SKRIPSI
ELVIA DJOHANNY
181012114201082
Skiripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang
Dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan : Bukittinggi
Tanggal : Desember 2020
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keperawatan
Institut kesehatan Prima Nusantara
Dibuat di :
Pada Tanggal : Desember 2020
Yang Menyatakan
(Elvia Djohanny)
Bukittinggi, Desember2020
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat......................................................................... 44
B. Analisa Bivariat...........................................................................
447
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan, Ibukota
Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai
suatu Negara, tapi sudah merupakan masalah global (Syafrida, 2020). Pada
bulan Juni 2020, secara global tercatat jumlah Negara / Kawasan yang
10.021.401 kasus dan kematian 499.913 kasus (Gugus Tugas Covid 19,
2020).
tertinggi di Asia Tenggara (Susilo, 2020). Pada bulan Juni 2020, jumlah kasus
kasus dan meninggal dunia 2.805 1kasus. Adapun di Sumatera Barat terdapat
725 kasus positif, 588 kasus sembuh dan 31 kasus meninggal dunia (Gugus
Data yang diperoleh dari Dinkes Pasaman, pada periode maret – Juni
melalui mulut, mata dan hidung (Syafrida, 2020). Saat ini, penyebaran SARS-
simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin
(Susilo, 2020)
dari cuci tangan secara rutin dengan alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak
dengan seseorang yang memiliki gejala batuk atau bersin, melakukan etika
batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki keluhan yang sesuai kategori
suspek. Rekomendasi jarak yang harus dijaga adalah satu meter (Susilo,
2020).
mengubah perilaku masyarakat di seluruh dunia, termasuk dalam hal ini cara
Kemungkinan rasa ragu atas informasi dari pemerintah dan otoritas lain,
sesuatu yang dianggap bernilai negatif. Stigma dapat mendorong orang untuk
mungkin masih perlu upaya yang lebih giat lagi, terutama terkait dengan
19 (Abdillah, 2020).
faktor utama: itu adalah penyakit yang baru dan yang masih banyak yang
tidak diketahui, kita sering takut pada yang tidak diketahui, dan mudah untuk
mengaitkan rasa takut itu dengan 'orang lain'. Dapat dimengerti bahwa ada
orang-orang dari Tiongkok dan Asia pada umumnya. Kita semua harus
promosi kesehatan (Takainginan et al, 2016). Hal ini sesuai dengan penelitian
kesehatan.
Data yang diperoleh dari Puskesmas Rao pada bulan Juni 2020
sosial media, berita online ataupun informasi dari mulut-ke mulut yang belum
covid-19. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2020
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
2. Bagi Puskesmas
komunitas.
5. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Promosi Kesehatan
1. Pengertian
lebih parah.
2) Bina Suasana
berperan
4) Kemitraan
dengan metode dan media yang tepat , serta tersedianya sumber daya yang
memadai.
lain seperti ruang dan waktu. Media atau sarana informasi juga perlu
b. Sumber Daya
sebagai berikut:
berperilaku sehat
B. Covid 19
1. Pengertian
menyebar, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari satu orang ke
cukup tinggi bagi orang dengan usia di atas 60 tahun, dan juga orang
2020).
Virus Corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal
2. Epidemiologi
19 di China setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal
tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus. Per 30 Maret 2020, terdapat
penularan: pada tahap awal epidemi ini, masa inkubasi rata-ratanya adalah
5,2 hari; waktu penggandaan epidemi adalah 7,4 hari, yaitu jumlah orang
yang terinfeksi berlipat dua dalam 7,4 hari; rata-rata interval kontinunya
adalah 7,5 hari; regeneration index (RD) dasarnya diperkirakan 2,2 – 3,8,
artinya rata-rata setiap pasien menularkan kepada 2,2 – 3,8 orang . Tahap
kejadian 2003 SARS (10%) dan 2012 MERS (35%). Resiko kematian
cukup tinggi bagi orang dengan usia di atas 60 tahun, dan juga orang
2020).
3. Faktor Risiko
terhadap virus itu juga menentukan apakah Anda terinfeksi atau tidak. Jika
Anda terpapar sejumlah besar virus, Anda mungkin jatuh sakit walaupun
kekebalan yang buruk, seperti orang tua, wanita hamil atau orang dengan
gangguan hati atau ginjal, penyakit ini berkembang relatif cepat dan
tidak adalah peluang untuk terpapar virus tersebut. Jadi, tidak dapat
Namun, dengan jumlah paparan yang sama, orang lanjut usia, orang
dengan penyakit kronis atau fungsi kekebalan yang terganggu akan lebih
area terjangkit. Berada dalam satu lingkungan namun tidak kontak dekat
(Susilo, 2020).
