Anda di halaman 1dari 8

Proceeding APKKM Ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, 12-13 April 2018

Model Pembimbingan Retaker UKMPPD: Kegiatan


Mentoring, Mandiri dan Monitoring Dalam Upaya
Meningkatkan Kelulusan
Irma Suswati, Fathiyah Safithri
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang
Korespondensi: dr_irma_s@yahoo.co.id

ABSTRAK
Persentase kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter peserta retaker
khusus tingkat nasional yang mengikuti program bimbingan khusus tahun 2017 sebesar
28,7%. Peserta retaker FK UMM sampai bulan November 2017 mengalami peningkatan
sebanyak 18 peserta. Upaya meningkatkan kelulusan retaker dengan melakukan program
bimbingan peer-mentorship, belajar mandiri maupun progress tes namun jumlah retaker
masih mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model
pembimbingan retaker yang dapat meningkatkan persentase kelulusan UKMPPD, untuk itu
perlu dikaji lebih dalam kegiatan mentoring, mandiri dan monitoring pembimbingan. Desain
penelitian Quasi-eksperimental. Subjek peserta bimbingan retaker sejumlah 17 peserta yang
mengikuti UKMPPD bulan November 2017 dan bulan Februari 2018. Analisis menggunakan
uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif diperoleh rerata nilai
UKMPPD Nov 17 (pre) sebesar 58,45 dan terjadi kenaikan rerata nilai UKMPPD Feb 18
(post) sebesar 66,85, artinya nilai post lebih tinggi daripada nilail pre dan nilai post diatas
nilai passing grade Nasional (66). Besarnya nilai pre dan post sebesar 8,40 yang secara
statistik dianggap bermakna (sig = 0,000) artinya program bimbingan retaker dapat
meningkatkan kelulusan UKMPPD dengan kenaikan nilai persentase berkisar 14,37% dan
tingkat kelulusan retaker di bulan Februari 18 sebesar 70%. Model bimbingan melalui
kegiatan mentoring, mandiri dan monitoring bagi retaker mampu meningkatkan persentase
kelulusan UKMPPD.

Kata Kunci: Bimbingan, retaker, UKMPPD.

6
Proceeding APKKM Ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, 12-13 April 2018

PENDAHULUAN Selain itu output program tersebut


Uji Kompetensi Mahasiswa Program merekomendasikan agar institusi berperan dan
Profesi Dokter (UKMPPD) sebagai exit exam bertanggungjawab terhadap penanganan
sesuai Undang-Undang Nomor 20 tahun 2013 retaker dan mengembangkan bank soal secara
tentang Pendidikan Kedokteran pasal 36 yang mandiri untuk pelaksanaan kegiatan progress
mengamanatkan penyelesaian program profesi tes (Kambey, dkk, 2017). Parameter kinerja
dokter atau dokter gigi, harus lulus uji yang dilakukan pada program bimbingan
kompetensi yang bersifat nasional sebelum khusus terdiri dari input berupa: metode
dilakukan angkat sumpah sebagai Dokter. bimbingan dengan menggunakan peer-
Kelulusan UKMPPD per-batch ditingkat mentorship, proses yang dinilai berupa:
nasional sebesar 53 – 55,5% dan frekuensi bimbingan dilaksanakan 3x/minggu,
ketidaklulusan UKMPPD sebesar 44 – 47%, durasi bimbingan 3 jam, rasio mentor : peserta
hal ini menyebabkan jumlah retaker semakin (1 : 5-6), dimonev oleh Dekan, komitmen
meningkat. Berdasarkan data dari Panitia mentor institusi sedangkan output berupa:
Nasional UKMPPD (PNUKMPPD) pada persentase kelulusan retaker (Sitompul, 2017).
tahun 2016 peserta retaker yang telah Metode pembimbingan mahasiswa dalam
mengikuti uji kompetensi sebanyak 4x atau persiapan mengikuti UKMPPD seperti
lebih dan masa studi tinggal 6 bulan sebesar penelitian yang dilakukan oleh Santoso, dkk.
515. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan 2017 dijelaskan bahwa ada peningkatan nilai
Kemahasiswaan (Belmawa) dan Asosiasi pelaksanaan tryout ke pelaksanaan UKMPPD
Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia dengan persentase kenaikan sebesar 7,89%
(AIPKI) melakukan kegiatan kemitraan dan dan kajian analisis didapatkan nilai kelulusan
memberikan kegiatan program bimbingan lebih tinggi dari rerata nasional namun masih
khusus dengan menerapkan kegiatan rendah dalam pencapaian persentase kelulusan
bimbingan metode peer-mentorship. Output UKMPPD, hal ini menunjukkan bahwa
kinerja program bimbingan khusus persentase kegiatan pembimbingan berupa
kelulusan retaker sebesar 28,7% (148 peserta), peermentorship, pertemuan 2x dengan
belum optimalnya kelulusan retaker pemberian soal mandiri yang didiskusikan
kemungkinan disebabkan karena nilai baseline bersama anggota kelompok, memberikan
dari beberapa peserta < 50. Analisis yang peningkatan nilai dan kelulusan lebih tinggi,
dilakukan PNUKMPPD menunjukkan bahwa namun persentase kelulusan masih rendah.
peserta yang memiliki nilai baseline >=50 Kegiatan pembimbingan dalam persiapan
memiliki peluang 4,1 (2,5 - 6,8) kali UKMPPD juga dilaksanakan di FK UMM
dibandingkan dengan peserta yang nilai dengan menggunakan metode bimbingan peer-
baseline <50 jika dilakukan UKMPPD 4x mentorship, progres tes yang dilakukan 2x
setelah bimbingan khusus (Sitompul, 2017). selama bimbingan serta mengikuti ujian

