Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH SOSIOLOGI PERTANIAN

STRUKTUR SOSIAL

Disusun oleh :
Kelompok 6
Lindra Safitri (212310001)
Riski Aji Kurnia (212310023)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2022
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kuliah dengan judul Struktur Sosial .Tujuan
penulis semata-mata untuk memberikan arahan utama bagi pembaca khususnya mahasiswi
Fakultas Pertanianyang ingin mendalami Ilmu Struktur Sosial.
Modul ini dibuat berdasarkan kebutuhan belajar dan mengakar Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Purworejo dan sebagai salah satu upaya untuk memperkhasanah
pengetahuan dan bahan bacaan bagi mahasiswa, baik yang bersifat teoritis maupun mengarah
kepada aplikatif. Penyusun sumber makalah ini bersumber dari menggali dan menghubungkan
beberapa referensi yang sudah ada serta menambah disana-sini.
Diharapkan bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Pertanian dan
bagi pecinta Ilmu Struktur Sosial , termasuk penulis sendiri. Makalah ini jauh dari kesempurnaan
, untuk itu penulis mengaharapkan saran dan perbaikan guna kemajuan kita bersama. Akhirnya ,
penulis ,ngucapkan selamat membaca dan mempelajari semoga dengan rahmat Allah SWT bisa
dipahami dan ada manfaatnya.

Purworejo,12 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C.Tujuan.......................................................................................................................................5
BAB II ISI.......................................................................................................................................6
1. Pengertian Struktur Sosial........................................................................................................6
1.1 Definisi Struktur Sosial Menurut Ahli...............................................................................7
1.2 Ciri-ciri Struktur Sosial......................................................................................................7
1.3 Unsur-unsur Pembentuk Struktue Sosial............................................................................8
2. Fungsi Dan Integrasi Struktur Sosial.......................................................................................9
2.1 Integrasi Struktur Sosial...................................................................................................10
2.2 Pengaruh Struktur Sosial Terhadap Difusi Inovasi..........................................................11
2.3. Struktur Sosial Agraris di Pedesaan Jawa.......................................................................12
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................14
A.Tanya Jawab...........................................................................................................................14
B. Nilai Dari Mahasiswa............................................................................................................15
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................................16
B. Saran......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struktur sosial dipahami sebagai suatu bangunan sosial yang terdiri dari berbagai
unsur pembentuk masyarakat. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lain dan fungsional. Artinya kalau terjadi perubahan salah satu unsur , unsur yang lain
akan mengalami perubahan juga . Unsur pembentuk masyarakat dapat berupa manusia
atau individu yang ada sebagai anggota masyarakat , tempat tinggal atua suatu
lingkungan kawasan yang menjadi tempat dimana masyarakat itu berada dan juga
kebudayaan serta nilai dan norma yang mengatur kehidupan bersama tersebut.

Struktur sosial suatu masyarakat sesungguhnya merupakan proses sosial dan


alamiah yang berlangsung dalam waktu yang sangat panjang. Jadi struktur sosial dalam
suatu masyarakat akan memiliki beberapa fungsi . Struktur sosial merupakan instrumen
masyarakat yang menyelenggarakan tata kehidupan secara menyeluruh dalam segala
aspek kehidupan.Struktur sosila merupakan karakteristik yang khas dan dimiliki suatu
masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda dari masyarakat lainya ,
struktur sosial berfungsi sebagai rantai sistem dalam penyelenggaraan setiap aspek
kehidupan sehingga menjadi teratur dan harmonis.

Struktur sosila tersebut dapat terwujud sebagai kesatuan-kesatuan sosial atau


krlompok –kelompok sosial , tetapi dapat juga terwujud sebagai situasi-situasi sosial yang
merupakan sebagian dari dan berada dalam ruang lingkup suatu kesatuan atau kelompok
sosial. Kesatuan –kesatuan sosial dan kelompok-kelompokn sosial tersebut masing-
masing mempunyai aturan-aturan yang berbeda satu dengan lainya, dimana manusia yang
terlibat atau berada didalamnya harus mentaati turan-aturan tersebut dalam berbagai
hubungan-hubungan sosial yang dilakukan menurut masing-masing kelompok dan
kesatuan sosial.