(IDSMED, 2020).
4. Penularan
a. Penularan terjadi melalui mata, hidung, dan mulut, via tetesan kecil
(IDSMED, 2020).
corona lazim terjadi di musim dingin dan musim semi. Masa inkubasi
terjadi melalui :
lebih kecil daripada 5 μm, dan patogen yang dibawa oleh aerosol
jarak jauh.
ibu ke anak, tapi penelitian dan bukti sains masih diperlukan untuk
patogen.
5. Manifestasi Klinis
saluran napas atas tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatigue,
oksigen. Pada beberapa kasus pasien juga mengeluhkan diare dan muntah.
ditambah salah satu dari gejala: (1) frekuensi pernapasan >30x/menit (2)
distres pernapasan berat, atau (3) saturasi oksigen 93% tanpa bantuan
(Susilo, 2020).
(IDSMED, 2020).
2020).
karantina:
mereda/berkurang.
tidak terganggu, diet normal dan suhu tubuh selama lebih dari 3 hari.
6. Pencegahan
a. Hirup uap air hangat 2-3 kali sehari untuk menghilangkan hidung
tersumbat
a. Vaksin
(social distancing.
Melakukan proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin
dengan alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak dengan seseorang
yang memiliki gejala batuk atau bersin, melakukan etika batuk atau
masuk
memiliki gejala pernapasan, jaga jarak minimal satu meter dan pasien
2020).
Covid- 19 adalah :
binatang liar.
d. Menerapkan pola makan yang beragam dari berbagai jenis, warna dan
tumbuh-tumbuhan.
suplemen multi vitamin, mineral, dan minyak ikan laut (Zhou, 2020).
Rumah adalah :
b. Menjaga kebersihan diri yang baik. Tutup hidung dan mulut Anda
dengan tisu saat batuk atau bersin. Cuci tangan sesering mungkin dan
belum dicuci.
pisahkan sampah rumah tangga dan bawa keluar sampah tepat waktu.
d. Jaga ventilasi dengan baik. Beri ventilasi setiap hari agar udara segar
masuk.
mematikan virus.
dan binatang liar, dan jangan menyentuh daging segar binatang liar.
i. Jaga hewan piaraan dalam kandang dengan ketat. Berikan vaksin pada
dengan baik.
pangan.
matang.
7. Pengobatan
saturasi oksigen.
b. Pantau hasil tes darah dan urin rutin, protein C-reaktif (CRP),
Dan fungsi koagulasi yang sesuai. Lakukan analisis gas darah arteri
dll.
d. Terapi antivirus: Saat ini tidak ada obat antivirus dengan kemanjuran
yang baik.
sindrom
C. Stigma
1. Pengertian
a. Pengetahuan.
2011).
b. Persepsi
c. Tingkat Pendidikan
Hal ini sesuai dengan penelitian Walusimbi dan Okonsky dalam Erkki
d. Lama Bekerja
2012).
e. Umur
f. Pelatihan
al, 2012).
g. Jenis Kelamin
h. Dukungan Institusi
i. Kepatuhan Agama
3. Tipe-tipe Stigma
keluarga atau teman yang sakit fisik ataupun mental. Salah satu
orang covid-19”.
kerjanya.
menyembunyikan obatnya.
4. Tingkat Stigma
berikut:
penyakit.
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konsep
teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka pada penelitian ini yang
Skema 3.1
Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
Variabel
Dependen
Stigma Pandangan/ Kuisioner Wawan Ordinal Tinggi :
masyarakat penilaian cara > mean
masyarakat tentang (31,88)
penyakit covid-19
Rendah:
< mean
(31,88)
C. Hipotesis
2020
tahun 2020
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel lainnya. Pendekatan yang dipakai adalah cross sectional study yaitu
B. Populasi danSampel
1. Populasi
2. Sampel
Keterangan :
d = derajat kepercayaan
0,052 0,052
kelompok usia dan secara acak. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini
adalah :
a. Kriteria inklusi
Januari 2020
b. Kriteria eksklusi
D. Etika Penelitian
keahliannya.
