Anda di halaman 1dari 21

Individu dan Masyarakat

Manusia dan Lingkungannnya

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

NAJWAH D0322024

MUH RAFLI D0322027

MUH FADIL D0322536

MUHAMMAD FIQRI D0322358

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelasaikan

“Makalah Individu dan Masyarakat, Manusia dan Lingkungannya”.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Evy Segarawati,

S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen pengampuh mata kuliah Wawasan Sosial Budaya,

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Dan rekan – rekan mahasiswa yang

telah membantu sekaligus memberikan masukan – masukan kepada kami dalam

penyelesaian laporan ini.

Kami menyadari mungkin masih terdapat kekurangan dalam Makalah ini.

Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun

selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga laporan ini

bermanfaat bagi para pembaca, terutama kami sebagai mahasiswa Universitas

Sulawesi Barat.

Majene,01 Oktober 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................iii

BAB I..................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................1

Latar Belakang................................................................................................... 1

Rumusan Masalah.............................................................................................. 1

Tujuan ................................................................................................................ 2

Ruang Lingkup.................................................................................................... 2

BAB II.................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................3

Pengertian Individu dan Masyarkat...............................................................3

Pengertian Struktur Sosial, Pranata Sosial ,dan

Proses Sosial Budaya........................................................................................ 4

Hubungan Antara Individu dan Masyarakat................................................5

Interaksi Individu dan Masyarakat...............................................................5

Manusia Sebagai Makhluk Hidup..................................................................7

Pengertian Lingkungan....................................................................................11

Manusia dan Lingkungan Hidup....................................................................12

Jumlah Penduduk dan Lingkungan Hidup...................................................12

iii
Kerusakan Alam dan Lingkungan..................................................................13

BAB III................................................................15

PENUTUP..............................................................15

Kesimpulan.......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA....................................................16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masyarakat adalah sekelompok individu yang saling berinteraksi, saling

membutuhkan satu sama lain. Tidak ada satupun individu yang dapat hidup tanpa

individu lainnya. Walaupun seberapa banyak harta yang dimiliki oleh seorang

individu, itu sama sekali tidak berharga jika tidak ada individu lain atau dengan

kata lain tidak ada interaksi sosial yang terjadi di antara individu atau

masyarakat. Maka dari itu, jika kita ingin mengkaji tentang individu maka kita

tidak akan pernah bisa lepas dari masalah masyarakat itu sendiri. Karena

keduanya, antara individu dan masyarakat saling keterkaitan satu sama lainnya.

Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia, lingkungan mempengaruhi

setiap sifat dan perilaku seorang individu, demikian pula sebaliknya manusia pun

mempengaruhi lingkungan yang ia tempati. Hubungan antara manusia dan

lingkungan sudah di pikirkan sejak dulu oleh para ahli.

Manusia berusaha untuk mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan

dan kesejahtraan. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang

ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi

kebutuhan hidup manusia, karna lingkungan memiliki daya dukung, yaitu

kemampuan lingkungan untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup

lainya arti penting lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat

hidup manusia, Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia,

Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang

mendiaminya..

1.2. Rumusan Masalah

2
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas ada beberapa hal yang dapat

diperhatikan dalam beberapa masalah berikut:

1. Apa pengertian individu dan masyarakat?

2. Apa pengertian dari struktur sosial, pranata sosial, dan proses sosial

budaya?

3. Bagaimana hubungan antara individu dan masyarakat?

4. Bagaimana interaksi individu dan masyarakat?

5. Bagaimana peranan pemerintah, masyarakat dan keluarga dalam

perkembangan anak yang berasal dari keluarga miskin?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui

dan mendeskripsikan:

1. Untuk mengetahui pengertian individu dan masyarakat.

2. Untuk mengetahui pengertian dari struktur sosial, pranata sosial, dan

proses sosial budaya.

