Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI PERDESAAN

LEMBAGA SOSIAL

DISUSUN OLEH:

1. Muhammad Wahyu Ramdhani (C1G022110)


2. Muhammad Habibillah Jamil (C1G022111)
3. Muhammad Ma’ruf Salam Bahri (C1G022112)
4. Muhammad Surya Efendi (C1G022114)
5. Muhibbuddin (C1G022115)

PRODI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Lembaga Sosial”. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan umat manusia, yaitu Nabi
Muhammad SAW sang pemilik akhlak mulia, pembawa kebenaran dan
kedamaian bagi seluruh alam. Atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan kemampuan dengan baik.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sosiologi Pedesaan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada Dosen Pengampuh Ibu Dr. Ir. Hayati, M.Hum. yang telah memberikan
pengetahuan dan pencerahan terutama dalam pembelajaran ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri
dan pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mataram, 22 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
2.1 Pengertian Lembaga Sosial......................................................................2
2.2 Ciri-Ciri Lembaga Sosial.........................................................................4
2.3 Fungsi Lembaga Sosial............................................................................5
2.4 Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial......................................................6
2.5 Cara-Cara Mempelajari Lembaga Sosial.................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
3.1 Latar Belakang
Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat
akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh
Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam
hidupnya memerlukan keteraturan.Untuk mendapatkan keteraturan hidup
bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan
bertingkahlaku.
Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak
disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar.
Contoh: Dahulu di dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi
bagian dari keuntungan. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi kebiasaan
bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, di mana sekaligus
ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu pembeli ataukah penjual
Sejumlah norma-norma ini kemudian disebut sebagai lembaga
sosial.Namun, tidak semua norma-norma yang ada dalam masyarakat
merupakan lembaga sosial karena untuk menjadi sebuah lembaga sosial
sekumpulan norma mengalami proses yang panjang.Menurut Robert M.Z.
Lawang proses tersebut dinamakan pelembagaan atau institutionalized,
yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana
suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.Dengan kata lain, pelembagaan
adalah suatu proses berjalan dan terujinya sebuah kebiasaan dalam
masyarakat menjadi institusi/ lembaga yang akhirnya harus menjadi
paduan dalam kehidupan bersama.
3.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lembaga sosial itu?


2. Bagaimana cirri-ciri lembaga sosial?
3. Apa saja fungsi lembaga sosial?
4. Bagaimana proses pertumbuhan lembaga sosial?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari lembaga sosial.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi ciri-ciri dari lembaga
sosial.
3. Untuk mengetahui fungsi dari lembaga sosial.
4. Untuk memahami proses pertumbuhan lembaga sosial.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lembaga Sosial

Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa


inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem
nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa
indonesia, para pakar belum sepakat untuk menerjemahkan istilah social
institution ini ke dalam suatu istilah yang baku. Pada umumnya, mereka
menerjemahkannya berdasarkan aspek mana yang lebih di utamakan
(Maryati, 2006).

Adapun beberapa definisi lembaga sosial menurut para ahli, yaitu :


a. Paul Horton dan Chester L.Hunt
Lembaga sosial adalah sistem norma – norma sosial dan hubungan
hubungan yang menyatukan nilai – nilai dan prosedur – prosedur tertentu
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
b. Peter L. Berger
Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan
perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui
jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.
c. Mayor Polak
Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan dan
adat istiadat yang mempertahankan nilai – nilai penting.
d. W. Hamilton
Lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok, yang apabila
dilanggar akan dijatuhi berbagai derajat sanksi.
e. Robert Maclver dan C.H. Page
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah
diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam
suatu kelompok masyarakat.
f. Leopold Von Wiese dan Becker
Lembaga sosial adalah jaringan proses antarmanusia dan
antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola –
polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu dan kelompoknya.
g. Koentjaraningrat
Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan
yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan
khusus dalam kehidupan manusia.

2
h. Soerjono Soekanto
Lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang
berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

i. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi


Lembaga sosial adalah kumpulan dari berbagai cara berperilaku
yang diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur
hubungan-hubungan sosial.
j. W.G. Sumner
Sumner mengungkapkan definisi lembaga sosial sebagai
perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai
sikap kekal serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat. Lembaga berfungsi agar ada keteraturan dan integrasi dalam
masyarakat.
Setelah memahami beberapa pengertian lembaga sosial yang
dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa lembaga sosial berkaitan dengan hal-hal berikut ini:
a) Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi.
Maksudnya sistem norma tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lain dan membentuk sebuah institusi dalam sebuah proses yang cukup
panjang.
b) Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai
dengan kebutuhan hidup. Seperangkat norma bersifat fleksibel, seperti
telah dibahas pada saat kamu duduk di kelas X dulu, bahwa norma sosial
adalah sesuatu yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan hidup dan
juga pola pemikiran seseorang atau sekelompok masyarakat. Dengan
adanya suatu perubahan sosial yang sifatnya menyeluruh, maka
kemungkinan besar norma sosial juga akan ikut berubah.
c) Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar
dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Sebagaimana fungsi dari norma
itu sendiri, yaitu sebagai pengatur pola perilaku manusia sebagai anggota
masyarakat, yang keberadaannya sangat dibutuhkan untuk mencapai
keteraturan sosial.
Lembaga sosial merupakan pola yang terorganisasi untuk
memenuhi berbagai keperluan manusia, yang terlahir dengan aanya
berbagai budaya, sebagai suatu ketetapan yang tetap, untuk memperoleh
konsep kesejahtraan masyarkat dan melahirkan suatu
struktur.Jadi,Lembaga sosial adalah wadah dari sekumpulan norma atau

3
kaidah yang mengatur pendukungnya dalam rangka mewujudkan
kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus (Taupan & Sudarmo, 2010).

