Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit

Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

Analisis Efisiensi Sistem Pencatatan Rekam Medis


Pasien Rawat Inap Di RS Sito Husada
Yanuar Jak, Grace Rumengan
Universitas Respati Indonesia
yanuar_jak@urindo.ac.id

ABSTRAK
Saat ini rumah sakit semakin dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat, tepat
dan bermutu.. Selain pelayanan medis, penunjang medis seperti rekam medis juga menjadi
tolak ukur karena merupakan satu-satunya dokumen yang bisa digunakan untuk melihat
terapi dan evaluasi perjalanan penyakit Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa rekam
medis pasien rawat inap di rumah sakit Sito Husada tahun 2015 Penelitian ini dilaksanakan
untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang mempengaruhi kualitas rekam medis
yang dilakukan dengan cara : Observasi, Wawancara, serta Dokumentasi pada, organisasi,
ketenagaan, sarana dan prasarana, kebijakan pimpin dan alur pencatatan rekam medis
pasien rawat inap sertaSOP rekam medis. Dari penelitian ini diperoleh hasil antara lain
permasalahan dalam sistem pencatatan rekam medis berupa keterlambatan petugas dalam
pengisian diagnosa berdasarkan ICD IX dan ICD X, kurang tanggapnya petugas Rekam Medis
atas permintaan rekam medis pasien lepas rawat, alur rekam medik yang belum sempurna,
SOP rekam medis yang belum ada. Untuk itu perlu diadakan pelatihan mengenai rekam
medis, penyempurnaan alu, serta pembuatan SOP rekam medis yang baku

Kata kunci: Rekam medis, Standart Operasi Prosedur, Alur Pencatatan RM.

ABSTRACT
At present hospitals are increasingly being demanded to provide fast, precise and quality
services. In addition to medical services, medical support such as medical records is also a
benchmark because it is the only document that can be used to see therapy and evaluation
of disease travel. The purpose of the study is to analyze medical records of inpatients at the
Sito Husada Hospital in 2015. This research was conducted to obtain information about
matters that affect the quality of medical records conducted by: Observation, Interview, and
Documentation on, organization, staff, facilities and infrastructure, lead policy and the flow
of recording medical records of inpatients and SOP medical records. The results of this study
include problems in the recording system of medical records in the form of delays in filling in
diagnoses based on ICD IX and ICD X, lack of responsiveness of Medical Records staff to
requests for medical records of outpatients, imperfect medical records, medical record SOPs
not available. For this reason, training in medical records, improvement of pestle, and
preparation of standard medical record SOPs are needed

Keywords: Medical record, Standard Operating Procedure, Flow Chart for RM.

PENDAHULUAN dapat diketahui riwayat penyakit seorang


Rekam medis berperan dalam pasien sebelumnya, sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan rumah diketahui apa saja perawatan dan
sakit karena dengan adanya rekam medis pengobatan yang telah diberikan

