DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
NAJWAH D0322024
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Evy Segarawati,
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Dan rekan – rekan mahasiswa yang
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga laporan ini
Sulawesi Barat.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................iii
BAB I..................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................1
Latar Belakang................................................................................................... 1
Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
Tujuan ................................................................................................................ 2
Ruang Lingkup.................................................................................................... 2
BAB II.................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................3
Pengertian Lingkungan....................................................................................11
iii
Kerusakan Alam dan Lingkungan..................................................................13
BAB III................................................................15
PENUTUP..............................................................15
Kesimpulan.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
membutuhkan satu sama lain. Tidak ada satupun individu yang dapat hidup tanpa
individu lainnya. Walaupun seberapa banyak harta yang dimiliki oleh seorang
individu, itu sama sekali tidak berharga jika tidak ada individu lain atau dengan
kata lain tidak ada interaksi sosial yang terjadi di antara individu atau
masyarakat. Maka dari itu, jika kita ingin mengkaji tentang individu maka kita
tidak akan pernah bisa lepas dari masalah masyarakat itu sendiri. Karena
keduanya, antara individu dan masyarakat saling keterkaitan satu sama lainnya.
setiap sifat dan perilaku seorang individu, demikian pula sebaliknya manusia pun
dan kesejahtraan. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang
lainya arti penting lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat
mendiaminya..
2
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas ada beberapa hal yang dapat
2. Apa pengertian dari struktur sosial, pranata sosial, dan proses sosial
budaya?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan:
keluarga miskin.
Lingkungannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian individu
Soekanto (2003), individu adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang di dalam
dirinya dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, ras, dan rukun.
dimaknai sebagai bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga
terdiri dari ayah, ibu, dan anak Ayah merupakan individu dalam kelompok
sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang
lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda.
merupakan perintah dari jiwa atau psikisnya untuk menyuruh fisiknya untuk
menulis sesuatu dengan pulpen dan kertas. Setiap individu lazim memiliki ciri
2. Pengertian Masyarakat
manusia yang terdiri dari sejumlah keluarga yang bertempat tinggal di suatu
4
wilayali tertentu baik di desa ataupun di kota yang telah terjadi interaksi
yang memilki norma dan nilai tertentu yang harus dipatuhi oleh semua
Gillin & J.P. Gillin, adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama serta meliputi
2.2. Pengertian Struktur sosial, Pranata sosial, dan Proses sosial budaya
1. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang
budaya terdiri dari sejumlah orang yang berhubungan secara timbal balik
2. Pranata Sosial
bermasyarakat bagi manusia. Dengan kata lain, pranata sosial adalah sistem
masyarakat.
adalah nilai dan norma, pola perilaku yang dilakukan atau yang disebut
prosedur umum, sistem hubungan, yakni jaringan peran serta status yang
yang berlaku.
5
3. Proses Sosial Budaya
usaha manusia, yang terus dipertahankan, dipelihara, ditunjang atau apabila perlu
diubahkan atau diganti oleh manusia. Mereka adalah bagian hidupnya. Mereka
adalah bentuk perilaku yang tergantung dari dia. Hidup bermasyarakat yang
individual yang manusiawi. Jadi manusia sekaligus membentuk dan dibentuk oleh
hasil karyanya sendiri, yaitu masyarakat. Manusia tidak bebas dalam arti bahwa
ia bebas memilih antara hidup sendiri atau hidup berbagai dengan orang lain la
harus hidup berbagai agar tidak hancur. Tetapi cara dan bentuk hidup berbagai
itu ditentukannya dengan bebas. Tidak ada satu pola kebudayaan yang mutlak dan
universal. Jadi ada relasi timbal balik antara individu. Disatu pihak individu ikut
masyarakat menghidupi individu dan oleh karenanya bersifat mengikat bagi dia.
Menurut ahli ilmu psikologi sosial bahwa interkasi sosial adalah saling
berhubungan antar dua manusia atau lebih, dimana manusia yang satu terhadap
6
bertemu dan mengadakan sistem perhubungan mengenai cara-cara hidup yang
telah ada. Apabila dua orang atau lebih saling berhubungan mengadakan interaksi
maka akan terjadi apa yang dinamakan proses sosial. Proses ini dapat terjadi
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok. Jenis yang paling umum dari proses sosial adalah interaksi sosial.
