Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH STRATIFIKASI SOSIAL

Mata Kuliah : Sosiologi


Dosen Mata Kuliah : Tasman,S.Ag., M,Si

Oleh :
Achmad Noer Fadjri ( 11190510000232 )

Fadhli Budianto ( 11190510000200 )

Raden Alifa Fazlina Putri SB ( 11190510000235 )

Tiara Nurrakhmi ( 11190510000238 )

Kelas : 1 E KPI

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Ciputat, 12 November 2019

penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1. Latar Belakang ....................................................................................


2. Rumusan Masalah ...............................................................................
3. Tujuan Penulisan .................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

1. Pengertian stratifikasi............................................................................
2. Unsur-unsur stratifikasi sosial................................................................
3. Dasar stratifikasi sosial...........................................................................
4. Bentuk stratifikasi sosial.........................................................................
5. Sifat dan macam-macam stratifikasi sosial..............................................
6. Proses terjadinya stratifikasi sosial..........................................................
7. Dampak stratifikasi sosial........................................................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Stratifikasi sosial merupakan fenomena universal dan dapat ditemukan di semua


kelompok masyarakat. Stratifikasi sosial terbentuk hierarki atau rangking baik antar individu
ataupun kelompok. Oleh karena berbentuk hierarki, sebagian orang menempati posisi atas,
sedangkan sebagian yang lain menempati posisi bawah. Kondisi ini disebut hierarki sosial.
Hierarki sosial adalah nama lain dari stratifikasi sosial, stratifikasi sosial adalah fenomena
kelompok, grup, atau masyarakat secara hierarkis. Studi sosiologi mengenai stratifikasi
sosial berkonotasi dengan kesenjangan sosial, ketimpangan, dan ketidakmerataan distribusi
sumber daya yang ada.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu stratifikasi sosial ?


2. Apa saja contoh stratifikasi sosial dalam kelompok masyarakat
3. Apa saja teori mengenai stratifikasi ?
4. Apa saja macam, bentuk, dan sifat stratifikasi sosial ?

C. Tujuan pembelajaran

1. Untuk mengetahui definisi stratifikasi sosial


2. Untuk mengetahui contoh-contoh dari stratifikasi sosial
3. Untuk mengetahui teori-teori yang menjelaskan tentang stratifikasi
4. Untuk mengetahui macam, bentuk, dan sifat stratifikasi sosial di masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Stratifikasi Sosial
Istilah dari kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin, yakni stratum yang berarti
tingkatan serta socius yang berarti masyarakat atau teman atau. Stratifikasi sosial
merupakan kiasan yang berasal dari gambaran kondisi yang ada dalam keadaan kehidupan
masyarakat. Stratifikasi sosial atau dalam bahasa inggris disebut sebagai “sosial stratification
” merupakan perbedaan masyarakat atau penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
atau “hierarkis”. Dengan kata lain, perbedaan dari kedudukan akan memicu adanya
stratifikasi sosial atau yang juga disebut dengan pelapisan sosial. Perwujudan dari adanya
fenomena stratifikasi sosial atau yang juga disebut pelapisan sosial ini yaitu terdapat
perbedaan golongan tingkat atau kedudukan ataupun kelas. berikut adalah beberapa
pendapat dari para ahli mengenai pengertian sosial stratifikasi, diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Menurut Robert M. Z. Lawang, sosial stratifikasion merupakan pengelompokan


orang-orang yang termasuk ke dalam sebuah sistem sosial tertentu pada lapisan-
lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilege dan juga prestise.
2. Menurut Pitirim A. Sorokin, Stratifikasi sosial merupakan pembedaan penduduk atau
masyarakat pada berbagai kelas secara bertingkat “hierarkis”. Perwujudan dalam
kasus ini yaitu terdapat beberapa lapisan yang berbeda di dalam masyarakat, dan
dalam setiap lapisan itu disebut dengan strata sosial. Terlebih lagi bahwa stratifikasi
sosial adalah ciri yang tetap dalam setiap kelompok sosial yang teratur. Beberapa
lapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas mengenai batasnya, namun akan
nampak bahwa setiap lapisan terdiri dari individu-individu yang memiliki tingkatan
atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.
3. Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam
kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.

2.Unsur stratifikasi sosial

A. Kedudukan (Status)
Kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola atau kelompok sosial. Status pada
dasarnya dibedakan atas status yang bersifat objektif dan subjektif. Status yang bersifat
objektif disertai dengan hak dan kewajiban yang terlepas dari individu. Sementara itu, status
yang bersifat subjektif adalah status yang menunjukkan hasil dari penilaian orang lain di
mana sumber status yang berhubungan dengan penilaian orang lain tidak selamanya
konsisten untuk seseorang. Dalam masyarakat sering kali kedudukan dibedakan menjadi
dua macam, yaitu ascribed status dan achieved status.

 Ascribed status adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa


memerhatikan perbedaan seseorang karena kedudukan tersebut diperoleh berkat
kelahiran. Dengan kata lain, status yang diperoleh dengan sendirinya
 Achieved status adalah kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha sendiri,
Kedudukan ini misalnya setiap orang dapat menjadi hakim, dokter, jika memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu seperti telah menempuh pendidikan kehakiman
dan kedokteran
 Assigned status adalah status atau kedudukan yang diberikan atau dianugerahkan.
Assigned status mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status. Contohnya
pemberian gelar kebangsawanankepada tokoh yang dianggap berjasa terhadap
masyarakat.
B. Peranan (Role)
Peran adalah perangkat harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan
sosial tertentu.Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Peran sangat
penting karena dapat mengatur perilaku seseorang. Selain itu, peran dapat memperkirakan
perbuatan orang lain pada batas-batas tertentu sehingga seseorang dapat menyesuaikan
perilakunya dengan perilaku orang lain. Berdasar pelaksanaannya, peranan sosial dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Harapan-harapan masyarakat terhadap pemegang peran. hal ini merupakan
kewajiban bagi pemegang peran (role expection).
b. Harapan-harapan yang dimiliki pemegang perang terhadap masyarakatnya. hal ini
merupakan hak yang harus diterima pemegang peran.

3.Dasar stratifikasi sosial


Pada umumnya, teradapat beberapa dasar yang biasa dipakai dalam menggolongkan
beberapa anggota di dalam masyakarat ke dalam suatu lapisan tertentu. Beberapa dasar
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
A.Dasar kekayaan.

Barangsiapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, maka orang tersebut akan
masuk ke dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut,contoh dapat kita lihat pada bentuk rumah,
kendaraan yang dimiliki, cara dalam mengenakan pakaian sekaligus bahan pakaiannya,
kebiasaan dalamberbelanja barang yang mahal dan yang lainnya.

B. Dasar kekuasaan dan kewenangan.

Barangsiapa yang mempunyai kekuasaan atau yang memiliki wewenang terbesar,


akan masuk ke dalam lapisan atas.

C. Dasar kehormatan.

Ukuran kehormatan mungkin saja terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan ataupun


kekuasaan. Disini seorang individu yang paling disegani dan juga dihormati akan menempati
posisi teratas. Ukuran semacam ini, masih banyak kita jumpai dalam masyarakat yang masih
menjunjung sistem tradisional. Biasanya mereka merupakan golongan tua atau mereka yang
pernah berjasa pada masa lampau atau dalam kesehariannya.
D. Dasar ukuran ilmu pengetahuan.

Ukuran ilmu pengetahuan digunakan oleh masyarakat yang menghargai akan ilmu
pengetahuan tersebut. Namun, ukuran tersebut seringkali menyebabkan munculnya hal
yang berakibat negatif. Sebab, ternyata bahwa bukanlah mutu ilmu pengetahuan yang
menjadi ukuran, namu gelar dari kesarjanaannya. Telah tentu hal demikian akan memacu
segala macam usaha guna memperoleh gelar, meski cara dalam mencapai gelar tersebut
tidak halal.

4. Sifat dan macam stratifikasi sosial

A. Stratifikasi sosial tertutup

Mobilitas seorang individu guna dapat melaju dari suatu lapisan sosial tertentu ke
dalam lapisan sosial lainnya yang sangat terbatas. Stratifikasi sosial tertutup biasanya terjadi
dalam lingkungan masyarakat yang menetapkan sistem kasta maupun feodal. Akibat adanya
hal tersebut maka kemajuan dalam perilaku juga sangat lambat.

B. Stratifikasi sosial terbuka

Stratifikasi sosial terbuka atau juga disebut dengan atau Opened Social Stratification
akan memungkinkan tiap individu dari segala lapisan dapat melakukan mobilitas sosial, baik
itu dalam mobilitas sosial naik ataupun mobilitas sosial turun. Stratifikasi sosial terbuka
biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang modern serta mempunyai tingkat
pendidikan yang tinggi.

C. Stratifikasi sosial campuran

Stratifikasi sosial campuran adalah gabungan dari stratifikasi sosial terbuka dan
tertutup. Sebagai contoh seorang masyarakat bisa bermutasi untuk bekerja sebagai
pimpinan dan tidak memungkinkan untuk menjadi bangsawan atau tokoh dalam
masyarakat. Stratifikasi sosial campuran biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang
memiliki susunan yang heterogen.

5. Proses terjadinya stratifikasi sosial

A. Terjadi secara otomatis atau dengan sendirinya

Proses ini terjadi sebab merupakan salah satu faktor yang telah ada semenjak
seseorang dilahirkan, atau dapat pula terjadi karena adanya pertumbuhan yang terjadi di
dalam masyarakat. Sesorang yang berada dalam lapisan tertentu bukan atas kesengajaan
yang telah dibuat oleh masyarakat atau dirinya sendiri, namun akan terjadi secara otomatis,
sebagai contoh adalah keturunan.
B. Terjadi secara sengaja

Stratifikasi sosial bisa saja terjadi dengan sengaja, hal ini bermaksud karena memiliki
tujuan tentu atau untuk kepentingan bersama. Penentuan dalam sistem dengan adanya
wewenang sekaligus kekuasaan yang diberikan oleh seseorang ataupun organisasi. Sebagai
contoh diberikan oleh partai politik, perusahaan tempat bekerja, atau pemerintahan dan
lain sebagainya. Menurut pendapat dari Huky seorang pakar sosiologi, pendorong terjadinya
stratifikasi sosial diantaranya yaitu:

1. Adanya perbedaan ras, budaya, serta ciri biologis seperti warna kulit dan juga latar
belakang etnis
2. Pembagian tugas yang terspesialisai yang berhubungan dengan fungsi kekuasaan
dan juga status dalam stratifikasi sosial.
3. Kelangkaan yakni stratifikasi lambat laun yang ada dikarenakan alokasi hak serta
kekuasaan yang jarang atau langka.

6.Kriteria Stratifikasi Sosial


Berikut inilah kriteria dalam status sosial, antara lain;

A.Kriteria Status Sosial


Kriteria stratifikasi pada status sosial membedakan kelas sosial berdasarkan status.
Anggota-anggota masyarakat yang memiliki status sosial lebih terhormat menempati lapisan
sosial lebih tinggi dibandingkan anggota masyarakat yang tidak memiliki status sosial dalam
masyarakat.

B. Kriteria Ekonomi
Kriteria stratifikasi dalam bidang ekonomi membedakan kelas sosial berdasarkan
kepemilikan kekayaan atau penghasilan. Sistem ekonomi membagi pelapisan sosial dalam
tiga kelas, diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Kelas Atas(Upper Class), yang terdiri dari kelas atas atas, kelas atas menengah, dan
kelas atas bawah
2. Kelas Menengah (Middle Class), yang terdiri dari kelas menengah atas, ketas
menengah, dan kelas menengah bawah
3. Kelas Bawah (Lower Class), yang terdiri dari kelas bawah atas, kelas bawah menengah,
kelas bawah bawah

C. Kriteria Pendidikan
Kriteria pendidikan membedakan masyarakat berdasarkan tinggi rendahnya tingkat
pendidikan yang dapat dipereolah dengan usaha dan kerja keras dalam pendidikan. Semakin
tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kedudukah sosialnya dalam masyarakat.

D. Kriteria Politik
Kriteria politik dapat membedakan masyarakat berdasarkan kekuasaan dan peran
yang mereka miliki. Semakin besar kekuasaan yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pula
status sosialnya di dalam kehidupan bermasyarakat. Bentuk kekuasaan dalam kriteria politik
sebagai bagian stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi tiga tipe pelapisan sosial berikut.

1. Tipe kasta yaitu sistem pelapisan sosial yang sulit ditembus untuk melakukan
perpindahan status dan bawah ke atas ataupun sebaliknya karena dipisahkan oleh
garis tegas dan bersifat kaku. Contoh pelapisan kekuasaan berdasarkan tipe kasta
tampak pada peran dan fungsi yang diperolah raja (penguasa), bangsawan orang-
orang yang bekerja di pemerintahan dan pegawai rendah seperti tukang, pelayan,
petani, buruh tani, nelayan, dan budak
2. Tipe oligarki yaitu sistem pelapisan sosial yang masih memiliki garis pemisah tegas.
Akan tetapi, dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan
masyarakat Pada tipe oligarki kedudukan setiap individu masih didasarkan pada
kelahiran Meskipun demikian, individu diberi kesempatan naik ke lapisan sosial atas.
3. Tipe demokratis yaitu tipe pelapisan sosial dengan garis pemisah antar lapisan
bersifat fleksibel. Faktor kelah Iran tidak memengaruhi sistem pelapisan sosial ini.
Contoh sistem pelapisan sosial demokratis antara lain akan tampak pada pemimpin
politik, pemimpin partai, orang kepercayaan dan pemimpin organisasi besar.

7. Dampak stratifikasi sosial


A. Dampak postif dari stratifikasi ini adalah :

a. Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakt untuk bersaing untuk
berpindah kasta, sehingga mendorong setiap individu untuk berprestasi, bekerja
keras.
b. Meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah, baik atas usulan
masyarakata di wilayah tersebut atau pemerintah guna menghilangakan kesenjangan
sosial

B. Dampak negatif stratifikasi sosial

a. Konflik antar kelas, dalam masyarakat terdapat lapisan sosial karena ukuran seperti
kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan sosial tadi disebut
kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antar kelas sosial maka akan
muncul konflik antarkelas. Contohnya demonstrasi buruh yang menuntut kenaikan
upah.
b. Konflik antar kelompok sosial, Masyarakat yang beranekaragam dan majemuk
menajadikan timbulnya kelompok sosial. Diantaranya kelompok sosial berdasarkan
ideology, profesi, agama, suku dan ras. Akibatnya akan muncul usaha untuk
menguasai kelompok lain dengan pemakasaan dan akibatnya muncullah konflik.
c. Konflik antar generasi, Konflik ini terjadi antara generasi tua yang mempertahankan
nilai, kondisi atau adat lama dengan generasi muda yang ingin mengadakan
perubahan. Contohnya sistem musayawarh yang mulai luntur, sopan santun yang
sudah berkurang.
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan

Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa Stratifikasi sosial menjadi bagian
penting dalam kajian sosiologi. Stratifikasi sosial hakekatnya memang selalu ada dalam
setiap kehidupan manusia, perbedaan-perbedaan dalam segi status dan peran menjadi latar
belakang ada istilah stratifikasi sosial. Sehingga, kita perlu tau apa saja bentuk-bentuk
stratifikasi sosial, kriteria, sifat, maupun dampak karena itu sangat penting bagi kehidupan
manusia kedepannya.
DAFTAR PUSAKA

https://www.google.com/amp/sosiologis.com/stratifikasi-sosial/amp

http://dosensosiologi.com/pengertian-stratifikasi-sosial-unsur-bentuk-dan-kriterianya-
lengkap/

Anda mungkin juga menyukai