Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LEMBAGA SOSIAL DAN ORGANISASI SOSIAL

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Organisasi Sosial dan Kepemimpinan

Insy Sabina 200110200032

Endang Ervina 200110200035

Hepia Rahmadita 200110200036

Gilang Mulya Putra 200110200037

Adinda Deaniva Imani 200110200068

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2


KATA PENGANTAR................................................................................................ 3
BAB I ........................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 4
BAB II ......................................................................................................................... 6
PAPARAN TEORI .................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Lembaga Sosial ........................................................................... 6
2.2 Proses Terbentuknya Lembaga Sosial .......................................................... 7
2.3 Macam-macam Lembaga Sosial ................................................................... 7
2.4 Tujuan Lembaga Sosial ................................................................................. 9
2.5 Alasan Membentuk Organisasi Sosial .......................................................... 9
2.6 Pengertian Organisasi Sosial ....................................................................... 10
2.7 Ciri-ciri Organisasi Sosial ........................................................................... 11
BAB III...................................................................................................................... 13
KESIMPULAN ........................................................................................................ 13
3.1 Simpulan ..................................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga Makalah yang berjudul Lembaga Sosial dan
Organisasi Sosial ini dapat tersusun hingga selesai.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. Marina Sulistyati, MS. selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Organisasi Sosial dan Kepemimpinan Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa terdapat kekurangan
dalam makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi makalah yang lebih baik. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat untuk pembaca.

Sumedang, 5 September 2022

Penyusun

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lembaga sosial dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai social institution, atau
bisa juga diartikan sebagai pranata sosial. Hal ini mengacu pada cara mengatur
perilaku anggota masyarakat. Pranata sosial juga bisa diartikan sebagai sistem
perilaku dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan
khusus dalam masyarakat. Lembaga sosial dibentuk agar masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan hidup dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang ekonomi, politik,
sosial, dan budaya. Selain itu, lembaga sosial dibentuk agar masyarakat dapat hidup
dengan teratur.

Dalam kehidupan sehari-harinya, ternyata masyarakat juga membutuhkan


keteraturan sosial yang berfungsi menjaga keseimbangan dan kesatuan dalam
masyarakat. Misalnya, manusia membutuhkan lembaga pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan pengetahuan. Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan
masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama.

Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh


karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.Untuk mendapatkan
keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai
paduan bertingkah laku. Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak
disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu lembaga sosial dan bagaimana proses terbentuknya lembaga sosial
1.2.2 Apa itu organisasi sosial
1.2.3 Bagaimana ciri-ciri organisasi sosial
1.2.4 Apa alasan masuk organisasi sosial

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian lembaga sosial dan proses terbentuknya lembaga
sosial
1.3.2 Mengetahui pengertian organisasi sosial
1.3.3 Mengetahui ciri-ciri organisasi sosial

4
1.3.4 Mengetahui alasan masuk organisasi sosial

5
BAB II
PAPARAN TEORI
2.1 Pengertian Lembaga Sosial
Lembaga-lembaga pada mulanya terbentuk dari suatu kebiasaan yang dilakuan
terus-menerus sampai menjadi adat-istiadat, kemudian berkembang menjaadi tata
kelakuan (mores). Lembaga social (institutation) bukanlah sebuah bangunan, bukan
kumpulan dari sekelompok orang, dan bukan sebuah organisasi. Lembaga
(institutations) adalah suatu system norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan
yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal, sekumpulan kebiasaan
dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia (Chaniago et al.,
2019). Dengan kata lain Lembaga adalah proses yang terstruktur (tersusun) untuk
melaksanakan berbagai kegiatan tertentu. Berikut pengertian lembaga sosial menurut
para ahli.
1) Robert Mac Iver dan C.H.
Lembaga sosial merupakan merupakan prosedur atau tata cara yang telah
diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang bergabung dalam suatu
kelompok masyarakat yang disebut asosiasi.
2) Liopold Von Wilse dan Becher
Lembaga sosial adalah suatu jaringan proses hubungan antarmanusia dan
antarkelompok sosial yang berfungsi memelihara hubungan serta polanya sesuai
dengan minat dan kepentingan manusia dalam kelompoknya.
Di Indonesia istilah lembaga sosial disebut lembaga kemasyarakatan, sebab
pengertian lembaga menunjukkan suatu bentuk yang mengandung pengertian yang
abstrak, adanya norma-norma dan peraturan yang menjadi ciri dari lembaga tersebut.
Perkembangan selanjutnya nama-nama tersebut berkelompok-kelompok pada
berbagai keperluan pokok pada manusia. Contoh:
a. Kebutuhan akan pendidikan: menimbulkan lembaga kemasyarakatan seperti
Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Menengah Atas,
Perguruan Tinggi, Pesantren, dan Pemberantasan Buta Huruf.
b. Kebutuhan rasa keindahan: menimbulkan lembaga kemasyarakatan seperti
olahraga, kesusastraan, seni rupa, dan seni suara.

6
c. Kebutuhan hidup kekerabatan: menimbulkan lembaga kemasyarakatan seperti
keluarga batih, pelamaran, perkawinan, dan perceraian.
d. Kebutuhan pencaharian hidup: menimbulkan lembaga kemasyarakatan seperti
pertanian, peternakan, koperasi, dan industri.

2.2 Proses Terbentuknya Lembaga Sosial


Menurut Ruswanto (2009) Lembaga sosial terbentuk dari nilai-nilai, norma-
norma, adat istiadat, tata kelakuan, dan unsur-unsur budaya lainnya yang hidup di
masyarakat. Nilai-nilai dan norma-norma itu mengarahkan dan berperan dalam
membentuk pola perilaku masyarakat. Nilai dan norma akan mengalami suatu proses
yang pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga sosial. Proses tersebut
disebut proses pelembagaan (institutionalization).
Proses pelembagaan adalah suatu proses yang dilewati nilai dan norma yang baru
untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial. Setelah dikenal, diakui, dan
dihargai oleh masyarakat, nilai dan norma yang baru itu akan ditaati masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja,
namun nilai dan norma sosial tersebut diserap oleh masyarakat. Proses penyerapan
nilai-nilai dan norma-norma oleh masyarakat disebut internalisasi (internalization).
Setelah nilai dan norma yang baru itu terserap dan mendarah daging di kalangan
anggota masyarakat lama kelamaan akan berkembang menjadi suatu lembaga .
Ada beberapa faktor yang mendorong terbentuknya lembaga sosial, antara lain:
1. Adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan
mendasar, kebutuhan sosial maupun kebutuhan integratif.
2. Untuk mewujudkan efisiensi kerja dari setiap individu yang dapat
didelegasikan kepada lembaga-lembaga sosial tertentu untuk mewakilinya.
3. Adanya keterbatasan benda-benda pemuas kebutuhan.
4. Adanya keinginan untuk mewujudkan keadaan hari esok yang lebih baik serta
menjamin kelangsungan hidup masyarakat.

2.3 Macam-macam Lembaga Sosial


1. Lembaga Edukasi / Pendidikan Lembaga edukasi

7
Lembaga pendidikan adalah lembaga sosial yang memiliki peran untuk
memberikan pengetahuan dan pengalaman melalui proses pendidikan dari
tingkat dasar dengan satu tujuan yaitu untuk meningkatkan kualitas sdm dan
merubah perilaku individu kearah yang lebih baik.
2. Lembaga Ekonomi
Lembaga Ekonomi adalah lembaga sosial yang memiliki peran dalam kegiatan
- kegitan yang ada di bidang perekonimian. Fungsi utama dari lembaga ini adalah
menjaga agar kebutuhan pokok masyarakat aka dapat dapat terpenuhi secara
keberlanjutan.
3. Lembaga Kebudayaan
Lembaga budaya adalah lembaga sosial yang berperan untuk menjaga dan
mengembangankan kebudayaan, seni, lingkungan, dan keyakinan yang di miliki
oleh masyarakat yang merupakan hasil dari cipta, karya, karsa masyarakat itu
sendiri.
4. Lembaga Keagamaan
Lembaga keagamaan adalah lembaga sosial yang mengatur kehidupan manusia
dalam beragama, baik agama islam, hindu, buda, kristen, katolik, dan agama
lainnya. Tujuan utama dari lembaga keagaan ini adalah menjaga kerukurnan
antar umat beragama.
5. Lembaga Politik
Lembaga politik adalah lembaga sosial yang berperan penting dalam menunjang
keberlansungan proses pembentukan, pembagian kekuasan dalam masyarakat
sebagai proses pengambilan keputusan. Lembaga politik ini juga memiliki
beberapa fungsi lain seperti mengatur proses kegiatan politik, mewujudkna
ketertiban di dalam maupun di luar negeri, dan mengupayakan kesejahteraan
masyarakat secara umum.
6. Lembaga Keluarga
Lembaga keluarga adalah lembaga sosial yang terkecil yang ada ditengah -
tengah masyarkat. lembaga keluar ini terbentuk atas dasar adanya perkawinan
dan hubungan darah. Terdapat berbagai macam fungsi yang ada di dalam
lembaga. Seluruh fungsi tersebut akan memantu keluarga / rumah tangga dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat (Agus, 2016).

8
2.4 Tujuan Lembaga Sosial
Lembaga sosial mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan
pokok manusia. Menurut Drs. Achmadi, lembaga sosial mempunyai beberapa fungsi
sebagai berikut.
a. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat bagaimana bertingkah laku atau
bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang
menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia.
b. Menjaga kebutuhan masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

2.5 Alasan Membentuk Organisasi Sosial


Satari (2010) mengemukakan bahwa terdapat dua alasan untuk membentuk
organisasi sosial yakni sebagai berikut :
1. Alasan Sosial
Organisasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia. Selain itu terlihat juga
organisasi-organisasi yang memiliki susunan intelektual atau ekonomi. Apabila
kebutuhan-kebutuhan sosial seseorang demikian sempurna terpenuhi oleh
perusahaan tempat orang tersebut bekerja, maka ia akan melontarkan kata-kata
bahwa pekerjaan adalah kehidupannya. Dengan demikian, manusia berorganisasi
karena ia membutuhkan dan menikmati kebutuhan-kebutuhan sosial yang
diberikan oleh organisasi.
2. Alasan Material
Manusia melaksanakan kegiatan organisasi karena alasan-alasan material.
Melalui bantuan organisasi, manusia dapat melaksanakan tiga macam hal yang
tidak mungkin dilakukan sendiri, seperti:
a) Memperbesar kemampuan
Melalui organisasi-organisasi manusia dapat melaksanakan aneka macam
tugas atau pekerjaan secara lebih efisien dibandingkan dengan situasi dengan
apabila manusia tersebut bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain.. Dengan
organisasi manusia dapat mengembangkan sistem hukum dan pemerintahan

9
dan dapat pula menciptakan organisasi-organisasi sosial, olahraga atau
kesehatan, dimana organisasi-organisasi tersebut dapat menyebabkan
timbulnya keuntungan produktivitas.
b) Menghemat waktu
Kemampuan suatu organisasi untuk menghemat waktu umumnya diperlukan
untuk mencapai tujuan. Upaya mengurangi waktu total yang diperlukan jauh
lebih penting dibandingkan dengan efisiensi biasa. Suatu susunan yang dapat
dilaksanakan oleh seorang individu atau oleh sebuah kelompok yang relatif
kecil dapat dialihkan kepada sebuah organisasi besar, sekalipun kelompok
yang lebih besar tersebut akan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk
melaksanakannya. Waktu yang diperlukan oleh individu atau kelompok kecil
tersebut untuk melaksanakan tugas yang bersangkutan mungkin terlampau
panjang sehingga hal tersebut tidak dapat ditoleransi.
c) Mengakumulasi pengetahuan
Organisasi memungkinkan manusia untuk menarik manfaat dari pengetahuan
yang terakumulasi, hingga dengan demikian mereka dapat berpijak atas
landasan yang dibentuk oleh generasi sebelumnya. Tanpa adanya organisasi
maka setiap manusia pada setiap era harus menjalani segala sesuatu sedini
mungkin.

2.6 Pengertian Organisasi Sosial


Organisasi sosial terdiri dari kata organisasi dan sosial. Organisasi merupakan
sebagai persatuan, perkumpulan individu – individu yang saling berinteraksi dalam
lingkup kelompok. Secara umum, organisasi sosisal terbentuk dari jaringan sosial
yang terkait pola perilaku serta hubungan antar individu maupun kelompok dalam
lingkungan sosial.
Organisasi sosial adalah tatanan sosial yang bersifat formal, langgeng atau terus
menerus, memiliki aturan yang tegas dan mengikat, memiliki identitas secara kolektif,
keanggotaan jelas dan rinci, serta memiliki jenjang atau tingkatan. Berikut pengertian
organisasi sosial menurut para ahli :
a. Menurut Elliot dan Merril, Organisasi sosial yaitu sebagai gambaran keadaan
yang menjalankan peranan dan kedudukan beberapa sekumpulan individu

10
dalam kesatuan sosial yang berfungsi sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai
b. Menurut Stephent Hunt, Organisasi sosial yaitu sebagai bentuk
pengorganisasian kegiatan-kegiatan sosial dalam lingkup kelompok yang
berlandaskan pada relasi sosial, serta dengan melibatkan pernana pengawasan
sosial
c. Menurut Amita Etzioni, Organisasi sosial merupakan kesatuan sosial dalam
bentuk berkelompok yang sengaja dibentuk dengan tujuan tertentu

2.7 Ciri-ciri Organisasi Sosial


1. Penggunaan batasan operasional yang jelas
Penggunaan batasan operasional yang jelas bertujuan agar tujuan bersama dapat
tercapai dengan baik, serta memenuhi aspirasi para anggota organisasi tersebut.
2. Memiliki identiras organisasi yang jelas
Organisasi sosial banyak dijumpai dala kehidupan masyarakat sehari-hari,
memiliki ciri lain yaitu organisasi sosial tersebut harus memiliki identitas yang
jelas, contohnya seperti nama organisasi, alamat sehingga keberadaan organisasi
dapat diakui oleh masyarakat.
3. Terdapat struktur keanggotaan dan status formal yang jelas
Pelaksanaan organisasi sosial didalamnya terdapat struktur keanggotaan dan
juga pengaturan status yang formal, sehingga setiap anggota mendapatkan
pembagian peranan dan tugas yang jelas serta tersistem.
4. Memiliki dasar nilai dan norma
Dalam menjalankan organisasi sosial, ada dasar atau landasan dalam
pengorganisasian secara jelas dan tersistem. Dasar atau landasan dalam
organisasi sosial dalam bentuk pemberlakuan nilai dan norma. Nilai dan norma
bertujuan sebagai seperangkat aturan yang mengatur pola perilaku anggota –
anggotanya.
5. Bersifat formalitas
Formalitas ini memiliki makna bahwa organisasi sosial memiliki serangkaian
bentuk perumusan peraturan atau ketepatan secara tertulis dan memiliki sifat
yang formal dan mengikat.

11
6. Mempunyai tujuan dan kepentingan yang jelas terarah
Menurut Berelson dan Steiner (1964:55) menyatakan bahwa sebuah organisasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Formalitas
2. Hierarkhi : organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan
wewenang
3. Besarnya dan kompleksnya : dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial
memiliki banyak anggta sehingga hubungan sosial antar anggota
4. Lamanya (duration)

12
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
1) Lembaga sosial adalah suatu jaringan proses hubungan antarmanusia dan
antarkelompok sosial yang berfungsi memelihara hubungan serta polanya
sesuai dengan minat dan kepentingan manusia dalam kelompoknya.
2) Organisasi sosial beberapa merupakan sekumpulan individu dalam kesatuan
sosial yang berfungsi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
3) Ciri-Ciri Organisasi Sosial : penggunaan batasan operasional yang jelas,
memiliki identitas organisasi yang jelas, terdapat struktur keanggotaan dan
status formal yang jelas, memiliki dasar nilai dan norma, bersifat formalitas,
mempunyai tujuan dan kepentingan yang terarah
4) Ada 2 alasan masuk organisasi sosial yaitu karena alasan sosial yaitu karena
membutuhkan dan menikmati kebutuhan-kebutuhan sosial yang diberikan
oleh organisasi serta karena alasan material dimana manusia membutuhkan
bantuan organisasi agar dapat dapat melaksanakan hal-hal yang tidak
mungkin dilakukan sendiri
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu untuk lebih memperbanyak
sumber bacaan sehingga bisa terus mendapatkan pengetahuan baru dan dapat menarik
kesimpulan dari beberapa sumber bacaan tersebut dengan baik dan benar.

13
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, F. 2021. Mengenal jenis-jenis Lembaga Sosial. Ruangguru.com
Agus, M. (2016). Peran Lembaga Sosial Syiar Jalanan dalam Pendidikan Agama
Dikalangan Anak Jalanan Banjarmasin. Institur Agama Islam Negeri Antasari.
Banjarmasin.
Chaniago, D. S., Rani, A. P., & Solikatun. (2019). Peran Lembaga Sosial
Kemasyarakatan dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan. RESIPROKAL:
Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual, 1(1), 14–30.
https://doi.org/10.29303/resiprokal.v1i1.2
Ismail, Rita. 2007. Sosiologi Keperawatan. Yogyakarta: EGC.
Niken, A. 2021. MengenaI Jenis dan Ciri Lembaga Sosial di Masyarakat.
Katadata.co.id
Priyono, H. 2003. Anthony Giddens. Jakarta: Gramedia
Ruswanto. (2009). Sosiologi. Departemen Pendidikan Nasional.
Satari, A. U. (2010). Pengertian dan Tujuan serta Tipe dan Struktur Organisasi Sosial.
http://repository.ut.ac.id/4454/1/LUHT4327-M1.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai