Disusun oleh:
KELOMPOK 1
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Stratifikasi Sosial Dan Diferensiasi Sosial”.
Penyusunan makalah ini berguna untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Pengantar Antropologi dan Sosiologi. Makalah ini berisi penjelasan dan informasi
tentang apa itu stratifikasi sosial, jenis jenisnya, contoh kasus, unsur pembentuk
stratifikasi sosial, pengertian dari diferensiasi sosial serta macam macamnya.
Makalah ini telah kami susun sedemikian rupa secara maksimal dan dibantu
oleh berbagai pihak untuk memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu semua
kami mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
makalah ini dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak yang membaca dan menilai untuk memberikan sesuatu
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih atas segala kesempatan yang ada.
Semoga makalah ini berguna untuk menambah wawasan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia merupakan makhluk sosial yang pasti tidak akan terlepas dari
interaksi sosial didalam masyarakat. Dengan adanya interaksi dalam masyarakat
nantinya akan berpengaruh dalam sebuah pembentukan kelompok sosial. Didalam
kehidupan bermasyarakat, pembagian kelompok tersebut dilandasi dengan banyak
faktor yang mempengaruhinya seperti dengan penghargaan serta strata sosial
berdasarkan dari segi ilmu pengetahuan, kekayaan, kekuasaan dan lain sebagainya.
Mulai dari situlah timbul penghormatan terhadap penghargaan yang membentuk
sebuah gejala pengelompokan sosial dalam masyarakat. Yang secara umum
kelompok tersebut dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu pengelompokan secara
vertikal dan pengelompokan secara horizontal.
Secara teori, manusia dengan manusia yang lain memiliki derajat yang sama.
Namun, pada realita kehidupan tidak begitu adanya. Perbedaan lapisan masyarakat
merupakan sebuah gejala secara universal yang termasuk bagian dari sistem sosial
dalam masyarakat. Lapisan dalam masyarakat sangat berperan penting dalam
kehidupan aktivitas individu maupun kelompok dalam berorganisasi. Awalnya
lapisan masyarakat juga sudah dikenal sejak dulu saat seorang manusia mulai
mengenal adanya sistem organisasi.
1
kehidupan bermasyarakat karena ada sebuah ketidakseimbangan dalam pembagian
hak dan kewajiban yang diberikan.
Kelas Sosial merupakan sebuah realitas yang sangat penting, bukan hanya
sekedar teori tetapi juga mengelompokkan mereka dalam berbagai hal. Pertama,
penghasilan atau kekayaan yang dimana ini termasuk dan merupakan sebuah
determinant yang penting dalam peran memberikan sebuah gambaran tentang latar
belakang seseorang ataupun cara hidupnya. Kedua, pendidikan atau ilmu
pengetahuan ini lebih akan melahirkan sebuah keterampilan dalam diri seseorang
dan akhirnya membentuk perubahan dalam diri seserorang untuk menjalani
kehidupannya. Ketiga, Pekerjaan ini lebih menjelaskan secara umum tentang kelas
sosial seseorang tersebut.
2
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mendeskripsikan pengertian dari stratifikasi sosial dan
diferensiasi sosial itu sendiri
b. Untuk mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk stratifikasi sosial
tersebut
c. Untuk mendeskripsikan apa saja jenis dari stratifikasi sosial dalam
masyarakat
d. Untuk mendeskripsikan apa saja jenis dari diferensi sosial dalam
masyarakat dan contohnya
e. Untuk mendeskripsikan contoh dan kasus dari stratifikasi sosial dan
penjelasan analisis kasus tersebut.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa pengertian stratifikasi sosial yang dikemukakan oleh para ahli
dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah penggolongan individu atau
kelompok masyarakat kedalam struktur kelas tertentu yang tersusun secara
bertingkat atau vertikal. Stratifikasi sosial dapat terbentuk karena beberapa faktor
seperti halnya kepemilikan kekayaan yang bernilai ekonomis (dimensi ekonomi), ,
etnis atau ras, pendidikan formal, kekuasaan, status atas dasar keturunan, kemajuan
teknologi dan lain sebagainya.