52
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

sebelumnya, bagaimana dosis dan efek rekam medis, sedangkan


terapi yang diberikan. Rekam medis juga ketidaklengkapan rekam medis akan
berguna untuk mengetahui kasus – kasus mencerminkan buruknya pelayanan
penyakit yang masih belum sempurna kesehatan”. (Huffman, 1981)
(misal penyakit kanker), sehingga kasus Rumah sakit Sito Husada sangat
tersebut dapat diangkat menjadi topik menyadari pentingnya data rekam medis,
diskusi ilmiah. Salah satu kegunaan lain terlebih karena salah satu misinya sebagai
dari data rekam medis adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
perencanaan. Perencanaan yang baik yang holistik. Sub bagian rekam medis ini
haruslah didukung oleh data – data yang sudah ada sejak rumah sakit ini didirikan.
berasal dari dalam dan luar rumah sakit. Pada pengamatan selama tesis ini
Salah satu data dari dalam rumah dikerjakan diketahui bahwa sistem yang
sakit dapat diambil dari data – data yang dilaksanakan di sub bagian rekam medis
tercatat di dalam rekam medis, misal : sudah berjalan cukup baik, tetapi
untuk perencanaan pembelian alat baru pencatatan resume medik pasien rawat
harus didukung oleh data pemakaian alat inap masih perlu ditingkatkan. Data yang
yang telah ada sebelumnya. Bahkan ada menunjukkan bahwa pada bulan
rekam medis mempunyai aspek hukum Januari sampai februari 2016, presentasi
yang perlu disadari oleh semua pihak, rata – rata pencatatan resume pasien
rumah sakit, dokter dan pasien itu sendiri. rawat inap yang tidak ada berjumlah 5,3
Aspek hukum dari rekam medis karena %, resume yang tidak lengkap berjumlah
isinya menyangkut adanya jaminan 8,9 % dan resume yang lengkap berjumlah
kepastian hukum atas dasar keadilan, 85,7 %.
dalam rangka usaha menegakkan hukum Rekam medis di suatu rumah sakit
serta penyediaan bahan tanda bukti untuk merupakan tanggung jawab dari beberapa
menegakkan keadilan. Oleh karena itu pihak yang saling berkaitan, yaitu para
apabila pimpinan rumah sakit ingin dokter, sub bagian rekam medis bahkan
berhasil dalam mengelola rumah sakit dari pihak direksi sekalipun. Masing –
haruslah berupaya pula untuk masing pihak mempunyai tugas dan
memperbaiki instalasi rekam medis . Hal kewajiban dalam manajemen rekam
ini juga sesuai dengan pendapat yang medis. Sub bagian rekam medis
mengatakan bahwa “Baiknya pelayanan bertanggung jawab dalam kelengkapan,
kesehatan disebabkan karena baiknya penyimpanan dan pengelolaan rekam

53
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

medis. Sedangkan dari pihak Direksi c. Mengetahui gambaran sarana dan


dituntut tanggung jawabnya untuk prasarana
penyelenggaraan dan pengadaan sistem d. Mengetahui kebijakan pimpinan
rekam medis di rumah sakitnya. Para e. Mengetahui SOP mengenai
dokter dituntut kewajibannya untuk pencatatan resume medis pasien
mengisi catatan medis secara baik dan rawat inap
benar serta menjaga rahasia dari Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
pasiennya. Rumah Sakit Sito Husada, di semua bagian yang terkait di dalam
Atambua telah menyelenggarakan sistem proses pencatatan resume medis pasien
rekam medis sejak awal berdirinya. rawat inap di RS Sito Husada. Sasaran
Pencatatan rekam medis di instalasi rawat penelitian adalah semua petugas atau
inap Rumah Sakit Sito Husada, Atambua pejabat yang berperan dalam
dilaksanakan oleh dokter yang merawat melaksanakan resume medis pasien
pasien tersebut. Mengingat masih cukup rawat inap. Mengingat adanya
banyak resume medis pasien rawat inap keterbatasan waktu dan tenaga, maka
yang belum tercatat dengan baik dan penelitian dilakukan dengan wawancara
beban kerja para dokter yang cukup mendalam ( in – depth interview ) dan
besar, maka dengan analisis sistem rekam berperan serta. Aspek yang diteliti adalah
medis diharapkan dapat diketahui hal – bentuk dokumentasi dan sistem
hal yang menghambat sistem pencatatan pencatatan yang dibutuhkan untuk
tersebut sehingga didapatkan usulan pencatatan rekam medis sehingga dapat
untuk peningkatan kualitas dan kuantitas meningkatkan pencatatan rekam medis
rekam medis. Dapat dimanfaatkannya sistem
Tujuan penelitian adalah untuk informasi rekam medis untuk mendukung
menganalisis sistem pencatatan rekam evaluasi pelayanan, khususnya dalam hal
medis pasien rawat inap di Rumah Sakit analisis system pencatatan rekam medis.
Sito Husada, serta untuk mengetahui Meningkatkan penggunaan analisa system
beberapa antara lain: pencatatan rekam medis untuk evaluasi
a. Mengetahui informasi secara pelayanan.
mendalam tentang pencatatan
rekam medis pasien rawat inap
b. Mengetahui gambaran organisasi
dan sdm

