SKRIPSI
Oleh
Kristina Dwi Ariani
NIM. 19010226
SKRIPSI
Oleh
Kristina Dwi Ariani
NIM. 19010226
Hasil Penelitian ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui untuk
mengikuti seminar hasil pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas dr. Soebandi
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
NIM : 19010226
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah asli dan belum
pernah diajukan sebagai syarat penelitian, baik di Universitas dr. Soebandi Jember
maupun di perguruan tinggi lain. Skripsi ini murni gagasan dan rumusan saya
sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing. Dalam
perumusan skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang telah
akademik dan atau sanksi lainnya, sesuai dengan norma yang berlaku dalam
Yang menyatakan,
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : …………..
Tanggal : …………...
Jember
Tim Penguji
Ketua,
Dr. Iis Rahmawati, S.Kep., Ns., M.Kes Enggar Silopakarti, S.Kep., Ns., M.MKes
NIDN. 0011097506 NIK 196510121989032010
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas dr. Soebandi
v
KATA PENGANTAR
Kristus melalui karunia Roh Kudus sehingga penyusunan skripsi ini dapat
penyusunan skirpsi ini peneliti dibimbing dan dibantu oleh berbagai pihak, oleh
vi
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
Peneliti
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh syukur kepada Allah Bapa di Surga yang telah mengkaruniakan
1. Kedua orang tua ku, yang telah membesarkanku, dan merawatku dengan
penuh kasih hingga aku mampu menyelesaikan pendidikan ini dengan baik
2. Suami dan anak ku, yang dengan setia menemani hari- hariku dan
viii
MOTTO
Sic enim Deus dilexit mundum, ut Filium suum unigenitum daret: ut omnis qui
credit in eum, non pereat, sed habeat vitam æternam.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
(Yohanes 3:16*)
ix
ABSTRAK
*Peneliti
** Pembimbing 1
***Pembimbing 2
x
ABSTRACT
* Researcher
** Advicer 1st
*** Advicer 2nd
SKRIPSI
xi
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
MASYARAKAT TENTANG PENCEGAHAN COVID - 19 DI MASA
PANDEMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SABRANG
KABUPATEN JEMBER
Oleh
Kristina Dwi Ariani
NIM. 19010226
Pembimbing
DAFTAR ISI
xii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
PROPOSAL PENELITIAN ..............................................................................
...............................................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN/SKEMA...............................................................................
...............................................................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
...............................................................................................................................
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
xiii
BAB 4 METODE PENELITIAN ..................................................................... 36
4.1 Desain Penelitian .......................................................................... 36
4.2 Populasi, Sampel dan Sampling ................................................... 37
4.3 Tempat Penelitian ......................................................................... 39
4.4 Waktu Penelitian .......................................................................... 40
4.5 Definisi Operasional ..................................................................... 41
4.6 Pengumpul Data ........................................................................... 42
4.7 Pengolahan Data dan Analisis Data ............................................. 47
4.8 Etika Penelitian ............................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 54
xiv
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL
RI : Republik Indonesia
RT : Rukun Tetangga
RW : Rukun Warga
xv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Daftar Studi Terdahulu ................................................... 6
Tabel 4.1 Waktu Kegiatan Penelitian ............................................ 40
Tabel 4.2 Definisi Operasional ………………………………….. 41
Tabel 4.3 Skoring varianel ............................................................. 47
Tabel 4.4 Coding variabel .............................................................. 48
Tabel 4.6 Interpretasi Nilai frekuensi ............................................. 50
xvi
DAFTAR BAGAN/SKEMA
Hal
Bagan 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap Pengetahuan Masyarakat tentang
Pencegahan Covid - 19 di Masa Pandemi di Wilayah
Kerja Puskesmas Sabrang Kabupaten Jember .............. 36
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
xix
BAB 1. PENDAHULUAN
positif dan proaktif melalui peran individu, keluarga dan masyarakat sehingga
angka penularan yang masih cukup tinggi. Kementerian Kesehatan (2020) dalam
terdapat 216 negara telah terpapar covid-19 dengan prevalensi penderita yang
terkonfirmasi positif sebanyak 299.506 kasus, dengan 63.399 kasus aktif dan
tertinggi yaitu DKI Jakarta sebanya 77.452 kasus (25,9%) dan kedua yaitu Jawa
Timur sebanyak 44.649 kasus (14,9%). Situasi sebaran covid-19 di Jawa Timur
melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga 3 Oktober 2020
1
2
mencapai 3.260 jiwa (7,30%). Situasi pandemi covid -19 Kabupaten Jember
sendiri melalui situs resmi Pemerintah Kabupaten Jember hingga 3 Oktober 2020
perilaku masyarakat (Mas’udi & Winanti, 2020). Sari & ‘Atiqoh (2020) pada
covid masih tidak baik serta 25,81% tidak patuh dalam menggunakan masker.
remeh covid-19 dan faktor dari dalam diri meliputi percaya pada takdir tanpa mau
berusaha menjaga diri atau menjaga kesehatan, faktor tekanan ekonomi yang
dan kurang tegasnya pemerintah dalam pemberian sanksi terhadap pihak yang
sabun dan air mengalir, menghindari menyentuh bagian wajah (seperti, mata,
hidung, dan mulut), menerapkan etika batuk dan bersin, memakai masker dan
melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan
untuk memahami apa yang disampaikan dalam edukasi kesehatan (Utari, 2015).
