DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Haspiani
Hasriani
2022
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Lapisan masyarakat sudah ada sejak dulu, dimulai sejak manusia itu mengenal
adanya kehidupan bersama dalam suatu organisasi sosial. Lapisan masyarakat mula-
mula didasarkan pada perbedaan seks, perbedaan antara yang pemimpin dan yang
dipimpin, golongan budak dan bukan budak, pembagian kerja bahkan pada
pembedaan kekayaan. Semakin maju dan rumit teknologi suatu masyarakat, maka
semakin kompleks sistem lapisan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
2
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. STRATIFIKASI SOSIAL
Sifat sistem lapisan sosial di dalam masyarakat dapat bersifat tertutup (closed
social stratification), terbuka (open social stratification), dan sistem lapisan sosial
campuran. Stratifikasi sosial tertutup (closed social stratification) ini adalah
stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas
horisontal saja.
Contoh: sistem kasta, kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan
Brahmana, rasialis, kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa
pindah kedudukan di posisi kulit putih, feodal, kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi
juragan atau majikan. Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification) ini
4
bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Contoh: seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya, seorang
yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan
usaha. Sedangkan stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara
stratifikasi tertutup dan terbuka.
Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan
sosial masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan dan
peranan merupakan dua unsur baku dalam lapisan sosial dan mempunyai arti penting
dalam bagi sistem sosial. Yang diartikan sebagai sistem sosial adalah pola-pola yang
mengatur hubungan timbal-balik antara individu dalam masyarakat dan tingkah laku
individu-individu tersebut.
5
Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan. Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka dia
menjalankan suatu peranan. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam hal ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan bermasyarakat. Disamping itu peranan merupakan suatu konsep perihal pa
yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Serta peranan
juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi stuktur sosial.
6
3. Kriteria sistem pertentangan
7
disengaja atau direncanakan manusia. Tapi, ada dasar-dasar yang menjadi faktor
terbentuknya stratifikasi sosial, antara lain:
1. Kekuasaan
Kekuasaan salah satu dasar pembentukan stratifikasi sosial.
Seseorang atau sekelompok masyarakat yang memiliki kekuasaan dan
kewenangan besar akan berada pada tingkat lapisan atas dan bawah.
Kekuasaan ini terbentuk karena adanya faktor yang mendorong lingkungan
sosial untuk menciptakan dan mempertahankannya
2. Kekayaan
Kekayaan juga termasuk dalam faktor terbentuknya stratifikasi sosial.
Karena, orang yang memiliki kekayaan atau berpenghasilan tinggi akan
menduduki lapisan teratas dalam masyarakat. Kekayaan seseorang ini bisa
mempengaruhi gaya hidup, cara berpakaian, makanan yang dikonsumsi,
transportasi pribadi hingga kepemilikan barang-barang mewah.
8
Sedangkan, orang yang tidak memiliki kekayaan atau kekayaan
paling rendah berada dalam lapisan sosial masyarakat paling rendah.
Seseorang bisa melihat kekayaan orang lain dari tempat tinggalnya, benda-
benda yang dimilikinya, caranya berpakaian, kebiasaannya berbelanja dan
kebiasaannya berbagi dengan orang lain.
3. Kehormatan
Faktor ketiga terbentuknya stratifikasi sosial adalah kehormatan.
Kehormatan seseorang tidak hanya diukur dari kekayaan yang terlihat dan
kekuasaan yang dimilikinya. Kehormatan seseorang diukur dari pandangan
masyarakat mengenai dirinya. Maksudnya, orang tersebut paling disegani
dan dihormati dalam kehidupan sehari-hari.
4. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan juga termasuk faktor dalam pembentukan
stratifikasi sosial. Maksudnya, orang yang memiliki tingkat pendidikan
paling tinggi bisa menempati lapisan sosial teratas dalam masyarakat.
9
orang-orang memandang tingginya tingkat pendidikan seseorang dari mutu
ilmu pengetahuan yang dimilikinya, tetapi hanya gelar akademiknya.
Hal inilah yang membuat banyak orang berusaha mendapatkan gelar
akademik setinggi-tingginya atau ijazah dengan berbagai cara, meskipun
tidak terpuji dan tidak mementingkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya.
10
Misalnya, sistem kasta pada agama Hindu mengelompokkan anggota
masyarakatnya menjadi 4 kasta, yakni Brahmana, Ksatria, Waisya dan
Sudra. Pada sistem kasta tersebut seseorang akan kesulitan berpindah kelas
karena atau strata sosial karena sistem kasta yang diperoleh melalui garis
keturunan.
11
perusahaan mentereng di Ibu Kota Indonesia. Pencapaian anal
tersebut termasuk salah satu faktor terbentuknya stratifikasi
sosial. Karena, ia yang berasal dari lapisan sosial rendah bisa
menuju lapisan sosial menengah hingga teratas berkat
pencapaiannya. Ia juga sekaligus mengangkat derajat orang
tuanya.
12
Orang-orang yang merupakan keturunan kerajaan juga sudah pasti
menempati lapisan sosial teratas dalam masyarakat.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Contoh: sistem kasta, kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan
Brahmana, rasialis, kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa
pindah kedudukan di posisi kulit putih, feodal, kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi
juragan atau majikan. Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification) ini
bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Contoh: seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya, seorang
yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan
usaha. Sedangkan stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara
stratifikasi tertutup dan terbuka.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://sosiologiuntukindonesia.blogspot.com/2012/02/makalah-stratifikasi-
sosial.html
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/stratifikasi-sosial/
15