3. Untuk mengetahui Bagaimana hubungan antara individu dan masyarakat.

4. Untuk mengetahui interaksi individu dan masyarakat.

5. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana peranan pemerintah,

masyarakat dan keluarga dalam perkembangan anak yang berasal dari

keluarga miskin.

1.4. Ruang Lingkup

Makalah ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut:

1. Pembahasan hanya sampai pada Individu dan Masyarakat, Manusia dan

Lingkungannya secara sempit.

2. Pembahasan mengenai pada Individu dan Masyarakat, Manusia dan

Lingkungannya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Individu dan Masyarakat

1. Pengertian individu

Menurut Soediman Kartohadiprodjo, sebagaimana dikutip Soerjono

Soekanto (2003), individu adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang di dalam

dirinya dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, ras, dan rukun.

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dapat pula

dimaknai sebagai bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat

dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga

terdiri dari ayah, ibu, dan anak Ayah merupakan individu dalam kelompok

sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang

lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda.

Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat.

Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok

dimana didinya bergabung,

Setiap individu lahir ke dunia dengan membawa potensi diri masing-masing

yang dapat dikembangkan kemudian hari melalui proses balajar atau

pendidikan. Contohnya seseorang melakukan kegiatan menulis, hal tersebut

merupakan perintah dari jiwa atau psikisnya untuk menyuruh fisiknya untuk

menulis sesuatu dengan pulpen dan kertas. Setiap individu lazim memiliki ciri

ciri khas yang melekat dalam dirinya, sehingga memberikan identitas

khusus, yang disebut kepribadian.

2. Pengertian Masyarakat

Kata masyarakat merupakan terjemahan dari kata (community atau

komunitas). Secara definitif dapat didefinisikan sebagai sekelompok

manusia yang terdiri dari sejumlah keluarga yang bertempat tinggal di suatu

4
wilayali tertentu baik di desa ataupun di kota yang telah terjadi interaksi

sosial antar anggotanya atau adanya hubungan sosial (social relationship)

yang memilki norma dan nilai tertentu yang harus dipatuhi oleh semua

anggotanya dan memiliki tujuan tertentu pula, Masyarakat menurut J.L.

Gillin & J.P. Gillin, adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai

kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama serta meliputi

pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil.

2.2. Pengertian Struktur sosial, Pranata sosial, dan Proses sosial budaya

1. Struktur Sosial

Struktur sosial adalah pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang

tersusun sebagai suatu sistem masyarakat merupakan suatu sistem sosial

budaya terdiri dari sejumlah orang yang berhubungan secara timbal balik

melalui budaya tertentu. Setiap individu mempunyai ciri dan kemampuan

sendiri, perbedaan ini yang menyebabkan timbulnya perbedaan sosial.

Perbedaan sosial bersifat universal, ini berarti perbedaan sosial dimiliki

setiap masyarakat dimanapun.

2. Pranata Sosial

Pranata sosial adalah sistem norma yang bertujuan untuk mengatur

tindakan maupun kegiatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan

bermasyarakat bagi manusia. Dengan kata lain, pranata sosial adalah sistem

hubungan sosial yang terorganisir dan mengejewantahkan nilai-nilai serta

prosedur umum yang mengatur dan memenuhi kegiatan pokok warga

masyarakat.

Tiga kata kunci di dalam setiap pembahasan mengenai pranata sosial

adalah nilai dan norma, pola perilaku yang dilakukan atau yang disebut

prosedur umum, sistem hubungan, yakni jaringan peran serta status yang

menjadi Wahana untuk melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur umum

yang berlaku.

5
3. Proses Sosial Budaya

Hubungan antar individu yang saling mempengaruhi dalam hal

pengetahuan, sikap dan perilaku disebut interaksi. Interaksi sosial terjadi

apabila tindakan atau perilaku seorang dapat mempengaruhi, mengubah,

memperbaiki, atau mendorong perilaku, pikiran, perasaan, emosi orang lain.

2.3. Hubungan Antara Individu dan Masyarakat

Hubungan individu dan masyarakat yaitu bahwa hidup bermasyarakat

adalah ciptaan dan usaha manusia sendiri. Manusia berkeluarga, ia berkelompok.

Selalu membuat sesuatu dan berbuat. Keluarga, kelompok, masyarakat dan

negara tidak merupakan kesatuan-kesatuan yang berdiri di luar. Mereka ada

usaha manusia, yang terus dipertahankan, dipelihara, ditunjang atau apabila perlu

diubahkan atau diganti oleh manusia. Mereka adalah bagian hidupnya. Mereka

adalah bentuk perilaku yang tergantung dari dia. Hidup bermasyarakat yang

diusahakan dan diciptakan sendiri, bertujuan untuk memungkinkan

perkembangannya sebagai manusia. Sebab tanpa masyarakat tidak ada hidup

individual yang manusiawi. Jadi manusia sekaligus membentuk dan dibentuk oleh

hasil karyanya sendiri, yaitu masyarakat. Manusia tidak bebas dalam arti bahwa

ia bebas memilih antara hidup sendiri atau hidup berbagai dengan orang lain la

harus hidup berbagai agar tidak hancur. Tetapi cara dan bentuk hidup berbagai

itu ditentukannya dengan bebas. Tidak ada satu pola kebudayaan yang mutlak dan

universal. Jadi ada relasi timbal balik antara individu. Disatu pihak individu ikut

membentuk dan menegakkan masyarakat, dan ia bertanggung jawab. Di lain pihak

masyarakat menghidupi individu dan oleh karenanya bersifat mengikat bagi dia.

2.4. Interaksi Individu dan Masyarakat

Menurut ahli ilmu psikologi sosial bahwa interkasi sosial adalah saling

berhubungan antar dua manusia atau lebih, dimana manusia yang satu terhadap

yang lain saling mempengaruhi. Proses sosial dimaksudkan bahwa cara-cara

interaksi yang dapat kita amati apabila individu-individu dan kelompok-kelompok

6
bertemu dan mengadakan sistem perhubungan mengenai cara-cara hidup yang

telah ada. Apabila dua orang atau lebih saling berhubungan mengadakan interaksi

maka akan terjadi apa yang dinamakan proses sosial. Proses ini dapat terjadi

antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan

kelompok. Jenis yang paling umum dari proses sosial adalah interaksi sosial.

Dimana dalam interaksi sosial, ada pengaruh timbal balik antara individu dengan

kelompok dalam upaya memecahkan masalah-masalah yang di hadapi dalam hidup

sehari-hari secara bersama-sama. Setiap interaksi dua arah akan menstimulir

yang lain untuk mengubah tingkah laku dari orang-orang yang sedang

berinteraksi. Interaksi sosial yang terjadi antara individu dan

masyarakat antara lain:

Bentuk-bentuk interaksi sosial yang menyatukan (Integrasi).

1) Kerja sama (cooperation), Kerjasama terbentuk karena masyarakat

menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan- kepentingan yang sama

sehingga sepakat untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.

2) Akomodasi. Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara

individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan

kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan

kekacauan.

3) Asimilasi, Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya

usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara beberapa orang atau

kelompok dalam masyarakat serta usaha menyamakan sikap, mental, dan

tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Asimilasi timbul bila ada

kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda,

saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat

laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk

kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran

7
4) Akulturasi, Proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat

manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-

unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun

unsur-unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam

kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari

kebudayaan itu.

Bentuk-bentuk interaksi sosial yang memisahkan

1) Persaingan atau kompetisi Adalah suatu perjuangan yang dilakukan

perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan

atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan

fisik di pihak lawannya.

2) Kontravensi, Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara

persaingan dan pertentangan atau kontlik. Wujud kontravensi antara lain

sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun socara terang-

terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah,

berkhianat, provokasi, dan intimidasi yang ditunjukan terhadap

perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan

golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan

tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.

3) Konflik. Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat

tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat

mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang

pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang

bertikai tersebut.

