Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

SOSIOLOGI DAN POLITIK

‘ STRATIFIKASI DAN PERUBAHAN SOSIAL ’

OLEH:

KELOMPOK 4

Zena Dwi Yolanda 2017 – 61 – 201 –077

Grace Vinka Impiaty 2017 -61-201- 108

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan nikmat-
Nyalah saya dapat menyelesaikan sebuah tugas SOSIOLOGI DAN POLITIK.
Pembuatan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga
agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan tugas. tugas ini berisi tentang
Materi yang Bapak berikan.
Adapun sumber-sember dalam pembuatan tugas ini, didapatkan dari beberapa
buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui media internet.
Kami sebagai penyusun tugas ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber
walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun
dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan tugas ini mungkin
masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena itu kami
mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami mangharapkan ada kritik dan
saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.

ii
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................6

PENDAHULUAN.............................................................................................................6

A. LATAR BELAKANG............................................................................................6

B.     RUMUSAN MASALAH......................................................................................6

BAB II...............................................................................................................................7

PEMBAHASAN................................................................................................................7

A. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERKEMBANGANNYA.......7

a. pengertian stratifikasi sosial.......................................................................................7

b. Perkembangan Stratifikasi dalam Masyarakat.........................................................18

B. POLA-POLA STRATIFIKASI SOSIAL.............................................................22

a. 3 Macam-macam Stratifikasi Sosial Berdasarkan Tipe-tipenya..........................22

C. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PERKEMBANGANNYA........29

a. PERUBAHAN SOSIAL : Pengertian, Teori, Ciri, Bentuk-Bentuk & Contoh


Perubahan Sosial..........................................................................................................29

D. FASE-FASE PERUBAHAN SOSIAL.................................................................35

a. Perubahan sosial...................................................................................................35

b. Budaya Massa Dan Budaya Populer........................................................................37

BAB III............................................................................................................................39

PENUTUP.......................................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................41

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam suatu kajian dalam sosiologi ada beberapa yang harus disoroti sebagai
ilmu, guna menegetahui bagaimana tingkat perkembangan manusia, mulai dari
kelahiran samapai dia bersosialisasi dalam masyarakat. Manusia, masyarakat dan
lingkungan merupakan fokus kajian sosiologi yang dituangkan dalam kepingan tema
utama sosiologi dari masa kemasa. Mengungkap hubungan luar biasa antara keseharian
yang dijalani oleh seseorang dan perubahan serta pengaruh yang ditimbulkannya pada
masyarakat tempat dia hidup, dan bahkan kepada dunia secara global. Banyak sekali sub
kajian dan istilah dalam sosiologi yang membahas perihal tentang, manusia, masyarakat
dan lingkungan, salah satunya adalah stratifikasi sosial.
Stratifikasi merupakan karakteristik universal masyarakat manusia. Dalam
kehidupan sosial masyarakat terdapat diferensiasi sosial dalam arti, bahwa dalam
masyarakat terdapat pembagian dan pembedaan atas berbagai peranan-peranan dan
fungsi-fungsi berdasarkan pembedaan perorangan karena dasar biologis ataupun adat.
Untuk lebih detailnya, pemakalah akan memaparkan beberapa definisi maupun system,
dampak dan lain sebagainya yang menguak apa yang ada dalam stratifikasi sosial.

B.     RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan stratifikasi sosial?


2. Perkembangam stratifikasi sosial dalam masyarakat?
3. Macam-macam stratifikasi sosial berdasarkan tipe-tipenya?
4. Pengertian, teori, ciri, bentuk dan contoh perubahan sosial.
5. Fase-fase perubahan sosial.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL DAN


PERKEMBANGANNYA

a. pengertian stratifikasi sosial

Secara Umum Isitilah dari kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin, yakni
stratum yang berarti tingkatan serta socius yang berarti masyarakat atau teman atau.

Sehingga, bila kita tarik, penegertian stratifikasi sosial tersebut secara umum bisa kita
sebuat sebagai tingkatan sosial yang terdapat di dalam masyarakat.

Stratifikasi sosial merupakan kiasan yang berasal dari gamabaran kondisi yang ada
dalam keadaan kehidupan masyarakat.

Stratifikasi sosial atau dalam bahasa inggris disebut sebagai “sosial stratifikasion”
merupakan perbedaan masyarakat atau penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
atau “hierarkis”.

Dengan kata lain, perbedaan dari kedudukan akan memicu adanya stratifikasi sosial atau
yang juga disebut dengan pelapisan sosial.

Perwujudan dari adanya fenomena stratifikasi sosial atau yang juga disebut pelapisan
sosial ini yaitu terdapat perbedaan golongan tingkat atau kedudukan ataupun kelas.

Menurut Ahli

Nah, berikut adalah beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian sosial
stratifikasion, diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut Robert M. Z. Lawang

5
7

Menurutnya pendapat dari M. Z. Lawang, sosial stratifikasion merupakan


pengelompokan orang-orang yang termasuk ke dalam sebuah sistem sosial tertentu pada
lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilege dan juga prestise.

Menurut Pitirim A. Sorokin

Stratifikasi sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat pada berbagai


kelas secara bertingkat “hierarkis”.

Perwujudan dalam kasus ini yaitu terdapat beberapa lapiasan yang berbeda di dalam
masyarakat, dan dalam setiap lapisan itu disebut dengan strata sosial.

Terlebih lagi bahwa stratifikasi sosial adalah ciri yang tetap dalam setiap kelompok
sosial yang teratur.

Beberapa lapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas mengenai batasnnya, namun
akan nampak bahwa setiap lapisan terdiri dari individu-individu yang memiliki
tingkatan atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.

Sosial

Cara Memperoleh Status Sosial

1. Tanpa usaha atau otomatis ada sejak lahir (ascribed status) ada dalam masyarakat
yang menggunakan sistem lapisan tertutup.

2. Dengan cara berusaha atau meraih achieved status dalam masyarakat ada dalam
masyarakat yang menggunakan sistem lapisan terbuka.

3, Dengan cara kombinasi nyata diraih serta otomatis assihned status sebab adanya
pemberian penghargaan ataupun gelar atas jasa maupun perjuangan.

Peranan Sosial
8

Peranan sosial merupakan perangkat hubungan seseorang sebab menduduki status yang
bersangkutan.

Kelas Sosial

Kelas sosial merupakan penggolongan kelompok sosial yang dilatar belakangi dengan
sesuatu yang dihargai sekaligus diikuti hak dan kewajibannya di dalam masyarajkat.

Kelas sosial terdiri dari kelas sosisal tinggi atau upper class, kelas sosial menengah atau
middle class, serta kelas sosial rendah lower class

Aristoteles membagi penduduk ke dalam 3 golongan diantaranya yakni golongan


sangat kaya, golongan menengah, serta golongan sangat miskin.

Menurut Karl Marx, kelas sosial utama dalam stratifikasi sosial terdiri dari golongan
proletariat, golongan menengah borjuis rendah, serta golongan kapitalis borjuis.

Dasar Stratifikasi Sosial

Pada umumnya, teradapat beberapa dasar yang biasa dipakai dalam menggolongkan
beberapa anggota di dalam masyakarat ke dalam suatu lapisan tertentu.

Beberapa dasar tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dasar kekayaan.

Barangsiapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, maka orang tersebut akan
masuk ke dalam lapisan atas.

Kekayaan tersebut,contoh dapat kita lihat pada bentuk rumah, kendaraan yang dimiliki,
cara dalam mengenakan pakaian sekaligus bahan pakaiannya, kebiasaan
dalamberbelanja barang yang mahal dan yang lainnya.

2. Dasar kekuasaan dan kewenangan. 


9

Barangsiapa yang mempunyai kekuasaan atau yang memiliki wewenang terbesar, akan
masuk ke dalam lapisan atas.

3. Dasar kehormatan.

Ukuran kehormatan mungkin saja terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan ataupun


kekuasaan. Dinsini seorang individu yang paling disegani dan juga dihormati akan
menempati posisi teratas.

Ukuran semacam ini, masih banyak kita jumpai dalam masyarakat yang masih
menjunjung sistem tradisional. Biasanya mereka merupakan golongan tua atau mereka
yang pernah berjasa pada masa lampau atau dalam kesehariannya.

4. Dasar ukuran ilmu pengetahuan.

Ukuran ilmu pengetahuan digunakan oleh masyarakat yang menghargai akan ilmu
pengetahuan tersebut. Namun, ukuran tersebut seringkali menyebabkan munculnya hal
yang berakibat negatif.

Sebab, ternyata bahwa bukanlah mutu ilmu pengetahuan yang menjadi ukuran, namu
gelar dari kesarjanaannya. Telah tentu hal demikian akan memacu segala macam usaha
guna memperoleh gelar, meski cara dalam mencapai gelar tersebut tidak halal.

Dengan penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa dasar dari stratifikasi
sosial di dalam masyarakat dikarenakan adanya sesuatu yang berharga, diantaranya
yaitu:

 Umur.
 Pekerjaan.
 Pendidikan.
 Keturunan.
 Fisik dan jenis kelamin.
 Kekayaan dan juga penghasilan.
10

 Kemampuan atau kepandaian.


 Kekuasaan.

Bentuk Stratifikasi Sosial

Pada umumnya, terdapat tiga bentuk stratifikasi sosial yang ada di masyaraka yaitu:

1. Sistem Kasta
2. Sistem Kelas
3. Sistem Meritokrasi

1. Sistem Kasta

Sistem kasta merupakan salah satu sistem stratifikasi tertutup yang mana orang sama
sekali tidak dapat bisa merubah status sosial yang ada dalam diri mereka.

Sistem kasta ini merupakan sebuah sistem di mana orang yang telah dilahirkan ke dalam
status sosial mereka serta akan terus menetapberada di dalamnya seumur hidup mereka.

Bersama dengan kasta tersebut tiap seorang individu mempunyai profesi atau pekerjaan
tanpa perduli dengan adanya bakat, minat, atau punpotensi mereka masing-masing.

Singkatnya, tidak ada yang dapat memperbaiki posisi dari seorang individu tersebut.

Sebagai contoh: dalam tradisi Hindu, tiap-tiap orang diharapkan mampu untuk bekerja
serta bisa menikah sesuai dengan tingkat kasta yang ada dalam diri mereka.

Menerima status sosial terssebut dianggap sebagai suatu tugas moral yang bertujuan
guna memperkuat dari berlangsungnya sistem stratifikasi ini sendiri.

Sistem kasta ini lebih menjunjung kepercayaan akan suratan nasib, takdir, serta
kehendak Ilahi, daripada kebebasan dari seorang individu. Seseorang yang tinggal di
lingkungan masyarakat kasta dibiasakan untuk menerima status sosialnya.
11

Walauoun sistem kasta di negara India telah resmi dibongkar dan juga di Hindu sendiri
perlahan mulai berubah, sejarah dari sistem kasta ini masih sangat tertanam dalam diri
mereka.

Di daerah pedesaan, aspek tradisi akan cenderung bertahan, sedangkan di daerah


perkotaan akan menunjukkan sedikit bukti masa lalunya.

Di daerah perkotaan, orang sekarang mempunyai lebih banyak kesempatan dalam


memilih jalur karir dan juga pasangan perkawinan untuk mereka sendiri.

Sebagai kerangka kerja umum, perusahaan swasta akan memberlakukan proses


perekrutan secara profesional.

2. Sistem Kelas

Sistem kelas dilatar belakangi dengan prestasi individu dan juga faktor sosial. Kelas ini
terdiri atas sekumpulan orang yang mempunyai status yang sama dengan faktor penentu
seperti kekayaan, pendapatan, pendidikan, serta pekerjaan.

Berbeda dengan sistem kasta, sistem kelas merupakan sebuah sistem yang terbuka.
Disini setiap individu bebas dalam meraih tingkat pendidikan ataupun pekerjaan yang
berbeda dengan orang tua mereka.

Mereka juga dapat menikahi anggota dari kelas lain, sehingga akan memungkinkan
seorang individu berpindah dari satu kelas ke kelas yang lain.

Dalam sistem kelas, sangat memungkinkan untuk melaksanakan pernikahan eksogami


atau dalam bahasa sederhananya suami dan istri yang berasal dari kelas sosial yang
berbeda.

Perkawinan dalam kondisi seperti ini dilatar belakangi dengan beberapa nilai seperti
cinta dan kecocokan, bukan menitik beratkan pada kedudukan sosial ataupun ekonomi.
12

Walaupun kemapanan sosial memiliki peran dalam mempengaruhi seorang individu


dalam memilih pasangan dari kelas mereka sendiri.

Namun disini tidak ada tekanan (besar) dalam memilih pasangan perkawinan yang
hanya berdasarkan pada kedudukan sosial yang sama (pernikahan endogami).

3. Sistem Meritokrasi

Meritokrasi merupakan sebuah sistem yang dilatar belakangi dengan keyakinan bahwa
stratifikasi sosial ditentukan dengan adanya usaha atau jasa pribadi.

Tingkatan usaha yang tinggi akan mengarahkan seorang individu dalam posisi sosial
yang tinggi, begitu juga sebaliknya.

Konsep dari meritokrasi itu dipandang ideal, sebab pertama kalinya dalam sejarah
masyarakat distratifikasi murni yang berdasarkan dengan prestasi.

Meskipun sebab dari adanya struktur masyarakat yang kompleks, proses seperti
sosialisasi, dan juga realitas sistem ekonomi, kedudukan sosial yang sesungguhnya
dipengaruhi oleh banyak faktor, serta bukan hanya dengan keunggulan usaha semata.

Warisan sekaligus tekanan dalam upaya menyesuaikan diri pada norma mayoritas,
contohnya mengganggu gagasan mengenai meritokrasi murni.

Meskipun meritokrasi sendiri belum pernah terjadi, sosiolog melihat beberapa aspek
dari meritokrasi dalam masyarakat modern ketika mereka sedang mempelajari peran
akademik, kinerja kerja, dan juga sistem dalam mengevaluasi sekaligus memberi
penghargaan kepada individu.

Sifat dan Macam Stratifikasi Sosial


13

Menurut gagasan yang di sampaikan oleh Soerjono Soekanto, terdapat tiga sifat dari
stratifikasi sosial. Ketiga dari sifat tersebut ialah stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi
sosial terbuka, dan stratifikasi sosial campuran. 

Berikut penjelasannya:

1. Stratifikasi sosial tertutup

Mobilitas seorang individu guna dapat melaju dari suatu lapisan sosial tertentu ke dalam
lapisan sosial lainnya yang sangat terbatas.

Stratifikasi sosial tertutup biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang


menetapkan sistem kasta maupun feodal. Akibat adanya hal tersebut maka kemajuan
dalam perilaku juga sangat lambat.

2. Stratifikasi sosial terbuka

Stratifikasi sosial terbuka atau juga disebut dengan atau Opened Social Stratification
akan memungkinkan tiap individu dari segala lapisan dapat melakukan mobilitas sosial,
baik itu dalam mobilitas sosial naik ataupun mobilitas sosial turun.

Stratifikasi sosial terbuka biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang modern
serta mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi.

3. Stratifikasi sosial campuran

Stratifikasi sosial campuran adalah gabungan dari stratifikasi sosial terbuka dan
tertutup.

Sebagai contoh seorang masyarakat bisa bermutasi untuk bekerja sebagai pimpinan dan
tidak memungkinkan untuk menjadi bangsawan atau tokoh dalam masyarakat.

Stratifikasi sosial campuran biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang


memiliki susunan yang heterogen.
14

Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial

Terdapat dua proses terjadinya stratifikasi sosial, yakni secara otomatis atau dengan
sendirinya dan secara sengaja, berikut penjelasannya untuk kalian semua:

1. Terjadi secara otomatis atau dengan sendirinya

Proses ini terjadi sebab merupakan salah satu faktor yang telah ada semenjak seseorang
dilahirkan, atau dapat pula terjadi karena adanya pertumbuhan yang terjadi di dalam
masyarakat.

Sesorang yang berada dalam lapisan tertentu bukan atas kesengajaan yang telah dibuat
oleh masyarakat atau dirinya sendiri, namun akan terjadi secara otomatis, sebagai
contoh adalah keturunan.

2. Terjadi secara sengaja

Stratifikasi sosial bisa saja terjadi dengan sengaja, hal ini bermaksud karena memiliki
tujuan tentu atau untuk kepentingan bersama.

Penentuan dalam sistem dengan adanya wewenang sekaligus kekuasaan yang diberikan
oleh seseorang ataupun organisasi. Sebagai contoh diberikan oleh partai politik,
perusahaan tempat bekerja, atau pemerintahan dan lain sebagainya.

Menurut pendapat dari Huky seorang pakar sosiologi, pendorong terjadinya stratifikasi
sosial diantaranya yaitu:

1. Adanya perbedaan ras, budaya, serta ciri biologis seperti warna kulit dan juga
latar belakang etnis
2. Pembagian tugas yang terspesialisai yang berhubungan dengan fungsi kekuasaan
dan juga status dalam stratifikasi sosial.
3. Kelangkaan yakni stratifikasi lambat laun yang ada dikarenakan alokasi hak
serta kekuasaan yang jarang atau langka.
15

Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial

Dalam bukunya yang berudul Sosiologi 2 karya dari Budiyono dan buku berjudul salah
satu buku yang berjudul Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat karya dari Bagja
Waluya diterangkan.

Bahwasannya pembentuk stratifikasi sosial itu dapat berwujud uang, kehormatan, ilmu,
kepemilikan barang yang bernilai ekonomis, kekuasaan, keturunan, pekerjaan serta
kesalehan dalam beragama.

Berikut penjelasannya:

1. Uang

Sebagai contoh pembagian uang kepada anggota organisasi di mana besarnya berbeda-
beda tergantung dengan jabatan dari masing-masing individu.

2. Kehormatan

Sebagai contoh orang yang dihormati di dalam lingkungan masyarakat pada umumnya
akan menempati lapisan tertinggi dalam masyarakat.

3. ilmu

Sebagai contoh orang yang memiliki ilmu lebih akan lebih dihormati dibandingkan
dengan orang yang tidak berilmu. Ataupun orang yang lebih berpengalaman akan lebih
diikuti nasehatnya dibangdingkan dengan orang yang belum berpengalaman.

4. Barang bernilai ekonomis

Sebagai contoh orang yang mempunyai tanah yang luas akan menjadi orang yang
terpandang.

5. Kekuasaan
16

Sebagai contoh keluarga dari kepala suku atau pejabat akan lebih dihormati.

6. Keturunan

Sebagai contoh keturunan kerajaan akan dianggap sebagai darah biru yang ekslusif atau
yang biasa kita sebut sebut sebagai kaluarga bangsawan.

Dalam bukunya yang berjudul Sosiologi karya dari Bondet Wrahatnala juga dijelaskan
bahwa menurut gagasan dari Koentjaraningrat, stratifikasi sosial bisa juga
dikarenakan oleh tujuh hal, diantaranya adalah:

1. Kualitas (kepandaian)
2. Kekuasaan (sekaligus dengan pengaruhnya)
3. Pangkat (jabatan)
4. Kekayaan
5. Tingkat umur
6. Sifat keaslian
7. Status keanggotaan keluarga di masyarakat.

Dan dari kutipan di atas, dapat kita simpulkan bahwa penyebab terjadinya stratifikasi
sosial yaitu karena kekayaan, kehormatan, kekuasaan, serta berilmu tinggi atau
berpengetahuan tinggi.

Fungsi Stratifikasi Sosial

Berikut merupakan beberapa fungsi dari lapisan sosial yang akan yuksinu.id berikan
buat kalian semua, diantaranya adalah sebagai berikut:

 Sebagai suatu alat yang digunakan untuk penditribusian hak dan juga
kewajiaban, sebagai contoh dalam menentukan kedudukan, jabatan, penghasilan
seseorang dan lain sebagainya.
17

 Sebagai alat untuk mempersatukan dengan pola menkoordinasikan terhadap


bagian-bagian yang ada dalam struktur sosial yang berfungsi untuk mencapai
tujuan yang sudah di tentukan sebelumnya.
 Sebagai alat untuk penempatan individu ataupun seseorang dalam suatu strata
(lapisan) tertentu di dalam struktur sosial.
 Sebagai penentu tingkatan mudah atau tidaknnya dalam bertukar status ataupun
kedudukan di dalam struktur sosial.
 Untuk memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di dalam lingkungan
masyarakat.
 Serta untuk mendorong masyarakat agar dappat bergerak sesuai fungsinya.

b. Perkembangan Stratifikasi dalam Masyarakat

Struktur sosial dapat diartikan sebagai pola perilaku berulang yang menciptakan
hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat.Struktur sosial bersifat
abstrak dan tidak dapat terlihat oleh mata.Selain itu,struktur sosial pada  masyarakat
bersifat sangat dinamis atau bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi masyarakat.

Dalam struktur sosial,masyarakat akan selalu menyesuaikan perilakunya dengan


kelompoknya.Menurut Nasikun,seseorang sosiolog Indonesia,struktur sosial masyarakat
Indonesia membagi masyarakat dalam beberapa akibat adanya perbedaan secara
horizontal dan vertical.Struktur sosial bisa menyebabkan terbentuknya hierarki dalam
bentuk kelas-kelas sosial.

 Strktur sosial dalam kehidupan masyarakat yang terjadi hubungan timbal balik antara
status dan peran ,dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada
suatu keteraturan prilaku dalam masyarakat.Dalam struktur sosial dibagi menjadi 2
bentuk yaitu Strafikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial,kali ini saya akan menjelaskan
tentang Strafikasi Sosial.
18

 Pasti setiap masyarakat senantiasa mempuyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal


tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan.Penghargaan yang lebih tinggi terhadap
hal-hal tertentu,akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari
hal-hal lainnya.Kalau suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan materiil daripada
kehormatan,misalnya,mereka yang lebih banyak mempuyai kekayaan materiil akan
menempati kedudukan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pihak-pihak
lain.Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat,yang merupakan pembedaan
posisi seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara
vertical.

Di antara lapiasan yang atasan dan yang rendah itu,ada lapisan yang jumlahnya dapat
ditentukan sendiri oleh mereka yang hendak mempelajari sistem lapiasan masyarakat
itu.Biasanya golongan yang berada dalam lapisan atas tidak hanya memiliki satu macam
saja dari apa yang dihargai oleh masyarakat,tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat
kumulatif.

Mereka yang memiliki uang yang banyak akan mudah sekali mendapatkan
tanah,kekuasaan dan mungkin juga kehormatan,sedangkan mereka yang mempuyai
kekuasaan besar mudah menjadi kaya dam mengusahakan ilmu pengetahuan.

Sistem lapisan dalam masyarakat tersebut dalam sosiologi dikenal dengan social
stratification.Kata stratification berasal dari stratum (jamaknya:strata yang berarti
lapisan).Pitirim A.Sorokin menyatakan bahwa social stratification adalah pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat(hierarkis).Perujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih
rendah.Selanjutnya menurut Sorokin,dasar dan inti lapisan masyarakat tidak adanya
keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban ,dan tanggung jawab nilai-nalai
sosial pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat.

