PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
SITI NURMILAH
181030100224
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
SITI NURMILAH
181030100224
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah dilakukan Ujian Sidang Skripsi dan Perbaikan sesuai dengan Saran Dewan
Penguji serta diperiksa oleh Tim Pembimbing Skripsi STIKes Widya Dharma
Husada Tangerang
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan S1 Keperawatan
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Nim : 181030100218
Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Hipertensi pada Lansia di Rumah Sakit
Pena 98 Kecamatan Gunung Sindur” bukan karya tulis orang lain baik Sebagian
sumbernya.
Demikian lah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila pernyataan
(Miftahul Santika)
181030100218
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Hipertensi pada Lansia di Rumah Sakit
Pena 98 Kecamatan Gunung Sindur” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas akhir. Dalam
pembuatan proposal ini penulis menyadari bahwa masih banyak bantuan dalam
berupa bimbingan, arahan serta saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan. Ucapan terima kasih ini penulis tunjukan
kepada :
2. Ns. Riris Andriati, S.Kep., M.Kep. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Tangerang.
5. Ida Listiana, SSIT., M.kes, selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
iv
6. Ns. Dewi Fitriani, S.Kep., M.Kep, selaku Kepala Program Pendidikan SI
bimbingan serta arahan dalam penulisan yang baik dan benar dalam
8. Seluruh dosen dan staf tata usaha STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
9. Dr. Ivoni Pollatu,MARS selaku Direktur Rumah Sakit Pena 98 Kecamatan Gunung
Sindur.
10. Bapak, Ibu serta keluarga yang telah mendoakan, membantu dan memberikan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan parasit, yang sebagian besar melalui air yang terkontaminasi oleh tinja.
Infeksi ini lebih sering terjadi ketika ada kekurangan air untuk minum,
manusia tersebut dapat berasal dari air limbah rumah tangga, septic tank dan
jamban. Penyakit diare dapat menyebar dari orang ke orang, dan dapat
diare bila diolah atau disimpan dalam kondisi yang tidak higienis dan air
serangga atau oleh tangan yang kotor (Penti Dora Yanti dkk, 2019).
faktor lainnya melalui faktor penjamu dan faktor lingkungan (Depkes RI,
2018).
1
2
golongan umur adalah sekitar 120-360 per 1000 penduduk (12%- 36%), dan
untuk golongan balita menderita satu atau dua kali episode diare pada setiap
tahunnya, 76% kematian karena diare terjadi pada bayi dan balita terutama 2
Riskesdas 2018 tercatat sebanyak 18.225 (9%) anak dengan diare golongan
umur < 1 tahun, 73.188 (11,5 %) anak dengan diare golongan umur 1-4
tahun, 182.338 (6,2 %) anak dengan diare golongan umur 5-14 tahun, dan
sebanyak 165.644 (6,7 %) anak dengan diare golongan umur 15-24 tahun
(Kemenkes,2019)
diare golongan umur < 1 tahun, 5.312 (13,43 %)anakdengan diare golongan
umur 1-4 tahun, 12.806(6,98%) anak dengan diare golongan umur 5-14
tahun, dan sebanyak 12.409 (7,24 %) anak dengan diare golongan umur 15-
24 tahun.
sampel 118 balita proporsi ibu yang menggunakan air bersih, 74,6% (88 ibu),
Proporsi ibu yang mencuci tangan pakai sabun diperoleh hasil 72,9% (86
ibu). Ada hubungan antara kejadian diare dengan penggunaan air bersih p
value 0,0005 (OR 24.139), ada hubungan antara kejadian diare dengan
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dengan p value 0,0005 (OR
Mencegah lebih baik dari pada mengobati, prinsip kesehatan inilah yang
menjadi dasar dari pelaksanaan PHBS. Kegiatan PHBS tidak dapat terlaksana
apa bila tidak ada kesadaran dari seluruh anggota keluarga itu sendiri. Pola
hidup bersih dan sehat harus diterapkan disini mungkin agar menjadi
Selfia, 2019).
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus dimulai dari
unit terkecil masyarakat yaitu PHBS di rumah tangga sebagai upaya untuk
mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
2019).
merupakan pengertian lain dari perilaku hidup bersih dan sehat mencegah
4
lebih baik dari pada mengobati, prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar
dari pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat (Praditya Ardian Hanafi,
2018).
keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan aset atau modal
terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk
penyediaan air bersih, air yang tercemar oleh tinja, kebiasaan mencuci tangan
sebelum makan dan sesudah BAB, sarana kebersihan yang masih kurang,
orang tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare
didapatkan hasil yaitu 5 orang belum terbiasa mencuci tangan sebelum makan
dan sesudah buang air besar (BAB), 3 orang belum mengetahui syarat jamban
5
Dari hasil studi pendahuluan membuktikan bahwa masih ada yang belum
B. Perumusan Masalah
penyediaan air bersih, air yang tercemar oleh tinja, kebiasaan mencuci tangan
sebelum makan dan sesudah BAB, sarana kebersihan yang masih kurang,
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Dengan Kejadian
C. Pertanyaan Penelitian
Apakah ada Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah
Ciampea Bogor?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare
2. Tujuan Khusus
RW 05 Ciampea Bogor.
7
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi, sumber, data
3. Bagi Masyarakat
bersih dan sehat dalam kehidupan sehari – hari agar terhindar dari
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
a. Pengertian PHBS
merupakan pengertian lain dari PHBS. Mencegah lebih baik dari pada
tidak ada kesadaran dari seluruh anggota keluarga itu sendiri. Pola
hidup bersih dan sehat harus diterapkan disini mungkin agar menjadi
9
10
serta lingkungan.
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
lainnya.
bayi lahir sampai usia 6 bulan. ASI (Air Susu Ibu) adalah
tidak perlu dijadwal. Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan lebih
Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat
e) Protein ASI lebih rendah dari protein susu sapi, keadaan ini
f) Lemak ASI lebih tinggi dari pada lemak susu sapi, terutama
ASI ini lebih tinggi dari pada susu sapi yang merupakan
dan bakterioids.
dan balita.
bersih agar tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Jika air
c) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,
d) Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, dan
e) Air tidak berbau, seperti bau amis, anyir, busuk atau bau
belerang.
atau keracunan.
kita mencuci tangan dengan air yang tidak bersih. Pada saat
Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar :
bergantian.
(3) Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih.
perlahan.
seperti bak mandi/WC, vas bunga atau tatakan kulkas dan di luar
rumah seperti talang air, alas pot bunga, ketiak daun, tempat
yang ditampung seperti bak mandi, kendi, toren air, botol air
lain-lain.
tanah.
kedap air dan luas ruangan memadai, tersedia air, sabun, dan alat
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang
dari:
kesehatannya.
2) Perilaku sakit
a. Pengertian Diare
bahkan dapat berupa air saja (mencret) biasanya lebih dari 3 kali
atau bentuk tinja yang encer dan frekuensinya lebih banyak dari
sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari
satu bulan dan anak dikatakan diare bila frekuensinya lebih dari 3
keluarnya tinja air dan elektrolit yang hebat pada bayi dengan
b. Penyebab Diare
1) Faktor infeksi
a) Infeksi eksteral
(Candida albicans).
22
b) Infeksi parenteral
intoleransi laktosa.
terhadap diare
tubuh penderita.
manusia.
biak.
25
penyimpanan.
benar.
c. Gejala Diare
Gejala yang timbul akibat diare awalnya bayi atau anak menjadi
tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir
d. Dampak Diare
1) Dehidrasi
selain itu luas permukaan tubuh pada anak usia kurang dari
2) Gangguan pertumbuhan
dilakukan adalah:
1) Perilaku Sehat
a) Pemberian ASI
bila mungkin.
keluarga :
mendidih).
d) Mencuci Tangan
e) Menggunakan Jamban
berbahaya. Hal ini tidak benar karena tinja bayi dapat pula
(2) Bantu anak buang air besar di tempat yang bersih dan
ditimbun.
(4) Bersihkan dengan benar setelah buang air besar dan cuci
h) Penyehatan Lingkungan
tetap dilaksanakan.
dibakar.
B. Penelitian Terkait
Hidup
35
dari penelitian ini adalah rumah tangga yang memiliki anak balita di
sehat tatanan rumah tangga dan kejadian diare pada balita. Variabel
dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada balita. Analisis data
(80,6%).
dusun yang terdapat di desa Parang Baddo yaitu dusun Parang Bianara
dan dusun Parang Baddo dari Bulan Mei - Juni 2018. Populasi
penelitian sebanyak 162 namun yang aktif hanya 147 rumah tangga.
