Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi
Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit infeksi akut yang menyerang
salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran atas)
hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga
menurut Edy Prayitno, kelembaban merupakan salah satu factor terjadinya penyakit
ISPA.Kondisi yang lembab sangatlah disukai oleh kuman penyebab penyakit ISPA,
karena pada udara yang lembab kuman-kuman tersebut dapat hidup tahan
1Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Prosedur Tetap Pelacakan ISPA (Purwokerto : DKK Banyumas,
2007), hlm. 4.
2Vita Ayu Oktaviani, Hubungan antara Sanitasi Fisik Rumah dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan
Atas (ISPA) pada Balita di Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali (Surakarta : Program Studi
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2009), hlm. 2.
1
2
syarat dapat dengan mudah menularkan penyakit saluran pernafasan, oleh karena itu,
syarat kesehatan menjadi faktor risiko terjadinya ISPA pada balita sebesar 4 kali.4
ruangan berpengaruh terhadap terjadinya ISPA pada balita. Berdasarkan hasil uji
regresi, diperoleh bahwa faktor kelembaban ruangan mempunyai exp (B) 28,097,
yang artinya kelembaban ruangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan menjadi
faktor risiko terjadinya ISPA pada balita sebesar 28 kali, untuk itu setiap rumah sehat
diperlukan ventilasi yang cukup bagi seluruh penghuni rumah untuk mempertahankan
suhu dan kelembaban yang sesuai dengan temperatur kelembaban udara. Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan No. 829 tahun 1999 tentang Persyaratan Kesehatan
Berdasarkan data WHO kematian balita yang disebabkan oleh ISPA sebesar
19% dan ini merupakan urutan kedua penyebab kematian balita setelah penyebab
3Ratih Istiani Zulaikha, Studi Korelasi antara Kelembaban Rumah dengan Kasus ISPA pada Balita di Desa
Karangkemiri Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Tahun 2006 (Purwokerto : Jurusan Kesehatan
Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, 2006), hlm. 2.
4Arinta Wisnuwardhani Ekananda, Tugas DPP Penyakit Menular Langsung (Semarang : Fakultas Kesehatan
neonatal yaitu sebesar 37%, sedangkan yang menyebabkan kematian bayi, infeksi
Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Penyakit
batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun.
ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana
Data ISPA dari tahun 2010-2012 menunjukan bahwa secara berurutan jumlah
Purwokerto Selatan 392 jiwa, Puskesmas Purwokerto Barat 363 jiwa, Puskesmas
Purwokerto Utara I 158 jiwa, Puskesmas Purwokerto Utara II 135 jiwa. Puskesmas
5
Septri Anti Sinaga, Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi dan
Balita Tahun 2002-2006 untuk Peramalan pada Tahun 2007-2011 Di Kota Medan (Medan : Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, 2007), hlm. 10-11.
6Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Op.Cit., hlm. 9-10.
7Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Prosedur Tetap Pelacakan ISPA (Purwokerto : Dinas Kesehatan
Kedungwuluh. Data ISPA Puskesmas Purwokerto Barat dari tahun 2010-2012 bahwa
secara berurutan 3 besar jumlah penderita ISPA di tingkat Kelurahan yaitu Kelurahan
balita. Kelurahan Kober merupakan salah satu kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
Purwokerto Barat yang tingkatan angka ISPA pada balita tertinggi dari tahun 2010-
2012 dibandingkan kelurahan lain, yaitu sebesar 161 balita. Sebagian besar
penduduknya tinggal pada perumahan yang permanen, semi permanen dan tidak
permanen. Kelurahan Kober juga merupakan kelurahan dengan suhu yang cukup
tinggi dan kelembaban yangcukup tinggi; suhu bekisar 27-31℃ dan kelmbaban 70-
86%.
Kabupaten Banyumas”.
berikut:
5
1) Apakah ada hubungan antara suhu dan kelembaban rumah dengan kasus ISPA
Banyumas?
pada pengaruh antara suhu dan kelembaban rumah dengan kasus ISPA pada balita di
1) Adakah pengaruh suhu dan kelembaban rumah terhadap kasus ISPA pada balita
2) Apa saja pengaruh terhadap kasus ISPA pada balitadi Kelurahan Kober
rumah terhadap kasus ISPA pada balita di Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto
H0 = tidak terjadi pengaruh antara suhu dan kelembaban rumah terhadap kasus
Banyumas.
kasus ISPA pada balita di Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten
Banyumas.
pengambilan data.