4
Diferensiasi sosial merupakan pembedaan masyarakat dimana masyarakat
dikelompokan menurut suku, agama, adat istiadat, ras, klen, bahasa, budaya, dan
lain sebagainya yang bersifat horizontal. Jika stratifikasi sosial mengelompokkan
individu atau masyarakat secara vertikal maka ada pula pengelompokan masyarakat
secara horizontal yang biasa disebut diferensiasi sosial. Yang dimaksud diferensiasi
soasial bersifat horizontal atau sejajar ini adalah setara dimana tidak ada kelompok
sosial yang memiliki status atau posisi yang lebih tinggi sehingga dapat
disimpulkan memiliki kedudukan yang sama dan salah satu yang menjadi pembeda
adalah sesuatu yang telah dimilikinya sejak lahir. Pada diferensiasi sosial ditandai
dengan adanya perbedaan pada 3 ciri yaitu ciri fisik, ciri sosial, dan ciri budaya.
Status sosial dibedakan menjadi 2 yaitu status yang bersifat objektif dan
subjektif. Status yang bersifat objektif adalah status yang disertai dengan hak dan
kewajiban yang terlepas dari individu. Sedangkan, status yang bersifat subjektif
adalah status yang berdasarkan penilaian orang lain sehingga status ini memiliki
sifat yang cenderung tidak konsisten.
Berikut ini adalah unsur-unsur terbentuknya stratifikasi sosial:
Kekayaan [Capital]
5
Seseorang yang memiliki kekayaan yang melimpah otomatis akan memiliki
kedudukan yang tinggi. Oleh karena itu manusia selalu belomba-lomba
untuk mencari harta yang melimpah, mereka rela bekerja keras untuk
mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya..
Kekuasaan [Power] dan Kehormatan [Privilege]
Seseorang yang memiliki kewenangan atau jabatan yang tinggi di
masyarakat juga akan mempengaruhi tingkat atau status sosial yang tinggi.
Contohnya saja seorang direktur perusahaan pasti ia akan dihormati dan
disegani oleh bawahannya karena ia mempunyai status sosial yang lebih
tinggi. Dalam sistem kasta misalnya, seorang brahmana memiliki
kedudukan yang sangat dihormati oleh lapisan masyarakatnya.
Ilmu Pengetahuan [Knowledge]
Seseorang yang terus belajar dan mengembangkan diri sehingga ia
mempunyai ilmu pengetahuan luas dan banyak kemampuan pasti
mempunyai status sosial yang tinggi di masyarakat. Contohnya seperti
dokter, pengacara, guru, dan lain sebagainya
Stratifikasi terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan hal-hal di bawah ini:
1.Berdasarkan Sifatnya
6
Stratifikasi sosial terbukan merupakan keadaan dimana anggota
masyarakatnya mempunyai kesempatan untuk naik ke lapisan sosial yang lebih
tinggi tergantung dari usaha yang telah ia lakukan. Namun bisa juga turun ke lapisan
sosial yang rendah jika ia gagal/kurang beruntung untuk mencapainya.
7
Bentuk stratifikasi sosial ini didasarkan pada status sosial yang dimiliki oleh
setiap individu maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat. Stratifikasi
sosial ini juga berhubungan dengan kedudukan seseorang di dalam masyarakat.
Bisa juga dihubungkan dengan sistem kasta, pendidikan, dan jenis pekerjaan.
Contoh bentuk stratifikasi sosial dalam bentuk kasta ialah yang terjadi di Bali.
Stratifikasi dalam bentuk kasta ini bersifat tertutup. Maksud dari tertutup ialah
status ini tidak dapat diubah karena dari lahir kodratnya memang sudah seperti itu.
Sistemnya pun bersifat keturunan. Artinya kasta ini akan terus turun temurun
kepada anak cucu dan seterusnya. Sistem kasta pada kehidupan masyarakat India
dan Bali dulunya sangat berpengaruh dengan tata cara kehidupannya. Mulai dari
tatanan sosial sampai pada masalah perkawinan. Namun sekarang masyarakat Bali
sudah tidak terlalu ketat dalam hal kasta tersebut. Begitu pula dengan kasta yang
ada di India. Jika seorang anak lahir dari golongan paling rendah (Sudra) maka
selamanya ia akan tetap dianggap sebagai Sudra. Demikian pula dengan golongan
menengah (Waisya), Brahmana (Ksatria), dan yang terakhir ialah golongan
cendikiawan (Brahmana).
1. Diferensiasi Ras
8
Diferensisasi sosial berdasarkan ras ini berarti mengelompokkan berdasarkan
ciri fisik yang nampak, bukan pada budayanya yang ada. Misalnya warna kulit,
warna rambut, bentuk rambut, bentuk hidung, bentuk muka
Ciri fenotip ini terbagi menjadi dua yakni ciri kualitatif dan juga kuantitatif.
Ciri kualitatif ini mencakup warna kulit, bentuk rambut, warna mata, bentuk muka.
