Anda di halaman 1dari 11

KONSEP STRUKTUR MASYARAKAT PRANATA

DAN PROSES SOSIAL BUDAYA

Mata Kuliah : Konsep Dasar IPS SD

Dosen Pengampuh : Monalisa. S.Pd, M.Si

Kelas : 2Q

Di Susun Oleh : 1. Viola Audya

2. Ravina Sawindri

3. Sephia Dwi Anggie

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-nya, terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah belajar dan pembelajaran sesuai
batas waktu yang telah ditentukan. Kemudian shalawat serta salam kita
sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni, Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk
keselamatan di dunia dan akhirat.

Kemudian, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu


Monalisa. S.Pd, M.Si selaku dosen mata kuliah belajar dan pembelajaran,
teman-teman, serta semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama pembuatan makalah ini.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah belajar dan
pembelajaran di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas
PGRI Palembang. semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari


pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada Allah
SWT dalam perbaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata kami ucapkan
terimah kasih.

Palembang, Maret 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………...2

DAFTAR ISI………………………………………………………………..3

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….4

1.1 Latar Belakang………………………………………………....4


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………...4
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………….4
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………....5
2.1 Pengertian Individu dan Masyarakat……………………..……..5
2.1.1. Individu………………………………………………..5
2.1.2. Msayarakat…………………………………………….5
2.2 Struktur Pranata, Proses Sosial Dan Budaya…………………...5
2.2.1. Struktur sosial budaya…………………………………5

2.2.2. Pranata sosial budaya………………………………….7


2.2.3. Pengertian, faktor, syarat-syarat. bentuk-bentuk proses
sosial…………………………………………………8
BAB 3 PENUTUP…………………………...……………………………10
3.1 Kesimpulan……………………………………………..……...10
3.2 Saran…………………………………………………………...10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata peelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah dasar


menggunakanpendekatan expanding community, yakni suatu pendekatan
yang mengenalkan siswa terhadap lingkungan kehidupan sosialnya mulai
dari lingkungan sosial terdekat sampai dengan yang terjauh. Para siswa
perlu diajak untuk mengenal dirinya sendiri, keluarganya, lingkungan
sekitar rumahnya, desanya, kecamatannya, sampai negara dan lingkungan
dunianya.

Untuk mendukung pemahaman yang lebih mendalam tentang


lingkungankehidupan sosialnya, maka diperlukan untuk menguasai konsep-
konsep sosiologi dan ilmu politik, misalnya konsep tentang individu dan
masyarakat, struktur sosial, pranata, proses sosial, pemerintahan, hukum,
dan undang-undang, serta peran dan tanggung jawab warga negara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Individu dan masyarakat


2. Apa pengertian dari pranata sosial dan tujuannya
3. Bagaimana proses terjadinya proses sosial

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui tentang struktur sosial
2. Untuk mengetahui pengertian pranata sosial dan tujuan pranata sosial
3. Untuk mengetahui terjadinya proses sosial

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian individu dan masyarakat


2.1.1. Individu
Individu berarti satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Individu menurut konsep sosiologi, artinya manusia yang hidup berdiri
sendiri, tidak mempunyai kawan ( sendiri ). Individu sebagia makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, di dalam dirinya selalu dilengkapi dengan
kelengkapan hdup meliputi raga,rasa, rasio, dan rukun.
2.1.2. Masyarakat
Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab “ musyarak “
yang artnya berkumpul bersama, hidup bersama dengan slaing berhubungan
dan slaing mempengaruhi, selaanjutnya mendapat kesepakatan menjadi
masyarakat.

2.2 Struktur Pranata, Proses Sosial Dan Budaya


2.2.1. Struktur sosial budaya

Pola perilaku dari setiap individu dalam masyrakat yang bersusun


sebagai suatu sistem disebut struktur sosial. Struktur berasal dari kata
Structum yang artinya menyusun, memebagi, atau mendirikan. Contoh di
sekolah terdapat struktur sebagai berikut : ada kepala sekolah, guru-guru,
murid, pegawai administrasi, dan penjaga sekolah. Semua orang yang ada
di sekolah tersebut saling berinteraksi, saling berhubungan, dan slaing
mempengaruhi, sehingga sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat
berfungsi dengan baik. Karena itu tugas dan peran yang harus dilakukannya

5
pun berbeda pula, tetapi merupakan satu kesatuan yang saling mendukung
dalam memperlancar proses belajar mengajar di sekolah.

Perbedaan ini menyebabkan timbulnya perbedaan sosial. Perbedaan


sosial bersifat universal artinya dimiliki oleh setiap masyarakat di manapun.
Hanya bentuk dan derajatnya saja yang berbeda.