Hasil Dari dua dusun yang diteliti, dengan sampel sebanyak 147
buah dengan persentase masing masing sebesar 84,4% dan 99% untuk
sayur dan buah dengan persentase masing masing sebesar 81,6% dan
dusun Parang Baddo 11,9% dan Parang Bianara 0%. Merokok 63,3%
3. Jurnal milik Hera Hijriani, Aat Agustini dan Atih Karnila (2020) yang
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang anaknya diare sedang
orang.
Hal ini berarti bahwa data yang didapatkan peneliti adalah data pada
kesehatan.
4. Jurnal milik Penti Dora Yanti, Afritayeni, Nur Fani Amanda (2019)
Rejosari Kota Pekanbaru yang dimulai pada bulan Januari – Juli 2018.
yang berjumlah 220 orang pada bulan September 2017- Febuari 2018.
Kota Pekanbaru tahun 2018 pada 144 responden didapatkan hasil dari
DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
(Notoatmodjo, 2018).
animasi.
40
41
Kejadian Diare
Menggunakan sehatjamban
Keterangan :
: Mencari hubungan
42
B. Definisi Operasional
Dependen
jawaban : 11-14)
Ya : 1 3.Kurang =
Tidak : 0 <55%
(dengan
skor 1-10)
(Arikunto,
2012)
Ya : 1
Tidak : 0
C. Hipotesis
kesimpulan sementara. Ada dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nol dan
hipotesis alternatif atau kerja. Hipotesis nol (Ho) dibuat untuk menyatakan
sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara
RW 05 Ciampea, Bogor.
01 / RW 05 Ciampea, Bogor.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
cara pendekatan, atau pengumpulan data yang dilakukan pada subjek pada
ditetapkan.
1. Lokasi
Bogor.
2. Waktu Penelitian
45
46
1. Populasi
penelitian atau objek yang akan di teliti. Populasi dalam penelitian ini
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili.
tidak memberikan peluang bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
sebagai sampel. Sampel ini digunakan jika jumlah populasi relatif kecil
yaitu tidak lebih dari 100. Jadi besar sampel pada penelitian ini yaitu
syarat sebagai
berikut :
a. Kriteria Inklusi
Ciampea, Bogor.
b. Kriteria Eksklusi
sebelum makan dan sesudah Buang Air Besar (BAB) dengan sabun,
Ya = 1
Tidak = 0
kejadian diare yang diukur dengan skala Guttman. Skala yang bersifat
ketentuan berikut :
Ya = 1
Tidak = 0
a. Uji Validitas
data yang dikumpulkan oleh peneliti. Uji validitas ini dilakukan untuk
merupakan data yang valid atau tidak, dengan menggunakan alat ukur
sebagai berikut :
49
Keterangan :
N = jumlah subjek
X = skor pertanyaan
Y = skor total
product moment. Apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan ternyata
signifikan (p value > 5%) atau 𝑟 hitung lebih besar dari 𝑟tabel (0,3),
apabila tidak signifikan (p value < 5%) atau 𝑟hitung lebih kecil dari
𝑟tabel (0,3), maka item pertanyaan tersebut tidak valid. Uji coba
orang.
Antara Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Ibu Dengan Kejadian Diare
pertanyaan.
50
b. Uji Reliabilitas
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam
𝑟11 = 2.𝑟b
1+𝑟b
Keterangan :
Hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh Luthfi Yoga Pratama
pada tahun 2020 dan Bambang Hady pada tahun 2019 dengan
perilaku mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar
dinyatakan reliable.
51
3. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini yang
kerja.
4. Pengumpulan Data
data.
52
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari
responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat
a. Prosedur Administrasi
b. Prosedur Pelaksanaan
data.
responden.
9) Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan dan bila ada data yang
berdasarkan variabel.
Analisa data.
55
2. Analisa Data
Analisa data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
a. Analisa Univariat
dan presentase dari tiap variabel. Data yang disajikan dalam bentuk
No. % Keterangan
1. 0% Tidak Ada
5. 50% Setengahnya
9. 100% Seluruhnya
P= x 100%
Keterangan :
P : Presentase
F : Jumlah frekuensi
N : Jumlah populasi
57
b. Analisa bivariat
menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Kriteria pengujian :
F. Etika Penelitian
dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
4. Justice (Keadilan)
berdasarkan moral, martabat dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban
5. Benefiency (manfaat)
diperoleh lebih besar dari pada risikonya, selain itu penelitian yang
G. Keterbatasan Penelitian
secepat mungkin.