KEHIDUPAN SOSIAL
Dosen Pengampu : Amalia Taufik ,MA
Makalah ini berisikan mengenai kehidupan sossiala dan strukturnya yang sudah kami
susun sebaik baiknya, dengan adanya mkalah ini semoga bisa memberikan manfaat bagi
kami dan juga pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna serta
kesalahan yang kami Yakini diluar batas kemampuan kami , maka dari itu dengan senang
hati kami menerima kritik dan saran dari pembaca. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua orang.
COVER/HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. SISTEM SOSIAL........................................................................................................
1. Pengertian sistem sosial ..........................................................................................
2. sistem sosial di indonesia .......................................................................................
B. PERUBAHAN SOSIAL .............................................................................................
1. Pengertian perubahan sosial....................................................................................
2. penyebab adanya perubahan sosial .........................................................................
3. Karakteristik perubahan sosial………………………………………………….....
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Simpulan .................................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia tentu membutuhkan interaksi dengan satu orang atau lebih
dalam kehidupan sehari-harinya. Kehidupan sosial biasa ditemukan dalam lingkungan
masyarakat atau lingkungan sosial di sekitar kita. Masyarakat yang juga disebut sebagai
anggota kehidupan sosial merupakan kumpulan dari berbagai macam hubungan manusia
yang terjadi diantara para anggotanya. Hubungan yang dijalin tersebut pada akhirnya
membentuk kehidupan sosial. Maka dari itu, kehidupan sosial juga dapat dikatakan sebagai
jaringan dari berbagai hubungan yang terjalin antara anggota masyarakat
Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalankan, baik secara langsung maupun tidak kita
jumpai banyak sekali contoh kehidupan sosial.
Agar kehidupan sosial dalam lingkungan masyarakat dapat berjalan dengan baik, kita sebagai
anggota Masyarakat perlu ikut serta menjaga kedamaian dan keserasian dalam kehidupan
agar tidak terjadi perselisihan yang tidak diinginkan.
Salah satu caranya yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat adalah dengan
menjunjung tinggi toleransi dengan masyarakat sekitar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
Bungin, Burhan. (ed)2009. Sosioloogi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sistem Sosial
Dalam kehidupan sosial, masyarakat hidup berdampingan satu sama lain. Adanya tujuan
bersama untuk mencapai ketentraman dan keselarasan menjadikan masyarakat secara tidak
langsung memiliki aturan, norma, organisasi, dan interaksi antar aktor atau komponen sosial
yang saling mengikat dan berkaitan. Jalannya fungsi keseluruhan aspek-aspek tersebut
membentuk sistem sosial.
Sistem sosial dapat diartikan sebagai serangkaian sub atau bagian dalam sistem yang saling
berhubungan, berinteraksi, dan bergantung demi mencapai tujuan bersama dalam kehidupan
bermasyarakat. Adanya sistem sosial membawa konsekuensi bahwa aturan dan interaksi
dalam masyarakat memengaruhi organisasi atau tata tingkah laku seseorang.
Definisi sistem sosial diartikan dengan berbagai sudut pandang oleh para ahli
sosiologi, sebagai berikut.
Talcott Parsons
Berdasarkan pendapat talcott Parsons, sistem sosial terdiri dari keragaman aktor
individu yang berinteraksi satu sama lain dalam situasi sosial yang setidaknya berada
dalam lingkungan atau ruang fisik, dimana aktor tersebut memiliki motivasi untuk
cenderung mengoptimalkan gratifikasi dan relasinya terhadap situasi dan aktor lain
berlangsung dalam sebuah sistem yang melibatkan simbol-simbol yang secara
kultural terstruktur.
Dari definisi tersebut, sistem sosial terbentuk dari jaringan interaksi satu sama lain
yang seragam. Sistem sosial cenderung didasari motivasi pengoptimalan gratifikasi
(pemberian atas layanan/manfaat) dan relasi terhadap situasi dan komponen lain yang
ada dalam suatu sistem yang kultural terstruktur.
6. Sanksi
Nilai dan norma sosial diberlakukan dengan tujuan untuk ditaati oleh masyarakat.
Jika masyarakat ada yang melanggar, akan mendapatkan sanksi atau hukuman
yang telah disepakati bersama.
Fungsi Sistem sosial
2
Rahman, Taufik D., Dkk. (ed). 2000. Panduan Belajar Sosiologi. Bogor: Yudhistira
1. Adaptation atau Adaptasi
Sistem sosial dalam adaptasi difungsikan untuk memberikan upaya pelaku
interaksi sosial dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungan baru dan terbatas.
2. Goal Attainment atau Pencapaian Tujuan
Sistem sosial dalam pencapaian tujuan berguna dalam mengutamakan upaya-
upaya yang sesuai dengan tujuan bersama yang ingin dicapai.
3. Integration atau Integrasi
Sistem sosial dalam integrasi berguna untuk menjaga koordinasi antar sistem agar
kerja sistem tetap berjalan dengan teratur dan baik.
4. Latency Maintenance atau Pemertahanan dan Pemeliharaan Pola Keteraturan
Masyarakat
Sistem sosial dalam hal ini memberikan pengaruh terhadap keteraturan dan
keselarasan masyarakat melalui penggunaan nilai dan norma sosial di masyarakat.
Di lingkungan sistem sosialnya pada umumnya meliputi ayah, ibu, dan anak. Setiap
komponen saling berkaitan dan ketergantungan. Misalnya, untuk mempertahankan sistem
sosial di keluarga yang telah berjalan dengan baik, maka ketika meminta izin ke luar kota,
anak tentu akan meminta izin terlebih dahulu kepada ayah dan ibunya. Jika tidak izin, akan
terjadi ketidakteraturan karena anak dianggap tidak mematuhi perintah di keluarganya yang
mengharuskan untuk meminta izin sebelum pergi. Pada kesempatan ke luar kota berikutnya,
anak akan melakukan hal yang sama, yakni meminta izin ke orang tuanya.
Sistem sosial di lingkungan sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa,
dan karyawan TU. Untuk mencapai sistem sosial maka sekolah memberlakukan aturan-aturan
seperti masuk jam 7 pagi, memakai sepatu, memakai seragam, dan sebagainya. Jika ada yang
melanggar, maka akan ada sanksi yang didapatkan bagi pelanggar.
3. Masyarakat
Dalam masyarakat, sistem sosialnya kompleks. Misalnya dalam lingkup masyarakat desa,
masyarakat dipimpin oleh kepala desa. Untuk mencapai keteraturan dalam desanya, kepala
desa tentu akan menerapkan kebijakan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat desa tersebut. Kebijakan tersebut misalnya pemberlakuan jam malam dan
pengadaan ronda malam.
Oleh karena itu, Negara Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang
difungsikan sebagai pedoman untuk bisa bersatu dengan selalu menjunjung tinggi toleransi
antar masyarakat dalam koridor sistem sosial.
B.Perubahan Sosial
Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan- perubahan. Perubahan dapat
berupa pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang lambat dan ada perubahan yang
berjalan dengan cepat. Perubahan dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan
dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
Definisi perubahan sosial menurut beberapa ahli sosiologi: Soerjono Soekanto (2009:262-
263).
Gaya berpakaian mencerminkan individu yang melalui mereka ,karna sering terlihat
perubahan drastis dalam gaya berpakaian sering berubah trend mode
Fasilitas Sosial Pemerintah melalui upaya pembangunan juga tidak pernah berhenti
mendirikan berbagai fasilitas di kota-kota besar. Misalnya, pembangunan jalan tol,
pusat perbelanjaan, wisata, dan sebagainya.
Hilangnya Permainan Tradisional
Permainan tradisional merupakan permainan yang dimainkan secara turun-temurun
dan tidak melibatkan teknologi, seperti gobak sodor, gasing, dan lainnya.
Perubahan Indonesia dari negara terjajah menjadi negara merdeka harus melalui proses yang
panjang dan lama yang berawal dari kelompok-kelompok kecil yang disatukan oleh
persamaan kondisi dan cita-citamenjadi bangsa yang merdeka.
Satu di antara lambatnya peralihan dari minyak tanah menjadi gas adalah karena faktor
ketakutan masyarakat jika menggunakan gas.
Perubahan kehidupan manusia dari berburu dan meramu menjadi kehidupan yang
menetap
Pada awalnya manusia hidup secara nomaden dan memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan cara berburu dan meramu tumbuhan. Namun, secara perlahan, mereka mulai
hidup menetap dengan cara bertani, beternak, dan berdagang hingga akhirnya
kehidupan mereka menjadi modern seperti saat ini.
d. Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan- perubahan
kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya
difusi ataupun penemuan-penemuanbaru dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehidupan sosial merupakan cermin nyata yang terjadi dimasyarakat . Berbicara
tentang masyarakat maka kita akan menemukan sebuah dinamika tanpa batas yang
terjadi. Kemajuan pergerakan suatu masyarakat tidak lepas dari pengaruh internal
maupun eksternal yang terjadi.
1. Kerja Bakti. Aktivitas ini dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat di suatu
lingkungan untuk mencapai dan memenuhi kepentingan bersama. ...
2. Kegiatan Ronda. ...
3. Penyuluhan. ...
4. Peringatan Hari Kemerdekaan. ...
5. Menjenguk Tetangga.
Sistem sosial dapat diartikan dengan sistem hidup bersama atau hidup bermasyarakat
dari orang atau sekelompok orang yang di dalamnya sudah tercakup struktur,
organisasi, nilai-nilai, dan aspirasi hidup serta cara mencapainya.
Contoh sistem sosial misalnya seperti masyarakat pada di sekitar kita, atau seperti
pada sistem yang ada di suatu Universitas atau Sekolah, lalu bisa juga di dalam
masyarakat seperti adanya kecamatan, kelurahan, Rukun Warga, dan Rukun Tetangga.
3
Santoso, Slamet. (ed). 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. Soerjono Soekanto. (ed). 2003. Judul :
Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. (ed)2009. Sosioloogi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Rahman,
Dayle Paul. (ed). 1994, Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Diindonesiakan oleh Robert M.Z.
Lawang. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Cet. III
Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. Soerjono Soekanto. (ed). 2003. Judul : Sosiologi
Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta. Horton, Paul B &
Chester L.Hun. (ed). 2000. Sosiologi Jilid II. Jakarta: Erlangga Johnson,
Taufik D., Dkk. (ed). 2000. Panduan Belajar Sosiologi. Bogor: Yudhistira Santoso, Slamet.
(ed). 2004.