1
B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian Struktur Sosial ?

2) Apa fungsi dan integrasi Struktur Sosial ?

3) Bagaimana pengaruh Struktur Sosial terhadap difusi inovasi ?

4) Bagaiman Struktur Sosial agraris di pedesaan jawa ?

C.Tujuan

1) Mengetahui pengertian Struktur Sosial

2) Mengetahui fungsi dan integrasi Struktur Sosial

3) Mengetahui pengaruh Struktur Sosial terhadap difusi inovasi

4) Mengetahui Struktur Sosial agraris di pedesaan jawa

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Struktur Sosial

Struktur sosial adalah suatu tingkatan dalam masyarakat, struktur sosial dapat
diartikan sebagai suatu tatanan sosial yang ada pada masyarakat yang juga merupakan
jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.Secara sederhana struktur sosial adalah
susunan dalam masyarakat .Istilah struktur dalam bahasa Latin ,yaitu structum yang
berarti menyusun .Sementara dalam KBBI , struktur memiliki arti yang disusun dengan
pola tertentu ,sedangkan sosial berarti berkenaan dengan masyarakat. Jika digabungkan ,
arti struktu sosial berdasarkan KBBI adalah susunan dalam masyarakat yang tersusun
dengan pola tertentu.Struktur sosial sebagai konsep umum yang merujuk pada runsur-
unsur atau satuan-satuan dalam masyarakat seperti sub sistem, jenis organisasi dan
institusi sosial. Kajian struktur sosial meliputi konsep tentang individu masyarakat,
sistem sosial, kelompok sosial dan organisasi sosila. Dengan demikian, struktur sosial
adalah keseluruhan jalinan antar unsur-unsur sosial, yaitu norma sosial, lembaga sosial,
kelompok serta lapisan sosial.

Kehidupan masyarakat akan aman, jika anggota masyarakat yang menjalin


rangkaian dalam relasi sosial menjalankan peran, tugas, dan wewenangnanya sesuai
dengan norma yang berlaku. Jika anggota masyarakata telah melanggar norma, maka
terjadi pergesekan yang akhirnya dapat memicu konflik sosial.

Dalam antropologi, konsep struktur sosial sering dianggap sama dengan


organisasi sosial, terutama apabila dihubungkan dengan masalah kekerabatan dan
kelembagaaan atau hukum pada msyarakat yang tergolong bersahaja.Sedang dalam ilmu
sosiologi, struktur sosial digunakan untuk menjelaskan keteraturan sosial, yaitu
menunjukan pada prinsip perilaku yang berulang-ulang dengan bentuk dan cara yang
sama.Dengan demikian, pengertian struktur sosial dapat didefinisikan sebagai suatu
tatanan sosial dalam kehidupan msyarakat yang didalamnya terkandung hubungan
timbang balik antara status peranan dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang
menunjuk pada suatu keteraturan perilaku, sehingga dapat memberikan bentuk sebagai
suatu masyarakat.

Pada dasarnya struktur sosial merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang
pokok pada masyarakat, unsur-unsur tersebut antara lain kelompok-kelompok sosial,
kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan dan wewenang.Secara umum
wujud konkret struktur sosial masyarakat tampak jelas dalam sistem diferensiasi dan
stratifikasi sosial yang berlaku dalam sebuah masyarakat.

3
Manusia merupakan makhluk sosial dimana kehadiranya selalu membutuhkan
orang lain, tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri.Bergabungnya manusia satu
dengan yang lainya tentu saja akan membentuk suatu kelompok masyarakt yang memiliki
karakteristik tertentu yang tentu saja membedakan dengan kelompok masyarakat lainya.

1.1 Definisi Struktur Sosial Menurut Ahli

 Koentjaraningrat
Struktur sosial adalah kerangka yang dapat menggambarkan kaitan berbagai
unsur dalam masyaraka.

 Soerjono Soekanto
Struktur sosial adalah hubungan timbal baik antar posisi-posisi sosial dan
peranan-peranan sosial yang dimiliki oleh masing-masing individu atau
kelompok dalam struktur tersebut.

 Abdulsyani
Struktur sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang
mengandung hubungan timbal balik antara status beserta peranannya dan
batas-batas perangkat usnur sosial.

 Talcott Parsons
Struktur Sosial sebagai aspek yang relatif lebih statis dari pada aspek
fungsional dalam suatu sistem sosial.

 James M.Henslin
Struktur Sosial merupakan pola khas suatu kelompok , seperti antar
induvidu,induvidu dengan kelompok , serta antar kelompok.

Berdasarkan definisi para ahli , dapat disimpulkan bahwa struktur sosial berkaitan
dengan hubungan antar lembaga sosial yang membentuk kesatuan sistem sosial guna
mengatur pola perilaku masyarakat.

1.2 Ciri-ciri Struktur Sosial

Secara umum , struktur sosial ditandai dengan dua ciri yakni horizental dan vertikal.
Struktur sosial horizental mengarah pada diferensi sosial yang ditandai dengan
perbedaan sederajat. Sementara struktur sosial vertikal mengarah pada stratifikasi
sosial yang merupakan sistem pelapisan masyarakat dengan sifat hirerki.
Ciri-ciri struktur sosial dalam masyarakat antara lain :

4
a) Memiliki Sifat Yang Selalu Berkembang dan Dapat Berubah (Dinamis)
Struktur sosial yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial berupa kelas sosial
tidak pernah stagan ataupun ajeg.Akan selalu terjadi perpindahan individu dari
kelas sosial satu kelas sosial lainya yang dilatarbelakangan oleh faktor-faktor
tertentu.

b) Cakupan Luas Meliputi Kebudayaan Masyarakat


Struktur sosial sebagai unsur dalam masyarakat yang memuat relasi juga
mencakup norma (peraturan).Dalam norma juga diatur bagaimana individu
bertindak dan bertingkah laku kemudian menjadi unsur pembentukan
kebudayaan pada suatu masyarakat.

c) Membentuk Kesatuan Kelompok


Dalam struktur sosial masyarakat individu-individu merupakan unit
terkecil.Ketika individu-individu tersebut membentuk kelompok-kelompok
sosial berdasarkan kesamaan ciri dan karakteristiknya maka tiap-tiap
kelompok bertkontribusi dalam sistem sosial masyarakat yang lebih luas. Hal
tersebutlah yang kemudian mendorong terjadinya kestauan kelompok dan
integrasi sosial secara luas.

d) Memiliki Dimensi Vertikal dan Horizontal


Kelompok soisal berada pada posisi vertikal dalam artian posisinya tidak
pernah setara dalam masyarakat dengan dilatar belakangi oleh beberapa
faktor.Selain itu, kelompok sosial juga ada yang berada pada posisi horizontal,
dalam artian dianggap setara dalam suatu struktur masyarakat. Tidak ada
kelompok yang dianggap lebih unggul dari kelompok lainya melainkan hanya
sebagai pembeda.

1.3 Unsur-unsur Pembentuk Struktue Sosial

Struktur sosial dalam masyarakat terdiri atas unsur-unsur pokok dengan sifat yang
selalu dipertahankan. Menurut James H.Henslin, unsur-unsur pembentuk struktur
sosial yaitu :

 Kleompok Sosila
Kelompok sosial adalah satu kesatuan yang terdiri atas sejumlah orang .
Setiap kelompok sosial memiliki sudut pandang yang berbeda untuk
mempertahankan kesatuan anggotanya melalui pola perilaku yang
disepakati bersama.

 Lembaga Sosial

5
Merupakan sekumpulan norma dan aturan untuk menjaga pola perilaku
masyarakat .

 Kaidah dan Norma Sosial


Pengertian kaidah atau norma sosial adalah suatu pedoman yang
digunakan masyarakat dalam perilaku dilingkungan.

 Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial merupakan pengelompkan masyarakat dilakukan secara
bertingkat.Sistem stratifikasi sosial berkaitan dengan pembentukan kelas
dan status sosial masyarakat.

Kelas sosial adalah penggolongan masyarakat berdasarkan kriteria tertentu, yaitu


kriteria ekonomi, politok, pendidikan, dan keturunan, sementara status sosial
merupakan posisi yang disandang seseorang dalam suatu kelompok masyarakat
bersamaan dengan hak dan kewajiban tertentu.

2. Fungsi Dan Integrasi Struktur Sosial

Dalam sebuah struktur sosial, umumnya terdapat perilkau sosial yang cenderung
tetap dan teratur, sehingga dapat dilihat sebagaai pembatas perilak-perilaku induvidu atau
kelompok, induvidu atau kelompok cenderung menyusaikan perilakunya dengan
keteraturan kelompok atau masyarakatnya. Seperti dikatakan diatas , bahawa struktur
sosial merujuk pada suatu pola yang teratur dalam interaksi dalam , maka fungsi pokok
dari struktur sosial adalah menciptakan sebuah keteraturan sosialn yang ingin dicapai
oleh suatu kelompok masyarakat.
Fungsi struktur sosial didalam masyarakat yaitu :
 Sebagai Pengawas Sosial
Dalam hal ini, struktur sosial berfungsi sebagai penekan atau antisipasi
adanya pelanggaran terhadap norma-norma, atau nilai dan peraturan dalam
kelompok masyarakat.
 Identitas Kelompok Masyarakat
Pada poin ini, struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas suatu
kelompok masyarakat. Identitas ini membuat kelompok masyarakat
memiliki ciri khas atau karakteristik yang berbeda dengan kelompok
lainya.

6
 Menanamkan Disiplin Sosial Pada Kelompok Masyarakat
Karena terbentuk dari kelompok masyarakat, fungsi struktur sosial
membantu setiap individu yang tergabung dalam suatu kelompok
masyarakat, untuk memiliki kesadaran bersikap, kebiasaan dan perilaku
ysng mencerminkan kelompok masyarakat.
Struktur sosial berfungsi berfungsi sebagai penekan atau antisispasi adanya
pelanggaran terhadap norma-norma ,atau nilai dan peraturan dalam kelompok
masyarakat.Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas suatu kelompok
masyarakat, struktur sosial sebagai pengawas siosial atau karakteristik suatu
kelompok masyaraakat,sebgai instrumen masyarakat yang berperan sebagai
penyelenggara dalam penataan kehidupan secara menyeluruh.

2.1 Integrasi Struktur Sosial

Integrasi sosila adalah penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda terutama dalam
kehidupan sosial sehingga dapat menghasilkan pola kehidupan yang nyaman bagi
masyarakat.
 Bentuk-bentuk Integrasi Sosial
Integrasi sosial dapat terbentuk ke dalam tiga hal berikut ini :
 Integrasi Normatif
Merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang
berlaku dimasyarakat dan menjadi pemersatu anggota
masyarakat.Contohnya prinsip Bhineka Tunggal Ika.
 Integrasi Fungsional
Merupakan integrasi yang terbentuk akibat adanya fungsi-fungsi tertentu
dalam masyarakat.Contohnya keberagaman suku diindonesia memiliki
fungsi masing-masing yang ditonjolkan.
 Integrasi Koersif
Merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat kekuasaan yang dimiliki
oleh penguasa,yakni dengan cara-cara koersif atau kekerasan.Contohnya
polisi menembakkan gas air mata untuk menghindari kerumunan yang
menimbulkan kerusuhan.

 Faktor pendorong integrasi sosial


Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya
toleransi,kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi,hingga musuh dari
luar.Berikut faktor pendorong sosial :
 Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
 Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.

7
 Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.
 Adanya sikap bterbuka dari golongan yang berkuasa.
 Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.

2.2 Pengaruh Struktur Sosial Terhadap Difusi Inovasi

Difusi inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru
tersebar dalam sebuah kebudayaan.Teori ini dipopulerkan oleh Evertt Rogers pada tahin
1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion Innovation.Ia mendefinisikan difusi
sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan
jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.
Struktur ini menyebabkan keteraturan dan kestabilan perilaku , karena
memberikan sejumlah informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian. Dalam struktur
sosial terdapat komunikasi yang menghubungkan antar pribadi dengan pemimpin atau
tokoh masyarakat. Karena pemimpin atau tokoh masyarakat memberikan peranan yang
penting bagi proses pengabdosian inovasi.
Pengaruh dufusi inovasi yaitu :
1. Hubungan Pemimpin Atau Tokoh Masyarakat Terhadap Pengabdosian Inovasi
Pemimpin dan inovasi adalah dua hal yang harus beriringan. Artinya dimana ada
pemimpin maka disana ada inovasi dan gagasan baru, harus ada rencana
perbaikan.Jadi untuk melakukan hal tersebut seorang pemimpin harus mengetahiu
konteks dan situasi dari institusi yang dipimpinnya . Setiap gagasan atau ide harus
dipelajari secara mendalam, sehingga inovasi dan gagasan baru yang muncul
dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Perilaku Pemimpin Mempengaruhi Perilaku Inovatif
Kartini (1998) berpendapat pemimpin dapat mempengaruhi perilaku inovatif
melalui dua pendekatan menggunakan fungsi-fingsi kepimpinan dan gaya
kepemimpinan, fungsinya untuk menjalankan kerjasama dalam menerapkan
perubahan inovatif secara bersama.
3. Peranan Pemimpin atau Tokoh Masyarakat Dalam Proses Adopsi Inovasi
Pemimpin atau tokoh masyarakat memberikan pengaruh penting pada
pengabdosian inovasi. Anggota masyarakat yang berperan sebagai tokoh, akan
memberikan informasi dan nasehat kepada banyak orang didalam suatu sistem
mengenai inovasi. Ketokohan (opini leadership) pada seseorang itu relatif sering
mempengaruhi sikap dan perilaku nyata orang lain secara informal kearah yang
dikehendaki. Pada umumnya sistem sosial berorientasi pada perubahan , tokoh
masyarakat inovatif. Pemimpin atau tokoh masyarakat bertindak sebagai suatu
model yang tepat untuk perilaku inovasi.
Pada setiap masyarakat biasanya ada tokoh yang inovatif dan ada pula yang menentang
perubahan. Orang-orang yang berpengaruh ini dapat memimpi promosi ide-ide

8
baru.Pemimpin atau tokoh masyarakat dalam sistem sosial mempunyai pengaruh yang
cukup besar untuk proses pengabdosian inovasi dikarenakan merupakan profesional yang
mewakili lembaga pembeharuan diluar sistem disebut sebagai agen pembaharu.

2.3. Struktur Sosial Agraris di Pedesaan Jawa

Struktur sosial adalah pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang tersusun
dari sebuah sistem dimana dalam hal ini manusia menempati posisi tertentu dan
melaksanakan peranya,seperti halnya masyarakat jawa ,dimana masyarakat jawa dikenal
dengan masyarakat yang terstruktur, masyarakat sendiri terdiri berbagai daerah
dipedesaan khususnya dijawa.
Dipedesaan jawa dapat dikatakan sebagai priyayi atau mempunyai status sosial
tinggi apabila seorang tersebut mempunyai tanah yang cukup banyak hinggga akhirnya
bisa dikenal sebagai tuan tanah, pembagian hasil pertanian pun dilakukan diantara orang-
orang sedesa dan berdasarkan struktur sosial desa.Orang yang memiliki status sosial
rendah, mereka akan menerima bagian terkecil, sedang pemimpin desa dan anggota-
anggota keluarga pendiri desa mendapat bagian terbesar dari hasil produksi pertanian
desa.
Pada jaman dahulu pemilikan tanah sangat menentukan sekali status seorang
dalam masyarakat hingga terdapat hubungan lurus antara pemilikan dengan struktur
sosial , yaitu semakin luas tanah yang dimilikinya, semakin tinggi status sosial yang
disandangnya, atau seorang yang mempunyai kedudukan atau jabatan yang tinggi, dapat
dipastikan memiliki tanah yang lebih luas dibanding orang lain yang jabatan atau
kedudukanya lebuh rendah.
Selain itu seorang yang menguasai atau memiliki sebidang tanah, secara otomatis juga
akan menguasai atau memiliki penduduk atau orang-orang yang bertempat tinggal
ditanah tersebut, dalam arti penghuninya wajis nenrikan sesuatu bisa berupa pajak atau
tenaga untuk mengusahakan tanah itu sebagai tanda bulu bekti atau tunduk diri pada
tuanya.
Namun berbeda dengan keadaan saat ini yang mana status sosial seorang tidak
lagi diukur dari beberapa banyak tanah yang dimiliki, melainkan dari profesi yang
dimiliki, misalkan seorang kyai atau tokoh masyarakat lainya akan dianggap sebagai
seorang yang memiliki kedudukan tinggi dan cenderung lebih dihormati oleh masyarakat
lainya.Hal tersebut bisa dilihat ketika salah satu dari msyarakat mengadakan suatu acara,
tentu seorang tersebut akan menempatkan orang yang dihormatinya di depan dengan
pelayanan yang baik, misalkan seorang camat , kepala desa, kyai ataupun tokoh lainya.
Sedangkan seorang yang memiliki profesi yang biasa misalkan petani ataupun pegawai
pabrik akan ditempatkan dibelakang dengan pelayanan yang biasa saja.
Dari pernyataan diatas tentu menunjukan bahwa telah terjadi perubahan didalam
struktur masyarakat jawa jaman dulu dengan masyarakat jawa jaman sekarang, tidak bisa
9
dipungkiri sistem pertanahan yang telah tergambar dipedesaan jawa jaman dahulu masih
bisa di jumpai. Diamana gaji kepala desa (lurah) yang diberikan dalam wujud tanah
bengkok sebagai tanah jabatan. Tanah merupakan yang diberikan kepada lurah untuk
diolah dan diambil hasilnya, biasanya tanah pertanian ini diolah dengan memakai jasa
penggarap (buruh tani), kemudian buruh tani diberi upah atas kerjanya tersebut. Dilihat
dari definisi tanah bengkok itu sendiri yang merupakan tanah pertanian desa yang
diperuntukan bagi para pamong desa, bahwa hal ini merupakan warisan dari sistem
feodal pada masa lalu. Namun bedanya pada saat ini pemilihan atau pengangkatan kepala
desa (lurah) ini dilakukan melalui sistem demokrasi dalam pemilihan kepala desa
(pilkades), bukan berdasarkan atas keturunan atau bahkan wewenang dari satu pihak yang
mungkin dianggap sebagai penguasa.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-
hubungan yang dapat diprediksi melalui pola perilaku berulang-ulang antar individu dan antar
kelompok dalam masyarakat tersebut. Struktur sosial adalah pola perilaku dari setiap individu
masyarakat yang tersusun dari sebuah sistem dimana dalam hal ini manusia menempati posisi
tertentu dan melaksanakan peranya,seperti halnya masyarakat jawa ,dimana masyarakat jawa
dikenal dengan masyarakat yang terstruktur, masyarakat sendiri terdiri berbagai daerah
dipedesaan khususnya dijawa.
Manusia merupakan makhluk sosial diamana kehadiranya selalu membutuhkan orang
lain, tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri. Bergabungnya manusia satu dengan yang
lainya tentu saja akan memebentuk suatu kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik
tertentu yang tentu saja membedakan dengan kelompok yang lainnya.
Latar belakang manusia yang berbeda-beda baik itu mengenal asal usul, pendidikan,
keturunan, jabatan dan lainya akan membentu suatu struktur masyarakat yang dapat
membedakan manusia didalam kehidupan bermasyarakat.Baik itu secara vertikal (strtivikasi
sosial) maupun horizontal (deferensiasi sosial) hal ini tebtu saja akan memberikan dampak yang
beraneka ragam dalam kehidupan bermasyarakat ini.
Dalam sebuah struktur sosial, umumnya terdapat perilkau sosial yang cenderung tetap
dan teratur, sehingga dapat dilihat sebagaai pembatas perilak-perilaku induvidu atau kelompok,
induvidu atau kelompok cenderung menyusaikan perilakunya dengan keteraturan kelompok atau
masyarakatnya. Seperti dikatakan diatas , bahawa struktur sosial merujuk pada suatu pola yang
teratur dalam interaksi dalam , maka fungsi pokok dari struktur sosial adalah menciptakan
sebuah keteraturan sosialn yang ingin dicapai oleh suatu kelompok masyarakat.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada makalah ini adalah mempelajari tentang bagaimana
sikap menghargai perbedaan manusia ,latar belakang manusia ayang berbeda-beda baik itu
mengenai asal usul, pendidikan, keturunan, jabatan dan lainya, dan harus mempunyai rasa jiwa
sosial yang tinggi dengan sesama makhluk hidup.