Dimana dalam interaksi sosial, ada pengaruh timbal balik antara individu dengan
yang lain untuk mengubah tingkah laku dari orang-orang yang sedang
kekacauan.
saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat
laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk
7
4) Akulturasi, Proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat
unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun
kebudayaan itu.
bertikai tersebut.
8
a. Tubuh Manusia
manusia terdiri atas kepala, leher, batang tubuh, sepasang lengan, dan
sepasang kaki.
Tubuh manusia ditutupi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis
2) Leher
4) Anggota gerak atas, terdiri dari: a) Sendi bahu, b) Lengan atas, c) Siku,
b. Terdapat Protoplasma
dengan baik. Berbeda dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak
memiliki protoplasma. Lihat saja batu atau komputer yang tidak memiliki
Makhluk hidup dapat dikenali ciri khas yang ada padanya dengan melihat
bentuknya. Antara jenis makhluk hidup yang satu dengan yang lain memiliki
1) Makan
2) Metabolisme
9
3) Tumbuh dan Berkembang
4) Reproduksi
5) Melakukan Adaptasi
6) Bergerak
10) Ekskresi
a. Ikatan-ikatan Biologis
dan tidak dapat lagi diubah. Meskipun khayalan kita bisa menembus dimensi
ruang dan waktu, tetapi badan kasar kita selalu terikat pada
sederhana terdiri dari satu atau dua bagian, ada pula yang lebih sempurna
10
organisasi tubuh secara keseluruhan tidak dapat lagi berfungsi. Misalnya,
kaki sebagai alat untuk berjalan. Khususnya pada manusia "jiwa", kesadaran
menjadi jantung, lainnya jadi otak, jadi tangan, kaki dan sebagainya,
organ-organ tubuh. Seorang bayi misalnya, belum dapat duduk atau berjalan
belum cukup kuat. Contoh klasik daripada proses pematangan anggota tubuh
ini adalah anak burung yang sejak menetas dari telurnya dikurung dalam
sangkar. Pada suatu saat setelah beberapa lama ia dikurung itu. ta akan
terbang sebelumnya.
11
Manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa di samping manusia hidup
biologis yang sama dengan makhluk hidup lainnya, adalah juga makhluk yang
lainnya.
dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan,
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada
adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban,
cahaya, bunya. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa
mana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan
bahwa lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang
memengaruhi pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat
12
luas, seperti tanah, kelembaban, cuaca, pengarah hama dan penyakit, dan kadang-
1. Lingkungan Alam
faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca dan suhu) dan faktor biotik (hewan
dalamnya.
terhadap alam dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama pada sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui. Berbagai jenis bahan tambang seperti minyak
bumi, gas alam, dan batu bara merupakan sumber daya alam yang suatu saat akan
13
habis dan tidak dapat diperbarui lagi. Meningkatnya populasi penduduk berarti
kemakmuran suatu negara. Apabila suatu negara memiliki pendapatan kecil dan
jumlah penduduk banyak, pendapatan per kapita akan rendah. Hal itu
2. Ketersediaan Pangan
3. Ketersediaan Lahan
5. Pencemaran Lingkungan
Makkah dan Nias, serta gempa 5 Skala Richter yang meratakan kawasan
DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap
antara lain:
b. Gempa bumi
14
c. Angin topan
antara lain:
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
b. Perburuan liar.
15
h.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
seperti yang telah kita diketahui, individu merupakan makhluk sosial yang
kehidupan bermasyarakat.
kebutuhan hidup materi antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan,
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan .
Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan
16
Daftar Pustaka
Syukri, M., Albani Nasution & dkk (2015). Ilmu Sosial Budaya
dan Gejala Permasalahan Sosial. Teori. Aplikasi, dan Pemecahannya (Cet ke-2;
Jakarta: Kencana, 2011),
J. Swi Narwoko & Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan
17