Menyetujui
Pembimbing
Penguji 1 Penguji 2
Ida Suryani Hasibuan, S.Kep, Ns, M.Kep Agustina Boru Gultom, SKp,
M.Kes NIP.197703122002122002 NIP. 197308231996032001
Ketua Penguji
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar
pustaka.
ABSTRAK
ABSTRACT
Pulmonary TB is an infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium
tuberculosis, can be transmitted through droplets or sneezing by patients. Patients with
pulmonary TB are required to take anti-tuberculosis drugs regularly for 6-12 months and
under supervision.This study is a descriptive study designed with a cross sectional
design, aiming to obtain an overview of the level of knowledge and attitudes of
pulmonary TB patients in the prevention and transmission of pulmonary TB at the
Tigalingga Health Center, Dairi Regency, and examined 30 people as a sample taken
from a population consisting of Pulmonary TB patients who seek treatment at
Tigalingga Health Center, Dairi Regency.Through research on 30 respondents, it was
found that 13 people (37%) had knowledge in the fair category, 20 people (67%) are
with positive attitude; 11 people (37%) were aged between 46-60 years, 19 people
(63%) were male, 15 people (50%) graduated from primary school-junior high school,
22 people (74%) worked as farmers, and 12 people (40%) suffered from pulmonary TB
between 4-6 months.
Keywords : Knowledge, Attitude, Pulmonary TB
References : 37 Readings (2012-2020).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
berkatNya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini dengan judul “ Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Penderita TB Paru
Tentang Pencegahan Dan Penularan TB Paru Di Puskesmas Tigalingga Kabupaten Dairi
Tahun 2022.”
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat salah satu untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan. Dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, arahan, dari semua pihak.
Oleh karna itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr
Risma D Manurung,S.Kep,Ns,M. Biomed selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu yang sangat berharga untuk membimbing penulis sehingga Karya
Tulis Ilmiah ini selesai.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberi dorongan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini. Ucapan terimakasih ini
penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M, Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Medan
2. Ibu Johani Dewita Nasution, SKM, M Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Medan
3. Ibu Afniwati, S, Kep, M, Kes, selaku kepala program studi D-III Jurusan
Keperawatan Politeknik Kementerian Kesehatan Medan
4. Ibu Ida Suryani Hasibuan, S, Kep, Ns, M, Kep , selaku penguji I dan Ibu
Agustina Boru Gultom, SKp, M.
Kes selaku penguji II
5. Seluruh dosen dan staf Jurusan keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Medan
6. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Ayah Surya Pinem, Ibu Daria Kaban,
kakak Hana Grace, adik Samuel, Zefanya serta semua keluarga yang telah banyak
memberi dorongan kepada penulis baik moril, spiritual, material serta doa dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Teman satu bimbingan Karya Tulis Ilmiah Sinur, Hotna, Antonia dan Chintya
terimakasih buat dukungan dan doanya
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini jauh dari kesempurnaan baik dari isi maupun susunannya, hal ini disebabkan
keterbatasan waktu, wawasan ataupun kesalahan penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini. Semoga segenap bantuan, bimbingan dan arahan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan.
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..........................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................6
2.1. Konsep Pengetahuan........................................................................................................................6
2.1.1. Pengertian Pengetahuan......................................................................................7
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan............................................................7
2.1.2 Cara memproleh pengetahuan..............................................................................8
2.1.3 Pengukuran Pengetahuan......................................................................................9
2.2 Sikap................................................................................................................................................10
2.2.1 Tingkatan Sikap..................................................................................................10
2.2.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap..........................................................10
2.2.3 Komponen Pokok Sikap.....................................................................................11
2.2.4 Cara Pengukuran Sikap.......................................................................................11
2.4 Tuberkulosis Paru...........................................................................................................................12
2.4.1 Definisi................................................................................................................12
2.4.2 Anatomi Dan Fisiologi.......................................................................................13
2.4.3 Etiologi TB Paru.................................................................................................14
2.4.4 Patofisiologi........................................................................................................15
2.4.4 Patofisiologi
TB Paru Menghirup Mycobacterium Tuberkulosis menyebabkan salah satu dari
empat kemungkinan hasil, yakni pembersihan organisme, infeksi laten, permulaan
penyakit aktif (penyakit primer), penyakit aktif bertahuntahun kemudian (reaktivasi
penyakit). Setelah terhirup, droplet infeksius tetesan menular menetap diseluruh saluran
udara. Sebagian besar bakteri terjebak dibagian atas saluran nafas dimana sel epitel
mengeluarkan lender. Lender yang dihasilkan menangkap zat asing dan silia
dipermukaan sel 9 terus-menerus menggerakkan lender dan partikelnya yang terangkap
untuk dibuang. Sistem ini memberi tubuh pertahanan fisik awal yang mencegah infeksi
tuberculosis (Puspasari, 2019).
Sistem kekebalan tubuh berespon dengan melakukan reaksi inflamasi.
Neutrophil dan magrofag memfagositosis (menghancurkan) bakteri. Limfosit yang
spesifik terhadap tuberculosis menghancurkan (melisiskan) basil dan jaringan normal.
Reaksi jaringan ini mengakibatkan terakumulasinya eksudat dalam alveoli dan terjadilah
bronkopneumonia. Infeksi awal biasanya timbul dalam waktu 2-10 minggu setelah
terpapar. Massa jaringan baru disebut granuloma, yang berisi gumpalan basil yang
masih hidup dan sudah mati dikelilingi oleh makrofag dan membentuk dinding protektif
granuloma diubah menjadi jaringan fibrosa bagian sentral dari fibrosa ini disebut
‘TUBERKEL’. bakteri dan makrofag menjadi nekrotik membentuk masa seperti keju.
1 Komplikasi Dini
a Pleuritis
b Efusi pleura
c Empiema
d Laryngitis
e Usus Poncet’s
f Arthropathy
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Sikap
Positif Dalam pencegahan dan penularan TB Paru
Negatif
Karakteristik
Umur
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Lamanya menderita TB Paru
4.6 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala
3.3.2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
karateristik yang dimiliki oleh populasi. Total populasi yaitu sebanyak 30 orang. Cara
pengambilan sampel ini adalah dengan menggunakan jenis teknik Accidental
Sampling, adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh orang yang menderita TB Paru yang mengambil obat setiap minggunya di
Puskesmas Tigalingga. Dengan kriteria inklusi:
a. Pasien dengan TB Paru yang berobat di Puskesmas Tigalingga
b. Bersedia menjadi responden
Keterangan:
P = Presentasi yang dicari
f = Jumlah jawaban yang benar n
= Jumlah Kuensioner
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 14
4 Bidan 44
7 Tenaga gizi 2
9 Farmasi 2
10 Epidemologi 2
11 Rekam Medik 1
Total 72
1 Baik 11 37
2 Cukup 13 43
3 Kurang 6 20
Total 30 100
2 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 19 63
b. Perempuan 11 37
3 Tingkat Pendidikan
a. Tinggi (S1-S3) 1 3
b. Menengah (SMA-D3) 14 47
c. Rendah (SD-SMP) 15 50
4 Jenis Pekerjaan
a. ASN/TNI/POLRI 3 10
b. Wiraswasta 4 13
c. IRT 1 3
d. Petani 22 74
5 Lamanya Menderita TB
Paru
a. 1-3 bulan 8 27
b. 4-6 bulan 12 40
c. >6 bulan 10 33
Total 30 100
4.3 Pembahasan
1. Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pencegahan Dan
Penularan TB Paru
Pengetahuan adalah hasil tahu dari seseorang setelah melakukan pengindraan
terhadap suatu objek seperti melihat, mencium, mendengar, meraba dan merasa.
Pengetahuan keluarga penderita tuberkulosis adalah semua informasi yang diperoleh
keluarga penderita tuberkulosis mengenai program pengobatan. (Notoatmodjo, 2019).
Menurut Sarmin (2017), ada 2 faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah faktor
internal (pendidikan, pekerjaan, dan umur) dan faktor eksternal ( lingkungan dan
budaya).
Hasil penelitian pada tabel 4.2 di dapatkan tingkat pengetahuan responden katagori
baik sebanyak 11 oorang (37%). Dimana responden sudah mendapat informasi tentang
pencegahan dan penularan TB paru. Bahwa penyakit TB paru merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis dan harus ditangani
dengan kombinasi minum obat yang telah ditetapkan dokter untuk diminum dengan
teratur selama 6-12 bulan.
Pemahaman yang baik yang dimiliki responden tentang penyakit TB Paru dalam
upaya pencegahan dan penularan TB paru dimana responden yang menderiita TB paru
ketika batuk atau bersin dapat menutup mulut dengan tissue atau lap tangan supaya tidak
terkena kepada orang lain. Menurut Kementrian Kesehatan RI, 2017 penularan TB Paru
terjadi ketika seorang penderita TB Paru batuk, maka percikan renik dari dahak orang
tersebut akan terbawa oleh udara,
sehingga berpotensi terhirup oleh orang lain. Cara batuk memegang peranan penting.
Apabila penderita harus menutup mulut dengan tissue atau lap tangan agar tidak tertular
ke orang lain. Hasil studi lainnya melaporkan bahwa kontak terdekat (misalnya keluarga
serumah) akan lebih dua kali beresiko dibandingkan kontak biasa (tidak serumah)
(Reichman & Hershfield, 2015).
Pada tabel 4.2 masih juga terdapat mayoritas pengetahuan responden yang
berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang (43%), hal ini disebabkan kurangnya
informasi yang didapat responden bagaimana gejala dan pencegahan penularan TB paru.
Hal lain disebabkan juga faktor pekerjaan, karna mayoritas responden ini adalah petani.
Pekerjaan tersebut banyak aktivitas sehari-hari dilakukan diluar rumah, sehingga waktu
untuk mendapatkan pengetahuan tentang penyakit TB Paru akan terbatas sehingga
informasi hanya di dapat saat ada penyuluhan dari dinas kesehatan Puskesmas
Tigalingga dan pada saat pengambilan obat TB Paru, sehingga informasi yang diperoleh
belum maksimal. Pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki
seseorang. Hal ini sejalan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Romaloat et al,
2020), didapatkan tingkat pengetahuan dari 30 responden yang diteliti yang paling
banyak ialah responden yang memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak
13 orang (43,3%), baik sebanyak 11 orang (36,7%) dan kurang sebanyak 6 orang (20%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Antonius Nugraha dkk
dikarenakan tingkat pengetahuan sedang lebih banyak ketimbang pengetahuan tinggi,
hal ini disebabkan karna informasi yang diberikan tenaga kesehatan hanya terkait
penyebab penyakit, lama pengobatan, jumlah obat yang harus diminum setiap harinya
(Pratama et al, 2018).
Pengetahuan yang baik sangat diharapkan dalam mencegah penularan TB Paru.
Tingkat pengetahuan yang rendah dalam pencegahan dan penularan TB Paru dapat
menjadi faktor resiko terjadinya penularan TB Paru. Pengetahuan yang kurang dapat
terjadi akibat minimnya informasi serta tidak adekuatnya informasi yang didapatkan dan
diterima oleh responden.
Selain itu masih didapatkan 6 orang (20%) Tingkat Pengetahuan Responden
kategori kurang. Dimana responden masih memiliki pemahaman yang kurang tentang
penyakt TB Paru dan pencegahan penularan seperti pengertian, gejala dan faktor resiko
dan berbagai pencegahan. Hal ini dikarenakan responden kurang mendapat informasi
tentang penyakit TB paru
dari media massa maupun dari Puskesmas karna responden jarang mengikuti kegiatan
pendidikan kesehatan di Puskesmas. Tenaga kesehatan harus bekerjasama dengan
masyarakat dalam rangka meningkatkan upaya edukatif pada masyarakat mengenai
penyakit TB Paru dikarenakan terdapat tingkat pendidikan rendah (SD-SMP). Semakin
rendah tingkat pengetahuan menyebabkan individu kurang sadar untuk menjalani
pengobatan secara teratur dan lengkap, sehingga dapat menigkatkan penularan penyakit
TB Paru (Rasool et al, 2015).
2. Sikap Responden Tentang Pencegahan Dan Penularan TB Paru
Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan
tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoadmodjo 2012). Proses
pembentukan sikap dapat terjadi karna adanya rangsangan seperti pengetahuan
masyarakat tentang pencegahan dan penularan TB Paru. Rangsangan tersebut
menstimulus diri masyarakat untuk memberi respon, dapat berupa sikap positif atau
negatif, akhirnya akan diwujudkan dalam perilaku atau tidak (Azwar 2013). Hasil
penelitian pada tabel 4.3 didapatkan bahwa mayoritas responden bersikap positif
sebanyak 20 orang (67%). Sikap responden di Puskesmas Tigalingga sebagian besar
bersikap positif terhadap pencegahan dan penularan TB Paru artinya sebagian besar
responden mendukung atau menerima tentang upaya pencegahan dan penularan TB
Paru.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aviliana Wenas (2015) di Desa Wori
Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2015, dilihat dari jumlah responden
yang ada sebanyak 53 responden (54,6%) mempunyai sikap positif terhadap penyakit
TB Paru. Sikap responden tentang penyakit TB Paru ini sangat dipengaruhi oleh
rangsangan atau stimulan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di wilayah desa wori.
Stimulan atau rangsangan dalam hal ini berupa penyuluhan atau sosialisasi tentang
penyakit TB Paru.
Dalam penelitian ini responden juga masih memiliki sikap negatif sebanyak 10
orang (33%) Hal ini disebabkan karna sebagian penderita masih beranggapan bahwa
penyakit TB Paru tidak menular. Dan dilihat dari dari segi sikap penderita masih belum
menerapkan hidup bersih sehat, seperti membuka jendela setiap hari salah satu cara
untuk mencegah penularan TB Paru, dan masih ada anggota keluarga yang serumah
dengan penderita TB paru hal ini dapat juga menularkan kepada orang lain.
Menurut Suryo 2014 cara pencegahan penularan TB Paru dengan menjaga ventilasi
yang baik, ventilasi memiliki banyak fungsi yaitu untuk menjaga aliran udara di dalam
rumah sehingga tetap segar, menjaga agar sinar matahari dapat masuk kedalam ruangan.
Cahaya matahari dapat membunuh kuman bakteri tuberculosis akan cepat lebih mati bila
terkena sinar matahari langsung.
Salah satu faktor penentu sikap seseorang adalah faktor komunikasi sosial. Sikap
seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tertentu melalui
persuasif serta tekanan dari kelompok sosialnya sehingga dapat disimpulkan bahwa
seseorang yang memliki pengetahuan yang baik maka akan memperoleh sikap yang baik
terhadap pencegahan dan penularan TB paru.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Penderita
TB Paru Tentang Pencegahan Dan Penularan TB Paru Di Puskesmas Tigalingga
Kabupaten Dairi dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Mayoritas responden memiliki tngkat pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (43%)
dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (20%) tentang pencegahan
dan penularan TB Paru.
b Mayoritas sikap responden tentang pencegahan dan penularan TB Paru bersikap
positif sebanyak 20 orang (67%) dan responden bersikap negatif sebanyak 10 orang
(33%) tentang pencegahan dan penularan TB Paru.
c Berdasarkan karakteristik umur mayoritas responden pada rentang umur 46- 60 tahun
sebanyak 11 orang (37%),
d berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden laki-laki sebanyak 19 orang (63%).
e Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas responden berada pada tingkat pendidikan
rendah (SD-SMP) sebanyak 15 orang (50%)
f berdasarkan jenis pekerjaan mayoritas responden bekerja sebagai petani sebanyak 22
orang (74%).
g berdasarkan lamanya responden menderita TB Paru mayoritas berada pada rentang
4-6 bulan sebanyak 12 orang (40%).
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian terhadap Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan
Sikap Penderita TB Paru Tentang Pencegahan Dan Penularan TB Paru di Puskesmas
Tigalingga Kabupaten Dairi Tahun 2022, maka dibawah ini akan dipaparkan beberapa
saran yang ditunjukkan kepada:
1. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan evaluasi bagi lokasi penelitian sehingga lebih meningkatkan lagi
penyuluhan dalam pencegahan dan penularan TB Paru.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan dan referensi bagi penelitian selanjutnya
3. Bagi Peneliti
Agar lebih meningkatkan pengetahuan sehingga hasil penelitian ini bisa dijadikan
sebagai dasar dalam meningkatkan edukasi dalam pencegahan dan penularan TB paru
di Puskesmas Tigalingga
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Agar melakukan penelitian lanjutan dalam faktor yang mempengaruhi penderita TB
Paru dalam pencegahan dan penularan TB Paru.
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat sukarela. Anda mempunyai hak
bebas untuk berpartisipasi atau menolak menjadi responden, maka saya akan tetap
menghargai dan tidak akan mempengaruhi terhadap proses penelitian ini. Jika anda
bersedia, mohon untuk menandatangani lembaran persetujuan ini.
Demikian permohonan ini disampaikan atas bantuan dan partisipasinya saya
ucapkan terimakasih.
Responden
(
)
LEMBAR KUENSIONER
IDENTITAS RESPONDEN
NO.Responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Lamanya Menderita :
Jenis Kelamin :
1. Pilih salah satu jawaban yang benar dengan memberiikkan tanda cross (x) silang
2.Jika anda ingin memperbaiki jawaban, coretlah jawaban yang salah
dengan memberi tanda(=) dan ganti dengan jawaban yang benar.
A. Pengetahuan
16. Kelompok orang paling mudah terserang atau tertular penyakit TB Paru
adalah....
a. Tetangga penderita TB Paru
b. Anggota keluarga yang tidak tinggal serumah dengan penderita TB paru
c. Anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru
17. Gejala yang ditimbulkan oleh TB paru adalah
a. Demam, malease
b. Nyeri dada
c. Mual muntah
18. Untuk menghindari bakteri TB paru yang tahan terhadap suhu ruangan hal yang
dapat dilakukan yaitu....
a. Menutup seluruh pintu agar udara tidak masuk
b. Memberi ventilasi dan penyinaran yang cukup
c. membuat suhu ruangan dingin
19. Untuk mencegah terjadinya penularan pada TB Paru dengan cara
menggunakan?
a. Menutup hidung denga tangan
b. Menutup mulut menggunakan masker /sapu tangan
c. Membuang dahak sembarangan
20. Salah satu caranya pencegahan agar tidak terkontaminasi TB paru yaitu....
a. Pasien jika ingin meludah dianjurkan dimasukkan kedalam suatu tempat
tertutup dan mengandung karbon dan panas api.
b. Membuang ludah sembarangan
c. Tidak memakan obat secara teratur
B.Sikap
Petunjuk Pengisian
Untuk setiap pernyataan beri tanda cek list (√) pada salah satu kotak yang
disediakan
Tidak ada jawaban benar atau salah, pilih jawaban sesuai dengan
pendapat anda
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
6. Menghindari kebiasaan
begadang pada malam hari, dapat
mencegah terjadinya TB Paru
Nama lengkap
1 Yemima Yoice Pinem
Alamat (harap ditulis dengan lengkap) :
2 Jln. Bunga Ncole XXXIII Kemenangan Tani, Kec.Medan Tuntungan
Judul Penelitian
5 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TB PARU TENTANG PENC
Medan, ……………….
Mengetahui Menyatakan
Pembimbing
Peneliti,
Nip.196908111993032001 Nim.P07520119104
Dokumentasi Kegiatan
Data Pribadi
Nama : Yemima Yoice Pinem
Tempat/Tanggal Lahir : Kabanjahe, 10 Juni 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke 2
Agama : Kristen Protestan
Alamat :Pertumbungen
Email : yemimayoice2@gmail.com
Riwayat Pendidikan
Tahun 2006-2011 : SD N 034790 Sarintonu Tahun
2012-2015 : SMP Negeri 1 Tigalingga
Tahun 2016-2018 : SMA Negeri 1 Tigalingga
Tahun 2019-2022 : Poltekkes Kemenkes Medan
Jurusan Keperawatan Prodi D-III
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
Pembimbing Mahasiswa
22/06/2022