Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TENTANG KONSEP DASAR SOSIOLOGI


MODUL 7

Di Susun Oleh :
1.Tenti herlina
2. Sumika
3.Nurbaiti
4.Saras
5.Nindi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nyasehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Dinamika BudayaIndonesia” ini tepat pada
waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
matakuliah PDGK4102/Konsep Dasar IPS. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambahwawasan mengenai Dinamika Budaya Indonesia umumnya bagi para pembaca dan
khususnya bagi penulis.Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yusup, S.Pd, MM selaku
dosen matakuliah PDGK4102/Konsep Dasar IPS yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapatmenambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.Penulis sangat menyadari akan banyaknya ketidaksempurnaan dalam
penyusunanmakalah. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demikesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................4
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5
A. Pengertian Dinamika Kebudayaan .............................................................................. 5
B. Unsur-unsur Kebudayan ............................................................................................. 7
C. Perkembangan Kebudayaan........................................................................................13
D. Keanekaragaman Budaya Indonesia ...........................................................................15
BAB III PENUTUP .............................................................................................................18
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 18
B. Saran ...........................................................................................................................19
MODUL 7
KONSEP DASAR SOSIOLOGI

Kegiatan Belajar 1
Konsep Individu, Kelompok, dan Masyarakat

1.      Konsep Individu (hal 7.3 – 7.5)


Individu menunjuk pada pribadi dan menurut ilmu sosiologi individu adalah subjek yang
melakukan sesuatu, punya pikiran, kehendak, kebebasan, member arti pada sesuatu dan mampu
menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri.

Manusia adalah Zoon Politicon; makhluk yang selalu hidup  dalam bermasyarakat (Aristoteles).
Manusia itu harus hidup bermasyarakat (Ibnu Khaldun). Individu berasal dari kata in-
divere;tidak dapat dibagi-bagikan/manusia yang berdiri sendiri, manusia perorangan. Manusia
ada 2 bagian yaitu; fisik/konkret dan nonfisik/abstrak.

2.      Kelompok dan Masyarakat (hal 7.5-7.16)


Masyarakat adalah golongan besar/kecil teridiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena
sendirinya bertalian secara golongan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
a.       Individu sebagai makhluk social
Manusia adalah individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan sesame
manusia dalam menjalani kehidupannya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan yang lainnya
disebut sebagai “gregariousness”. Oleh karena itu manusia disebut juga “social animal” yaitu
hewan social yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.

b.      Kelompok social


Kelompok terbentuk melalui proses interaksi dan proses social. Menurut Soekarno (1982:111),
persyaratan kelompok social:
1)       Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok
yang bersangkutan.
2)      Adanya hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan lainnya.
3)      Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang
merupakan unsure pengikat atau pemersat (Nasib, kepentingan, tujuan atau ideology).
4)      Berstruktur;berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
Proses penyesuaian diri yang dilakukan individu dalam kelompoknya menjurus ke proses
sosialisasi dimana menurut Buhler disebut sebagai proses yang membantu individu-individu
melalu belajar dan penyesuaian diri-bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dapat
berperan serta berfungsi bagi kelompoknya.

c.       Macam-macam kelompok social


1)      Klasifikasi tipe kelompok social
Mac Iver dan Page; penggolongan kelompok social dapat dibedakan berdasarkan jumlah anggota
individunya (monad, dyad, triad), derajat interaksi sosialnya, kepentingan dan wilayah serta
ukuran derajat organisasi,
2)      Kelompok social dipandang dari sudut individu
Dapat dilihat dari keterlibatan individu dengan kelompok social dimana ia tinggal (masyarakat
sederhana/kompleks). Ada derajat dan arti tertentu bagi individu- individu sehubungan dengan
kenaggotaanny dalam kelompok social.
3)      In Group dan Out Group

Konsep ini merupakan pencerminan dari adanya kecenderungan sikap “etnocentrisme” dari
individu-individu dalam proses sosialisasidengan kelompoknya. Sikap in group biasanya didasari
oleh perasaan simpati dan out grup didasari antipasti/antagonism.
4)      Primary Group dan Secondary Group
Coorley menyatakan primary groups adalah kelompok-kelompok yang ditandai cirri-ciri
mengenal antara anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Selo Soemarjan
menyatakan bahwa primary group merupkan kelompok kecil yang permanen berdasarkan saling
mengenal secara pribadi diantara anggotanya.
Rouceck dan Warren menyatakan bahwa secondary group sebagai kelompok- kelompok besar
yang terdiri dari banyak orang antara siapa dan hubungannya tak perlu berdasarkan saling kenal
secara pribadi dan sifatnya tidak begitu langgeng.
5)      Gemeinschaft dan Gesselschaft
Tonnies dan Loomis menyatakan bahwa gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alami dan dasar hubungan tersebut adalah
rasa cinta, kesatuan batin yang telah dikodratkan (keluarga, kelompok kekerabatan, rukun
tetangga).

Gesselschaft kebalikan dari gemeinschaft; ikatan yang lahir bersifat pokok untuk jangka waktu
yang pendek, bersifat imajiner dan strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin (ikatan
antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik/industry)

Ciri-ciri Gemeinschaft menurut Tonnies;


a)      Intimate: hubungan menyeluruh yang mesra sekali
b)      Private: hubungan yang bersifat pribadi khusus untuk beberapa orang saja
c)      Exlusive: hubungan yang terjadi hanya untuk “kita” saja dan tidak untuk orang diluar “kita”

               3 tipe gemeinschaft menurut Tonnies:


a)      Gemeinschaft by blood: berdasarkan keturunan/darah (keluarga, kekerabatan)
b)      Gemeinschaft of place: berdasarkan kedekatan tempat tinggal (RT, RW)
c)      Gemeinschaft of mind: berdasarkan kesamaan ideology.

6)      Formal Group dan informal Group


Formal group/association merupakan kelompok yang mempunyai peraturan yang
tegas yang diciptakan untuk mengatur hubungan antar anggotanya (perkumpulan
pelajar, himpunan wanita, persatuan sarjana) Informal group tidak mempunyai struktur dan
organisasi yang pasti.
7)      Kelompok-kelompok social yang tidak teratur
Kelompok social yang tidak teratur dapat digolongkan menjadi 2 : kerumunan dan
politik.
a)      Kerumunan/Crowd
Suatu kelompok manusia yang bersifat sementara, tidak terorganisir, dan tidak
mempunyai seorang pemimpin. Cirri; interaksi bersifat spontan, orang dalam kerumunan
mempunyai kedudukan yang sama.
Beberapa macam kerumunan: kerumunan formal, kerumunan ekspresif, kerumunan sementara,
kerumunan orang panic, kerumunan penonton, kerumunan yang berlawanan dengan hukum.
b)      Publik
Merupkan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Setiap aksi public dipengaruhi
oleh keinginan individu.
8)      Masyarakat pedesaan (rural Community) dan masyarakat perkotaan
         Masyarakat setempat (community komunitas), cirri utamaya adalah social relationship antar
anggotanya.
         Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

     Ciri menonjol masyarakat pedesaan dan perkotaan menurut Soekanto:


a)      Kehidupan keagamaan: Desa mengarah ke agamis, kota lebih ke sekuler.
b)      Kemandirian, di desa orang kurang berani menghadapi orang lain dengan latar belakang
berbeda.
c)      Pembagian kerja, kota pembagian kerja lebih tegas dan jelas
d)     Jalan Pikiran; kota memiliki pola piker rasional
e)      Perubahan social; kota memungkinkan perubahan social lebih berguna dibanding warga desa
karena masyarakat perkotaan lebih terbuka bagi adanya perubahan.

Kegiatan Belajar 2
Interaksi Sosial, Pranata dan Struktur Sosial
1.      Interaksi Sosial (hal 7.21-7.23)
Interaksi adalah suatu proses dimana orang yang berkomunikasi saling mempengaruhi sehingga
masuk dalam pikiran dan tindakan dan menimbulkan timbal balik antara orang yang satu dengan
yag lainnya.

      Unsur-unsur masyarakat menurut Soerjono Sukanto:


a.       Manusia hidup bersama. Tidak ada ukuran mutlak seseorang berinteraksi, minimal dua orang
hidup bersama yang akan terbentuk interaksi.
b.      Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Dalam suatu kumpulan manusia tidaklah mempunyai
pemikiran yang sama, akan tetapi mereka mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan
kesan atau perasaan yang berbeda sehingga timbullah system komunikasi dan timbul pula
peraturan yang mengantar hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.
c.       Mereka merupakan satu kesatuan
d.      Mereka merupakan suatu system hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan karena setiap
anggota atau kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.

Terdapat empat unsur pokok tentang pengertian masyarakat, yaitu:


a.       Kebiasaan bersama yang mempunyai tujuan
Setiap individu memerlukan orang lain untuk kepentingan bersama sehingga tercapai hidup
sejahtera dan bahagia.
b.      Ada hubungan interaksi
Interaksi antara kelompok manusia yang satu dengan kelompok manusia lainnya yang bertujuan
menginginkan hidup bersama dengan orang lain disebabkan karena ia perlu berkomunikasi,
berinteraksi atau bergaul dengan orang lain.
c.       Adanya aturan
Dalam suatu masyarakat harus ada aturan yang mengatur cara mereka hidup bersama. Ada 2
aturan (tertulis dan tidak tertulis). Aturan tertulis; hukum, undang-undang, anggaran dasar dalam
organisasi, sedangakan aturan tidak tertulis ; norma,adat istiadat, kebiasaan sopan santun dan
lain-lain.

d.      Adanya struktur


Setiap individu/kelompok dalam bermasyarakat mempunyai status yang berbeda, ini menuntut
peran dalam kehidupan bersama sesuai dengan statusnya adapun yang harus dilakukan ataupun
yang dilarang untuk dilakukan.

2.      Pranata dan Struktur Sosial (hal. 7.23-7.30)


a.       Tebentuknya Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga-lembaga kemasyarakatan terbentuk adanya suatu prosesyang disebut sebagai
institusionalisasi atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu hubungan antar
manusia di dalam masyarakat.

Secara sosiologis kekuatan mengikat dari norma dibedakan:


•        Cara (usage)
•        Kebiasaan (folkways)
•        Tata Kelakuan (Mores)
•        Adat Istiadat (Custom)

b.      Ciri-ciri Lembaga Kemasyarakatan


•        Mempunyai tujuan tertentu
•        Memiliki alat perlengkapan untuk mencapai tujuan tersebut
•        Memiliki lambing-lambang tertentu dalam bentuk tulisan atau slogan
•        •Memiliki tradisi (lisan/tertulis) yang diwujudkan dalam adat istiadat, norma, tata tertib,
peraturan atau hukum.

Tipe-tipe Lembaga Masyarakat (menurut Gillin dan Gillin);


1)                   Berdasarkan perkembangannya
a)      Grecive Intitutions; Lembaga yang paling primer, tumbuh secara tidak sengaja dalam
masyarakat (hak milik, system perkawinan).
b)      Enacted Intitutions; Lembaga yang dibentuk dengan tujuan tertentu (lembaga
perdagangan, pendidikan, perbankan, koperasi)

2)                   Berdasarkan system nilai


a)      Basic Institutions: Lembaga yang didirikan untuk memelihara dan mempertahankan
tata-tertib dalam masyarakat.
b)      Subsidiary Intitutions; Lembaga yang dianggap kurang penting (lembaga rekreasi, hiburan)
3)                   Berdasarkan penerimaan masyarakat
a)      Social Sanctioned Institutions; Lembaga yag diakui/diterima masyarakat (Lembaga
keagamaan&pendidikan)
b)      Unsanctioned Institutions; Lembaga yag tidak diakui/diterima masyarakat (kelompok
penjahat/pemeras)

4) Berdasarkan penyebarannya
a)      General Institutions; Lembaga yang dikenal luas penyebarannya&berlaku dimana-
mana (lembaga keagamaan; adama Islam, Kristen, Hindu, Budha)
b)      Restriced Intitutions; hanya dikenal oleh masyarakat khusus dan berlaku didaerah
tertentu (kepercayaan yang dianut masyarakat terpencil)

5) Berdasarkan fungsinya
a)      Operative Intitutions;lembaga yang menghimpun pola atau cara untuk mencapai tujuan (lembaga
industrialisasi)
b)      Regulative Intitutions; lembaga yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan
(lembaga kepolisian)

6)       Sruktur masyarakat Indonesia


Dapat disebut struktur social stratification; pembedaan penduduk atau masyarakat dalam kelas-
kelas secara bertingkat/hirearkis (Pitirim A Sorokin). Terdapat 3 macam kelas (berdasarkan
ekonomi, praktis dan politis serta jabatan). Kehidupan social berlangsung dalam wadah
masyarakat, ditandai dengan: adanya manusia yang hidup bersama, manusia tersebut bergaul dan
bersama dalam waktu yang lama, adanya kesadaran bahwa mereka merupakan kesatuan dan
akhirnya menjadi system kehidupan bersama (system social).

Terdapat 3 tipe stratifikasi social;


  Tipe pertama (type kasta); system lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku
(lapisan raja/maharaja, bangsawan, pendeta, tentara, petani dan buruh tani).
  Tipe Kedua (type oligarkhis); masih mempunyai garis pemisah yang tegas akan tetapi dasar
pembedaan kelas ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut. Masih diberi esempatan
untuk naik lapisan.
  Tipe Ketiga (tipe demokratis); Garis-garis pemisah sifatnya dapat bergerak bebas. Kelahiran tidak
menentukan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai