Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Menyetujui
Pembimbing
Proposal Ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Medan
Medan, Februari 2021
Ketua Penguji
Penguji I Penguji II
(H. Abdul Hanif Siregar, SKM., M.Kes) (Johani Dewita Nasution, SKM., M.Kes.)
NIP. 195608121980031011 NIP. 196505121999032001
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap
suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap objek
terjadi melalui panca indera manusia yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba
dengan sendiri. Pada waktu penginderaan sampai
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. (Notoadmodjo dalam Wawan dan Dewi,
2019).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
(ovent behavior). Dari pengalaman dan penelitian ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yan tidak didasari oleh
pengetahuan. Pengetahuan yang cukup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu (Know) diartikan sebagai mengingat suatu materi
yang lelah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap suatu yang spesifik dan seluruh badan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh
sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu menyebutkan,
menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan
sebagainya.
b. Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui
dan dimana dapat menginterprestasikan secara benar.
Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi terus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan
meramalkan dan sebagainya terhadap suatu obyek yang
dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.
d. Analisi (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan
materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen
tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan
masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu
kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan
bagian-bagian didalam suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi
atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-
kriteria yang telah ada.(Wawan, 2018)
2. Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut :
1) Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan
a. Cara Coba Salah (Trial and Eror)
Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu
tidak berhasil maka dicoba kemungkinan yang lain sampai
masalah tersebut dapat dipecahkan.
b. Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin
masyarakat baik formal atau informal, ahli agama,
pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang
dikemukakan oleh orang yang memiliki otoritas tanpa
menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya,
baik berdasarkan fakta empiris, maupun penalaran sendiri.
c. Berdasarkan Pengalaman Sendiri
Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai
upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang pernah diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu.
2) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau disebut
metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan
oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan
oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahirlah suatu cara
untuk melakukan penelitian yang dikenal dengan penelitian
ilmiah.(Wawan, 2018)
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
1. Definisi Tuberculosis
1. Definisi Pencegahan
1. Definisi Keluarga
3. Sumber Informasi
Keterangan :
a) Variabel Independen
Variabel independen dari penelitian Determinan
Pengetahuan Keluarga dengan Pencegahan Penularan
Tuberculosis Pada Anggota Keluarga adalah : Pendidkan,
Pekerjaan, dan Sumber Informasi.
b) Variabel Dependen
Variabel dependen dari penelitian ini adalah
Pencegahan Penularan Tuberculosis pada Anggota
Keluarga.
F. Defenisi Operasional
1. Jenis Penelitian
1. Jenis Data