2.2 Ciri-Ciri Lembaga Sosial


Meskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang abstrak, ia
memiliki sejumlah ciri dan karakter yang dapat dikenali.
Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum
Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan
sebagai berikut:
1. Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku
yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-
hasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan
unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang
fungsional.
2. Lembaga sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu.
Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang
berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus
dipelihara dan dibakukan.
3. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga
pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga
lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain.
4. Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta
masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama.
5. Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau
simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis
menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya,
cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan
untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk
sekolah.
6. Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang
merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin
kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan.
Sedangkan seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula
mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial.Menurutnya terdapat
sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut :
1. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus
masyarakat.
2. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari
anggotanya.

4
3. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi
bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.
4. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat,
perubahan lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga
sosial yang lain.
5. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing
lembaga sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar
rangkaian pola, norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan.
6.  Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas
anggota masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
7.  Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.
8. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
9. Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi
kelompoknya
Dapat diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri lembaga sosial adalah:
• Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu
• Mempunyai tujuan tertentu
• Mempunyai perlengkapan untuk mencapai tujuan itu
• Memiliki lambang-lambang
• Memiliki tradisi tertulis & tidak tertulis
• Memenuhi kebutuhan pokok
• Merupakan usaha penghormatan dan penghargaan nilai
• Pola tingkah laku tetap
• Saling mempengaruhi
• Berisi norma, nilai, dan tingkah laku ideal
• Memenuhi cita-cita/tujuan bersama
2.3 Fungsi Lembaga Sosial
 Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial memiliki fungsi sebagai
berikut:
1) Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana
mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi
masalah-masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan
masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan
kebutuhan
2) Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan

5
3) Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap
anggota-anggotanya
 Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga sosial adalah:
1) Fungsi Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari
dan di akui oleh seluruh masyarakat.
2) Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang
tidak disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap
sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.
2.4Proses Pertumbuhan Lembaga Social
Proses terjadinya lembaga sosial dapat melalui dua cara,yaitu sebgai
berikut:
1. Secara Tidak Terencana
Maksudnya adalah institusi itu lahir secara bertahap dalam
kehidupan masyarakat, biasanya hal ini terjadi ketika masyarakat
dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. Contohnya adalah
dalam kehidupan ekonomi , dimasa lalu , untuk memperoleh suatu
barang orang menggunakan system barter , namun karena dianggap
sudah tidak efisien dan menyulitkan , maka dibuatlah uang sebagai alat
pembayaran yang diakui masyarakat, hingga muncul lembaga ekonomi
seperti bank dan sebagainya.
2. Secara Terencana
Maksudnya adalah institusi muncul melalui suatu proses
perncanaan yang matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok
orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya lembaga
transmigrasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai cara untuk
mengatasi permasalahan kepadatan penduduk. Singkat kata bahwa
proses terbentuknya lembaga social berawal dari individu yang saling
membutuhkan . Saling membutuhkan ini berjalan dengan baik
kemudian timbul aturan yang disebut norma kemasyarakatan. Norma
kemasyarakatan dapat berjalan baik apabila terbentuk lembaga social.
2.5 Cara-Cara Mempelajari Lembaga Sosial
1. Mempelajari lembaga sosial merupakan hal yang sangat penting karena
tidak bisa kita pungkiri bahwa setiap hari kita harus hidup di
dalamnya.Menurut Mac Iver dan Charles ada tiga pendekatan yang bisa
kita lakukan untuk mempelajari lembaga sosial yaitu:
Analisa secara historis,yang bertujan untuk mempelajari sejarahmuncul
dan perkembangan suatu lembaga kemasyarakatan.

6
2. Analisa komparatif,yang bertujuan menelaah dengan
caramembandingkan suatu lembaga tertentu dari berbagai masyarakat.
3. Analisa fungsional,dilakukan dengan menganalisa hubungan
antarlembaga berdasarkan fungsinya, hal ini dapat dilakukan dengan
analisahistories maupun analisa komparatif

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lembaga sisoal (social institution) adalah organisasi norma-norma
untuk melaksanakan sesuatu yang dianggap penting. Lembaga
berkembang berangsur-angsur dari kehidupan sosial manusia. Bila
kegiatan penting tertentu dibakukan, dirutinkan, diharapkan dan disetujui,
maka perilaku itu telah melembaga. Peran yang melembaga adalah peran
yang telah dibakukan, di setujui, dan diharapkan, dan biasanya dipenuhi
dengan cara-cara yang sungguh-sungguh dapat diramalkan, lepas dari
siapa orang yang mengisi peran itu. Lembaga mencakup sekumpulan
unsur kelembagaan (norma perilaku, sikap, nilai, simbol, ritual, dan
ideologi), fungsi manifes (tujuan yang dikehendaki) dan fungsi laten
(hasil/akibat yang tidak di kehendaki dan tidak direncanakan).Para
pemimpin asosiasi (pendidikan, mesjid, dan lain-lain) biasanya
menginginkan suatu otonomi tertentu, atau kebebasan dari lembaga-
lembaga lain. Lembaga yang satu dengan lembaga yang lain biasanya
juga saling berhubungan, sehingga perubahan lembaga yang satu
mempengaruhi lembaga yang lain dalam hubungan sebab akibat yang
kontinu.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kalangan mahasiswa.

8
DAFTAR PUSTAKA
Elizabet K. Nottingham, Agama dan Masyarakat: Suatu pengantar Sosiologi
agama, Jakarta, CV. Rajawali Press, 1985.
Google.com, Lembaga-lembaga Sosial, Jakarta, 2012
Maryati, K. Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII jilid 3. Jakarta.
Penerbit Esis, 2006.
Taupan, M dan Sudarmo M. Padji, Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII, Penerbit
Yrama Widya, 2010
Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai