INDONESIA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila
dari dosen
Dra. Trisa Nur Kania, M.si
Disusun oleh :
II
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “Menganalisis Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Karya Tulis Ilmiah.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini,
Penulis
DAFTAR ISI
Indonesia adalah bangsa yang memiliki karakteristik masyarakat yang majemuk yang
menghasilkan adanya stratifikasi sosial atau pengelompokan suatu masyarakat ke dalam
tingkatan-tingkatan tertentu secara vertikal. Stratifikasi sosial dan Kesenjangan Sosial
sebenarnya sudah ada sejak jaman Indonesia di jajah oleh Belanda dan Jepang. Koloni
mengelompokkan masyarakat Indonesia ke dalam golongan-golongan tertentu sesuai dengan
rasnya. Akan tetapi di jaman sekarang, stratifikasi sosial tidak lagi dikelompokkan berdasarkan
ras.
Stratifikasi sosial dan Kesenjangan Sosial di Indonesia lebih mengarahkan penggolongan
suatu masyarakat yang dinilai dari segi status sosialnya seperti jabatan, kekayaan, pendidikan
atau sistem feodal pada masayarkat Aceh dan kasta pada masyarakat Bali. Sedangkan ras, suku,
klan, budaya, agama termasuk ke dalam penggolongan secara horizontal. faktor yang
menyebabkan kemajemukan di indonesia yang pertama keadaan geografis yang membagi
Indonesia kurang lebih 3000 pulau. Hal tersebut yang menyebabkan Indonesia memiliki suku
budaya yang banyak seperti Jawa, Sunda, Bugis, Dayak, dan lain-lain. Kedua adalah Indonesia
terletak di antara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik yang menyebabkan adanya
pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia seperti Islam, Kristen, Budha, dan Hindu. Dan
ketiga adalah iklim yang berbeda-beda dan struktur tanah yang tidak sama yang menyebabkan
perbedaan mata pencaharian antar wilayah satu dengan wilayah lainnya. Sehingga hal tersebut
pula dapat membedakan mobilitas suatu masyarakat satu dengan masyarakat lainnya dalam
kondisi wilayah yang berbeda.
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Agar pembaca dapat mengerti apa yang dimaksud dari Stratifikasi Sosial dan
Kesenjangan Sosial
2. Agar pembaca dapat memahami bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial dan Kesenjangan
Sosial
3. Mengedukasi pembaca tentang Stratifikasi Sosial dan Kesenjangam
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam suatu kehidupan masyarakat memiliki yang dihargai dan bernilai bisa
berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, prestesi, keaslian keanggotaan
masyarakat dan sebagainya. Selama manusia membeda bedakan penghargaan terhadap
suatu yang dimiliki tersbut pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat.
Semakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat atau seseorang terhadap sesuatu
yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yang
hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidakmemiliki sama sekali, maka mereka
mempunyai kedudukan dan lapisan rendah.
Terjadinya sistem lapisan-lapisan dalam masyarakat dapat terjadi dengan
sendirinya, atau sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. System lapisan
social yang sengaja disusun biasanya mengacu kepada pembagian kekuasaan dan
wewenang yang resmi dalam organisasi formal. Agar dalam masyarakat manusia hidup
dengan teratur, maka kekuasaan dan wewenang yang ada harus dibagi-bagi dengan
teratur dalam suatu organisasi vertical atau horizontal. Bila tidak kemungkinan besar
terjadi pertentangan yang dapat membahayakan keutuhan masyarakat.
Sifat dari system pelapisan masyarakat ada yang tertutup dan ada yang terbuka.
Yang bersifat tidak memungkinkan pindahnya orang orang dan suatu lapisan ke lapisan
lain, baik gerak pindahnya ke atas maupun ke bawah. Keanggotan dari suatu lapisan
tertutup, diperoleh dari atau memulai kelahiran. System lapisan tertutup dapat dilihat
pada masyarakat yang berkasta, suatu masyarakat yang feodal, atau pada masyarakat
yang system pelapisannya ditentukan oleh perbedaan rasial. Pada Masyarakat yang
system pelapisannya bersifat terbuka, setiap anggota mempunyai kesempatan buat
berusaha dengan kecakapannya sendiri untuk naik lapisan social, atau kalau tidak
beruntung, dapat jatuh kelapisan bawahnya.
Beberapa kriteria yang menyebabkan terjadinya stratifikasi sosial:
1. Ukuran Kekayaan
Seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan
teratas kekayaan tersebut dapat dilihat melalui ukuran rumah, kendaraan pribadi, luas
kepemilikan tanah, cara berpakaian, dan lain-lain
2. Ukuran Kekuasaan
Seseorang yang memiliki wewenang terbesar menempati lapisan paling atas,
misalnya saja seorang Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota atau yang
paling rendah Ketua Rukun Tetangga (RT)
3. Ukuran Kehormatan
Seseorang yang di hormati dan segani secara social dalam masyarakat
biasanya menduduki tempat paling tinggi dalam sebuah masyarakat, terutama dalam
masyarkat yang masih tradisional. Biasanya mereka adalah kelompok ulama/kyai,
ustadz, tokoh/kepala suku, orang tua atau seseorang yang memiliki jasa terhadap
masyarakat dalam hal ini seorang pahlawan
4. Ukuran Ilmu Pengetahuan Umumnya
Seorang atau kelompok yang memiliki derajat Pendidikan yang tinggi
biasanya menduudki posisi tertinggi dalam masyarakat. Misalnya seorang sarjana
lebih tinggi posisinya ketimbang seorang lulusan Sekolah Menengah Atas atau
SLTA/SLTP. Namun ukuran ini terkadang menyebabkan terjadi efek negatif karena
dalam kenyataan masyarakat sekarang bahwa kualitas atau mutu ilmu
pengetahuannya tidak lagi menjadi ukuran, melainkan ukuran gelar yang
disandangnya, dan ukuran ini bersifat limitative
Ada 5 faktor penyebab kesenjangan sosial, antara lain perbedaan sumber daya
alam, kebijakan pemerintah, pengaruh globalisasi, demograf serta kondisi dan letak
geografis.
2. Kebijakan Pemerintah
Ternyata masalah kebijakan pemerintah juga menjadi faktor utama terjadinya
kesenjangan sosial loh. Maka tidak heran jika menjadi Kepala Negara itu harus
berhati-hati. Jika salah melakukan analisis, maka rakyat yang mengalami dampak
terburuknya. Contoh kasus terjadinya kesenjangan sosial yang dibuat pemerintah,
adalah aturan pemberlakuan PPKM selama beberapa bulan akibat covid-19.
Dampaknya, pertumbuhan ekonomi macet total. Banyak pedagang yang harus gulung
tikar, banyak karyawan yang dirumahkan dan di PHK. Maka secara otomatis, semakin
banyak orang-orang miskin baru.
3. Pengaruh Globalisasi
Kesenjangan sosial yang saat ini paling kita rasakan adalah kesenjangan sosial
akibat pengaruh globalisasi. Teknologi berkembang cepat. Bahkan, metode jual beli
yang dulu dilakukan secara offline (datang langsung ke toko) sekarang beralih serba
online. Bagi yang gagap dan tidak dapat mengikuti tren, maka akan tergilas dan
tertinggal. Bagi yang mampu mengimbangi globalisasi, mereka akan tetap bertahan
dalam dunia bisnis mereka. Apalagi sekarang ada istilah content creator youtube,
banyak Orang Kaya Baru (OKB) yang mendapatkan penghasilan dari youtube. Tidak
perlu pergi kemana-mana hanya buat konten, bermain-main dan edit video, maka uang
datang sendiri. Jumlahnya pun cukup fantastis bagi yang memiliki banyak
pengikutnya. Maka tidak heran jika orang-orang yang tidak memiliki keterampilan,
kreativitas akan tertinggal, semakin sulit mendapatkan uang.
4. Demografis
Faktor kesenjangan sosial demografis lebih menekankan pada kualitas
masyarakat yang tinggal disuatu daerah. Sebut saja daerah A yang memiliki kesadaran
akan pendidikan, kesadaran untuk kesehatan, dan kesadaran untuk membuka lapangan
kerja (meski kecil), serta struktur kependudukan yang sudah memiliki wawasan maju.
Maka lebih mudah membuka kesempatan baru. Sehingga mampu mendapatkan
penghasilan lewat kapasitas dan ilmu mereka. Sementara daerah yang tidak memiliki
kesempatan pada pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja akan mengalami kesulitan
secara finansial. Secara sederhana, demografis yang dinamis mampu menekan
terjadinya kesenjangan sosial, sementara demografis yang cenderung kolot sulit
berkembang.
5. Kondisi dan Letak Geografis
Faktor kesenjangan sosial yang paling umum dipengaruhi oleh kondisi dan
letak geografis. Contohnya di pulau Jawa. Sebagai pulau terpadat dan didatangi dari
berbagai pulau di Indonesia bahkan berbagai Negara. Maka dari segi pembangunan
dan infrastruktur lebih memadai. Karena memang banyak stakeholder yang tinggal
disitu dan memiliki kepentingan, dana dan tenaga banyak. Sementara di beberapa
pulau lain, dari infrastruktur ala kadarnya. Karena memang dari segi sumber daya
manusia, mobilitas dan kepentingannya pun juga berbeda. Sehingga ketika
disandingkan dan dibandingkan, terjadi kesenjangan.
2.4 Dampak dari Stratifikasi dan Kesenjangan Sosial serta Cara Mengatasinya
1.1 Kesimpulan
Stratifikasi pendidikan atau pelapisan sosial muncul dengan sendirinya bersamaan
dengan proses pertumbuhan masyarakat. Pelapisan sosial ini muncul menjadi seperti
pembatas antara suatu golongan dengan golongan tertentu. Misalnya munculnya golongan
kaya, miskin. Didalam pembatasan ini akan muncul sikap dimana suatu golongan hanya mau
bergaul dengan golongannya. Tetapi tidak selalu demikian, kadang-kadang ada yang tetap
mau bergaul diluar golongannya, semua itu tergantung kepada individunya masing-masing.
Gotong royong sudah muncul di dalam masyarakat Indonesia sejak bertahun tahun
lalu. Gotong royong muncul membawa nilai-nilai yang baik di dalam kehidupan ini. Nilai-nilai
tersebut sudah menjadi suatu hal yang sepertinya menjadi suatu hal yang baik di dalam
kehidupan ini. Sifat gotong royong ini mengajarkan tentang nilai kebersamaan dan saling
tolong menolong tanpa mengharapkan imbalan. Masyarakat Indonesia sendiri pada dasarnya
memang sangat menghargai prinsip-prinsip hidup bersama dan saling mengasihi gotong
royong pun tercipta karena prinsip kebersamaan ini.
1.2 Saran
A. Saran Dari Kesenjangan Sosial
1. Program pengentasan kemiskinan sebaiknya lebih berorientasi pada pemerataan pendapatan
agar kesenjangan sosial tidak semakin timpang dan permasalahan kemiskinan tidak semakin
rumit.
2. Dalam menjalankan program pengentasan kemiskinan, harus ada kerjasama antara
pemerintah, masyarakat dan swasta dengan cara mengakomodir program pengentasan
kemiskinan agar tepat sasaran
3. Untuk mendapatkan profesionalitas pelaksana program, perlu di terapkan sistem tenaga
fungsional sebagaimana pelaksana program pengentasan kemiskinan itu di akui sebagai tenaga
professional dan mendapat tunjangan fungsional/tunjangan profesi.
4. Tahapan dalam pelaksanaan perlu dirampingkan agar tidak terlalu berbelit sehingga
masyarakat bisa mengaksesnya dengan lebih baik.
Salsabila, N. (2022, 05 25) Memahami Stratifikasi Sosial Melalui Bentuk, Sifat, dan
Fungsinya. https://www.brainacademy.id/blog/stratifikasi-sosial
https://apayangkamu.com/jelaskan-hubungan-antara-stratifikasi-sosial-dengan-
kesenjangan-sosial/amp
Syah, R.T.D. (2020, 07 30) Kesenjangan Sosial : Pengertian, Dampak, dan Cara
Mengatasinya https://www.linovhr.com/kesenjangan-sosial/
Dwi, L.F (2022, 03 18) Faktor Penyebab dan Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial.
https://katadata.co.id/agung/berita/623449123f0df/faktor-penyebab-dan-upaya-
mengatasi-ketimpangan-sosial
Laeli, N.A Pengertian Kesenjangan Sosial: Bentuk, Faktor, Dampak, dan Solusinya.
https://www.gramedia.com/literasi/kesenjangan-sosial/