SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Disusun Oleh:
SHOPIA E. L. ANGKOUW
201813201036
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Disusun Oleh:
SHOPIA E. L. ANGKOUW
201813201036
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
SHOPIA E. L. ANGKOUW
201813201036
Tim Pembimbing
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SHOPIA E. L. ANGKOUW
201813201036
Tim Pembimbing
Tim Penguji
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 201813201036
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau
pemikiran orang lain. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia
Yang Menyatakan
Meterai
10 ribu
SHOPIA E. L. ANGKOUW
iv
MOTTO
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
harapan.
(Yeremia, 29:11)
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
1. Bapak Jemmy Angkouw dan Ibu Nourtje Dorce Goni tercinta sebagai tanda
bukti hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya
kecil ini kepada bapak dan ibu yang telah memberikan dukungan moral
maupun materi serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya. Yang dapat
kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata terima kasih
dalam persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat bapak
dan ibu bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat lebih.
2. Saudara saya Zebaoth Zeloth Boas Angkouw dan Johsua Israel Wilson
keberhasilan ini.
Tandi Rante, Esebia Maik, Yustinus Derek Sanoy, dan Gabriela Arwam yang
vi
mengantarkan saya untuk mengantungi gelar sarjana. Semoga kebahagiaan
teramat baik.
6. Bapak Febry Talakua, ST., MPH, izinkanlah saya mengucapkan terima kasih
berjasa besar dalam mendidik, sehingga saya bisa mendapat ilmu dan meraih
cita-cita saya. “Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
membimbing dan memberikan dukungan moral kepada penulis, baik tenaga, saran
dan masukan serta ide-ide. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
2. Bapak Dr. Marthen Sagrim, SKM., M.Kes., selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Papua dan selaku ketua penguji yang telah memberikan
3. Ibu Ns. Inggerid Agnes Manoppo, S.Kep., M.Kep., selaku wakil ketua I
4. Ibu Dr. Sariana Pangaribuan, SKM., M.Kes., selaku ketua Program Studi
viii
waktu dan tenaga untuk membantu dan mengarahkan penulis dalam
6. Ibu Pricilya Prety Ruhukail, SKM., MPH., selaku anggota penguji I yang telah
7. Ibu Reni Permata, AMKeb., SKM., M.Kes., selaku anggota penguji II yang
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua yang selalu ada dalam suka maupun
duka dan terima kasih atas motivasi, dukungan serta bantuan maupun keceriaan
10. Seluruh staf Puskesmas Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan yang telah
11. Seluruh responden RT. 02/RW. 03 Kampung Seyolo Teminabuan yang telah
bersedia dan meluangkan waktu untuk penelitain ini sehingga telah selesai
dengan baik.
ix
12. Kepada member BTS, Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok,
Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook secara tidak langsung telah menjadi
Penulis
x
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SHOPIA E. L. ANGKOUW
201813201036
ABSTRAK
Secara global pada tahun 2020, 149,2 juta atau sekitar 22,0% anak dibawah lima
tahun mengalami stunting. Dari hasil observasi pada masyarakat RT. 02/RW. 03
Kampung Seyolo Teminabuan, diketahui bahwa faktor lingkungan secara tidak
langsung dapat menyebabkan kejadian stunting, yaitu ketersediaan air bersih,
tempat pembuangan kotoran, tempat pembuangan air limbah, dan tempat
pembuangan sampah. Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu mengetahui
hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan
cross sectional dan menggunakan uji chi-square untuk menganalisis data
penelitian. Penelitian ini dilakukan di RT. 02/RW. 03 Kampung Seyolo
Teminabuan dengan populasi 45 balita. Sampel pada penelitian ini adalah balita
yang mengalami stunting dengan balita yang tidak mengalami stunting, sehingga
jumlah sampel yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 45 balita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan penggunaan air bersih (p =
0,02 < 0,05), tempat pembuangan kotoran (p = 0,01 < 0,05), tempat pembuangan
air limbah (p = 0,02 < 0,05), dan tempat pembuangan sampah (p = 0,01 < 0,05)
dengan kejadian stunting.
