Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TIPE-TIPE MASYARAKAT DALAM KONTEKS SOLIDARITAS


MEKANIK DAN ORGANIK

Makalah Ini Disusun Untuk Memenui Tugas Terstruktur Mata Kuliah Pendidikan
Multikultural

Dosen Pengampu : Dr. H. Ahmad Yani, M. Ag.

KELOMPOK 8
Disusun Oleh :
1. Vina Aufa (1808101269)
2. Nur’Afifah Yuliyatnah (1808101285)
3. Dewi Auni (1908101250)

PAI-G SEMESTER 7

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

TAHUN 2021

Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon-Jawa Barat 45132


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah mata kuliah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Enterpreneurship Pendidikan. Selain itu tujuan dari
penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan
umum secara meluas khusus nya seputar perencanaan usaha .

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Multikultural yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat
bagi para pembaca.

Sekian dan terimaksih.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Cirebon, 09 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Konsep Solidaritas Sosial............................................................................. 3


B. Tipe-tipe Solidaritas Sosial .......................................................................... 4
C. Perbedaan Solidaritas Mekanik dan Organik ............................................... 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 8

A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, tetapi
membutuhkan orang lain untuk menjalani kehidupannya dan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Manusia senantiasa berinteraksi dengan manusia yang
lain sehingga dengan sendirinya manusia telah terlibat dalam kelompok.
Kehidupan dalam kelompok memungkinkan manusia mengerjakan dan
memperoleh sesuatu yang tidak mungkin dikerjakan atau diperolehnya secara
sendirian. Perubahan sosial merupakan fenomena kehidupan yang dialami
oleh setiap masyarakat di manapun dan kapanpun. Setiap masyarakat manusia
selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan dalam berbagai aspek
kehidupannya, yang terjadi di tengah-tengah pergaulan (interaksi) antara
sesama individu warga masyarakat, demikian pula antara masyarakat dengan
lingkungan hidupnya. Proses interaksi ini sangat penting untuk mencapai
tujuan bersama sehingga antara sesama anggota kelompok timbul perasaan-
perasaan kesamaan dan akan menimbulkan yang namanya solidaritas.

Menurut Emile Durkheim, solidaritas banyak dipengaruhi oleh


fakta sosial yang memperlihatkan adanya berbagai cara dan usaha manusia
untuk membangun suatu komunitas, atau apa yang disebutnya masyarakat.
Untuk itu, makalah ini berfokus pada “Tipe-Tipe Masyarakat Dalam Konteks
Solidaritas Mekanik Dan Organik”. Kedua terminologi ini perlu dipahami
dalam kerangka teori-teori Durkheim mengenai masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep solidaritas sosial?
2. Apa yang dimaksud Solidaritas mekanik dan organik?
3. Apa perbedaan Solidaritas mekanik dan organik?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep solidaritas sosial.
2. Untuk mengetahui apa itu solidaritas mekanik dan organic.
3. Untuk mengetahui perbedaan solidaritas mekanik dan organic.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Solidaritas Sosial
Menurut Emile Durkheim, Solidaritas sosial adalah
kesetiakawanan yang menunjuk pada satu keadaan hubungan antara
individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan
kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman
emosional bersama.1 Kesetiakawanan sosial merupakan hubungan
persahabatan dan berdasar atas kepentingan yang sama dari semua
anggota.

Pengertian solidaritas sosial menurut Paul Johnson bahwa


solidaritas menunjukkan pada suatu keadaan antar individu dan atau
kelompok yang didasarkan perasaan moral dan kepercayaan yang dianut
bersama, yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.2 Solidaritas
sosial menurut Robbert M.Z Lawang, yaitu dasar pengertian solidaritas
sosial tetap kita berpegang yakni kesatuan, persahabatan, saling percaya
yang muncul dari tanggung jawab dan kepentingan bersama diantara para
anggota.3

Berkaitan dengan perkembangan masyarakat, Durkheim melihat


bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju
masyarakat modern. Salah satu komponen utama masyarakat yang
menjadi perhatian Durkheim dalam memperhatikan perkembangan
masyarakat adalah bentuk solidaritas sosialnya. Solidaritas menjadi
bagian yang penting dalam hubungan antara individu dengan masyarakat.
Durkheim membedakan dua macam solidaritas, yaitu solidaritas mekanis
dan solidaritas organik, yang dimaksud dengan solidaritas organik adalah
solidaritas yang didasarkan atas perbedaan-perbedaan, solidaritas ini

1
Muhammad Syukur, Dasar-Dasar Teori Sosiologi, Depok : Rajawali Pers, 2018, hal-58.
2
Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT Gramedia.
Diterjemahkan oleh Robert M.Z, hal-181.
3
Lawang, Robert M.Z. 1985. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi. Modul 4–6. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka, hal-262.

3
muncul akibat timbulnya pembagian kerja yang makin besar, solidaritas
ini didasarkan atas tingkat ketergantungan yang sangat tinggi. Sedangkan
yang dimaksud dengan solidaritas mekanik adalah bahwa solidaritas ini
didasarkan pada tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan,
sentimen dan sebagainya.4

Pengertian solidaritas sosial berasal dari dua pemaknaan kata yaitu


solidaritas dan sosial. Solidaritas sosial merupakan perasaan atau
ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan.

B. Tipe-tipe Solidaritas Sosial


Masyarakat sederhana memiliki bentuk solidaritas sosial yang
berbeda dengan bentuk solidaritas sosial pada masyarakat modern. Pembedaan
antara solidaritas mekanik dan organik merupakan salah satu sumbangan
Durkheim yang paling terkenal. Jadi berdasarkan bentuknya, solidaritas sosial
masyarakat dibedakan menjadi solidaritas sosial mekanik dan solidaritas
sosial organik.

1. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah bentuk solidaritas yang didasarkan
pada suatu kesadaran kolektif yang dimiliki individu-individu yang
memiliki sifat-sifat dan pola-pola normatif yang sama. Ciri dari solidaritas
mekanik adalah tingkat homogenitas individu yang tinggi dengan tingkat
ketergantungan antar individu yang sangat rendah.5 Hal ini dapat dilihat
misalnya pada pembagian kerja dalam masyarakat. Dalam solidaritas
mekanis, individu memiliki tingkat kemampuan dan keahlian dalam suatu
pekerjaan yang sama sehingga setiap individu dapat mencukupi
keinginannya tanpa tergantung dengan individu lain.
Solidaritas mekanik didasarkan pada suatu kesadaran kolektif
bersama, yang menunjuk pada totalitas kepercayaan dan sentimen bersama
yang rata-rata ada pada warga masyarakat yang sama itu. Indikator yang
paling jelas untuk solidaritas mekanik adalah ruang lingkup dan kerasnya
hukum-hukum yang bersifat menekan itu (repressive). Selain itu,
4
Damsar, Pengantar Sosilogi Pendidikan (Jakarta: PT Kencana Prenada Media, 2011), hal-32.
5
Ibid., hal. 32.

4
hukuman tidak harus mencerminkan pertimbangan rasional atas kerugian
yang minimpa masyarakat dan penyesuaian hukuman dengan tingkat
kejahatannya, tetapi hukuman tersebut lebih mencerminkan dan
menyatakan kemarahan kolektif.
Ciri khas yang penting dari solidaritas mekanik adalah bahwa
solidaritas itu didasarkan pada suatu tingkat homogenitas yang tinggi
dalam kepercayaan, sentimen dan sebagainya.6
Masyarakat yang sederhana dan disatukan dengan banyak
persamaan termasuk dalam solidaritas mekanik. Solidaritas mekanik
merupakan solidaritas yang diikat karena kesadaran kolektif, pada
masyarakat ini belum mengenal yang namanya pembagian kerja. Tiap
anggota mempunyai pekerjaan yang sama, tidak ada saling ketergantungan
antara mereka.
“solidaritas mekanik lebih menekankan pada sesuatu keadaan
kesadaran kolektif bersama, yang menyadarkan pada totalitas kepercayaan
dan sentiment bersama yang rata-rata ada pada warga masyarakat yang
sama”
Solidaritas mekanik merupakan sesuatu yang bergantung pada
individu-individu yang memiliki sifat-sifat yang sama dan menganut
kepercayaan dan pola norma yang sama pula. Oleh karena itu sifat
individualis tidak berkembang, individual ini terus-menerus akan
dilumpuhkan oleh tekanan yang besar sekali untuk komformitas.
Indikator yang paling jelas untuk solidaritas mekanik adalah ruang lingkup
dan kerasnya nilai-nilai yang bersifat menekan. Nilai-nilai ini men-
justifikasi setiap perilaku sebagai sesuatu yang jahat, mengancam atau
melanggar kesadaran kolektif yang kuat tersebut.
2. Solidaritas Organik
Solidaritas organik didasarkan pada tingkat saling ketergantungan
yang tinggi. Saling ketergantungan itu bertambah sebagai hasil dari
bertambahnya spesialisasi dalam pembagian pekerjaan yang
memungkinkan dan juga menggairahkan bertambahnya perbedaan di

6
Muhammad Syukur, Dasar-Dasar Teori Sosiologi, Depok : Rajawali Pers, 2018, hal. 58-59.

5
kalangan individu. Durkheim mempertahankan bahwa kuatnya solidaritas
organik itu ditandai oleh pentingnya hukum yang bersifat memulihkan
daripada yang bersifat represif. Dalam sistem organik, kemarahan kolektif
yang timbul karena perilaku menyimpang menjadi kecil kemungkinanya
karena kesadaran kolektif itu tidak begitu kuat.
Disini pun hukum yang menonjol bukan lagi hukum pidana,
melainkan ikatan hukum perdata. Dalam hal terjadi pelanggaran terhadap
kesepakatan bersama maka yang berlaku ialah hukum restitutif, yakni si
pelanggar harus membayar ganti rugi kepada pihak yang menderita
kerugian untuk mengembalikan keseimbangan yang telah dilanggarnya.7
Menurut Stephen Moore dalam kutipan Torro mengatakan:
“Yang menjadi ciri utama pada masyarakat organis ditandai
dengan teknologi dan masyarakat yang kompleks, solidaritas sosial
dipertahankan karena adanya spesialisasi dari individu.”
Pandangan Durkheim masyarakat perkotaan yang modern itulah
sebagai perwujudan dari solidaritas organik. Dimana ikatan yang
mempersatukan individu, bukan didasarkan pada kesadaran kolektif, tetapi
pekerjaan yang berbeda dan terspesialisasi.
Adapun ciri lain dari solidaritas organic yang diungkapkan oleh
Sulfiana yaitu:
“Menguraikan tatanan sosial berdasarkan perbedaan individual
diantara rakyat, merupakan ciri dari masyarakat modern, khususnya kota,
bersandar pada pembagian kerja yang rumit didalamnya orang
terspesialisasi dalam pekerjaan yang berbeda-beda, seperti dalam organ
tubuh, orang lebih banyak saling bergantung untuk memenuhi kebutuhan
mereka.”

C. Perbedaan Solidaritas Mekanik dan Organik


Berkaitan dengan perkembangan masyarakat, Durkheim melihat
bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju
masyarakat modern. Salah satu komponen utama masyarakat yang menjadi

7
Sulfiana. Skripsi : “Solidaritas Antara Etnis Tionghoa Muslim dan Non Muslim” (Universitas
Negeri Makassar, 2013), hal. 11

6
perhatian Durkheim dalam memperhatikan perkembangan masyarakat adalah
bentuk solidaritas sosialnya. Ikatan yang mempersatukan individu pada
solidaritas mekanik adalah adanya kesadaran kolektif. Sementara pada
solidaritas organik, heterogenitas dan individualitas semakin tinggi. Untuk
lebih jelasnya mengenai perbandingan antara masyarakat dengan solidaritas
mekanik dengan masyarakat dengan solidaritas organik maka diringkas sebagai
berikut8:

 Solidaritas mekanik
a) Pembagian kerja rendah
b) Kesadaran kolektif kuat
c) Hukum represif dominan
d) Individualitas rendah
e) Konsensus terhadap pola-pola normatif itu penting
f) Peranan komunitas dalam menghukum orang yang menyimpang
g) Saling ketergantungan itu rendah
h) Bersifat primitif atau pedesaan
i) Diikat kesedaran kolektif
 Solidaritas organik
a) Pembagian kerja tinggi
b) Kesadran kolektif rendah
c) Hukum restitutif dominan
d) Individualitas tinggi
e) Konsensus terhadap nilai abstrak dan umum itu penting
f) Badan kontrol sosial yang menghukum orang yang menyimpang
g) Saling ketergantungan yang tinggi
h) Bersifat industrian-perkotaan
i) Diikat sistem pembagian kerja

8
Ibid., hal. 59.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian solidaritas sosial menurut Paul Johnson bahwa
solidaritas menunjukkan pada suatu keadaan antar individu dan atau
kelompok yang didasarkan perasaan moral dan kepercayaan yang dianut
bersama, yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.9 Solidaritas
sosial menurut Robbert M.Z Lawang, yaitu dasar pengertian solidaritas
sosial tetap kita berpegang yakni kesatuan, persahabatan, saling percaya
yang muncul dari tanggung jawab dan kepentingan bersama diantara para
anggota. Solidaritas mekanik adalah bentuk awal, bentuk primitive dari
dari organisasional dan masih dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat
primitive yang ada kini. Terdapar kecenderungan dan ide bersama yang
lebih banyak (dibandingkan dengan perbedaan individu), tata sosial
mempunyai keseragaman yang besar. Sedangkan solidaritas organic
berasal dari pembagian kerja yang menyertai perkembangan sosial, lebih
berakar didalam peredaan ketimbang kesamaan. Kumpulan masyarakat
yang semakin meningkat, menuntut solidaritas yang didasarkan atas
diferensiasi, bermacam-macam fungsi dan pembagian kerja, menjadi inti
solidaritas organic.
B. Saran
Pemakalah menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan,maka dari
itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
tercapainya kesempurnaan isi dari makalah ini. Atas kritik dan saran yang
anda berikan, kami mengucapkan Terima kasih. Semoga makalah ini
bermanfaat.

9
Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT Gramedia.
Diterjemahkan oleh Robert M.Z, hal-181.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Syukur, Dasar-Dasar Teori Sosiologi, Depok : Rajawali Pers, 2018

Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT
Gramedia. Diterjemahkan oleh Robert M.Z

Lawang, Robert M.Z. 1985. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi. Modul 4–6.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka

Damsar, Pengantar Sosilogi Pendidikan (Jakarta: PT Kencana Prenada Media,


2011)

Muhammad Syukur, Dasar-Dasar Teori Sosiologi, Depok : Rajawali Pers, 2018

Sulfiana. Skripsi : “Solidaritas Antara Etnis Tionghoa Muslim dan Non Muslim”
(Universitas Negeri Makassar, 2013)

Anda mungkin juga menyukai