Sedangkan untuk ciri kuantitatif ialah gerak badan, dan tinggi badan.
b. Ciri filogenetik
Ciri Filogenetik yaitu hubungan asal usul antara ras-ras dan perkembangan.
Maksudnya adalah ciri ini dapat ditelusuri dari nenek moyangnya hingga semua
generasi keturunannya. Contohnya ialah ada keturunan Jawa, keturunan Sunda.
Adapula ciri getif yang memiliki arti dia merupakan ciri yang berdasarka pada
keturunan darah.
• Negroid, dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal
dan kelopak mata lurus.
9
3. Diferensiasi Agama
4. Diferensiasi Profesi
Sebenarnya, kedudukan laki-laki dan perempuan itu sama saja karena sama-
sama memiliki status, kesempatan, dan peran sosial dalam berkehidupan. Namun,
bagi beberapa daerah kedudukan perempuan ini terbilang lebih rendah daripada
status laki-laki. Hal ini terjadi karena adanya agama serta norma yang membedakan.
10
2.5 Analisis Kasus
Stratifikasi sosial menjadi bahan kajian penting dalam sosiologi. Dan pada
hakikatnya, stratifikasi sosial memang selalu ada dalam kehidupan manusia.
Perbedaan-perbedaan dalam segi status dan peran menjadi latar belakang muncul
istilah stratifikasi sosial. Sebelum kita lebih jauh mengkaji suatu kasus tentang
stratifikasi sosial, ada baiknya kita mengetahui pengertian dari stratifikasi sosial.
Stratifikasi sosial berasal dari dua kata, yakni stratifikasi dan sosial. Secara
etimologis, kata stratifikasi berasal dari Bahasa latin yaitu stratum (jamaknya :
strata), yang berarti lapisan atau tingkat masyarakat. Sedangkan, kata sosial dalam
kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary, berasal dari kata social yang artinya
sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Dari pengertian tersebut, dapat kita
simpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam kelas- kelas secara bertingkat (vertical) atas dasar kekuasaan, hak-hak
istimewa dan prestise.
Salah satu contoh stratisikasi sosial adalah struktur sosial Indonesia di zaman
Hindia Belanda. Seperti yang kita tau, Indonesia mengalami sejarah panjang
penjajahan oleh Belanda selama 350 tahun lamanya. Selama itu pula pengaruh
kebudayaan kolonial dan system sosial yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh
kebijakan pemerintahan kolonial Belanda. Pembagian kelas masyarakat pada
zaman kolonial dibagi menjadi tiga lapisan, yakni :
11
dipraktikkan di banyak negara di dunia. Anggapan mengenai keunggulan ini
kemudian malah dikuatkan lagi oleh teori – teori yang ‘sok ilmiah’oleh banyak
sarjana reaksioner yang mengatakan bahwa ras yang paling murni dan unggul di
dunia adalah ras Arya. Tempat tinggal ras ini, tidak lain dan tidak bukan adalah
benua Eropa. Di Jerman, Adolf Hitler semakin menguatkan teori ‘ngawur’ ini,
bahwa bangsa Jerman, yang notabene berkulit putih, ditakdirkan untuk mengusai
dunia. Miskonsepsi terhadap ras ini lah kemudian dikenal sekarang sebagai gejala
diskriminasi ras. Di Indonesia sendiri, pembedaan kelas sosial berdasarkan ras
menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat pribumi, ditindak sebagai budak,
diperlakukan seperti bukan manusia, dipekerjakan layaknya hewan.
12
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
13
profesi dan diferensiasi jenis kelamin. Stratifikasi sosial dan difernsasi sosial ini
menimbulkan keberagaman kelompok namun tidak menutup kemungkinan dapat
menimbulkan konflik atau masalah.
3.2 Saran
Masyarakat diharapkan tidak bersifat tertutup dalam bersosialisasi dan
berpandangan hidup, namun lebih bersifat terbuka dalam melakukan gerak sosial
agar tercipta kehidupan sosial yang selaras tanpa adanya diskriminasi yang
melibatkan individu, golongan kelompok yang lain. Dan perlu kita perhatikan
bahwa stratifikasi sosial bukan halangan bagi kita untuk menjadi lebih baik. Maka
sifat optimis dan merasa cukup dalam hal ini sangat diperlukan. Dan juga
diferensiasi sosial jika tidak diperhatikan kemungkinan akan membawa
ketimpangan sosial dan menimbulkan konflik serta masalah yang didasarkan
dengan adanya perbedaan baik dari aspek ras, etnis, agama, profesi hingga jenis
kelamin.
14
DAFTAR PUSTAKA
15