Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MATA KULIAH : Sosologi Agribisnis Perikanan

MATERI : Stratifikasi Sosial

DOSEN PENGAMPUH : Dr.Andi Rusdi Walinono, S.Pi., M.Si

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5

 Haspiani

 Hasriani

 Ichwan Mestari Ibrahim

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2022

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Mandalle, 07 Februari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ ii


Datar Isi ............................................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
BAB II Pembahasan ........................................................................................................ 4
A. Pengertian Stratifikasi Sosial ................................................................................. 4
B. Fungsi Sosial .......................................................................................................... 6
C. Faktor Terbentuknya Stratiikasi ............................................................................. 7
D. Sifat-Sifat Startikasi Sosial .................................................................................... 10
E. Contoh Stratiikasi Sosial ........................................................................................ 11
BAB III Penutup ............................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-


hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang tinggi terhadap
hal-hal tertentu, akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi
dari hal-hal lainnya. Misalnya jika masyarakat menghargai kekayaan material
daripada kehormatan maka mereka yang memiliki kekayaan tinggi akan menempati
kedudukan yang tinggi dibandingkan pihak-pihak lainnya. Gejala tersebut akan
menimbulkan lapisan masyarakat yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau
suatu kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal.

Sebagaimana filosof Aristoteles (Soekanto, 2003:227) mengatakan bahwa


zaman dahulu di dalam negara terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali,
yang melarat dan yang berada di tengah-tengah. Membuktikan bahwa zaman itu dan
sebelumnya orang telah mengakui adanya lapisan masyarakat yang mempunyai
kedudukan bertingkat-tingkat dari bawah ke atas. Barang siapa yang mempunyai
sesuatu yang berharga dalam jumlah yang banyak, dianggap masyarakat
berkedudukan dalam lapisan atas. Mereka yang hanya sedikit sekali atau tidak
memiliki sesuatu berharga dalam pandangan masyarakat mempunyai kedudukan yang
rendah.

Sistem lapisan dalam masyarakat dalam sosiologi dikenal dengan sebutan


stratifikasi sosial (social stratification). Ini merupakan pembedaan masyarakat ke
dalam kelas-kelas secara bertingkat. Kelas sosial tersebut dibagi dalam tiga kelas
yaitu kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower
class).

Adanya lapisan masyarakat sangat berperan penting dalam aktivitas sosial


individu atau kelompok dalam suatu organisasi sosial. Tanpa lapisan sosial dalam
masyarakat maka masyarakat itu akan menarik untuk dilihat, dikenal, dan dipelajari.

1
Lapisan masyarakat sudah ada sejak dulu, dimulai sejak manusia itu mengenal
adanya kehidupan bersama dalam suatu organisasi sosial. Lapisan masyarakat mula-
mula didasarkan pada perbedaan seks, perbedaan antara yang pemimpin dan yang
dipimpin, golongan budak dan bukan budak, pembagian kerja bahkan pada
pembedaan kekayaan. Semakin maju dan rumit teknologi suatu masyarakat, maka
semakin kompleks sistem lapisan masyarakat.

Bentuk-bentuk kongkrit lapisan masyarkat berbeda-beda dan sangat banyak.


Namun secara prinsipil bentuk-bentuk lapisan sosial tersebut dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga kelas yaitu ekonomi, politis, dan didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu
dalam masyarakat. Ketiga bentuk pokok tadi memiliki keterkaitan yang erat satu sama
lainnya, dimana ketiganya saling mempengaruhi.

Secara teoritis, semua manusia dapat dianggap sederajat, namun dalam


realitanya hal tersebut tidak demikian adanya. Pembedaan atas lapisan merupakan
gejala universal yang merupakan bagian sistem sosial setiap masyarakat. Sistem
lapisan dengan sengaja dibentuk dan disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.
Sehingga suatu organisasi masyarakat tidak akan pernah lepas dari terbentuknya
lapisan sosial dalam masyarakat tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan stratifikasi sosial?


2. Apa Saja Fungsi Sosial?
3. Apa Saja Faktor Terbentuknya Stratifikasi Sosial?
4. Apa Saja Sifat-sifat Stratifikasi Sosial?
5. Apa Saja Contoh Stratifikasi Sosial?

2
C. Tujuan

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui dan memahami stratifikasi sosial.
2. Untuk mengetahui Fungsi Sosial?
3. Untuk mengetahui Faktor Terbentuknya Stratifikasi Sosial?
4. Untuk mengetahui Sifat-sifat Stratifikasi Sosial?
5. Untuk mengetahui Stratifikasi Sosial?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRATIFIKASI SOSIAL

Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat


bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang
dimilikinya. Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti strata atau lapisan
dalam bentuk jamak. Sebagaimana Pitirin A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi
sebagai pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
hierarkis. Sedangkan menurut Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan menempatkan
setiap individu pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang
dimiliki. Sementara Max Weber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai
penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam
lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.

Adanya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam


proses pertumbuhan masyarakat itu. Tetapi adapula yang dengan sengaja disusun
untuk mengejar suatu tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial
dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan
harta dalam batas-batas tertentu.

Sifat sistem lapisan sosial di dalam masyarakat dapat bersifat tertutup (closed
social stratification), terbuka (open social stratification), dan sistem lapisan sosial
campuran. Stratifikasi sosial tertutup (closed social stratification) ini adalah
stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas
horisontal saja.

Contoh: sistem kasta, kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan
Brahmana, rasialis, kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa
pindah kedudukan di posisi kulit putih, feodal, kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi
juragan atau majikan. Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification) ini

4
bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Contoh: seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya, seorang
yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan
usaha. Sedangkan stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara
stratifikasi tertutup dan terbuka.

Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat


di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan
rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di
Jakarta. Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan
pelapisan sosial adalah kekayaan (materi atau kebendaan), ukuran kekuasaan dan
wewenang, ukuran kehormatan, dan ukuran ilmu pengetahuan.

Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan
sosial masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan dan
peranan merupakan dua unsur baku dalam lapisan sosial dan mempunyai arti penting
dalam bagi sistem sosial. Yang diartikan sebagai sistem sosial adalah pola-pola yang
mengatur hubungan timbal-balik antara individu dalam masyarakat dan tingkah laku
individu-individu tersebut.

Kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Kedudukan


itu dibedakan atas tiga macam yaitu pertama, ascribed status artinya kedudukan
sesorang dalam masyarakat diperoleh karena kelahiran tanpa memperhatikan
perbedaan rohaniah dan kemampuan, misalnya kedudukan anak bangsawan adalah
bangsawan pula. Kedua, achieved status artinya kedudukan yang dicapai seseorang
dengan usaha-usaha yang disengaja, misalnya profesi guru diperoleh dengan
memenuhi persyaratan tertentu dengan usaha dan kemampuan yang dimilikinya. Dan
ketiga, assigned status artinya kedudukan yang diberikan, mempunyai hubungan erat
dengan achieved status, bahwa kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang
lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa telah memperjuangkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

5
Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan. Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka dia
menjalankan suatu peranan. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam hal ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan bermasyarakat. Disamping itu peranan merupakan suatu konsep perihal pa
yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Serta peranan
juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi stuktur sosial.

B. Fungsi Stratifikasi Sosial

Pengelompokkan masyarakat berdasarkan kelas sosialnya ini bukanlah


tindakan diskriminatif. Stratifikasi sosial dalam masyarakat memang dibutuhkan
karena memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain:

1. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif


Fungsi stratifikasi sosial yang pertama adalah distribusi hak-hak
istimewa yang objektif. Maksud distribusi hak-hak istimewa yang objektif
ini termasuk menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan, dan
kewenangan pada jabatan atau kedudukan seseorang.

2. Menentukan prestise dan penghargaan


Fungsi stratifikasi sosial yang kedua adalah menentukan prestise dan
penghargaan seseorang di tengah masyarakat. Karena, sistem tingkatan pada
strata sosial ini menyangkut pada prestise dan penghargaan seseorang.
Dalam hal ini, penghargaan terhadap orang yang menduduki dan
melaksanakan tugasnya bisa dipandang sebagai insentif yang menarik
mereka untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
Misalnya, orang yang merupakan keturunan keluarga keraton atau
kerajaan, maka berhak mendapatkan gelar kebangsawanan sebagai prestise
dan penghargaan.

6
3. Kriteria sistem pertentangan

Kriteria sistem pertentangan juga termasuk fungsi stratifikasi sosial.


Kriteria sistem pertentangan ini bisa diperoleh melalui kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, wewenang atau kekuasaan.

4. Menentukan simbol status atau kedudukan


Fungsi stratifikasi sosial lainnya termasuk menentukan simbol status
atau kedudukan seseorang. Karena, setiap strata sosial ditandai dengan
pangkat atau simbol-simbol yang menunjukkan kedudukannya, peranan
khusus dan standar tingkah lakunya dalam kehidupan.
Misalnya, tingkah laku dan cara berpakaian setiap orang dari strata
sosial yang beda juga akan berbeda. Karena, tingkah laku dan cara
berpakaian seseorang yang berasal dari keluarga bangsawan pasti akan
berbeda dengan masyarakat umum lainnya.

5. Tingkat mudah atau tidaknya bertukar kedudukan


Stratifikasi sosial juga berfungsi menentukan tingkat mudah atau
tidaknya seseorang bertukar kedudukan dalam struktur sosial. Adanya
stratifikasi sosial membuat masyarakat bisa mengetahui hal-hal yang harus
dilakukannya untuk berpindah strata dalam stratifikasi sosial.

6. Alat solidaritas antar individu atau kelompok


Stratifikasi sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas antar
individu atau kelompok yang yang ada dalam sistem sosial sama. Dalam hal
ini, stratifikasi sosial juga berfungsi sebagai pemersatu yang
mengoordinasikan dan mengharmonisasikan setiap unit yang ada dalam
struktur sosial itu.

C. Faktor Terbentuknya Stratifikasi Sosial


Secara umum, proses terbentuknya stratifikasi sosial terjadi melalui dua cara,
yakni secara ilmiah yang selaras dengan pertumbuhan masyarakat dan secara

7
disengaja atau direncanakan manusia. Tapi, ada dasar-dasar yang menjadi faktor
terbentuknya stratifikasi sosial, antara lain:

1. Kekuasaan
Kekuasaan salah satu dasar pembentukan stratifikasi sosial.
Seseorang atau sekelompok masyarakat yang memiliki kekuasaan dan
kewenangan besar akan berada pada tingkat lapisan atas dan bawah.
Kekuasaan ini terbentuk karena adanya faktor yang mendorong lingkungan
sosial untuk menciptakan dan mempertahankannya

Adanya kekuasaan dan kewenangan ini untuk mengukur kepemilikan


kekuatan seseorang dalam mengatur dan menguasai sumber produksi atau
pemerintahan. Orang yang memiliki kekuasaan atau kewenangan paling
besar akan menempati lapisan teratas dalam masyarakat.

Dasar pembentukan stratifikasi sosial ini juga berkaitan dengan


kekayaan seseorang. Karena, orang kaya cenderung bisa menguasai orang
lain yang masuk kategori tidak kaya di dalam masyarakat. Di sisi lain,
kekuasaan dan kewenangan seseorang juga akan mendatangkan kekayaan.

2. Kekayaan
Kekayaan juga termasuk dalam faktor terbentuknya stratifikasi sosial.
Karena, orang yang memiliki kekayaan atau berpenghasilan tinggi akan
menduduki lapisan teratas dalam masyarakat. Kekayaan seseorang ini bisa
mempengaruhi gaya hidup, cara berpakaian, makanan yang dikonsumsi,
transportasi pribadi hingga kepemilikan barang-barang mewah.

Kekayaan seseorang ini diukur dari kepemilikan harta benda


seseorang yang terlihat dari jumlah materiil saja. Kekayaan inilah yang bisa
menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Sebab, orang yang
memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam kelompok masyarakat
lapisan terbatas.

8
Sedangkan, orang yang tidak memiliki kekayaan atau kekayaan
paling rendah berada dalam lapisan sosial masyarakat paling rendah.
Seseorang bisa melihat kekayaan orang lain dari tempat tinggalnya, benda-
benda yang dimilikinya, caranya berpakaian, kebiasaannya berbelanja dan
kebiasaannya berbagi dengan orang lain.

3. Kehormatan
Faktor ketiga terbentuknya stratifikasi sosial adalah kehormatan.
Kehormatan seseorang tidak hanya diukur dari kekayaan yang terlihat dan
kekuasaan yang dimilikinya. Kehormatan seseorang diukur dari pandangan
masyarakat mengenai dirinya. Maksudnya, orang tersebut paling disegani
dan dihormati dalam kehidupan sehari-hari.

