Anda di halaman 1dari 14

“PROSES SOSIAL DAN KELOMPOK SOSIAL”

Disusun guna memenuhi nilai tugas mata kuliah Organisasi Sosial dan Kepemimpinan yang
diampu oleh :

Dr. Ir. Hj. Lilis Nurlina, M.Si.

Disusun oleh
Kelompok 1:

Darian Januar Munawwar 200110180092


Kirana Fairuza Riyanto 200110200088
Nur Alya Oktaviani Rahmawati 200110200224
Muhammad Azzumar Abdan Nurinsan 200110200320
Hadi Yusril Ashidiqi 200110200275

Fakultas Peternakan 
Universitas Padjadjaran
Sumedang
2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR..............................……………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..4
1.1 Latar belakang……………………………………………………………….....4
1.2 Rumusan Masalah.....…………………… ...............................………………...4
1.3 Tujuan.....…………….................................................................…………...….5

BAB II PEMBAHASAN….............................................................................................6
2.1 Kelompok Sosial.....………..………………...............................………………......6
2.1.1 Pengertian..................................................................................................6
2.1.2 Definisi Menurut Para Ahli.......................................................................6
2.1.3 Proses terbentuknya Kelompok Sosial......................................................6
2.1.4 Syarat Kelompok Sosial............................................................................7
2.1.5 Ciri-ciri Dasar Kelompok Sosial...............................................................7
2.1.6 Faktor pembentuk Kelompok Sosial.........................................................7
2.1.7 Macam-macam Kelompok Sosial.............................................................8
2.2 Proses Sosial............……………………...…………...............................……….....10
2.2.1 Pengertian Proses Sosial...........................................................................10
2.2.2 Penyebab Terjadinya Proses Sosial..........................................................12
BAB III PENUTUP……........................................………………………………….....13
2.1 Kelompok Sosial…………………..........................……………………………........13
3.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami ucapkan puji syukur kita panjatka ke hadirat Allah SWT karena
telah memberikan karunia, nikmat, serta kesehatan kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan tema “Proses Sosial dan Kelompok Sosial”.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Organisasi Sosial dan
Kepemimpinan. Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada Dr. Ir. Hj. Lilis Nurlina, M. Si. ,selaku dosen pengampu pada mata kuliah kali ini.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai kelompok sosial,pengertian,definisi,proses


terbentuknya,ciri-ciri dasar kelompok sosial, faktor pebentuk, serta macam-macam kelompok
sosial. yang tentu memiliki peran penting dalam membangun masyarakat, khususnya di
ruang dlingkup dunia peternakan.

Penulis menyadari jika di dalam penulisan makalah kelompok kami ini masih jauh
dari sempurna serta terdapat banyak kesalahan yang penulis yakini itu semua diluar batas
kemampuan penulis. Maka dari itu,bila berkenan kami akan dengan senang hati menerima
semua kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Kami berharap makalah ini
dapat berguna bagi semua pembaca.

Sumedang, 5 September 2022

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari
hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara
individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social
group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Kelompok
sosial yang juga biasa disebut dengan komunitas merupakan setiap kumpulan orang
yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi (Horton
& Hunt, 1984:215).

Interaksi merupakan orang yang mengadakan reaksi dan aksi ikut memberikan
bentuk pada dunia luar (keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, kelompok kerja dan
bangsa). Sebaliknya individu itu sendiri juga mendapatkan pengaruh dari lingkungan
dan kadang-kadang pengaruh itu begitu kuat hingga membahayakan pribadinya.
Sedangkan Interaksi sosial dapat didefinisikan sebagai simbol-simbol abstrak dalam
pergerakan permanen yaitu suatu kebutuhan untuk menganalisa apa yang sedang
diamati seseorang untuk mendapatkan makna yang sebenarnya (Peeters, 2009:109).

Perkembangan sosial mengikuti suatu pola yaitu suatu urutan perilaku sosial
yang teratur dan pola ini sama dengan semua anak didalam suatu kelompok budaya.
Perkembangan interkasi sosial dalam diri seorang anak, selain dipengaruhi oleh faktor
dalam diri juga banyak bersumber dari lingkungan, terutama lingkungan keluarga
yang merupakan lingkungan terdekat dalam kehidupan anak.

1.2 Rumusan masalah


a. Apa yang dimaksud dari kelompok sosial dan proses sosial dalam kehidupan
masyakarat?
b. Apa yang mendasari pembentukan kelompok sosial dalam kehidupan
bermasyarakat?
c. Bagaimana dampak kelompok sosial dan proses sosial dan lingkup kehidupan
manusia?