7
Proceeding APKKM Ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, 12-13 April 2018

clinical integration assesment (CIA) yaitu tiap soal 1 menit. Kegiatan mandiri dengan
ujian yang dilakukan pada tahap akhir membahas dan mendiskusikan bersama soal-
kepaniteraan klinik dan benchmark (BM) yaitu soal yang digunakan untuk kegiatan
ujian bersama yang dilaksanakan oleh FK bimbingan dengan mentor serta memperdalam
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se teori yang belum dikuasai, hasil kegiatan
Indonesia serta mengikuti tryout AIPKI. Hasil mandiri yang dilakukan peserta adalah
UKMPPD pada bulan Februari 2018 total kemampuan menyampaikan pendapat dan
mahasiswa yang mengikuti UKMPPD berargumentasi saat pertemuan bimbingan
sebanyak 66 peserta dan lulus sebanyak 56 dengan mentor, artinya peserta diminta untuk
(84,85%) dengan rincian firsttaker 48 peserta aktif menjelaskan bukan hanya mendengarkan
dan lulus 48 (100%), sedangkan retaker 18 yang disampaikan oleh mentor, peserta harus
peserta dan lulus 8 (44,44%) (PNUKMPPD, mampu “memberi ilmu” ke peserta lainnya.
2018). Monitoring kegiatan pembimbingan dilakukan
Persentase kelulusan peserta retaker mulai awal persiapan dengan melakukan
rendah dan sebagian besar (70%) peserta pertemuan dan membuat serta menyepakati
retaker telah mengikuti UKMPPD lebih dari kontrak belajar, pelaksanaan pembimbingan
3x (1 – 8x), untuk meningkatkan kelulusan mentoring dan kegiatan mandiri serta evaluasi
maka dilakukan program bimbingan khusus setiap minggu antara koordinator dengan
yang diberikan pada retaker dengan mentor dan hasil progres tes maupun hasil CIA
menggunakan metode peer-mentorship, dan BM.
dengan frekuensi bimbingan 3x/minggu Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin
selama 5 – 6 minggu dengan durasi bimbingan mengkaji model pembimbingan retaker
3 jam. Rasio mentor : peserta bimbingan UKMPPD melalui kegiatan mentoring,
retaker (1 : 3-4) dan sebagai mentor adalah mandiri maupun monitoring dalam
alumni lulusan dokter yang bekerja di RS menghadapi UKMPPD sehingga dapat
UMM atau instruktur yang bekerja di FK diketahui model pembimbingan yang mampu
UMM. Kegiatan bimbingan khusus untuk meningkatkan kelulusan UKMPPD.
retaker dikoordinir satu Dosen tetap FK UMM
dan penjadwalan bimbingan per-minggu METODE
terjadwal materi pembelajaran yang sama Metode penelitian yang digunakan Quasi-
untuk tiga kelompok dan setiap minggu eksperimental. Subjek peserta bimbingan
dilakukan ujian progress tes sesuai materi retaker sejumlah 17 peserta yang mengikuti
pembelajaran per-minggu dengan jumlah soal UKMPPD bulan November 2017 dan bulan
mulai dari minimal 25 soal kemudian Februari 2018. Analisis menggunakan uji t
ditingkatkan sampai diakhir pertemuan berpasangan.
menyelesaikan soal 200 soal dengan waktu

