KELOMPOK SOSIAL
Disusun Oleh:
Rita Amara
Kelas : XI.J
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih
Bapak Imam Nurholis, S.Pd. selaku guru Mata Pelajaran Sosiologi yang telah membantu
penulis dalam mengerjakan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang materi mengenai kelompok sosial. Penulis pun menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Rita Amara
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulis..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Kelompok Sosial.......................................................................................3
2.2 Proses Terbentuknya Kelompok Sosial............................................................................5
2.3 Syarat dan Ciri Kelompok Sosial.....................................................................................6
2.4 Jenis dan Bentuk Kelompok Sosial..................................................................................7
2.5 Tujuan Pembentukan Kelompok Sosial.........................................................................13
2.6 Karakteristik Khusus Partikularisme Dan Ekslusivisme Kelompok..............................14
BAB III PENUTUP................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16
3.2 Saran...............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok atau group adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi satu sama lain,
pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk meningkatan hubungan antar
individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah kelompok suatu waktu dibedakan secara
kolektif, sekumpulan orang yang memiliki kesamaan dalam aktifitas umum namun dengan
arah interaksi terkecil. Kelompok sangat berpengaruh terhadap hidup individu sehingga
menentukan siapa individu itu. Kelompok merupakan inti kehidupan dalam masyarakat,
dari kelompok seseorang memperoleh orientasi ke dunia. Keanggotaan dan partisipasi
dalam kelompok sosial pun memberikan kepada individu suatu perasaan memiliki.
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar
merupakan contoh kelompok sosial antara individu dengan kelompok. Kelompok sosial
dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder. Sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok sosial primer
dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk mengenal
lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan kelompok
sosial primer adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang berbeda.
1
perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan
kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan
dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku
organisasi, susunan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial,
dan sebagainya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan
manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal
balik dan saling mempengaruhi.
2. Paul B.Horton
Horfon menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
3. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren
Kedua ahli sosiologi ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang terdiri
atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang
dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan.
4. Mayor Polak
Polak mengartikan kelompok sosial sebagai sejumlah orang yang satu sama lain
memiliki hubungan sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan bersama.
5. Wila Huky
3
Kelompok sosial menurut Huky adalah suatu unit yang terdiri atas dua atau lebih yang
saling berinteraksi atau saling berkomunikasi
6. George Homans
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan
memiliki perasaan untuk membuat sesuatu keseluruhan yang terorganisir dan
berhubungan secara timbal balik.
7. Robert K. Merton
Diambil dari buku yang ditulis oleh Kamanto Sunarto, kelompok sosial menurut Merton
adalah merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola
yang telah mapan.
8. Robert Bierstedt
Masih dari buku yang ditulis oleh Kamanto Sunarto, Bierstedt mendefinisikan kelompok
sosial sebagai kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan satu
dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Selanjutnya menurut Mac Iver dan Charles H Page yang menyatakan bahwa kelompok
sosial adalah himpunan atau satu-kesatuan manusia yang hidup bersama-sama.
Park and Burgess memberikan definisi pada kelompok sosial sebagai sekumpulan orang
yang memiliki kegiatan konsisten di antara mereka.
Pakar Sosiologi lainnya yang memberikan definisi tentang kelompok sosial adalah
Hendro Puspito. Menurutnya, kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur, dan
tetap dari sejumlah individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan untuk
mencapai tujuan bersama.
Roland Freeman CS yang menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah suatu organisasi
yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling bergantung antara satu dengan
4
lainnya. Ketergantungan ini muncul karena adanya ikatan di dalam suatu sistem yang
dapat diterima dan sekaligus disetujui oleh berbagai pihak anggotanya.
1. Kesamaan Genealogi
Genealogi artinya keturunan atau ikatan darah. Contoh kelompok sosial genealogi
adalah keluarga atau marga. Misalnya, Putri dan Devi sama-sama dari Medan dan
memiliki marga Lubis, berarti mereka berdua termasuk ke dalam kelompok sosial karena
memiliki kesamaan genealogis.
2. Kesamaan Geografis
5
Faktor kesamaan geografis dibagi jadi dua, yatu:
a) Berdasarkan wilayah tempat tinggal saat ini
Faktor kesamaan geografis berdasarkan wilayah tempat tinggal saat ini merujuk pada
anggota yang saat ini tinggal di tempat yang sama dan berdekatan sehingga bisa saling
berkomunikasi secara intens.
Contohnya seperti kelompok Pemuda RT yang tempat tinggalnya berdekatan dan sering
bertemu untuk membuat suatu acara, meskipun setiap anggotanya mungkin memiliki
latar belakang yang berbeda-beda.
Kelompok sosial berdasarkan wilayah asal dibentuk oleh perantau dari wilayah yang
sama di tempat baru untuk memudahkan komunikasi dengan orang dari daerah yang
sama.
Contohnya seperti Ikatan Mahasiswa di Jerman yang dibentuk oleh mahasiswa Indonesia
yang sedang belajar di Jerman.
3. Kesamaan Kepentingan
Kelompok sosial yang dibentuk berdasarkan kesamaan kepentingan bisa merujuk
pada kesamaan hobi dan pekerjaan. Misalnya, kelompok pecinta kucing yang
membentuk kelompok untuk kepentingan mencari teman dan pengetahuan seputar
perawatan hewan peliharaan kesayangannya.
4. Kesamaan Keyakinan atau Agama
Kelompok sosial berdasarkan keyakinan atau agama adalah kelompok gabungan dari
orang-orang dari agama yang sama untuk mempermudah aktivitas ibadah. Misalnya,
seperti ikatan remaja masjid di sebuah daerah.
6
nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang
sama, dan lain-lain.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
7
1). Kelompok Sosial Teratur
1. Kelompok Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik
Kelompok sosial ini dikemukakan oleh Emile Durkheim berdasarkan ikatan solidaritas
anggotanya.
Norma sosial berdasarkan adat istiadat, bersifat non formal, dan sanksi yang
diberikan adalah sanksi sosial.
Norma sosial yang berlaku adalah hukum, bersifat formal, restitutif, dan sanksi
yang diberikan berupa denda atau penjara.
Kelompok sosial ini dijelaskan oleh Ferdinand Tonnies berdasarkan kehendak alami dan
kehendak rasional.
8
Terbagi menjadi 3 jenis, yaitu paguyuban menurut ikatan darah, paguyuban menurut
asal daerah, dan paguyuban menurut kesamaan pemikiran.
Jenis kelompok ini diperkenalkan oleh Charles Horton berdasarkan keakraban para
anggotanya. Kelompok ini juga disebut sebagai face to face group.
Kelompok sekunder dikemukakan oleh Elsworth Faris. Jenis kelompok ini terbentuk
karena ikatan formal atau kelembagaan.
Contoh kelompok sekunder: PT Sido Makmur mempunyai 1000 karyawan. Meski bekerja
di tempat yang sama dan berorientasi terhadap uang, karyawan tersebut belum tentu akrab
satu sama lain.
9
5. Kelompok In Group dan Out Group
Jenis kelompok ini diperkenalkan oleh William Graham Sumner yang dibagi menurut
perasaan dan sikap anggota.
Memiliki rasa antipati, ketidaksukaan, dan sikap antagonis untuk melawan pihak lain.
Contoh Out Group: Supporter klub sepak bola yang mengejek atau menjatuhkan klub
lain.
Jenis kelompok ini terbentuk berdasarkan identias anggota secara fisik dan dikemukakan
oleh Robert King Merton.
Masing-masing anggota memiliki kartu identitas atau atribut yang menjadi simbol dari
kelompok tersebut.
10
Menjadikan kelompok lain sebagai acuan untuk bertindak.
Kelompok sosial tidak teratur adalah kelompok yang mempunyai tujuan yang sama,
namun tidak memiliki hubungan jangka panjang serta aturan yang mengikat.
Ada 3 jenis kelompok sosial tidak teratur, yaitu Kerumunan, Publik, dan Massa. Masing-
masing mempunyai ciri dan dasar pembentuk yang berbeda.
1. Kerumunan
Ada 3 jenis kerumunan menurut Kingsley Davis, yaitu Kerumunan Biasa (Casual
Crowds), Kerumunan Berartikulasi Struktur Sosial (Social Structure Crowds), dan
Kerumunan Berlawanan Norma Sosial (Lawless Crowds)
Panic Crowds atau Kerumunan Panik, adalah kerumunan biasa yang terdiri dari
kumpulan orang yang sibuk menyelamatkan diri dan bersifat tegang. Contoh: orang-
orang yang berhamburan saat terjadi gempa, kebakaran, dan lainnya.
Spectator Crowds atau Kerumunan Penonton, adalah kerumunan biasa yang tidak
direncanakan, yang menonton kejadian tertentu. Contoh: orang-orang yang
berkumpul melihat kecelakaan.
11
Planned Expressive Group atau Kelompol Ekspresif Direncanakan, adalah
kerumunan yang mempunyai persamaan tujuan, tetapi pusat perhatian dari masing-
masing orang bisa saja berbeda. Contoh: dalam pesta pernikahan, ada tamu yang
sibuk mengobrol, ada yang berfoto, ada juga yang mengelilingi stand makanan.
Acting Mobs atau Kerumunan Emosional, adalah kerumunan yang terbentuk karena
alasan emosional, menggunakan kekuatan fisik, dan bertindak kekerasan. Contoh:
tawuran antar pelajar biasanya didasari karena perasaan tidak suka satu sama lain.
Immoral Crowds atau Kerumunan Amoral, adalah kerumunan yang berisi orang-
orang dengan perilaku yang bertentangan dengan moral, tetapi tidak menggunakan
fisik. Contoh: kelompok pengguna narkoba dan kelompok penjudi.
2. Massa
Massa adalah kumpulan orang dengan tujuan tertentu yang berkumpul di suatu tempat
dalam jangka waktu sementara. Massa memiliki ciri-ciri:
Impulsif dan responsif, artinya massa bergerak secara cepat dan tiba-tiba dalam
menghadapi sebuah situasi.