proses sensori, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.
cepat memberikan efek luar biasa terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat
1.3 Tujuan
1.4.2 Bagi Fasilitas Kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
secara berkala melalui kader, gugus tugas, dan tiga pilar kesehatan
penyebaran covid-19
covid-19
1.4.4 Peneliti Selanjutnya Diharapkan penelitian ini menjadi sumber data bagi
population at risk
6
pendidikan merupakan suatu proses belajar. Hal ini berarti di dalam pendidikan
itu terjadi proses perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih
baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat, dari tidak
tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa, lebih mampu, lebih tahu dan
sesuai dengan nilai dan tujuan mereka sendiri. Nilai pendidikan turun–naik
bersama tingkat pengetahuan yang diperoleh, dan daya upaya pendidikan penting
7
8
orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Artinya perubahan tersebut
terjadi adanya kesadaran dari dalam individu atau masyarakat itu sendiri.
kelompok dan masyarakat dengan melakukan upaya promotif dan preventif tanpa
individu atau masyarakat dibidang kesehatan. Akan tetapi, perilaku mencakup hal
yang luas sehingga perilaku perlu dikategorikan secara mendasar yang berkaitan
Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai dimasyarakat oleh sebab itu,
kebutuhan mereka sendiri Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan
dukungan dari luar (Gejir & Agung, 2017). Sedangkan tujuan dari pendidikan
9
dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga
hakekatnya adalah alat bantu pendidikan yang digunakan oleh pendidik dalam
2018). Pesan, ide, gagasan atau informasi yang disampaikan pengajar atau
pembicara akan mudah diterima apabila diberikan dengan metode dan media yang
benar dan baik (Widayati, 2019). Notoadmodjo (2014) menjelaskan bahwa media
sebagai alat bantu pendidikan kesehatan terdiri dari tiga jenis yaitu alat bantu lihat
(visual aids), alat bantu dengar (audio aids), alat bantu lihat-dengar (audio visual
aids). Alat bantu lihat (visual aids) berguna dalam membantu menstimulasi indera
mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada dua
bentuk yaitu alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip dan alat-alat
yang tidak diproyeksikan, Alat-alat bantu dengar (audio aids) berguna dalam
bahan pendidikan/ pengajaran. Misalnya piringan hitam, radio, pita suara, dan
sebagainya. Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids), seperti televisi dan video.
10
Alat-alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids. Dalam
melupakan atau lupa. Untuk mengatasi hal tersebut Audio Visual Aids akan
manusia sehingga apa yang diterima akan lebih lama disimpan didalam ingatan.
a. Media Cetak
bervariasi antara lain: booklet ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-
pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar, leaflet
lembaran yang dilipat, isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun
gambar, atau kombinasi, flyer (selebaran) ialah seperti leaflet tetapi tidak
dalam bentuk lipatan, flip chart (lembar balik) ialah media penyampaian
biasanya dalam bentuk buku dimana tiap lembar (halaman) berisi gambar
peragaan dan dibaliknya berisi kalimat sebagai pesan atau infomasi berkaitan
dengan gambar tersebut, rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau
berkaitan dengan kesehatan, poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-
lama, mencakup banyak orang, biaya tidak tinggi, tidak perlu listrik, dapat
media cetak juga memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek
b. Media Elektronik
radio, video, slide, dan film strip. Media elektronik memiliki beberapa
indera, lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar
juga memiliki kelemahan yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik,
perlu alat canggih untuk produksinya dan perlu terampil dalam pengoperasian
(Notoadmodjo, 2014).
disini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang
(Notoadmodjo, 2014).
12
pendidikan kesehatan adalah suatu kombinasi antara cara–cara atau metode dan
alat–alat bantu atau media yang digunakan dalam setiap pelaksana promosi
kesehatan. Dengan kata lain, metode dan teknik pendidikan kesehatan adalah
dengan cara dan alat apa yang digunakaan oleh pelaku pendidik kesehatan untuk
tehnik promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan dibagi menjadi tiga yaitu:
lainnya, misalnya telepon, cara ini paling efektif, karena antara petugas
kesehatan dan klien dapat saling berdialog, saling merespon dalam waktu
kesehatan dapat menggunakan alat bantu atau peraga yang relevan dengan
masalahnya. Metode dan teknik promosi kesehatan individual ini yang sering
dua yakni kelompok kecil dan kelompok besar. Disebut kelompok kecil jika
sasaran diatas 15 sampai dengan 50 orang. Oleh sebab itu, metode promosi
13
metode curah pendapat (brain storming), bola salju (snow ball), bermain
bantu atau media, misalnya: lembar balik (flip chart), alat peraga, slide dan
misalnya: metode ceramah yang diikuti atau tanpa diikuti dengan tanya
jawab, seminar, loka karya, dan sebagainya. Untuk memperkuat metode ini
perlu dibantu pula dengan alat bantu misalnya: overhead projector, slide
kepada massa tersebut dengan metode, teknik, dan isi yang sama.