8
Proceeding APKKM Ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, 12-13 April 2018

HASIL PENELITIAN Mean N Std. Std. Error


Deviatio Mean
Peserta retaker sejumlah 17 yang dibagi n
menjadi 2 kelompok besar yang mengikuti Pre 58,4500 10 6,98590 2,20914
Pair 1
Post 66,8500 10 7,12994 2,25469
bimbingan khusus-1 sebanyak 10 peserta dan
bimbingan khusus-2 sebanyak 7 peserta.
Paired Samples Test
Kelompok dibagi menjadi kelompok- Paired Differences T Df Sig.
Mean Std. Std. 95% Confidence (2-
kelompok kecil dan tiap kelompok kecil Deviation Error Interval of the taile
Mean Difference d)
dibimbing 1 mentor dengan jumlah retaker 3-4 Lower Upper
Pair Pre,
-8,40 4,20846 1,33083 -11,4 -5,38 -6,312 9 ,000
peserta, durasi bimbingan selama 3 jam. 1 Post

Perbedaan dalam kelompok bimbingan


khusus-1 terdapat kegiatan mentoring dan Dari Tabel 1 secara deskriptif diperoleh rerata

mandiri dilakukan dengan berdiskusi dan nilai UKMPPD Nov 17 sebesar 58,45 dan

belajar aktif yaitu menyampaikan dan terjadi kenaikan rerata nilai UKMPPD Feb 18

menguraikan dengan tehnik saling “memberi sebesar 66,85, artinya nilai post lebih tinggi

ilmu” dengan peserta yang lain. Kegiatan daripada nilail pre dan nilai post diatas nilai

monitoring dan evaluasi melalui kegiatan passing grade Nasional (66). Besarnya nilai

progres tes yang dilakukan setiap minggu pre dan post sebesar 8,40 yang secara statistik

dengan jumlah soal sedikit dan ditingkatkan dianggap bermakna (sig = 0,000) artinya

sampai diakhir pembimbingan dilakukan ujian program bimbingan khusus-1 dapat

dengan 200 soal. meningkatkan kelulusan UKMPPD dengan


kenaikan nilai pre-post persentase berkisar

Uji Beda Pre-Post Kelompok Bimbingan 14,37% dan tingkat kelulusan retaker di bulan

Khusus-1 Februari 18 sebesar 70%.

Pengujian normalitas pada kelompok


bimbingan khusus-1 menggunakan data selisih Uji Beda Pre-Post Kelompok Bimbingan

hasil UKMPPD bulan November 2017 (pre) Khusus-2

dan hasil UKMPPD bulan Februari 2018 Pengujian normalitas pada kelompok

(post) diperoleh hasil uji Shapiro-Wilk yaitu bimbingan khusus-2 juga menggunakan data

sig 0,676 (sig>0,05) artinya selisih nilai pre- selisih hasil UKMPPD bulan November 2017

post berdistribusi normal, sehingga terpenuhi (pre) dan hasil UKMPPD bulan Februari 2018

untuk diuji tahap berikutnya menggunakan uji (post) diperoleh hasil uji Shapiro-Wilk yaitu

t berpasangan. sig 0,641 (sig>0,05) artinya selisih nilai pre-

Tabel 1. Hasil Uji t berpasangan Kelompok post berdistribusi normal, sehingga terpenuhi
Bimbingan Khusus-1 untuk dilanjutkan diuji tahap berikutnya
Paired Samples Statistics menggunakan uji t berpasangan.

9
Proceeding APKKM Ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, 12-13 April 2018

Dari Tabel 2 secara deskriptif diperoleh rerata mengaktifkan peserta dalam berdiskusi dan
nilai UKMPPD Nov 17 sebesar 52,07 dan tehnik saling “memberi ilmu” kepada peserta
terjadi kenaikan rerata nilai UKMPPD Feb 18 lain, kegiatan mandiri dengan berdiskusi
sebesar 60,43, artinya nilai post lebih tinggi kelompok tanpa mentor dengan kegiatan
daripada nilail pre, namun nilai post masih saling “memberi ilmu” dan penguatan
dibawah nilai passing grade Nasional (<66). kemampuan diri, serta kegiatan mentoring
yang dilakukan melalui progres tes setiap
Tabel 2. Hasil Uji t berpasangan Kelompok minggu dengan jumlah soal bertingkat sampai
Bimbingan Khusus-2 200 soal dan dibahas setiap akhir progres tes
Paired Samples Statistics
mampu meningkatkan kemampuan retaker
Mean N Std. Std.
Deviatio Error sehingga dapat meningkatkan persentase
n Mean kelulusan UKMPPD. Selain itu monitoring
Pre 52,0714 7 5,35746 2,02493
Pair 1
Post 60,4286 7 3,48124 1,31579
yang dilakukan dosen selaku koordinator
pembimbingan retaker dapat meningkatkan
Paired Samples Test motivasi retaker melalui dorongan dan
Paired Differences T df Sig.
Mean Std. Std. 95% Confidence (2- semangat serta evaluasi dari hasil nilai
Deviatio Error Interval of the tailed
n Mean Difference )
progres tes yang digunakan untuk mengukur
Lower Upper
Pair
1
Pre-
Post
-8,35 5,08031 1,92018 -13,05 -3,65 -4,352 6 ,005 tingkat keberhasilan proses belajar peserta
bimbingan retaker.
Besarnya nilai pre dan post sebesar 8,36 yang Model pembimbingan retaker perlu
secara statistik dianggap tidak bermakna (sig = disesuaikan dengan kondisi peserta sebagai
0,005) artinya program bimbingan khusus-2 orang dewasa. Pendidikan orang dewasa atau
tidak dapat meningkatkan kelulusan dengan istilah lain andragogi menurut John D
UKMPPD, walaupun ada kenaikan nilai pre- Ingals adalah suatu cara pendekatan dalam
post dengan persentase berkisar 16,05%, selain proses belajar orang dewasa. Konsep
itu tingkat kelulusan retaker di bulan Februari pendidikan orang dewasa berbeda dengan
18 sebesar 0% (tidak ada yang lulus/gagal). pendidikan pada anak-anak, sebab orang
dewasa tumbuh sebagai pribadi dan memiliki
PEMBAHASAN kematangan konsep diri bergerak dari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketergantungan menuju kearah kemandirian
model pembimbingan pada kelompok atau pengarahan diri sendiri walaupun dalam
bimbingan khusus-1 dapat meningkatkan keadaan tertentu bersifat tergantung, selain itu
kelulusan UKMPPD, artinya model pengalaman nyata juga merupakan sumber
pembimbingan retaker UKMPPD melalui belajar bagi peserta sehingga metode
kegiatan mentoring yang dilakukan dengan penyampaian pembelajaran berupa diskusi
durasi 2-3x/mingggu selama 3 jam dengan praktek atau problem solving dan dengan

10
Proceeding APKKM Ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, 12-13 April 2018

kesiapan belajar orang dewasa mampu serta memiliki kemampuan interpersonal yang
membantu peserta untuk menemukan yang baik (Arjanggi, 2010).
perlu diketahui melalui program belajar yang Kemampuan belajar mandiri merupakan
disusun sesuai dengan kebutuhan peserta dan salah satu karakteristik yang dibutuhkan dalam
urutan penyajian juga disesuaikan dengan pembelajaran orang dewasa. Dalam
peserta didik. Orang dewasa belajar untuk pendidikan kedokteran kemampuan belajar
meningkatkan kemampuan diri untuk mandiri sangat penting untuk memberi bekal
mengembangkan orientasi belajar yang lulusan menjadi seorang pembelajar seumur
berpusat pada kegiatan yang sesuai dengan hidup (Pamungkasari, 2012). Belajar mandiri
yang diharapkan peserta (Sunhaji, 2013). merupakan proses belajar yang dilakukan atas
Kegiatan mentoring merupakan salah satu inisiatif individu peserta didik sendiri,
metode pembelajaran yang diberikan kepada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
orang dewasa, sebagai pembimbing (mentor, terhadap pengalaman belajar dan salah satu
pelatih, instruktur dan sejenisnya) tidak terlalu bentuk kegiatan belajar mandiri adalah kerja
mendominasi kelompok, mengurangi banyak kelompok. Selain itu belajar mandiri
bicara, mengupayakan agar individu orang bermanfaat untuk menyadarkan dan
dewasa mampu menemukan alternatif untuk memberdayakan peserta didik bahwa belajar
mengembangkan kepribadiannya, sebagai adalah tanggung jawab mereka sendiri.
pembimbing atau mentor yang baik berupaya Pembelajaran mandiri dapat meningkatkan
banyak mendengarkan dan menerima gagasan, aktivitas, hasil dan kemandirian belajar
menilai dan menjawab pertanyaan yang mahasiswa, serta skor rerata hasil belajar juga
diajukan. Orang dewasa adalah makhluk yang mengalami peningkatan (Suardana, 2012)
kreatif, maka seorang mentor harus mampu Kegiatan mentoring dan mandiri yang
menggerakkan/ menggali potensi yang ada dilakukan pada model pembimbingan
dalam diri orang dewasa (Rhohmad, 2014). ditekankan pada hal saling “memberi ilmu”
Pembelajaran melalui peer-mentorship efektif merupakan model pembelajaran yang sangat
meningkatkan belajar pada mahasiswa, karena menekankan aktifitas dan partisipasi peserta
kondisi pembelajaran yang difasilitasi oleh didik dalam proses pembelajaran. Dalam
teman akan lebih leluasa untuk mengatur pembelajaran aktif peserta didik menjadi lebih
waktu pembelajaran, tujuan belajar dan target aktif, karena berperan sebagai subyek, aktif
penguasaan materi yang diharapkan, selain itu mempelajari materi, aktif mengemukakan
belajar dengan mentor sebaya dapat terbangun pendapat, tanya jawab, mengembangkan
suasana belajar kelompok yang bersifat pengetahuan, memecahkan masalah, diskusi
kooperatif bukan kompetitif. Seorang mentor dan menarik kesimpulan (Munir, 2008). Munir
memiliki kemampuan akademik yang cukup mengelompokkan keaktifan peserta didik
tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik menjadi beberapa aspek 1) aktif secara

11
Proceeding APKKM Ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, 12-13 April 2018

jasmani seperti penginderaan yaitu mendengar, “memberi ilmu” dan monitoring yang
melihat, mencium, merasa dan meraba atau dilakukan mulai awal pertemuan kontrak
melakukan ketrampilan jasmaniah; 2) aktif belajar sampai dengan akhir bimbingan dan
berpikir melalui tanya jawab, mengolah dan evaluasi berdasarkan nilai progres tes mampu
mengemukakan ide, berpikir logis, sistematis meningkatkan persentase kelulusan UKMPPD
dan sebagainya; 3) aktif secara sosial seperti
aktif berinteraksi atau bekerjasama dengan
orang lain. Menurut teori pembelajaran belajar
aktif bahwa pengetahuan peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
terbentuk melalui proses persepsi dan
1. Arjanggi, R. Suprihatin, T. 2010. Metode
tanggapan terhadap informasi yang diteri
Pembelajaran Tutor Taman Sebaya
melalui penginderaan, oleh karena itu
Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar
pembelajaran dengan melibatkan penginderaan
Regulasi-Diri. Makara Sosial Humaniora,
yang lebih banyak akan memungkinkan
Vol 14. No 2.
tingkat keberhasilan belajar peserta didik pada
2. Kambey, DR. Mustika, R. Gizela, BA.
level yang lebih tinggi. (Muhtadi, 2009)
Sitompul, R. Utami, AE. 2017. Helping
Monitoring merupakan serangkaian
hands to jump the last hoop: Integrating
kegiatan yang ditujukan untuk memberikan
peermentorship, personalised learning,
informasi tentang sebab dan akibat dari satu
progress test, and faculty development into
kebijakan yang lebih terfokus pada kegiatan
a nation-wide program to help students
yang sedang dilaksanakan. Tujuan monitoring
who struggle to pass the national
mengetahui kegiatan yang sedang berlangsung
competency exam in Indonesia. An
sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang
International Association for Medical
telah disepakati. Bila ditemukan
Education/AMEE 2017 Abstract Book
penyimpangan atau keterlambatan maka
Monday 28th August.
segera dibenahi agar kegiatan sesuai dengan
3. Kemenkes, 2017. Pedoman Monitoring
rencana (Kemenkes, 2017). Kontrak belajar
dan Evaluasi Pembelajaran. Badan
yang telah disepakati pada awal bimbingan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
diimplementasikan dan dievaluasi setiap
Kesehatan Pusat Pendidikan SDM
minggu, jika hasil evaluasi ditemukan hal-hal
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
yang kurang maka dapat segera diperbaiki.
4. Muhtadi A, 2009. Implementasi Konsep
Pembelajaran “Active Learning” sebagai
KESIMPULAN Upaya untuk Meningkatkan Keaktifan
Model pembimbingan retaker Mahasiswa dalam Perkuliahan. Jurusan
UKMPPD melalui kegiatan mentoring dan Kurikulum dan Tehnologi Pendidikan FIP
mandiri dengan menggunakan tehnik saling UNY-staff.uny.ac.id
12
Proceeding APKKM Ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, 12-13 April 2018

5. Munir, 2008. Kurikulum Berbasis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan


Tehnologi Informasi dan Komunikasi. Pengajaran, jilid 45 No 1
Bandung. Alfabeta
12. Sunhaji, 2013. Konsep Pendidikan Orang
6. Pamungkasari, ET. Probandari, A. 2012.
Dewasa. Jurnal Kependidikan, Vol. 1 No.
Pengukuran Kemampuan Belajar Mandiri
1
pada Mahasiswa Pendidikan Profesi
Dokter.
lppm.uns.ac.id/kinerja/files/jurnal/lppm-
jurnal-2012-18072013102803.pdf
7. PNUKMPPD, 2018. Daftar Nilai Hasil
Ujian Periode Februari 2018.
http://aktivasi.pnukmppd.dikti.go.id
8. Rhohmad, N. Evi, Y. 2014. Model
Pembelajaran Orang Dewasa. Program
Studi Teknologi Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
9. Santoso, SS. Lusida, N. Farida, I. Husaeni,
AF. 2017. Analisis Efektivitas
Pembimbingan Mahasiswa dalam
Persiapan Mengikuti UKMPPD (Uji
Kompetensi Mahasiswa Pendidikan
Profesi Dokter) Terhadap Kelulusan
UKMPPD Nasional Periode 2016.
Proceeding Annual Meeting APKKM Ke-
5 ISBN 978-602-6875-53-2
10. Sitompul R, 2017. Paparan Hasil Program
Bimbingan Khusus Retaker UKMPPD.
Program Kemitraan. Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan dan
Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran
Indonesia.
11. Suardana, IK. 2012. Implementasi Model
Belajar Mandiri untuk Meningkatkan
Aktivitas, Hasil dan Kemandirian Belajar

13

Anda mungkin juga menyukai