Pada masyarakat yang teknologinya sudah maju, perbedaan sosial


lebih banyak disebabkan oleh adanya perbedaan keahlian, sehingga
timbulnya keanekaragaman. Menyebabkan timbulnya perbedaan ras, ada :

 Ras Negroid, dengan ciri warna kulit hitam, mata hitam, keriting,
pendek, hidung lebar, dan bentuk bibir yang tebal.
 Ras Mongoloid, dengan ciri warna kulit cokelat, rambut lurus, tubuh
pendek, hidung datar, dan tulang pipi menonjol.
 Ras Caosasoid, dengan ciri kulit dan mata terang, rambut
bergelombang, hidung mancung, bibir tipis, muka oval, dan badan
tinggi.
 Ukuran kekayaan, timbul golongan kaya, atau ekonomi kuat,
golongan miskin atau ekonomi lemah, golongan tengah atau sedang.
 Ukuran kekuasaan, timbul golongan penguasa dan yang dikuasai.
 Ukuran kehormatan, timbul golongan yang berpengaruh dan
dihormati dan golongan yang berpengaruh dan dihormati dan
golongan yang terpengaruh biasanya ukuran ini umumnya terdapat
pada masyarakat tradisional, di mana pimpinan informal masyarakat
mendapatkan kedudukan yang tinggi di masyarakat, seperti kyai,
kepala adat, dan sebagainya.
 Ukuran ilmu pengetahuan, timbul golongan cendekiawan dan
masyarakat biasa.

6
Dasar dari pelapisan sosial di atas dapat ditimbulkan dan berkembang
secara otomatis atau tidak disengaja oleh masyarakat.
Ada dua sifat pelapisan sosial yang berkembang di masyarakat.
 Bersifat tertutup, yaitu tiap anggota tidak dimungkinkan
untuk pindah lapisan baik ke atas maupun kebawah, satunya
jalan untuk masuk ke dalam lapisan ini adalah melalui
kelahiran. Contoh lapisan tertutup ini adalah sistem kasta.
 bersifat terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai
kesempatan untuk masuk dan keluar pada tiap lapisan.
Contoh berdasarkan kekayaan dan kekuasaan.

2.2.2. Pranata sosial budaya


Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat kepada aktifitas-aktifitas untuk memnuhi kompleks-kompleks
kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

Keberadaan pranata sosial merupakan suatu keharusan dalam suatu


masyarakat yang terstruktur dan sistematis untuk menyelaraskan dan
mengatur hubungan serta kebutuhan pokok antar individu maupun
kelompok dalam masyarakat itu. Pranata sosial adalah sistem norma atau
aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat secara khusus.

1. Unsur pranata sosial


Untuk layak disebut sebagai pranata sosial, terdapat tiga unsur
yang melatari hal tersebut, yaitu :
 Kaidah atau Norma
 Lembaga Sosial.

7
 Aparat penegak ketertiban masyarakat

2. Macam-macam pranata sosial


 Pranata domestik
 Pranata ekonomi
 Pranata pendidikan
 Pranata ilmiah
 Pranata rekreasi
 Pranata agama
 Pranata politik
 Pranata Fisik atau pranata somatic

2.2.3. Pengertian, faktor, syarat-syarat. bentuk-bentuk proses sosial


Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila
orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan
menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang
akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan
goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan
sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama,
misalnya mempengaruhi antara sosial dengan, politik dengan ekonomi,
ekonomi denga hukum, dan seterusnya.
1. Faktor dasar terbentuknya interaksi sosial
 Imitasi
 Identifikasi
 Sugesti
 Motivasi
 Simpati
 Empati

8
2. Syarat Interaksi Sosial
 Kontak sosial
 Komunikasi
3. Bentuk-bentuk interaksi sosial
 Kerja sama
 Persaingan
 Pertentangan
 Persesuaian
 Perpaduan

9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Interaksi sosial bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Subjek
interaksi sosial beragam, ada yang terjadi antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok atau kelompok dengan kelompok.
Dalam hal ini, individu berintarksi dengan masyarakat. Sebagaimana
telah diketahui, individu merupakan makhluk sosial yang membutuhkan
orang lain dalam menjalani kehidupannya.
Interaksi individu dengan masyrakat tidak lepas dari struktur sosial
dimana terdapar penggolongan masyarakat, atau tinatan masyarakat yang
dibentuk oleh masyarakat itu sendiri, dan tidak lepas pula dari pranata
sosial yang merupakan bentuk norma-norma tuntunan dalam kehidupan
bermasyarakat.

3.2 Saran
Dari pemabahasan yang telah kami uraikan, kami mempunyai saran
kepada pembaca bahwasanya dalam berinteraksi sosial, sebaiknya kita
dapat memilah dan memilih mana yang berdampak negative. Kita harus
berpegang dengan aturan norma yang tumbuh dalam masyarakat, sehingga
tercipta keselarasan dalam proses sosial antara individu dan masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA
Samlawi, Faqih. 2001. Konsep Dasar IPS. Bandung: CV.Maulana.
Maftuh, Bunyamin. 2001. Konsep Dasar IPS. Bandung: CV. Maulana.
Rahmat dan M.Halimi ( 1996 ), Penuntun Belajar Tata Negara untuk SMU,
Bandung, Ganeca Exact.
Sumaatmadja, Nursid. 2006. Konsep dasar IPS. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Tim Sosiologi dan Geografi. 2005. Pengetahuan Sosial : Sosiologi dan
geografi. Jakarta: Yudhistira.
Narwoko,J.Dwi dan Bagong Suayanto. 2006. Sosiologi: Teks dan
pengantar. Jakarta: Kencana.

11

Anda mungkin juga menyukai