11
DAFTAR PUSTAKA

Giddens, Anthony. 2010. Teori Strukturasi Dasar-dasar Pembentukan Struktur Sosial


Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Goodman, Douglass J. & Georg Ritzer. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Martono, Nanang. 2014. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 1983. Beberapa Teori Sosiologi tentang Struktur Masyarakat. Jakarta:


Raja Grafindo Persada.

Nasikun, J. 1984. Sistem Sosial Indonesia. Rajawali Pr

12
LAMPIRAN

LAMPIRAN NILAI

Lindra Safitri Riski Aji


kelompo
Presentas Presentas
k
PPT i Jawaban PPT i Jawaban
1 82 82 82 82 82 82
2 80 81 81 80 81 81
3 80 82 81 80 82 81
4 83 82 82 83 82 82
5 83 82 82 83 82 82
6 82 82 81 82 82 81
7 82 84 81 82 83 81
8 82 83 82 82 84 83
9 84 82 81 84 82 81
10 82 82 81 82 82 81
11 82 82 80 82 82 80
902 904 894 902 904 895
Jumlah
2700 2701
rata-rata 82 82

A.Tanya Jawab

1. Nanda Savitri
Pertanyaan : Apakah tanah bengkok bisa disewakan ?
Jawaban : Lindra Safitri
Bisa disewakan, dan itu tergantung dari yang menerima bengkok itu sendiri, tetapi
kebanyakan didesa-desa tanah bengkok dimanfaatkan sendiri untuk lahan pertanian dan
hasilnya juga dimanfaatkan sendiri, namun lahan pertanian itu diburuhkan oleh para
petani-petani didesa dan gaji sesuai dengan waktu mengerjakanya.
2. Alvin Maulidan (kel_9)

13
Pertanyaan : Sebutkan contoh dari fungsi kontrol ?
Jawaban :Rizki Aji Kurnia
Larangan perkawinan warga semarga pada suku tertentu, karena semarga artinya dekat
secara genetik, dan itu tidak baik untuk keturunan, mengembangkan rasa malu
terhadap perilaku tertentu, mengembangkan rasa takut terhadap hal" yang
menyimpang, menciptakan sistem hukum, mempertebal keyakinan masyarakat
mengenai kebaikan norma.
3. Yoga Fernanda
Pertanyaan : jika visi misi kepala desa tidak berjalan apakah masyarakat berhak
menanyakan ?
Jawaban : Lindra Safitri
Masyarakat berhak menanyakan visi misi tersebut jika tidak berjalan,karena demi
kemajuan masyarakat itu sendiri.Masyarakat bisa menanyakan visi misi itu secara
langsung ke kepala desa atau melalui perantara dengan musyawarah kepada RT/RW
disekitar lingkungannya.
4. Bu Zulfa
Pertanyaan: Bagaimana cara berkontribusi dengan sistem social yang lebih luar, apakah
posisi strata bisa berubah ?
Jawaban : Rizki Aji Kurnia
Ada Sembilan factor yang mempengaruhi perubahan strata antara lain :
1. Kontak dengan Kebudayaan Lain
2. Sistem Pendidikan Formal yang Maju
3. Sikap menghargai Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju
4. Toleransi
5. Sistem Terbuka dalam Lapisan Masyarakat
6. Penduduk heterogen
7. Ketidakpuasan Terhadap Bidang Kehidupan Tertentu
8. Orintasi ke masa depan
9. Nilai Bahwa Manusia Harus Berusaha Memperbaiki hidupnya

14
15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai