Anda di halaman 1dari 3

1

DAFTAR PUSTAKA

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2013. Menjadi


Produktif di Usia Produktif.
Bappeda Kota Bandar Lampung, 2011. Buku Putih Sanitasi Kota Bandar
Lampung, Bandar Lampung.
BPS, 2015. Amount Of Minimum Physical Requirment and Regulation of
Province Minimum Wages of Lampung Province, 2007 - 2014 (In Rupiah).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Strategi Nasional Pengendalian
TB di Indonesia 2010-2014. , pp.1–70.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2010. Profil Kesehatan Kota Bandar
Lampung 2010, Bandar Lampung.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2014. Profil Kesehatan Kota Bandar
Lampung 2014, Bandar Lampung.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2015. Profil Kesehatan Kota Bandar
Lampung 2015, Bandar Lampung.
Dolin, P.J., Raviglione, M.C. & Kochi, a., 1994. Global tuberculosis incidence
and mortality during 1990-2000. Bulletin of the World Health Organization,
72(2), pp.213–220.
Fitriani, E., 2012. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Tuberkulosis Paru. , 1(1), pp.2–5.
Haniyah, S. & Wibowo, T.H., 2006. Kaitan Tingkat Pendidikan Dengan
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis (TB) Paru. , pp.1–6.
Helper Sahat P. Manalu, 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian TB
Paru Dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal Ekologi Kesehatan, 9,
pp.1340–1346. Available at:
http://www.mysciencework.com/publication/file/1495417.
Jackson, S. et al., 2006. Poverty and the economic effects of TB in rural China.
International Journal of Tuberculosis and Lung Disease, 10(10), p.1107.
Kementrian Kesehatan RI, 2012. Modul Pelatihan Pemeriksaan Dahak
Mikroskopis TB, Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI, 2015. Tuberculosis - Temukan Obati Sampai Sembuh,
2

Kusyogo, C. et al., 2011. Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan


Baturetno Kabupaten Wonogiri. , pp.198–204.
Lahelma, E. et al., 2004. Pathways between socioeconomic determinants of
health. Journal of epidemiology and community health, 58(4), pp.327–332.
Lönnroth, K., 2011. Risk factors and social determinants of TB.
Marisya Setiarni, S., Heru Sutomo, A. & Hariyono, W., 2011. Hubungan antara
Tingkat Pengetahuan, Status Ekonomi dan Kebiasaan Merokok dengan
Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Orang Dewasa di Wilayah Kerja
Puskesmas Tuan-Tuan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Jurnal
KESMAS UAD, 5(3), pp.162–332.
Nair, N. & Sahu, S., 2010. Tuberculosis in the WHO South-East Asia Region.
World Health, 88(November 2010), pp.9–10. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21321225.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Pare, A.L., Amiruddin, R. & Leida, I., 2013. Hubungan antara pekerjaan, PMO,
pelayanan kesehatan, dukungan keluarga dan diskriminasi dengan perilaku
berobat pasien TB paru. Available at:
http://repository.unhas.id/handle/123456789/3282.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006. Tuberkulosis - Pedoman Diagnosis &
Penatalaksanaan Di Indonesia. Available at:
http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html.
Putri, R.S., Ahmad, M.I.A. & Nahariani, P., 2012. Hubungan Tingkat Sosial
Ekonomi Dengan Angka Kejadian TB Paru BTA Positif Di Wilayah Kerja
Puskesmas Peterongan Jombang Tahun 2012. , 2012, pp.31–38.
Rukmini & U.W, C., 2011. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian
TB Paru Dewasa di Indnesia (Analisis Data Riset Kesehatan Dasar Tahun
2010). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 14 no. 4, pp.320–331.
Simbolon, D., 2007. Faktor risiko tuberkulosis di Kabupaten Rejang Lebong.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5(3), pp.122–9.
Solar, O. & Irwin, A., 2007. A Conceptual Framework for Action on the Social
Determinants of Health. , (April), p.77. Available at: http://minority-
health.pitt.edu/757/.
Sudre, P., ten Dam, G. & Kochi, a, 1992. Tuberculosis: a global overview of the
situation today. Bulletin of the World Health Organization, 70(2), pp.149–
159.
Wardani, D.W.S.R., 2014. Peningkatan Determinan Sosial dalam Menurunkan
Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 9(1),
pp.39–43.
Werdhani, R.A., 2010. Patofisiologi, Diagnosis, dan Klasifikasi Tuberkulosis.
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga, pp.1–18.
3

WHO, 2011. Closing the gap: Policy into practice on social determinants of
health. Discussion Paper.
WHO, 2012. Global tuberculosis report 2012. , p.258. Available at:
http://www.who.int/tb/publications/global_report/gtbr12_main.pdf.
WHO, 2013. Global Tuberculosis Report 2013. , p.306. Available at:
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/91355/1/9789241564656_eng.pdf.
WHO, 2014. Global Tuberculosis Report 2014, Available at: www.who.int.
WHO & Stop TB Partnership, 2006. The Stop TB Strategy. World Health
Organization.

Anda mungkin juga menyukai