Anda di halaman 1dari 25

Nama kelompok

: Kelompok 2

Kelas

: XII a

Guru

: Triyani,SKM
-

Ade Murshid I
Diana Rachma ningsih
Dwi Meita Lestari
Lala Maresta
Lidia Desepti Anita
Rina Septi Pratiwi
Rizki Putri Marvita
Wike Fitriani
Yayang Cika Felah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah mendorong dan membantu
kami dalam pembuatan makalah ini. Pertama-tama kami ingin berterima kasih kepada kedua
1

orang tua kami yang mendukung kami selalu di saat suka dan duka. Kemudian pada adik-adik
kami yang tercinta serta saudara kami yang kami kami sayangi, karena telah membantu kami
dalam pemberian ide terhadap apa yang akan kami tulis dalam makalah ini.
Makalah ini ini diperuntukkan pada semua masyarakat atau yang membutuhkan agar
dapat mengetahui dan mengerti tentang bagaimana dan apa itu penduduk,kependudukan,
kepadatan penduduk akibat dan sebab kepadatan penduduk dan lain sebagainya.
Di dalam makalah ini, mengulas secara singkat tentang apa itu penduduk,
kependudukan, kepadatan penduduk serta mengulas faktor dan dampak dari pertumbuhan
penduduk dan lain sebagainya.
Dalam makalah ini

kami ingin berterima kasih pada guru mata pelajaran yang telah

memberikan semangat,pengarahan dan lain-lain pada kami dalam menulis makalah ini. Beliau
juga membantu kami dalam penulisan makalah ini,dengan cara mengkoreksi hal-hal yang
perlu dibetulkan dan memberikan ide pada kami, agar makalah yang kami tuliskan ini dapat
menjadi lebih baik.
Sekian dulu ucapan terima kasih dan pemberitahuan suka duka kami dalam penulisan
karya ilmiah ini. Kami harap pembaca dapat mengerti dan memaklumi akan apa yang kami
tuliskan dalam makalah ini. Mohon maaf pada semua yang merasa membantu kami tetapi
tidak kami cantumkan lebih detail pada ucapan terima kasih kami. Harap diketahui bahawa
kami sangat berterima kasih pada semua yang telah membantu kami. Sebelumnya kami juga
akan meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Sekian dan terima
kasih. Selamat membaca

Bengkulu, 23 Oktober 2014

DAFTAR ISI
Judul.................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar.....................................................................................................................2

Daftar isi...............................................................................................................................3
Bab I (Pendahuluan)
1.1 Latar belakang............................................................................................5
1.2 Tujuan............................................................................................................5
1.3 Manfaat.........................................................................................................6
Bab II ( Landasan Teori/Tinjauan Pustaka)

2.1 Pengertian penduduk..............................................................................7


2.2 Dinamika Penduduk.................................................................................9
2.3 PKLH...........................................................................................................11
2.4 Objek PKLH...............................................................................................12
2.5 Faktor Demograf.....................................................................................14
2.6 Transisi Demografi.................................................................................16
2.7 Pertumbuhan penduduk dan polusi
.....................................................19

Bab III (Pembahasan)

3,1 Masalah penduduk indonesia..............................................................21


3.2 Pertumbuhan dan masalah penduduk..............................................22
3.3 Persebaran Penduduk............................................................................22
3.4 Struktur umur Penduduk.....................................................................22
3.5 Penanggulangan dan Pengendalian...................................................24

Bab IV ( Kesimpulan )
4.1 Kesimpulan................................................................................................34
4.2 Kritik dan Saran.....................................................................................34
Daftar Pustaka..................................................................................................................35

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu di antara negara berkembang di dunia. Hal yang paling mendasar
yang umum dijumpai dalam suatu Negara berkembang adalah jumlah penduduk yang sangat besar.
Indonesia merupakan slah satu Negara dengan jumlah penduduk yang terbanyak. Hal ini dapat dilihat
dari hasil sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang
kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap
proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.Dibanding dengan negara-negara yang
sedang berkembang lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina

dan India. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan juga Negara yang mempunyai
masalah kependudukan yang sangat serius, disertai dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan
tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah
penduduk bukan hanya merupakan modal , tetapi juga merupakan beban dalam pembangunan.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan
masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas,
morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan
membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program
pembangunan kependudukan dan peningkatan kesesejahteraan masyarakat yang tepat pada
sasarannya.Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi tersebut akan melahirkan beragam masalah
dalam kehidupan. Masalah kependudukan dan masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang
cukup mendapat perhatian dunia. Masalah kependudukan mendapat perhatian karena dikhawatirkan
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan manusia itu sendiri beserta lingkungannya.
Kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kawasan laut, darat dan udara dipantau terus karena
pada akhir-akhir ini menunjukkan gejala kemerosotan makin meningkat dari tahun ke tahun.
Indonesia adalah salah satu negara yang tidak luput dari masalah kependudukan. Pertambahan
penduduk yang cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas penduduk yang rendah
merupakan ciri-ciri masalah kependudukan di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang cepat (lebih
dari 2%), akan mengakibatkan terjadinya struktur penduduk muda, sehingga akan ketergantungan
tinggi. Keadaan yang demikian akan menjadi beban dalam pembangunan yang telah tercapai sebagian
hanya digunakan untuk konsumsi penduduk yang tidak produktif. Penyebaran penduduk yang tidak
merata akan mengakibatkan pemanfaatan sumber daya manusia tidak atau kurang efektif. Di luar Jawa
banyak sumber daya alam yang belum atau kurang dimanfaatkan karena kekurangan tenaga kerja,
sementara di Jawa banyak pengangguran karena terbatasnya lapangan kerja, kualitas penduduk yang
rendah, yang ditandai dengan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan pendapatan perkapita, akan
merupakan hambatan pula upaya memperhambat laju pembangunan.
Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, diantaranya
program keluarga berencana yang telah dimulai sejak tahun 1970 dan pendidikan kependudukan yang
dimulai sejak tahun 1976. Diharapkan dengan kedua usaha tersebut laju pertumbuhan penduduk dapat
terkendali. Dengan demikian diharapkan tercapainya keseimbangan yang baik antara jumlah dan
kecepatan pertambahan penduduk dengan perkembangan produksi dan jasa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa pengertian dari penduduk ?


Bagaimana dinamika kependudukan di Indonesia?
Faktor-faktor demografi apa yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk?
Bagaimana konsep transisi demografis dalam konsep kependudukan?
Bagaiman pertumbuhan penduduk dan upaya pencegahannya?
Masalah Kependudukan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari penduduk
2. Untuk mengetahui dinamika kependudukan di Indonesia
3. Untuk mengetahui Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk
4. Untuk mengetahui konsep transisi demografis.
4

5. Untuk Mengetahui upaya pencegahan ledakan penduduk.


6. Untuk mengetahui masalah kependudukan
1.4 Manfaat
Makalah ini bemanfaat untuk kita semua agar mengetahui tentang apa itu Penduduk, bagaimana
kependudukan itu, masalah kepadatan penduduk dan pengendalian jumlah penduduk serta upaya
yang dilakukan dan lain sebagainya. Makalah ini tidak hanya bagi kalangan kesehatan khususnya
farmasi tetapi juga masyarakat di sekitar. Serta untuk memberi pengetahuan bagi kita supaya
memberikan wawasan yang lebih banyak tentang konsep Kependudukan Indinesia.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang yang secara hukum berhak tinggal di dalam suatu daerah. Dengan kata
lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi penduduk. Pengertian ini
mempunyai arti yang sangat luas, tidak hanya meliputi pengertian umur, jenis kelamin dan lain-lain,
tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan
angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam
bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.
Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
a) Orang yang tinggal di daerah tersebut

b) Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan tetapi
memilih tinggal di daerah lain.
Pada hakekatnya. Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,
persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan ( uu No. 23 Th 2006).
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi
pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard John Graunt adalah seorang pedagang di London
yang menganalisis data kalahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam
proses pertumbuhan penduduk. Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi. Ilmu
Kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang lebih luas dari pada demografi,
karena sejumlah ahli demografi telah menggunakan istilah demografi untuk menunjuk pada
demografi formal, demografi murni, atau kadang-kadang demografi teoritis. Sedangkan arti dari
demografi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata :
-

demos, yang artinya rakyat/penduduk

grafein, yang artinya menggambar atau menulis.

Demografi: adalah tulisan atau karangan tentang rakyat atau penduduk

Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah distribusi dan komposisi dan koposisi penduduk serta
komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang diidentifikasi sebagai natalitas, gerak
penduduk teritorial dan mobilitas sosial (perubahan status). Merupakan analisa statistik penduduk,
hanya mempersoalkan hubungan antar variable demografi (Dependen dan independen)
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu demografi. Berbagai aspek perilaku manusia
dipelajari dalam sosiologi, ekonimi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran,
yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengencer hingga pelanggan potensial.
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dianamika kependudukan manusia.
Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk
setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat
merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti
pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
2.2 Dinamika Kependudukan
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu
ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan
perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan
penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan banyak atau sedikitnya pertumbuhan
penduduk tiap tahun dalam kurun waktu tertentu, umumnya 10 tahun. Indonesia merupakan negara
yang memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah
penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal.
Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke
dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.

Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun


1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai
Perkembangan Kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang
terjadi secara menerus karena perilaku yang terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya.
Perubahan alami tersebut adalah karena kematian dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan
upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi atau pindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk tersebut akan
berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur penduduk dan jenis kelamin
penduduk.
Hal-hal yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah :
1) Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat berbagai keadaan atau
perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi terdiri dari
beberapa hal, yaitu :
a) Jumlah penduduk
b) Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku bangsa, pendidikan, agama,
c)

pekejaan, dan lain-lain


Proses demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk

2) Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Ada dua macam pengukuran, yaitu :
a) Angka Absolut
b) Angka Relatif
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa di samping jumlah absolutnya yang tetap tinggi,
persoalan kependudukan di Indonesia meliputi persebaran serta kualitas penduduk dipandang dari
sudut sumberdaya manusia secara keseluruhan.
Pemahaman terhadap dinamika penduduk sangat penting dalam demografi. Manfaat dari
memahami dinamika penduduk adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu
2) Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan datang.
3) Mempelajari hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek kehidupan lain misalnya
ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain.
4) Merancang antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang terjadi baik hal yang
menguntungkan maupun merugikan.
2.3 PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup)
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup berasal dari dua konsep dasar pendidikan,
yaitu pendidikan kependudukan dan pendidikan kelestarian lingkungan hidup. Pendidikan
kependudukan mempunyai tujuan utama dalam upaya perubahan sikap serta perilaku, reproduksi dan
penyebaran penduduk secara rasional dan bertanggung jawab. Adapun tujuan lain yaitu : agar
masyarakat/anak didik dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan penduduk
secara cepat serta segala akibatnya maupun dapat menghubungkan antara pertumbuhan penduduk
tersebut dengan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam usaha mencapai
kesejahteraan masyarakat. Maka diharapkan mereka dapat menyesuaikan hal itu dalam kehidupan
keluarga masyarakat bangsa dan manusia pada umumnya. Sedangkan pendidikan lingkungan hidup
mempunyai tujuan utama pada upaya perubahan sikap serta perilaku dalam mengelola sumber daya
alam secara rasional dan bertanggung jawab.

Meskipun tujuan kedua konsep dasar itu berbeda, dikaji lebih mendalam keduanya memiliki
beberapa kesamaan, yaitu sama-sama memiliki dua objek kajian yang berupa dinamika penduduk
dan perilaku integrasi manusia terhadap lingkungannya, keduanya sama-sama menunjang terbinanya
kualitas penduduk yang lebih baik. Atas dasar kesamaan tersebut, pada tahun 1984 pendidikan
kependudukan dan pendidikan lingkungan hidup yang semula terpisah digabungkan menjadi satu
nama yaitu pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup yang batasannya sebagai berikut :
Suatu program pendidikan untuk membina anak/peserta didik agar memiliki pengertian,
kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik
antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Berdasarkan batasan diatas, dapat disusun tujuan PKLH yang lebih terperinci sebagai berikut :
a) Mengembangkan pengetahuan tentang konsep kependudukan dan lingkungan hidup.
b) Mengembangkan kesadaran terhadap adanya masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
c) Menumbuhkan kesadaran akan perlunya mengatasi masalah kependudukan dan lingkungan
hidup.
d) Mengembangkan pengetahuan tentang adanya hubungan timbal balik antara penduduk dengan
lingkungan hidup.
e) Mengembangkan sikap positif terhadap pembentukan lingkungan hidup yang serasi yang
menjamin kelangsungan hidup manusia.
f) Mengembangkan keterampilan untuk membina keluarga dan kelestarian lingkungan hidup.
g) Mengembangkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan kualitas penduduk dan kelestarian
lingkungan hidup.
Dari tujuan-tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari PKLH adalah membentuk
warga negara yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu warga negara yang
dalam segala perilakunya berpandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan lingkungan
hidup, menuju masyarakat yang serasi, dan seimbang dalam hubungannya dengan lingkungan
hidupnya.
2.4 Objek PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup)
Berpijak pada tujuan-tujuan tersebut di atas, objek yang menjadi medan studi PKLH selalu
berkaitan dengan masalah kependudukan dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam seminar segi-segi hukum dari pengelolaan Lingkungan Hidup yang diselenggarakan di
Bandung pada tanggal 25 27 Maret 1976, telah diidentifikasi masalah pokok di bidang lingkungan
hidup, masalah itu meliputi :
1. Masalah kependudukan dengan segala parameternya, termasuk :
a) besarnya jumlah penduduk,
b) komposisi umur muda
c) tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
d) distribusi penduduk yang tidak merata,
e) kondisi sosial ekonomi yang rendah.
2. Masalah pencemaran lingkungan.
3. Masalah ekonomi dalam hubungannya dengan konsep pertumbuhan dan biaya-biaya sosial.
4. Masalah institusional : kerjasama baik langsung atau tidak langsung yang dapat mengakibatkan
memburuk atau membaiknya kualitas lingkungan.
5. Masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan hidupnya (Suharyono, 1988 : 5)
Program Pendidikan Lingkungan Hidup dapat mencakup berbagai disiplin, beberapa di antaranya
meliputi :
a) Ekosistem
Ini mencakup struktur dan cara berfungsinya ekosistem, pengaruh manusia terhadap ekosistem
serta bagaimana manusia mampu mengubah sistem di bumi.
b) Populasi