4. Justice, berarti keadilan. Adanya perlakuan yang sama dan adil terhadap
Setiap orang berhak atas perlakuan yang sama dalam upaya pelayanan
2014).
pada teori-teori yang ada dan juga penelitian sebelumnya yang sama dengan
dari r tabel (0,444) dan variabel stigma juga didapatkan r hitung > r tabel
(0,444). Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai alfa cronbach untuk variabel
promosi kesehatan 0,945 dan variabel stigma 0,938 (> 0,6) artinya bahwa
pasien tentang tujuan dan manfaat dari penelitian ini, setelah itu mengajukan
1. Tehnik Pengolahan
a. Mengedit (Editing)
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
(Rachmat, 2013).
A. Analisa Univariat
covid-19. Hasil analisa univariat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Promosi Kesehatan
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Promosi Kesehatan tentang Covid-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman Tahun 2020
2. Stigma Masyarakat
lebih dari separuh yaitu 107 responden (54,6 %) memiliki stigma yang
B. Analisa Bivariat
nilai p, dimana bila p < 0,05 artinya secara statistik bermakna dan apabila nilai p >
0,05 artinya secara statistik tidak bermakna. Hasil analisa bivariat pada penelitian
ini adalah :
Tabel 5.3
Hubungan Promosi Kesehatan terhadap Stigma Masyarakat tentang Covid-
19 di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman Tahun 2020
tentang covid-19 dan hanya 56 responden (43,1 %) yang memiliki stigma tinggi.
Hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) artinya ada
wilayah kerja puskesmas Rao Kabupaten Pasaman tahun 2020. Nilai Odds Ratio
BAB VI
PEMBAHASAN
1. Promosi Kesehatan
diperkuat dengan metode dan media yang tepat , serta tersedianya sumber
covid-19.
2. Stigma Masyarakat
lebih dari separuh yaitu 107 responden (54,6 %) memiliki stigma yang
keadaan atau kondisi terkait sudut pandang atas sesuatu yang dianggap
masih perlu upaya yang lebih giat lagi, terutama terkait dengan
memiliki stigma yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena dengan
karena dianggap sebagai pembawa virus dan tenaga medis tidak selalu
menularkan virus corona dan boleh dikucilkan. Stigma tersebut bisa timbul
beranggapan bahwa setiap orang yang datang dari daerah tertentu, etnis
tertentu dan juga tenaga medis merupakan penular virus covid-19 dan
mesti dijauhi.
B. Analisa Bivariat
memiliki stigma tinggi tentang covid-19. Sementara diantara 130 responden yang
memiliki stigma rendah tentang covid-19. Hasil uji statistik chi-square didapatkan
nilai p = 0,000 (p < 0,05) artinya ada hubungan promosi kesehatan terhadap
Pasaman tahun 2020. Nilai Odds Ratio (OR) diperoleh 4,493 artinya responden
tersebut, yaitu ditujukan kepada faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor
stigma kurang baik tentang covid-19. Hal ini dapat terjadi karena responden yang
stigma kurang baik yang berkembang di masyarakat bahwa etnis tertentu ataupun
sosial media, maka mereka mudah terpengaruh dan cendrung mengucilkan orang-
orang yang datang dari luar daerah ataupun orang yang sudah sembuh dari covi-
19.
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
kesehatan
2. Lebih dari separuh 107 responden (54,6 %) memiliki stigma yang rendah
tentang covid-19
B. Saran
1. Bagi Responden
2. Bagi Puskesmas
sesi tanya jawab, sehingga stigma yang kurang baik tentang covid-19
dapat diluruskan..
DAFTAR PUSTAKA
IASC. 2020. Catatan tentang Aspek Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Wabah
COVID-19 Versi 1.0.Inter-Agency Standing Committee IASC Reference
group for Mental Health and Psychosocial Support in Emergency Settings
Menkes RI. 2012. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004
tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Paryati et al, 2012.Stigma terhadap Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) pada
Masyarakat di Kelurahan Kayu Merah Kota Ternate Tahun 2019. Jurnal
BioSaintek. Vol 2 No 01 (2020): Januari 2020
Rachmat, M. 2013. Buku Ajar Biostatistika Aplikasi pada Penelitian Kesehatan.
Jakarta. EGC
Lampiran 1
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Elvia Djohanny
Nim : 181012114201082
Dengan ini mohon bantuan Bapak/Ibu untuk bersedia menjadi responden
dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Promosi Kesehatan Terhadap
Stigma Masyarakat Tentang Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Rao
Kabupaten Pasaman Tahun 2020” penelitian ini tidak akan berdampak buruk
bagi Bapak/Ibu.
Apabila Bapak/Ibu menyetujui, maka saya mohon untuk menandatangani
lembar persetujuan yang telah disediakan. Atas perhatian dan kesediaan
Bapak/Ibu, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Peneliti
(Elvia Djohanny)
Lampiran 2
PERNYATAAN PERSETUJUAN
MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
(................................................)
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
B. Promosi Kesehatan
Keterangan :
SS : Selalu
SR : Sering
KD: Kadang-kadang
TP: Tidak pernah
No Pernyataan SS SR KD TP
1 Mendapatkan informasi kesehatan
tentang covid-19 dari penyuluhan yang
diberikan petugas kesehatan
2 Mendapatkan informasi kesehatan
tentang covid-19 dari pesan
masyarakat/iklan yang disampaikan
pemerintah
3 Mendapatkan informasi kesehatan
tentang covid-19 dari buku
4 Mendapatkan informasi kesehatan
tentang covid-19 dari leaflet/brosur yang
dibagikan instansi kesehatan
5 Mendapatkan informasi kesehatan
tentang covid-19 dari konseling dengan
petugas kesehatan
6 Mendapatkan informasi kesehatan
tentang covid-19 dari himbauan yang
dilakukan pemerintah di sosial media
7 Mendapatkan informasi kesehatan
tentang covid-19 dari himbauan yang
dilakukan aparat terkait secara
berkeliling
8 Mendapatkan informasi dari petugas
kesehatan tentang penularan covid-19
9 Mendapatkan informasi dari petugas
kesehatan tentang pencegahan covid-19
10 Mendapatkan informasi dari petugas
kesehatan tentang pengobatan covid-19
No Pernyataan SS S TS STS
1 Pasien-pasien yang telah sembuh dari
COVID-19,tidak lagi menukarkan
penyakitnya
2 Orang yang berpindah dari satu daerah
ke daerah lain tidak perlu dikucilkan
3 Etnis tertentu tidak boleh dikucilkan
karena dianggap sebagai pembawa virus
4 Tenaga medis tidak selalu menularkan
virus corona dan tidak boleh dikucilkan
5 Jenazah pasien covid tidak lagi
membawa virus yang dapat ditularkan
kepada yang lain
6 Mengucilkan keluarga pasien, tenaga
medis dan orang-orang yang berpindah
tempat
7 Menyembunyikan keluhan, gejala,
maupun status kesehatannya untuk
menghindari diskriminasi
8 Takut untuk memeriksakan diri ke
fasilitas kesehatan
9 Patah semangat untuk tetap mengikuti
anjuran hidup sehat
10 Mengaitkan daerah tertentu dengan virus
corona
Lampiran 4
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER
Reliability Statistics
,945 10
Reliability Statistics
,938 10
Lampiran 5
MASTER TABEL
Keterangan :
Promosi Kesehatan : Cukup > mean (24,5)
Kurang < mean (24,5)
ANALISA UNIVARIAT
Frequencies
Statistics
Promosi Stigma
Kesehatan
Valid 196 196
N
Missing 0 0
Mean 24,48 31,88
Median 24,00 32,00
Mode 24 31
Std. Deviation 2,376 2,334
Minimum 22 23
Maximum 32 36
Sum 4798 6249
Frequency Table
Promosi Kesehatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Cukup 66 33,7 33,7 33,7
Valid Kurang 130 66,3 66,3 100,0
Total 196 100,0 100,0
Stigma
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tinggi 107 54,6 54,6 54,6
Valid Rendah 89 45,4 45,4 100,0
Total 196 100,0 100,0
ANALISA BIVARIAT
Crosstabs
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 20,650a 1 ,000
b
Continuity Correction 19,293 1 ,000
Likelihood Ratio 21,594 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 20,544 1 ,000
N of Valid Cases 196
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 29,97.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Promosi 4,493
2,294 8,800
Kesehatan (Cukup / Kurang)
For cohort Stigma = Baik 1,794 1,415 2,274
For cohort Stigma = Kurang
,399 ,250 ,638
baik
N of Valid Cases 196