4
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian mengenai kelompok sosial dan proses sosial dalam
kehidupan masyarakat
b. Untuk memahami proses pembentukan kelompok sosial dalam kehidupan
bermasyarakat
c. Untuk mengetahui dampak kelompok sosial dan proses sosial dan lingkup
kehidupan manusia

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelompok Sosial
2.1.1 Pengertian
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama
oleh karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut menyangkut
hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran saling
menolong. Kelompok atau group adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi
satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk meningkatan
hubungan antar individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah kelompok suatu
waktu dibedakan secara kolektif, sekumpulan orang yang memiliki kesamaan dalam
aktifitas umum namun dengan arah interaksi terkecil (Haryanto, 2011: 189):

2.1.2 Definisi menurut para ahli


Definisi kelompok sosial yang dicetuskan dari berbagai pendapat para ahli yaitu :

a. Menurut Sherif and Sherif (1956) Kelompok sosial adalah suatu unit sosial yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup
intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas,
struktur, dan norma-norma tertentu yang khas bagi kelompok itu.

b. Menurut Roland Freedman Cs. Kelompok sosial adalah organisasi terdiri atas 2
(dua) atau lebih individu yang tergantung oleh ikatan-ikatan suatu sistem ukuran-
ukuran kelakuan yang diterima dan disetujui oleh semua anggotanya.
c. Menurut Park dan Burgess, Kelompok sosial adalah sekumpulan orang yang
memiliki kegiatan yang konsisten.

2.1.3 Proses terbentuknya kelompok sosial


Proses pembentukan kelompok adalah bagaimana kelompok dapat terbentuk
dengan disertai alasan serta tujuan dalam pembentukan kelompok itu. Di dalam nya
terdapat hubungan timbal balik antara anggota dengan anggota yang lain, tolong
menolong, gotong royong serta kepercayaan (Ahmadi, 2007:98).
Manusia memiliki naluri yang ingin selalu hidup bersama maka dari itu
terbentuknya suatu kelompok sosial. Sejak lahir manusia memiliki kecenderungan

6
yang didorong secara biologis untuk hidup berkelompok. Dalam perkembangan
manusia selanjutnya tidak hanya membutuhkan hidup secara biologis saja, tetapi
manusia memiliki kehendak dan kepentingan yang tidak terbatas. Hal tersebut maka
untuk berusaha memenuhinya tidak cukup dilakukan sendiri, tetapi perlu dilakukan
bersama agar pada proses usahanya dalam mencapai tujuannya dapat bekerja dan
berpikir bersama ( Abdulsyani, 2007: 102).
Menurut Mac Iver (1961 : 213) dalam Oktayati (2013) terbentuknya kelompok
sosial yaitu melalui proses interaksi dan sosialisasi, dimana manusia berhimpun dan
bersatu dalam kehidupan bersama berdasarkan hubungan timbal balik, saling
mempengaruhi dan memiliki kebersamaan untuk tolong menolong.

2.1.4 Syarat kelompok sosial


Syarat terbentuknya kelompok sosial menurut Soekanto (2002: 115) dalam
Basrowi (2005: 49) adalah sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok perlu sadar bahwa dia adalah sebagian dari kelompok yang
bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
3. Ada satu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka semakin
erat.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
5. Bersistem dan berproses.
2.1.5 ciri ciri dasar kelompok sosial
Berikut ini akan disebutkan beberapa ciri kelompok sosial.
1. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang
lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individuyang terlibat
di dalamnya.
3. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas
dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur
interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
5. Berlangsungnya suatu kepentingan.
6. Adanya pergerakan yang dinamik.

7
2.1.6 Faktor pembentuk kelompok sosial
Dasar terbentuknya kelompok sosial di antaranya sebagai berikut :
1. Faktor Darah
Kelompok sosial dapat dibentuk atas dasar kesamaan darah atau keturunan.
2. Faktor Geografis
Lokasi beraktivitas juga menentukan terbentuknya kelompok sosial. Jika
anggota masyarakat berkumpul di suatu tempat dan menjalin komunikasi yang intens,
maka secara perlahan mereka akan membangun ikatan.
3. Faktor Kepentingan
Jika terdapat kesamaan kepentingan di antara para anggota masyarakat, maka
sangat mungkin akan terbentuk kelompok sosial. Contohnya kelompok intelektual,
kelompok pecinta alam, dan lain-lain.
4. Faktor Daerah Asal
Apabila seorang individu yang tinggal di suatu tempat bertemu dengan
individu lain dalam jumlah cukup banyak dengan daerah kelahiran yang sama, maka
kesamaan daerah asal sangat mungkin mendorong terbentuknya kelompok sosial di
daerah tersebut.

2.1.7 Macam - Macam Kelompok Sosial


1. Klasifikasi tipe2 kelompok sosial
a. Ukuran besar kecilnya jumlah anggota, individu mempengaruhi kelompoknya &
interaksi dlm kelompok (monan, dyad, triad)
b. Derajat interaksi (anggota saling kenal/face to facegroupings, tinggi rendahnya derajat
hubungan antar anggota)
c. Ukuran kepentingan & wilayah (community, association)
d. Berlangsungnya kepentingan
e. Derajat organisasi
f. Kombinasi, Dasar pembeda lainnya: kesadaran jenis yg sama, hubungan sosial,
orientasi pada tujuan

2. Kelompok sosial dari sudut individu


a. Seorang warga dari masy. sederhana:
- Jadi anggota dari kelompok kecil secara terbatas
- Keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat sukarela.

8
b. Dalam masya. kompleks:
- Individu menjadi anggota dari kelompok - kelompok sosial sekaligus.
- Dalam hal lainnya keanggotaannya bersifat sukarela.

3. In-group dan Out-group


a. In group
kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi kan dirinya. Sikap in group
didasarkan simpati & perasaan dekat
b. Out group
Kelompok yg jadi lawan in groupnya. Sikap out group ditandai antagonisme/antipati

4. Gemeinschaft & Gesellshaft (dari Ferdinand Tonnies)


a. Gemeinschaft:
- Bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yg
murni & bersifat alamiah serta kekal
- Dasarnya rasa cinta & rasa kesatuan batin yg telah dikodratkan
- Kehidupan bersifat nyata & organis
- Dasar kemanusiaan asasi dari wesenwille adalah bentuk kemauan yang
dikodratkan/secara alami, perasaan & akal merupakan kesatuan dan terikat
pada kesatuan hidup yg alamiah & organis.
- Gemeinschaft by blood, by place , of mind
Ciri2nya:
● Intimate: hubungan yg mesra
● Private: bersifat pribadi
● Exclusive: tdk utk orang lain
b. Gessellshaft:
- Ikatan lahir yg bersifat pokok untuk jangka waktu yg pendek, bersifat bentuk
dalam pikiran (imaginary), strukturnya bersifat mekanis, ibarat mesin.
contohnya hubungan perjanjian (dlm organisasi, pedagang dll)
- Dasar kemanusiaan dari kurwille: bentuk kemauan yg dipimpin cara befikir
dari akal (sifatnya rasional).
c. Burgerliche gesellschaft
Bentuk ini merupakan bentuk campuran antara gemeinschaft & gessellshaft

9
5. Formal Group & informal Group
a. Formal group:
Kelompok yang mempunyai aturan yang tegas dan sengaja diciptakan untuk mengatur
hubungan antara anggota. Biasa disebut association.
b. Informal group:
Kelompok - kelompok yang tidak memiliki struktur & organisasi yang pasti

6. Membership group & reference group


a. Membership group:
Kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut
b. Reference-group
Kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (bukan anggota kelompok)
untuk membentuk pribadi & kelakuannya.

7. Kelompok Okupasional & Volunter


a. Kelompok Okupasional:
- Kelompok yg muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan
- Kelompok yg terdiri dari orang - orang yang melakukan pekerjaan sejenis atau
profesi yang sama

b. Kelompok Volunter:
- Sekelompok orang yang memiliki kepentingan yg sama, hanya saja tidak
mendapatkan perhatian masyarakat. Kelompok ini diharapkan dapat memenuhi
kepentingan anggota secara individual, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat

2.2 Proses Sosial


2.2.1 Pengertian proses sosial
Proses Sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka
waktu, sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku
dalam kehidupan masyarakat. Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama (Soekanto, 1999:66), baik antara orang dengan orang, orang
dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Secara garis besar, proses sosial bisa
dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu proses sosial yang asosiatif, dan proses sosial yang
disosiatif.

10
1. Proses Sosial Asosiatif
Proses sosial bisa disebut asosiatif apabila proses itu mengindikasikan adanya
“gerak pendekatan atau penyatuan”. Berikut ini adalah empat bentuk khusus proses
sosial yang asosiatif, yakni:
a. Kooperasi, Kooperasi merupakan perwujudan minat dan perhatian orang
untuk bekerja bersama-sama dalam suatu kesepahaman, sekalipun motifnya
sering dan bisa tertuju pada kepentingan diri sendiri.
b. Akomodasi, adalah suatu proses ke arah tercapainya kesepakatan sementara
yang dapat diterima kedua belah pihak yang tengah bersengketa. Akomodasi
ini terjadi pada orang-orang atau kelompok-kelompok yang mau tak mau
harus bekerja sama, sekalipun dalam kenyataannya mereka masing-masing
selalu memiliki paham yang berbeda dan bertentangan.
c. Asimilasi, merupakan proses yang lebih berlanjut apabila dibandingkan
dengan proses akomodasi. Pada proses asimilasi terjadi proses peleburan
kebudayaan, sehingga pihak-pihak atau warga-warga dari dua-tiga kelompok
yang tengah berasimilasi akan merasakan adanya kebudayaan tunggal yang
dirasakan sebagai milik bersama
d. Amalgamasi, merupakan proses sosial yang melebur dua kelompok budaya
menjadi satu, yang pada akhirnya melahirkan sesuatu yang baru

2. Proses Sosial Disasosiatif


Proses sosial disasosiatif dapat ditemukan pada setiap masyarakat. Bentuk dan
coraknya tentu saja akan bervariasi, tergantung dari keadaan budaya masyarakat yang
bersangkutan. Proses sosial disasosiatif dapat diuraikan menjadi tiga bentuk, yakni:
a. Kompetisi. Proses ini adalah proses sosial yang mengandung perjuangan untuk
memperebutkan tujuan-tujuan tertentu yang sifatnya terbatas, yang semata-
mata bermanfaat untuk mempertahankan suatu kelestarian hidup.
b. Konflik sebagai suatu proses ternyata dipraktikkan juga secara luas di dalam
masyarakat. Berbeda hal dengan kompetisi yang selalu berlangsung di dalam
suasana “damai”, konflik adalah suatu proses sosial yang berlangsung dengan
melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok yang saling menentang
dengan ancaman kekerasan.
c. Kontravensi, berasal dari kata latin, conta dan venire, yang berarti
menghalangi atau menantang. Dalam kontravensi dikandung usaha untuk

11
merintangi pihak lain mencapai tujuan. Yang diutamakan dalam kontravensi
adalah menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Hal ini didasari oleh rasa
tidak senang karena keberhasilan pihak lain yang dirasa merugikan, walaupun
demikian tidak terdapat maksud untuk menghancurkan pihak lain.

2.2.2 Penyebab terjadinya proses sosial


Proses-proses sosial dapat terjadi karena adanya interaksi sosial, baik interaksi
antarindividu maupun interaksi antar masyarakat. Interaksi sosial merupakan syarat
utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-
hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang
perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan
dengan kelompok manusia.
Berlangsungnya proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor seperti:
imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati (Soekanto, 1999:69).
a. Imitasi
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Imitasi terkait dengan proses
meniru atau mencontoh suatu perilaku yang dianggap baik dan disukai secara umum.
b. Sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu
sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Sugesti
berhubungan dengan proses penerimaan suatu pandangan sampai menjadi suatu
keyakinan.
c. Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri eseorang
untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada
imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
d. Simpati
Simpati berkenaan dengan suatu proses dari seseorang yang tertarik pada pihak lain.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama
oleh karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut menyangkut
hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran saling
menolong. Terbentuknya kelompok sosial yaitu melalui proses interaksi dan
sosialisasi, dimana manusia berhimpun dan bersatu dalam kehidupan bersama
berdasarkan hubungan timbal balik, saling mempengaruhi dan memiliki kebersamaan
untuk tolong menolong. Faktor pembentuk kelompok sosial diantaranya ada faktor
darah, faktor geografis, faktor kepentingan, dan faktor daerah asal

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan/komunikasi apabila individu dan


kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-
bentuk hubungan tersebut atau perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya
pola-pola kehidupan yang telah ada. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan
bersama. Proses sosial bisa dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu proses sosial yang
asosiatif yang terdiri dari empat bentuk yaitu kooperasi, akomodasi, asimilasi,
amalgamasi. Dan proses sosial yang disosiatif terdiri dari tiga bentuk yaitu kompetisi,
konflik, dan kontravensi. Berlangsungnya proses interaksi didasarkan pada berbagai
faktor seperti: imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati

3.2 Saran
Hendaknya masyarakat dapat menyadari, sebagai makhluk sosial tidak dapat
untuk berdiri sendiri dalam artian perlu berhubungan dengan individu atau pun
kelompok lain yang dalam ilmu sosiologi disebut proses sosial dan bentuk umum dari
proses sosial itu adalah interaksi sosial. Maka dari itu, terapkanlah interaksi sosial
yang sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat agar hubungan-hubungan sesama makhluk sosial dapat berlangsung
dengan baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2007). Sosiologi Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta


Abdulsyani. (2007). Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mac
Iver, R. M. & Charles H. 1961. Society An Introducing Analysis. London : Macmilan
&co ltd.
Effendi, Ridwan. 2007. Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan
Teknologi. Bandung: CV. Yasindo Multi Aspek.
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:
Kencana. Edisi 2, Cetakan ketiga. 2007.
Soekanto, Surjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.Effendi, Ridwan. 2007. Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial
Budaya dan Teknologi. Bandung: CV. Yasindo Multi Aspek.

14

Anda mungkin juga menyukai