Kesimpulan ada hubungan penggunaan air bersih, tempat pembuangan kotoran,
tempat pembuangan air limbah, dan tempat pembuangan sampah dengan kejadian
stunting dan disarankan masyarakat lebih meningkatkan kesadaran akan
pengelolaan air bersih, pengelolaan jamban, pengelolaan limbah, dan pengelolaan
sampah agar kedepannya dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI.................................................................. iv
MOTTO........................................................................................................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN......................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
ABSTRAK....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
a. Latar Belakang............................................................................. 1
b. Rumusan Masalah....................................................................... 4
c. Tujuan Penelitian......................................................................... 4
d. Manfaat Penelitian....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 6
a. Tinjauan Umum Tentang Stunting.............................................. 6
b. Tinjauan Umum Tentang Sanitasi Lingkungan........................... 20
c. Kerangka Teori............................................................................ 36
d. Kerangka Konsep........................................................................ 37
e. Definisi Operasional.................................................................... 37
f. Hipotesis...................................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 41
a. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................... 41
b. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 41
c. Populasi dan Sampel.................................................................... 41
xii
d. Teknik Sampling......................................................................... 42
e. Instrumen Penelitian.................................................................... 42
f. Metode Pengumpulan Data......................................................... 43
g. Pengolahan Data.......................................................................... 44
h. Analisa Data................................................................................ 45
i. Etika Penelitian............................................................................ 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 47
a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................... 47
b. Hasil Penelitian............................................................................ 48
c. Pembahasan................................................................................. 56
BAB V PENUTUP....................................................................................... 64
a. Kesimpulan.................................................................................. 64
b. Saran............................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66
LAMPIRAN....................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan
indeks antropometri....................................................................... 9
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RT/RW : Rukun Tetangga/Rukun Warga
SB : Sumur Bor
SD : Standar Deviasi
SGL : Sumur Gali
SPAL : Saluran Pengolahan Air Limbah
SPSS : Statistical Product and Service Solutions
SPT : Sumur Pompa Tangan
SSGI : Survei Status Gizi Indonesia
TB/U : Tinggi Badan/ menurut Umur
TBC : Tuberculosis
TNP2K : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
TPA : Tempat Pembuangan Akhir
TPS : Tempat Pembuangan Sementara
UNICEF : United Nations International Children's Emergency Fund
UU : Undang-Undang
WASH : Water, Sanitation and Hygiene
WC : Water Closet
WHO : Word Health Organization
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) (Kemenkes, 2018)
serta kekurangan gizi secara kronis yang terjadi pada periode 1000 hari
Secara global pada tahun 2020, 149,2 juta atau sekitar 22,0% anak
Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka
menurun 3,3% dari angka 27,7% pada tahun 2019 dan menurun 6,4% dari
RPJMN 2020-2024 dan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 yaitu 14% di tahun
2024.
1
2
Papua Barat sesuai data pemantauan status gizi melalui aplikasi pencatatan
tercatat tahun 2020 sekitar 20,77% (BKKBN, 2021). Pada tahun 2021
stunting untuk kategori sangat pendek berjumlah 237 balita dan kategori
pendek berjumlah 410 balita. Data stunting per januari sampai desember di 15
Puskesmas pada tahun 2021 untuk kategori sangat pendek sebanyak 734
balita dan kategori pendek sebanyak 971 balita, sedangkan di wilayah kerja
jumlah balita stunting yang paling tinggi yaitu berjumlah 16 balita stunting
(e-ppgbm, 2021).
kejadian stunting (Kiik dan Nuwa, 2020). Faktor penyebab stunting terdiri
atas faktor penyebab langsung dan tidak langsung. Faktor langsung stunting
adalah status gizi ibu hamil, penyakit infeksi, dan nutrisi balita, sedangkan
faktor tidak langsung penyebab stunting adalah water, sanitation and hygiene
(WASH), yaitu sumber air minum, kualitas fisik air minum, kepemilikan
jamban, dan hygiene yaitu kebiasaan cuci tangan (Uliyanti, et al., 2017).
3
memengaruhi status gizi pada balita yaitu melalui penyakit infeksi yang
angka permasalahan gizi bisa diturunkan, salah satunya adalah stunting yaitu
permasalah gizi yang dapat timbul akibat sanitasi lingkungan yang tidak sehat
sebanyak 37,5 tingkat sanitasi dalam kategori kurang baik terkait pola sanitasi
lingkungan keluarga dan 20,8% memiliki tingkat baik dalam kategori sanitasi
mengalami stunting dan memiliki sanitasi yang tidak baik sebesar 63,9% dan
yang sanitasinya baik hanya 37,5%, sedangkan rumah tangga yang anaknya
36,1% dan sanitasi lingkungan yang baik sebesar 62,5%. Hal ini menyatakan
yang sanitasi lingkungannya tidak baik akan 2,94 kali lebih berisiko terjadi
penyakit yang sering terjadi pada anak-anak yaitu infeksi sehingga dapat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Teminabuan.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
2. Manfaat institusi
3. Manfaat praktis
pelayanan stunting, mulai dari ibu hamil dan balita serta diharapkan dapat
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian stunting
gizi kronis di 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak, yaitu sejak dalam
kandungan hingga usia 2 tahun. Masa 1000 HPK adalah masa sejak
hari selama kehamilan hingga 720 hari pada dua tahun pertama kehidupan
buah hati. Fase ini disebut juga periode emas, karena pada masa ini terjadi
didasarkan pada parameter berat badan dan panjang atau tinggi badan yang
6
7
b. Indeks panjang badan menurut umur atau tinggi badan menurut umur
(severely stunted) yang disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu lama
c. Indeks berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan (BB/PB
atau BB/TB)
(wasted), gizi buruk (severely wasted) serta anak yang memiliki risiko
disebabkan oleh penyakit dan kekurangan asupan gizi yang baru saja
gizi kurang, gizi baik, berisiko gizi lebih, gizi lebih dan obesitas. Grafik
yang sama. Namun indeks IMT/U lebih sensitif untuk penapisan anak
8
gizi lebih dan obesitas. Anak dengan ambang batas IMT/U > +1 SD
berisiko gizi lebih sehingga perlu ditangani lebih lanjut untuk mencegah
3. Pengukuran antropometri
badan menurut usia (BB/U), kombinasi tinggi atau panjang badan menurut
usia (TB/U atau PB/U), kombinasi berat badan menurut tinggi atau
panjang badan (BB/TB atau BB/PB), kombinasi indeks massa tubuh (IMT)
mengacu pada WHO Child Growth Standards untuk anak usia 0-5 tahun
dan The WHO Reference 2007 untuk anak lima sampai dengan delapan
yang menggunakan indeks PB/U atau TB/U anak usia nol sampai dengan
dihitung dalam bulan penuh, sebagai contoh bila umur anak 2 bulan 29
9
digunakan pada anak umur 0-24 bulan yang diukur dengan posisi
terlentang. Bila anak umur 0-24 bulan diukur dengan posisi berdiri, maka
untuk indeks tinggi badan digunakan pada anak umur di atas 24 bulan
yang diukur dengan posisi berdiri. Bila anak umur di atas 24 bulan
dengan mengurangkan 0,7 cm. (Kemenkes RI, 2020). PB/U atau TB/U
Kategori dan ambang batas status gizi anak, yang dalam hal ini
Tabel 2.1
Kategori dan ambang batas status gizi anak
berdasarkan indeks antropometri
Kategori Ambang Batas
Indeks
Status Gizi (Z-Score)
Panjang Badan atau Sangat pendek (severely < -3 SD
Tinggi Badan menurut stunted)
Umur (PB/U atau Pendek (stunted) -3 SD sd < -2 SD
TB/U) anak usia 0 - 60
Normal -2 SD sd +3 SD
Bulan
Tinggi > +3 SD
Sumber: Kemenkes RI, 2020
10
stunting pada anak maka perlu diketahui ciri-ciri anak yang mengalami
b. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan
eye contact
c. Pertumbuhan terhambat
5. Penyebab stunting
disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami ibu hamil maupun balita.
stunting oleh karenanya perlu dilakukan pada 1.000 PHK dari anak balita
(TNP2K, 2017).
a. Faktor genetik
pada anak. Tinggi badan orang tua dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu,
faktor internal seperti faktor genetik dan faktor eksternal seperti faktor
11
penyakit dan asupan gizi sejak usia dini. Faktor genetik adalah faktor
yang tidak dapat diubah, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
dapat diubah. Hal ini berarti jika ayah pendek karena gen-gen yang ada
b. Status ekonomi
zat gizi anak tidak terpenuhi. Orangtua dengan daya beli rendah jarang
c. Jarak kelahiran
disebabkan karena anak yang lebih tua belum mandiri dan masih
memerlukan perhatian orang tua. Jarak kelahiran kurang dari dua tahun
stunting.
Jarak kehamilan yang terlalu dekat, selain kurang baik untuk anak
yang baru dilahirkan juga kurang baik untuk ibu. Kesehatan ibu dapat
dan perhatian sangat besar. Ibu hamil yang tidak sehat akan
timbullah stunting.
d. Riwayat BBLR
kemudian walaupun hal ini sering tidak disadari oleh orangtua. Orang
dengan berat badan kurang atau anak yang sejak lahir berat badannya di
stunting.
13
zat gizi mikro terutama zat besi. Akibat defisiensi zat besi pada ibu
anemia memiliki risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
dan air bersih berisiko anak terancam penyakit infeksi. Praktek sanitasi
seseorang kekurangan zat gizi maka akan mudah terserang penyakit dan
peningkatan ukuran dan massa konstituen tubuh dan salah satu hasil
dimana organisme hidup mengambil dan mengubah zat padat dan cair
fungsi normal organ, dan produksi energi. Asupan zat gizi yang
yaitu asupan zat gizi makro atau makronutrien dan asupan zat gizi
h. Asupan protein
penting, antara lain sebagai sumber energi, zat pembangun, dan zat
protein hewani dan protein nabati. Protein hewani berasal dari hewan
15
seperti susu, daging, dan telur, sedangkan protein nabati berasal dari
i. Asupan kalsium
j. Asupan seng
disebabkan oleh rendahnya asupan daging, ikan, telur, dan sereal yang
energi. Akibatnya, daya pikir orang itu pun ikut menurun, sehingga
dalam tubuh.
mudah sakit, dan memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami penyakit
7. Pencegahan stunting
dilakukan adalah:
tambahan ibu hamil. Ibu hamil juga perlu untuk memantau penambahan
berat badan ibu dan janin, dengan panduan berdasarkan status gizi ibu
mental dan fisik ibu hamil, dalam rangka mencegah adanya komplikasi
a) Melakukan IMD
alami setelah bayi lahir. Hal ini penting bagi bayi karena pada
2) 6 bulan-2 tahun
a) Memberikan MP-ASI
umur.
perkembangan berat badan dan panjang badan anak, hal ini juga
19
3) MP-ASI 4 bintang
tepat agar ASI dapat keluar secara maksimal dan dikonsumsi oleh anak
secara cukup. Semakin banyak ASI yang dikonsumsi oleh bayi, maka
akan semakin banyak juga ASI yang akan diproduksi oleh tubuh ibu.
20
a. Sanitasi
b. Lingkungan
c. Sanitasi lingkungan
2021).
a. Pengertian rumah
gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana
21
b. Rumah sehat
fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai
suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, bukan
relatif sama.
yaitu:
a) Langit-langit
b) Dinding
pondasi oleh lapisan kedap air agar air tanah tidak meresap naik
tidak berlumut.
c) Lantai
d) Ventilasi
syarat-syarat, diantaranya:
2. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap
e) Pencahayaan
menimbulkan kesilauan.
1. Pencahayaan alam
besar.
2. Pencahayaan buatan
adalah:
orang tua dengan kamar tidur anak, terutama anak usia dewasa.
sekurangnya 8m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari dua orang
kegiatan.
b. Ruang dapur
3) Sarana sanitasi
berlaku.
berikut: air hujan, air permukaan, dan air tanah (dangkal, dalam,
1. Syarat fisik
yang baik sebagai sumber air minum maupun air baku (air
bersih), antara lain tidak tidak keruh, tidak berwarna, dan tidak
2. Syarat kimia
3. Syarat bakteriologis
memiliki jamban sendiri (di darat), selalu bersih dan tidak berbau
(konstruksi leher angsa), jaraknya cukup jauh dari sumber air dan
adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair.
Air limbah rumah tangga terdiri dari tiga faktor penting yaitu:
mikroorganisme.
30
adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, yang
tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Penanganan sampah meliputi kegiatan
sampah.
bahan berbahaya dan beracun antara lain, kemasan obat serangga, kemasan
b. Sampah yang mudah terurai antara lain, sampah yang berasal dari
TPA.
b. Pola Individual tidak langsung, yaitu sampah dari rumah diangkut ke TPS
3R untuk diolah terlebih dahulu dan residu dari sampah diangkut ke TPA.
c. Pola komunal langsung, yaitu sampah dari wadah komunal yang melayani
d. Pola komunal tidak langsung, yaitu sampah dari wadah komunal yang
e. Pola penyapuan jalan, yaitu sampah taman diangkut dan langsung diangkut
ke TPA.
3. Pengangkutan sampah dari TPS atau TPS 3R ke TPA atau TPST tidak boleh
langsung dari sumber menuju TPA dengan syarat sumber sampah lebih besar
dari 300 liter/unit serta topografi daerah pelayanan yang tidak memungkinkan
penggunaan gerobak.
a) Sampah yang boleh masuk ke TPA adalah sampah rumah tangga, sampah
b) Limbah yang dilarang diurug di TPA meliputi limbah cair yang berasal dari
kesehatan.
e. Perilaku penghuni
yaitu:
memperbaiki penghawaan.
mencemari lingkungan.
kamar mandi dan bak mandi secara rutin dan lain-lain. Kebiasaan
adalah buang air besar atau kecil sembarangan, minum air yang
kesehatan manusia.
Sehat yang dimaksudkan adalah, untuk melindungi keluarga dari dampak kualitas
36
lingkungan perumahan dan rumah tinggal yang tidak sehat, meliputi, lokasi
perumahan, kualitas udara, kebisingan dan getaran, kualitas tanah, kualitas air
C. Kerangka Teori
Dari uraian tinjauan pustaka, maka disusun kerangka teori sebagai berikut:
Sanitasi
lingkungan
Rumah
sehat
Kejadian
Stunting
D. Kerangka Konsep
berikut:
Sanitasi Lingkungan:
a. Penggunaan air bersih
b. Tempat pembuangan kotoran Kejadian Stunting
E. Definisi Operasional
1. Sanitasi lingkungan
faktor risiko lingkungan, baik fisik, kimia, biologi, dan sosial yang
meliputi:
1) Kriteria objektif:
kotoran yang harus dibuang ke dalam jamban yang sesuai dengan aspek
kesehatan.
