Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN JOURNAL READING

BLOK PERSONAL PROFESIONAL DIVELOPMENT


“SOLIDARITAS DAN KERJASAMA”

Disusun Oleh : Kelompok 8


Anggota :
1. Lalu Muhammad Farros Fikri ( 021.06.0051 )
2. Muhammad Sakiguna ( 021.06.0061 )
3. Ni Kadek Dwi Puspayanti ( 021.06.0071 )
4. Omy Aulia Syabiani ( 021.06.0081 )
5. S. K. Karyadi Putra ( 021.06.0091 )

Tutor : dr. Hj. Suci Nirmala, S.Ked.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2021/ 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugrahkan
banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan journal reading ini dengan baik dan
lancar. Laporan ini berisi tentang uraian penjelasan mengenai Solidaritas dan Kerjasama.
Dalam menyusun laporan ini kami berdasar pada inti-inti penting dari jurnal yang
berjudul Pola Pembentukan Solidaritas Sosial dalam Kelompok Sosial Antara Pelajar.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan
kali ini, kami juga bermaksud untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada dr. Hj. Suci
Nirmala, S.Ked. selaku tutor journal reading kami yang senantiasa membimbing kami. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak sekali kekurangan di dalamnya, sehingga
dalam kesempatan kali ini juga penulis bermaksud untuk meminta saran dan masukan dari semua
pihak demi terciptanya laporan yang lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar laporan yang
telah penulis susun ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa dan para pembaca.
DAFTAR ISI

ABSTRAK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui tentang Solidaritas dan Kerjasama
2. Untuk dapat mengetahui proses terbentuknya kelompok social untuk membangun
Kerjasama
3. Untuk dapat mengetahui ciri-ciri Solidaritas untuk membangun Kerjasama

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami mengenai solidaritas dan kerjasam
2. Mahasiswa dapat mengetahui proses terbentuknya kelompok untuk membangun
Kerjasama
3. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri Solidaritas untuk membangun Kerjasama

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Apa itu Solidaritas dan Kerjasama


Menurut Emil Durkheim solidaritas adalah keadaan saling percaya antara para anggota dalam
suatu kelompok atau komunitas, bila orang saling percaya mereka akan menjadi
satu/menjadi persahabatan, menjadi saling hormat menghormati, menjadi terdorong untuk
bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan bersama. sebuah interaksi yang sangat
penting bagi kehidupan manusia karena manusia sendiri merupakan makhluk sosial yang
saling membutuhkan.
Kerjasama sendiri akan dapat tercipta dengan sempurna apabila dua individu akan saling
bahu-membahu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Definisi kerjasama sendiri juga
dapat diartikan sebagai bentuk interaksi sosial dengan sifat asosiatif yang akan terjadi ketika
ada sebuah kelompok masyarakat yang memiliki pandangan bersama dan tujuan untuk
mewujudkannya Bersama

1.2 Ciri-ciri Solidaritas Positif untuk Membangunn Kerjasama


solidaritas dapat dibedakan antara solidaritas positif dan solidaritas
negatif. Solidaritas negatif tidak menghasilkan integrasi apapun, dan dengan demikian tidak
memiliki kekhususan, sedangkan solidaritas positif dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri:
(1) Yang satu mengikat individu pada masyarakat secara langsung, tanpa perantara. Pada
solidaritas positif yang lainnya, individu tergantung dari masyarakat, karena individu
tergantung dari bagian-bagian yang membentuk masyarakat tersebut.
(2) Solidaritas positif yang kedua adalah suatu sistem fungsi-fungsi yang berbeda dan
khusus, yang menyatukan hubungan-hubungan yang tetap, walaupun sebenarnya kedua
masyarakat tersebut hanyalah satu saja. Keduanya hanya merupakan dua wajah dari satu
kenyataan yang sama, namun perlu dibedakan
(3) Dari perbedaan yang kedua itu munculperbedaan yang ketiga, yang akan memberi ciri
dan nama kepada kedua solidaritas itu. Ciri-ciri tipe kolektif tersebut adalah individu
merupakan bagian dari masyarakat yang tidak terpisahkan, tetapi berbeda peranan
dan fungsinya dalam masyarakat, namun masih tetap dalam satu kesatuan.

Menurut Durkheim dapat dibedakan dua macam solidaritas positif yang dapat ditandai oleh
ciri-ciri sebagai berikut:
a) Pada solidaritas pertama, seorang warga masyrakat secara langsung terikat kepad
masyarakat. Di dalam hal solidaritas yang kedua seorang warga masyrakat tergantung
kepada masyrakat, karena dia tergantung pada bagian-bagian masyrakat yang
bersangkutan.
b) Solidaritas kedua adalah masyarakat merupakan tidak dilihat dari aspek yang sama.
Dalam hal pertama, masyrakat merupakan kesatuan kolektif dimana terdapat kepercayaan
dan perasaan yang sama. Sebaliknya pada hal kedua masyrakat merupakan suatu
sistemyang terdiri dari bermacam-macam fungsi yang merupakan hubungan-hubungan
yang tetap, sebetulnya keduanya merupakan suatu gabungan, akan tetapi dilihat dari
sudut-sudut yang berbeda.

1.3 Syarat Terbentuknya Kelompok social untuk membangun Kerjasama


Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang
hidup bersama dan saling berinteraksi yang akan membangun Kerjasama. Untuk itu,
setiap himpunan manusia agar dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, haruslah
memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan.
2. Ada kesamaan faktor yang dimiliki anggota-anggota kelompok itu sehingga
hubungan antara mereka bartambah erat. Faktor-faktor kesamaan tersebut, antara lain
a. Persamaan nasib
b. Persamaan kepentingan
c. Persamaan tujuan
d. Persamaan ideologi politik
e. Persamaan musuh

1.4 proses terbentuknya kelompok social untuk membangun Kerjasama


Proses Terbentuknya Kelompok Sosial Menurut Abdul Syani, terbentuknya
suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama.
Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui
komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan pengaruh psikologis secara timbal balik.
Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok,
yaitu:
1. Hasrat untuk bersatu dengan manusia
lain di sekitarnya
2. Hasrat untuk bersatu dengan situasi
alam sekitarnya

1.5 Dampak Pembentukan Solidaritas dalam membangun Kerjasama


Dampak yang sering ditimbulkan dengan adanya pola pembentukan solidaritas sosial dalam
kelompok sosial antara pelajar adalah terciptanya keharmonisan terhidarnya konflik, terjadinya
ketenangan bagi masyarakat dan juga terciptanya kerja sama baik secara pertikal maupun secara
horisontal. Pola pembentukan solidaritas dianggap berhasil apa bila ketakutan –ketakutan atau
keresahan masyarakat dapat teratasi misalnya munjulnya kelompok pelajar yang mengtas
namakan geng dan biasanya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
Saidang, Suparman. 2019. Pola Pembentukan Solidaritas Sosial dalam
Kelompok Sosial Antara Pelajar. Jurnal Pendidikan – Vol 3, No. 2

Anda mungkin juga menyukai