Disusun Oleh:
Kelompok 3
Akwal 2102060125
Dosen Pengampuh:
Aswandi, S.Pd.,M.Pd.
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala pujidan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah swt.
Karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita diberi kekuatan dan kemampuan
sehingga makalah ini bisa kami selesai dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sosiologi dan
Antropologi Pendidikan”, dengan judul makalah “Struktur Sosial Dan
Kepribadian”.
Penulis mengucapkan banyak terimakasihkepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Dan penulis berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan penyusunan makalh berikutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
dipahami bahwa diciptakan dinding dalam keadaan selalu bergantung pada pihak
lain atau tidak dapat hidup sendiri.
Kalau kita lihat dari sudut sejarah perkembangan psikologi, khususnya
perkembangan ilmu jiwa kepribadian apabila dilihat subtansi kepribadian adalah
perkembangan yang sehat dan dapat menumbuhkan kepribadian yang sehat pasti
akan menjamin pertumbuhan individu dan masyarakat yang sehat pula.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Struktur Sosial dan Kepribadian?
2. Apa Saja Unsur-Unsur Struktur Sosial?
3. Apa Saja Unsur-Unsur Kepribadian?
4. Apa Saja Teori Kepribadian?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa Struktur Sosial dan Kepribadian
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Unsur-Unsur Struktur Sosial
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Unsur-Unsur Kepribadian
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Teori Kepribadian
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Yanuar Kusuman Wardani, Yori Herwangi, Ahmad Sarwandi. Jurnal Ilmu
Pemerintahan Widya Praja, “Peran Struktur Sosial Dalam Pembangunan Sarana Prasaran
Permukiman Perkotaan”, Vol. 44, No. 1 (Oktober 2018), h. 4.
4
a. Kelas atas
b. Kelas menengah
c. Kelas rendah
Kelas atas ditandai dengan besarnya kekayaan, besarnya pengaruh baik
dalam sektor masyarakat, perseorangan maupun buruh kecil, penghasilan tinggi,
tingkat pendidikan yang tinggi dan kestabilan kehidupan dalam keluarga. Kelas
menengah ditandai oleh pendapatan dan pendidikan yang cukup tinggi,
rendahnya pengangguran, dan penghargaan yang tinggi terhadap kebutuhan
menabung serta perencanaan masa depan. Kelas menengah ini dimiliki oleh staf-
staf kantor atau perusahaan kecil, agen-agen pemasaran, dan manajemen tingkat
menegah. Sedangkan kelas bawah ini terdiri dari kaum buruh ksar dan pekerja
semi terampail yang terdapat di industri-industri, pengangguran yang menerima
dana kesejahteraan.2
Adapun diferensiasi sosial adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap
perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau jenis. Pengeertian sama
disini menunjuk pada klasifikasi masyarakat secara horizontal, mendatar, atau
sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang
lebih tinggi dari pada golongan lainnya walaupun dalam kenyataannya terdapat
kelompok masyarakat tertentu yang contohnya, kaum rasis di Afrika selatan
menganggap golongan warga masyarakat kulit hitam dan berwarna berada
dibawa lapisan golongan masyarakat kulit putih.
Bentuk-bentuk diferensiasi sosial yaitu, sebagai berikut:
a. Ras
b. Agama
c. Pekerjaan
d. Jenis kelamin
e. Kebudayaan3
2
Rizqon Halal Syah Aji, startifikasi ssosial dan kesadaran kelas, Jurnal sosial dan
budaya syari, Fakultas syariah dan hukum UIN syarif hidayatullah jakarta, Jakarta 2015, Vol.2
No.1, h.34
3
Kun Marwati, Juju Suriati, Sosiologi, cetakan PT. Gelora aksara pratama, surabaya,
2006,h.6
5
Kajian terhadap struktur sosaial memberikan makna bahwa struktur
social memiliki daya tampung yang dinamis, dapat berkembang sesuai dengan
perjalanan sejarah social masyarakat bersangkutan. Interaksi antara masyarakat
local dengan masyarakat dari lingkungan social luar akan direspon sesuai dengan
daya tampung atau kapasitas ruang struktur social.4
6
beberapa pandangan ilmiah, antara lain soal bahasa, sistem perkawinan, sistem
pemberian hadiah, struktur pikiran dan perbuatan.
6
Bungaran Antonius Simanjuntak, “Struktur Sosial Dan Sistem Politik Batak Toba
Hingga 1945”, Edisi 1. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia Anggota IKAPI DKI Jakarta: 2006, h.
3.
7
dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id
agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superegoadalah bagian moral dari
kepribadian manusia karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk, salah-
benar, boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.8
Istilah kepribadian atau personaliti berasal dari bahasa latin asal kata
dari persona (topeng). Dalam ilmu psikologi, menurut Gordon W.Allport,
kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu
yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas.
Kepribadian menggambarkan semua corak perilaku dan kebiasaan
individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta
menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik dari luar maupun dari
dalam.9
8
dari pada negatifnya. Hanya saja daya taratik keburukan lebih kuat dibanding
daya tarik kebaikan. Potensi positif dan negatif manusia ini banyak diungkap
oleh al-quran, diantaranya ada dua ayat yang menyebutkan potensi msnusia.