1) Kriteria objektif:
limbah yang dibuang melalui tanah galian atau pipa dari semen/paralon
yang berfungsi untuk membuang air cucian, air bekas mandi, air
1) Kriteria objektif:
plastik.
39
1) Kriteria objektif:
2. Kejadian Stunting
akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya.
a. Kriteria objektif
1) Stunting : jika ˂ -3 SD
F. Hipotesis
Teminabuan.
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek
penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu yang
1. Lokasi penelitian
Teminabuan.
2. Waktu penelitian
1. Populasi
41
42
2. Sampel
D. Teknik Sampling
E. Instrumen Penelitian
Riskesdas, 2013 yang telah di adaptasi oleh Laili (2018) sebagai berikut:
43
1. Data primer
2. Data sekunder
G. Pengolahan Data
1. Editing
kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir atau isi kuesioner
tersebut.
2. Coding
3. Entry data
for the social sciences atau statistical product and service solutions
(SPSS).
Apabila seluruh data dari setiap sumber data atau responden selesai
5. Tabulating (Tabulasi)
H. Analisis Data
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
diterima.
I. Etika Penelitian
ini.
46
penelitian.
4. Prinsip beneficence
memberikan manfaat.
5. Prinsip justice
BAB IV
laki berjumlah 600 jiwa, perempuan berjumlah 572 jiwa, dan balita
dan SMK, dan juga tersedia fasilitas kesehatan yaitu Posyandu Kakatua
B. Hasil Penelitian
badan atau tinggi badan, dan status gizi. Adapun distribusi berdasarkan
Karakteristik responden balita paling banyak dengan umur 25-60 bulan sebanyak
3. Analisis Univariat
responden (68,9%).
4. Analisis bivariat
dengan yang tidak menggunakan air bersih 45,2% mengalami stunting sebanyak
14 responden.
= 0,05 diperoleh nilai p = 0,002, dengan demikian ada hubungan penggunaan air
Seyolo Teminabuan.
bahwa, yang memiliki tempat pembuangan air limbah 100,0% tidak mengalami
Seyolo Teminabuan.
56
Seyolo Teminabuan.
A. Pembahasan
yang didapatkan dari sumbernya dan harus diolah terlebih dahulu sehingga
terjadinya stunting pada balita. Maka dari itu, sumber air sangat diperlukan
bersih untuk menjaga kebersi han diri dan lingkungannya terutama untuk
demikian, jika ada penyediaan air bersih maka tidak ada anak balitanya
yang mengalami stunting dan jika tidak ada penyediaan air bersih maka
kali sebagai sumber air minum dan air yang dikonsumsi bisa menyebabkan
penyakit yang disebabkan oleh air yaitu diare dan cacingan. Banyaknya
sulit mendapatkan akses air bersih bisa mengalami diare berulang kali
stunting.
Tidak adanya akses air bersih juga membuat anak rentan terkena
infeksi cacing. Cacing yang masuk ke dalam tubuh akan menyerap nutrisi
stunting. Oleh karena itu, kualitas air sangat diperlukan dalam memenuhi
tubuh kita.
disebut kakus atau WC, sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu
tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan
menjadi sumber infeksi seperti diare. Diare berulang pada anak dapat
stunting paling banyak terjadi pada anak yang menggunakan jamban tidak
terjadinya stunting.
kondisi yang kurang baik bagi keluarga dimana hal tersebut dapat menjadi
media pemindahan kuman dari tinja sebagai pusat infeksi sampai inang
baru melalui berbagai media perantara, antara lain air, tangan, serangga,
untuk memutus mata rantai penularan penyakit. Jamban yang tidak sehat
dengan konstruksi leher angsa atau lubang tanpa leher angsa dan tertutup,
60
lantai jamban tidak licin dan ada saluran untuk pembuangan, serta
pembuangan limbah.
atau pipa yang berfungsi untuk membuang air buangan yang berasal dari
rumah tangga seperti dapur, kamar mandi, air cucian yang dapat mengotori
sumber air seperti sumur, kali atau sungai. Kondisi saluran pembuangan
kemudian lalat yang hinggap pada kotoran air limbah membawa kuman
infeksi yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk misalnya diare dan
tubuh sehingga zat gizi tidak terserap dengan baik. Jika kondisi ini terjadi
dalam waktu yang cukup lama dan tidak disertai dengan pemberian asupan
kejadian stunting.
terbuka, tidak lancar dan becek. Air limbah dapat membahayakan manusia
dan lingkungan karena terdapat zat dan bahan yang berbahaya. Air limbah
yang tidak dibuang pada saluran yang kedap air dan memenuhi syarat,
maka akan mencemari sumber air bersih. Pencemaran air bersih berpotensi
tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi dan dapur
pembuangan air limbah yang baik agar lingkungan di sekitar rumah tidak
62
zat/benda yang sudah tidak terpakai lagi, baik berasal dari rumah-rumah
lingkungan.
ulangan atau pembuangan dari material sampah dengan cara yang tidak
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi pemerintah
pelayanan stunting, mulai dari ibu hamil dan balita serta diharapkan dapat
64
65
2. Bagi institusi
Aisyah, S. 2018. Hubungan Tinggi Badan Orang Tua Dengan Kejadian Stunting
Pada Anak Usia 24–59 Bulan Di Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa
Tenggara. Jurnal Kesmas. 7 (4) : 4. [diakses : 03 Juni 2022]
Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi,
dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. [diakses : 08 Juni 2022]
Dirjen PPM dan PLP, 1990 Tentang Persyaratan Petunjuk Teknis Tata Cara
Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit. [diakses : 08 Juni 2022]
e-ppbgm, 2021. Survei Pelacakan Stunting Dan Wasting Pada Bayi Dan Balita
Tahun 2021/2022. Profil. Puskesmas Teminabuan. [diakses : 08 Juni 2022]
Gusna, 2021. Hubungan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun, Sarana Air Bersih
Dan Kepemilikan Jamban Sehat Dengan Kejadian Stunting Di Desa Siau
Dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Skripsi. Universitas Jambi.
Jambi. [diakses : 08 Juni 2022]
66
67
Headey & Palloni, 2019. Hubungan Faktor Air Dan Sanitasi Dengan Kejadian
Stunting Pada Balita Di Indonesia. Jurnal. Jakarta: Jawa Barat: Universitas
Padjadjaran. [diakses : 10 Juli 2022]
Kemenkes RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia Tahun
2018. Jakarta. [diakses : 10 Juli 2022]
Kiik, S. M., & Nuwa, M. S. 2020. Stunting dengan Pendekatan Framework WHO.
Yogyakarta: CV. Gerbang Media Aksara. [diakses : 11 Agustus 2022]
Margawati, dkk., 2019. Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Ibu Balita Dalam
Pencegahan Stunting. Jurnal. Universitas Diponegoro. [diakses : 12
September 2022]
Sinatrya, 2019. Hubungan Faktor Water Sanitation and Hygiene (WASH) Dengan
Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso.
Journal Amerta Nutrition. Jawa Timur. Universitas Airlangga. [diakses : 01
November 2022]
Uliyanti, 2017. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita
Usia 24-59 Bulan. Jurnal Vokasi Kesehatan. Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Indonesia. [diakses : 04 November 2022]
Wolf; Ashar, 2020. Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan. Universitas Islam Negeri.
Sumatera Utara. Medan. [diakses : 08 November 2022]
Tanggal:……/……/2022
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
Kepada Yth:
Bpk/Ibu
Di –
Tempat
Shalom, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Shopia E. L. Angkouw
NIM : 201813201036
Alamat : Jln. Malibela
Nomor Hand Phone (HP) : 082399006007
Hormat Peneliti
Shopia E. L. Angkouw
Lampiran 2
Tanggal:……/……/2022
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Peneliti Responden
Shopia E. L. Angkouw ( )
Lampiran 3
A. Tanggal Pengisian:
B. Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Umur : th
5. Pendidikan:
Tidak sekolah SMP/sederajat Diploma/Sarjana
SD/sederajat SMA/sederajat
6. Pekerjaan:
Tidak bekerja Wiraswasta PNS
7. Pendapatan :
UMK < Rp. 3.200.000 UMK > Rp. 3.200.000
C. Karakteristik Balita
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
3. Umur : bulan
4. PB/TB : cm
5. Kejadian Stunting : Stunting : < -3 SD Tidak stunting : > -2 SD
Lampiran 4
Komponen rumah
No Kriteria Ya Tidak Keterangan
yang dinilai
A. KOMPONEN RUMAH
1 Langit-langit/Plafon a. Ada
b. Bersih
c. Tidak rawan kecelakaan
d. Berwarna terang
e. Tinggi dari lantai minimal 2,5 m
2 Dinding a. Permanen (terbuat dari
tembok/pasangan bata atau batu
yang di plester)