Penyampaian pesan melalui radio atau televisi ini dapat dirancang dengan
media cetak, seperti koran, majalah, buku, leaflet, selebaran, poster, dan
dan dilanjutkan dengan menggunakan alat bantu seperti gambar, slide atau film.
2.2.1 Pengertian
dua coronavirus jenis ini yang memicu penyakit yang bisa berakibat pada gejala
berat semacam SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle
Sejak 1930-an virus Corona telah dikenal serta diketahui ada dalam tubuh
Virus Corona. Tahun-tahun berikutnya yakni pada 2012 ditemukan lagi penyakit
dimana juga termasuk dalam golongan Virus Corona. Puncaknya dimulai di Kota
Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019 yakni terjadi KLB (kejadian luar biasa)
kasus pneumonia (radang paru-paru) yang mana penyebabnya juga berasal dari
golongan Virus Corona, namun virus ini sebelumnya belum pernah diketahui,
WHO secara resmi pada 11 Februari 2020 menamakan virus jenis baru ini
dua pendapat asal nama virus tersebut. Pertama, di bawah mikroskop elektron
bentuk virus mirip korona pada gerhana matahari. Pada gerhana matahari ada
cincin di sekitar gerhana yang disebut korona. Kedua, bentuk Virus Corona mirip
dengan mahkota ratu atau raja. Dalam Bahasa Latin, corona berarti mahkota
2.2.2 Epidemiologi
penyakit menular jenis baru dimana dimulai dengan terjadinya kasus pneumonia
di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 yang tidak diketahui etiologinya (Li et al,
Tanggal 30 Januari 2020 oleh karena akibat penularannya yang begitu cepat,
adalah Jepang dan Korea Selatan melaporkan kasus pertama Covid-19 dimana
sejumlah 503.862 di berbagai belahan dunia (CFR 4,9%). United Kingdom, India,
Brazil, Amerika Serikat, dan Rusia merupakan negara yang melaporkan kasus
konfirmasi terbanyak dan juga Spanyol, Perancis, Italia, United Kingdom, dan
sendiri melaporkan kasus Covid-19 pertama pada 2 Maret 2020 yang sampai
sejumlah 56.385 dengan kasus meninggalnya sejumlah 2.875 (CFR 5,1%) dengan
total 34 provinsi. Lebih dari separuh (51,5%) kasus dialami laki-laki. Rentang
usia 45-54 tahun merupakan prevalensi tertinggi sedangkan pada usia 0-5 tahun
yang paling sedikit terjadi. Angka kematian paling tinggi dilaporkan pada pasien
2.2.3 Etiologi
penyebab covid-19. virus tersebut yakni virus dengan RNA strain tunggal positif,
2020) menemukan bahwa Coronavirus bisa bertahan pada stainless steel dan
permukaan plastik sampai dengan 72 jam serta diketahui pula pada tembaga
kurang dari 4 jam serta pada kardus kurang dari 24 jam. Coronavirus sensitif akan
panas dan sinar UV, dan bisa dinonaktifkan dengan lipid solvents (pelarut lemak)
2.2.4 Penularan
Virus Corona hidup dan menular melalui droplet yang keluar melalui mulut
dan hidung orang yang terinfeksi. Droplet yakni partikel berisi air yang
diameternya >5-10 µm. Virus Corona bisa bertahan hidup selama tiga jam di
udara bebas serta bisa hidup lebih lama jika menempel pada permukaan benda di
civet cats (luwak) pada manusia namun, sampai saat ini belum diketahui secara
inkubasi rata-rata 5 hingga 6 hari, dengan rentang satu hingga empat belas hari,
akan tetapi bisa juga mencapai 14 hari. Hari-hari pertama penyakit merupakan
risiko penularan tertinggi hal ini dikarenakan tingginya konsentrasi virus pada
yang lainnya yang berada jarak dekat melalui droplet. Terjadi penularannya bisa
lewat kontak langsung maupun kontak tidak langsung dengan seorang yang
terinfeksi. Tejadinya penularan secara langsung melalui droplet yakni saat seorang
ada dalam jarak dekat yaitu kurang dari semeter dengan seorang yang bergejala
tidak langsung bisa lewat permukaan maupun benda yang terkontaminasi droplet
disekitar seseorang yang terinfeksi maupun dengan benda atau permukaan yang
dipakai oleh orang yang terkena infeksi contohnya, termometer atau stetoskop
2.2.5 Karakteristik
hingga 200 mikron, sering pleimorfik, partikelnya berbentuk elips atau bulat, dan
memiliki kapsul. Virus tersebut sifatnya sensitif akan panas serta bisa diinaktifkan
secara efektif oleh desinfektan selama 30 menit bersuhu 56℃ yang mengandung
manusia lewat oral, feses, transmisi droplet, dan transmisi kontak. Virus tersebut
umumnya menginfeksi orang dewasa serta anak bergejala klinis ringan semacam
faringitis dan common cold dan juga bisa memicu diare pada dewasa. Umumnya
infeksi virus ini kerap terjadi pada musim semi dan dingin. Kondisi ini
yang relatif banyak perpindahan atau perjalanan. Bukan hanya hal tersebut, ciri
dari virus ini umumnya lebih menyukai kelembaban yang relatif tidak terlalu
virus dalam satu waktu dan berjumlah besar, bisa memunculkan penyakit
meskipun fungsi sistem imun tubuh normal. Mereka yang memiliki sistem imun
lemah misalnya wanita hamil, orang tua, serta sebagainya, maka penyakit ini
secara progresif cenderung lebih parah serta lebih cepat. Infeksi Coronavirus
menjadikan lemahnya sistem imun tubuh terhadap virus ini oleh karenanya bisa
terjadi re-infeksi. Hanya melalui sel host-nya sajalah coronavirus ini dapat
memperbanyak diri. Tanpa sel host, virus ini tidak dapat hidup (Burhan et al.,
2020).