Ada pihak yang menggerakan, artinya massa bisa terbentuk karena ada individu yang
memulai dan memimpin.
Contoh massa: aksi mahasiswa yang menolak kenaikan BBM, demonstrasi buruh
terhadap pabrik yang melakukan PHK tanpa pesangon, dan sejenisnya.
3. Publik
12
Publik adalah kelompok yang tidak berbentuk kesatuan dan berinteraksi secara tidak
langsung melalui berbagai media komunikasi. Publik tidak terlihat secara fisik, tidak
berada di suatu tempat, dan serta jumlahnya sangat banyak.
Ciri-ciri publik:
Punya tujuan
Contoh: netizen di media sosial yang membicarakan Pemilu agar lebih mudah
menentukan pilihan atau masyarakat Indonesia yang gencar menyuarakan hashtag
#DirumahAja saat COVID-19 masuk ke negara kita.
Misalnya, kelompok food vlogger dibentuk untuk berbagi minat dan ketertarikan
yang sama. Orang-orang yang tergabung dalam kelompok tersebut bisa
saling sharing seputar rekomendasi tempat makan terbaik, hingga makanan populer
saat ini.
Contohnya seperti kelompok food vlogger yang saling berbagi tips membuat konten,
rekomendasi tempat makan enak, atau makanan yang sedang viral.
13
3. Identitas dan Jati Diri
Kelompok sosial membantu seseorang merasa diakui dan diterima oleh orang
lain. Seringkali, kelompok sosial juga berperan dalam membentuk identitas dan jati diri
individu. Seseorang jadi punya perasaan subjektif yang kuat tentang diri sendiri.
Umumnya, kelompok sosial akan saling bekerja sama dan berkolaborasi untuk
mencapai tujuan yang lebih besar dari apa yang bisa dicapai oleh individu secara
mandiri.
Misalnya, divisi acara dalam acara pensi di sekolah. Para anggota akan
bekerjasama agar acara pensi dapat sukses. Mulai dari membuat tema, susunan acara,
hingga mencari bintang tamu.
1. Dimensi Sejarah
Dilihat dari dimensi sejarah, hubungan antarkelompok dilihat pada masalah tumbuh
dan berkembangnya hubungan antar kelompok. Hubungan ini menimblkan stratifikasi
etnik, jenis kelamin, dan usia.
2. Dimensi Institusi
Dilihat dari dimensi ini, hubungan antar kelompok dapat berupa institusi politik dan
ekonomi.
3. Dimensi Gerakan Sosial
14
Dilihat dari dimensi sosial, hubungan antar kelompok dilihat dari gerakan sosial yang
diprakasrsai pihak yang menginginkan perubahan yang mempertahankan keadaan.
4. Dimensi Perilaku
Hubungan antar kelompok dapat terwujud dalam interaksi dengan anggota kelompok
lain dengan perilaku yang ditampilkannya.
5. Dimensi Perilaku Kolektif
Perilaku kolektif merupakan tindakan bersama oleh sejumlah besar orang.
6. Dimensi Sikap
Dalam dimensi sikap memunculkan sikap partikularisme dan Ekslusivisme Kelompok
Eklusivisme
15
Adapun ciri atau karakteristik yang menganut paham eksklusivisme ini ialah
mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompoknya sendiri, dan enderung untuk
memisahkan diri dengan sikap khusus yang disepakati maupun disetujui di dalam golongan
atau kelompok.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara sosiologi, kelompok adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai
hubungan dan berinteraksi, di mana dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
Proses terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu
ingin hidup bersama, itulah sebanya dalam masyarakat manusia dapat dipersamakan
dengan masyarakat binatang.
Sejak manusia dilahirkan sudah mempunyai kecenderungan atas dasar dorongan nalurinya
secara biologis untuk hidup berkelompok. Mengenai batasan pengertian dari kelompok
sosial masih belum terdapat adanya kesamaan pandangan tentang hal tersebut. Dengan
tidak adanya keseragaman tersebut menunjukkan bahwa kelompok sosial itu memiliki
banyak aspek.
3.2 Saran
Karena kelompok sosial terjadi tergantung bagaimana diri kita sendiri menyingkapi status
serta peran sosial diri dan menurut prestasi kita masing-masing sebagai anggota
masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya jika memang menginginkan kelompok naik kita
juga tidak boleh duduk diam dalam struktur sosial tetapi kita harus terbuka dan positif
terhadap perubahan positif yang ada di masyarakat.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://doc.lalacomputer.com/makalah-kelompok-sosial/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/partikularisme-dan-eksklusivisme-apa-bedanya-7002
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/partikularisme-dan-eksklusivisme-apa-bedanya-7002
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-aceh/pendidikan-sosial/
makalah-kelompok-sosial/46554663
https://www.scribd.com/document/387058235/makalah-kelompok-sosial#
https://www.bola.com/ragam/read/5352068/pengertian-kelompok-sosial-menurut-para-ahli-ciri-
ciri-syarat-dan-faktor-terbentuknya
17