Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. 2010. Ilmu penyakit paru. Departemen Ilmu Penyakit Paru FK Unair RSUD Dr.

Soetomo: Surabaya.

Amin, Z., Bahar, A. 2014.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Tuberkulosis. Jilid I. Ed VI.

Interna Publishing. Jakarta.

Arya, D. A. Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di

Kecamatan Katobu Kabupaten Muna. 2018. Skripsi. Fakultas Kedokteran

Universitas Halu Oleo.

Dahlan, M. 2011.Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Medika. Jakarta.

Darliana, D. 2011. Manajemen Pasien Tuberculosis Paru. Jurnal e-Clinic. 2 (1): 27-31.

Darmanto, 2007. Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia, dalam Simposium Nasional TB

Update2002. Lembaga Penelitian Unair: Surabaya.

Darmanto, D. 2014. Respirologi. Jakarta. EGC.

Datulong, J., Jendra, F., Margareth, R., Kandou, D. 2014. Hubungan Faktor Risiko Umur,

Jenis Kelamin Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Penyakit Tb Paru Di Desa

Wori Kecamatan Wori. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik. 3 (2): 57-65.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Tentang

Rumah Sehat. Depkes RI. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2011. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2011-

2014. Depkes RI. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Tengah. 2018. Profil Kesehatan Kabupaten Buton

Tengah Tahun 2018. Dinas Kesehatan. Sulawesi Tenggara.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2018. Dinas Kesehatan. Sulawesi Tenggara.

Gupta, K.B., Gupta, R., Atreja, A., Verma, M., Vishvkarma, M. 2009. Tuberculosis and

Nutrition. Lung India. 26 (1): 9-16.

InfoDatin. 2016. Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis. Kementrian Kesehatan

Indonesia. Jakarta.

Jumriana, S. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru

Di Wilayah Kerja Puskesmas Maccini Sawah Kota Makassar Tahun 2012. Skripsi.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Standar Prosedur Operasional

Pemeriksaan Mikroskopis Tuberculosis kemenkes RI. Jakarta

kementrian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis. Kemenkes

RI. Jakarta.

https://tbindonesia.or.id/informasi/tentang-tbc/situasi-tbc-di-indonesia-2/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Profil Kesehatan Indonesia

2015.Kemenkes RI. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Tuberculosis Kemenkes RI.Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Mentri Kesehatan Republic

Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberculosis. Permenkes.

Jakarta.

Mariana, D., Chairani, M. Kepadatan Hunian Ventilasi dan Pencahayaan Terhadap Kejadian

TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.

2017. Jurnal Kesehatan Manarang.3 (2): 75-80.

Muaz, F., 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Tuberculosis Paru Basil Tahan

Asam Positif di Puskesmas Wilayah Kerja Kecamatan Serang Kota Serang tahun
2014. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.Rineka Cipta.Jakarta.

Patiung, F., Wungkar, M., Mandang. V. 2014. Hubungan Status Gizi Dengan CD4 Pada

Pasien TB Paru. Jurnal e-Clinic. 2 (2): 1-7.

Peta Tematik Indonesia. 2015. Peta Admininstrasi Kabupaten Buton Tengah.

https://petatematikindo.wordpress.com/2015/06/071/admininstrasi-kabupaten-buton-

tengah/amp/.

Puspita, E., Christianto, E., Yofi. I. 2016. Gambaran Status Gizi Pada Pasien TB Paru.. JOM

FK. 3 (3): 1-15.

Rachim, R.D.A. 2014. Hubungan Pemberian Imunisasi BCG Dengan Kejadian Tuberkulosis

Pada Anak Di Puskesmas Pandian Kabupaten Sumenep. Jurnal Kesehatan. 10 (2):

111-112.

Rab, T. 2013. Ilmu Penyakit Paru. Trans Info Media. Jakarta.

Rosandali, F., Aziz, R., Suharti, N. 2016. Hubungan Antara Pembentukan Scar Vaksin BCG

Dan Kejadian Infeksi Tuberculosis. Jurnal Kesehatan Andalas. 5 (2): 381-384.


Sari, M.T. 2014. Hubungan Antara Karakteristik Kontak Dengan Adanya Gejala TB Pada

Kontak Penderita TB Paru BTA+. Jurnal Berkala Epidemiologi.2 (2): 274-285.

Sastroasmoro, S. 2008. Dasar-dasar metode penelitian klinis. CV Sagung seto. Jakarta.

Setiati, S., Alwi, I., Stiyohadi, B., Syam, A.F. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. VI.

Internal Publishing. Jakarta.

Siregar, P.A., Gurning, F.P., Eliska., Pratama, M.Y. 2018. Analisis Faktor Yang

Berhubungan Dengan Kejadian Tuberculosis Paru Anak Di RSUD Sibuhuian. Jurnal

Berkala Epidemiologi. 3 (2018) 268-275.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.Bandung.

Suharyo. 2013. Determinasi Penyakit Tuberculosis Di Daerah Pedesaan. Jurnal Kesehatan

Masyarakat 9 (1): 85-91.

Supriyo. 2013. Pengaruh Perilaku Dan Status Gizi Terhadap Kejadian TB Paru Di Kota

Pekalongan. Jurnnal Politeknik Kesehatan Kemenkes. 1 (1): 18-25.

Surura, H.D., Mauliza., Fitriany. J. 2015. Hubungan Status Riwayat Imunisasi BCG Dengan

Kejadian TB Paru Pada Anak Di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum

Cut Meutia Aceh Utara Tahun 2015. Jurnal Kesehatan. (7)1: 6.


Syafri, A. K. 2012. Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di

Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhamadiyah Surakarta.

World Health Organization. 2018. Tuberculosis. https://www.who

.int/news-room/fact-sheet/detail/tuberculosis17. Oktober 2019.

Wulandari, A.A., Nurjazuli., Adi, M.S. 2015. Factor Resiko Dan Potensi Penularan

Tuberculosis Paru Di Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan

Indonesia. 7-13.

Yuniar, I., Sarwono., Lestari, S.D. 2017. Hubungan Status Gizi dan Pendapatan Terhadap

Kejadian Tuberculosis Paru. Jurnal PPNI Jateng. 1 (1): 14-22.

Zulhaida, M., Rahmawati, Purbasari, B., Sumarno. 2015. Protein Adhesin 38-KDA

Mikobakterium Tuberculosis dan Sel Makrofag Paru. Indonesian Journal Of Clinical

Pathology and Medical Laboratory. 21 (2). 146-152

Anda mungkin juga menyukai