Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MANUSIA DAN MASYARAKAT”


Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar

Disusun oleh Kelompok 2 :


1. Akmalia Noor Arifianti (17/411055/SV/12982)
2. Anugrah Harizqi Pratama (17/415709/SV/13574)
3. Evi Suryaningsih (17/411067/SV/12994)
4. Laily Aulia Rizky R. (17/416721/SV/14459)
5. Mukti Sari (17/416725/SV/14463)
6. Riyas Shinta Rizky H. C. (17/416737/SV/14475)

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar dengan tema Manusia dan Masyarakat. Dalam penyusunan makalah
ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi, namun dengan semangat ingin belajar dan
terus belajar, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.

Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak
Marko Ferdian S., M.P.H. selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar yang telah
membantu mengarahkan dan memberi batasan penyusunan materi makalah, serta terima kasih
pula kepada seluruh pihak baik yang secara langsung ataupun yang tidak langsung telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya penyusun sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan agar dalam
penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bermanfaat juga bagi yang membacanya. Terima
kasih.

Yogyakarta, 04 September 2017

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. 1


Daftar Isi ...................................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 3
BAB II Isi
A. Pengertian Manusia dan Faktor Manusia Untuk Hidup .............................. 4
B. Pengertian Masyarakat ................................................................................ 5
C. Unsur, Ciri, dan Hakikat Masyarakat .......................................................... 5
D. Hubungan Antara Manusia dengan Masyarakat .......................................... 7
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ................................................................................................ 8
B. Saran .......................................................................................................... 8

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah suatu organisme yang diberikan akal oleh Allah SWT untuk
dapat berpikir. Manusia yang hidup di dunia ini tentunya memiliki tujuan dalam
kebermanfaatan yang berkelangsungan baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Namun, pada faktanya setiap manusia mempunyai keterbatasan yang mengakibatkan
ketergantungan kepada orang lain dimana ketika manusia telah berpikir optimal dan
bekerja maksimal akan tetapi tidak dapat mencapai tujuannya dalam hidup. Untuk itu,
dibutuhkan bantuan dari orang lain khususnya masyarakat. Masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang saling berhubungan di dalam suatu wilayah tertentu dan
terikat dengan hukum, norma-norma serta peraturan yang ada. Kehidupan manusia
tidak lepas dari kehidupan kebersamaan yang dipimpin oleh seorang pemimpin.
Hubungan manusia dengan masyarakat yang baik adalah hubungan yang saling
menjaga antar komponen didalamnya agar tetap stabil. Tiap komponen sangatlah
penting karena apabila salah satu komponen hilang dapat meruntuhkan hubungan
manusia dengan masyarakat. Pada dasarnya hubungan manusia dengan masyarakat
menyebakan munculnya manusia sebagai makhluk sosial.
Pada makalah ini akan membahas hakikat manusia dan masyarakat yang
bertujuan memberikan pemahaman didalam Ilmu Sosial Budaya Dasar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari manusia dan faktor apa saja yang mendorong manusia
untuk hidup?
2. Apakah pengertian dari masyarakat?
3. Apa saja unsur, ciri, dan hakikat masyarakat?
4. Apa hubungan antara manusia dengan masyarakat?

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Menjelaskan pengertian dari manusia dan menyebutkan faktor yang mendorong
manusia untuk hidup.
2. Menjelaskan pengertian dari masyarakat.
3. Menjelaskan unsur, ciri, dan hakikat masyarakat.
4. Menjelaskan hubungan antara manusia dengan masyarakat.

3
BAB II
ISI

A. PENGERTIAN MANUSIA
Kehidupan di dunia ini, tidak dapat terlepas dari manusia. Manusia merupakan
makhluk berakal yang pengertiannya dapat dijabarkan menjadi bermacam – macam.
Menurut pendapat beberapa ahli, pengertian manusia dapat dijabarkan sebagai berikut
:
1. Menurut Aristoteles, seorang pemikir hebat memberikan definisi manusia
sebagai “Zoon Politicon”, atau sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai
makhluk sosial berarti makhluk yang membutuhkan orang lain dalam
berinteraksi.
2. Menurut Kees Bertens, bahwa manusia adalah suatu makhluk yang terdiri atas
dua unsur yang tidak dapat dinyatakan kesatuannya. Yang dimaksud dua unsur
tersebut adalah jiwa dan raga.
3. Menurut Raves, pengertian manusia adalah makhluk yang pandai berbahasa dan
menjelmakan pikiran dan perasaan dalam kata-kata yang tersusun.
4. Menurut I Wayan Watra, pengertian manusia adalah makhluk yang dinamis
dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa, dan karsa.
5. Menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibani, bahwa manusia adalah
makhluk yang paling mulia, manusia adalah makhluk yang berpikir, dan
manusia adalah makhluk yang memiliki tiga dimensi (raga, akal, dan jiwa),
manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah


makhluk yang berakal yang membedakan manusia dengan makhluk lain, makhluk
sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, serta makhluk yang pertumbuhannya
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Adanya dorongan untuk memiliki dan memperbanyak keturunan.


2. Kondisi lingkungan
Lingkungan merupakan suatu tempat dimana kita saling membutuhkan atau
saling berinteraksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Lingkungan menentukan tingkah laku atau watak manusia yang akan
terbentuk.
3. Maturasi
Kematangan adalah siapnya suatu organ-organ fungsi kehidupan, baik fisik
maupun psikis untuk berkembang dan melakukan tugasnya dengan baik.
Bagaimanapun banyaknya pembawaan atau kebiasaan seseorang individu dan
betapapun baiknya lingkungan yang tersedia baginya bila belum mencapai
kematangan untuk berfungsi maka suatu fungsi kehidupan belum dapat
berkembang secara optial. (Abu Khaer, 1993).

4
B. PENGERTIAN MASYARAKAT

Istilah masyarakat dalam bahasa Inggrisnya adalah “society”. Secara umum,


masyarakat adalah kumpulan orang yang di dalamnya hidup bersama dalam waktu yang
cukup lama. Jadi bukan hanya kumpulan atau kerumunan orang dalam waktu sesaat,
seperti kerumunan orang di stasiun kereta api, pasar, atau di lapangan sepak bola. Dalam
kebersamaan yang lama terjadi interaksi sosial. Selanjutnya orang-orang yang
membentuk masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa mereka merupakan satu
kesatuan. Masyarakat merupakan suatu sistem hidup bersama, dimana mereka
menciptakan nilai, norma, dan kebudayaan bagi kehidupan mereka.

Adapun pengertian masyarakat menurut beberapa tokoh adalah sebagai


berikut :

1. Emile Durkheim dalam salah satu bukunya memberikan pengertian


masyarakat sebagai kenyataan objektif individu-individu yang merupakan
anggota-anggotanya. Dalam hal ini, Emile Durkheim melihat pengertian
masyarakat dalam kaca mata “Sosiolog”.
2. Karl Marx memberikan pengertian masyarakat sebagai struktur yang terdapat
ketegangan sebagai akibat pertentangan antarkelas sosial sebagai akibat
pembagian nilai-nilai ekonomi yang tidak merata di dalam masyarakat. Hal
ini wajar bagi Karl Marx dikarenakan selama hidupnya dia beranggapan
bahwa kaum Borjuis (berada) yang menyebabkan kemiskinan bagi sebagai
anggota masyarakat untuk membedakan kelas.
3. Melville.J. Herskovits, seorang antropolog Amerika, menyatakan bahwa
pengertian masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan
mengikuti suatu cara hidup tertentu.
4. Max Weber mengartikan masyarakat sebagai struktur atau aksi pada
pokoknya ditentukan oleh harapan (hopes) dan nilai-nilai (values) yang
dominan pada warganya.
5. Selo Seomardjan berpendapat bahwa masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
6. Paul B. Horton mengatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang relatif mandiri, hidup bersama cukup lama, mendiami wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan
dalam kelompok tersebut. Di lain pihak ia mengatakan pengertian
masyarakat sebagai organisasi manusia yang saling berhubungan antara satu
dan lainnya.

5
C. UNSUR, CIRI, DAN HAKIKAT MASYARAKAT
Masyarakat atau dalam Bahasa Inggris disebut society merupakan sekelompok
manusia yang menempati wilayah tertentu dan saling berhubungan dalam kurun waktu
yang cukup lama. Jumlah untuk membentuk kelompok tersebut minimal 2 orang dan
tidak dibatasi jumlahnya. Menurut Linton (1936) masyarakat merupakan sekelompok
manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga dapat
mengorganisasi diri dan berpikir tentang dirinya sebagai kesatuan sosial dengan batas
– batas tertentu. Mac Laver (1957) mengungkapkan bahwa masyarakat adalah
sekelompok manusia yang mendiami teritorial tertentu dan mempunyai sifat –sifat yang
saling tergantung, mempunyai pembagian kerja dan kebudayaan bersama.
Tidak semua kelompok dapat disebut sebagai masyarakat. Berdasarkan paparan
linton dan Mac Laver dapat disimpulkan bahwa yang disebut masyarakat harus tersusun
atas unsur – unsur maupun memiliki ciri sebagai berikut :
1. Unsur Masyarakat
a. Kumpulan orang
Kumpulan berarti lebih dari satu orang. Untuk membentuk suatu
masyarakat dibutuhkan kumpulan orang dengan jumlah yang tidak terbatas,
tetapi paling sedikit harus berjumlah dua orang.
b. Telah terbentuk lama
Waktu menentukan apakah sekelompok orang yang mendiami suatu
wilayah yang sama dapat disebut masyarakat atau tidak. Sekumpulan orang
atau kelompok yang mendiami suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu
yang panjang dapat disebut sebagai masyarakat. Namun, apabila
sekelompok tersebut hanya mendiami suatu wilayah dalam jangka waktu
yang pendek, maka tidak dapat disebut sebagai masyarakat.
c. Sudah memiliki sistem dan struktur sosial sendiri
d. Memiliki kepercayaan (nilai), sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama
2. Ciri Masyarakat
a. Saling tergantung satu dengan lainnya
Seorang individu atau manusia tidak dapat melakukan segalanya
seorang diri. Oleh karena itu, seorang individu memerlukan bantuan dari
orang lain. Interaksi yang terjalin antar individu menyebabkan adanya rasa
saling ketergantungan satu dengan yang lain. Hal tersebut mendasari
terbentuknya suatu masyarakat.
b. Ada interaksi antar sesama anggota
Antar sesama anggota terjalin kontak sosial maupun komunikasi yang
menyebabkan adanya interaksi antar sesama anggota dalam suatu
masyarakat.
c. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
Suatu masyarakat anggotanya tinggal dalam wilayah yang sama dengan
batas – batas wilayah tertentu yang sudah disepakati bersama, misalkan RT,
RW, desa, kecamatan, kota, provinsi maupun negara.
d. Memiliki adat-istiadat atau budaya tertentu

6
Merupakan tatanan kehidupan bermasyarakat yang mencerminkan
kepercayaan, sikap, dan interaksi yang terjalin dalam masyarakat tersebut.
e. Memiliki identitas bersama
Untuk membedakan masyarakat yang satu dengan yang lain, maka
masyarakat tersebut harus memiliki identitas yang jelas misalkan bahasa,
pakaian, maupun simbol tertentu.
Jadi, pada hakikatnya, masyarakat adalah suatu kelompok yang terdiri atas beberapa
individu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain, serta telah lama
hidup dan bekerja sama.

D. HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN MASYARAKAT


Manusia adalah unsur berdirinya masyarakat. Sedangkan masyarakat adalah
himpunan atau kesatuan dari manusia-manusia. Antara manusia dan masyarakat tidak
dapat dipisahkan. Sudah dapat dipastikan bahwa apabila ada manusia pasti akan ada
masyarakat. Selain itu, dengan adanya manusia dalam masyarakat pasti akan terjadi
interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, dan antara individu dengan
kelompok di dalam lingkungan masyarakat.
Manusia selain sebagai makhluk individu (perseorangan) mempunyai
kehidupan jiwa yang menyendiri, manusia juga sebagai makhluk sosial tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat. Manusia lahir, hidup, dan berkembang dan meninggal
dunia di dalam masyarakat. Menurut Aristoteles (Yunani, 384-322 SM), bahwa
manusia itu adalah ZOON POLITICON artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk
yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia
lainnya. Jadi merupakan makhluk yang suka bermasyarakat. Dan oleh karena sifatnya
suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial.
Terjadilah hubungan satu sama lain yang didasari adanya kepentingan, dimana
kepentingan tersebut satu sama lain saling berhadapan atau berlawanan dan ini tidak
menutup kemungkinan timbul kericuhan. Kepentingan adalah suatu tuntutan
perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Disinilah peran hukum
mengatur kepetingan - kepentingan tersebut agar kepentingan masing-masing
terlindungi, sehingga masing-masing mengetahui hak dan kewajiban. Pada akhirnya
dengan adanya hukum masyarakat akan hidup aman, tentram, damai, adil dan makmur.
Dimana ada masyarakat, disitu ada hukum. Hukum ada sejak masyarakat ada.
Dapat dipahami disini bahwa hukum itu sesungguhnya adalah produk otentik dari
masyarakat itu sendiri yang merupakan kristalisasi dari naluri, perasaan, kesadaran,
sikap, perilaku, kebiasaan, adat, nilai, atau budaya yang hidup di masyarakat.
Bagaimana corak dan warna hukum yang dikehendaki untuk mengatur seluk
beluk kehidupan masyarakat yang bersangkutanlah yang menentukan sendiri. Suatu
masyarakat yang menetapkan tata hukumnya bagi masyarakat itu sendiri dalam
berlakunya tata hukum itu artinya tunduk pada tata hukum hukum itu disebut
masyarakat hukum perilaku, kebiasaan, adat, nilai, atau budaya yang hidup di
masyarakat.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manusia adalah makhluk yang berakal sebagai pembeda manusia dengan


makhluk lain, makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, serta makhluk
yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain adanya dorongan
untuk memiliki dan memperbanyak keturunan, kondisi lingkungan dan maturasi.
Masyarakat adalah kumpulan orang yang di dalamnya hidup bersama dalam waktu
yang cukup lama. Tidak semua kumpulan orang dapat dikatakan sebagai masyarakat.
Agar dapat dikatakan sebagai masyarakat, harus memenuhi unsur – unsur yaitu
kumpulan orang, telah terbentuk lama, sudah memiliki sistem dan struktur sosial
sendiri, memiliki kepercayaan (nilai), sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama.

Masyarakat yang telah terbentuk lama memiliki ciri - ciri adanya rasa saling
tergantung satu dengan lainnya, ada interaksi antar sesama anggota, menempati wilayah
dengan batas-batas tertentu, memiliki adat istiadat, dan memiliki identitas. Masyarakat
yang merupakan suatu kelompok yang terdiri atas beberapa individu yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain, serta telah lama hidup dan bekerja sama
berkaitan erat dengan manusia. Apabila ada manusia pasti akan ada masyarakat karena
adanya rasa saling membutuhkan satu sama lain.

B. SARAN
Kita sebagai manusia harus mengerti bagaimana cara berhubungan dengan
baik dalam kehidupan bermasyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Idianto, M. 2002. Buku Sosiologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.


Effendi, Ridwan, dkk. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Kencana.
Setyawan, Dodit Aditya. 2012. Konsep Dasar Masyarakat. Surakarta.
Mawardin. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia.
http://www.kompasiana.com/mawardin/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-manusia_556c4ba15b7b6135048b4569. Diakses pada, 4 September
2017.
http://hariannetral.com/2016/06/belajar-pengertian-manusia-secara-umum-dan-
penjelasannya.html. Diakses pada, 4 September 2017.
Dary, Wulan. 2015. Pengertian Masyarakat dan Ciri Masyarakat.
http://www.learniseasy.com/pengertian-masyarakat-ciri-masyarakat.html. Diakses pada,
4 September 2017.
Warid. 2012. Hubungan Antara Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan.
https://waridbudakmetal.wordpress.com/2012/09/29/hubungan-antara-
manusiamasyarakatdan-kebudayaan/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9803959688.
Diakses pada, 4 September 2017.

Anda mungkin juga menyukai