Di  dalam antara lapiasan atas dengan yang terendah,terhadap lapisan yang jumlahnya
relatif banyak.Biasanya lapisan atas tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa
yang dihargai oleh masyarakat.Akan tetapi,kedudukannya yang lebih tinggi itu bersifat
19

kumulatif.Artinya,mereka yang mempuyai uang banyak akan mudah sekali bendapatkan


tanah,kekuasaan dan mungkin juga kehormatan.Ukuran atau kreteria yang biasa dipakai
untuk menggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat kedalam suatu lapisan yaitu
seperti ukuran kekeyaan dimana jika seseorang memiliki kekayaan yang banyak maka
orang itu termasuk kedalam lapisan atas,ukuran kekuasaan barang siapa yang memiliki
kekuasaan yang besar maka akan menempati lapisan atas,ukuran kehormatan yaitu bila
seseorang dapat disegani atau dihormati,mendapat tempat yang teratas.Ukuran ini
biasanya berada di masyarakat tradisional,dan ukuran ilmu pengetahuan yaitu seseorang
yang berpendidikan tinggi atau bergelar sarjana tentunya mempunyai status yang lebih
tinggi.

Dampak yang ditimbulkan dari stratifikasi sosial yaitu dampak positif yang ditimbulkan
dari stratifikasi sosial yaitu adanya kemampuan dari setiap individu di dalam
masyarakat untuk bersaing,berpindah kasta,sehingga mendorong setiap individu untuk
berprestasi,berkerja keras.Meningkatkan pemerataan pembangunan setiap daerah,baik
atas usulan masyarakat di wilayah tersebut atau pemerintah guna menghilangkan
kesenjangan sosial.Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dari stratifikasi sosial
yaitu adanya konflik antar kelas yaitu terjadi karena adanya perbedaan kepentingan
antar kelas sosial maka akan muncul konflik antar kelas,konfik antar kelompok sosial
masyarakat yang beranekaragam dan mejemuk menjadikan timbulnya kelompok
sosial,yang ditimbulkan berdasarkan perbedaan

profesi,ekonomi,ideology,agama,suku,dan ras sehingga memicu timbulnaya usaha


untuk menguasai kelompok lain dengan pemakasaan dan akibatnya muncul
konflik,selanjutnya ada konflik antar generasi konflik ini terjadi antar generasi muda
dan generasi tua yang ingin mempertahan nilai,atau adat lama dengan generasi muda
yang mengadakan perubahan.

Contoh penerapan stratifikasi sosial dalam Masyarakat yaitu dalam masyarakat tentu
terdapat lapisan atau stratifikasi sosial yang membedakan masyarakat yang satu dengan
masyarakat  yang lainnya melalui kelas sosial yang mereka miliki.Masyarakat yang
terdapat di desa juga memiliki pelapisan atau stratifikasi sosial walaupun masyarakat
20

desa terkenal dengan masyarakat yang homogen,maskipun pelapisan masyarakat itu


berbeda dengan yang berada di kota.Pelapisan sosial merupakan hasil dari kebiasaan
orang yang berhubungan secara interaktif dan terstruktur secara kolektif atau kelompok
orang yang memiliki giliran sosial yang mendorong untuk mengambil posisi tertentu
.Pelapisan sosial sudah ada di India sejak berabad-abad yang lalu. Istilah untuk kasta
dalam bahasa India adalah yati.Sedangkan sistemnya disebut varna. Menurut kitab Rig-
Veda dan kitab-kitab Brahmana,dalam masyarakat India dibagi empat varna yang
tersusun dari bawah .Masing-masing adalah kasta Brahmana,Ksatria,Vaicya,dan Sudra.
Kasta Brahmana merupakan kasta para pendeta berada di lapisan atas. Ksatria
merupakan kasta-kasta orang bangsawan dan tentara dipandang sebagai lapisan kedua.
Kasta Vaicya merupakan kasta para pedagang yang dipandang sebagai lapisan
menengah dan Sudra merupakan kasta orang-orang biasa. Sistem kasta semacam di
India juga di temukan di Amerika Serikat, dimana terdapat pemisahan antara golongan
kulit putih dengan golongan kulit berwarna. Sistem tersebut dikenal dengan segregation
yang sebenarnya tak berbeda jauh dengan sistem apartheid yang memisahkan golongan
kulit putih dengan gologan asli pribumi di unu Afrika Selatan. Sistem lapisan tertutup,
dalam batas-batas,juga dijumpai di Bali pada zaman dahulu di dasarkan pada kekuasaan
kasta, terdapat beberapa contoh dalam stratifikasi sosial yang berlaku dalam masyarakat
seperti sistem kasta yang terdapat di Bali dimana sistem kastanya di bagi menjadi empat
yaitu Brahmana,Satria,Vesia,dan Sudra.Biasanya pemegang gelar diwariskan menurut
garis keturunan laki-laki yang sepihak patrilineal seperti Ida Bagus,I Gusti,Gusti.Gelar
pertama adalah gelar untuk Brahmana.Gelar kedua sampai keempat bagi orang-orang
Satria,sedangkan yang kelima dan keenam berlaku untuk Vaicya.Orang-orang Sudra
juga memakai gelar seperti Pande,Kbon,Pasek.Dahulu kala gelar tersebut berhubungan
erat dengan pekerjaaan orang-orang yang bersangkutan.Walaupun gelar tersebut tidak
memisahkan golongan-golongan secara ketat,tetapi sangat penting bagi sopan santun
pergaulan.Di samping itu,hukum adat juga menetapkan hak-hak bagi si pemakai
gelar,misalnya,dalam memaki tanda-tanda,pershiasan-pershiasan,pakaian tertentu,dan
lain-lain.
21

Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat


(vertical),yakni pemisahan kedudukan anggota masyarakat ke dalam tingkat-tingkat
kelas pada masyarakat.Stratifikasi sosial akan menimbulkan kelas sosial dimana setiap
anggota masyarakat akan menempati kelas sosial sesuai dengan kriteria yang mereka
miliki. Dari penjelasan tersebut tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui
struktur sosial secara vertical (strafikasi sosial).Hal yang menarik untuk dikaji kerena
pelapisan sosial pada masyarakat desa bali yang dulu hanya didasarakan ukuran
kasta,sekarang sudah berkembang menjadi lebih kompleks dan karena adanya pelapisan
sosial tersebut mengakibatkan perbedaan cara bersikap masyarakat terhadap seseorang
yang menduduki suatu kelas. 

B. POLA-POLA STRATIFIKASI SOSIAL

a. 3 Macam-macam Stratifikasi Sosial Berdasarkan Tipe-tipenya

Stratifikasi sosial atau juga disebut dengan istilah pelapisan sosial. Berdasarkan
bahasanya, staratifikasi adalah serapan dari bahasa latin yaitu stratum yang berarti
tingkatan. Secara harfiah, stratifikasi sosial adalah tingkatan masyarakat yang berada di
dalam kehidupan masyarakat sosial itu sendiri. Stratifikasi sosial juga bisa disebut
sebagai pemisahan masyarakat ke dalam suatu kelompok tertentu berdasakan kategori
atau sifat yang dibutuhkan.