Kehormatan seseorang juga bisa diukur dari gelar kebangsawanan


atau sisi kekayaan materiil. Orang yang paling disegani atau dihormati di
tengah masyarakat akan menempati lapisan sosial teratas.

Ukuran kehormatan seseorang ini sangat terasa pada kehidupan


masyarakat tradisional. Karena, orang yang paling dihormati biasanya
memberikan banyak jasanya kepada masyarakat, orangtua atau orang yang
berperilaku dan berbudi luhur.

Dalam masyarakat tradisional, seseorang yang paling dihormati bisa


disebut sebagai tetua adat. Ia adalah seorang pemimpin di masyarakat yang
pernah berjasa besar kepada masyarakat di masa lampau.

4. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan juga termasuk faktor dalam pembentukan
stratifikasi sosial. Maksudnya, orang yang memiliki tingkat pendidikan
paling tinggi bisa menempati lapisan sosial teratas dalam masyarakat.

Sayangnya, tingkat pendidikan seseorang sebagai faktor pembentuk


stratifikasi sosial ini sering menjadi polemik dan berdampak negatif. Karena,

9
orang-orang memandang tingginya tingkat pendidikan seseorang dari mutu
ilmu pengetahuan yang dimilikinya, tetapi hanya gelar akademiknya.
Hal inilah yang membuat banyak orang berusaha mendapatkan gelar
akademik setinggi-tingginya atau ijazah dengan berbagai cara, meskipun
tidak terpuji dan tidak mementingkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya.

Oleh karena itu, ilmu pengetahuan untuk membentuk stratifikasi


sosial lebih sering digunakan sebagai acuan bagi masyarakat yang sangat
menghargai ilmu pengetahuan. Orang yang paling banyak menguasai ilmu
pengetahuan akan menempati lapisan sosial teratas dalam masyarakat.

D. Sifat-sifat Stratifikasi Sosial


Stratifikasi sosial terbagi menjadi 3 macam yang memiliki sifat-sifat
berbeda. Setiap bentuk stratifikasi sosial ini menentukan kebebasan setiap anggota
masyarakat dalam strata sosial.

1. Stratifikasi sosial terbuka


Stratifikasi sosial terbuka dalam bentuk stratifikasi yang
memiliki sifat dinamis dan mobilitas yang besar. Dalam hal ini,
setiap anggota masyarakat bisa berpindah-pindah dengan bebas
dalam strata sosial, baik vertikal maupun horizontal.

Meskipun mobilitas yang dibutuhkan ini harus melalui


perjuangan berat, kemungkinan seseorang untuk berpindah strata
sosial akan selalu ada. Misalnya, seseorang yang dulunya bekerja
hanya sebagai staf biasa di kantornya bisa mendapatkan promosi
sebagai manajer atau pemimpin di kantor cabang.

2. Stratifikasi sosial tertutup


Stratifikasi sosial tertutup merupakan bentuk stratifikasi sosial yang
bersifat diskriminatif, karena sukar melakukan mobilitas vertikal. Karena,
setiap anggota dari strata sosialnya hanya melakukan mobilitas horizontal.

10
Misalnya, sistem kasta pada agama Hindu mengelompokkan anggota
masyarakatnya menjadi 4 kasta, yakni Brahmana, Ksatria, Waisya dan
Sudra. Pada sistem kasta tersebut seseorang akan kesulitan berpindah kelas
karena atau strata sosial karena sistem kasta yang diperoleh melalui garis
keturunan.

3. Stratifikasi sosial campuran


Stratifikasi sosial campuran merupakan gabungan antara stratifikasi
sosial tertutup dan terbuka sehingga memiliki sifat yang mirip keduanya.
Seseorang bisa berpindah ke lapisan sosial lain dengan cara pindah ke daerah
yang lapisan sosialnya bersifat terbuka. Misalnya, orang yang memiliki kasta
sudra bisa pindah ke daerah yang masyarakatnya tidak mengenal sistem
kasta.

