Oleh :
Achmad Noer Fadjri ( 11190510000232 )
Kelas : 1 E KPI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
penulis
DAFTAR ISI
1. Pengertian stratifikasi............................................................................
2. Unsur-unsur stratifikasi sosial................................................................
3. Dasar stratifikasi sosial...........................................................................
4. Bentuk stratifikasi sosial.........................................................................
5. Sifat dan macam-macam stratifikasi sosial..............................................
6. Proses terjadinya stratifikasi sosial..........................................................
7. Dampak stratifikasi sosial........................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan pembelajaran
A. Kedudukan (Status)
Kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola atau kelompok sosial. Status pada
dasarnya dibedakan atas status yang bersifat objektif dan subjektif. Status yang bersifat
objektif disertai dengan hak dan kewajiban yang terlepas dari individu. Sementara itu, status
yang bersifat subjektif adalah status yang menunjukkan hasil dari penilaian orang lain di
mana sumber status yang berhubungan dengan penilaian orang lain tidak selamanya
konsisten untuk seseorang. Dalam masyarakat sering kali kedudukan dibedakan menjadi
dua macam, yaitu ascribed status dan achieved status.
Barangsiapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, maka orang tersebut akan
masuk ke dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut,contoh dapat kita lihat pada bentuk rumah,
kendaraan yang dimiliki, cara dalam mengenakan pakaian sekaligus bahan pakaiannya,
kebiasaan dalamberbelanja barang yang mahal dan yang lainnya.
C. Dasar kehormatan.
Ukuran ilmu pengetahuan digunakan oleh masyarakat yang menghargai akan ilmu
pengetahuan tersebut. Namun, ukuran tersebut seringkali menyebabkan munculnya hal
yang berakibat negatif. Sebab, ternyata bahwa bukanlah mutu ilmu pengetahuan yang
menjadi ukuran, namu gelar dari kesarjanaannya. Telah tentu hal demikian akan memacu
segala macam usaha guna memperoleh gelar, meski cara dalam mencapai gelar tersebut
tidak halal.
Mobilitas seorang individu guna dapat melaju dari suatu lapisan sosial tertentu ke
dalam lapisan sosial lainnya yang sangat terbatas. Stratifikasi sosial tertutup biasanya terjadi
dalam lingkungan masyarakat yang menetapkan sistem kasta maupun feodal. Akibat adanya
hal tersebut maka kemajuan dalam perilaku juga sangat lambat.
Stratifikasi sosial terbuka atau juga disebut dengan atau Opened Social Stratification
akan memungkinkan tiap individu dari segala lapisan dapat melakukan mobilitas sosial, baik
itu dalam mobilitas sosial naik ataupun mobilitas sosial turun. Stratifikasi sosial terbuka
biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang modern serta mempunyai tingkat
pendidikan yang tinggi.
Stratifikasi sosial campuran adalah gabungan dari stratifikasi sosial terbuka dan
tertutup. Sebagai contoh seorang masyarakat bisa bermutasi untuk bekerja sebagai
pimpinan dan tidak memungkinkan untuk menjadi bangsawan atau tokoh dalam
masyarakat. Stratifikasi sosial campuran biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang
memiliki susunan yang heterogen.
Proses ini terjadi sebab merupakan salah satu faktor yang telah ada semenjak
seseorang dilahirkan, atau dapat pula terjadi karena adanya pertumbuhan yang terjadi di
dalam masyarakat. Sesorang yang berada dalam lapisan tertentu bukan atas kesengajaan
yang telah dibuat oleh masyarakat atau dirinya sendiri, namun akan terjadi secara otomatis,
sebagai contoh adalah keturunan.
B. Terjadi secara sengaja
Stratifikasi sosial bisa saja terjadi dengan sengaja, hal ini bermaksud karena memiliki
tujuan tentu atau untuk kepentingan bersama. Penentuan dalam sistem dengan adanya
wewenang sekaligus kekuasaan yang diberikan oleh seseorang ataupun organisasi. Sebagai
contoh diberikan oleh partai politik, perusahaan tempat bekerja, atau pemerintahan dan
lain sebagainya. Menurut pendapat dari Huky seorang pakar sosiologi, pendorong terjadinya
stratifikasi sosial diantaranya yaitu:
1. Adanya perbedaan ras, budaya, serta ciri biologis seperti warna kulit dan juga latar
belakang etnis
2. Pembagian tugas yang terspesialisai yang berhubungan dengan fungsi kekuasaan
dan juga status dalam stratifikasi sosial.
3. Kelangkaan yakni stratifikasi lambat laun yang ada dikarenakan alokasi hak serta
kekuasaan yang jarang atau langka.
B. Kriteria Ekonomi
Kriteria stratifikasi dalam bidang ekonomi membedakan kelas sosial berdasarkan
kepemilikan kekayaan atau penghasilan. Sistem ekonomi membagi pelapisan sosial dalam
tiga kelas, diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Kelas Atas(Upper Class), yang terdiri dari kelas atas atas, kelas atas menengah, dan
kelas atas bawah
2. Kelas Menengah (Middle Class), yang terdiri dari kelas menengah atas, ketas
menengah, dan kelas menengah bawah
3. Kelas Bawah (Lower Class), yang terdiri dari kelas bawah atas, kelas bawah menengah,
kelas bawah bawah
C. Kriteria Pendidikan
Kriteria pendidikan membedakan masyarakat berdasarkan tinggi rendahnya tingkat
pendidikan yang dapat dipereolah dengan usaha dan kerja keras dalam pendidikan. Semakin
tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kedudukah sosialnya dalam masyarakat.
D. Kriteria Politik
Kriteria politik dapat membedakan masyarakat berdasarkan kekuasaan dan peran
yang mereka miliki. Semakin besar kekuasaan yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pula
status sosialnya di dalam kehidupan bermasyarakat. Bentuk kekuasaan dalam kriteria politik
sebagai bagian stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi tiga tipe pelapisan sosial berikut.
1. Tipe kasta yaitu sistem pelapisan sosial yang sulit ditembus untuk melakukan
perpindahan status dan bawah ke atas ataupun sebaliknya karena dipisahkan oleh
garis tegas dan bersifat kaku. Contoh pelapisan kekuasaan berdasarkan tipe kasta
tampak pada peran dan fungsi yang diperolah raja (penguasa), bangsawan orang-
orang yang bekerja di pemerintahan dan pegawai rendah seperti tukang, pelayan,
petani, buruh tani, nelayan, dan budak
2. Tipe oligarki yaitu sistem pelapisan sosial yang masih memiliki garis pemisah tegas.
Akan tetapi, dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan
masyarakat Pada tipe oligarki kedudukan setiap individu masih didasarkan pada
kelahiran Meskipun demikian, individu diberi kesempatan naik ke lapisan sosial atas.
3. Tipe demokratis yaitu tipe pelapisan sosial dengan garis pemisah antar lapisan
bersifat fleksibel. Faktor kelah Iran tidak memengaruhi sistem pelapisan sosial ini.
Contoh sistem pelapisan sosial demokratis antara lain akan tampak pada pemimpin
politik, pemimpin partai, orang kepercayaan dan pemimpin organisasi besar.
a. Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakt untuk bersaing untuk
berpindah kasta, sehingga mendorong setiap individu untuk berprestasi, bekerja
keras.
b. Meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah, baik atas usulan
masyarakata di wilayah tersebut atau pemerintah guna menghilangakan kesenjangan
sosial
a. Konflik antar kelas, dalam masyarakat terdapat lapisan sosial karena ukuran seperti
kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan sosial tadi disebut
kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antar kelas sosial maka akan
muncul konflik antarkelas. Contohnya demonstrasi buruh yang menuntut kenaikan
upah.
b. Konflik antar kelompok sosial, Masyarakat yang beranekaragam dan majemuk
menajadikan timbulnya kelompok sosial. Diantaranya kelompok sosial berdasarkan
ideology, profesi, agama, suku dan ras. Akibatnya akan muncul usaha untuk
menguasai kelompok lain dengan pemakasaan dan akibatnya muncullah konflik.
c. Konflik antar generasi, Konflik ini terjadi antara generasi tua yang mempertahankan
nilai, kondisi atau adat lama dengan generasi muda yang ingin mengadakan
perubahan. Contohnya sistem musayawarh yang mulai luntur, sopan santun yang
sudah berkurang.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa Stratifikasi sosial menjadi bagian
penting dalam kajian sosiologi. Stratifikasi sosial hakekatnya memang selalu ada dalam
setiap kehidupan manusia, perbedaan-perbedaan dalam segi status dan peran menjadi latar
belakang ada istilah stratifikasi sosial. Sehingga, kita perlu tau apa saja bentuk-bentuk
stratifikasi sosial, kriteria, sifat, maupun dampak karena itu sangat penting bagi kehidupan
manusia kedepannya.
DAFTAR PUSAKA
https://www.google.com/amp/sosiologis.com/stratifikasi-sosial/amp
http://dosensosiologi.com/pengertian-stratifikasi-sosial-unsur-bentuk-dan-kriterianya-
lengkap/