Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM SOSIAL

OLEH

GREGORIUS BANDA 2122029


EMANUEL E GRAZA 2122012
MARIA NONA IDA 2122019
SRI RATNA MULIANTI 2122001
ABDUL MALIK ZAKARIA 2122002
WALBURGA ADELTRUDIS 2122016
ROSVIN MARIANI 2122022
AGUSTINA TRISNAYATI 2122040
RAHMAWATI BARONGA 2122009
MELKIANUS BILI 2122031
OTNIEL ADI PANDO DADI 2122046

SEKOLAH TINGGIH ILMU KESEHATAN


GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat serta karunia-Nya


yangtelah dilimpahkan kepada penulis sehingga kami dapat menyelesaikan
makalahuntuk memenuhi tugas Semester Pendek mata kuliah Sosiologi dengan
judul“sistem Sosial”.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada beliau


NabiMuhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di dunia sampai hari
kiamat.Aamiin.

Adapun terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari peran berbagai


pihak baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Semoga
Allah SWT.memberikan balasan kepada semua pihak yang mendukung
terselesaikannyamakalah ini. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan, serta kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, kritik dan
sarandemi kebaikan dan penyempurnaan karya tulis ini, Penulis terima dengan
baik.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 4
A. Latar Belakang........................................................................ 4
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Tujuan..................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 6
A. Apa Pengertian Sistem Sosial.................................................. 6
B. Apa Saja Unsur-Unsusr Sistem Sosial..................................... 8
BAB III PENUTUP........................................................................................ 12
A. Kesimpulan............................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan masyarakat terdapat hubungan sosial antara satu dengan lainnya
yang pada gilirannya akan melahirkan suatu tata aturan kehidupan yang disepakati
bersama yang kemudian biasa disebut sebagai tata aturan. Tata aturan hasil kesepakatan
sosial ini dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam berperilaku, baik perilaku apa saja
yang diperbolehkan maupun perilaku yang dilarang oleh aturan tersebut. Perilaku yang
selalu berpedoman pada tata aturan tersebut akan melahirkan tata kelakuan yang menjadi
kebiasaan dalam berperilaku.

Sistem sosial adalah suatu keseluruhan dari tindakan – tindakan sosial yang tumbuh
dan berkembang dan disepekati oleh seluruh anggota masyarakat dan membentuk norma
yang terbentuk dari interaksi sosial dari masyarakat tersebut. Sebagai “Makhluk Sosial”
tidak ada orang yang dapat hidup sendiri, setiap orang selalu tergantung pada orang lain.
Ketergantungan ini merupakan suatu keharusan dalam kehidupan “Human Being”.
Kehidupan berkelompok inilah yang dikenal sebagai Sistem Sosial.

Sistem sosial merupakan suatu sinergi antara berbagai subsistem sosial yang saling
mengalami ketergantungan dan keterkaitan. Suatu sistem sosial dirumuskan sebagai suatu
sistem dari unsur-unsur sosial atau seperti dikemukakan oleh Hugo F. Reading “the
system of social element” Perumusan arti sistem sosial ini sangat sederhana, dan
memerlukan penjelasan yang memadai terutama sistem dan unsur-unsur sosial.

Di dalam suatu sistem sosial, paling tidak harus terdapat (1) dua orang atau lebih, (2)
terjadi interaksi antara mereka, (3) mempunyai tujuan, dan (4) memiliki struktur, simbol
dan harapan–harapan bersama yang dipedomaninya. Unsur-unsur dalam sistem sosial
adalah satuan dari interaksi sosial, yang kemudian membentuk struktur, artinya unsur-
unsur itu merupakan bagian- bagian yang saling bergantungan dan menyatu dalam sistem
sosial. Dan sistem sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang
berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu perpedoman pada
norma-norma sosial. Oleh karena itu, di dalam makalah ini, kami akan membahas tentang
hal- hal yang berkaitan dengan sistem sosial, termasuk di dalam makalah ini terdapat
pengertian dan unsur-unsur sistem sosial, interaksi sosial, status sosial, nilai dan norma
sosial, sosialisasi dan perubahan sosial.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian sistem sosial?


2. Apa saja unsur sistem sosial?

C. Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui pengertian sistem sosial.


2. Untuk mengengetahui apa saja unsur sistem sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Sosial


Pengertian Sistem Sosial Istilah sistem bagi masyarakat umum biasanya diartikan
sebagai suatu cara yang menyangkut teknis melakukan sesuatu. Apabila ditinjau dari
sudut sosiologis, istilah ini mengandung pengertian sebagai kumpulan dari berbagai unsur
(komponen) yang saling bergantungan antara satu sama lainnya dalam satu kesatuan yang
utuh. Dalam buku Pokok-pokok Teori Sistem yang disusun oleh Tatang M. Amirin
(1986) menyatakan bahwa istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systema” yang
mempunyai arti sebagai berikut: (1) Suatu keseluruhan hubungan yang tersusun dari
sekian banyak bagian. (2) Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau
komponen secara teratur. Secara lengkap Shrode dan Voich mendefinisiskan sistem
adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berkaitan, masing-masing bagian bekerja
sendiri dan bersama-sama saling mendukung yang semuanya dimaksudkan untuk
mencapai tujuan bersama, dan terjadi pada lingkungan yang kompleks. Atas dasr
pendapat tersebut kemudian Amirin menyimpulkan bahwa istilah sistem mengandung arti
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan satu keseluruhan.
Istilah sistem mempunyai banyak pengertian, di antaranya:
1) Mengandung pengertian sebagai himpunan benda-benda yang saling
bergantungan satu sam lain, misalnya hubungan abtara platina, karbulator, busi
dan bensin pada kendaraan bermotor.
2) Sistem yang menunjuk pada hubungan antar organ tubuh manusia, misalnya
system syaraf.
3) Mengandung pengertian sebagai himpunan unsur-unsur kebudayaan, yaitu
himpunan gagasan (ide), perasaan dan karsa yang terorganisir.
4) Mengandung pengertian sebagai cara atau metode tertentu yang biasanya
dipergunakan dalam rangka memecahkan masalah tertentu yang berhubungan
dengan pembuktian suatu hipotesis. Misalnya, metode penelitian dengan sistem
wawancara.
5) Mengandung pengertian struktur atau skematika, pengelompokan dan sebagainya.
Misalnya, pengorganisasian (pembagian kerja dalam suatu organisasi).

Dalam telaah tentang hubungan antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat,


digunakan istilah sistem sosial. Sistem merupakan konsep yang paling umum dipakai oleh
kalangan ahli sosiologi dalam mempelajari dan menjelaskan hubungan manusia dalam
kelompok atau dalam organisasi sosial. Sama halnya dengan kesatuan komponen dalam
pengertian sistem, kelompok masyarakat merupakan kesatuan utuh yang terdiri dari
individu-individu sebagai bagian-bagian yang saling bergantungan.
Menurut Alvin L. Bertrand (1980), menyatakan bahwa dalam suatu sistem sosial
paling tidak harus terdapat dua orang atau lebih yang mana di antara keduanya terjadi
interaksi yang mempunyai tujuan dan memiliki struktur, simbol, dan harapan-harapan
bersama yang dipedominya. Sistem sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar
individu yang berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu
pedoman pada norma-norma sosial. Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), bahwa inti dari
setiap sistem sosial adalah selalu ada hubungan timbal balik yang konstan.
Konstaan artinya apa yang terjadi kemarin merupakan perulangan dari yang
sebelumnya dan besok akan diulang kembali dengan cara yang sama. Di dalam sistem
sosial terdapat prinsip-prinsip tertentu yang berhubungan dengan keseragaman anggapan
tentang kebenaran sehingga keseimbangan hubungan sosial kelompok dapat lebih
terjamin.

B. Unsur-Unsur Sistem Sosial


Unsur-unsur Sistem Sosial Secara umum, unsur-unsur sosial terdiri dari status,
peranan, dan perbedaan sosial. Menurut Alvin L. Bertrand (1980), ada sepuluh unsur
yang terkandung dalam sistem sosial, yaitu:

1) Keyakinan (pengetahuan) Keyakinan merupakan unsur sistem sosial yang


dianggap sebagai pedoman dalam melakukan penerimaan suatu pengetahuan
dalam kehidupan kelompok sosial dalam masyarakat. Keyakinan ini secara praktis
biasanya digunakan dalam kelompok masyarakat yang masih tergolong
terbelakang segi pengetahuannya sehingga dalam menilai suatu kebenaran
dirumuskan melalui keyakinan bersama. Misalnya, dalam menilai berbahaya atau
tidak dalam menerima anggota baru pada sutau kelompok atau organisasi sosial
dinilai berdasarkan kekuatan keyakinan.
2) Perasaaan (sentimen) Perasaan menurut Alvin, menunjuk pada bagaimana
perasaan pada anggota suatu sistem sosial (anggota kelompok) tentang hal-hal,
peristiwa-peristiwa serta tempat-tempat tertentu. Jika di dalam suatu sistem
terdapat banyak anggota yang saling menaruh dendam antara satu sama lainnya
maka bisa dikaetahui bahwa hubungan kerja samanya tidak akan berhasil dengan
baik.
3) Tujuan, Sasaran, dan Cita-cita Cita-cita, tujuan atau sasaran di dalam suatu sistem
sosial merupakan pedoman bertindak agar program kerja yang telah ditetapkan
dan disepakati bersama dapat tercapai secara efektif.
4) Norma Unsur norma merupakan komponen sistem sosial yang dianggap paling
kritis untuk memahami serta meramalkan aksi atau tindakan manusia. Apabila
tingkah laku seseorang dipandang wajardan sesuai dengan norma-norma yang
berlaku dalam kelompoknya maka interaksi dalam kelompok tersebut akan
berlangsung dengan wajar sesuai dengan ketetapan-ketetapan bersama.
5) Status dan peranan Status merupakan serangkaian tanggung jawab, kewajiban
serta hak-hak yang sudah ditentukan dalam suatu masyarakat. Sedangkan, pola
tingkah laku yang diharapkan dari orang-orang pemangku status dinamakan
peranan. Peranan-peranan sosial saling berpadu sedemikian rupa sehingga saling
tunjang-menunjang secara timbal balik di dalam hal yang menyangkut tugas, hak,
dan kewajiban. Oleh karena itu, suatu penampilan peranan status adalah proses
penunjukan atau penampilan dari statuss dan peranan sebagai unsur struktural di
dalam sistem sosial.
6) Tingkatan atau pangkat (rank) Tingkatan atau pangkat merupakan unsur sistem
sosial yang berfungsi menilai perilaku-perilaku anggota kelompok yang
dimaksudkan untuk memberikan kepanngkatan atau status tertentu sesuai dengan
prestasi- prestasi yang telah dicapai. Orang yang dianggap berhasil dalam
melaksanakan tugasnya bisa dinaikkan status ke jenjang yang lebih tinggi. Begitu
seterusnya sehingga berbagai aktivitas nampak saling bergantungan sehingga
dengan demikian dapat dikategorikan sebagai sistem sosial.
7) Kekuasaan atau pengaruh (power) Dalam analisis sistem sosial, suatu kekuasaan
merupakan patokan bagi para anggota suatu kelompok atau organisasi dalam
menerima berbagai perintah dan tugas.
8) Sanksi Sanksi merupakan ancaman hukum yang ditetapkan oleh masyarakat
terhadap anggota-anggotanya yang melanggar norma social kemasyarakatan.
Penerapan sanksi ini ditujukan agar pelanggarnya dapat emngubah perilakunya ke
arah yang lebih baik sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
9) Sarana atau fasilitas Sarana merupakan cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan dari sistem sosial. Yang paling penting dari unsur sarana terletakdari
kegunaannya bagi suatu sistem sosial. Dalam analisis sistem sosial pada
prinsipnya mengutamakan fungsi dari suatu sarana agar dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin meskipun sederhananya sarana tersebut.
10) Tekanan ketegangan (Stress-strrain) Di dalam sistem sosial senantiasa terjadi
ketegangan karena dalam kehidupan masyarakat tidak ada satu pun anggotanya
yang mempunyai perasaan dan interpretasi sama terhadap kegiatan dan masalah
yang sedang dihadapi bersama. Ketegangan terjadi karena adanya konflik peranan
sebagai akibat dari proses sosial yang tidak merata.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah sistem sosial ini adalah Sistem adalah himpunan
dari bagian-bagian yang saling berkaitan, masing- masing bagian bekerja sendiri dan
bersama-sama saling mendukung yang semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan
bersama, dan terjadi pada lingkungan yang kompleks. Apabila pengertian sistem diterapkan
pada sistem sosial, maka suatu sistem sosial dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan dari
unsur- unsur sosial yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain dan saling pengaruh-
mempengaruhi dalam kesatuan untuk mencapai tujuan bersama.
Secara umum, unsur-unsur sosial terdiri dari status, peranan, dan perbedaan sosial.
Namun, menurut Alvin L. Bertrand unsur-unsur sosial terdiri dari keyakinan (pengetahuan),
perasaan (sentimen), tujuan, sasaran dan cita-cita yang ingin dicapai, norma, status dan peran,
tingkatan atau peringkat (rank), kekuasaan atau pengaruh (power), sanksi, sarana atau
fasilitas, dan tekanan ketegangan (stress-strrain).
DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani; 2002; Sosiologi Skematika,Teori,dan Terapan, Jakarta: PT Bumi Aksara


Basrowi; 2005; Pengantar Sosiologi, Bogor:Ghalia Indonesia Bungin,
Burhan; 2011; Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana Setiadi.
Elly M, dkk; 2011;Pengantar Sosiologi, Jakarta:Kencana Soekanto,
Soerjono; 2002 ; sosiologi suatu pengantar, Jakarta: CV rajawali.
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/pengertian-sosialisasi-artikel-
lengkap.html.

Anda mungkin juga menyukai