Anda di halaman 1dari 19

SRUKTUR SOSIAL DAN KEPRIBADIAN

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Resky Sari 2102060117

Vina Alfia 2102060123

Sitti Khadijah 2102060124

Akwal 2102060125

Mega Lestari J. 2102060129

Dosen Pengampuh:

Aswandi, S.Pd.,M.Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala pujidan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah swt.
Karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita diberi kekuatan dan kemampuan
sehingga makalah ini bisa kami selesai dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sosiologi dan
Antropologi Pendidikan”, dengan judul makalah “Struktur Sosial Dan
Kepribadian”.
Penulis mengucapkan banyak terimakasihkepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Dan penulis berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan penyusunan makalh berikutnya.

Palopo, 3 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................

A. Struktur Sosial dan Kepribadian.................................................................................


B. Unsur-Unsur Struktur Sosial......................................................................................
C. Unsur-unsur Pembentukan Kepribadian..........................................................9
D. Teori Kepribadian....................................................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Variasi penggunaan bahasa dalam suatu komunikasi aktif sangat


dipengaruhi oleh struktur sosial penuturnya, dan begitu pula sebaliknya, struktur
sosial juga sangat dipengaruhi oleh perilaku dan struktur bahasa penuturnya.
Dengan demikian, bahasa dan struktur sosial memiliki hubungan timbal balik
yang sangat erat. Keeratan hubungan antara keduannya ini dapat dilihat dari
perbedaan struktur bahasa yang ada dalam suatu komunikasi masyarakat yang
majemuk, dan biasanya, perbedaan-perbedaan ini dijadikan sebagai standar
dalam labelisasi kelas sosial penuturnya.
Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan
terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka yang mereka anggap sama. Definsi
ini memberikan pemahaman bahwa masyarakat berhubungan erat dengan
kebudayaan. Menurut Quraish Shihab, masyarakat adalah kumpulan sekian
banyak individu kecil atau besar yang terlihat oleh satuan, adat, ritus atau hukum
kahs, dan hidup bersama.
Setelah melihatayat-ayat al-quran yang berbicara mengenai kehidupan
sosial kemasyarakatan, ternyata tidak selalu menggunakan tern yang
menunjukkan kata sosial atau masyarakat, tapi dalam konteks ayat secara
keseluruhan menggambarkan kehidupan masyarakat. Salah satu contoh ayat
yang dimaksud adalah QS. Al-Alaq/96:2 :

ٍ ۚ َ‫ق ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن َعل‬


٢‫ق‬ َ َ‫خَ ل‬
:Terjemahnya

.Dia menciptakan Manusia dari segumpal darah


Ditijau dari kronologis turunnya ayat diatas, maka ayat kedua dari surah
pertama (al-alaq) menggambarkan bahwa manusia merupakan makhluk sosial.
Ayat diatas tidak saja diartikan “menciptakan manusia dari segumpal darah”
atau “sesuatu yang berdempet di dinding rahim”, akan tetapi juga dapat

2
dipahami bahwa diciptakan dinding dalam keadaan selalu bergantung pada pihak
lain atau tidak dapat hidup sendiri.
Kalau kita lihat dari sudut sejarah perkembangan psikologi, khususnya
perkembangan ilmu jiwa kepribadian apabila dilihat subtansi kepribadian adalah
perkembangan yang sehat dan dapat menumbuhkan kepribadian yang sehat pasti
akan menjamin pertumbuhan individu dan masyarakat yang sehat pula.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Struktur Sosial dan Kepribadian?
2. Apa Saja Unsur-Unsur Struktur Sosial?
3. Apa Saja Unsur-Unsur Kepribadian?
4. Apa Saja Teori Kepribadian?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa Struktur Sosial dan Kepribadian
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Unsur-Unsur Struktur Sosial
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Unsur-Unsur Kepribadian
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Teori Kepribadian

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strukrur Sosial dan Kepribadian

Struktur sosial merupakan suatu bangunan sosial yang terdiri dari


berrbagai unsur pembentuk masyarakat. Koentjaraningrat juga menjelaskan
bahwa struktur sosial merupakana karangka yang dapat menggambarkan kaitan
berbagai unsur dalam masyarakat . Abdulsyani juga menjelaskan bahwa struktur
sosial didalamnya terdapat hubungan timbal balik yang menjadi tatanan sosial
masyarakat singga status dan peran membentuk keteraturan perilaku yang
nantinya memberi bentuk masyarakat.1
Di dalam struktur sosial terdapat staratifikasi soaial dan direrensiasi
sosial. Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam
masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial yang berbeda-
beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial
muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat.
Sistem staratifiksi merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang,
dan kelas rendah.
Pengeretian kelas adalah kesetaraan kemampuan ekonomi orang-orang
dalam suatu kelompok untuk memenuhi kebutuhan hidup dan statusnya.
Semakin tinggi kemampuan ekonomi suatu kelas untuk memiliki jasa, benda dan
nilai-nilai berarti semakin tinggi kelasnya dalam masyarakat. Kelas menengah
kebawah memiliki kemampuan ekonomi yang terbatas untuk mendapatkan
kemewahan selayaknya kelas atas. Hal ini kemudian menjadikan masyarakat
terbagi dalam tingkatan-tingkatan sosial.
Adapun macam-macam staratifikasi sosial yaitu:

1
Yanuar Kusuman Wardani, Yori Herwangi, Ahmad Sarwandi. Jurnal Ilmu
Pemerintahan Widya Praja, “Peran Struktur Sosial Dalam Pembangunan Sarana Prasaran
Permukiman Perkotaan”, Vol. 44, No. 1 (Oktober 2018), h. 4.

4
a. Kelas atas
b. Kelas menengah
c. Kelas rendah
Kelas atas ditandai dengan besarnya kekayaan, besarnya pengaruh baik
dalam sektor masyarakat, perseorangan maupun buruh kecil, penghasilan tinggi,
tingkat pendidikan yang tinggi dan kestabilan kehidupan dalam keluarga. Kelas
menengah ditandai oleh pendapatan dan pendidikan yang cukup tinggi,
rendahnya pengangguran, dan penghargaan yang tinggi terhadap kebutuhan
menabung serta perencanaan masa depan. Kelas menengah ini dimiliki oleh staf-
staf kantor atau perusahaan kecil, agen-agen pemasaran, dan manajemen tingkat
menegah. Sedangkan kelas bawah ini terdiri dari kaum buruh ksar dan pekerja
semi terampail yang terdapat di industri-industri, pengangguran yang menerima
dana kesejahteraan.2
Adapun diferensiasi sosial adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap
perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau jenis. Pengeertian sama
disini menunjuk pada klasifikasi masyarakat secara horizontal, mendatar, atau
sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang
lebih tinggi dari pada golongan lainnya walaupun dalam kenyataannya terdapat
kelompok masyarakat tertentu yang contohnya, kaum rasis di Afrika selatan
menganggap golongan warga masyarakat kulit hitam dan berwarna berada
dibawa lapisan golongan masyarakat kulit putih.
Bentuk-bentuk diferensiasi sosial yaitu, sebagai berikut:
a. Ras
b. Agama
c. Pekerjaan
d. Jenis kelamin
e. Kebudayaan3

2
Rizqon Halal Syah Aji, startifikasi ssosial dan kesadaran kelas, Jurnal sosial dan
budaya syari, Fakultas syariah dan hukum UIN syarif hidayatullah jakarta, Jakarta 2015, Vol.2
No.1, h.34
3
Kun Marwati, Juju Suriati, Sosiologi, cetakan PT. Gelora aksara pratama, surabaya,
2006,h.6

5
Kajian terhadap struktur sosaial memberikan makna bahwa struktur
social memiliki daya tampung yang dinamis, dapat berkembang sesuai dengan
perjalanan sejarah social masyarakat bersangkutan. Interaksi antara masyarakat
local dengan masyarakat dari lingkungan social luar akan direspon sesuai dengan
daya tampung atau kapasitas ruang struktur social.4

Terdapat perbedaan pendapat tentang konsep struktur di kalangan para


ahli antropologidan sosiologi. Yang paling mencolok adalah perbedaan dasar
konsepsi antara yang kelihatan secara nyata dengan yang tidak kelihatan. Karena
perbedam mendasar tersebut, dengan sendirinya konsep tentang sistem politik
pun menjadi berbeda. Alasannya ialah keterkaitan erat antara struktur sosial
dengan konsep sistem politik. Apabila terjadi perubahan struktur sosial, maka
dengan sendirinya akan terjadi perubahan sistem politik yang berlaku.5
Dalam kancah pertarungan pengaruh aliran-aliran strukturalisme
Antropologi, terdapat tiga nama yang mau tidak mau harus disebutkan. Mereka
ialah Radcliffe Brown dari Inggris, C. Levy Strauss dari Prancis, dan J.P.B. de
Josselin de Jong dari Belanda. Dua nama terakhir dapat dikatakan
mempunyai titik pandang yang bersamaan tentang konsep struktur sosial, walau
sumber dasar konsep mereka berasal dari analisis sumber yang berbeda. Levy
Strauss memakai sumber analisis sistem kekerabatan dan perkawinan, sementara
de Josselin de Jong memakai sumber analisis dari struktur bahasa yang hidup
dikalangan masyarakat Jawa. Sementara nama pertama ahli antropologi Inggris,
Radcliffe Brown menegaskan bahwa struktur sosial itu ialah institusi nyata yang
kelihatan dalam kehidupan yang mengatur dan mempengaruhi bentuk-bentuk
hubungan sosial.
Tampak perbedaan yang mencolok antara ketiga ahli struktur sosial
tersebut. Bagi Levy Strauss, konsep struktur sosial tidak lepas dari bentuk dan
hubungan perkawinan. Penelitiannya terhadap bahan etnografis para penelitian
lapangan maupun catatan perjalanan para pegawai dan pedagang, menghasilkan
4
Edi Susilo, “Dinamika Struktur Sosial Dalam Ekosistem Pesisir”, Cetakan Pertama,
2010, Universitas Briwijaya Press, h. 3.
5
Bungaran Antonius Simanjuntak, “Struktur Sosial Dan Sistem Politik Batak Toba.

6
beberapa pandangan ilmiah, antara lain soal bahasa, sistem perkawinan, sistem
pemberian hadiah, struktur pikiran dan perbuatan.

Satu hal yang membedakannya terhadap Radcliffe Brown ialah bahwa


struktur yang dimaksudnya bukanlah struktur yang dapat dilihat, tetapi konsep
struktur yang diciptakan melaluai pemikiran ilmiah berdasarkan perilaku dan
keteraturan hubungan anggota suatu komuniti atau masyarakat.6
Menurut Wardhaugh, ada beragam kemungkinan keterkaitan antara
bahasa dan masyarakat. Dari beragam kemungkinan tersebut, ia menunjuk
empat pendapat dalama melihat kemungkinan keterkaitan antara keduannya,
diantaranya:

1. Sebuah struktur sosial masyarakat bisa mempengaruhi sekaligus


menentukan dan perilaku bahasa.
2. Struktur dan perilaku berbahasa bisa mempengaruhi dan menentukan
struktur masyarakat.
3. Kemungkinan keterkaitan antara bahasa dan masyarakat bersifat timbal
balik (interrelationship)atau dua arah (bidirectional).7
Struktur kepribadian merupakan unsur-unsur atau komponen yang
membentuk diri seseorang secara psikilogis. Salah satu contoh struktur
kepribadian yang paling tua gagasannya disampaikan oleh Sigmund Freund
tokoh psikologis. Ia menyimpulkan bahwa diri manusia dalam membentuk
kepribadiannya terdiri atas tiga komponen utama, yaitu das es, das ich, das uber
ich, yang istilah lainnya id, ego, superego. Id adalah komponen kepribadian yang
berisi impuls agresif dan libinal, yang sistem kerjanya dengan prinsip
kesenangan pleasure principle. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas
sebagai pelaksana, yang sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita

6
Bungaran Antonius Simanjuntak, “Struktur Sosial Dan Sistem Politik Batak Toba
Hingga 1945”, Edisi 1. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia Anggota IKAPI DKI Jakarta: 2006, h.
3.

Wardhaugh, Teori Linguistik Sesudah Strukturalisme, Cetakan 1. Yogyakarta: Sanata


7

Dharma Universiti Pres. 2020.

