Anda di halaman 1dari 3

Topik : Demam Berdarah Dengue

Analisis Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di


Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

Latar Belakang : Demam berdarah dengue adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes Spp, nyamuk yang paling
cepat berkembang didunia dan menyebabkan hamper 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya.
Menurut WHO, Asia Pasifik menanggung 75 % dari beban dengue di dunia tahun 2004 dan
2010. Sementara Indonesia sebagai Negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar diantara 30 negara
wilayah endemis. Di Provinsi Riau, jumlah kasus DBD yang dilaporkan pada tahun 2016
sebanyak 4.066 orang dan angka kematian sebanyak 39 orang (IR/Angka kesakitan = 62,5
per100.000 penduduk dan CFR/Angka kematian = 0,92%).Bila dibandingkan dengan tahun 2015
terjadi peningkatan kasus dimana IR /Angka kesehatan sebesar 51,4 per100.000 penduduk .
Target Renstra Dinas Kesehatan untuk angka kesakitan DBD tahun 2016 sebesar < 49
per100.000 penduduk, dengan demikian Provinsi Riau belum mencapai target renstra 2016.
Berdasarkan data dinas kesehatan kota pekanbaru, kecamatan payung sekaki selalu berada di
posisi 3 besar kasus DBD tiga tahun terakhir.

Rumusan Masalah : Apakah ada hubungan faktor lingkungan dengan kejadian penyakit DBD di
Wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki.

Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dengan tingkat
kejadian penyakit DBD di Wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan desain studi cross sectional.

Hasil yang diharapkan : adanya hubungan faktor lingkungan dengan kejadian penyakit demam
berdarah.

Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue, Faktor Lingkungan, Puskesmas Payung Sekaki

REFERENSI

Kementrian Kesehatan RI. Infodatin.Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia tahun 2017.
Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.2018.
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Data DBD Puskesmas Kota Pekanbaru Tahun 2019.
Pekanbaru: Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.2019.
Candra A. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan.
Semarang: Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro . Aspirator Vol. 2 No. 2 Tahun
2010 :hlm 110 –119.
Sofia, Suhartono, Wahyuningsih NE. Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku
Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol 13 No. 1 April 2014.
Topik : Limbah Medis

Analisis Sistem Pengelolaan Limbah Medis di Puskemas Kabupaten Rokan Hulu

Latar Belakang : Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan salah satu unit pelayanan
kesehatan yang dalam kegiatannya menghasilkan limbah medis maupun limbah non medis baik
dalam bentuk padat maupun cair. Menurut WHO (2005) dalam pelaksanaan pengelolaan limbah
medis tindakan petugas sangat diperlukan mulai dari penyimpanan limbah sampai dengan
pemusnahan limbah di incinerator. Dalam rangka mencapai fungsi puskesmas yang ramah
dengan permasalahan kesehatan lingkungan, salah satu standar dan persyaratan kesehatan
lingkungan puskesmas sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1428/MENKES/SK/XII/2006 setiap puskesmas harus memiliki sarana dan fasilitas sanitasi
diantaranya pengelolaan limbah medis padat. Berdasarkan observasi, beberapa Puskesmas di
Kabupaten di Rokan Hulu belum memiliki incinerator.

Rumusan Masalah: Bagaimana pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas di Kabupaten


Rokan Hulu pada penerapan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor No.
1428/MENKES/SK/XII/2006?

Tujuan : Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan limbah medis padat
di Puskesmas Kabupaten Rokan Hulu

Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat analitik dengan desain
cross sectional.

Hasil yang diharapkan: Pengelolaan Limbah Medis Puskesmas di Kabupaten Rokan Hulu
belum sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1428/MENKES/SK/XII/2006.

Kata Kunci : Puskesmas di Kabupaten Rokan Hulu, Limbah Medis, incinerator

REFERENSI

Huabo, D. 2008. Hazardous waste generation and management in China: A review Journal of
Hazardous Materials, 158(2-3): 221-227

Nursamsi, Thamrin, Efizon,D.2017. Analisis Pengelolaan Limbah Medis Padat Puskesmas Di


Kabupaten Siak..Jurnal: Dinamika Lingkungan Indonesia.Vol. 4 No. 2.

WHO. 2005. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Depkes RI. 2006. Kepmenkes RI No.1428/Menkes/SK/XII/2006 Tentang Pedoman


Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas, Jakarta : Depkes RI
Topik : Tuberkulosis (TB)

Analisis Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Penyakit Tuberculosis di


Kabupaten Rokan Hulu

Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular ang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Tuberculosis). Sumber penularan yaitu pasien TB BTA (bakteri tahan
asam) positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. TB dengan BTA negatif juga
masih memiliki kemungkinan menular penyakit TB meskipun dengan tingkat penularan yang
kecil. Penularan penyakit Tuberkulosis 1 (satu) orang yang positif sebagai penderita akan
menularkan sekitar 10-15 orang yang sehat. Peningkatan Kasus TB juga dipengaruhi dari
masing-masing individu seperti sistem kekebalan tubuh, status gzi, dan personal higine serta
kepadatan lingkungan tempat tinggal. Berdasarkan penelitian Muslimah DD (2018) ada
hubungan antara suhu, kelembapan, pencahayaan dengan keberadaan Mycobacterium
tuberculosis Tahun 2018 ditemukan terduga tuberkulosis di provinsi Riau sebanyak 44.052
orang. Kabupaten tertinggi menemukan terduga tuberkulosis yaitu kabupaten Rokan Hulu.

Rumusan Masalah : Apakah ada hubungan faktor lingkungan rumah dengan kejadian penyakit
Tuberkulosis di Kabupaten Rokan Hulu

Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan rumah dengan kejadian
TB paru Kabupaten Rokan Rulu

Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik
dengan design study case control

Hasil yang diharapkan : adanya hubungan faktor lingkungan dengan kejadian penyakit
Tuberkulosis

REFERENSI

Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Riau 2016. Pekanbaru: Dinas
Kesehatan Provinsi Riau. 2016
. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Riau 2016. Pekanbaru: Dinas
Kesehatan Provinsi Riau. 2018.
Dewi EF. Dkk. Hubungan Faktor Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Kota
Magelang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 4, No. 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
Manalu, H.S.P. (2010). Faktor- Faktor yang mempengaruhi Kejadian TB Paru dan Upaya
Penanggulangannya. Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol 9., No. 4.,hal 1340-1346.
Muslimah DD. 2018. Kejadian Lingkungan Fisik dan Dampaknya pada Keberadaan
Mycobacterium Tuberculosis :Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Perak Timur Surabaya.
Surabaya: Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol 11 No 1 Januari 2019.

Anda mungkin juga menyukai