Sumber dan Evaluasi Data Kependudukan

Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan menuju


peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk ini disebut pertumbuhan penduduk. Laju
pertumbuhan dapat diketahui dengan cara sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei
penduduk. Data yang diperoleh dari ketiga cara tersebut sebenarnya tidak hanya mengetahui
laju pertumbuhan penduduk saja, tetapi juga diperoleh data lain yang berhubungan dengan
kependudukan. Misalnya, tingkat pendapatan penduduk, jumlah angka pengangguran, jumlah
jenis-jenis usaha yang dilakukan masyarakat dan data-data lainnya yang mendukung sebagai
dasar pembangunan negara.

6
1.SENSUS

a. Pengertian Sensus
Sensus penduduk suatu proses keseluruhan dari pada pengumpulan, pengolahan,
penilaian, penganalisaan dan penyajian data kependudukan yang menyangkut antara lain :
ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup. Kedudukan sensus penduduk
menjadi amat penting terutama bagi negara-negara yang tidak atau belum tersedia sumber
data lain seperti registrasi atau survei. Agar hasil sensus penduduk dapat diperbandingkan
antara beberapa negara, maka dapat disepakati untuk melaksanakan melaksanakan sensus
penduduk tiap 10 tahun sekali yaitu pada tahun-tahun yang berakhiran dengan angka nol.
Prinsip yang digunakan dalam sensus pendudukan adalah menghitung jumlah orang
atau penduduk suatu negara. Survei sudah sejak lama dilakukan, abad 16-17 M diadakan
sensus oleh Romawi – Yunani yang bertujuan untuk merekrut pasukan atau tentara untuk
ekspansi wilayah. Definisi sensus menurut PBB Tahun 1958 adalah Keseluruhan proses
pengumpulan (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan
(publishing) data demografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu
tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu (Dasar Dasar Demografi-LDFE UI).

Berdasarkan definisi di atas, ada karakteristik sensus yang harus dipenuhi antara lain :
1. Meliputi semua orang:
Semua orang atau penduduk yang tinggal dalam wilayah yang dicacah haruslah tercakup
2. Dalam waktu tertentu:
Harus dilaksanakan pada saat yang telah ditentukan secara serentak
3. Meliputi suatu wilayah tertentu:
Ruang lingkup sensus harus meliputi batas wilayah tertentu

Ketentuan sensus yang lain:


1. Unit cacah: perorangan, bukan keluarga atau rumah tangga
2. Dilaksanakan secara periodic
3. Dinyatakan selesai bila hasilnya telah dipublikasikan
4. Keterangan yang dikumpulkan: kondisi demografi, ekonomi dan sosial, sedangkan
perinciannya bergantung:
· Kebutuhan dan kepentingan negara
· Keadaan keuangan negara
· Kemampuan teknis pelaksanaan
· Kesepakatan internasional, untuk perbandingan antar negara.
b. Metode penghitungan:
1. De facto, tempat dimana seseorang berada saat pencacahan
2. De jure, tempat tinggal tetap saat pencacahan
3. Kombinasi de facto dan de jure

7
c. Data yang dikumpulkan saat sensus (sesuai kebutuhan setiap negara),
adalah :
1. Karakteristik sosial ekonomi demografi :
 Jenis kelamin
 Umur/tanggal lahir
 Tempat Lahir
 Tempat tinggal sekarang
 Agama
 Hubungan dengan KK
 Status perkawinan
 Pekerjaan
 Tingkat Pendidikan
 Suku bangsa
 Kewarganegaraan atau kebangsaan, dll

2. Kelahiran dan Kematian :


 Anak lahir hidup
 Anak masih hidup
 Bayi lahir (sampai 12 bulan sebelum hari sensus)
 Bayi mati (sampai 12 bulan sebelum hari sensus), dll

d. Langkah yang harus dilakukan sebelum mengadakan sensus sebagai


berikut
1. Tentukan sisten pencacahan yang akan digunakan, de facto atau de jure atau keduanya
2. Harus menentukan tanggal sensus dan waktu uji cobanya.
3. Menentukan tipe dan isi kuesioner
4. Menguji semua form dan prosedur termasuk yang untuk uji coba
5. Mempersiapkan peta dan daftar semua rumah tangga yang ada
6. Menentukan dan melatih petugas lapangan
7. Merencanakan dan mengembangkan program (software) untuk processing data
8. Menginformasikan kepada masyarakat tentang akan dilaksanakannya sensus dan memberi
motifasi agar mereka ikut berpartisipasi

2. SURVEI

a. Pengertian Survei
Survei Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan melalui
pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik objek pada saat
tertentu. Maksud dari hal tersebut adalah survei penduduk dengan cakupan nasional.

8
Biasanya survei kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk
studi kasus. Sistem kerja dan informasi yang dikumpulkan sama dengan sensus.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengadakan survei-survei kependudukan, misalnya Survei
Ekonomi Nasional yang dimulai sejak tahun 1963, Survei Angkatan Kerja Nasional
(SAKERNAS) dan Survei Antar Sensus (SUPAS). Hasil-hasil survei ini melengkapi
informasi yang didapat dari Sensus Penduduk dan Registrasi Penduduk.

b. Manfaat Survei

Manfaat survei menurut waktu pelaksanaannya, yaitu:


a. Sebelum sensus:
 Sebagai bahan pertimbangan (input) untuk sensus yang akan datang.
 Untuk mengestimasi hasil sensus yang akan datang .

b. Sesudah sensus:
 Untuk mengkoreksi/evaluasi hasil sensus yg lalu dan melengkapinya bila ada
kekurangan.
 Untuk mengetahui perubahan penduduk setelah 5 tahun sensus.
 Untuk mengetahui kondisi penduduk antara dua sensus.

c. Jenis Survei

Survei dapat dilakukan berbagai cara, antara lain :


a. Singgle round survey (survei bertaraf tunggal)
Petugas mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kejadian atau peristiwa demografi yang
dialami seseorang di masa lalu dalam periode tertentu.

b. Multi round survey (survei bertaraf ganda)


Petugas melakukan kunjungan rumah berulang kali dengan interval waktu tertentu. Misalnya
petugas survei mengunjungi penduduk setiap 2 tahun sekali. Namun dalam survei memiliki
kelemahan, yaitu :
1. Petugas dan responden bisa sama-sama bosan hingga timbul error data.
2. Kualitas kerja petugas tidak selalu konstan setiap waktu.
3. Kualitas kerja antar petugas bisa berbeda, karena petugas tidak selalu sama (mungkin
ada pergantian petugas antar waktu).

c. Kombinasi metode Singgle round survey dan Multi round survey atau kombinasi salah satu
metode dan registrasi.

d. Kelemahan dari survei adalah data yang dihasilkan tidak akan representatif bila terjadi
kesalahan dalam pengambilan sampel.

9
e. Kelebihan dari survei tersebut, yaitu :
 Biaya lebih murah dibanding sensus.
 Kualitas data mungkin lebih baik dari pada sensus.
 Dapat digunakan untuk menguji ketelitian sensus dan registrasi.

f. Survei penduduk yang dilaksanakan di Indonesia:


 Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
 Survei Penduduk antar Sensus (Supas)
 Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

III. REGISTRASI

a. Pengertian Registrasi
Registrasi penduduk adalah kumpulan keterangan mengenai segala peristiwa sejak
lahir sampai mati yang mengubah status sipil seseorang. Peristiwa yang dicatat yaitu
peristiwa vital (kelahiran, kematian, pindah, perkawinan, perceraiana). Hasil dari registrasi
disebut statistik vital.

b. Perbedaan registrasi penduduk dibanding sensus dan survei:


1.Registrasi:
 Memberi gambaran tentang perubahan penduduk secara terus menerus
 Dituntut partisipasi aktif penduduk untuk melapor kepada petugas
 Dicatat oleh instansi atau badan yang berbeda

2.Sensus dan survei:


 Memberi gambaran tentang keadaan penduduk pada saat tertentu saja
 Petugas pendata yang aktif mendatangi penduduk
 Dicatat oleh badan yang sama yaitu BPS

c. Kelemahan registrasi:
Bila sistem pencatatan yang berlaku tidak dilaksanakan dengan baik, maka data yang
dihasilkan juga berkualitas rendah.

d. Keuntungan registrasi:
 Dapat diketahui perubahan penduduk setiap waktu
 Biaya lebih murah

10
2.3 Piramida Penduduk

Pengertian Piramida Penduduk

Pengertian piramida penduduk adalah pengelompokan kependudukan yang dilakukan


berdasarkan kriteria tertentu seperti kriteria biologis (umur dan jenis kelamin), sosial (tingkat
pendidikan dan status perkawinan), ekonomi (jenis mata pencaharian dan tingkat
pendapatan), dan geografis (wilayah tempat tinggal).

Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat digambarkanberdasarkan


fakta dan data pada piramida penduduk, umumnya pada piramida penduduk ini dilakukan
melalui garis vertikal yang mencirikhaskan sebagai golongan umur dan termuda (bagian
bawah) hingga tertua (bagian atas) dan garis horizontal menunjukkan jumlah penduduk.
Piramida bagian kiri pada pramida penduduk ini menunjukkan penduduk laki-laki dan
piramida bagian kanan menunjukkan penduduk perempuan.

Bentuk Piramida Penduduk

Bentuk atau macam-macam yang bisa digambaran dalam piramida penduduk, secara garis
besarnya daoat dibedakan sebagal berikut;

Piramida Penduduk Muda (Ekspansif)

Pengertian piramida penduduk muda adalah piramida yang menunjukkan jumlah penduduk
umur muda lebih banyak dibandingkan penduduk umur tua. Pada piramida mi pertumbuhan
penduduk tinggi yang dicirikan oleh tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian bayi
rendah.

Piramida Penduduk Berimbang (Stasioner)

Pengertian piramida penduduk stasioner adalah piramida penduduk yang menunjukkan


jumlah penduduk umur muda, dewasa, dan tua seimbang antara satu dengan lainnya,
biasanya keseimbangan dalam jenis piramida ini selalu dicirikan oleh angka kelahiran dan
angka kematian yang sama.

Piramida Penduduk Tua (Konstruktif)

Pengertian piramida penduduk tua adalah piramida penduduk yang menunjukkan angka
kelahiran menurun cepat dan tingkat kematian yang dimiliki oleh suatu negara atu wilayah
sangat rendah. Oleh karena itulah ciri khas pada piramida ini jumlah penduduk umur muda
Iebih sedikit daripada penduduk umur tua.

11
Contoh Piramida Penduduk
Contoh gambar dan juga keterangan yang dapat diberikan dalam upaya memperjelasan
pemahaman mengenai piramida penduduk dan bentuknya tersebut, misalnya saja pada
Piramida Penduduk di Indonesia pada Tahun 2015. Yang akan kami sajikan berikut ini;

Piramida penduduk Indonesia di atas terutama pada tahun 2015 berbentuk segitiga atau
bersifat ekspansif. Piramida berbentuk segitiga menunjukkan jumlah penduduk umur muda
(usia yang lebih dari 15 tahun) banyak dan juga selain itu di dominasi dengan tingginya
angka kelahiran.Sedangkan untu jumlah penduduk umur tua Iebih sedikit dibandingkan
penduduk umur dewasa atau umur produktif (15—64 tahun) dan angkat kematian yang
tinggi.

Kesimpulannya dari cara membaca piramida penduduk di atas, maka dapat dipastikan
berdasarka fakta dan data sebagian besar penduduk di Indonesia berada dalam usia muda
sehingga komposisi penduduknya bisa dikatakan tidak simbang.

Fungsi Piramida Penduduk

Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian dan bentuk piramida penduduk di atas, maka
dapat disimpukan bawa adanya piramida penduduk di suatu negara dapat berfungsi sebagai
berikut;

12
1. Mengetahui data dan fakta yang sebenarnya dari komposisi jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu.
2. Menentukan arah kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah di dalam
kehiduan bermasyaakat. Fungsi ini di dapatkan karena pembangunan atau kebijakan
yang dilakukan pemerintah pada dasarnya selalu bertujuan untuk kesejahteraan dalam
kehidupan masyarakat, oleh karena itulah apapun kebijakan sejatinya akan menelaah
hal-hal yang berkaitan dengan jumlah kepdudukan di dalam masyarakat.
3. Memberikan pelajaran dan wawasan mengenai tatacara ilmiah membaca piramida
penduduk
4. Memberikan gambaran secara singkat tentang kondisi kependudukan di suatu wilayah
atau negara
5. Menjelasakan tentang pentingnya data kependudukan dalam pembangunan

2.4 Sistem Pencatatan Data Kependudukan

Adalah susatu sistem yang dibuat oleh manusia yang teridir dari komponen –
komponen dalam organisasi atau lembaga untuk mencapai suatu tujuan,yaitu data penduduk
di suatu wilayah. Dalam pencatatan data ini dapat dilihat dari sumbernya, seperti misalnya :

1) Sensus
Pencatatan yang digunakan dapat menggunakan 2 metode, yaitu :
a) Metode householder
b) Metode Canvaser

Metode Householder

Pada metode ini, pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan


diserahkan kepada penduduk atau responden.

Metode Canvaser

Pada metode ini, pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan


dilakukan oleh petugas sensus dengan cara mendatangi dan mewawancarai penduduk
atau responden secara langsung.

2.5 Fungsi Data Kependudukan dibidang Kesehatan


1. Mengetahui jumlah kelahiran serta kematian yang dialami di sebuah wilayah,
2. Memudahkan pemerintah dalam memantau pertumbuhan penduduk,
3. Sebagai indikator untuk mengetahui tingkat keberhasilan kesehatan di suatu wilayah.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan
suatu negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan.
Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi
berbagai beban sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan
penduduk yang semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata
juga dimaksudkan untuk membuka dan mengembangkan wilayah baru guna memperluas
lapangan kerja dan memanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah
penduduk yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat
hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang
berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.

14
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press

Kartasapoetra, G dan Hartini. 2007. Kamus Sosiologi dan Kependudukan.


Jakarta: Bumi Aksara

15

Anda mungkin juga menyukai