KELOMPOK 5
ANGGOTA:
- TEGUH RIYADI 672019154
- DIENDA RIZKYA HAYUNINGTYAS ROOSAPUTRI 672019155
- FRANKIE 672019165
- AHMAD RAMADHANI 672019172
- MUHAMMAD SEPTIAN NUGROHO 672019197
- ANASTASIA KEZIA BEATRIX MAYESTIKA 672019208
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keberagaman dan
Kesetaraan”.
Tujuan dari penulisan dari makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Keberagaman dan Kesetaraan“ bagi pembaca dan penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Franciscus Xaverius Wartoyo, M.Pd., M.H.
selaku dosen Ilmu Sosial Budaya Dasar yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berbagii pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami tuggu demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah….......................................................................................................4
C. Manfaat...........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................6
A. Definisi Keberagaman dan Kesetaraan...........................................................................6
B. Keberagaman Suku Bangsa dan Agama..........................................................................6
C. Pengaruh Keberagaman dan Kesetaraan Terhadap Kehidupan......................................9
D. Permasalahan Keberagaman dan Kesetaraan serta Solusinya........................................10
E. Studi Kasus…...............................................................................................................12
BAB III PENUTUP....................................................................................................................17
A. Kesimpulan…...............................................................................................................17
B. Saran….........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia selalu terkait dengan konsep kesetaraan dan keanekaragaman. Konsep
kesetaraan dapat dianalisis dengan pendekatan formal dan substansial. Pendekatan
formal, baik secara legal maupun normal, memeriksa kesetaraan berdasarkan peraturan
yang berlaku, tetapi pendekatan substansial berarti proses kesetaraan dan kesetaraan
tergantung pada hasilnya.
Konsep yang sama sering terkait dengan gender, negara bagian, kelas sosial dan
hal-hal yang berbeda yang mengkarakterisasi ekspresi dan ekspresi. Konsep
keanekaragaman adalah hal alami yang terjadi dalam kehidupan manusia. Setelah
perawatan, tidak ada lahan budaya di barat dan timur. Dalam budaya Barat, budaya arus
utama, Cina dan Islam diwakili oleh manusia oriental (pseudo manusia) (teosentris).
Manusia fokus pada konsep konsep yang lahir dari Barat dan demokrasi, termasuk
semua elemen dasar manusia. Di sisi lain, di timur, itu menetapkan aturan kehidupan, dan
konsep kesetaraan dan keanekaragaman berdasarkan apa yang diperintah Tuhan melalui
pendidikan mereka.
Kesetaraan dan keanekaragaman manusia, khususnya penilaian keanekaragaman
dalam masyarakat dapat dilihat melalui elemen umum budaya pada waktu yang berbeda
dalam kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor penyebab keberagaman di Indonesia?
2. Apa pengaruh keberagaman terhadap kehidupan bersosial?
3. Dengan siapa saja kah perpecahan keberagaman dapat terjadi di kehidupan bersosial?
4. Siapa saja yang dapat memunculkan terjadinya perpecahan dalam kehidupan
bermasyarakat?
5. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan perpecahan dalam
kehidupan bermasyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor penyebab keberagaman di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh keberagaman yang terjadi di kehidupan bersosial.
3. Untuk mengetahui perpecahan keberagaman dapat terjadi di kehidupan bersosial.
4. Untuk mengetahui yang memunculkan terjadinya perpecahan dalam kehidupan
bermasyarakat.
5. Untuk mengetahui solusi menyelesaikan perpecahan dalam kehidupan
bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Definisi Kesetaraan
Berdasarkan KBBI, kesetaraan berasal dari kata setara yang berarti sama
tingkatan, kedudukan atau pangkat. kesetaraan menunjukkan tingkatan yang sama,
kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi maupun tidak lebih rendah antara satu sama
lain. Kesetaraan juga bermakna bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki
kedudukan yang sama.
2. Permasalahan Kesetaraan
Kesetaraan merupakan suatu kelakuan yang menerima dan mengakui adanya
persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar manusia. Indeks kesetaraan yaitu :
a. Adanya persamaan derajat antar golongan, ras, suku, agama dan lainnya.
b. Kesetaran hak pada bidang pekerjaan, pendidikan dan kebutuhan hidup.
c. Kesetaraan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan masyarakat.
Permasalahan yang terjadi pada kehidupan bermasyarakat adalah munculnya
sikap dan perilaku yang tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban
antar sesama manusia. Sikap atau perilaku ini biasa disebut dengan diskriminasi.
Solusi
- Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah melakukan upaya seperti:
- Meningkatkan upaya penghapusan diskriminasi seperti ketidakadilan gender.
- Bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dimata hukum.
- Penghapusan diskriminasi dilakukan dengan cara pembuatan undang-undang
yang anti terhadap diskriminasi serta penerapannya di lapangan.
- Menerapkan hukum yang adil dan melalui perbaikan sistem hukum yang bersih,
berwibawa dan profesional.
E. Studi Kasus
1. Konflik Ambon
“Masyarakat lintas agama ikut menjaga keamanan pelaksanaan shalat Idul Fitri
1440 Hijriah di Timika. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama menyebutkan
bahwa ada beberapa pemuda yang berlatar belakang agama Katolik, Protestan, Hindu
dan Budha ikut terlibat dalam mengamankan Shalat Ied di Timika. Ketua Forum
Kerukunan Umat Beragama juga mengatakan toleransi umat beragama di Kabupaten
Mimika juga terjalin dengan baik. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama
mencontohkan anak muda dari Masjid juga ikut mengamankan greja ketika umat
Kristiani sedang merayakan Paskah dan Natal“
Dari studi kasus diatas dapat dilihat bahwa keberagaman masih terjalin baik di
beberapa daerah yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dijadikan pedoman bagi
masyarakat Indonesia agar terus menghargai dan menghormati perbedaan.
5. Konflik 1998
Pada konflik 1998 banyak toko dan perusahaan yang dihancurkan oleh massa,
terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa. Kerusuhan ini terjadi di
sejumlah kota, antara lain Jakarta, Medan, Surakarta, Palembang, Surabaya, serta
beberapa kota lainnya. Ratusan wanita yang keturunan Tionghoa mengalami
pemerkosaan dan pelecehan seksual, dimana sebagian diperkosa beramai-ramai,
dianiaya secara sadis kemudian dibunuh. Dalam kerusuhan tersebut pun banyak
warga Indonesia keturunan Tionghoa meninggalkan Indonesia untuk mencari
keselamatan.
Kerusuhan yang terjadi membuat panik para pemilik toko tersebut dan juga
menuliskan muka toko mereka dengan tulisan “Milik Pribumi” atau “Pro-reformasi”
karena penyerang hanya fokus ke orang-orang Tionghoa. Ada beberapa dari mereka
tidak ketahuan oleh amuk massa, tetapi ada juga yang ketahuan bukan milik pribumi.
Sebab dan alasan dari kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan
pertikaian sampai hari ini. Tetapi pada umumnya masyarakat Indonesia secara
keseluruhan sepakat bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah
Indonesia. Sementara dari beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa bersuara bahwa
kerusuhan ini merupakan tindak pembasmian (Genosida) terhadap orang Tionghoa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberagaman adalah ciri khas atau perbedaan yang melekat pada setiap manusia
dan dalam masyarakat terdapat berbagai perbedaan seperti ras, suku, agama, budaya,
etnis, tingkat ekonomi, status sosial, jenis kelami dan lainnya. Banyak faktor yang
menjadi penentu keberagaman seperti faktor sejarah, faktor geografis, faktor iklim, dan
alam, Pengaruh kebudayaan asing dan globalisasi. Kesetaraan adalah suatu kondisi yang
menunjukkan tingkatan yang sama pada setiap manusia baik dari segi derajat, hak dan
kewajiban. Keberagaman dan kesetaraan juga banyak yang mempengaruhi kehidupan di
masyarakat ada yang berdampak positif ada juga yang berdampak negatif.yang
berdampak negatif seperti Etnosentrisme, Stereotip, Labelling, diskriminasi dan lain-lain.
B. Saran
Salah satu cara menyelesaikan masalah tentang kesetaraan dan keberagaman yang
masih banyak terjadi di indonesia adalah dengan menjunjung tinggi sikap toleransi.
pemerintah dan masyarakat harus sangat tegas dalam menjunjung sikap toleransi ini
karena dengan sikap toleransi masyarakat indonesia akan dapat menghargai dan
memahami keberagaman kesetaraan setiap manusia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Banda Aceh : UIN Ar-Raniry, 2019.
2. https://nasional.tempo.co/read/1462239/kerusuhan-mei-1998-sejarah-kelam-pelanggaran-
ham-di-indonesia , diakses pada tanggal 6 September 2021.