Di dalamnya mengatur populasi, pengelompokkan umur, sebab-sebab meningkatnya jumlah


penduduk, pengaruh populasi terhadap lingkungan, perpindahannya, pemakaian sumber daya
oleh populasi yang makin meningkat, gaya hidup populasi, tingkat kelahiran/kematian, dan
kesehatan populasim terkait di sini kebijaksanaan kependudukan serta implikasi sosial, ekologi,
politik.
c) Ekonomi dan Teknologi
Sistem perekonomian membentuk pengaturan sosial untuk memproduksi dan mendistribusikan
barang maupun jasa yang dikehendaki oleh individu maupun masyarakat.
d) Keputusan yang berkaitan dengan Lingkungan
Dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan perlu dipertimbangkan
aspek ekonomi, sosial, teknologi, serta kemungkinan alternatif pemecahan, kebijaksanaan dan
tindakan dalam masalah tersebut.
e) Etika Lingkungan
Manusia merupakan salah satu makhluk yang menghuni bumi ini, sebagai makhluk manusia
memiliki beberapa kelebihan dari makhluk yang lain. Dengan akal budinya, manusia dapat
mengeksploitasi bumi beserta alam lingkungan secara maksimal. Namun apabila mengeksploitasi
bumi beserta alam lingkungan secara maksimal. Namun eksploitasi itu tidak didasari oleh rasa
cinta dan rasa menghormati terhadap bumi dan segala kehidupan yang ada, planet ini mungkin
sekali akan menjadi sulit untuk mendukung populasi manusia meski dalam jumlah yang kecil
sekali pun.
Jadi etika lingkungan adalah rasa menghargai/menghormati lingkungan yang berawal dari rasa cinta
terhadap lingkungan dan kesadaran akan peranan keseimbangan dalam lingkungan hidup. Oleh sebab itu,
tingginya kadar etika lingkungan dapat menunjang timbulnya perilaku yang positif terhadap
keseimbangan lingkungan hidup.
2.5 Faktor-faktor Demografi yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk
A. ANGKA KELAHIRAN (fertilitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang wanita secara riil untuk
melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan. Tinggi rendahnya
kelahiran erat hubungannya dan tergantung Pada struktur umur, banyaknya kelahiran,
banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status
pekerjaan, serta pembangunan
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah :
1) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran
pertahun di satu tempat per seribu penduduk.
2)

Angka kelahiran khusus (age specific birth rate/asbr)


Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap
1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu.

3) angka kelahiran umum (general fertility rate/gfr)


Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000
wanita yang berusia 15 49 tahun dalam satu tahun.
Penggolongan Angka Kelahiran
1. Angka kelahiran rendah, apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
9

2. Angka kelahiran sedang, apabila antara 30-40 per 1000 penduduk


3. Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk
Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
a.

Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)


1. Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
2. sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan
3.

pernikahan usia dini (usia muda).

4.

adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan
anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan
berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.

5. adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum
memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.
6. Peningkatan jumlah penduduk/ kelebihan penduduk, sebabnya adalah Kemajuan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kedokteran sehingga kesehatan penduduk lebih terjamin.
7. Tingkat kematian bayi rendah
b. Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
1) adanya program keluarga berencana (kb).
2) kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
3) adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi pns.
4) adanya uu perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
5) penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
6) adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak
Cara menghitung angka kelahiran :
Jumlah bayi yang lahir
Jumlah penduduk
B. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian
khusus, dan angka kematian bayi.
1. Angka kematian kasar (crude death rate/cdr)
Aangka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000
penduduk dalam waktu satu tahun.
2. Angka kematian khusus (age specific death rate/asdr)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000
penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun
10

3. Angka kematian bayi (infant mortality rate/imr)


Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang
umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun.
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
Penggolongan Angka Kematian
1. Angka kematian rendah, apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. Angka kematian sedang, apabila antara 10-20 per 1000 penduduk
3. Angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk
Berikut faktor pendorong dan faktor penghambat.
a. faktor pendorong kematian (promortalitas)
1. adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.
2. adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
3. kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
4. adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
5. tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
b. faktor penghambat kematian (antimortalitas)
1. tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.
2. negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
3. adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat
diobati.
4. adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan
tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal
tersebut.
Cara menghitung angka kematian :
Jumlah penduduk yang mati
Jumlah penduduk
C. MIGRASI
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi
adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut
telah melewati batas administrasi wilayah lain.
a. migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan
bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi.
b. migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan
menetap di wilayah tujuan. Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau
dari daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau
dari daerah tujuannya.
c. Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ketempat lain dengan tujuan
untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih.
Terdapat beberapa kriteria migran diantaranya:
1) Migran seumur hidup (life time migrant)
2) Migran Risen (recent migrant)
3) Migran total (total m igrant)
4) Rasio Ketergantungan
Jenis-jenis migrasi
1. Transmigrasi; Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap
2.
3.
4.
5.

ke daerah lain di dalam wilayah republik indonesia.


Urbanisasi; Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota besar
Emigrasi; perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri.
Imigrasi; Perpindahan penduduk dari luar negeri dan menetap di dalam negeri.
Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)

D. Pengaruh Program KB
Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam analisa keluarga berencana (KB)
beserta definisinya.
1. Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang istrinya berusia 15-49 tahun.
11

2. Pemakai alat atau cara KB adalah seseorang yang sedang atau pernah memakai alat atau cara
KB.
3. Pernah memakai alat atau cara KB (ever user) adalah seseorang yang pernah memakai alat
atau cara KB.
4. Pemakai alat atau cara KB aktif (Current User) adalah seseorang yang sedang memakai alat
atau cara KB.
5. Alat atau cara KB adalah alat atau cara yang digunakan untuk mengatur kelahiran.
Kebutuhan KB yang tidak dipenuhi (Unment need) adalah presentase perempuan usia subur
yang tidak ingin mempunyai anak lagi, atau ingin menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak
memakai alat atau cara KB.
2.6 TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas yang besar. Perubahan
atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada posisi stabil pada tingkat kelahiran tinggi,
menjadi turun ke stabil pada kelahiran dan kematian rendah.
2. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya masih alami tingkat
kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi
lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat
kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
3. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi, misalnya
dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik akibat
pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan semakin baik. Akibatnya
tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat kesehatan dan
lain- lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami, seperti
dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka pertumbuhan 2,32 % per
tahun.
4. Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka sikap
terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat kematian
juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi.
Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980 sampai 1990
yang turun menjadi 1,85 %.
5. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan
mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah indonesia sedang
menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa
pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan
peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.
2.7 Pertumbuhan penduduk dan terjadinya polusi
Polusi atau pencemaran adalah suatu keadaan di mana kondisi suatu habitat (tempat dimana
makhluk hidup itu berada) tidak murni lagi, karena pengaruh terhadap habitat itu.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh berbagai hal, terutama disebabkan laju pertumbuhan
penduduk yang sangat pesat. Makin cepat pertumbuhan penduduk, makin cepat pula lingkungan
hidup dikotori.
Pencemaran-pencemaran lingkungan itu sebagai berikut :
a.

Pencemaran tanah

12

Pencemaran tanah disebabkan berbagai hal, seperti sampah-sampah plastik, kaleng-kaleng,


rongsokan kendaraan yang sudah tua. Plastik tidak dapat hancur oleh proses pelapukan dan besibesi tua menimbulkan karat, sehingga tanah tidak bisa ditumbuhi tumbuh-tumbuhan. Pemakaian
pupuk yang terlalu banyak, tidak menurut aturan yang telah ditentukan, menyebabkan pula
polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan keras, karena jumlah garam yang sangat besar
akan menyerap air tanah. Guna mencegah atau mengurangi polusi tanah, maka pemakaian
pupuk di daerah pertanian hendaklah menurut aturan yang sudah ditentukan. Sampah-sampah
harus dibuang di tempat sampah atau dibuang di tempat pembuangan, tempat sampah perlu
diatur dan disediakan secukupnya.
b.

Pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap yang keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan
bermotor. Makin besar jumlah penduduk, makin berkembanglah ilmu pengetahuan, sehingga
banyak didirikan pabrik-pabrik dan diproduksi mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk
mencukupi kebutuhan hidup penduduk. Polusi udara mengganggu pernafasan dan dapat
menimbulkan penyakit pada alat-alat pernafasan, asma, bronchitis, dan sebagainya. Hal itu
disebabkan banyak gas-gas yang membahayakan kesehatan seperti gas karbin monoksida dan
partikel-partikel halus dan timah hitam. Polusi udara juga sangat membahayakan lalu lintas baik
di darat, laut maupun udara. Untuk menjaga terjadinya polusi udara, alangkah baiknya jika
dapat diusahakan alat-alat untuk mencegah atau mengurangi keluarnya asap-asap dari pabrik
atau kendaraan bermotor.

c. Pencemaran air
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa manusia amat membutuhkan air, meskipun
permukaan bumi ini penuh dengan air, namun sering menjadi masalah dalam memperoleh air
bersih. Hal ini telah dirasakan setelah meledaknya jumlah penduduk yang mendiami bumi. Air
bukan saja dibutuhkan oleh manusia, melainkan juga oleh semua makhluk hidup. Karena itu
perlu kesadaran manusia untuk memelihara air jangan sampai kotor, lebih-lebih jika dapat
mengganggu kesehatan. Polusi air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang berlebihlebihan, seperti penggunaan DDT, endrin yang melebihi dosis yang telah ditentukan.
Pencemaran air dapat juga disebabkan oleh air yang mengandung sampai kimia dari pabrikpabrik, sebagai bahan pencuci yang dibuang ke sungai-sungai. Untuk mencegah polusi air, maka
penggunaan obat-obatan dan bahan kimia hendaklah menurut aturan atau petunjuk-petunjuk
yang telah ditentukan. Juga pembuangan sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, kapal
terbang dan sebagainya. Dalam hal ini juga Pemerintah telah mengatur bagi orang yang
mendirikan industri agar meminta izin. Ini dimaksudkan supaya penetapan industri itu dapat
diatur begitu rupa, sehingga tidak menimbulkan polusi suara pada penduduk sekitarnya.

13

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Masalah Kependudukan di Indonesia
Masalah kependudukan merupakan masalah yang serius, tidak saja bagi negara-negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia, tetapi juga bagi negara-negara maju. Masalah kependudukan
dewasa ini sudah menjadi masalah besar bagi dunia secara keseluruhan disamping masalah ekonomi
secara global. Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengatur jumlah
penduduk yang diinginkan, hanya akan menimbulkan problema sosial dan ekonomi dengan segala
akibatnya. Pertambahan penduduk yang besar dari tahun ke tahun memerlukan investasi dan sarana
di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan dan sebagainya.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak
merata. Hal ini dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka
mortalitas yang relatif tinggi.
Indonesia adalah negara yang mempunya banyak penduduk, Jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan pertama negara di kawasan Asia Tenggara. Sebagai negara yang sedang berkembang
Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi agar
tidak terjadi ledakan penduduk.
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :
1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang di Kalimantan dan Irian.
2. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.
3. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan
jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun
4.

Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota
besar dipulau Jawa

5.

Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius

6. Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi
Faktor terjadinya ledakan penduduk antara lain adalah :
1. Jumlah penduduk yang besar.
2. Pertumbuhan penduduk yang cepat.
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata.
3.2 Pertumbuhan Penduduk Indonesia dan Permasalahannya
Pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan banyak atau sedikitnya pertumbuhan
penduduk tiap tahun dalam kurun waktu tertentu, umumnya 10 tahun. Indonesia merupakan negara
14

yang memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Pelaksanaan sensus di Indonesia dilaksanakan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus penduduk di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. Dalam
demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah
individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada
periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika
dimulainya periode.
Peta & Grafik Pertumbuhan Penduduk Indonesia

3.3 Persebaran Kepadatan Penduduk dan Permasalahannya


Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau
negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak.
Kepadatan ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada setiap
Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau
negara sebagai berikut:
1. Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya.
Data kepadatan penduduk aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengan diketahui
tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah, maka dapat digunakan untuk perencanaan
penyediaan fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memiliki kepadatan penduduk aritmatik
yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dapat digabung dengan
daerah yang berdekatan.
2. Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidak seimbang.
Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lain juga
tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak merata. Sebagian besar
penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura. Padahal, luas wilayah pulau
Jawa dan Madura hanya sebagian kecil dari luas wilayah negara Indonesia. Akibatnya, pulau
Jawa dan Madura memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan di daerah15

daerah lain tingkat penduduknya rendah. Provinsi yang paling padat penduduknya adalah
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung
kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak
sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau
lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Kemampuan
suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah
dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya tekanan=tekanan
penduduk.
3.4 Struktur Umur Penduduk dan Permasalahannya
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk
piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk.
Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri
dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.
Kegunaan Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok umur
pada piramida tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk masa
lalu dan mengenai perkembangan penduduk masa yang akan datang. Struktur umur penduduk saat
ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu. Sebaliknya, struktur umur penduduk
saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di masa yang akan datang. Indonesia telah
mengalami perubahan bentuk piramida yang disebabkan oleh penurunan kelahiran dan penurunan
kematian bayi beberapa dekade yang lalu.
Dalam hal ini dapat diidentifikasi 3 macam bentuk piramida penduduk secara umum, yaitu:
a. Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Bentuk piramida penduduk muda bagian atasnya besar, maka ke puncak makin sempit, sehingga
berbentuk limas. Hal ini menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan tumbuh, jumlah
kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian (jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari
usia dewasa);Grafik Piramida Expansive

16

b. Piramida Penduduk Tetap (Stationer).


Bentuk piramida ini di bagian atas dan bawahnya hampir sama, sehingga berbentuk seperti
granat. Hal ini menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian. Jumlah
penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa;

Grafik Piramida Stationer

17

c. Piramida Penduduk Tua (Constrictive)


Bentuk piramida ini di bagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga berbentuk seperti
batu nisan. Hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat dari angka kematian,
sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah
penduduk mengalami penurunan.

Grafik Piramida Constrictive

Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam piramida penduduk adalah hasil Sensus
18

Penduduk (SP). Untuk membuat piramida penduduk berdasarkan data SP, data yang dibutuhkan
adalah jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur 5 tahunan : 0-4; 5-9; 10-14;
15-19; 20-24; 25-29; 30-34; 35-39; 40-44; 45-49; 50-54; 55-59; 60-64; 65-69; 70-74; 75 tahun ke
atas.
3.5 Penanggulangan dan Pengendalian Jumlah Penduduk
Penanggulangan jumlah atau pengendalian masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah :
b. Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin
c. Memberikan program penyuluhan dan pembekalan keterampilan
d. Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan produksi
e. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
f. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
g. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
h. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
i. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
j. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
k. Peningkatan keterampilan kerja masyarakat. Program ini dapat dilakukan melalui pendidikan
l.

keterampilan singkat maupun berjangka di Balai Latihan Kerja (BLK).