1. QS. At-tin/95: 5
٥ َثُ َّم َر َد ْد ٰنهُ اَ ْسفَ َل ٰسفِلِ ْي ۙن
Terjemahnya
Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya12
2. QS. AL-Isra/17: 7
g ْد ُخلُواgَم َولِيgْ وْ هَ ُكgg َر ِة لِيَسٗۤ ُٔـوْ ا ُو ُجg ُد ااْل ٰ ِخgم اَحْ َس ْنتُ ْم اِل َ ْنفُ ِس ُك ْم َۗواِ ْن اَ َسْأتُ ْم فَلَهَ ۗا فَاِ َذا َج ۤا َء َو ْعgُْاِ ْن اَحْ َس ْنت
٧ gْال َم ْس ِج َد َك َما َد َخلُوْ هُ اَ َّو َل َم َّر ٍة َّولِيُتَبِّرُوْ ا َما َعلَوْ ا تَ ْتبِ ْي ًرا
Terjemahnya:
Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri.
Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada
dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami
bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki
masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan
untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.13
Artinya :
Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia
12
Badan Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI., Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
Qur’an ( LPMQ 2019),h.597
13
Badan Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI,“Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
Qur’an”, LPMQ 2019, h. 282.
9
berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan kepada kami,
dan beliau adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan
perkataannya), beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang dari kalian
dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam
bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi
“alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah
(segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus
kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk
menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka
atau bahagianya. Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak
diibadahi dengan benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari
kalian beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya
dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya
lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia
memasukinya. Dan sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan
amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya
tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan
amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya”. (HR. al Bukhari dan
Muslim).14
10
2. Kebudayaan
3. Lembaga sosial
11
C. Unsur-unsur Pembentukan Kepribadian
Menurut pandangan ilmuan barat, dalam psikologi pribadi barat moderent
membahas mengenai unsur-unsur pribadi manusia dibicarakan oleh beberapa
tokoh, sebagai berikut:
a. Id (das es) adalah sistem pribadi biologis yang asli, berisikan sesuatu yang
telah ada sejak lahir.
b. Ego ( das ich) meruypakan aksekutif atau manajer dari kepribadian yang
akan di puaskan dan bagaimana cara atau sebagai sistem kepribadian yang
terorganisasi, rasional dan berorientasi kepada prinsip realitas.
c. Super Ego (das uber ich) merupakan komponen moral kepribadfian yang
terkait dengan standar atau norma masyarakat mengenai baik-buruk dan benar-
salah
2. Menurut Carl Rgers, unsur kepribadian terdiri dari dua aspek, yaitu:
b. Diri Ideal (Ideal Self) adalah konsep diri yang paling diinbhginkan oleh
individu. Konsep tersebut tercakup persepsi dan makna yang secara potensial
relavan terhadap diri dan amat penting bagi individu tersebut.15
15
Sigmund Freud dan Carl Rgers, dalam Subrata , Deteksi Kepribadian, Cetakan 1.
Jakarta. Sinar Grafika Offset, 2016
9
Konsep diri sebenarnya adalah keyakinan seseorang tentang pendapat
orabg yang penting baginya mengenai dirinya. Dengan demikian, konsep diri ini
merupakan bayangan cermin yang memperlihatkan atau menunjukkan takaran
maupun ukuran mengenai keberanian, keyakinan, gambaran, pandangan,
pemikiran, perasaan terhadap apa yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri
yang dipengaruhi dan ditentukan oleh peran dan hubungan dengan orang lain,
serta bagaimana reaksi orang lain terhadap dirinya. Perkembangan konsep
seseorang, sangat bergantung pada pematangan pengalaman dan pengetahuan
orang tersebut.16
D. Teori Kepribadian
16
Hendra Surya, “Jadilah Pribadi Yang Unggul” (Jakarta: PT Gramedia, 2013), h 20
17
Gordon Allport, “Psikologi Kepribadian Dalam Konseling”, (Bogor, 2011). h. 15
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara konseptual, struktur social didefinisiskan sebagai keseluruhan
jalinan antara unsur-unsur pokok dalam masyarakat. Unsur-unsur yang dimaksud
diantaranya meliputi norma (aturan), lembaga, kelompok, serta lapisan-lapisan
dalam masyarakat. Sedangkan kepribadian adalah keseluruhan cara seorang
individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian
pemalu”. Jadi, bias disimpulkan bahwa kepribadian adalah suatu perpaduan yang
utuh antara sikap, sifat, pola piker, emosi, serta juga nilai-nilai yang
mempengaruhi individu tersebut agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan
lingkungannya.
B. SARAN
Demikian makalah ini kami susun dan tidak lupa kami mengucapkan
banyakn terimah kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyususnan
makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
terutama bagi penulis. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari
11
kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap segala bentuk saran dan kritik
yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
berikutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Rizqon Halal Syah. startifikasi ssosial dan kesadaran kelas, Jurnal sosial
dan budaya syari, Fakultas syariah dan hukum UIN syarif hidayatullah
jakarta, Jakarta 2015, Vol.2 No.1, h.34
Freud, Sigmund dan Carl Rgers, dalam Subrata , Deteksi Kepribadian, Cetakan 1.
Jakarta. Sinar Grafika Offset, 2016
Badan Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI., Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Qur’an LPMQ 2019 ,h.282
Hidayat, Aat, “Jurnal Penelitian”, Psikologi dan Kepribadian Manusia, Vol. 11,
No. 2 Agustus 2017
Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, Bada-ul Khalq: Bab Dzikrul Mala-ikah. No.
3208.
Marwati, Kun & Juju Suriati, Sosiologi, cetakan PT. Gelora aksara pratama,
surabaya, 2006,h.6
Simanjuntak, Bungaran, Antonius, Struktur Sosial Dan Sistem Politik Batak Toba
Hingga 1945,Edisi 1, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia Anggota IKAPI DKI
Jakarta: 2006
13
14