7
dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id
agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superegoadalah bagian moral dari
kepribadian manusia karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk, salah-
benar, boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.8
Istilah kepribadian atau personaliti berasal dari bahasa latin asal kata
dari persona (topeng). Dalam ilmu psikologi, menurut Gordon W.Allport,
kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu
yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas.
Kepribadian menggambarkan semua corak perilaku dan kebiasaan
individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta
menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik dari luar maupun dari
dalam.9

Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya, atau sifat-sifat yang


memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa kepribadian itu bersumber dari bentuk-bentuk yang kita terima dari
lingkungan, misalnya bentuk dari keluarga pada masa kecil kita dan bawaan-
bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi, kepribadian merupakan campuran dari
hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan, dan bersifat fisik.10
Dalam kepribadian manusia terkandung sifat-sifat hewan dan sifat-sifat
malaikat yang terkadang timbul pergaulan antara dua aspek kepribadian manusia
tersebut. Adakalanya, manusia tertarik oleh kebutuhan dan syahwat tubunya, dan
adakalanya ia tertaruk oleh kebutuhan spritualnya11.
Di samping itu, al-quran juga mengisyaratkan bahwa manusia
berpotensi positif dan negatif. Pada hakikatnya potensi positif manusia lebih kuat
8
Prof. Dr. H. Adang Hambali, M.Pd, Drs. Ujam Jaenudin, M.Si, Psikologi kepribadian
, Cetakan 1. Bandung: Pustaka Setia, 2003. h. 22-23.
9
H.A. Muin Ghazali, Hj. Nurseha Ghazali, “ Deteksi Kepribadian”, Cetakan 1,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h. 22.
10
Prof. Dr. H. Adang Hambali, M.Pd, Drs. Ujam Jaenudin, M.Si, Psikologi
kepribadian, Cetakan 1. Bandung: Pustaka Setia, 2003. hal. 21
11
Aat Hidayat, “Jurnal Penelitian”, Psikologi dan Kepribadian Manusia, Vol. 11,
No. 2 (Agustus 2017). hal. 476

8
dari pada negatifnya. Hanya saja daya taratik keburukan lebih kuat dibanding
daya tarik kebaikan. Potensi positif dan negatif manusia ini banyak diungkap
oleh al-quran, diantaranya ada dua ayat yang menyebutkan potensi msnusia.
1. QS. At-tin/95: 5
٥ َ‫ثُ َّم َر َد ْد ٰنهُ اَ ْسفَ َل ٰسفِلِ ْي ۙن‬
Terjemahnya
Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya12

2. QS. AL-Isra/17: 7
g‫ ْد ُخلُوا‬gَ‫م َولِي‬gْ ‫وْ هَ ُك‬gg‫ َر ِة لِيَسٗۤ ُٔـوْ ا ُو ُج‬g‫ ُد ااْل ٰ ِخ‬g‫م اَحْ َس ْنتُ ْم اِل َ ْنفُ ِس ُك ْم َۗواِ ْن اَ َسْأتُ ْم فَلَهَ ۗا فَاِ َذا َج ۤا َء َو ْع‬gُْ‫اِ ْن اَحْ َس ْنت‬
٧ g‫ْال َم ْس ِج َد َك َما َد َخلُوْ هُ اَ َّو َل َم َّر ٍة َّولِيُتَبِّرُوْ ا َما َعلَوْ ا تَ ْتبِ ْي ًرا‬
Terjemahnya:
Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri.
Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada
dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami
bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki
masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan
untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.13

Kemudian hadits yang terkait dengan potensi manusia atau hakikat


manusia. Rasulullah saw. bersabda :
ُ ‫صا ِد‬
‫ق‬ ًّ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َوه َُو ال‬ َ ِ‫ل هللا‬gٌ ْ‫ َح ًّدثَنَا َرسُو‬:‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَ َل‬ ِ ‫د َر‬gِ ْ‫ع َْن َع ْب ِد هِللا ب ِْن َم ْسعُو‬
‫ ثُ َّم‬، َ‫ ثُ ًّم يَ ُكوْ نُ َعلَقَةً َم ْث َل َذلِك‬،‫ت‬ ُ َ ‫طف‬ْ ُ‫ط ِن ُأ ِّم ِه َأرْ بَ ِع ْينَ يَوْ ًما ن‬ ْ َ‫اح َد ُك ْم ي ُْخ َم ُع خلقُهُ فِ ْي ب‬ َ ‫إن‬ َّ :ُ‫ْال َمصْ ُدوْ ق‬
ٍ ‫ بِ َك ْت‬:‫ت‬
‫ب‬ ٍ ‫ َويُوْ َم ُر بَِأرْ بَ ِع َكلِ َما‬،‫ك فيَ ْنفُ ُخ فِ ْي ِه الرُّ وْ َح‬ ُ َ‫ ثُ َّم يُرْ َس ُل ِإلَ ْي ِه ْال َمل‬،‫ك‬ َ ِ‫يَ ُكوْ نُ ُمضْ َغةً َم ْث َل َذل‬
‫اح َد ُك ْم ليَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل َأ ْه ِل‬
َ ‫ ِإ َّن‬،ُ‫ فَ َوهللاِ الَّ ِذيْ الَ اِلَهَ فُ ْي ُره‬،ُ‫ َوشقِ ُّي َأوْ َس ِع ْيد‬،‫ َو َع َملِ ِه‬،‫ واَ َجلِ ِه‬،‫ِر ْزقِ ِه‬
ِ َّ‫ق َعلَ ْي ِه ْال ِكتَا بُ فَيَ ْع َم ٌل بِ َع َم ِل َأ ْه ِل الن‬
‫ار فَيَد‬ ُ ِ‫ع فَيَ ْسب‬ ٌ ‫ْال َجنَّ ِة َحتَّى ما َ يَ ُكوْ نُ بَ ْينَةُ َو بَ ْينَها َ ِإالَّ ِذ َرا‬
‫مل َأه َل النّر حتَّى َما يَ ُكونُ بينَهُ و بَينَهَا إالَّ ذراع فيسبق َعلَي ِه ال ِكتَا‬ ِ ‫ وأن اح َد ُك ْم لَيَعم ُل بِ َع‬،‫ُخلُهَا‬
)‫ و مسلم‬g‫ (رواه البخاري‬.‫ فَيَ ْع َم ُل ب َع َمل أ ْه ِل الجنَّ ِة فَيَد خلُهُا‬،‫ب‬

Artinya :
Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia

12
Badan Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI., Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
Qur’an ( LPMQ 2019),h.597
13
Badan Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI,“Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
Qur’an”, LPMQ 2019, h. 282.

9
berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan kepada kami,
dan beliau adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan
perkataannya), beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang dari kalian
dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam
bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi
“alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah
(segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus
kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk
menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka
atau bahagianya. Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak
diibadahi dengan benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari
kalian beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya
dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya
lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia
memasukinya. Dan sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan
amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya
tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan
amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya”. (HR. al Bukhari dan
Muslim).14

B. Unsur-Unsur Struktur Sosial

Secara garis besar dapat dipahami bahwa struktur sosial merupakan


jalinan unsur-unsur pembentuk masyarakat yang berfungsi untuk memberikan
keteraturan bentuk masyarakat. Ciri-ciri struktur sosial meliputi:
a. Struktur sosial dapat diartikan hubungan sosial yang nantinya akan
memberikan bentuk pada kehidupan sosial sehingga memberikan batasan
terhadap aksi-aksi yang dilakukan dalam bentuk organisatoris.
b. Struktur sosial dapat dilihat melalui hubungan antar individu pada
priode tertentu.
c. Struktur sosial apabila dipandang dari sudut teoritis merupakan
kebudayaan masyarakat.
d. Struktur sosial bersifat statis akibat dari realitas sosial.
e. Struktur sosial merupakan transformasi masyarakat yang terdiri dari
perubahan dan perkembangan. Menurut Abdulsyani menyebutkan terdapat lima
unsur-unsur sosial yaitu:
1. Kelompok sosial
14
Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, “Bada-ul Khalq: Bab Dzikrul Malaikah”, no.
3208.

10
2. Kebudayaan
3. Lembaga sosial

11
C. Unsur-unsur Pembentukan Kepribadian
Menurut pandangan ilmuan barat, dalam psikologi pribadi barat moderent
membahas mengenai unsur-unsur pribadi manusia dibicarakan oleh beberapa
tokoh, sebagai berikut:

1. Menurut SigmundmFreud, dalam sumadi Suryabrata, unsur pribadi terdiri


dari atas tiga sistem atau aspek, yaitu:

a. Id (das es) adalah sistem pribadi biologis yang asli, berisikan sesuatu yang
telah ada sejak lahir.

b. Ego ( das ich) meruypakan aksekutif atau manajer dari kepribadian yang
akan di puaskan dan bagaimana cara atau sebagai sistem kepribadian yang
terorganisasi, rasional dan berorientasi kepada prinsip realitas.

c. Super Ego (das uber ich) merupakan komponen moral kepribadfian yang
terkait dengan standar atau norma masyarakat mengenai baik-buruk dan benar-
salah

2. Menurut Carl Rgers, unsur kepribadian terdiri dari dua aspek, yaitu:

a. Diri (The Self) merupakan konsep diri yang merepresentasikan pola


persepsi yang terorganisasi dan konsisten.

b. Diri Ideal (Ideal Self) adalah konsep diri yang paling diinbhginkan oleh
individu. Konsep tersebut tercakup persepsi dan makna yang secara potensial
relavan terhadap diri dan amat penting bagi individu tersebut.15

Secara garis besar unsur pembentuk kepribadian yang utama adalah


konsep diri dan sifat yang ada pada seseorang. Konsep diri ini merupakan bagian
penting atau inti kepribadian yang menentukan atau memengaruhi perkembangan
dan pembentuk kepribadian. Sementara, sifat menunjukkan gambaran kualitas
perilaku atau pola penyesuaian yang spesifik yang dipengaruhi ileh konsep diri.
Perlu diingat bahwa ketiga faktor yang dibahas diatas, semuannya membantu
menentukan pola perkembangan konsep diri dan sifat-sifat seseorang.

15
Sigmund Freud dan Carl Rgers, dalam Subrata , Deteksi Kepribadian, Cetakan 1.
Jakarta. Sinar Grafika Offset, 2016

9
Konsep diri sebenarnya adalah keyakinan seseorang tentang pendapat
orabg yang penting baginya mengenai dirinya. Dengan demikian, konsep diri ini
merupakan bayangan cermin yang memperlihatkan atau menunjukkan takaran
maupun ukuran mengenai keberanian, keyakinan, gambaran, pandangan,
pemikiran, perasaan terhadap apa yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri
yang dipengaruhi dan ditentukan oleh peran dan hubungan dengan orang lain,
serta bagaimana reaksi orang lain terhadap dirinya. Perkembangan konsep
seseorang, sangat bergantung pada pematangan pengalaman dan pengetahuan
orang tersebut.16
D. Teori Kepribadian

Teori kepribadian merupakan deskripsi organisasi tingkah laku secara


sistematis. Kepribadian disebut organisasi, karena bukan merupakan bentuk
perilaku tunggal dan tersendiri tetapi terdiri dari banyak tingkah laku.
Kemunculan suatu tingkah laku terjadi melalui faktor atesedan (pelatar
belakang)sebab musabab, pendorong, sasaran, tujuan. Faktor-faktor tersebut
diletakkan dalam suatu kerangka yang saling berhubungan. Istilah kepribadian
atau dalam bahasa inggrisnya “Personality” berasal dari bahasa Yunani Kuno
yaitu: prosopan atau persona berarti “topeng” yang biasa digunakan dalam
pertunjukan teater.

Menurut Gordon Allport kepribadian adalah sesuatu yang nyata dalam


seorang individu yang mengarah pada karateristik perilaku. Teori kepribadian
bukan hanya sekedar bagian dari ilmu psikologi. Sebelum teori kepribadian
menjadi spesialisasi akademis psikologis ilmiah. Teori-teori kepribadian tidak
hanya memiliki asal usul dalam filsafat, tetapi juga mengarah pada seni, atau
aplikasi praktis. Seni dalam teori kepribadian jauh lebih tua dari pada sains, atau
bahkan filsafat itu. Teori-teori kepribadian tidak hanya spekulasi, tetapi sistem-
sistem kepercayaan yang menemukan ekspresi dalam cara-cara yang dirancang
untuk meningkatkan pemehaman tentang diri kita dan dunia.17

16
Hendra Surya, “Jadilah Pribadi Yang Unggul” (Jakarta: PT Gramedia, 2013), h 20
17
Gordon Allport, “Psikologi Kepribadian Dalam Konseling”, (Bogor, 2011). h. 15

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara konseptual, struktur social didefinisiskan sebagai keseluruhan
jalinan antara unsur-unsur pokok dalam masyarakat. Unsur-unsur yang dimaksud
diantaranya meliputi norma (aturan), lembaga, kelompok, serta lapisan-lapisan
dalam masyarakat. Sedangkan kepribadian adalah keseluruhan cara seorang
individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian
pemalu”. Jadi, bias disimpulkan bahwa kepribadian adalah suatu perpaduan yang
utuh antara sikap, sifat, pola piker, emosi, serta juga nilai-nilai yang
mempengaruhi individu tersebut agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan
lingkungannya.

2. Unsur-unsur struktur social terbagi menjadi beberapa unsur, menurut


Abdulsyani menyebutkan ada lima unsur-unsur struktur social, yaitu kelompok
social, kebudayaan, lembaga social, stratifikasi social, dan kekuasaan atau
wewenang.

3. Kepribadian merupakan ciri watak seseorang yang tetap dan memiliki


suatu identitas sebagai pribadi. Dengan demikian, didalamnya terdapat unsur
psikologis yang meliputi sikap, kebiasaan, bakat, kecakapan, dan ciri-ciri khas
lainnya, serta unsur sosiologis ysng selalu mendasari tindakan seseorang.

4. Teori kepribadian adalah sekumpulan anggapan atau konsep-konsep yang


satu sama lain berkaitan mengenai tingkah laku manusia. Teori kepribasian
terdiri dari teori keepribadian psikoanalisis, teori sifat (trait theories), teori
kepribadian behaviorisme, teori psikologis kognitif.

B. SARAN

Demikian makalah ini kami susun dan tidak lupa kami mengucapkan
banyakn terimah kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyususnan
makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
terutama bagi penulis. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari

11
kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap segala bentuk saran dan kritik
yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Rizqon Halal Syah. startifikasi ssosial dan kesadaran kelas, Jurnal sosial
dan budaya syari, Fakultas syariah dan hukum UIN syarif hidayatullah
jakarta, Jakarta 2015, Vol.2 No.1, h.34

Freud, Sigmund dan Carl Rgers, dalam Subrata , Deteksi Kepribadian, Cetakan 1.
Jakarta. Sinar Grafika Offset, 2016

Badan Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI., Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Qur’an LPMQ 2019 ,h.282

Edi Susilo, Dinamika Struktur Sosial Dalam Ekosistem Pesisir, Cetakan


Pertama, Universitas Briwijaya Press:2010

Ghazali, H.A. Muin, Ghazali, Hj. Nurseha, Deteksi Kepribadian, Cetakan 1,


Jakarta: Bumi Aksara, 2016

Gordon Allport, “Psikologi Kepribadian Dalam Konseling”, Bogor, 2011

Hambali, Adang, H, Jaenudin, Ujam, Psikologi kepribadian, Cetakan 1. Bandung:


Pustaka Setia, 2003

Hidayat, Aat, “Jurnal Penelitian”, Psikologi dan Kepribadian Manusia, Vol. 11,
No. 2 Agustus 2017

Hidayat Dede Rahmat, “Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam


Konseling”, Cetakan 1. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, Bada-ul Khalq: Bab Dzikrul Mala-ikah. No.
3208.

Marwati, Kun & Juju Suriati, Sosiologi, cetakan PT. Gelora aksara pratama,
surabaya, 2006,h.6

Prabtomo Baryadi, “Teori Linguistik Sesudah Strukturalisme”, Cetakan 1.


Yogyakarta: Sanata Dharma Universiti Pres. 2020.

Simanjuntak, Bungaran, Antonius, Struktur Sosial Dan Sistem Politik Batak Toba
Hingga 1945,Edisi 1, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia Anggota IKAPI DKI
Jakarta: 2006

Warddani, Yanuar, Kusuman, Herwangi, Yori, Sarwandi, Ahmad, “Jurnal Ilmu


Pemerintahan Widya Praja”, Peran Struktur Sosial Dalam Pembangunan
Sarana Prasaran Permukiman Perkotaan, Vol. 44, No. 1 2018

13
14

Anda mungkin juga menyukai