Pembentukan Tenaga Kerja Muda Mandiri Profesional (TKMMP). Program ini bertujuan mencari
anak-anak muda berpotensi di masing-masing daerah untuk kemudian dibimbing, dibina, dan

dibentuk menjadi seorang yang mandiri dan profesional.


m. Pelaksanaan padat karya. Padat karya adalah usaha yang lebih mengedepankan penggunaan dan
penyerapan tenaga kerja dalam jumlah banyak dibandingkan dengan modalnya.
n. Penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif.
o. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan
lain-lain).
p. Menekan laju pertumbuhan penduduk.
q. Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi. Memperluas kesempatan kerja.
Adanya penduduk yang semakin padat maka dapat mempengaruhi beberapa hal sbg berikut
a. Kesejahteraan (Welfare)
Usaha pemerintah Indonesia untuk menjaga kesejahteraan penduduk dengan pertumbuhan yang
semakin meningkat saat ini seperti,
1. Membangun fasilitas kesehatan (Healthcare services) dan kesejahteraan keluarga (Family
welfare) seperti UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) dan BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan
Anak)
2. Meningkatkan pendapatan per kapita (improve per capita income)
3. Peningkatan Fasilitas pendidikan (Education services) seperti program wajib belajar 9 tahun,
pendidikan paket A, dan program dana BOS (Biaya Operasional Sekolah)
4. Pembangunan fasilitas tempat tinggal (Housing services) seperti pembangunan rumah susun
rakyat dan perumahan murah .
b. Permasalahan Ekomoni dan Sosial (Economic and Social Issues)
Imigrasi besar-besaran yang terjadi di kota besar menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan
dan ganguan fasilitas publik karena para imigran biasa menempati tempat-tempat illegal untuk
tinggal baik di pinggir rel, jalan, dibawah jembatan layang atau jembatan penyebrangan. Kondisi
ini akan menggangu keadaan social penduduk disekitar serta menggangu kestabilan ekonomi
karena beberapa fasilitas seperti transportasi dan pasar tergangangu.
c. Ketersediaan Lahan (Land Availability)

19

Semakin tinggi populasi maka ketersediaan lahan akan semakin sedikit. Hal ini dapat memicu
tindak criminal, kerusakan lingkungan, ketersediaan sumber daya alam, sumber mata air serta
kebersihan udara semakin menurun.
Berapa usaha pemerintah adalah pembangunan rumah susun dan penydiaan perumahan murah:
1. Ketersediaan Sumber Makanan (Food Availability)
Ketersediaan sumber makanan akan semakin menurun dan kebutuhan makanan oleh penduduk
semakin meningkat apabila populasi penduduk semakin meningkat pula. Hal ini dapat
menyebabkan gangguan kesehatan suatu populasi penduduk karena ketersediaan makanan
semakin menurun.
Beberapa usaha pemerintah adalah intensifikasi pengan sehingga ketersediaan bahan makanan
pokok dapat dijaga.
1. Ketersediaan Air dan Udara Bersih (Availability of Clean Water and Fresh Air )
a. Kebutuhan Air Bersih (The Need of Clean Water)
Air merupakan sumber kehidupan dan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan air akan semakin
meningkat akan tetapi ketersediaannya semakin menurun karena jumlah penduduk yang
semakin meningkat. Maka, beberapa usaha pemerintah untuk menjaga ketersediaan air adalah
dengan membangun PAM (Perusahaan Air Minum) yang menyediakan air bersih hasil
pengolahan kapada masyarakat. Kita pun dapat berpartisipasi dalam menjaga ketersediaan air
bersih dengan cara :
1. Tidak membuang sampah sembarangan
2. Membuang sampah sesuai dengan jenisnya
3. Mengolah sampah organic dan non-organik
4. Bersama-sama membersihkan sungai
5. Menanam pohon-pohon besar
6. Menyediakan tenpat penyerapan air (Build reservoir water)
b. Kebutuhan Udara Bersih (The Need of Fresh Air)
Meningkatnya jumlah penduduk turut meningkatkan jumlah kendaraan, pabrik industry dan
aktifitas yang dapat menyebabkan polusi udara. Beberapa langkah untuk menjaga ketersediaan
udara bersih adalah:
1. Menanam pohon atau tanaman
2. Menghentikan penebangan liar
3. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Gunakanlah kendaraan umum atau sepeda.
4. Pabrik industri harus menyediakan penyaring udara
d. Kerusakan Lingkungan (Environmental Damage)
Kerusakan lingkungan yang dapat terjadi jika populasi semakin bertambah adalah
20

1.

Perusakan hutan yang tidak terkontrol (Uncontrolled Deforestation)


2. Kerusakan tanah (soil destroyed) karena pembangunan, sampah, dan bahan /pupuk kimia
yang digunakan masyarakat.
3. Punahnya salah satu organisme karena penggunaan pestisida berlebihan (Using pestisides)
4. Banyaknya sampah dapat menimbulkan dampak kesehatan seperti mewabahnya penyakit
kolera, tipes dan disentri
5. Polusi udara oleh Karbon Dioksida (CO2) dan Karbon Konooksida (CO) dari kendaraan atau
mesin bermotor

6.

Polusi udara Sulfur Dioksida (SO2) dan Natrium Dioksida (NO2)

7.

Polusi tanah dan air oleh residu sampah


8. Usaha untuk Mengontrol Ledakan Populasi (Efforts to Control Overpopulation)

Melalui KB=Keluarga Berencana (Family Planning Programm) untuk menekan angka

kelahiran serta memberikan fasilitas untuk meningkakan kesejahteraan keluarga.


Selain itu, NKKBS=Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera yang diharapkan dapat
terbentuknya suatu catur warga atau terbentuknya keluarga yang terdiri dari 4 orang
anggota keluarga. Tujuannya agar tercapai kualitas hidup dan pendidikan keluarga,

ketercukupan tempat tinggal dan makanan, dan terciptnya keluarga harmonis.


Program transmigrasi pemerintah, hal dimaksudkan untuk menekan kepadatan penduduk

disuatu wilayah dan meningkatkan populasi suatu wilayah penduduk yang lain.
Program wirausaha pemerintah sehingga dapat terciptanya lapangan pekerjaan.

Adapun tindakan yang telah dan dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengontrol laju
pertumbuhan penduduk adalah:
1. Program keluarga berencana
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga
dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi, Jumlah
anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan
pada tahun akhir 1970-an. Tujuan umum adanya program kelurga berencana Meningkatkan
kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan
kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang telah ada
Peningkatan sumber daya manusia yang telah ada dapat dilakukan dengan pendidikan formal
maupun informal, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi
laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di Indonesia
menyebabkan tidak meratanya penduduk dalam suatu wilayah. Meskipun pemerintah telah
melakukan berbagai program untuk menekan laju pertumbuhan tersebut, namun dampak
negatif seperti banyaknya tingkat pengangguran akibat tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja
dengan jumlah lapangan kerja, tidak dapat dihindarkan. Karena tidak meratanya jumlah
21

penduduk menyebabkan sumber potensial dalam suatu sektor pendapatan negara juga tidak
bekerja maksimal. Hal inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia masih
tinggi.
3. Tingkat penduduk terhadap investasi
Investasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu
negara. Indonesia sebagai Negara yang memiliki potensi yang besar, dalam hal ini tentunya
juga berupaya menarik investor sebanyak-banyaknya. Indonesia memiliki daya tarik
diantaranya dikarenakan memiliki sumber daya manusia yang potensial. Namun sayangnya,
Indonesia memiliki sumber daya manusia yang belum merata dan belum banyak terdidik. Hal
inilah yang seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah kita dalam upaya memajukan
perekonomian Negara.
Jadi, semakin rendah laju pertumbuhan penduduk suatu negara akan semakin menguntungkan
bagi peningkatan kemakmuran negara tersebut. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi akan
menimbulkan banyak masalah bagi negara jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi dan
efisiensi dibidang lainnya. Banyaknya jumlah penduduk akan menambah beban sumber daya
produktif terhadap sumber daya yang belum produktif yang akibat lanjutnya akan menciptakan
masalah sosial yang cukup rumit.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan Kuantitas dan Kualitas Penduduk Indonesia adalah :
a. Permasalahan Kuantitatif
1. Pengendalian jumlah danpertumbuhan penduduk : Dilakukan dengan cara menekan angka
kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran, menunda usia perkawinan muda, dan
meningkatkan pendidikan.
2. Pemerataan Persebaran Penduduk : Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan
industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa
kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke
pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
b. Permasalahan Kualitatif
1. Masalah tingkat pendidikan
Usaha-usaha tersebut di antaranya:
1. Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
2. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium,
4.
5.
6.
7.

dan lain-lain).
Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

2. Masalah kesehatan
Upaya-upaya tersebut di antarnya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.


Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.

3. Masalah tingkat penghasilan/pendapatan

22

Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat


mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:
1.
2.
3.
4.
5.

Menekan laju pertumbuhan penduduk.


Merangsang kemauan berwiraswasta.
Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
Memperluas kesempatan kerja.
Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan j

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Penduduk adalah adalah orang yang secara hukum berhak tinggal di dalam suatu daerah.
kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran, mobilitas,
penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya,
agama serta lingkungan ( uu No. 23 Th 2006). Ilmu yang mempelajari tentang kependudukan disebut
Demografi.Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada
setiap

Km2

pada

suatu

wilayah

negara.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau
negara sebagai berikut:
1. Faktor Fisiografis
2.
Faktor Biologis
3.
Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk adalah:

Menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)


Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggI

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk antara lain:

Penambahan dan penciptaan lapangan kerja


23

Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan


Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan

6.2 Saran
Demikiankah makalah yang dapat penulis sampaikan. Kami menyadari banyak kekurangan, untuk
itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

DAFTAR PUSTAKA
Soemarwoto,Otto.2007.Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press.
Soerjani. Moh, Rofiq Ahmad, Munir Rezy. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan
Dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia
Drs. H. Fatchur Rodji, M.SI dkk. 2010. Modul Perkuliahan Administrasi Kependudukan. Jatinangor.
IPDN
UU No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
Anonim. 2007.Kependudukan dan mobilitas. http://warnawarnidina.blogspot.com/. Diakses pada tanggal
25 September 2012.
Anonim. 2012. Masalah Kependudukan. http://www.hprory.com. Diakses pada tanggal 25 September
2012.
Anonim. 2012. Jumlah Penduduk. http://rustadi14.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 25 September
2012.
http://j2ng.blogspot.com/2013/05/makalah-sistem-administrasi-kependudukan.html
http://comunitydevelopment.blogspot.com/2011/04/materi-ilmu-kependudukan.html
http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/masalah-kepadatan-penduduk-di-indonesia.htm
http://abelpetrus.wordpress.com/geography/permasalahan-penduduk/

24

25

Anda mungkin juga menyukai