b. Kedap air
c. Kuat
d. Bersih
3 Lantai a. Diplester/ubin/keramik
b. Bersih
c. Bahan kuat
d. Kedap air
e. Permukaan rata
f. Tidak licin
4 Jendela kamar tidur a. Ada
5 Jendela ruang keluarga a. Ada
6 Ventilasi a. Ada
b. Luas ventilasi permanen > 10% dari
luas lantai
7 Cerobong asap dapur a. Ada
b. Luas ventilasi > 10% dari luas lantai
dapur (asap keluar dengan
sempurna)
8 Pencahayaan a. Terang
b. Tidak silau
c. Dapat dipergunakan untuk membaca
dengan normal
B. SARANA SANITASI
1 Penggunaan air bersih a. Ada
(SGL/SPT/PP/SB/PAH) b. Milik sendiri
c. Memenuhi syarat
2 Jamban (tempat a. Ada
pembuangan kotoran) b. Jamban leher angsa
c. Disalurkan ke septic tank
3 Tempat pembuangan air a. Ada
limbah b. Tidak mencemari sumber air (jarak
dengan sumber air > 10 m)
Lampiran 4
23 1 2 2 1 1 0 0 0 0 1
24 2 2 5 2 2 0 0 1 1 2
25 2 2 3 1 1 1 0 0 0 2
26 1 2 2 1 1 0 0 0 0 1
27 1 2 2 1 1 0 0 0 1 2
28 2 2 2 1 1 0 0 0 0 1
29 1 2 3 1 1 1 0 1 0 2
30 1 2 2 1 1 0 1 1 1 2
31 1 2 2 2 1 1 0 0 0 2
32 1 2 2 1 1 0 0 0 0 2
33 1 2 2 2 1 0 1 1 1 2
34 1 2 2 1 1 0 0 0 0 1
35 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2
36 1 2 3 1 2 0 1 0 1 2
37 1 2 1 1 1 0 0 0 0 1
38 1 2 2 1 1 0 1 1 0 2
39 1 2 1 1 1 1 0 0 0 2
40 2 2 4 1 2 0 1 0 1 2
41 1 2 3 2 1 0 0 0 0 1
42 1 2 2 1 1 0 0 0 0 1
43 1 2 2 3 2 1 1 0 0 2
44 1 2 3 1 1 0 0 0 0 1
45 1 2 4 1 2 1 1 1 1 2
KETERANGAN
Lampiran 4
1 1 0 0 1 Ada 1 1 1 0 0 1 Ada 1
2 0 0 0 0 Tidak ada 0 2 0 0 0 0 Tidak ada 0
3 1 0 0 1 Ada 1 3 0 0 0 0 Tidak ada 0
4 0 0 0 0 Tidak ada 0 4 0 0 0 0 Tidak ada 0
5 1 0 0 1 Ada 1 5 1 0 0 1 Ada 1
6 0 0 0 0 Tidak ada 0 6 0 0 0 0 Tidak ada 0
7 1 0 0 1 Ada 1 7 0 0 0 0 Tidak ada 0
8 0 0 0 0 Tidak ada 0 8 0 0 0 0 Tidak ada 0
9 0 0 0 0 Tidak ada 0 9 0 0 0 0 Tidak ada 0
10 0 0 0 0 Tidak ada 0 10 1 0 0 1 Ada 1
11 0 0 0 0 Tidak ada 0 11 1 0 0 1 Ada 1
12 1 0 0 1 Ada 1 12 0 0 0 0 Tidak ada 0
13 0 0 0 0 Tidak ada 0 13 0 0 0 0 Tidak ada 0
14 0 0 0 0 Tidak ada 0 14 0 0 0 0 Tidak ada 0
15 0 0 0 0 Tidak ada 0 15 1 0 0 1 Ada 1
16 0 0 0 0 Tidak ada 0 16 0 0 0 0 Tidak ada 0
17 0 0 0 0 Tidak ada 0 17 0 0 0 0 Tidak ada 0
18 0 0 0 0 Tidak ada 0 18 0 0 0 0 Tidak ada 0
19 0 0 0 0 Tidak ada 0 19 1 0 0 1 Ada 1
20 1 0 0 1 Ada 1 20 0 0 0 0 Tidak ada 0
21 0 0 0 0 Tidak ada 0 21 0 0 0 0 Tidak ada 0
22 0 0 0 0 Tidak ada 0 22 1 0 0 1 Ada 1
23 1 0 0 1 Ada 1 23 0 0 0 0 Tidak ada 0
24 0 0 0 0 Tidak ada 0 24 0 0 0 0 Tidak ada 0
25 1 0 0 1 Ada 1 25 0 0 0 0 Tidak ada 0
Lampiran 4
2 1 0 0 0 1 Ada 1 2 1 0 0 0 0 1 Ada 1
3 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 3 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
4 1 0 0 0 1 Ada 1 4 1 0 0 0 0 1 Ada 1
5 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 5 1 0 0 0 0 1 Ada 1
6 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 6 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
7 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 7 1 0 0 0 0 1 Ada 1
8 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 8 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
9 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 9 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
10 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 10 1 0 0 0 0 1 Ada 1
11 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 11 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
12 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 12 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
13 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 13 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
14 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 14 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
15 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 15 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
16 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 16 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
17 1 0 0 0 1 Ada 1 17 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
18 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 18 1 0 0 0 0 1 Ada 1
19 1 0 0 0 1 Ada 1 19 1 0 0 0 0 1 Ada 1
20 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 20 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
21 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 21 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
22 1 0 0 0 1 Ada 1 22 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
23 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 23 1 0 0 0 0 10 Ada 1
24 1 0 0 0 1 Ada 1 24 1 0 0 0 0 10 Ada 1
25 1 0 0 0 1 Ada 1 25 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
26 0 0 0 0 0 Tidak ada 0 26 0 0 0 0 0 0 Tidak ada 0
Lampiran 4
Lampiran 9
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 15-24 tahun 10 22.2 22.2 22.2
25-59 tahun 34 75.6 75.6 97.8
> 60 tahun 1 2.2 2.2 100.0
Total 45 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 2 4.4 4.4 4.4
Perempuan 43 95.6 95.6 100.0
Total 45 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak sekolah 3 6.7 6.7 6.7
Tamat SD/sederajat 23 51.1 51.1 57.8
Tamat SMP/sederajat 12 26.7 26.7 84.4
Tamat SMA/sederajat 5 11.1 11.1 95.6
Diploma/Sarjana 2 4.4 4.4 100.0
Total 45 100.0 100.0
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak bekerja 36 80.0 80.0 80.0
Wiraswasta 7 15.6 15.6 95.6
PNS 2 4.4 4.4 100.0
Total 45 100.0 100.0
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < UMK Rp. 3.200.000 35 77.8 77.8 77.8
> UMK Rp. 3.200.000 10 22.2 22.2 100.0
Total 45 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Frequency Table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 19 42.2 42.2 42.2
Perempuan 26 57.8 57.8 100.0
Total 45 100.0 100.0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 12-24 bulan 6 13.3 13.3 13.3
25-60 bulan 39 86.7 86.7 100.0
Total 45 100.0 100.0
Kejadian Stunting
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Stunting 14 31.1 31.1 31.1
Tidak stunting 31 68.9 68.9 100.0
Total 45 100.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Penggunaan air bersih *
45 100.0% 0 0.0% 45 100.0%
Kejadian stunting
Tempat pembuangan
kotoran * Kejadian 45 100.0% 0 0.0% 45 100.0%
stunting
Tempat pembuangan air
limbah * Kejadian 45 100.0% 0 0.0% 45 100.0%
stunting
Tempat pembuangan
sampah * Kejadian 45 100.0% 0 0.0% 45 100.0%
stunting
Penggunaan air bersih * Kejadian stunting
Crosstab
Kejadian stunting
Pendek Normal Total
Penggunaan air Tidak ada Count 14 17 31
bersih Expected Count 9.6 21.4 31.0
% within Penggunaan air
45.2% 54.8% 100.0%
bersih
% within Kejadian
100.0% 54.8% 68.9%
stunting
% of Total 31.1% 37.8% 68.9%
Ada Count 0 14 14
Expected Count 4.4 9.6 14.0
% within Penggunaan air
0.0% 100.0% 100.0%
bersih
% within Kejadian
0.0% 45.2% 31.1%
stunting
% of Total 0.0% 31.1% 31.1%
Total Count 14 31 45
Expected Count 14.0 31.0 45.0
% within Penggunaan air
31.1% 68.9% 100.0%
bersih
% within Kejadian
100.0% 100.0% 100.0%
stunting
% of Total 31.1% 68.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9.178a 1 .002
Continuity Correctionb 7.192 1 .007
Likelihood Ratio 13.114 1 .000
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear
8.974 1 .003
Association
N of Valid Cases 45
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,36.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 10.161a 1 .001
Continuity Correctionb 8.101 1 .004
Likelihood Ratio 14.343 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear
9.935 1 .002
Association
N of Valid Cases 45
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,67.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9.178a 1 .002
Continuity Correctionb 7.192 1 .007
Likelihood Ratio 13.114 1 .000
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear
8.974 1 .003
Association
N of Valid Cases 45
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,36.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 11.212a 1 .001
Continuity Correctionb 9.073 1 .003
Likelihood Ratio 15.631 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .000
Linear-by-Linear
10.963 1 .001
Association
N of Valid Cases 45 Lampiran 10
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,98.
b. Computed only for a 2x2 table
DOKUMENTASI PENELITIAN