E. Contoh Stratifikasi Sosial


Ada beberapa contoh stratifikasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat
berdasarkan sifat-sifatnya, antara lain:
1. Contoh stratifikasi sosial terbuka
Beberapa bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat, meliputi:

 Seorang penjual makanan seafood kaki lima yang sangat


menekuni usaha kecilnya, sehingga ia bisa mengembangkan
usaha makanannya yang kaki lima menjadi restoran. Ia
berhasil menjadi pengusaha rumah makan seafood berkat
kegigihannyadalam berbisnis. Hal ini bisa menjadi faktor
terbentuknya stratifikasi sosial. Penjual makanan seafood kaki
lima mampu menempati lapisan sosial teratas setelah menjadi
seorang pengusaha restoran seafood.

 Seorang anak tukang becak yang sangat gigih menempuh


pendidikan di perguruan tinggi melalui beasiswa mampu
menjadi lulusan terbaik. Kemudian, ia pun bekerja di sebuah

11
perusahaan mentereng di Ibu Kota Indonesia. Pencapaian anal
tersebut termasuk salah satu faktor terbentuknya stratifikasi
sosial. Karena, ia yang berasal dari lapisan sosial rendah bisa
menuju lapisan sosial menengah hingga teratas berkat
pencapaiannya. Ia juga sekaligus mengangkat derajat orang
tuanya.

 Tanpa adanya kemampuan, keahlian dan prestasi yang


dibutuhkan untuk berada dalam profesi tersebut, maka
seseorang tidak bisa memenuhi kualifikasi sebagai dokter.

 Hal ini merupakan proses terbentuknya stratifikasi sosial.


Kegigihan seseorang termasuk faktor penentu dirinya akan
berada di lapisan sosial terbawah atau teratas.

2. Contoh stratifikasi sosial tertutup

Beberapa bentuk stratifikasi sosial tertutup dalam masyarakat,


meliputi:

 Masyarakat Bali yang hidup dengan sistem kasta di wilayahnya


membuat mereka sulit berpindah strata sosial dalam prosesnya.
Dalam hal ini, sistem kasta telah membagi masyarakat Bali menjadi 4
kelompok, yakni Sudra, Waisya, Ksatria, dan Brahmana.

 Sistem kasta juga menentukan hak waris seseorang. Misalnya, sistem


kasta pada kerajaan Inggris atau kerajaan-kerajaan di Eropa.
Seseorang yang merupakan keturunan raja dan ratu pemimpin
kerajaan tersebut sudah pasti mendapatkan warisan maupun
meneruskan tahta raja atau ratu.

12
Orang-orang yang merupakan keturunan kerajaan juga sudah pasti
menempati lapisan sosial teratas dalam masyarakat.

3. Contoh stratifikasi sosial campuran


Ada beberapa contoh stratifikasi sosial campuran dalam kehidupan
masyarakat, termasuk:
 Sistem kasta di Bali membuat masyarakatnya sulit berpindah
kedudukan. Tapi stratifikasi sosial jenis ini membuat orang yang
memiliki kasta tertinggi di Bali lebih memiliki kebebasan untuk
berubah. Ia bisa berpindah ke wilayah lain di luar Bali. Tapi,
kedudukannya juga harus berubah sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.
 Dalam sebuah masyarakat tradisional, kasta tertinggi biasanya
diduduki oleh kepala adat yang berada di lapisan sosial teratas.

Tapi, bidang pemerintahan lainnya, seperti bidang perekonomian atau


militernya bisa diduduki oleh orang umum yang dianggap layak untuk
menempati jabatan tersebut tanpa melihat kasta sosialnya maupun asalnya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat


bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang
dimilikinya. Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti strata atau lapisan
dalam bentuk jamak. Sebagaimana Pitirin A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi
sebagai pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
hierarkis. Sedangkan menurut Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan menempatkan
setiap individu pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang
dimiliki. Sementara Max Weber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai
penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam
lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.

Contoh: sistem kasta, kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan
Brahmana, rasialis, kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa
pindah kedudukan di posisi kulit putih, feodal, kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi
juragan atau majikan. Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification) ini
bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Contoh: seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya, seorang
yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan
usaha. Sedangkan stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara
stratifikasi tertutup dan terbuka.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://sosiologiuntukindonesia.blogspot.com/2012/02/makalah-stratifikasi-
sosial.html

https://penerbitbukudeepublish.com/materi/stratifikasi-sosial/

15

Anda mungkin juga menyukai