Secara hirarki, stratifikasi sosial menempatkan setiap individu atau kelompok memiliki
tingkatan yang berbeda-beda. Dalam hal ini juga berarti bahwa setiap kelompok
memiliki tingkatan kekuasan yang berbeda-beda terhadap kelompok lainnya di dalam
sebuah masyarakat. Stratifikasi sosial ini juga seringkali disebut dengan istilah
pelapisan sosial. Hal ini juga sedikit banyak berpengaruh terhadap unsur-unsur yang
mempengaruhi sosial budaya itu sendiri.
22

1. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Ekonomi

Stratifikasi sosial yang berdasarkan ekonomi biasanya akan membentuk sebuah lapisan-
lapisan sosial masyarakat yang berdasarkan kekuasaan dan juga kekayaan yang dimiliki.
Biasanya stratifikasi sosial yang berdasakan ekonomi ini memiliki sifat yang terbuka.
Hal ini menunjukkan bahwa suatu anggota dari lapisan masyarakat dapat berkembang
sesuai dengan kemampuan masing-masing, hal ini merupakan salah satu contoh bentuk-
bentuk struktur sosial.

Berikut ini adalah pendapat dari beberapa orang mengenai stratiikasi sosial yang
berdasarkan ekonomi :

1. Aristoteles

Menurut Aristoteles, stratifikasi sosial berdasarkan ekonomi terbagi menjadi 3 lapisan


yaitu :

 Golongan Sangat Kaya. Dalam lapisan paling atas ini berisikan anggota yang
sangat terbatas. Para anggotanya terdiri dari beberapa golongan bangsawan dan
pengusaha-pengusaha besar.
 Golongan Kaya. Golongan ini merupaka golongan yang banyak memiliki
anggota. Biasanya golongan ini memiliki profesi yang membuat setiap individu
anggotanya memiliki status sosial yang tinggi. Beberapa contoh dalam hal ini
seperti para dokter, pedagang, pengacara, dan lain sebagainya.
 Golongan Miskin. Menurut Aristoteles, golongan ini adalah golongan yang
memiliki jumlah anggota paling banyak di antra kedua golongan di atas. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal yang jelas dan nyata seperti fakta bahwa angka
kemiskinan di sebagian besar negara-negara yang ada di belahan dunia manapun
masih sangat tinggi sampai dengan sekarang.

2. Karl Marx
23

Menurut Karl Marx, stratifikasi sosial berdasarkan ekonomi juga terbagi menjadi 3
lapisan yaitu :

 Golongan Kapitalis atau Burjois. Golongan ini merupakan lapisan paling atas
yang beranggotakan sekelompok individu yang menguasai tanah dan juga
peralatan produksi. Ciri-ciri kapitalisme adalah seperti adanya hak kepemilikan
pribadi atas suatu benda, dan lain sebagainya.
 Golongan Menengah. Golongan yang kedua ini merupakan golongan yang
cukup banyak anggotanya. Golongan ini merupakan golongan yang membela
golongan kapitalis atau burjois, sehingga terkadang para anggotanya juga
dimasukkan dalam kategori golongan kapitalis. Anggota dari golongan
menengah ini biasanya terdiri dari beberapa individu atau kelompok yang dapat
memanfaatkan suatu tanah atau peralatan produksi untuk kepentingan mencapai
tujuan tertentu. Tapi golongan ini hanya sebatas memanfaatkan sumber yang ada
saja, dan bukan merupakan pemilik dari hal tersebut. Beberapa contoh sederhana
dari anggota golongan menengah ini adalah para pegawai pemerintahan.
 Golongan Protelar. Ini adalah lapisan masyarakat paling bawah yang mana tidak
ada kaitannya dengan kedua golongan tersebut di atas secara langsung.
Golongan ini beranggotakan individu atau kelompok yang sedikitpun tidak dapat
menggunakan sebuah tanah ataupun alat-alat produksi.

2. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial

Stratifikasi sosial yang kedua adalah stratifikasi yang lebih mudah untuk dipahami
karena hal ini dikelompokkan lagi berdasarkan bidang-bidang yang lebih khusus dan
detail. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai golongan tersebut :

1. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikannya, suatu masyarakat sosial dibedakan menjadi 5


lapisan sosial, diantaranya sebagai berikut :
24

 Pendidikan sangat tinggi. Lapisan masyarakat yang paling tinggi ini biasanya
terdiri dari beberapa individu yang mampu untuk mengenyam pendidikan
hingga tingkatan paling tinggi. Dalam hal ini biasanya terdiri dari beberapa
anggota yang memiliki gelar tinggi seperti Doktor (Dr.) dan juga Professor
(Prof.)
 Pendidikan tinggi. Pada lapisan tertinggi kedua ini biasanya terdiri dari beberapa
anggota yang mampu mendapatkan pendidikan hingga ke jenjang universitas
tahap 1. Biasanya dalam hal ini, para anggota nya memiliki gelar atas
pendidikannya seperti Sarjana.
 Pendidikan menengah. Dalam lapisan tertinggi urutan 3 ini adalah seseorang
atau kelompok yang mampu mengenyam pendidikan sampai ke jenjang sekolah
menengah. Biasanya dalam lapisan masyarakat ini terdiri dari beberapa individu
atau kelompok yang mampu lulus dari pendidikan di SMA atau yang sederajat.
 Pendidikan rendah. Pada lapisan masyarakat terendah nomor 2 ini
beranggotakan beberapa individu atau kelompok yang hanya mampu
mengenyam pendidikan sampai tingakatan SMP atau bahkan hanya sampai SD
saja.
 Tidak berpendidikan. Ini adalah lapisan masyarakat paling bawah dimana
semasa hidupnya tidak pernah sekalipun mengenyam pendidikan. Hal ini
menyebabkan para anggotanya menjadi buta huruf.

Berdasarkan Keahlian atau Pekerjaan

Berdasarkan tingkat keahlian atau pekerjaannya, suatu masyarakat sosial dibedakan


menjadi 6 lapisan sosial, diantaranya sebagai berikut :

 Elit. Lapisan yang paling tinggi ini beranggotakan individu atau kelompok yang
sangat sukses di bidangnya masing-masing. Hal ini menyebabkan para
anggotanya dikenal secara luas dan juga dihormati oleh semua kalangan
masyarakat.
 Profesional. Lapisan tertinggi nomor 2 ini biasanya beranggotakan beberapa
individu atau kelompok yang memiliki gelar di dalam bidang pendidikan yang
25

biasanya mengisi beberapa jenis lembaga sosial dan berhasil dalam bidangnya
masing-masing.
 Semi Profesional. Kemudian lapisan masyarakat nomor 3 teratas ini adalah
lapisan masyarakat yang beranggotakan para individu atau kelompok yang
mempunyai spesialisasi dalam bidangnya masing-masing namun tidak memiliki
gelar untuk menunjang dalam pekerjaannya. Dalam lapisan masyarakat ini
biasanya terdiri dari beberapa profesi seperti pegawai kantor, teknisi
berpendidikan menengah, dan masih banyak lagi.
 Tenaga Terampil. Pada lapisan masyarkat ini terdiri dari beberapa individu yang
memiliki spesialisasi di bidangnya dan juga memiliki kemampuan teknis yang
baik seperti penjahit, buruh pabrik dan juga tukang pangkas rambut.
 Tenaga Tidak Terdidik. Pada lapisan paling bawah ini beranggotakan beberapa
individu atau sekolompok orang yang tidak memiliki spesialisasi dan jarang
yang mengenyam pendidikan. Para anggota lapisan sosial ini biasanya berprofesi
sebagai tukang kebun, pembantu rumah tangga, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan Status Sosial di Pedesaan

Berdasarkan status sosial di pedesaan, lapisan masyarakat di pedesaan yang mana


merupakan salah satu contoh kondisi sosial masyarakat di suatu wilayah ini dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu :

 Elit Desa. Lapisan masyarakat ini biasanya terdiri dari beberapa individu atau
sekelompok masyarakat yang memiliki status sosial yang tinggi dan juga
dipandang serta dihormati oleh warga seperti lurah, pegawai, guru, tokoh politik,
tokoh agama, dan lain sebagainya.
 Massa. Lapisan masyarakat selanjutnya yang ada di pedesaan ini merupakan
lapisan masyarakat bawah atau biasa, yang biasanya anggotanya terdiri dari
beberapa individu atau kelompok yang memiliki pekerjaan biasa seperti buruh
tani, pedangang kecil, dan lain sebagainya.

3. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik


26

Dalam stratifikasi sosial yang berdasarkan atas kriteria politik ini biasanya sedikit
banyak dipengaruhi oleh kewenangan atau kekuasaan salah satu pihak baik itu individu
atau kelompok yang lebih berkuasa dari pada kelompok lainnya di dalam masyarakat.
Ciri identik lainnya secara sederhana adalah di dalam stratifikasi sosial jenis ini
biasanya terdapat kelompok yang menguasai dan juga adanya kelompok yang dikuasai.
Dalam hal bentuk kekuasaan, setiap masyarakat memiliki ciri khas nya masing-masing,
hal ini menyebabkan satu kelompok masyarakat akan berbeda lapisan sosialnya
dibandingkan dengan kelompok lainnya. Dalam hal kekuasaan, biasanya juga sangat
erat kaitannya dengan beberapa hal seperti adat istiadat, perilaku dan juga kebiasaan
yang berlaku di wilayah tersebut.

Berikut ini adalah tiga pola umum stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik
sebagaimana dikemukakakan oleh Mac Iver.

1. Tipe Kasta

Tipe kasta merupakan pemisahan sebuah lapisan masyarakat dengan menerapkan pola
pemisah yang kaku dan tegas. Dalam stratifikasi tipe kasta ini, perubahan susunan
lapisan sosial baik turun ataupun naik akan sangat sulit terjadi. Hal ini dikarenakan
dalam sistem kasta, seseorang sejak lahir sudah mendapatkan status sosialnya
dikarenakan sebuah garis keturunan yang merupakan salah satu unsur-unsur budaya di
dalam sebuah masyarakat. Dan hal ini merupakan salah satu contoh realitas sosial dalam
masyarakat. Oleh karena itu suatu perubahan akan sangat sulit terjadi di dalam sistem
ini. Berikut ini adalah urutan susunan stratifikasi sosial yang terdapat dalam sistem
kasta:

 Raja atau maharaja


 Bangsawan
 Pegawai pemerintahan
 Pegawai rendah
 Tukang atau pelayan
 Petani dan buruh tani
27

 Budak-budak

2. Tipe Oligarkis

Stratifikasi sosial tipe oligarkis ini memiliki sedikit kesamaan dengan tipe kasta tetapi
memiliki pola aturan yang sedikit lebih fleksibel. Hal ini juga bisa dikatakan bahwa
stratifikasi sosial tipe oligarkis memiliki batasan yang tegas tetapi batasan kelas sosial di
dalamnya ditentukan oleh beberapa hal seperti kebudayaan masyarakat. Hal ini
menyebabkan mobilitas suatu strata sosial baik naik atau turun bisa saja terjadi. Hal ini
juga memungkinkan seseorang dapat naik ke tingkat strata sosial yang lebih tinggi atau
juga turun ke dalam strata sosial yang lebih rendah. Perbedaan lapisan sosial antara satu
dengan yang lainnya juga terlihat tidak terlalu mencolok. Berikut ini adalah urutan
susunan stratifikasi sosial yang terdapat dalam tipe oligarkis.

 Raja atau penguasa


 Bangsawan dari berbagai macam tingkatan
 Orang-orang kaya dan pegawai tingkat tinggi (militer dan sipil)
 Pengacara, tukang, petani, buruh tani dan lain sebagainya

3. Tipe Demokratis

Sesuai dengan namanya yaitu demokratis, di dalam stratifikasi sosial jenis ini memiliki
garis pemisah di antara masing-masing strata sosial sangatlah terbuka atau hampir tidak
ada. Hal ini memungkinkan seorang individu dapat naik ke tingkatan strata sosial yang
lebih tinggi ataupun turun ke dalam strata sosial yang lebih rendah dengan sangat
mudah. Di dalam stratifikasi sosial jenis ini, sebuah kelahiran tidak menentukan
seseorang untuk berada di dalam strata sosial jenis tingkat tertentu. Beberapa faktor
yang menjadikan penentu seseorang dapat bermobilisasi dalam tingkatan status
sosialnya adalah kemampuan individu dan juga keberuntungan. Berikut ini adalah
urutan susunan stratifikasi sosial yang terdapat dalam tipe demokratis.
28

 Pemimpin politik, Pemimpin partai, Kalangan orang kaya, dan pemimpin


organisasi besar.
 Pejabat administratif dan kelas-kelas atas berdasarkan keahlian masing-masing.
 Para ahli teknik, petani, dan juga pedagang.
 Pekerja rendahan dan petani rendahan.

Jadi perpindahan lapisan-lapisan masyarakat di dalamnya akan bebas berpindah dari


level satu ke level lainnya, baik meningkat atau menurun sesuai kemampuan ekonomi
setiap individu anggotanya. Beberapa hal di atas adalah 3 bentuk atau macam-macam
stratifikasi sosial yang ada pada sebuah kelompok masyarakat.

C. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN


PERKEMBANGANNYA

a. PERUBAHAN SOSIAL : Pengertian, Teori, Ciri, Bentuk-


Bentuk & Contoh Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial adalah proses perubahan tatanan atau struktur dalam
masyarakat. Struktur yang dimaksud mencakup pola pikir menjadi lebih inovatif, sikap,
dan juga kehidupan sosial sehingga memperoleh penghidupan yang lebih baik dan
bermartabat.

Sebenarnya perubahan menjadi satu hal pasti yang bakal terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Dimana perubahan-perubahan dalam masyarakat bisa dikenali dengan
melakukan perbandingan dan menelaah kondisi masyarakat di suatu waktu dengan
waktu lainnya.

Adapun setiap perubahan yang terjadi di masyarakat sebenarnya suatu proses yang
berkesinambungan. Maksudnya perubahan terjadi terus-menerus. Sehingga sudah pasti
masyarakat akan mengalami perubahan.
29

Hanya saja perubahan yang terjadi di satu masyarakat tidak akan sama dengan
perubahan di masyarakat yang lain. Ada perubahan yang berlangsung cepat dan ada
pula yang berlangsung lambat. Dalam hal ini ada banyak faktor yang mempengaruhi
terjadinya perubahan itu sendiri, seperti prinsip yang dianut dalam masyarakat itu
sendiri.

Teori Perubahan Sosial

Perubahan sosial akan berlangsung terus selama adanya interaksi dalam masyarakat.
Dimana perubahan terjadi lantaran ada perubahan di dalam unsur-unsur yang
mempengaruhi keseimbangan masyarakat.

Diantaranya ada unsur ekonomi, kebudayaan, geografis, dan juga biologis. Perubahan
diperlukan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin
dinamis. Dalam hal ini diketahui ada beberapa teori mengenai perubahan sosial, sebagai
berikut:

1. Teori Evolusi

Teori evolusi berpijak pada perubahan yang membutuhkan proses panjang. Beberapa
tahapan mesti dilalui sampai tiba di titik perubahan yang diharapkan. Teori evolusi ini
dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti unilinear theories of evolution,
universal theories of evolution, dan multilined theories of evolution.

2. Teori Konflik

Menurut teori konflik, pertentangan dalam masyarakat diawali dari adanya perselisihan
kelas antara kelompok yang berkuasa atau pemerintah dengan kelompok yang tertindas.
Dengan demikian menyebabkan adanya perubahan.

Teori ini menyatakan bahwa dalam perubahan dan konflik sosial selalu melekat di
tatanan masyarakat. Bahkan suatu hal yang bersifat tetap atau konstan juga termasuk
konflik sosial.
30

Adapun lebih lanjutnya teori konflik memiliki beberapa poin pokok yang menjadi titik
berat, diantaranya:

 Tiap masyarakat terus berubah.