54
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

METODE PENELITIAN kondisi objektif yang alamiah dimana


Metode sebagaimana dalam kamus besar peneliti berperan sebagai instrument
bahasa Indonesia adalah cara yang teratur kunci.
dan terpikit baik-baik untuk mencapai Metode kualitatif dengan pendekatan
maksud. Sementera itu, metode dalam studi deskriptif analitik yang dipakai
penelitian ini adalah metode kualitatif dalam penelitian ini, sebagaimana yang
(qualitative research). Metode penelitian diungkapkan oleh Sugiyono, (2012:3)
kualitatif sebagaimana yang diungkapkan adalah metode kualitatif untuk
Bogdan dan Taylor (L.J. Moleong, 2011:4) mendapatkan data yang mendalam, suatu
sebagai prosedur penelitian yang data yang mengandung makna. Metode
menghasilkan data deskriptif berupa kata- kualitatif secara signifikan dapat
kata tertulis atau lisan dari orang-orang mempengaruhi substansi penelitian.
dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu Artinya bahwa metode kualitatif
metode penelitian kualitatif menurut menyajikan secara langsung hakikat
Syaodih Nana (2007:60) adalah cara untuk hubungan antar peneliti dan informan,
mendeskripsikan dan menganalisis objek dan subjek penelitian. Penelitian
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kualitatif memiliki ciri-ciri atau
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang karakteristik yang hendaknya menjadi
secara individual maupun kelompok. pedoman oleh peneliti, sebbagaimana
Penelitian ini, diajukan untuk yang dikonstantir oleh Bogdan dan Biklen
menganalisis dan mengungkapkan (1982:27-29) bahwa karakteristik
fenomena lengkap dan tidaknya resume penelitian kualitatif diantaranya :
medis pasien rawat inap di RS Sito Husada 1. Peneliti sendiri sebagai instrument
Atambua. Dalam mengumpulkan, utama untuk mendatangi secara
mengungkapkan berbagai masalah dan langsung sumber data
tujuan yang hendak dicapai maka, 2. Mengimplementasikan data yang
penelitian ini dilakukan dengan dikumpulkan dalam penelitian ini
pendekatan studi kualitatif deskriptif. lebih cenderung kata-kata dari
Menurut Sugiyono (2008:15) bahwa pada angka
penelitian kualitatif deskriptif adalah 3. Menjelaskan bahwa hasil
metode penelitian yang berlandaskan penelitian lebih menekankan
pada filsafat postpositivisme yang kepada proses tidak semata-mata
biasanya digunakan untuk meneliti pada kepada hasil

55
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

4. Melalui analisis induktif, peneliti Instrumen Penelitian


mengungkapkan makna dari Dalam penelitian kualitatif proses analisis
keadaan yang terjadi data berlangsung sebelum peneliti ke
5. Mengungkapkan makna sebagai lapangan, kemudian selama di lapangan
hal yang esensial dari pendekatan dan setelah di lapangan, sebagaimana
kualitatif. yang diungkapkan oleh Sugiono (2008:90)
bahwa analisis telah dimulai sejak
Lokasi Dan Waktu Penelitian dirumuskan dan menjelaskan masalah,
Lokasi dalam penelitian ini adalah RS Sito sebelum terjun ke lapangan dan terus
Husada, Atambua yang merupakan rumah berlanjut sampai penulisan hasil
sakit yang telah melaksanakan pencatatan penelitian. Sementara itu, analisis data
dan pelaporan data dalam rekam medis. menurut Bogdan dan Biklen (Maleong,
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada 2011 : 248) adalah upaya yang dilakukan
bulan Mei - Desember 2017. Sesuai dengan jalan bekerja dengan data,
dengan permasalahan dan tujuan dari mengorganisasikan data, memilah-
penelitian ini, maka penggunaan metode milahnya menjadi satuan yang dapat
kualitatif dengan pendekatan studi dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
deskriptif analitik untuk menganalisa, menemukan pola, menemukan apa yang
mendeskripsikan pendapat para penting dan apa yang dipelajari, dan
partisipan penelitian atau informan memutuskan apa yang dapat diceritakan
penelitian yaitu Direkur, dokter umum kepada orang lain.
dan dokter spesialis, perawat dan seluruh Oleh karena itu, analisis data yang
petugas rekam medis. dilakukan dalam penelitian ini yakni
proses mengumpulkan dan menyusun
Cara Pengumpulan Data secara baik data-data yang didapatkan
melalui observasi, wawancara dan
dokumenter serta berbagai bahan lain
yang tentunya berkaitan dengan
pencatatan resume medis rawat inap.

56
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

HASIL PENELITIAN spesialis tamu adalah dokter yang


Hasil penelitian pada pencatatan rekam bertugas di rumah sakit pemerintah
medis pasien rawat inap yang juga sehingga tidak sepenuhnya
berpengaruh langsung pada kegiatan berada dalam kendali rumah sakit.
pelayanan adalah mulai dari petugas Sementara pada pasien umum,
bagian pendafaran sebagai petugas yang dokternya di bayar sesuai jenis
meng – input data pasien masuk dan tindakan dan banyaknya hari visite,
bagian pemberi pelayanan sebagai sehingga terkadang dokter kurang
petugas yang meng – input data hasil memperhatikan kelengkapan status
pemeriksaan pasien, kemudian petugas pasien terutama resume medis
bagian rekam medik yang melakukan pasien.
pengolahan data dan menghasilkan 2. Petugas rekam medis yang kurang
laporan yang digunakan untuk evaluasi cepat memberikan resume medis yang
pelayanan di dapatkan beberapa faktor dipesan oleh dokter
yang menjadi penyebab ketidaklengkapan Dalam beberapa kasus, dokter
rekam medik rawat inap di RS Sito Husada membutuhkan rekam medis terdahulu
antara lain: yang telah disimpan guna melihat
1. Terlambat mengisi diagnosa catatan atau riwayat penyakit pasien
berdasarkan ICD IX / ICD X yang tengah dirawat. Hal ini biasa
Pasien rawat inap terdiri dari pasien pada pasien yang membutuhkan
BPJS, pasien umum, pasien asuransi perawatan lanjutan. Misalnya pasien
lain atau yang ditanggung perusahaan diabetes, pasien hipertensi, pasien
tertentu. Disini pasien tersebut diatas PPOK.
hanya dibedakan berdasarkan jenis 3. Sistem informasi manajemen rumah
pembayarannya, namun saat mereka sakit yang belum sempurna.
diperbolehkan pulang oleh dokter yang Seiring dengan perkembangan dunia
merawat tetap berhubungan dengan saat ini, maka sistem informasi rekam
bagian administrasi untuk medis rawat inap berbasis komputer
menyelesaikan administrasi. dengan jaringan LAN untuk
Keterlambatan dokter dalam pengisian menghubungkan ke semua unit
diagnosa pada resume medik pasien pelayanan sangat dibutuhkan untuk
akan menghambat pasien untuk mendukung pelayanan terhadap
pulang. Kendala terbesar adalah dokter pasien. Banyak keuntungan yang