demam. Waktu inkubasi Virus Corona Rerata adalah 5 hingga 6 hari dengan
periode inkubasi bisa berbeda pada tiap individu hingga 14 hari dari infeksi.
Gejala yang paling umum ditemukan adalah demam dan batuk tidak berdahak.
Hampir 90% kasus menunjukkan gejala demam dan 67% menunjukkan gejala
batuk tidak berdahak. Kemudian disusul dengan 40% pasien mengeluhkan gejala
fatigue (tidak enak badan/pegal-pegal) dan 33% pasien melaporkan adanya batuk
sebagian besar gejala yang dilaporkan oleh pasien COVID-19 hampir sama
dengan gejala flu. Namun, pasien COVID-19 jarang mengeluhkan adanya gejala
hidung tersumbat atau pilek dibandingkan dengan flu pada umumnya (Sutaryo et
al., 2020).
21
Beberapa gejala klinis pokok yang timbul yakni kesulitan bernapas, batuk, serta
demam (dengan suhu melebihi 380c). Dapat pula diikuti dengan kondisi gejala
saluran napas lainnya, gejala gastrointestinal (diare), mialga, fatigue, dan sesak
memberat. Setengahnya dari total pasien dalam waktu satu minggu mengalami
sesak. Dalam kasus yang berat ditemukan adanya perburukan secara progresif dan
asidosis metabolik yang susah dikoreksi, syok septik, dan ARDS. Umumnya
pasien yang memiliki gejala ringan akan diikuti dengan kondisi demam.
a. Tidak berkomplikasi
Adalah kondisi yang paling ringan. Gejalanya berwujud gejala yang tidak
spesifik. Umumnya gejala utamanya tetap dialami semisal nyeri otot, sakit
Beberapa kasus yang dijumpai bergejala relatif ringan dan tidak disertai
b. Pneumonia ringan
Gejala utamanya yakni sesak, batuk, dan demam. Akan tetapi tidak ditemukan
gejala yang ditunjukkan yakni batuk tampak sesak, atau susah bernapas diiringi
dengan takipnea atau napas cepat dengan tidak ditemukan tanda pneumonia
berat.
22
c. Pneumonia berat
Pasien dewasa gejala yang muncul diantaranya indikasi infeksi saluran napas
dan demam. Gejala yang timbul yakni takipnea (dengan frekuensi napas lebih
Yakni onset baru atau gejala respirasi yang memburuk dalam seminggu
e. Sepsis
Yakni sebuah kondisi respons disregulasi tubuh atas infeksi yang terbukti atau
trombositopenia, kulit mottling, tekanan darah rendah atau akral dingin, nadi
oksigen rendah, frekuensi napas cepat atau susah bernapas, dan perubahan
status mental.
f. Syok septik
2.2.8 Diagnosis
a. Anamnesis
menunjukkan tiga gejala pokok yakni sesak atau sulit bernapas, batuk kering,
dan demam. Pasien usia geriatri atau pada orang-orang yang mengalami
bisa berupa batuk darah, diare, lemas, nyeri otot, dan nyeri kepala. Selain
gejala tersebut pada sebagian kondisi tertentu bisa muncul Severe Acute
b. Pemeriksaan Fisik
tanda vital umumnya terjadi suhu tubuh meningkat, tekanan darah menurun
Saturasi oksigen bisa turun atau normal serta ditemukan adanya retraksi otot
atau suara napas bronkovesikuler, redup pada daerah konsolidasi, fremitus raba
c. Pemeriksaan Penunjang
Kepada semua pasien yang diduga terkena infeksi COVID-19, WHO memberi
2.2.9 Tatalaksana
a. Farmakoterapi (medis)
Sampai sekarang, belum ditemukan obat yang spesifik atau vaksin yang
ini difokuskan sebagai terapi suportif dan simptomatis. Beberapa obat atau
2020). Pengobatan untuk Covid-19 ini masih bersifat suportif artinya hanya
asupan makan dan minum kurang dapat diberikan infus, jika ada infeksi oleh
obat yang bisa melenyapkan Virus Corona dan belum ada vaksinnya.
Individu yang tanpa gejala atau bergejala ringan, tinggal di daerah yang
terdapat transmisi lokal, atau memiliki kontak dengan pasien yang positif
seimbang, minum air, dan istirahat yang cukup. Selain itu, obat untuk demam
yang dianjurkan adalah parasetamol. Obat yang dilarang adalah obat untuk
yang memiliki gejala yang lebih berat seperti mengalami keluhan sulit
25
bernapas atau sesak akan dirawat di ruang isolasi di rumah sakit dengan
cairan oleh tenaga kesehatan. Jika ditemukan penyakit penyerta lainnya, maka
diabetes, hipertensi, sakit jantung, sakit liver, sakit ginjal, stroke, dan lain-
lain. Ada dua obat yang diteliti dari sekian banyak obat, yaitu Klorokuin dan
tubuh) yang mampu menekan proses peradangan. Pemberian obat ini di awal-
aktivitas mencegah virus ini untuk masuk ke dalam sel dan mengganggu
Pemakaian ritonavir dan lopinavir saat ini masih dilakukan penelitian tentang
pengawasan yang ketat. Hingga sekarang belum tersedia vaksin yang bisa
b. Non Farmakologi
2020): Deteksi dini dan pemilahan pasien Pemilahan pasien dan deteksi dini
deteksi dini, triase berperan penting yakni sebagai titik awal atau garda
untuk yang pertama kali, maka untuk kasus yang ringan pasien diisolasi di
rumah sakit atau di rumah. Untuk kasus ringan berkemungkinan tidak buth
atau memberat, diperintahkan untuk kembali lagi ke rumah sakit. Isolasi pada
semua kasus Isolasi pada seluruh kasus dengan menyesuaikan gejala klinis
yang timbul, baik sedang maupun ringan. Suplementasi oksigen Pasien yang
2.3.1 Definisi
lewat panca indra yang dimiliki manusia dimana mencakup indera raba, rasa,
dimana fungsinya sebagai kontrol atas moral akan pluralitas terhadap keberadaan
yang bersumber dari budi (intelektual) dan dari daya indrawi manusia.
melibatkan kekuatan psikis, kemampuan dari daya indra sendiri yakni dalam
Pengetahuan intelektual bisa menangkap kodrat objek atau bentuk serta tetap
a. Pengetahuan Eksplisit
Yakni pengetahuan yang sudah disimpan dalam bentuk nyata, dapat berwujud
perilaku kesehatan.
b. Pengetahuan Implisit
yang tidak bersifat nyata dan berbentuk pengalaman masa lalu seseorang,
lebih langgeng dibanding yang tidak. Domain kognitif sendiri memuat uraian
a. Know (Tahu)
khusus serta semua impuls yang sudah diterima atau seluruh bahan yang
terendah.
b. Comprehention (Memahami)
diketahui dengan benar dan dimana bisa memberi interprestasi terhadap objek
tersebut secara benar. Individu sudah paham akan materi atau objek dan
c. Application (Aplikasi)
d. Analysis (Analisis)
Analisis yaitu seuah kemampuan guna menyatakan suatu obyek atau materi ke
dalam beberapa komponen namun masih di dalam satu struktur serta satu sama
e. Syntesis (Sintesis)
bagian dalam keseluruhan yang baru. Sintesi dengan kata lainnya yakni sebuah
sudah ada.
f. Evaluation (Evaluasi)
objek atau materi. Berbagai penilaian ini didasarkan pada sebuah kriteria yang
sudah memakai cara ini. Cara coba salah ini dijalankan dengan memanfaatkan
serta jika kemungkinan yang digunakan tersebut gagal maka akan dicoba
dipecahkan.
31
serta berbagai prinsip orang lain yang dikemukakan, dipunyai, dan diterima
lampau.
Pertama kali yang memprakarsai cara ini ialah Francis Bacon (1561-1626),
a. Faktor internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
sumber kesenangan, namun lebih kepada cara mencari nafkah yang banyak
3) Umur
berulang tahun. Umur yang bertambah cukup, maka tingkat kekuatan dan
pola pikir individu akan lebih matang bekerja. Dari sisi keyakinan
b. Faktor eksternal
1) Faktor lingkungan
keadaan yang ada di sekitar individu serta pengaruh dari lingkungan bisa
2) Sosial budaya
dengan Covid-19 cukup beragam dari tingkatan kurang hingga tinggi, namun
yang baik dengan rata- rata mencapai 51,35% hingga 90,03% (Usman et al.,
Faktor yang
memengaruhi
pengetahuan:
1. Internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. umur
2. Eksternal
a. Lingkungan
b. Social
c. Budaya
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti
3.2 Hipotesis
fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi.
34
35
masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin atau paling
mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya melalui data yang
pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel. Maka
bila Asymp Sig (2-sided) < 0,05 maka H1 diterima dengan demikian ada
tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan cara kerja untuk
meneliti dan memahami objek dengan dengan prosedur yang yang masuk akal dan
bersifat logis serta terdapat perolehan data yang valid (Notoadmodjo, 2017).
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
2017). Penggunaan desain ini disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai,
Rancangan one group pretest-posttest design ini terdiri atas satu kelompok
yang telah ditentukan. Di dalam rancangan ini dilakukan tes sebanyak dua kali,
yaitu sebelum diberi perlakuan disebut prates dan sesudah perlakuan disebut
postest (Sugiyono, 2017). Adapun pola penelitian metode one group pretest-
posttest design dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah diberikan
36
37
(Sugiyono, 2017):
O1 O2
Keterangan :
O1 : Pengetahuan tentang pencegahan covid-19 sebelum
dilakukan Pendidikan Kesehatan
O2 : Pengetahuan tentang pencegahan covid-19 sesudah
dilakukan Pendidikan Kesehatan
X : Pendidikan Kesehatan
4.2.1 Populasi
penelitian. Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah
yang menyangkut masalah yang diteliti. Variabel dapat berupa orang, kejadian,
perilaku, atau sesuatu yang lain yang akan dilakukan penelitian (Notoadmodjo,
2017). Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Dusun
Jember sebanyak 68 KK
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Nursalam, 2017). Besarnya sampel yang
digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada formula Slovin (Sugiyono, 2017)
sebagai berikut :
38
Dimana :
: Ukuran sampel
N : Jumlah Populasi
Maka :
= 58,11 = 59
Terdapat dua kriteria sampel dalam sebuah penelitian yaitu kriteria inklusi
umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang
mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2017). Teknik sampling dalam penelitian
sampel acak sederhana yaitu suatu teknik pengambilan sampel dari anggota
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperharikan strata yang ada dalam
populasi tersebut sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama
Dasar pemilihan lokasi adalah di desa tersebut telah banyak dilakukan aktifitas
berikut:
41
4.6 Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data
primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan data sumber pertama yang
diperoleh dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil
pengisian kuesioner yang biasanya dilakukan oleh peneliti (Arikunto, 2013). Data
primer pada penelitian ini adalah kuesioner yang di isi oleh responden penelitian
penelitian. Penelitian ini dalam hal pengumpulan data dilakukan dalam dua
a. Prosedur administratif
penelitian
Kabupaten Jember
62
5) Setelah mendapatkan persetujuan penelitian dari Kepala Puskesmas
b. Prosedur Teknis
sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
a) Sesi Pretest
penelitian
63
memeriksa seluruh item kuesioner apakah terisi lengkap atau
b) Sesi Postest
covid-19
leaflat tersebut
64
4.6.3 Instrumen Pengumpul Data
Instrumen atau alat pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Nursalam, 2017). Pada penelitian ini
informasi covid-19. Instrumen Data umum bersifat closed ended questions atau
pernyataan tertutup dengan cara mengisi salah satu jawaban yang disediakan
skala Guttman. Pernyataan yang terdapat dalam kuesioner ini bersifat closed
ended questions atau pernyataan tertutup dengan cara mengisi salah satu
jawaban yang disediakan dengan memberikan tanda cheklist (√) pada kolom
yang disediakan.
65
4.6.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji validitas
Uji validitas merupakan suatu alat ukur tes dalam kuesioner. Validitas artinya
diambil dengan α = 0,05 (5 %) diketahui r hitung > r table, apabila r hitung <
b. Uji reliabilitas
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sunyoto, 2013). One shot
atau pengukuran sekali saja yaitu disini pengukurannya hanya sekali dan
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Suatu variabel dikatakan reliabel,
apabila:
66
4.7 Pengolahan dan Analisis Data
a. Editing
b. Skoring
67
c. Coding
Kategori Coding
Pengetahuan Baik 3
Pengetahuan Cukup 2
Pengetahuan Kurang 1
d. Prosesing/ Entry
yang sudah diberi kode kategori setelah itu dimasukkan dalam tabel
statistik.
e. Cleaning
68
f. Tabulating
Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat. Analisa data
a. Analisis univariat
yakni tingkat pengetahuan dan sikap serta variabel dependen yakni perilaku
p ×100%
Keterangan :
P = Frekuensi persentase/ frekuensi relatif
f = Jumlah frekuensi kelas
n = Jumlah dalam karegori
69
Selanjutnya data univariat diinterpretasikan sebagai berikut:
data pada uji statistik komparatif (Sugiyono, 2017). Uji normalitas data
berikut:
b) Bila nilai p value < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai_pengetahuan .120 59 .033 .932 59 .003
a. Lilliefors Significance Correction
normal (p value > 0,05) sehingga keputusan uji hipotesis menggunakan uji
70
2) Uji Hipotesis
sebagai berikut:
(1) Jika nilai signifikansi Sig (2-tailed) ≥ 0,05 atau nilai t hitung ≤ t tabel
(2) Jika nilai signifikansi Sig (2-tailed) < 0,05 atau ≥ nilai t hitung t tabel
a. Prinsip manfaat
71
dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk
apa pun
full disclosure)
3) Informed consent
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia
(confidentiality).
72
BAB 5. HASIL PENELITIAN
62
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa berdasarkan tingkat
(35,6%).
63
telah mendapatkan informasi mengenai covid-19 yaitu sebanyak 59 orang
(100%).
64
5.2 Data Khusus
65
5.2.2 Hasil Identifikasi Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan Covid
66
5.2.3 Analisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan
dan pada tingkat pengetahuan kurang terjadi penurunan dimana pada pretest
(11,9%).
67
Hasil pengukuran tersebut juga buktikan dengan perubahan skor
rata- rata pretest dan posttest, yang diuraikan berdasarkan table berikut:
Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa nilai rata- rata pretest sebesar
55,42 dengan nilai SD ... sedangkan nilai rata- rata posttest sebesar 75,39
dengan nilai SD ... sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai rata- rata pretest
< posttest maka dapat diartikan bahwa secara deskriptif ada perbedaan rata-
(sig) 0,000. Karena, jika nilai signifikansi Sig (2-tailed) < 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima yang berarti secara signifikan ada perbedaan antara
68
BAB 6. PEMBAHASAN
Jember. Pembahasan pada penelitian ini mengacu pada tujuan penelitian, adapaun
69
70
objek. Terjadinya penginderaan ini lewat panca indra yang dimiliki manusia
pandemic covid-19 lebih baik pada perempuan, hal tersebut terjadi akibat
besar merupakan lulusan diploma/ sarjana dan mayoritas jenis kelamin yang
Pengetahuan intelektual bisa menangkap kodrat objek atau bentuk serta tetap
practices towards covid-19 among Chinese residents during the rapid rise
penelitian tersebut juga diketahui bahwa terdapat perbedaan rata- rata diantara
Konsisten dengan temuan ini, studi oleh Wake (2020) mengungkapkan bahwa
utamanya terkait dengan covid-19. Dengan tingkat pendidikan yang baik akan
31 orang (52,5%) dan pada postest sebanyak 39 orang (66,1%), dan pada
rata- rata pretest sebesar 55,42 sedangkan nilai rata- rata posttest sebesar
75,39, sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai rata- rata pretest < posttest.
0,000).
kesehatan. Konsep dasar pendidikan merupakan suatu proses belajar. Hal ini
ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu,
yang lebih dewasa, lebih mampu, lebih tahu dan sebagainya. Lebih lanjut
masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan
melalui lembaran yang dilipat, isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
hingga saat penelitian ini dilaksanakan Indonesia masih berada pada badai
setelah dilakukan Pendidikan kesehatan dimana nilai rata- rata pretest sebesar
dengan nilai rata- rata posttest sebesar 75,39. Konsisten dengan temuan ini,
Studi ini juga didukung hasil penelitian quasinatural experiment oleh Wang
& Fang (2020) berjudul The effect of health education on knowledge and
promosi kesehatan dengan sakit, berisiko, dan tetap sehat. Literasi kesehatan
terkait dengan penyakit infeksi. Dengan adanya pengetahuan yang baik maka
dan secara signifikan adanya persepsi yang baik tersebut akan membangun
harapanya dengan adanya pengetahuan yang baik maka akan berdampak pada
2. Hasil studi ini hanya terbatas pada tingkat pengetahuan saja sehingga kami
berhubungan.
4. Media edukasi hanya terbatas pada leaflat dan kami tidak melakukan
control apakah responden melihat lembar leaflat tersebut atau tidak saat
badai covid kedua (second wave) dimana masih gencar dilakukan upaya
7.1 Kesimpulan
pandemic
80
7.2 Saran
1. Pemangku Kebijakan
menujukkan upaya lebih lanjut dan lebih gencar dengan melibatkan ahli
pendidikan kesehatan
3. Penelitian selanjutnya
Beale. (2017). Human Disease And Health Promotion. John Wiley & Sons, Inc.
Burhan, E., Isbaniah, F., Susanto, A. D., & Yoga, T. (2020). Pneumonia Covid-19
Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan Dokter
Paru Indonesia. https://doi.org/10.1331/JAPhA.2015.14093
Edelman, & Connelly. (2018). Health Promotion Throghout the Life Span.
Elsevier, Ltd.
Gejir, & Agung. (2017). Media Komunikasi dalam Penyuluhan Kesehatan. CV.
Andi Offset.
Nainggolan, L. E., Yuniningsih, Hafni, S., & Faried, A. I. (2020). Belajar Dari
81
82
Nurmala, I., Rahman, F., Nugroho, A., Erliyani, N., & Laily, N. (2018). Promosi
Kesehatan. Airlangga University Press.
Reuben, Danladi, & Saleh. (2020). Knowledge, Attitudes and Practices Towards
COVID-19: An Epidemiological Survey in North-Central Nigeria. US
National Library of Medicine National Institutes of Halth, 10(7).
Snelling. (2014). Introduction to health promotion. John Wiley & Sons, Inc.
Sørense, Broucke, & Fullam. (2012). Health literacy and public health: a
systematic review and integration of definitions and models. BMC
Public Health, 12 (1)(80).
Sutaryo, Yang, N., Sagoro, L., & Sabrina, D. S. (2020). Buku Praktis Penyakit
Virus Corona 19 (Covid-19). In Psikologi Perkembangan (Issue
October 2013). Gadjah Mada University Press.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
83
Usman, S., Budi, S., & Nur Adkhana Sari, D. (2020). Pengetahuan Dan Sikap
Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Di Indonesia. /
Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(2), 410–414.
Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan
Covid-19 Di Indonesia
Wang, & Fang. (2020). The effect of health education on knowledge and behavior
toward respiratory infectious diseases among students in Gansu,
China: a quasinatural experiment. BMC Public Health, 20(681).
Wang, Han, Fang, & Lin. (2018). Impact of Health Education on Knowledge and
Behaviors toward Infectious Diseases among Students in Gansu
Province, China. BioMed Research International, 63(12).
Wang, Pan, & Cyrus. (2020). Immediate Psychological Responses and Associated
Factors during the Initial Stage of the 2019 Coronavirus Disease
(COVID-19) Epidemic among the General Population in China.
International Journal of Environmental Research and Public Health,
17(5).
Wulandari, A., Rahman, F., Pujianti, N., Sari, A. R., Laily, N., Anggraini, L.,
Muddin, F. I., Ridwan, A. M., Anhar, V. Y., Azmiyannoor, M., &
Prasetio, D. B. (2020). Hubungan Karakteristik Individu dengan
Pengetahuan tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada
Masyarakat di Kalimantan Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 15(1), 42. https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.2020.42-46
Yanti, B., Wahyudi, E., Wahiduddin, W., Novika, R. G. H., Arina, Y. M. D.,
Martani, N. S., & Nawan, N. (2020). Community Knowledge,
Attitudes, and Behavior Towards Social Distancing Policy As
Prevention Transmission of Covid-19 in Indonesia. Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia, 8(2), 4.
https://doi.org/10.20473/jaki.v8i2.2020.4-14
Zhong, Luo, & Li. (2020). Knowledge, attitudes, and practices towards COVID-
19 among Chinese residents during the rapid rise period of the
COVID-19 outbreak: a quick online cross-sectional survey.
International Journal of Biological Sciences, 16(10).
Lampiran851
Kepada:
Bapak/Ibu Responden
di
Tempat
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu
NIM : 19010226
penelitian ini sebagai responden dalam penelitian ini. Partisipasi bapak/ ibu
bersifat bebas artinya tanpa adanya sanksi apapun dan saya berjanji akan
Jember....................................
Peneliti,
Nama :
Umur :
oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES dr. Soebandi Jember
NIM : 19010226
Prosedur penelitian ini tidak akan memberikan dampak dan risiko apapun
pada subjek penelitian karena semata- mata untuk kepentingan ilmiah serta
Dengan ini saya menyatakan bersedia secara suka rela untuk menjadi sunjek
Jember........................
Responden,
(.................................)
87
Lampiran 4
KUESIONER
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda (√) pada jawaban sesuai dengan keadaan anda saat ini.
A. Indentitas Responden
Nomor Responden (disi Peneliti): ………………………………………
1. Umur : ...............................
2. Jenis Kelamin:
Laki – laki
Perempuan
3. Pendidikan terakhir:
Tamat sekolah dasar
Tamat sekolah menengah pertama
Tamat sekolah menengah atas
Tamat pendidikan tinggi
4. Pekerjaan
tidak tetap/ ibu rumah tangga
PNS
BUMN/ Swasta
Pedagang
Petani
Buruh
5. Apakah anda menerima informasi terkait pandemi covid-19
Tidak
Ya, lanjutkan dengan memberikan jawaban nomor 6
6. Dari mana informasi terkait pandemi covid-19 anda dapatkan
Petugas kesehatan
Televisi
Internet
Media cetak
88
Statistics
sumber_informa
jenis_kelamin pendidikan pekerjaan informasi si
N Valid 59 59 59 59 59
Missing 0 0 0 0 0
jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki 21 35.6 35.6 35.6
perempuan 38 64.4 64.4 100.0
Total 59 100.0 100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sd 1 1.7 1.7 1.7
smp 2 3.4 3.4 5.1
sma 16 27.1 27.1 32.2
diploma/sarjana 40 67.8 67.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak tetap 14 23.7 23.7 23.7
pns 17 28.8 28.8 52.5
swasta 21 35.6 35.6 88.1
pedagang 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ya 59 100.0 100.0 100.0
91
sumber_informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid nakes 15 25.4 25.4 25.4
tv 30 50.8 50.8 76.3
internet 13 22.0 22.0 98.3
media cetak 1 1.7 1.7 100.0
Total 59 100.0 100.0
DATA KHUSUS
============================
Descriptives
Statistic Std. Error
Nilai_pengetahuan Mean 55.42 1.062
95% Confidence Interval for Lower Bound 53.30
Mean
Upper Bound 57.55
5% Trimmed Mean 55.30
Median 57.00
Variance 66.559
Std. Deviation 8.158
Minimum 35
Maximum 87
Range 52
Interquartile Range 9
Skewness .628 .311
Kurtosis 3.071 .613
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai_pengetahuan .120 59 .033 .932 59 .003
a. Lilliefors Significance Correction
92
93
94
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pre_test 55.42 59 8.158 1.062
Post_test 75.39 59 6.267 .816
Statistics
Pengetahuan_pr Pengetahuan_p
e ost
N Valid 59 59
Missing 0 0
Pengetahuan_pre
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang 27 45.8 45.8 45.8
cukup 31 52.5 52.5 98.3
baik 1 1.7 1.7 100.0
Total 59 100.0 100.0
Pengetahuan_post
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang 7 11.9 11.9 11.9
cukup 39 66.1 66.1 78.0
baik 13 22.0 22.0 100.0
Total 59 100.0 100.0