2.5. Manusia Sebagai Makhluk Hidup

1. Ciri-Ciri Manusia Sebagai Makhluk Hidup

Manusia dikatakan sebagai makhluk hidup atau organisme bernyawa

karena memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:

8
a. Tubuh Manusia

Tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik manusia. Tubuh

manusia terdiri atas kepala, leher, batang tubuh, sepasang lengan, dan

sepasang kaki.

Tubuh manusia ditutupi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis

besar tubuh manusia dapat dibedakan atas:

1) Kepala, terdiri dari: tengkorak, wajah, dan rahang bawah.

2) Leher

3) Batang tubuh, terdiri dari: dada, perut, punggung dan panggul.

4) Anggota gerak atas, terdiri dari: a) Sendi bahu, b) Lengan atas, c) Siku,

d) Lengan bawah, e) Pergelangan tangan, f) Tangan.

5) Anggota gerak bawah, terdiri dari: a) Sendi panggul,b) Tungkai atas

(paha), c) Lutur, d) Tungkai bawah, e)Pergelangan kaki, f) Kaki.

b. Terdapat Protoplasma

Protoplasma merupakan bagian terpenting dari sel yang terdiri atas

kompleks sitoplasma beserta isinya termasuk nukleus, yang terlindung

dengan baik. Berbeda dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak

memiliki protoplasma. Lihat saja batu atau komputer yang tidak memiliki

protoplasma atau sel, sehingga disebut sebagai benda mati.

c. Mempunyai Bentuk dan Ukuran

Makhluk hidup dapat dikenali ciri khas yang ada padanya dengan melihat

bentuknya. Antara jenis makhluk hidup yang satu dengan yang lain memiliki

perbedaan baik dalam ukuran maupun bentuknya. Seperti antara manusia

dengan kera, dengan jelas terlihat perbedaannya.

d. Melakukan Aktivitas-aktivitas Kehidupan

Aktivitas- aktivitas Kehidupan manusia sebagai makhluk hidup:

1) Makan

2) Metabolisme

9
3) Tumbuh dan Berkembang

4) Reproduksi

5) Melakukan Adaptasi

6) Bergerak

7) Memiliki Sistem Transpor

8) Peka terhadap Rangsang (Iritabilitas)

9) Memiliki Sistem Regulasi

10) Ekskresi

2. Sifat-sifat Manusia Sebagai Makhluk Hidup

a. Ikatan-ikatan Biologis

Sebagai kontras terhadap eksistensi manusia, maka manusia adalah

makhluk biologis yang sampai pada batas-batas tertentu terikat pada

kodrat alam. Manusia membutuhkan udara untuk bernapas, makanan dan

minuman untuk mempertahankan hidupnya. Untuk memperkembangkan

keturunannya, manusia memerlukan pula hubungan seksual. Susunan syaraf,

susunan tulang dan otot, peredaran darah, denyutan jantung, bekerjanya

kelenjar-kelenjar dan sebagainya, semuanya sudah diatur secara tertentu

dan tidak dapat lagi diubah. Meskipun khayalan kita bisa menembus dimensi

ruang dan waktu, tetapi badan kasar kita selalu terikat pada

ruang dan waktu.

b. Makhluk Adalah Satuan Hidup

Meskipun tiap-tiap makhluk mempunyai bagian-bagian tubuh, ada yang

sederhana terdiri dari satu atau dua bagian, ada pula yang lebih sempurna

terdiri dari ratusan bagian, namun bagian-bagian itu merupakan sebuah

kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Tiap-tiap bagian mempunyai

fungsinya sendiri- sendiri dan fungsi-fungsi itu dikoordinasikan untuk

makhluk yang bersangkutan beradaptasi terhadap lingkungannya dan

bertahan dalam lingkungannya. Bagian-bagian tubuh itu kalau dilepaskan dari

10
organisasi tubuh secara keseluruhan tidak dapat lagi berfungsi. Misalnya,

kaki sebagai alat untuk berjalan. Khususnya pada manusia "jiwa", kesadaran

dan ketidaksadaran juga termasuk dalam satuan hidup tersebut.

c. Sistem Energi yang Dinamis

Sebagai makhluk hidup, manusia selalu memburuhkan energi untuk

mempertahankan hidupnya, untuk mengembangkan keturunan, untuk tumbuh

dan untuk menyelesaikan tugas- tugasnya.

d. Pertumbuhan yang Mengikut Pola Tertentu

Pertumbuhan manusia sejak dalam kandungan sudah ditentukan polanya,

dan tiap-tiap sel tubuh berkembang sesuai dengan garis perkembangannya

masing-masing. Semuanya mengarah kepada suatu tujuan untuk menjadi

makhluk manusia dengan organ- organnya yang tersusun secara harmonis.

Demikianlah, meskipun pada hari-hari pertama dalam kandungan sel-sel janin

tampaknya serupa saja semuanya (homogen), tetapi pada tingkat

perkembangan selanjutnya sebagian dari sel-sel itu akan berkembang

menjadi jantung, lainnya jadi otak, jadi tangan, kaki dan sebagainya,

sehingga akhimya terjadilah seorang manusia yang sempurna."

e. Pengaruh Proses Pemalangan Terhadap Tingkah Laku

Tingkah laku manusia tidak dapat dilepaskan dengan proses pematangan

organ-organ tubuh. Seorang bayi misalnya, belum dapat duduk atau berjalan

jika organ-organ tubuhnya (tulang punggung kaki leher dan sebagainya)

belum cukup kuat. Contoh klasik daripada proses pematangan anggota tubuh

ini adalah anak burung yang sejak menetas dari telurnya dikurung dalam

sangkar. Pada suatu saat setelah beberapa lama ia dikurung itu. ta akan

langsung terbang kalau sangkarnya dibuka, sekalipun ia tidak pernah belajar

terbang sebelumnya.

3. Manusia Sebagai Mahkluk Sosial

11
Manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa di samping manusia hidup

bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama

dalam memenuhi kebutuhan rohani. Manusia selain merupakan makhluk

biologis yang sama dengan makhluk hidup lainnya, adalah juga makhluk yang

mempunyai sifat-sifat tersendiri yang berbeda dengan makhluk dunia

lainnya.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan

dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan,

bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan.

2.6. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan

sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna

yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang

meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan

fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada

di sekitar manusia dan memengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik Komponen abiotik

adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban,

cahaya, bunya. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa

seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri)

Pengertian dari lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau

sekitar makhluk hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa

lingkungan (environment atau habitat) adalah suaru sistem yang kompleks di

mana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan

masyarakat tumbuh- tumbuhan. Menurut Ensiklopedia Kehutanan menyebutkan

bahwa lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang

memengaruhi pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat

12
luas, seperti tanah, kelembaban, cuaca, pengarah hama dan penyakit, dan kadang-

kadang intervensi manusia.

2.7. Manusia dan Lingkungan Hidup

Karena pembahasannya tentang manusia dan lingkungan, maka lingkungan

yang dimaksud di sini adalah lingkungan manusia yang terdiri atas:

1. Lingkungan Alam

Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan alam

yang berada di sekitar manusia. Komponen lingkungan alam terdiri dari

faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca dan suhu) dan faktor biotik (hewan

dan tumbuhan, termasuk manusia).

2. Lingkungan Sosial Budaya

Lingkungan sosial budaya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam

suatu lingkungan spasial (ruang), yang ruang lingkupnya ditentukan oleh

berlakunya pola- pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia

di dalamnya), dan oleh tingkat rasa integrasi manusia yang berada di

dalamnya.

3. Hakikat Manusia Sebagai Objek dan Subjek Lingkungan

Manusia sebagai objek lingkungan berarti manusia dikendalikan oleh

lingkungan. Manusia tunduk kepada lingkungan, karena manusia dikendalikan

oleh lingkungan. Segala sesuatu yang terjadi pada lingkungan akan

berdampak pada kehidupan manusia,

2.8. Jumlah Penduduk dan Lingkungan Hidup

Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari alam. Untuk menjaga

kelangsungan hidupnya, manusia melakukan eksploitasi terhadap alam. Eksploitasi

terhadap alam dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama pada sumber daya

alam yang tidak dapat diperbarui. Berbagai jenis bahan tambang seperti minyak

bumi, gas alam, dan batu bara merupakan sumber daya alam yang suatu saat akan

13
habis dan tidak dapat diperbarui lagi. Meningkatnya populasi penduduk berarti

meningkat pula kebutuhan hidup.

Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dan peningkatan

produkai pangan akan memengaruhi kualitas hidup manusia. Usaha meningkatkan

kualitas hidup manusia makin berat apabila jumlah penduduknya besar

Pertambahan penduduk yang tinggi dapat menghambat upaya untuk meningkatkan

kemakmuran suatu negara. Apabila suatu negara memiliki pendapatan kecil dan

jumlah penduduk banyak, pendapatan per kapita akan rendah. Hal itu

menunjukkan bahwa taraf kehidupan ekonomi masyarakat rendah. Berikut ini,

berbagai dampak dari kepadatan penduduk:

1. Ketersediaan Air Bersih

2. Ketersediaan Pangan

3. Ketersediaan Lahan

4. Ketersediaan Udara Bersih

5. Pencemaran Lingkungan

2.9. Kerusakan Alam dan Lingkungan

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup

dibedakan menjadi dua (2) jenis, yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Dampak rusaknya lingkungan hidup telah banyak melanda Indonesia.

Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak- porandakan bumi Serambi

Makkah dan Nias, serta gempa 5 Skala Richter yang meratakan kawasan

DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap

mampu mengubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup

antara lain:

a. Letusan gunung berapi

b. Gempa bumi

14
c. Angin topan

2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia,

antara lain:

a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai

dampak adanya kawasan industri.

b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem

pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan

dampak pengrusakan hutan.

c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung

membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

b. Perburuan liar.

c. Merusak hutan hakau.

d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman

e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.

f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas

15
h.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Interaksi sosial terjadi dimanapan dan kapanpun. Interaksi sosial yang

terjadipun beragam ada antara individu dengan individu, individu dengan

kelompok atau kelompok dengan kelompok.

Dalam hal ini, individu berinteraksi dengan masyarakat. Sebagaimana

seperti yang telah kita diketahui, individu merupakan makhluk sosial yang

membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Interaksi individu

dengan masyarakat juga tidak lepas dari norma-norma tuntunan dalam

kehidupan bermasyarakat.

Manusia dan lingkungan tidak dapat dipisahkan karena manusia memiliki

kebutuhan hidup materi antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan,

transportasi serta perlengkapan fisik lainnya.Kombinasi antara kondisi fisik yang

mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,

serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan .

Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan

energi.sedangkan komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang,

tumbuh-tumbuhan, dan mikroba.Lingkungan alam:Lingkungan alam adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan alam yang berada di sekitar

manusia.Lingkungan sosial budaya:Lingkungan sosial budaya adalah segala sesuatu

yang berhubungan dengan pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya

yang berlaku dalam suatu lingkungan spasial(ruang).

16
Daftar Pustaka

Syukri, M., Albani Nasution & dkk (2015). Ilmu Sosial Budaya

Dasar. Jurnal ilmu-ilmu sosial , hal.241.

Soerjono Seikanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Cet. Ke-43, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada. 2010)

Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta

dan Gejala Permasalahan Sosial. Teori. Aplikasi, dan Pemecahannya (Cet ke-2;
Jakarta: Kencana, 2011),

J. Swi Narwoko & Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan

(edisi keempat, Cet Ke-S Jakarta Kencana, 2011)

17

Anda mungkin juga menyukai