57
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

diperoleh dari penggunaan komputer perawatan, administrasi, pelayanan


antara lain : mampu membandingkan diagnostik, farmasi dan lain – lain.
data, mampu menyimpan data dengan Sehingga pencatatan rekam medis
lebih rapi, mampu memperoleh data merupakan hal yang sangat penting
dengan lebih cepat dan memperbaiki bagi semua pihak.
data, mampu mengolah data dengan Para dokter banyak yang tidak
cermat. Kemampuan inilah yang dapat mengetahui beberapa peraturan baku
memenuhi kebutuhan informasi yang mengenai pencatatan rekam medis,
berbeda dalam kegiatan pelayanan di misal :
rumah sakit yang begitu komplek. a. Pasien yang meninggal tetap
4. Dukungan pimpinan untuk harus dibuatkan resumenya,
menggunakan sistem komputerisasi di bukan hanya laporan kematian
seluruh bagian. saja
Dengan tekad memberikan pelayanan b. Waktu untuk pencatatan
yang terbaik untuk pasien maupun kelengkapan rekam medis
mempermudah staff dan para dokter termasuk resume medis adalah
dalam melaksanakan tugasnya 1x24 jam setelah pasien pulang.
pimpinan mendukung sepenuhnya Maka standar prosedur operasi yang
keinginan untuk menggunakan SIMRS. berlaku untuk pencatatan rekam medis
Diharapkan dengan adanya sistem perlulah segera diselesaikan
komputerisasi ini penyusunan rencana penyusunannya.
kerja, anggaran kebutuhan barang 6. Pentingnya kelengkapan resume medis
keperluan rekam medis, koordinasi pasien rawat inap.
secara intern dengan unit pelayanan Tata cara pencatatan dan pengolahan
tekait, membuat laporan rekam medis yang berjalan saat ini
pertanggungjawaban, menyajikan data sudah memenuhi ketentuan yang telah
rekam medis dan mengevalusinya akan ditetapkan oleh Pemerintah. Tetapi
lebih akurat dan cepat. mungkin peran dokter umum yang
5. Standar Prosedur Opersional (SPO) merupakan dokter jaga ruangan perlu
untuk rekam medis belum ada. ditingkatkan untuk membantu
Rekam medis haruslah dapat pencatatan rekam medis, khususnya
menyediakan informasi bagi seluruh resume pasien yang tidak terbuat.
bagian dari rumah sakit, yaitu :

58
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

Sehingga dengan bantuan dari dokter 1. Penyelesaian administrasi dan


umum keuangan semua pasien rawat inap
tersebut pencatatan resume medis baik itu pasien BPJS, pasien Asuransi
akan lebih baik dan cepat. Juga lain atau yang ditanggung perusahaan
memacu dokter umum untuk maupun pasien umum semua
mengetahui lebih banyak mengenai bergantung pada kelengkapan
penyakit dengan mempelajari dari penulisan diagnosa pada resume
rekam medis yang disesuaikan dengan medis oleh dokter yang merawat.
buku – buku lain. Sesuai dengan 2. Kelengkapan status pasien antara
Permenkes No. pasien BPJS dan pasien umum lebih
269/MENKES/PER/III/2008 dimana lengkap pasien BPJS, karena dokter di
dokter umum juga diperbolehkan tuntut untuk lebih tertib mengisi
untuk ikut berperan serta dalam status pasien BPJS terkait masalah
pencatatan rekam medis tetapi dengan pembayaran jasa dokter.
sepengetahuan konsulennya. 3. Masih adanya keterlambatan dalam
Kelengkapan resume medis seperti mencari rekam medis yang telah
pengisian diagnosa berdasarkan ICD- disimpan dalam ruang filling guna
IX/ICD-X akan mempercepat melihat catatan atau riwayat penyakit
pembayaran baik untuk pasien BPJS, pasien yang tengah dirawat yang
pasien umum maupun pasien asuransi disebabkan kurangnya tenaga rekam
dan pasien yang ditanggung medis terutama bagian filling.
perusahaan. Sedangkan bagi pasien 4. Sarana dan prasarana RS Sito Husada
BPJS ditambah dengan kelengkapan berupa gedung dan ruang
berkas pendukung seperti kartu pengarsipan sudah memadai. namun
pengenal (misal: KTP, kartu keluarga sistem LAN dan komputerisasi di RS
atau surat permandian), surat rujukan Sito Husada Atambua belum berjalan
dari Puskesmas setempat. dengan baik, sehingga pelaporan data
dari masing – masing bagian secara
KESIMPULAN langsung dari komputer belum bisa
dilaksanakan.
Dari pembahasan penelitian dapat 5. Dengan menyadari pentingnya
disimpulkan sebagai berikut : peranan sistem informasi guna
mendukung fungsi operasi

59
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

manajemen dan pengambilan Kuantitatif, dan Mixed.


keputusan dalam suatu rumah sakit, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
pimpinan RS Sito Husada Atambua 4. Firdaus, dkk. 2008. Rekam Medik
memberikan dukungan positif untuk Dalam Sorotan Hukum dan Etika.
meningkatkan dan mempercepat Lembaga Pengembangan
pembenahan SIMRS. Pendidikan (LPP) UNS : UNS Press.
6. Standar Prosedur Opersional (SPO) 5. Hatta, R. 2008. Pedoman
untuk rekam medik belum ada. Manajemen Informasi Kesehatan
7. Tata cara pencatatan dan pengolahan di Sarana Pelayanan Kesehatan.
rekam medis yang berjalan saat ini Jakarta : UI Press.
sudah memenuhi ketentuan yang 6. Huffman, Edna K. 1981. Medical
telah ditetapkan oleh Pemerintah. Record Management 7 th edition,
Namun masih ada beberapa rekam Illionis : Physicians Record
medis yang belum lengkap terutama Company.
untuk pasien umum dan terutama 7. Keputusan Menteri Kesehatan
yang ada di kelas VIP. no.034/Birhup/1972 tentang
Perencanaan dan Pemeliharaan
DAFTAR PUSTAKA Rumah Sakit.
8. Moleong, L.J. 2011. Metodologi
1. Austin, Charles J. Information Penelitian Kualitatif, edisi Revisi.
System for Hospital Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Administration, Health 9. Murti Sumarni & John Suprihanto.
Administration Press, Ann Arbor, 2003. Pengantar Bisnis (Dasar-
ed. 2, 1983. dasar Ekonomi Peusahaan), edisi
2. Bungin, Burhan. 2003. Analisis kelima. Yogyakarta: Liberty.
Data Penelitian Kualitatif, 10. Peraturan Menteri Kesehatan RI
Pemahaman Filosofis dan No 1171/MENKES/PER/VI/2011,
Metodologis ke Arah Penguasaan tentang Sistem Informasi Rumah
Model Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Sakit.
Grafindo Perkasa 11. Peraturan Menteri Kesehatan RI
3. Creswell, John W. 2010. Research No 269/MENKES/PER/III/2008
Design Pendekatan Kualitatif, tentang Rekam Medis.

60
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Vol. 2, No. 2, Oktober 2018

12. Peraturan Menteri Kesehatan RI 17. Sugiono. 2008. Metode Penelitian


No 129/Menkes/SK/II/2008 Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
tentang Standar Pelayanan Bandung : Alfabeta.
Minimal Rumah Sakit 18. Surat Edaran Dirrektorat Jendral
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI Pelayanan Medik No:
No. 290/MENKES/PER/III/2008 HK.00.06.1.5.01160 tahun 1995
tentang Persetujuan Tindakan tentang Petunjuk Teknis
Kedokteran Pengadaan Formulir Rekam Medis
14. Peraturan Pemerintah No. 10 Dasar dan Pemusnahan Arsip
Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rekam Medis tentang tata cara
Rahasia Kedokteran. pengabadian dan pemusnahan
15. Reksodiharjo, Hartono dan rekam medis.
Wandaningsih. 1996. Pengatur 19. Surat Keputusan Direktorat
Sistem Informasi Manajemen RS. Jendral Pelayanan Medik No. 78
Program Kajian Administrasi tahun 1991 tentang
Rumah Sakit, Fakultas Pasca penyelenggaraan rekam medik
Sarjana, Depok : Universitas 20. Tjandra Yoga Aditama. 2003.
Indonesia. Manajemen Administrasi Rumah
16. Rustiyanto, Ery. 2009. Etika Sakit, edisi kedua, Jakarta :
Profesi Perekam Medis dan Universitas Indonesia
Informasi Kesehatan, Yogyakarta; 21. Undang – Undang RI No. 23
Graha Ilmu tahun 1992, tentang Kesehatan
pada pasal 53, tentang Tenaga
Kesehatan.

61

Anda mungkin juga menyukai