 Tiap komponen masyarakat umumnya menunjang terjadinya perubahan.
 Tiap masyarakat umumnya berada di dalam konflik dan ketegangan.
 Tekanan yang diberikan oleh suatu golongan kepada golongan lain
mempengaruhi kestabilan sosial.

3. Teori Fungsionalis

Menurut teori fungsionalis sejumlah unsur kebudayaan dapat berubah secara cepat.
Sedangkan unsur yang lain tidak mampu mengikuti kecepatan perubahan yang terjadi.
Alhasil terjadi suatu ketertinggalan yang menyebabkan cultural lag atau kesenjangan
sosial di masyarakat.

Dilihat dari teori ini, perubahan dianggap sebagai hal yang dapat mengacaukan
keseimbangan masyarakat. Dimana proses pengacauan dapat berhenti setelah terdapat
integrasi dalam budaya. Jika perubahan bermanfaat, maka perubahan tersebut dikatakan
fungsional dan pastinya bisa diterima masyarakat.

Sebaliknya, saat suatu perubahan ternyata tidak bermanfaat atau disfungsional sekiranya
akan ada penolakan. Secara singkat pandangan teori fungsionalis bisa dituliskan dalam
beberapa poin berikut:

 Tiap masyarakat relatif stabil.


 Tiap komponen masyarakat umumnya menunjang kestabilan dalam masyarakat.
 Tiap masyarakat umumnya relatif terintegrasi.
 Kesepakatan bersama dalam anggota masyarakat mempengaruhi kestabilan
sosial.

4. Teori Siklis
31

Teori siklis mencoba menegaskan bahwa perubahan di masyarakat tidak bisa


dikendalikan secara penuh oleh siapa pun. Bahkan oleh seseorang yang berkuasa
sekalipun. Pasalnya dalam masyarakat akan terjadi perputaran ataupun siklus yang
mesti diikuti.

Singkatnya teori ini menjelaskan kemajuan atau kemunduran kehidupan sosial termasuk
hal wajar yang tidak bisa dihindari oleh semua orang.

Ciri-Ciri Perubahan Sosial

Perubahan sosial terjadi di setiap bentuk masyarakat. Baik di dalam masyarakat


tradisional ataupun modern. Dari sekian banyak perubahan yang terjadi tidak semua
bisa dikategorikan menjadi perubahan sosial. Adapun suatu perubahan bisa
dikategorikan sebagai perubahan sosial berdasar ciri-ciri berikut ini:

1. Terjadi Dimana-mana

Perubahan sosial biasa terjadi dimana saja mulai dari masyarakat desa hingga kota,
meski dengan tingkat perubahan yang bisa jadi berbeda antara satu tempat dengan
tempat yang lain. Dalam hal ini masyarakat tradisional biasanya akan mengalami pola
perubahan yang berlangsung lambat. Sedangkan masyarakat modern cenderung lebih
cepat.

2. Dilakukan Secara Sengaja

Ciri berikutnya perubahan sosial dilakukan secara sengaja, meski terkadang perubahan
berlangsung sedemikian rupa tidak sengaja. Sebagai contoh produsen kendaraan
bermotor mengembangkan inovasi kendaraan agar bisa digunakan untuk transportasi
yang lebih baik dan lebih cepat.

Akan tetapi, masyarakat tidak bisa membayangkan jika hasil perubahan tersebut
memiliki dampak bagi unsur lain.

3. Berkelanjutan
32

Suatu perubahan sosial berlangsung secara berkelanjutan. Hal ini menjelaskan


masyarakat akan selalu berubah, baik cepat atau lambat. Dimana perubahan terjadi
sebagai konsekuensi dasar karena sifat manusia yang terlahir sebagai makhluk sosial.

4. Imitatif

Ciri lainnya adalah imitatif atau perubahan dalam masyarakat berlangsung dengan
mengikuti masyarakat yang lain. Hal ini lantaran setiap kelompok dalam masyarakat
saling memiliki pengaruh. Antara kelompok masyarakat pun tidak bisa memisahkan
atau mengisolir diri. Misalnya saja perubahan dalam gaya berbusana, potongan rambut,
desain rumah, dan lainnya.

5. Hubungan Kausalitas

Perubahan sosial bisa terjadi karena aspek material atau immaterial dengan hubungan
timbal balik.

a. Disorganisasi Sementara

Perubahan yang berlangsung cepat akan menyebabkan disorganisasi atau kekacauan


sementara.

b. Menimbulkan Kontroversi

Perubahan di masyarakat kerap memicu kontroversi.

c. Penggolongan Watak
33

Dilihat dari golongan watak manusia, perubahan bisa dibedakan menjadi proses sosial,
segmentasi, perubahan struktur, dan kelompok.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Ada beragam bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Berikut diberikan
beberapa diantaranya, yaitu:

a. Perubahan Kecil

Bentuk perubahan ini terjadi dalam unsur struktur sosial yang tidak memberi pengaruh
langsung. Seperti gaya rambut, gaya pakaian, bentuk rumah, atau lainnya. Sehingga
pengaruhnya sering dianggap tidak begitu berarti.

b. Perubahan Besar

Bentuk perubahan ini bisa memberi pengaruh secara langsung dalam struktur
masyarakat. Misalnya perubahan masyarakat yang semula agraris menjadi
industrialisasi. Perubahan bisa memberi dampak besar dalam mata pencarian dan
kepadatan penduduk.

c. Perubahan Struktural

Bentuk perubahan struktural terjadi secara mendasar dengan akibat adanya reorganisasi
tatanan masyarakat. Seperti perubahan sistem pemerintah yang semula berbentuk
kerajaan menjadi republik.

Contoh Perubahan Sosial

Banyak perubahan terjadi di masyarakat. Adapun satu contoh nyatanya bisa diamati dari
cara berkomunikasi. Semula masyarakat belum mengenal apa itu internet. Akan tetapi,
kini internet sudah mengubah cara berkomunikasi setiap orang.
34

Malah dewasa ini masyarakat dibuat tergantung untuk menggunakan internet. Seperti
saat berkomunikasi tertulis melalui aplikasi chatting. Meski diakui perubahan teknologi
ini memberi kemudahan, dimana komunikasi semakin mudah, praktis, cepat, dan hemat.

Selain itu, tentu masih banyak contoh-contoh perubahan yang lain. Sebut saja seperti
akulturasi, perkembangan zaman, revolusi industri, dan masih banyak lagi.

Perubahan memang bisa terjadi dalam banyak bentuk seperti nilai, sikap sosial, norma,
sistem sosial, dan lainnya. Sekian semoga memberi ulasan mengenai pengertian dan
penjabaran tentang perubahan sosial yang bermanfaat.

D. FASE-FASE PERUBAHAN SOSIAL

a.  Perubahan sosial

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai proses sosial yang dialami
oleh setiap individu serta semua unsur budaya dan system sosial, dimana kehidupan
masyarakat dipengaruhi oleh unsur unsur eksternal meninggalkan poa hidup, system
sosial, dan budaya yang lama lalu menyesuaikan diri dengan pola hidup, budaya dan
system sosial yang baru.

 Perubahan social terjadi jika masyarakat bersedia untuk meninggalkan unsur


kebudayaan dan system social yang lama dan beralih kepada unsur kebudayaan dan
system social yang baru. Perubahan social dipandang sebagai konsep yang mencangkup
seluruh kehidupan masyarakat pada tingkat individual, kelompok, masyarakat, Negara,
dan dunia yang mengalami perubahan, Hal hal penting dalam perubahan sosial
35

menyangkut aspek aspek berikut, yaitu perubahan pola pikir masyarakat, perubahan
perilaku masyarakat, perubahan budaya materi.

Masyarakat memulai kehidupan mereka pada suatu fase yang disebut primitif
dimana manusia hidup secara terisolir dan berpindah – pindah disesuaikan dengan
lingkungan alam dan sumber makanan yang tersedia.

Fase berikutnya adalah fase agrokultural, ketika  pilihan budaya mereka adalah
bercocok tanam dan memanen hasil pertanian dan berburu untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Pada fase ini budaya berpindah pindah masih tetap digunakan walaupun dalam
skala waktu yang lama.

Fase Tradisional dijalani oleh masyarakat dengan hidup secara menetap di suatu
tempat yang strategis untuk persediaan hidup masyarakat, seperti di pinggir sungai,
dataran rendah, dataran tinggi dan sebagainya. Pada fase ini masyarakat mulai menetap
dan saling berinteraksi satu dengan lainnya sehingga menjadi sebuah kelompok besar
dan komunitas desa, mengembangkan kebudayaan dan tradisi serta membina hubungan
dengan masyarakat sekitar.

Fase Transisi, kehidupan desa yang sudah maju isolasi kehidupan hampir tidak
ditemukan lagi, transportasi sudah lancar walaupun untuk masyarakat desa tertentu
menjadi masalah, Penggunaan media sudah hampir merata, Namun Masyarakat transisi
berada di pinggiran kota serta hidup mereka masih secara tradisional, termasuk pola
pikir dan system social lama masih siih berganti digunakan dan mengalami penyesuaian
dengan hal-hal yang baru dan innovatif.
36

Fase Modern ditandai dengan peningkatan kualitas perubahan sosial yang lebih jelas
meninggalkan Fase transisi. Kehidupan masyarakat sudah kosmopolitan  dengan
kehidupan individual yang sangat menonjol , profesionalisme di segala bidang dan
penghargaan terhadap profesi menjadi kunci hubungan-hubungan sosial di antara
elemen masyarakat. Di sisi lain, sekularisme menjadi sangat dominan dalam sistem
religi dan kontrol sosial masyarakat serta sistem kekerabatan mulai di abaikan.

Fase Postmodern adalah sebuah fase perkembangan masyarakat yang pertama


dikenal di Amerika pada akhir tahun 1980-an. Di Indonesia baru ada sejak tahun 1990-
an. Masyarakat postmodern adalah masyarakat yang modern secara finansial,
pengetahuan, relasi, dan semua prasyarat sebagai masyarakat modern sudah
dilampauinya. Walaupun ada satu dua masyarakat yang memiliki ciri tersebut tetapi
kenyataannya belum mampu, Namun hal itu bersifat temporer dan meniru niru
kelompok lain yang lebih mapan. Ada beberapa sifat yang menonjol pada masyarakat
postmodern adalah

(A)   Memiliki pola hidup nomaden

(B)   Berada pada titik nadir, antara struktur dan agen

(C)   Lebih suka menghargai privasi

(D)  Kehidupan Pribadi yang bebas

(E)   Pemahaman yang bebas 


37

  b. Budaya Massa Dan Budaya Populer

Media Massa adalah Institusi yang menghubungkan seluruh unsur masyarakat satu
dengan yang lainnya dengan melalui produk media massa yang dihasilkan. Konsep
massa mengandung pengertian masyarakat secara keseluruhan, massa di tandai oleh (a)
memiliki agregat yang besar (b) tidak dapat dibedakan (c) cenderung berfikir negative
(d) sulit di perintah atau di organisasi dan (e) refleksi dari khalayak massa.

Media massa membutuhkan persyaratan tertentu dari pemakainya. Pertama adalah


orang harus bisa membaca, sebelum membaca surat kabar atau majalah. Kedua adalah
orang harus memiliki pesawat radio atau televisi, bila ingin mengikuti siarannya. Ketiga
adalah kebiasaan memanfaatkan media untuk menjadi khalayak media massa, maka
ketiganya harus dimiliki atau dilakukan.

Media massa berupaya menyesuaikan dengan khalayaknya yang heterogen dan


berbagai sosio-ekonomi, kultural, dan lainnya. Disisi lain, media juga sering menyajikan
berita, film, dan informasi lain dari berbagai Negara sebagai upaya media memberikan
pilihan yang memuaskan bagi khalayaknya.

   Pada umumnya Budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer. Budaya Massa
dibentuk disebabkan :

1. Tuntutan industri kepada pecipta untuk menghasilkan karya yang banyak dalam
tempo singkat.
38

2. Karena massa budaya cenderung ‘latah’ menyulap atau meniru segala sesuatu
yang sedang naik daun atau laris, sehingga media berlomba untuk mencari
keuntungan sebesar besarnya.

Pemikiran Budaya menurut Ben Agger dapat dikelompokkan menjadi 4 aliran

(a)   Budaya di bangun berdasarkan kesenangan namun tidak substansial dan mengentaskan
orang dari kejenuhan kerja setiap hari

(b)   Kebudayaan populer menghancurkan nilai budaya tradisional

(c)    Kebudayaan menjadi masalah besar dalam pandangan ekonomi Marx kapitalis

(d)   Kebudayaan populer merupakan budaya yang menetes dari atas 

Kebudayaan Populer banyak berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati
oleh setiap orang atau kalangan orang tertentu, seperti pementasan mega bintang,
kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan semacamnya. 
39
BAB III

PENUTUP

stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin, yakni stratum yang berarti tingkatan serta
socius yang berarti masyarakat atau teman atau.

Sehingga, bila kita tarik, penegertian stratifikasi sosial tersebut secara umum bisa kita
sebuat sebagai tingkatan sosial yang terdapat di dalam masyarakat.

Stratifikasi sosial merupakan kiasan yang berasal dari gamabaran kondisi yang ada
dalam keadaan kehidupan masyarakat.

Stratifikasi sosial atau dalam bahasa inggris disebut sebagai “sosial stratifikasion”
merupakan perbedaan masyarakat atau penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
atau “hierarkis”.

Dengan kata lain, perbedaan dari kedudukan akan memicu adanya stratifikasi sosial atau
yang juga disebut dengan pelapisan sosial.

Perwujudan dari adanya fenomena stratifikasi sosial atau yang juga disebut pelapisan
sosial ini yaitu terdapat perbedaan golongan tingkat atau kedudukan ataupun kelas.

Dalam struktur sosial,masyarakat akan selalu menyesuaikan perilakunya dengan


kelompoknya.Menurut Nasikun,seseorang sosiolog Indonesia,struktur sosial masyarakat
Indonesia membagi masyarakat dalam beberapa akibat adanya perbedaan secara
horizontal dan vertical.Struktur sosial bisa menyebabkan terbentuknya hierarki dalam
bentuk kelas-kelas sosial.

 Strktur sosial dalam kehidupan masyarakat yang terjadi hubungan timbal balik antara
status dan peran ,dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada
suatu keteraturan prilaku dalam masyarakat.Dalam struktur sosial dibagi menjadi 2

37
41

bentuk yaitu Strafikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial,kali ini saya akan menjelaskan
tentang Strafikasi Sosial.

 Perubahan social terjadi jika masyarakat bersedia untuk meninggalkan unsur


kebudayaan dan system social yang lama dan beralih kepada unsur kebudayaan dan
system social yang baru. Perubahan social dipandang sebagai konsep yang mencangkup
seluruh kehidupan masyarakat pada tingkat individual, kelompok, masyarakat, Negara,
dan dunia yang mengalami perubahan, Hal hal penting dalam perubahan sosial
menyangkut aspek aspek berikut, yaitu perubahan pola pikir masyarakat, perubahan
perilaku masyarakat, perubahan budaya materi.
42
DAFTAR PUSTAKA

https:www.yuksinau.id/stratifikasi-sosial/

salamadian.com

  Bungin, Burhan. 2013. Sosiologi komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group

39

Anda mungkin juga menyukai