Anda di halaman 1dari 6

SMART HOSPITAL

Pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi dilematis dan diperhatikan perlu memiliki


basis teknologi yang kuat demi melayani lebih dari 260 juta penduduk dengan standar yang
memuaskan. Teknologi digital sejatinya dapat dipergunakan untuk efisiensi, reliabilitas, dan juga
transparansi. Semua ini adalah hal penting untuk terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Akan tetapi di tengah pesatnya digitalisasi di semua sektor kehidupan, ternyata
sumber daya manusia dan juga sistem kerja yang selama ini ada di pelayanan kesehatan belum
memanfaatkannya dengan baik. Beragam solusi kesehatan digital juga semakin banyak muncul
dalam bentuk usaha rintisan (start-up) maupun inovasi dari perusahaan yang sudah mapan.
Sayangnya masih banyak fasilitas kesehatan yang belum siap bahkan cenderung menghindari
pemanfaatan solusi digital. (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), 2019)

Perkembangan teknologi di bidang kesehatan tidak hanya berlaku untuk alat-alat medis
saja. Perkembangan teknologi dengan konsep smart hospital memiliki banyak kemungkinan,
mulai dari penyimpanan rekam medis yang lebih tertata hingga pelayanan kepada pasien yang
lebih personal. Layanan smart hospital ini memiliki beberapa program dan layanan, dengan
tujuan mempermudah akses pasien ke dokter agar lebih praktis, bermutu, dan efisien.

Dengan layanan seperti konsultasi jarak jauh, monitoring pasien secara berkala lewat
aplikasi smartphone, hingga layanan antar obat ke rumah pasien, Rumah Sakit di Indonesia
mampu menerapkan system Smart Hospital di Indonesia.

Penggunaan teknologi informasi di industri pelayanan kesehatan khususnya di rumah


sakit bukan lagi hanya menjadi kebutuhan sekunder, melainkan sudah menjadi suatu kebutuhan
pokok. Sejak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), terjadi peningkatan jumlah
kunjungan pasien yang tinggi (membludak) baik di rumah sakit milik pemerintah maupun rumah
sakit swasta. Hal ini menyebabkan rumah sakit harus mengelola data pasien dalam jumlah yang
besar, sehingga rumah sakit mengalami kesulitan apabila pengelolaan data pasien masih
dilakukan dengan cara lama (manual). Penggunaan teknologi informasi merupakan langkah yang
tepat untuk memudahkan rumah sakit dalam mengelola data pasien.

Smart Hospital adalah sebuah konsep smart hospital yang berfokus pada optimalisasi
pelayanan pasien di rumah sakit dengan menggunakan sistem teknologi informasi yang berbasis
internet dan mendukung konektivitas peralatan medis maupun non medis, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas dan dapat memuaskan bagi pasien. Saat ini pemerintah
pusat sangat mendorong dilakukannya. (Pan American Health Organization, 2017). Smart
Hospital adalah rumah sakit yang mengandalkan proses yang dioptimalkan dan otomatis yang
dibangun di atas lingkungan IT dari asset yang saling berhubungan, terutama berdasarkan
Internet of Things (IoT), untuk meningkatkan prosedur perawatan pasien yang ada dan
memperkenalkan kemampuan baru”. Tujuan menyeluruh dari Smart Hospital adalah untuk
memberikan perawatan pasien yang optimal dengan memanfaatkan IT yang paling canggih.
Ketersediaan semua informasi yang relevan bila diperlukan; akses ke keahlian internal dan
eksternal bila diperlukan; dan proses pembedahan / diagnosis yang efisien dan efektif yang
memfasilitasi pencapaian tujuan ini dengan tingkat kesalahan yang rendah dan biaya yang
efektif.(Julio Mayol, 2016)

Keluarnya Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 tentang sistem pemerintahan


berbasis elektronik secara tidak langsung memberikan dukungan bagi penerapan smart hospital
di seluruh rumah sakit di Indonesia. Persiapan implementasi yang perlu diperhatikan di awal
adalah penyusunan master plan secara matang. Semua pelayanan yang dimiliki rumah sakit harus
menjadi yang utama fokus, baik layanan internal maupun eksternal. Keduanya merupakan hal
krusial yang menentukan keberhasilan implementasi smart hospital. Menjaga dan meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit menjadi tantangan bagi manajemen untuk mencapai visi dan tujuan
yang ada serta mampu bersaing dalam skala yang lebih luas. (Wulandari et al., 2019)
Selain untuk optimalisasi pelayanan kesehatan di rumah sakit, konsep smart hospital juga
membantu setiap pasien mempunyai data kesehatan sendiri yang mudah untuk dimonitor dan
dapat digunakan kapan saja dan di mana saja pasien tersebut berada. Kondisi yang ada selama ini
seringkali membuat pasien kesulitan untuk mengetahui data kesehatannya (rekam medik) karena
bentuk data yang tersedia umumnya masih dalam bentuk paper based.
Memanfaatkan teknologi untuk memberikan
perawatan yang lebih baik kepada pasien melalui
peningkatan klinis manajemen data, keselamatan
pasien, kualitas, kepatuhan, dan pengaturan
perawatan dan manajemen kinerja

Memanfaatkan teknologi secara


signifikan meningkatkan pengalaman Memanfaatkan teknologi untuk
pasien dengan meningkatkan mengoptimalkan pemanfaatan aset,
koordinasi & penjadwalan layanan, proses perawatan, antarmuka
pemrosesan informasi & penyebaran, layanan, penjadwalan sumber daya
pengaturan perawatan dan integrasi dan manajemen logistik
perangkat

Gambar : Rumah sakit digital sebagai sebuah konsep dan sebagai pendorong utama dalam
keunggulan klinis, perawatan yang berpusat pada pasien, dan efisiensi operasional
(Vikas Kharbanda, Ulrica Sehlstedt, Nils Bohlin, 2017)

Membangun smart hospital lebih dari sekadar menyatukan perangkat yang terhubung
pada infrastruktur jaringan berkecepatan tinggi. Ini tentang memikirkan kembali proses
perawatan, sistem manajemen, dan bahkan fasilitas fisik untuk mendorong cara baru dalam
memberikan perawatan. Dalam membantu eksekutif perawatan kesehatan menjawab pertanyaan
ini, telah dikembangkan kerangka kerja umum untuk mengartikulasikan konsep smarthospital
menurut Vikas Kharbanda,dkk (2017)

Patient Services and Interfaces: Dalam merancang smart hospital, perlu ada pemikiran
ulang yang lengkap tentang bagaimana pasien menggunakan berbagai layanan di rumah sakit.
Dari digitalisasi janji temu di bagian rawat jalan hingga pengembangan digitalisasi ruang pasien
yang mendukung sistem komunikasi audio-video untuk interaksi virtual di luar jadwal antara
pasien dan dokter, hal ini dapat berdampak signifikan pada layanan pasien secara keseluruhan.
Infrastruktur digital dan manajemen konten di kamar pasien dapat memberi mereka informasi
yang berkaitan dengan kondisi, prosedur, pengobatan, dan perawatan mereka - sehingga
meningkatkan partisipasi pasien sendiri dalam perawatan mereka.
Proses Perawatan & Orkestrasi: Cara pasien berinteraksi dengan penyedia dapat
diubah secara mendasar. Beberapa proses perawatan tidak hanya dapat dialihkan dari pengaturan
rumah sakit, tetapi model perawatan multi-spesialisasi berbasis tim dapat difasilitasi di seluruh
jaringan rumah sakit. Kemampuan streaming video dari ruang bedah dapat memberikan umpan
langsung untuk tujuan pelatihan, serta memberikan akses dokter ke keahlian eksternal. Integrasi
data pasien dan umpan langsung dari sensor di ruang pasien yang ditampilkan di perangkat
digital dengan dokter dapat memungkinkan dokter melakukan putaran "virtual" ke kamar pasien
dan meningkatkan frekuensi interaksi antara pasien dan dokter. Transfer data semacam itu juga
dapat memengaruhi proses dan persyaratan kepegawaian di instalasi perawatan.

Desain Logistik & Layanan Dukungan: Memperluas infrastruktur teknologi untuk


meminimalkan pemborosan bahan habis pakai, dan menggunakan teknologi RFID dan LAN
Nirkabel yang canggih untuk mengidentifikasi dan melaporkan lokasi dan pemanfaatan sumber
daya medis dan nonmedis di rumah sakit dapat membantu rumah sakit mencapai pengurangan
belanja modal dan opex yang signifikan. Pengurangan waktu merupakan hal penting,
sinkronisasi dengan jadwal perawatan pasien, dan bahkan manajemen inventaris di seluruh
operasi rumah sakit satu atau beberapa tempat dapat berdampak efisiensi yang signifikan pada
operasi rumah sakit. Mengoptimalkan pergerakan peralatan klinis dan non-klinis di seluruh
rumah sakit tidak hanya akan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan, tetapi juga memastikan
akses ke peralatan yang dirawat dengan baik.

Desain Organisasi & Kemampuan: Untuk memastikan pemanfaatan penuh kapabilitas


digital di lingkungan rumah sakit, perlu ada fokus yang memadai pada cara struktur organisasi
dan kapabilitas orang dirancang. Di rumah sakit, di mana proses perawatan dan dukungan secara
fundamental dipikirkan secara berbeda, kemampuan staf klinisi dan non-klinis untuk mendukung
model operasi baru ini dalam hal sistem manajemen, tata kelola, dan kompetensi teknologi perlu
dipastikan.
Gambar : Mengembangkan excellence in healthcare delivery bergantung pada perencanaan
terintegrasi dan kerangka desain yang terintegrasi strategi, operasi dan perencanaan infrastruktur
(Vikas Kharbanda, Ulrica Sehlstedt, Nils Bohlin, 2017)

REFERENSI

Julio Mayol, B. K. (2016). Smart Hospitals: Security and Resilience for Smart Health Service
and Infrastructures (Issue November). European Union Agency for Network and
Information Security. https://doi.org/10.2824/28801

Pan American Health Organization. (2017). Smart Hospitals Toolkit.


https://www.paho.org/disasters/index.php?
option=com_content&view=article&id=1742:smart-hospitals-
toolkit&Itemid=1248&lang=en

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). (2019). Term Of Reference ( TOR )
Workshop IT ( Smart Hospital ); Peran Digitalisasi di Era Industry 4 . 0 dalam Pelayanan
Rumah Sakit di Indonesia.

Vikas Kharbanda, Ulrica Sehlstedt, Nils Bohlin, J. T. (2017). Building the Smart Hospital
Agenda: a comprehensive approach for Hospitals executives to develop their Smart
Hospital Strategy and Implementation program. Arthur D. Little, January.

Wulandari, A. D., Filiazsanti, A., Ghozali, K., & Purnama, I. K. E. (2019). The Development of
Smart Hospital Masterplan for Teaching Hospital. IPTEK Journal of Proceedings Series,
0(6), 22. https://doi.org/10.12962/j23546026.y2019i6.6321

Anda mungkin juga menyukai