Dosen Pembimbing :
Dr.Alamsyah,M.Si(195804041986021005)
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2020
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt. Atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “Kependudukan dan Lingkungan
Hidup” ini dengan baik sebagai salah satu Mata Kuliah “Pendidikan Kependudukan dan
lingkungan Hidup” dengan terbentuknya makalah ini diharapkan dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi teman-teman semua dan dapat menambah pengetahuan saya sendiri.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan saran
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi saya untuk lebih memahami dan menjadi
lebih baik dimasa yang akan datang.
Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1. Latar Belakang........................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
3. Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Kependudukan............................................................................................................................5
1. Pengertian Penduduk..............................................................................................................5
2. Transfer Penduduk..................................................................................................................5
3. Pertumbuhan Penduduk.........................................................................................................6
4. Kebijaksanaan Kependudukan di Indonesia.........................................................................6
5. Masalah Kependudukan.........................................................................................................8
B. Lingkungan Hidup......................................................................................................................9
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup...........................................................................................10
2. Masalah dan Pengendalian Lingkungan Hidup..................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
1. Kesimpulan............................................................................................................................12
2. Saran.......................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
A. Kependudukan
1. Pengertian Penduduk
Penduduk suatu Negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu orang yang
tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan
ruang tertentu.1
Dalam UU RI No 52 Tahun 2009 pasal 1 dijelaskan, penduduk adalah warga Negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.2 Jadi, orang-orang yang
bertempat tinggal di wilayah Indonesia disebut dengan penduduk.
2. Transfer Penduduk
Transfer penduduk adalah istilah untuk Negara yang mewajibkan perpindahan
sekelompok penduduk dari kawasan tertentu, terutama dengan alasan etnisitas atau agama.
Kebijakan transmigrasi oleh pemerintah Indonesia selama orde baru bisa dikategorikan
transfer penduduk. Perpindahan penduduk lainnya dapat pula karena imigrasi, seperti
imigrasi dari Eropa ke Koloni-Koloni Eropa di Amerika, Afrika, Australia, dan tempat-
tempat lainnya. Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat,
penduduk dunia mencapai 6,5 milyar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB.
Dari sekitar 6,5 milyar penduduk dunia, 4 milyar diantaranya tinggal di Asia. Pada tanggal 19
Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 milyar jiwa,
sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 milyar. Berikut adalah peringkat
Negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk tahun 20053:
a. Republik Rakyat Tiongkok (1.306.313.812 jiwa)
b. India (1.103.600.000 jiwa)
c. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
d. Indonesia (241.973.879 jiwa)
e. Brasil (186.112.794 jiwa)
f. Pakistan (162.419.946 jiwa)
g. Bangladesh (114.319.628 jiwa)
h. Rusia (143.420.309 jiwa)
i. Nigeria (128.771.988 jiwa)
j. Jepang (127.417.244 jiwa)
3. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu
pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Indikator tingkat pertumbuhan
penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk disuatu wilayah pada masa
yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula
kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya dibidang sosial dan ekonomi, tetapi juga dibidang
politik. Akan tetapi, prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat
menunjukkan karakteristik penduduk di masa yang akan datang. Untuk itu, diperlukan
proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih
rinci.
Kelahiran dan perpindahan penduduk disuatu wilayah menyebabkan bertambahnya
jumlah penduduk diwilayah yang bersangkutan, sedangkan kematian menyebabkan
berkurangnya jumlah penduduk diwilayah tersebut.
Pertumbuhan penduduk mempengaruhi secara langsung upaya peningkatan mutu
pemanfaatan sumberdaya manusia. Pertumbuhan penduduk merupakan sumber utama
peningkatan jumlah sumber daya manusia yang memerlukan pembinaan, pengembangan serta
pemanfaatan. Dalam hubungan ini, adanya pertumbuhan penduduk relatif masih tinggi
memperberat tekanan terhadap sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta mempersempit
usaha-usaha menciptakan keserasian sosial.
Dalam Repelita V secara nasional tingkat kematian diharapkan dapat diturunkan dari
58 per 1.000 kelahiran pada akhir Repelita IV menjadi sekitar 50 per 1.000 kelahiran pada
akhir Repelita V. Sasaran penurunan tingkat kematian bayi ini akan dibarengi dengan
penurunan tingkat kematian kasar dari 7,9 per 1.000 penduduk pada tahun 1993. Sementara
itu, angka harapan hidup pada waktu lahir diharapkan meningkat dari 63 tahun pada tahun
1988 menjadi sekitar 65 tahun pada tahun 1993.
Dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran di atas, dalam Repelita V dilaksanakan
usaha-usaha peningkatan pelayanan. Hal tersebut dilakukan dengan mengusahakan agar
pelayanan kesehatan tidak saja dekat, tetapi juga terjangkau rakyat banyak. Dalam hubungan
ini maka jumlah Puskesmas dan fungsinya terus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga
menjadi pusat pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.
Sementara itu untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada rakyat dilakukan
juga Pelayanan Terpadu yang memberikan pelayanan kesejahteraan ibu dan anak seperti
dalam mengatasi masalah-masalah gizi, diare, imunisasi, dan keluarga berencana. Disamping
itu untuk meningkatkan produktivitas kerja, sekaligus sebagai usaha untuk mencapai sasaran
pembangunan kependudukan, dilakukan pula upaya peningkatan kesehatan kerja.
5. Masalah Kependudukan
Pada dasarnya masalah kependudukan merupakan suatu sumber masalah sosial yang
penting, oleh karena pertambahan penduduk dapat menghambat penduduk dapat menjadi
penghambat dalam pelaksanaan pembangunan, terutama jika pertambahannya tersebut tidak
dapat terkontrol secara efektif. Masalah sosial sebagai akibat pertambahan penduduk tidak
hanya dirasakan oleh masyarakat-masyarakat pada daerah tertentu saja, melainkan dirasakan
pula oleh masyarakat secara menyeluruh dalam suatu Negara.
Akibat pertambahan penduduk biasanya ditandai oleh kondisi yang serba tidak
merata, terutama mengenai sumber-sumber penghidupan masyarakat yang semakin terbatas.
Di Indonesia telah melakukan berbagai usaha dalam rangka pengaturan pertambahan jumlah
penduduk melalui program Keluarga Berencana. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara menyeluruh. Kecuali itu juga dilakukan
program Transmigrasi, yang dimaksudkan sebagai usaha pemerataan atau keserasian jumlah
penduduk di seluruh wilayah tertentu.
a. Ledakan penduduk
Pertambahan jumlah penduduk disebabkan oleh jumlah kelahiran (natalitas) yang
lebih besar dari pada jumlah kematian (mortalitas). Di Indonesia sekarang laju
kelahiran 49 dan jumlah ini menunjukkan laju kelahiran yang tinggi. Laju kelahiran
yang sedang antara 20 – 30, sedangkan laju kelahiran rendah di bawah 20.
Pertambahan penduduk yang pesat juga disebabkan oleh penurunan angka kematian.
Di dunia Barat kematian bayi telah turun sampai 0,5% dan bagi dokter hal ini
merupakan tantangan. Malthus sendiri sudah membayangkan bahwa penurunan angka
kematian akan memunculkan gejala kelebihan penduduk yang serius.
Menurut perhitungan, jika dalam waktu yang relatif singkat di dunia kita nantinya
akan terjadi sistem pembatasan kelahiran yang optimal, maka kesimpulannya: masih
dibutuhkan 40 tahun lebih untuk menghentikan pertumbuhan penduduk. Ini disebabkan
dengan adanya program KB yang intensif saja penduduk dunia masih akan mampu melipat
dua kali, sehingga dalam tahun 2020 jumlah umat manusia di planet kita mencapai 7 milyar
jiwa.
Penduduk di Indonesia menghadapi masalah dalam 4 aspek yaitu:
Jumlah penduduk di Indonesia besar, yaitu merupakan urutan kelima di dunia;
Tingkat pertambahan cepat. Menurut sensus penduduk tahun 1980, tingkat
pertambahan penduduk Indonesia setahun 2,32%. Ini berarti sebagian besar penduduk
terdiri atas anak-anak yang masih memerlukan berbagai kebutuhan;
Penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Sekitar 65% penduduk Indonesia
berada di pulau Jawa, sedangkan penduduk-penduduk luar Jawa seluruhnya hanya
35%;
B. Lingkungan Hidup
a. Pencemaran Lingkungan
Umumnya ahli lingkungan membagi kriteria lingkungan hidup dalam tiga golongan
besar, yakni:
1) Lingkungan fisik: segala sesuatu di sekitar kita sebagai benda mati;
2) Lingkungan biologis: segala sesuatu di sekitar kita sebagi benda hidup;
Keberadaan lingkungan tersebut pada hakekatnya selalu dijaga dari kerusakan yang
parah. Suatu kehidupan lingkungan akan sangat tergantung pada ekosistemnya. Oleh karena
itu, masyarakat secara terus-menerus harus didorong untuk mencintai, memelihara, dan
bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan. Sebab untuk menjaga semuanya itu tidak
ada lagi yang bisa dimintai pertanggung jawaban kecuali manusia sebagai pemakai atau
pengguna itu sendiri. Kerusakan suatu lingkungan akan berakibat pada manusia itu sendiri,
dan demikian pula sebaliknya.
Salah satu produk dari kerusakan lingkungan adalah pencemaran, baik air, tanah
maupun udara. Pencemaran air misalnya, bisa dikategorikan melalui ukuran zat pencemar
yang diizinkan dibuang pada suatu jangka waktu tertentu. Misalnya suatu berat unsur atau
senyawa kimia setiap hari. Pencemaran itu lebih banyak terjadi karena limbah pabrik yang
masih murni, mereka belum melalui proses waste water treatment atau pengolahan.
Dampaknya pada lingkungan secara umum, jelas sangat merusak dan berakibat fatal bagi
lingkungan secara keseluruhan.
Di samping adanya sumber daya alam, alam air dan tanah, udara adalah sumber daya
alam yang mengalami pencemaran sebagai akibat sampingan dari aktivitas manusia itu.
Selain dari aktivitas manusia, proses alami, seperti kegiatan gunung berapi, tiupan angin
terhadap lahan gundul berdebu dan lain sebagainya juga merupakan sumber dari pencemaran
udara.
Menurut sifat penyebaran bahan pencemarannya, sumber pencemar udara
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu sumber titik, sumber area, dan sumber
bergerak. Sumber titik dan area dapat dijadikan satu kelompok, sehingga pengelompokannya
menjadi dua, yakni sumber stationer dan sumber bergerak. Termasuk kedalam sumber
stationer adalah kegiatan rumah tangga, industri, pembakaran sampah, letusan gunung berapi.
Adapun sumber bergerak adalah kendaraan angkutan.
b. Pengendalian Pencemaran
Salah satu akibat yang paling pasti dari adanya pencemaran adalah perubahan tatanan
lingkungan alam atau ekosistem yang sebelumnya secara alami telah terjadi. Akibat lainnya
adalah tidak atau kurang berfungsi satu atau beberapa elemen lingkungan dikarenakan
kegiatan manusia yang mengakibatkan pencemaran tersebut. Akibat lain, dan ini mungkin
yang paling fatal adalah menurunnya kualitas sumber daya dan kemudian tidak bisa
dimanfaatkan lagi.
Dengan akibat-akibat seperti itu, maka sudah tidak bisa ditunda lagi bahwa
pencemaran haruslah dilakukan, tidak sekedar dihindari, akan tetapi diperlukan juga
tindakan-tindakan preventif atau pencegahan. Pencegahan terhadap pencemaran merupakan
upaya yang sangat besar bagi penyelamatan masa depan bumi, air, dan udara di dunia ini.
Dengan menyadari bahwa setiap kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup, maka perlu dengan perkiraan pada perencanaan awal, sehingga
dengan cara demikian dapat dipersiapkan langkah pencegahan maupun penanggulangan
dampak negatifnya dan mengupayakan pengembangan dampak positif dari kegiatan tersebut.
Sehubungan dengan itu, maka diperlukan analisis mengenai dampak lingkungan sebagai
proses dalam pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan.
Mengenai pencegahan dan penanggulangan pencemaran, dalam pasal 17 UULH
dinyatakan bahwa: ketentuan tentang pencegahan dan penanggulangan perusakan dan
pencemaran lingkungan hidup beserta pengawasannya yang dilakukan secara menyeluruh
dan atau secara sektoral ditetapkan dengan peraturan perundangan.18 Dengan melihat
kepedulian pemerintah dalam hal penyelamatan lingkungan hidup, maka masyarakat pun
harus mendukung sekaligus mengontrol dari pelaksanaan berbagai kebijakan itu. Sebab yang
demikian inilah disebut sebagai partisipasi dari kesadaran masyarakat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
http://www.hsph.harvard.edu/population/policies/indonesia.population09.pdf
Singarimbun, Masri. Penduduk dan Perubahan. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar, 1996.
Soemarwoto, Otto. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Bandung:Djambatan, 1999.
Soerjani, Muh. Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan
Dalam Pembangunan. Jakarta:UI Press, 1987.
Soewandi, Hariwijaya, dkk. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Ghalia
Indonesia, 1999.
Tumanggor, Rusmin. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta:Kencana,
2010.
Wahyu, Ramdani. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Bandung:Pustaka Setia, 2013.